BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Semakin meningkatnya persaingan bisnis di era globalisasi saat ini tidak terlepas dari pengaruh berkembangnya lingkungan ekonomi, social politik, serta kemajuan teknologi. Setiap perusahaan diharapkan dapat menyesuaikan diri serta mampu membaca situasi yang terjadi agar dapat mengelola fungsi-fungsi manajemennya dengan baik, mulai dari bidang produksi, bidang pemasaran, bidang sumber daya manusia, dan bidang keuangan sehingga perusahaan mampu lebih unggul dari para pesaingnya. Selain itu, ketatnya persaingan yang muncul menuntut perusahaan untuk lebih meningkatkan kinerja dan berinovasi dengan produk-produk yang dimilikinya agar lebih dikenal lagi oleh masyarakat. Untuk meningkatkan kinerja dan berinovasi untuk memperkenalkan produknya kepada masyarakat, maka perusahaan membutuhkan dana yang lebih. Hal ini menjadi salah satu faktor perusahaan untuk masuk ke bursa efek atau yang sering disebut go public. Salah satu perusahaan go public yang memiliki persaingan cukup ketat adalah perusahaan yang berada pada sektor telekomunikasi. Dengan adanya persaingan yang ketat, membuat setiap perusahaan yang berada pada sektor telekomunikasi ini semakin berusaha meningkatkan kinerjanya untuk meningkatkan nilai perusahaan dengan cara melakukan berbagai inovasi dan strategi bisnis agar terhindar dari kebangkrutan yang bisa dialami perusahaan.
Melihat beberapa tahun hingga dekade terakhir, dapat dikatakan bahwa diantara sektor-sektor industri lainnya di Indonesia, sektor telekomunikasi merupakan sektor yang pertumbuhannya yang paling dinamis. Di Indonesia, layanan jasa telekomunikasi telah dilakukan oleh perusahaan milik negara mulai dari tahun 1961. Seperti halnya negara berkembang lainnya, pengembangan atas infrastruktur telekomunikasi menjadi faktor yang penting dalam pembangunan ekonomi secara umum di Indonesia. Jumlah penduduk yang besar dan juga pertumbuhan ekonomi yang signifikan membuat pertumbuhan yang tinggi akan layanan telekomunikasi. Sejalan dengan pesatnya perkembangan telekomunikasi di Indonesia sebagai akibat dari meningkatnya jumlah populasi serta pendapatan per kapita beberapa tahun terakhir ini, industri telekomunikasi di Indonesia mengalami pertumbuhan yang luar biasa selama tahun 2001 samapai dengan tahun 2006 yaitu dari total 6,4 juta pelanggan di tahun 2001 menjadi 69,8 juta di tahun 2006 (Panca, 2012). Industri telekomunikasi di Indonesia, tahun 2010-2011 yang lalu dapat dibilang sebagai puncaknya masa transisi dari penggunaan layanan data broadband. Fasilitas koneksi internet menjadi semakin mudah dan terjangkau, penggunaan smartphone semakin merakyat, hingga dibudayakannya telekomunikasi mobile berbasis internet seperti yang diperkenalkan oleh Blackberry. Dampaknya, pada tahun-tahun berikutnya penjualan produk dengan layanan broadband merupakan pendapatan terbesar untuk perusahaan telekomunikasi. Terjadinya transformasi yang dinamis inilah menjadi tantangan sekaligus peluang bagi para pemain besar maupun pemain baru disektor telekomunikasi di Indonesia untuk kedepannya.
Berikut data penjualan perusahaan Telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2013 yang disajikan dalam tabel 1.1. Tabel 1.1. Data Penjualan Perusahaan Telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013 (dalam jutaan rupiah) N o
Kode Perusahaa
Tahun 2009
2010
2011
2012
2013
n 1
BTEL
2.742.577
2.765.084
3.195.451
2.360.975
1.596.515
2
EXCL
13.706.05
17.458.63
18.712.77
20.969.80
21.265.06
1
9
8
6
0
3
FREN
368.969
376.511
954.331
1.649.166
1.752.835
4
INVS
88.716
330.502
544.258
1.257.094
1.204.613
5
ISAT
18.393.01
19.796.51
20.576.89
22.418.81
17.799.25
6
5
3
2
9
64.596.63
68.629.18
71.918.00
77.143.00
82.967.00
5
1
0
0
0
16.649.32
18.226.07
19.316.95
20.966.47
21.097.54
7
2
1
5
7
6
TLKM
Rata-rata pertahun
Sumber: www.idx.co.id (data diolah) Tabel 1.1 di atas menunjukan bahwa rata-rata penjualan pada perusahaan telekomunikasi dari tahun 2009-2013 selalu mengalami peningkatan setiap
tahunnya sehingga pada periode inilah dipilih sebagai periode pengamatan. Hal ini menunjukan bahwa semakin meningkatnya jumlah permintaan pasar terhadap produk yang ditawarkan oleh perusahaan telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia. Selain itu, dari data pada tabel di atas juga dapat mempengaruhi keinginan para investor untuk ikut berkecimpung dalam industri telekomunikasi. Oleh sebab itu, sektor telekomunikasi dipilih untuk lokasi penelitian ini, untuk mengetahui faktor apa saja yang dijadikan pertimbangan bagi perusahaan dalam meningkatkan nilai perusahaannya agar mampu bertahan dan berkembang dalam pesaingan yang semakin kompetitif pada sektor telekomunikasi. Perusahaan telekomunikasi merupakan salah satu perusahaan yang berada pada perusahaan go public. Dimana tujuan utama dari sebuah perusahaan yang memutuskan untuk go public adalah meningkatkan kemakmuran pemilik atau pemegang saham melalui peningkatan nilai perusahaan (Salvatore, 2005:8). Nilai Perusahaan merupakan persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham (Sujoko dan Soebiantoro, 2007). Harga saham memiliki korelasi yang positif terhadap nilai perusahaan, dimana harga saham yang tinggi membuat nilai suatu perusahaan juga tinggi. Semakin tinggi harga saham, semakin tinggi pula keuntungan yang diperoleh oleh investor. Permintaan saham yang meningkat sangat diminati oleh investor yang akan berpengaruh positif pada nilai perusahaan yang tentunya akan juga meningkat. Nilai perusahaan yang tinggi akan membuat pasar percaya, tidak hanya pada kinerja perusahaan, tetapi pasar juga akan percaya pada prospek perusahaan di masa mendatang.
Ada beberapa alat ukur dari nilai perusahaan, namun salah satu yang paling sering digunakan adalah price to book value. Price to book value adalah perbandingan dari harga saham dengan nilai buku per lembar saham. Price to book value yang tinggi akan mencerminkan tingkat kemakmuran yang tinggi pula bagi pemegang saham, dimana kemakmuran pemegang saham menjadi tujuan utama dari suatu perusahaan. Terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi nilai suatu perusahaan, dan berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, nilai perusahaan dapat dipengaruhi oleh ukuran perusahaan (Gill dan Obradovich, 2012 Prasetyorini, 2013 Maryam, 2014), leverage (Cheng dan Tzeng, 2011 Maryadi, dkk 2012 Hermuningsih, 2013) dan profitabilitas (Grill dan Obradovich, 2012 Hermuningsih, 2013) Ukuran Perusahaan adalah salah satu variabel yang dipertimbangkan dalam menentukan nilai suatu perusahaan. Ukuran perusahaan merupakan cerminan total dari aset yang dimiliki suatu perusahan. Perusahaan sendiri dikategorikan menjadi dua jenis, yaitu perusahaan berskala kecil dan perusahaan berskala besar. Perusahaan yang berskala besar menunjukan perusahaan sedang bertumbuh sehingga mempengaruhi profitabilitas perusahaan, profit yang meningkat cenderung akan menarik minat investor karena akan berimbas dengan nilai perusahaan nantinya, sehingga dapat dikatakan bahwa besar kecilnya ukuran suatu perusahaan secara langsung berpengaruh terhadap nilai dari perusahaan tersebut. Adapun penelitian yang dilakukan oleh Gill dan Obradovich (2012) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
nilai perusahaan. Namun penelitian yang dilakukan oleh Naceur dan Goaied (2002) memiliki hasil yang bertentangan, dimana hasil penelitian menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Faktor lain yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan adalah leverage. Sumber pendanaan dalam perusahaan dapat diperoleh dari internal perusahaan yang berupa laba ditahan (retained earning) dan penyusutan (depreciation) dan dari eksternal perusahaan yang berupa hutang atau penerbitan saham baru. Leverage menunjukan kemampuan dari suatu perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban finansial dari perusahaan tersebut seandainya perusahaan tersebut dilikuidasi (Agnes, 2004). Jadi leverage merupakan rasio yang mengukur seberapa besar perusahaan menggunakan pendanaan yang berasal dari utang (financial leverage) (Brigham et al, 2006). Selain itu, leverage juga bisa sebagai salah satu alat yang banyak digunakan oleh perusahaan untuk meningkatkan modal mereka dalam rangka meningkatkan keuntungan (Singapurwoko, 2011). Hutang ini bisa berasal dari bank atau pembiayaan lainnya. Pada umumnya, perusahaan yang terlalu banyak melakukan pembiayaan dengan hutang, dianggap tidak sehat karena dapat menurunkan laba. Peningkatan dan penurunan tingkat hutang memiliki pengaruh terhadap penilaian pasar (Nor, 2012). Kelebihan hutang yang besar akan memberikan dampak yang negatif pada nilai perusahaan (Ogolmagai, 2013). Namun leverage dapat juga memberikan dampak yang positif, itu disebabkan perusahaan yang sedang berkembang akan cenderung membutuhkan dana yang lebih untuk dapat mengembangkan produk dan sumber dayanya, sehingga secara
tidak langsung investor akan tertarik untuk berinvestasi dan akan meningkatkan nilai dari perusahaan tersebut. Adapun penelitian yang dilakukan oleh Yuyetta (2009) dalam penelitian menyatakan bahwa leverage berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Begitu juga dengan penilitian yang dilakukan oleh Naceur dan Goaied (2002) yang menyatakan bahwa leverage berpengaruh negatif signifikan terhadap nilai perusahaan. Pernyataan tersebut juga didukung oleh Odongo, Leonard, dan Mokoteli (2014) yang menyatakan bahwa leverage berpengaruh negatif signifikan terhadap nilai perusahaan, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Cheng dan Tzeng (2011) menyatakan bahwa leverage berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan dan didukung oleh Maryadi, dkk (2012). Begitu pula dengan penelitian yang dilakukan oleh Hermuningsih (2013) yang menyatakan bahwa leverage berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Penelitian Ugwuanyi (2012) menyatakan bahwa peningkatan hutang di struktur modal meningkatan kekayaan pemegang saham yang nantinya akan berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Serta penelitian Gill dan Obradovich (2012) yang juga menyatakan bahwa leverage berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Selain ukuran perusahaan dan leverage, profitabilitas juga dapat memengaruhi nilai perusahaan. Dimana besar kecilnya profitabilitas yang dihasilkan suatu perusahaan dapat memengaruhi nilai perusahaan dengan melihat profitabilitas sebagai ukuran dan kinerja perusahaan yang ditunjukan dari laba yang dihasilkan oleh perusahaan. Dengan melihat laba yang dihasilkan suatu perusahaan, jika
perusahaan
mampu
membukukan
laba
yang
meningkat,
hal
itu
mengindikasikan perusahaan tersebut mampu berkinerja dengan baik sehingga dapat menciptakan tanggapan yang positif dari investor dan juga meningkatkan harga saham dari perusahaan tersebut. Adapun laba yang dihasilkan perusahaan berasal dari penjualan produk dan investasi yang dilakukan oleh perusahaan. Perusahaan yang memiliki profitabilitas yang tinggi menunjukan bahwa perusahaan tersebut mengelola kekayaan perusahaan secara efektif dan efisien dalam memperoleh laba setiap periode (Horne dan Wachowicz, 2005:222). Prospek perusahaan yang baik menunjukan profitabilitas yang tinggi, sehingga investor akan merespon positif dan nilai perusahaan akan meningkat. Penelitian Kesuma (2009) menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Begitu juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Hermuningsih (2013) yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Penelitian Grill dan Obradovich (2012) juga menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil yang sama juga diungkapkan pada penelitian yang dilakukan oleh Ju Chen dan Yu Chen (2011) yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, sedangkan hasil berbeda pada penelitian (Surantan dan Pranata, 2004 dalam Analisa, 2011) menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Penelitian Grill dan Obradovich (2012) yang menjelaskan bahwa Ukuran Perusahaan dan Leverage secara signifikan berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan dan Profitabilitas juga secara signifikan berpengaruh positif terhadap
nilai perusahaan. Seorang investor yang melakukan investasi pada perusahaan akan menerima laba atas saham yang dimilikinya. Semakin tinggi keuntungan yang diperoleh perusahan akan mendorong investor untuk melakukan investasi yang lebih besar lagi sehingga nilai perusahaan akan meningkat (Weston dan Brigham 2001). Ketika ukuran perusahaan dan leverage sudah berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, profitabilitas diduga dapat menjadi mediator untuk menjadikan pengaruh langsung ukuran perusahaan dan leverage ke nilai perusahaan yang semula sudah positif menjadi lebih berpengaruh positif setalah adanya profitabilitas sebagai variabel pemediasi. Hal tersebut terjadi karena merujuk kembali bahwa profitabilitas yang tinggi akan memberikan kecenderungan kepada investor untuk membeli lagi saham perusahaan tersebut, akibatnya permintaan akan saham meningkat pada saat ketersediaan saham tetap, sehingga secara tidak langsung nilai perusahaan akan meningkat. Berdasarkan uraian latar belakang dan adanya research gap dari penelitianpenelitian sebelumnya mengenai hubungan antara ukuran perusahaan dan leverage terhadap nilai perusahaan dengan profitabilitas sebagai variabel mediasi maka penelitian ini menarik untuk dilakukan pada Perusahaan Telekomunikasi yang Terdaftar di BEI periode 2009-2013.
1.2 Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan fenomena bisnis yang terdapat dalam latar belakang masalah, maka diperoleh rumusan masalah seperti berikut:
1) Apakah
Ukuran
Perusahaan
berpengaruh
signifikan
terhadap
Nilai
Perusahaan? 2) Apakah Leverage berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan? 3) Apakah Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan? 4) Apakah Ukuran Perusahaan berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas? 5) Apakah Leverage berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas?
1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan pada rumusan masalah yang telah dipaparkan, maka tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Untuk mengetahui signifikansi pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan. 2) Untuk mengetahui signifikansi pengaruh Leverage terhadap Nilai Perusahaan. 3) Untuk mengetahui signifikansi pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan. 4) Untuk mengetahui signifikansi pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Profitabilitas. 5) Untuk mengetahui signifikansi pengaruh Leverage terhadap Profitabilitas.
1.4 Kegunaan Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dipaparkan, maka penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat secara teoritis dan praktis yaitu sebagai berikut:
1) Kegunaan Teori Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan bukti empiris untuk dijadikan referensi pada penelitian selanjutnya yang menggunakan variabelvariabel yang relevan. 2) Kegunaan Praktis Hasil peneltian ini diharapkan berguna dalam memberikan sumbangan pemikiran kepada perusahaan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan selanjutnya, terutama yang berkaitan dengan variabel-variabel yang dIteliti pada penelitian ini yaitu, ukuran perusahaan, leverage, profitabilitas dan nilai perusahaan.
1.5
Sistematika Penulisan Sebagai arahan dalam memahami skripsi ini, digunakan sistematika
penulisan sebagai berikut: Bab I
: Pendahuluan Bab ini menguraikan latar belakang masalah penelitian yang terdiri dari hal-hal apa saja yang mendasari dilakukannya penelitian, serta menguraikan rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II
: Kajian Pustaka dan Hipotesis Penelitian
Bab ini menguraikan mengenai landasan teori dan konsep yang berkaitan dengan teori nilai perusahaan, variabel-variabel yang memengaruhi nilai perusahaan, ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, hipotesis penelitian, serta model penelitian. Bab III
: Metode Penelitian Bab ini menguraikan metode penelitian yang meliputi desain penelitian, lokasi atau ruang lingkup wilayah penelitian, obyek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, populasi, sampel dan metode penentuan sampel, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data yang digunakan.
Bab IV
: Data dan Pembahasan Hasil Penelitian Bab ini menguraikan mengenai gambaran umum perusahaan telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia yang menjadi sampel dalam penelitian, deskripsi variabel penelitian, dan pembahasan mengenai hasil analisis tersebut.
Bab V
: Simpulan dan Saran Bab ini menguraikan tentang simpulan dari permasalahan yang dibahas serta saran-saran yang dipandang perlu atas simpulan yang dicapai.