BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah Secara umum tujuan pembangunan ekonomi adalah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, menjaga kesetabilan harga, mengatasi masalah
penggaguran,
manjaga
keseimbangan
neraca
pembayaran,
dan
pendistribusian pendapatan yang lebih adil dan merata. Melalui tujuan pembangunan ini diharapkan akan terjadi peningkatan kemakmuran masyarakat secara bertahap dan berkesinambungan yaitu dengan cara meningkatkan konsumsinya. Untuk mencapai tujuan itu peranan pemerintah sebagai 1) alokasi, mengusahakan agar alokasi sumber-sumber ekonomi dilaksanakan secara efisien, 2) peranan distribusi pendapatan yaitu peran pemerintah dalam mendistribusikan sumber daya, kesempatan dan hasil-hasil ekonomi secara adil dan merata dan 3) stabilisasi
perekonomian
perekonomian
dan
yaitu
pemerintah
memulihkanya
apabila
dalam berada
memelihara pada
stabilitas
disequlibrium.
(Mangkoesbroto,2001; 20) Dalam konteks pembangunan ekonomi daerah di Indonesia diarahkan untuk memacu pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, menggalakan prakarsa dan peran aktif masyarakat, serta meningkatkan pendayagunaan potensi daerah secara optimal dan terpadu dalam mengisi ekonomi daerah yang nyata, dinamis, serasi, dan bertanggungjawab serta memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
1
2
Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses dimana pemerintah daerah dan masyarakat mengelola sumber daya - sumber daya yang ada dan membantuk suatu pola kemitran antara pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan kegiatan
ekonomi
(pertumbuhan
ekonomi)
dalam
wilayah
tersebut
(Arsyad,lincolin:1999). Sebagai sebuah organisasi atau Rumah tangga, pemerintah melakukan banyak sekali pengeluaran untuk membiayai kegiatan pembangunan. Pengeluaran tersebut bukan saja untuk menjalankan roda pemerintahan sehari-hari akan tetapi untuk membiayai kegiatan perekonomian. Bukan berarti pemerintah turut berbisnis (meskipun hal ini sangat sering dilakukan, terutama oleh pemerintah yang berada di Negara-negara sedang berkembang), melainkan dalam arti pemerintah harus menggerakan dan merancang kegiatan ekonomi yang masyarakatnya atau kalangan swasta tidak tertarik untuk menjalankannya, Dalam kasus ini pemerintah memandang perlu untuk menangani sendiri berbagai kegiatan ekonomi tertentu yang menurut penilaiannya sebaikanya tidak dijalankan oleh pihak swasta, Itulah sebabnya pemerintah melakukan berbagai pengeluaran bahkan dalam jumlah besar. Pengeluaran pemerintah daerah adalah semua pengeluaran kas daerah dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang mengurangi kekayan pemerintah daerah. Berdasarkan kinerja dalam struktur anggaran daerah pengeluaran daerah dibagi menjadi pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan, pengeluaran rutin merupakan pengeluaran pemerintah yang
3
konsumtif, sebab pengeluaran ini manfaatnya hanya satu tahun anggaran dan tidak dapat
menambah
asset
atau
kekayaan
daerah,
sedangkan
pengeluaran
pembangunan merupakan pengeluaran pemerintah yang bersifat produktif karena pengeluaran ini digunakan untuk membiayai sektor- sektor produktif yang dapat menambah kekayan daerah. Hal inilah membuat pengeluaran ini disebut investasi pemerintah. Jumlah penduduk yang cukup besar di Jawa Timur bisa menjadi penggerak perekonomian bila tenaga kerja tersebut memiliki dan bekerja di sektor dengan produktivitas tinggi. Proporsi serapan tenaga kerja berdasarkan sektoral di Jawa Timur dari tahun ke tahun relatif stabil, dengan tidak banyak perubahan komposisi tenaga kerja di masing-masing sektor. Sebagian besar tenaga kerja di Provinsi Jawa Timur terserap di sektor pertanian dengan proporsi sebesar 42,5 persen, sementara sektor ini memiliki produktifitas tenaga kerja paling rendah dibandingkan dengan sektor ekonomi lainnya. Kajian DPEJT merekomendasikan bahwa untuk mengurangi kemiskinan di Jawa Timur, pemerintah provinsi membutuhkan strategi untuk memfasilitasi transisi tenaga kerja ke sektor yang memiliki produktivitas yang lebih tinggi, meningkatkan produktivitas sektor pertanian
dengan
meningkatkan
nilai
tambah
produk
pertanian
serta
mempromosikan pekerjaan untuk non-tani di pedesaan seperti industri pertanian dan industri pedesaan skala kecil untuk membantu petani-petani yang memiliki kemungkinan kecil (misalnya karena usia yang sudah lanjut dan pendidikan yang rendah) untuk pindah ke sektor non-pertanian.
4
Selain pengeluaran daerah adalah sumber daya manusia. Partisipasi aktif dari seluruh masyarakat akan mempercepat pembangunan daerah karena rasa kepemilikan yang lebih besar terhadap daerah. Hasil yang dicapai dalam pembangunan juga akan lebih cepat dirasakan untuk daerah sendiri sehingga nantinya dapat merangsang kesadaran masyarakat membangun wilayah lokal masing-masing. Untuk mendukung pelaksanaan pembangunan memerlukan sumber daya manusia yang berkualitas disamping terpenuhinya kuantitas permintaan tenaga kerja. Pembangunan daerah diharapkan akan membuka lapangan pekerjaan baru yang sesuai dengan kemampuan daerah untuk menyerap tenaga kerja lokal untuk kepentingan daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Oleh karena itu, berdasarkan latar belakang tersebut diatas, penulis ingin melakukan penelitian berkaitan dengan judul “Pengaruh Pengeluaran daerah Tenaga Kerja Terhadap Pertumbuhan PDRB Daerah di
Jawa Timur” yang
tujuannya untuk mengetahui pengaruh Pengeluaran daerah dan Tenaga Kerja terhadap pertumbuhan PDRB daerah. 1.2. Pembatasan Masalah Dalam melakukan penelitian ini, peneliti akan memfokuskan penelitian dengan batasan masalah sebagai berikut. Dalam penelitian ini yang dianggap mempengaruhi PDRB adalah pengeluaran daerah dan Tenaga kerja. Penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu 2008 sampai 2010.
5
1.3. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut. Apakah pengeluaran daerah dan Tenaga Kerja berpengaruh terhadap peningkatan PDRB di Propinsi Jawa Timur?
1.4. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan penelitian di atas maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut. Untuk menjelaskan pengaruh Pengeluaran daerah dan Tenaga Kerja terhadap peningkatan PDRB daerah di Propinsi Jawa Timur
1.5. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Manfaat a. Bagi kalangan akademisi, merupakan bahan kajian lebih lanjut mengingat masih minimumnya kajian tentang pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto(PDRB), pengeluaran daerah dan pengertian tenaga kerja. b. Bagi pemerintah, sebagai input dalam pengambilan kebijakan ekonomi khususnya yang menyangkut ekonomi publik dan ekonomi regional.