BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Aktifitas duduk lama seperti saat kegiatan perkuliahan, bermain laptop dan bekerja sambil duduk di depan komputer dapat mengakibatkan imbalance muscle. Posisi duduk tegak dan lama tanpa disadari dapat berubah menjadi posisi bungkuk karena mencari posisi yang nyaman, sehingga kerja otot perut dan otot pinggang menjadi tidak seimbang. Ketika duduk membungkuk terlalu lama membuat otot-otot bagian pinggang bekerja lebih berat, sedangkan otot antagonisnya yaitu otot-otot perut menjadi lemah. Kelemahan otot-otot perut harus dihindari karena otot-otot ini ikut menunjang stabilitas tubuh. Otot-otot perut adalah salah satu otot inti tubuh. Prinsipnya otot-otot perut harus kuat sehingga seluruh batang tubuh akan stabil dan kuat (Dillah, 2014). Maka dari itu perlu dilakukan pelatihan penguatan otot-otot perut untuk menyeimbangankan antara kerja otot-otot perut dan pinggang sehingga mencegah terjadinya postur yang buruk dan mencegah sakit pinggang. Otot-otot perut terdiri dari M. Rectus Abdominis, M. Eksternal Abdominal
Oblique, M. Internal Abdominal Oblique, M. Transversus
Abdominis. Otot-otot tersebut bekerja bersama otot pinggang untuk mempertahankan spine sesuai dengan aligement tubuh yang simetri dan
menjadi lebih stabil. Ketika spine kuat dan stabil memudahkan tubuh untuk bergerak secara efektif dan efisien. Ketika tubuh bergerak secara efektif dan efisien, hal ini dapat menguragi terjadinya cedera serta memberikan support pada tubuh ketika melakukan aktifitas fisik. Maka otot perut dan otot pinggang harus sama kuatnya. Kekuatan otot adalah kemampuan maksimal dari otot untuk berkontraksi. Salah satu otot yang terpenting dalam menjaga kestabilan tubuh adalah otot perut. Kekuatan otot wanita berbeda dengan laki-laki. Setelah pubertas nilai kekuatan otot pada wanita lebih rendah 15-25% daripada pria. Perbedaan tersebut disebabkan oleh adanya perbedaan maximal muscular power yang berhubungan dengan luas permukaan tubuh, komposisi tubuh, kekuatan otot, jumlah haemoglobin, kapasitas paru-paru dan lain sebagainya (Permaesih, 2000). Aktifitas duduk lama selama perkuliahan dapat ditemukan pada mahasiswi jurusan Fisioterapi Universitas Udayana. Hampir setiap hari mereka mengikuti kegiatan perkuliahan selama berjam-jam, posisi duduk yang tidak baik selama perkuliahan dapat mengakibatkan posture yang buruk dan sakit pinggang karena tidak seimbang antara kekuatan otot perut dan pinggang. Penelitian yang dilakukan oleh Idyan, Sebanyak 35 responden pada Mahasiswa ekstensi Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia yang duduk setiap perkuliahan selama 1 – 3 jam. Didapatkan data sebanyak 4 orang atau 11,4% responden mengalami nyeri pinggang ringan, sedangkan 37,1% atau 13 responden yang mengalami nyeri pinggang sedang dan
sebanyak 51,4 % atau 18 orang responden mengalami nyeri pinggang berat. Tingkatan nyeri yang dirasakan mahasiswa sangat dipengaruhi oleh prilaku duduk yang tidak baik selama berjam-jam (Idyan, 2007). Sehingga diperlukan pelatihan kekuatan otot perut pada Mahasiswi. Kekuatan otot perut dapat ditingkatkan dengan melakukan suatu metode latihan. Latihan tersebut berupa pilates exercises dan core stability exercise. Pilates exercises merupakan bentuk olah tubuh yang dilakukan dengan cara mengombinasikan latihan kelenturan dan kekuatan tubuh serta pernapasan dan relaksasi. Pola dasar gerakan menitikberatkan pada gerakangerakan otot perut. Manfaat Pilates adalah untuk menjadikan tubuh lebih bugar, postur, dan keseimbangan yang lebih baik, meningkatkan kekuatan perut dan punggung serta membuat pikiran santai (Nabillah, 2012). Penelitian yang dilakukan oleh Betul Sekendiz tentang Efek Pilates Exercises untuk meningkatkan kekuatan otot perut, kekuatan otot pinggang dan fleksibilitas pada wanita remaja yang duduk lama, menunjukan bahwa pilates exercises dapat meningkatkan kualitas hidup pada wanita remaja dengan meningkatnya kekuatan otot perut, kekuatan otot pinggang dan fleksibilitas tulang belakang (Sekendiz, 2007). Sedangkan core stability exercise merupakan model latihan yang digunakan dengan tujuan untuk meningkatkan kekuatan dan stabilitas pusat/batang tubuh. Core stability exercises mengacu pada kemampuan tubuh untuk mempertahankan posisi dan gerakan pada pusat tubuh. Pusat tubuh, tersusun atas beberapa otot yakni, transversus abdominus, multividus,
diaphragm, pelvic floor muscle. Otot - otot tersebut bekerja bersama untuk menghasilkan keseimbangan yang sempurna pada abdominal dan lumbal. Core Stability Exercises bertujuan untuk meningkatkan kekuatan dari sekelompok otot tersebut (Princeton, 2014). Penelitian yang dilakukan oleh Venu Akuthota tentang Prinsip Core Stability Exercises, menunjukan bahwa Program latihan penguatan otot core dapat mencegah LBP (Low Back Pain), dapat menurunkan nyeri dan memperbaiki fungsi gerak pada pasien LBP (Akuthota, 2008). Pelatihan pilates exercises biasanya diberikan pada orang sehat untuk meningkatkan kekuatan otot agar mencegah terjadinya cedera, latihan pilates lebih terfokus pada kekuatan otot perut serta mengkombinasikan latihan penguatan dan kelenturan. Sedangkan core stability exercises biasanya diberikan pada pasien yang sakit untuk mengembalikan kekuatan otot dan sering digunakan untuk latihan para atlet agar mendapatkan keseimbangan yang baik saat bertanding, latihan core stability ini terfokus pada kekuatan otot-otot core yang terdiri dari transversus abdominus, multividus, diaphragm, pelvic floor muscle, latihan ini terdiri dari latihan penguatan dan kelenturan (Fillipelli, 2010). Dari perbedaan antara pilates exercises dan core stability exercises tersebut, dan sampai saat ini belum ada yang meneliti perbandingan efektifitas antara pilates exercises dan core stability exercises untuk menguatkan otot perut pada mahasiswi, maka peneliti tertarik untuk meneliti masalah ini. Harapan dari pelatihan penguatan otot perut yaitu untuk
mencegah postur yang buruk dan mencegah sakit pinggang, yang disebabkan karena aktifitas duduk lama oleh mahasiswi.
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah diatas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Apakah pilates exercises dapat meningkatkan kekuatan otot perut pada Mahasiswi Program Studi Fisioterapi Universitas Udayana? 2. Apakah core stability exercise dapat meningkatkan kekuatan otot perut pada Mahasiswi Program Studi Fisioterapi Universitas Udayana? 3. Apakah ada perbedaan pilates exercises dan core stability exercise untuk meningkatkan kekuatan otot perut pada Mahasiswi Program Studi Fisioterapi Universitas Udayana?
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Untuk mengetahui gambaran umum tentang pilates exercises dan core stability exercises untuk meningkatkan kekuatan otot perut pada Mahasiswi Program Studi Fisioterapi Universitas Udayana. 1.3.2 Tujuan Khusus 1. Untuk mengetahui pilates exercises dapat meningkatkan kekuatan otot perut pada Mahasiswi Program Studi Fisioterapi Universitas Udayana.
2. Untuk mengetahui core stability exercises dapat meningkatkan kekuatan otot perut pada Mahasiswi Program Studi Fisioterapi Universitas Udayana. 3. Untuk mengetahui perbedaan pilates exercises dan core stability exercises untuk meningkatkan kekuatan otot perut pada Mahasiswi Program Studi Fisioterapi Universitas Udayana.
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Akademis 1. Di harapkan dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca tentang pemberian pilates exercises dan core stability exercises untuk meningkatkan kekuatan otot perut. 2. Penelitian ini di harapkan dapat menjadi bahan acuan bagi peneliti dalam mengembangkan penelitian selanjutnya. 1.4.2 Praktis Di harapkan dapat menjadi bahan referensi bagi masyarakat khususnya fisioterapis tentang perbedaan pilates exercises dan core stability exercises untuk meningkatkan kekuatan otot perut. Dalam penelitian ini terutama untuk para Mahasiswi Fisioterapi.