BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Laporan keuangan merupakan hasil dari kegiatan operasional yang
dilakukan oleh perusahaan yang dilaporkan kepada pihak internal maupun eksternal perusahaan. Publikasi laporan keuangan memiliki kandungan informasi. Informasi yang berhubungan dengan kondisi perusahaan ditunjukkan dalam laporan keuangan yang merupakan salah satu ukuran kinerja perusahaan. Salah satu parameter yang paling sering digunakan untuk mengukur peningkatan atau penurunan kinerja perusahaan adalah laba. Laba yang meningkat dari periode sebelumnya mengindikasikan bahwa kinerja perusahaan adalah bagus dan hal ini dapat mempengaruhi peningkatan harga saham perusahaan. Oleh sebab itu informasi laba perusahaan merupakan kebutuhan utama bagi para investor, sebab diperlukan sebagai masukan dalam mengambil keputusan investasi. Dalam Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) No.1, disebutkan bahwa informasi laba pada umumnya merupakan perhatian utama dalam menaksir kinerja atau pertanggungjawaban manajemen. Informasi laba membentuk pemilik atau pihak lain untuk dapat melakukan penaksiran atas “earning power” perusahaan dimasa yang akan datang. Selain untuk menilai kinerja manajemen, informasi laba juga bisa digunakan untuk membentuk dan mengestimasi kemampuan laba yang representatif serta untuk mengukur risiko dalam investasi.
1
Berhubungan pentingnya pengumuman laba bagi investor, sering kali pada saat pengumuman laba yang dikeluarkan oleh perusahaan para investor akan menunjukkan responnya disekitar pengumuman laba tersebut. Respon ini dapat terlihat pada pergerakan saham perusahaan, pergerakan indeks pasar maupun saham individu. Sebagai respon terhadap sebuah informasi menandakan bahwa setiap peristiwa yang relevan bagi suatu keputusan investasi mengandung suatu informasi atau nilai ekonomis yang dapat mengubah nilai perusahaan (Jogiyanto, 2007). Jika pasar efisien, maka dengan adanya informasi baru para investor akan segera bereaksi melakukan penyesuaian pada harga sekuritas dipasar. Hal ini membuktikan bahwa pengumuman laba memiliki kandungan informasi dan dapat mempengaruhi perilaku pasar saham. Laporan keuangan akan bermanfaat jika komponen-komponen yang tersaji dalam laporan keuangan tersebut mempunyai kandungan informasi yang akan direaksi oleh para pelaku pasar. Reaksi ini dapat diukur dengan menggunakan return sebagai nilai perubahan harga saham atau dengan menggunakan abnormal return (Jogiyanto, 2007). Sehingga secara teoritis dapat diduga bahwa informasi yang bersifat positif akan direspon pasar dengan positif dan sebaliknya informasi yang bersifat negatif akan direspon negatif oleh pasar. Hasil penelitian Asih dan Gudono (2000) memperlihatkan bahwa earning mengandung informasi tambahan melebihi kandungan informasi yang ada pada working capital dan cash flow. Sedangkan Beaver (1968) membuktikan bahwa perilaku harga dan volume di sekitar tanggal pengumuman mengindikasikan bahwa laba tahunan mengandung informasi yang relevan untuk penilaian
2
perusahaan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Ball dan Brown (1968) yang menyatakan bahwa pengumuman laporan keuangan memiliki kandungan informasi, yang reaksinya ditunjukkan dengan naiknya perdagangan saham dan variabilitas return saham disekitar pengumuman laporan keuangan. Secara umum dapat dikatakan bahwa pasar yang efisien akan segera bereaksi secara cepat terhadap informasi, sehingga tidak dimungkinkan untuk memperoleh keuntungan diatas normal (abnormal return). Kecepatan pasar dalam menyerap informasi baru ke dalam perubahan harga sekuritas merupakan salah satu indikator efisiensi pasar. Makin cepat pasar bereaksi terhadap informasi baru, maka makin efisiensi pasar tersebut. Konsekuensi dari pasar modal efisien amat sulit bagi investor untuk meraih pendapatan abnormal secara tetap dengan melakukan transaksi di bursa. Kondisi pasar efisien diantaranya dengan adanya kesadaran para emiten untuk mempublikasikan informasi yang berkualitas, dari frekuensi, kebenaran dan ketepatan informasi. Setiap tahun banyak pengumuman yang disampaikan oleh perusahaan di pasar modal. Pengumuman-pengumuman tersebut adalah sumber informasi bagi investor dalam berinvestasi. Kecenderungan investor dan pihak ekstern lainnya yang lebih berfokus pada informasi laba. Salah satunya yaitu pengumuman laba atau tingkat profitabilitas perusahaan. Pengumuman laba perusahaan dapat digunakan sebagai dasar bagi investor untuk memperhitungkan seberapa besar pertumbuhan laba yang telah dicapai perusahaan. Selain itu juga digunakan untuk menentukan prospek laba perusahaan dimasa depan.
3
Ada dua indikasi dari pengumuman tingkat profitabilitas perusahaan yaitu berita baik (good news) dan berita buruk (bad news). Good news berkaitan dengan adanya peningkatan laba atau laba yang diperoleh perusahaan lebih besar daripada yang diharapkan dimana dapat memicu sentiment positif, yaitu investor akan bereaksi untuk membeli saham, sehingga harga saham akan cenderung meningkat. Sedangkan bad news adalah berkaitan dengan adanya penurunan laba atau laba yang diperoleh perusahaan lebih kecil dari yang diharapkan sehingga akan memicu sentiment negatif, yaitu investor akan bereaksi dengan mengambil keputusan untuk menjual saham, sehingga harga saham cenderung menurun. Dengan adanya pengumuman laba baik peningkatan maupun penurunan laba perusahaan, maka hal ini menunjukkan adanya unsur “kejutan” (surprise) dalam setiap pengumuman tentang kinerja perusahaan. Selain itu, untuk menjadikan informasi keuangan berharga bagi pengguna maka laporan keuangan harus memiliki sifat tepat waktu dan disampaikan sesegera mungkin untuk tetap menjaga relevansi kandungan informasinya. Risiko investasi di Pasar Modal pada prinsipnya sangat terkait erat dengan terjadinya volatilitas harga saham, dimana naik turunnya harga saham ini dipengaruhi oleh informasi. Suatu informasi yang membawa kabar baik (good news) akan menyebabkan harga saham naik, dan sebaliknya informasi tersebut buruk (bad news) akan menyebabkan harga saham turun. Pergerakan indeks pasar (maupun saham individu) sebagai respon terhadap sebuah informasi menandakan bahwa setiap peristiwa yang relevan bagi suatu keputusan investasi pada dasarnya memiliki kandungan informasi.
4
Dalam teori investasi, salah satu teori yang dapat digunakan untuk melihat pola pergerakan saham individu yang dipengaruhi pasar adalah teori market model. Teori ini menyatakan bahwa jika pasar membaik (index pasar meningkat) maka harga saham-saham individual juga akan meningkat, sebaliknya pasar yang memburuk akan diikuti oleh penurunan harga saham-saham individu dan besarkecilnya (sensitivitas) perubahan harga saham individual terhadap pergerakan indeks pasar ditentukan oleh nilai Beta saham bersangkutan. Menurut Husnan (2005:24), suatu peristiwa (event) akan mempunyai dampak pada: (1) kegiatan perdagangan, (2) variabilitas harga dan tingkat keuntungan, dan (3) harga sekuritas. Maka, diharapkan akan terjadi peningkatan kegiatan perdagangan dan terjadi perubahan harga yang cukup berarti dan sering sehingga akan meningkatkan variabilitas tingkat keuntungan dengan munculnya informasi baru, khususnya informasi laba. Agar informasi laba bermanfaat bagi pengguna laporan keuangan dalam pengambilan keputusan, maka informasi laba sebagai bagian dari laporan keuangan haruslah berkualitas. Jika informasi laba yang disajikan di dalam laporan keuangan tidak berkualitas, maka informasi laba tersebut akan menyesatkan. Kualitas laba khususnya dan kualitas laporan keuangan pada umumnya merupakan hal yang sangat penting bagi mereka yang menggunakan laporan keuangan untuk tujuan kontrak dan pengambilan keputusan investasi (Schipper dan Vincent, 2003). Salah satu indikasi dari laba yang berkualitas adalah laba yang disajikan secara tepat waktu.
5
Kim dan Verrechia (1994) menyatakan laporan keuangan yang disajikan dengan tepat waktu akan mengurangi asimetri informasi, dan juga disebutkan bahwa untuk mengurangi asimetri informasi dapat dilaksanakan dengan menyajikan laporan keuangan secara full disclousure. Kenley dan Stubus (1972) dalam Saleh (2004) menyatakan bahwa ketepatan waktu dalam pelaporan keuangan dapat berpengaruh pada nilai laporan keuangan tersebut. Laporan keuangan yang disajikan tepat waktu akan mengefisienkan kinerja pasar saham untuk fungsi evaluasi dan penetapan harga serta membantu mengurangi kebocoran serta insider trading (Owusu dan Ansah, 2000). Ketepatan waktu dalam penyerahan laporan keuangan merupakan karakteristik yang penting bagi informasi akuntansi karena informasi historis sedikit tidaknya akan digunakan oleh publik dalam proses pengambilan keputusan investasi. Unsur ketepatan adalah tersedianya informasi bagi pembuatan keputusan pada saat dibutuhkan sebelum informasi tersebut kehilangan kekuatan untuk
mempengaruhi
keputusan.
Keterlambatan
informasi
menyebabkan
tanggapan atau keputusan yang berlaku akan menjadikan informasi tidak memiliki nilai tambah lagi. Adanya ketepatan waktu informasi laba perusahaan juga akan mempengaruhi kualitas informasi yang terkandung dalam sebuah pengumuman. Informasi menjadi lebih akurat apabila lebih cepat atau tepat waktu dan transparan sehingga kualitas pengumuman akan membaik dan tingkat asimetri informasi menjadi lebih kecil. Ketepatan waktu dalam pengumuman laporan keuangan yaitu semakin tepat waktu informasi laba diumumkan maka akan memperkuat reaksi pasar atas
6
earning surprise, dan sebaliknya semakin lambat informasi laba diumumkan maka akan memperlemah reaksi pasar atas earning surprise. Ketepatan informasi pada dasarnya akan memberikan keuntungan bagi investor sebelum pengumuman sehingga reaksi pasar cenderung lebih tinggi. Sebaliknya pengumuman yang lambat, mengindikasikan kemungkinan bahwa laba perusahaan tersebut menurun. Dari sini dapat dilihat bahwa dengan adanya ketepatan waktu pengumuman informasi laba dalam suatu perusahaan dapat meningkatkan kualitas pengumuman yang disampaikan oleh perusahaan (mengurangi asimetri informasi). Dengan demikian maka dapat dikatakan keterlambatan pengumuman laporan keuangan akan menyebabkan distorsi nilai dan manfaat dari keberadaan laporan keuangan bersangkutan penelitian ini dilakukan karena masih banyak perusahaan publik yang terlambat menyerahkan laporan keuangan. Banyak studi literatur keuangan yang meneliti hubungan pelaporan keuangan dengan reaksi pasar. Salah satunya Ball dan Brown (1968) yang berfokus pada pengumuman profitabititas dengan reaksi pasar. Penelitian ini menemukan bahwa informasi yang terkandung dalam laba aktual berbeda dengan laba estimasi sehingga hal ini akan menyebabkan pasar bereaksi. Reaksi akan tercermin dari adanya pergerakan harga saham disekitar tanggal pengumuman informasi profitabilitas (laba). Harga saham cenderung meningkat apabila laba aktual lebih tinggi dari laba estimasi. Informasi laba juga mempunyai informasi tambahan melebihi kandungan informasi yang ada. Penelitian lain yang diungkapkan oleh Kinney, Burgstahler, dan Marten (2002), menguji tentang pengaruh earning press realeases dengan menggunakan
7
event study ini menyebutkan harga saham disekitar periode peristiwa mengandung adanya informasi baru. Untuk menguji reaksi pasar dengan menggunakan event study atas pengumuman dividen dapat menggunakan model ekspektasi dividen sederhana (naive model). Selanjutnya dari pengumuman dividen itu dapat ditangkap adanya berita baik (good news) dan berita buruk (bad news). Berita baik diidentikkan jika earning forecast (laba yang diharapkan) lebih rendah dari pada nilai earnings announcements (laba yang diumumkan). Begitu juga sebaliknya, jika earning forecast lebih tinggi dari pada nilai earning announcements maka ini menandakan berita buruk. Kedua hal ini sering dikatakan sebagai earning surprise, dimana jika ada earning surprise yang positif maka akan terjadi respon pasar yang positif begitu juga sebaliknya jika ada earning surprise yang negatif maka akan terjadi respon pasar yang negatif . Namun, terdapat beberapa penelitian lain yang bertentangan atas hubungan positif ini, salah satunya penelitian yang dilakukan oleh Kothari, Lewellen dan Warner (2006) dalam Cready dan Gurun (2009) dimana penelitiannya mengatakan bahwa earning surprise berhubungan negatif dengan return pasar. Dimana data aliran kas memiliki kandungan informasi tambahan melebihi dari informasi earning yang pernah diteliti. Brown (1968) dalam penelitiannya adanya “surprise” ditunjukkan oleh aktual earning per share (EPS) yang meningkat dari yang diestimasikan. EPS merupakan komponen penting pertama yang harus diperhatikan dalam analisis perusahaan. Informasi EPS suatu perusahaan menunjukkan besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan untuk semua pemegang saham perusahaan.
8
Secara singkat dapat dikatakan bahwa semakin tinggi EPS tentu saja akan menyenangkan pemegang saham, karena semakin besar laba yang disediakan untuk pemegang saham. Aktual EPS yang meningkat dari yang diestimasikan menunjukkan adanya earning surprise positif, sedangkan aktual EPS yang menurun dari yang diestimasikan menunjukkan adanya earning surprise negatif. Isu penting yang berkaitan dalam penelitian empiris ini adalah hubungan antara keterkejutan laba (earning surprise) dengan harga saham. Banyak studi yang telah dilakukan terkait pemahaman atas isu kandungan informasi. Sebagai eksistensi dari isu muatan informasi, dalam dua dekade terakhir ini isu informasi laba telah banyak diteliti sebagai variabel yang menjelaskan perbedaan respon harga saham disebabkan perubahan laba perusahaan. Selain itu, isu ketepatan waktu informasi keuangan pada hubungan laba dengan harga saham maka penelitian ini juga didesain untuk menguji dampak ketepatan waktu pengumuman laporan keuangan terhadap adanya unsur surprise dari laba. Beberapa penelitian yang membuktikan bahwa pasar modal Indonesia masih tergolong lemah secara efisiensi. Menurut Hermawan dan Subiyantoro (2006), bahwa para pelaku pasar di dalam pasar modal Indonesia masih sangat mengandalkan informasi dari laporan keuangan yang diumumkan tepat pada waktunya. Artinya, penelitian untuk mengetahui apakah ketepatan waktu dalam menyampaikan laporan keuangan akan mempengaruhi reaksi (respon) pasar terhadap informasi laba di pasar modal Indonesia masih layak untuk dilakukan. Atas dasar uraian diatas ada dua alasan penelitian ini dilakukan. Pertama, sesuai dengan hipotesis pasar modal yang efisiensi, karena pasar modal di
9
Indonesia masih tergolong efisien dalam bentuk lemah, maka para pelaku pasar modal di Indonesia masih sangat mengandalkan laporan keuangan sebagai sumber informasi di pasar modal. Oleh karena itu, perlu diteliti apakah unsur surprise dari laba atau earning surprise dalam pengumuman laporan keuangan mempengaruhi reaksi (respon) pasar. Kedua, penelitian ini mengkaitkan ketepatan waktu pengumuman laporan keuangan dengan return saham dipasar modal Indonesia yang masih sedikit jumlahnya. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan periode penelitian yang berbeda. Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang pada dasarnya penelitian ini mengacu pada penelitian-penelitian sebelumnya. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya adalah menguji reaksi pasar terhadap earning surprise yang di moderasi dengan ketepatan waktu dari pengumuman laporan keuangan khususnya pengumuman laba tersebut dan periode penelitian lebih panjang dari penelitian sebelumnya. Dalam penelitian ini menggunakan tiga model dalam mendefinisikan peningkatan laba atau earning surprise positif dan penurunan laba atau earning surprise negatif dengan menggunakan data cross-sectional. yaitu: pertama, Analyst Predicted model yaitu perkiraan laba dari data konsensus para analis; kedua, Growth model yaitu perkiraan laba dari pertumbuhan laba; ketiga, Naive model yaitu perkiraan laba dari data historis laba tahun lalu yang baru saja terjadi, model ini merupakan model yang paling sederhana. Pada penelitian terdahulu dimana peneliti sering mengabaikan atau tidak menganggap konsentrasi ketepatan waktu pengumuman laporan keuangan
10
/keterlambatan waktu pengumuman laporan keuangan menjadi suatu hal yang penting untuk dipertimbangkan dalam hubungan pengungkapan informasi akuntansi khususnya informasi laba dan reaksi pasar. Hal itulah yang mendorong peneliti untuk melakukan penelitian ini pada konteks Indonesia.
1.2
Rumusan Masalah Beberapa studi empiris (penelitian terdahulu) sebagaimana dikemukakan
pada latar belakang masalah di atas menunjukkan adanya beberapa hasil penelitian yang berbeda-beda berupa publikasi laporan keuangan terkait dengan pengumuman laba perusahaan dan earning surprise yang mempengaruhi variabel abnormal return. Dalam penelitian ini, peneliti menambahkan variabel moderasi yaitu ketepatan waktu dalam pengumuman informasi laba dalam hal ini terkait dengan ketepatan waktu pengumuman laporan keuangan kepada Bapepam-LK. Adapun pertanyaan penelitian (research questions) yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah earning surprise berpengaruh terhadap reaksi pasar? 2. Apakah
ketepatan
waktu
pengumuman
laporan
keuangan
akan
memperkuat hubungan earning surprise positif terhadap reaksi pasar? 3. Apakah
ketepatan
waktu
pengumuman
laporan
keuangan
akan
memperlemah hubungan earning surprise negatif terhadap reaksi pasar?
11
1.3
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji reaksi pasar terhadap earning
surprise yang dimoderasi dengan ketepatan waktu pengumuman laporan keuangan perusahaan. Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Menguji pengaruh earning surprise terhadap reaksi pasar. 2. Menguji kuatnya pengaruh earning surprise positif terhadap reaksi pasar ketika perusahaan mengumumkan laporan keuangan tepat waktu. 3. Menguji lemahnya pengaruh earning surprise negatif terhadap reaksi pasar ketika perusahaan mengumumkan laporan keuangan tepat waktu.
1.4
Manfaat Penelitian Ada beberapa manfaat yang diperoleh dari penelitian ini, yaitu: 1. Bagi empiris, penelitian diharapkan dapat menambah bukti empiris atas penelitian-penelitian sebelumnya terutama pada pengujian kandungan informasi, khususnya tentang informasi laba dalam laporan keuangan dan earning surprise terhadap reaksi pasar di Indonesia. 2. Bagi praktisi, diharapkan dapat digunakan senagai kebijakan untuk menganalisis saham yang akan diperjualbelikan di pasar modal melalui analisis kandungan informasi keuangan yang mempengaruhi abnormal return saham, dan mampu memberikan pengetahuan mengenai reaksi pasar sebagai dampak dari adanya earning surprise sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi.
12