BAB I Pendahuluan
A. Alasan Pemilihan Topik Dunia seakan menjadi wadah raksasa yang dipenuhi dengan berbagai macam konflik yang terpecah belah dalam ideologi yang berbeda-beda Dengan adanya berbagai kemelut besar yang selalu menghantui masyarakat dunia,membuat kehidupan dipenuhi dengan rasa was-was. Keadilan sepertinya menjadi hal yang sulit untuk dijalankan,dengan keadaan dunia yang semakin hari semakin memanas. Pasca Perang Dingin yang menjadikan Amerika Serikat sebagai satu-satunya Negara yang mendominasi dunia membuat masyarakat dunia tunduk dan takut terhadap AS,karena dengan kekuatannya yang dapat meruntuhkan Uni Soviet menjadikan AS sebagai Negara yang sangat mendominasi dunia. Hal tersebut terlihat dari keinginan Amerika Serikat menjadi polisi dunia dan mengklaim dirinya sebagai pengawal demokrasi. Hal ini yang membuat Amerika Serikat selalu melibatkan diri dan turut campur tangan dalam berbagai permasalahan dan konflik yang terjadi di berbagai belahan dunia,terutama dengan berbagai hal yang menyangkut dengan kepentingan nasionalnya. Tragedi penyerangan 11 September yang memberi goncangan hebat terhadap Amerika Serikat,membuat negara ini cukup kaget dengan peristiwa yang dituding sebagai aksi terorisme tersebut,sehingga dengan langkah cepat Presiden AS 12
George.W.Bush melancarkan aksi penyerangan balik terhadap negara yang dituduh sebagai tempat bersarangnya para teroris yang mengancam keamanan negaranya yaitu Afganistan. Dengan berbagai akibat yang timbul oleh aksi balik yang dilakukan oleh AS di Afganistan membuat penulis merasa tertarik untuk dapat lebih jauh meneliti berbagai macam permasalahan yang terjadi di antara keduanya,yang memberikan dampak besar terhadap seluruh dunia.Sehingga hal tersebut membuat penulis merasa terdorong untuk menguak berbagai masalah yang ada dibalik konflik antara Afganistan dan Amerika Serikat. Presiden Bush mengeluarkan perintah invasi ke Afganistan dengan slogannya pada dunia “bergabung dengan kami atau menghadapi kematian dan kehancuran” yang alasannya untuk menumpas milisi Taliban dan terorisme.1 Meski serangan tersebut berhasil menggulingkan rezim Taliban dan membuka proses politik baru di Afganistan,namun milisi Taliban tidak juga berhasil diberantas tapi bahkan muncul kembali dengan kekuatan yang lebih solid. Saat ini milisi Taliban telah menguasai separoh dari wilayah Afganistan. Disaat yang sama posisi pemerintahan pusat Afganistan semakin lemah lantaran kegagalan AS dan sekutunya dalam memerangi Taliban. Fenomena realistis inilah yang dianggap penulis masih menyimpan banyak pertanyaan,karena alasan tersebutlah penulis tertarik untuk mengambil judul ini 1
NoamChomsky,malingteriakmaling;AmerikaSangTeroris?Pengantar:Jalaludin Rakhmat,(mizanpustaka,1991)hal.Xvi
13
dan mengkaji tema tersebut serta menuangkannya dalam bentuk karya ilmiah. Untuk itu ,penulis akan membahas masalah ini dengan mengajukan penelitian yang berjudul : “Dampak Invasi Militer Amerika Serikat Terhadap Bangkitnya Gerakan Radikal di Afganistan”
B. Latar belakang Suatu negara akan dengan sigap melakukan perlindungan terhadap negaranya apabila terjadi peristiwa yang di nilai dapat menganggu dan mengancam keutuhan Negara nya. Inilah yang dilakukan oleh Amerika serikat dalam insiden yang menewaskan ribuan orang saat terjadi penyerangan terhadap gedung kembar (world trade centre) pada tanggal 11 September 2001. Amerika di masa pemerintahan presiden Bush menuduh Osama Bin Laden dan kelompoknya Al-Qaeda sebagai teroris yang bertanggung jawab atas insiden 11 September 2001 tersebut. Tuduhan tersebut berdasarkan informasi intelegen AS yang disiagakan dan disebar untuk mengungkap siapa actor intelektual di balik itu semua. Pada dasarnya tudingan intelegen tersebut hanya sebatas analisa dari cara para teroris yang melancarkan aksinya. Oleh karena cara kerja Al qaeda mempunyai pola tersendiri seperti serangan bunuh diri yang terkoordinasi pada hari yang sama bertujuan untuk membuat kerusakan maksimum bagi AS ,dan tidak adanya peringatan sebelumnya akan serangan tersebut. Dengan hasil analisa intelegen tersebut yang menunjukan Osama Bin Laden dan Al Qaeda sebagai teroris dibalik insiden itu,Presiden
14
Amerika serikat menjadikan isu terorisme internasional ini sebagai alasan utama mereka mengadakan perang ke Afghanistan. Amerika berang karena system keamanan negaranya bisa ditembus dengan kasus peledakan WTC,yang menewaskan ribuan warga Amerika Serikat,. Apakah terorisme itu?
Terorisme berasal dari bahasa latin “terrere”.
Dalam Bahasa Inggris dipahami sebagai frighten,yang artinya menakutkan atau mengerikan,menurut kamus politik,terror berarti berusaha untuk menciptakan ketakutan,kengerian,dan kekejaman,oleh seseorang atau sekelompok golongan. Biasanya tindakan tersebut untuk mencapai tujuan-tujuan politik.2 Presiden Bush dalam pidatonya pada tanggal 11 september 2001 megemukakan 4 alasan Amerika Serikat harus menyerang Afganistan yaitu :3 1. Chapter VI of United Nation Charter (Resolusi Dewan Keamanan PBB No. 1368) 2. Intervention by Invitation 3. Humanitarian Intervention 4. Self Defence Pada resolusi dewan keamaan PBB no. 1368 disebutkan bahwa PBB memperbolehkan suatu Negara untuk mengambil tindakan yang dianggap perlu
2
Dikutipdarihandoutperkuliahan1TransnationalCrimeolehDr.H.ObsatarSinaga,S.Ip,M.Si
3
http://lib.atmajaya.ac.id./default.aspx?tabidͲ61.Diunduhpadatanggal6januari2012
15
terhadap sebuah negeri atau golongan yang melakukan maupun melindungi terorisme. Alasan kedua,ketiga dan keempat menunjukan bahwa Amerika melakukan penyerangan di Afganistan karena diserang terlebih dahulu. Ditambah hal ini Amerika juga memposisikan diri sebagai Negara yang diserang dan menganggap perlu melakukan pembelaan diri dengan melakukan penyerangan balik ke Afganistan yang merupakan markas milisi Taliban.Ditambah tuntutan rakyat saat itu yang meminta pihak pemerintah bertindak menghapus terorisme di dunia yang telah merenggut ribuan nyawa ,warga Amerika khususnya. Tujuan invasi ini adalah untuk menemukan Osama bin Laden dan antekanteknya serta pemimpin tertinggi Al-Qaeda akan diadili, untuk bertujuan menghancurkan organisasi Al-Qaeda, dan untuk menghapus rezim Taliban yang didukung dan memberikan tempat yang aman bagi masyarakat Afganistan. Untuk itu. George W. Bush menyatakan bahwa, sebagai kebijakan, tidak akan membedakan antara organisasi teroris dan negara atau pemerintah yang melindungi mereka. Penyerangan terhadap Negara-negara Timur Tengah adalah salah satu cara pembuktian Amerika Serikat untuk menunjukan kedigdayaannya .ditambah lagi di timur tengah terdapat “saudara tirinya”,yaitu Israel. Amerika membutuhkan legitimasi yang kuat di Timur Tengah supaya Israel bisa diakui oleh masyarakat internasional terutama di kawasan Timur Tengah. Hal ini dilakukan dengan melakukan penyerbuan ke Negara-negara Timur Tengah seperti Afganistan.
16
Kemudian kepentingan keamanan Negara. Demi keamanan dalam negeri dan aset-aset ekonominya,Amerika Serikat menampakkan
diri sebagai polisi
dunia telah menyerang Negara yang belum tentu bersalah. Selanjutnya perintah invasi invasi ke Afganistan di keluarkan oleh presiden Bush terhadap teroris Al Qaeda yang bersembunyi di Afganistan.Meneriakan slogan perang melawan terorisme dan mewujudkan pemerintahan yang pemerintahan yang kuat. Invasi AS itu berhasil menggulingkan Taliban dan membuka proses politik baru di Afganistan. Namun ironisnya AS gagal mewujudkan pemerintahan demokrasi baru yang kuat di Kabul bahkan juga gagal menciptakan situasi perekonomian dan keamanan yang lebih baik.Sementara itu janji-janji bantuan internasional senilai milyaran dolar AS untuk meperbaiki kondisi ekonomi dan social rakyat Afganistan akibat invasi tersebut juga tidak mengucur. Politik Amerika
Serikat
mempunyai
dimensi-dimensi
Luar Negeri politik
atau
diplomatik,ekonomi,social dan militer. Dengan demikian ia meliputi berbagai kebijakan. Terpenting ialah kebijakan diplomasi,kebijakan ekonomi dan kebijakan militer,dengan fokusnya pada aspek keamanan,dalam hal ini keamanan internasional. Amerika dengan segala bukti yang dimiliki,menjatuhkan tuduhan pelaku serangan tersebut kepada kelompok Al-Qaeda yang bermukim di Afganistan. Perang melawan kelompok tersebut pun dimulai.Presiden George Walker Bush meminta kepada Afganistan untuk menyerahkan Osama Bin Laden yang diduga menetap di Afganistan.Namun permintaan Amerika tersebut tidak dikabulkan 17
Afganistan. Hal itulah yang menyebabkan Amerika bersama sekutunya sepakat melakukan penyerangan terhadap Agfanistan.4 Dalam upaya untuk mencari otak pelaku 11 September 2001 di Amerika,Amerika serikat mengerahkan segala kekuatan militernya untuk melawan para teroris. Terjadilah penyerangan habishabisan yang dilakukan AS terhadap Afganistan pada tanggal 7 oktober 2001. Tragedy 11 September di AS berdampak luar biasa dan menyentak kesadaran dunia mengenai nilai kemanusiaan yang terabaikan selama ini. Usaha perburuan terhadap seorang pemimpin gerakan radikal Osama bin laden,yang dituduh sebagai teroris penyebab tragedy tersebut,menyeret rakyat Afagnistan ke dalam kancah perang yang tidak seimbang. Selain berdampak buruk bagi penderitaan rakyat Afganistan ,yang sebelumnya mengalami kelaparan hebat akibat perang saudara dan kekeringan yang berkepanjangan,perang ini juga mengakibatkan nasib buruk bagi relawan pejuang asing yang membela Taliban. Mereka lah yang menjadi sasaran kemarahan pihak Aliansi Utara,yang menyerah pun harus menghadapi hari-hari sengsara di masa depan dengan menghuni penjara yang kondisi nya sangat tidak memadai. Dalam keadaan terjepit ini,Taliban ternyata masih tetap ngotot tidak mau menyerah. Karena yakin akan mengalami aksi balas dendam,mereka bertekad untuk bertempur sampai mati. AS menekan Taliban untuk tujuan memenangkan
4
http://hidayatullah.com.index.php?option=comdiunduhtangggal10January2012
18
perang, menjadikan suatu siklus dendam yang semakin memburuk dan terbentuk menjadi perang yang berkepanjangan. Gempuran AS dan sekutunya memang dapat menghancurkan kekuasaan Taliban,tetapi belum bisa memenangkan perang merebut simpati dari rakyat Afganistan. Pengaruh tragedy 11 September memang luar biasa. Masalahnya hal tersebut belum dapat terselesaikan dengan perang. Karena konflik masih tersembunyi jauh di lubuk hati sebagai dendam dari masyarakat Afganistan. Dengan realita yang ada,Amerika sudah mengambil hak-hak rakyat Afganistan yang ingin hidup tentram dan damai. Perang AS di Afghanistan adalah serangan brutal di negara yang sudah hampir hancur oleh lebih dari 20 tahun invasi asing dan perang saudara. Pendudukan Soviet, yang berlangsung dari 1979 sampai 1989, menewaskan lebih dari sejuta orang tewas. Jutaan orang masih tinggal di kamp-kamp pengungsi Lebih dari 500.000 anak yatim dinonaktifkan. Sepuluh juta ranjau darat masih menjadi sampah di negara itu, menewaskan rata-rata 90 orang per bulan. Pada kurun waktu 43 tahun, harapan hidup di Afghanistan adalah rata-rata 17 tahun lebih rendah dibanding dengan orang di negara berkembang lainnya. Pedesaan hancur, dan saat ini sedang mengalami kekeringan yang parah, dengan 7,5 juta orang terancam kelaparan.5
5
file:///G:/AmerikaSerikatSangkalKebangkitanTalibanͲHarianMedanBisnis.htm#diunduh tanggal15Maret2012
19
Kematian dan kehancuran yang ditimbulkan oleh pemboman AS, kampanye dan memotong pengiriman bantuan pangan, itu telah menyebabkan lebih banyak pengungsi berebut untuk melarikan diri ke Pakistan. Pemerintahan Bush mengaku menargetkan Osama bin Laden, yang dikatakan sebagai dalang dari serangan September teror 11 di World Trade Center dan Pentagon (meskipun telah menawarkan bukti nyata untuk mendukung tuduhan ini), dan Afghanistan pemerintahan Taliban, yang berlindung kepadanya. Aksi penyerangan yang terus-menerus dilakukan AS terhadap afganistan membawa penderitaan dan kesengsaraan yang di alami oleh masyarakat sipil setempat. Karena serangan yang dilakukan belum tentu mengenai sasaran yang dituju,melainkan rumah-rumah penduduk ataupun tempat-tempat yang digunakan sebagai sarana kegiatan sosial. Mereka mengirimkan rudal jelajah,dan uranium beracun untuk di lepaskan di Afganistan. Anak-anak, orang tua, kaum perempuan dan bahkan bayi menjadi korban mereka. Mereka menghancurkan desa, kebun, dan bahkan kota-kota di bawah nama yang dibenarkan, “perang melawan teror”.6 Karena melihat penyimpangan taktis dan strategis dari
pemerintahan
Afganistan sekarang yang dibentuk dan didukung oleh Amerika dan pasukannya saat menginvasi Afganistan. Membuat banyaknya ketidakadilan terhadap pembangunan kota, keamanan yang berkurang dan ketidakstabilan, diperparah
6
RitaUliHitapeaDetiknews :http://www.detiknews.com/read/2011/03/07/112419/1585851/10/presidenͲafghanistanͲtolakͲ permintaanͲmaafͲasdiunduh11January2012
20
juga oleh tindak korupsi. Hal ini membuka kesempatan bagi gerakan radikal seprti Taliban,untuk mengambil kekuasaan kembali. Dari berbagai macam aksi yang dilakukan oleh Amerika tersebut membangkitkan respon keras oleh Afganistan terhadap AS,yang dianggap menginjak-injak Negara mereka. Muncul berbagai perlawanan rakyat Afganistan, lewat Taliban merupakan aksi perlindungan diri mereka atas serangan besarbesaran Amerika Serikat dan sekutunya ke tanah air mereka. Mereka berpendapat bahwa serangan itu tidak diprakarsai oleh mereka,melainkan merupakan rekayasa Amerika supaya mereka mendapatkan pembenaran atas serangan mereka di Afganistan. Simpati masyarakat sipil Afganistan terhadap militan Taliban juga semakin bertambah. Hal ini dibuktikan dari hanya 50.000 rakyat saja yang mau mendukung Amerika mengusir Taliban dari Afganistan. Pasukan Amerika kewalahan menghadapi pejuang Afganistan yang selalu memberikan perlawanan dan kini lebih dari 70% wilayah Afganistan di bawah control pejuang Afganistan. Reaksi Afganistan sangat besar terhadap invasi yang dilakukan oleh Amerika,sehingga
bangkitlah
berbagai
aksi
perlawanan
oleh
Afganistan,berupa gerakan Anti AS dan berbagai macam aksi radikalisme.
C. Rumusan masalah
Berdasarkan deskripsi di atas,maka dapat diambil rumusan masalah:
21
rakyat
Bagaimana dampak invasi militer Amerika Serikat terhadap gerakan radikal di Afganistan?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran objektif mengenai sikap yang di ambil oleh Amerika Serikat dalam menanggapi penyerangan yang dilakukan oleh jaringan terorisme pada kasus 11 September 2001 yang menewaskan ribuan orang dalam runtuhnya gedung World Trade Centre . Penulis juga berkeinginan untuk memaparkan dampak invasi militer Amerika serikat di Afganistan terhadap gerakan radikal di Afganistan.
Penulis juga memegang harapan yang besar agar kelak hasil studi ini dapat bermanfaat bagi studi hubungan internasional. Khususnya studi hubungan internasional di kawasan globalisasi.
E. Kerangka Dasar Teori Untuk dapat menganalisa dan memahami permasalahan diatas dibutuhkan landasan teoritik,adapun landasan teoritik yang digunakan adalah konsep radikalisme. Konsep adalah abstraksi yang mewakili suatu objek,sifat suatu objek atau fenomena
tertentu.
Konsep
sebenarnya
22
merupakan
sebuah
kata
yang
melambangkan suatu gagasan.7 Dalam menganalisa permasalahan yang ada sehingga dapat mendeskripsikan,mengeksplanasi dan meramalkan fenomena yang terjadi,maka penulis menggunakan konsep Radikalisme yang muncul akibat segala permasalahan yang terjadi disana.
Teori Radikalisme Radikalisme adalah paham atau aliran radikal, dalam kehidupan politik radikal merupakan perubahan secara mendasar dan prinsip. Secara umum dan dalam ilmu politik, radikalisme berarti suatu konsep atau semangat yang berupaya mengadakan perubahan kehidupan politik secara menyeluruh, dan mendasar tanpa memperhitungkan
adanya
peraturan-peraturan
/ketentuan-ketentuan
konstitusional, politis, dan sosial yang sedang berlaku. Ada juga menyatakan bahwa radikalisme adalah suatu paham liberalisme yang sangat maju (Far Advanced Liberalism) dan ada pula yang menginterpretasikan radikalisme sama dengan ekstremisme /fundamentalisme.8 Radikalisme agama merupakan suatu gerakan dalam agama yang berupaya untuk merombak secara total suatu tatanan sosial /tatanan politis yang ada dengan menggemakan kekerasan. Terminologi “radikalisme” memang dapat saja 7
MohtarMas’oed,IlmuHubunganInternasionalDisiplindanMetodologi,LP3ES,Jakarta,1990, hal.141 8
file:///G:/THE%20RADICALIZATION%20OF%20MUSLIM%20COMMUNITIES.htmdiunduhtanggal 12January2012
23
beragam, tetapi secara essensial adanya pertentangan yang tajam antara nilai-nilai yang diperjuangkan oleh kelompok agama tertentu di satu pihak dengan tatanan nilai yang berlaku saat itu. Adanya pertentangan yang tajam itu menyebabkan konsep radikalisme selalu dikaitkan dengan sikap dan tindakan yang radikal, yang kemudian dikonotasikan dengan kekerasan secara fisik. Istilah radikalisme berasal dari radix yang berarti akar, dan pengertian ini dekat dengan fundamental yang berarti dasar.Dengan demikian, radikalisme berhubungan dengan cita-cita yang diperjuangkan, dan melihat persoalan sampai ke akar-akarnya. Demikian juga halnya
dengan
fundamentalisme,
berhubungan
dengan
cita-cita
yang
diperjuangkan, dan kembali ke azas atau dasar dari suatu ajaran. Ada beberapa sebab yang memunculkan radikalisme dalam bidang agama, antara lain, (1) pemahaman yang keliru atau sempit tentang ajaran agama yang dianutnya, (2) ketidak adilan sosial, (3) kemiskinan, (4) dendam politik dengan menjadikan ajaran agama sebagai satu motivasi untuk membenarkan tindakannya, dan (5) kesenjangan sosial atau irihati atas keberhasilan orang lain. Munculnya kelompok-kelompok radikal (dalam Islam) akibat perkembangan sosio-politik yang membuat termarginalisasi, dan selanjutnya mengalami kekecewaan, tetapi perkembangan sosial-politik tersebut bukan satu-satunya faktor. Di samping faktor tersebut, masih terdapat faktor-faktor lain yang dapat menimbulkan kelompok-kelompok radikal, misalnya kesenjangan ekonomi dan ketidakmampuan sebagian anggota masyarakat untuk memahami perubahan yang demikian cepat terjadi.
24
Dari konsep tersebut telah menjelaskan keadaan yang di alami oleh masyarakat di Afganistan yang pada umumnya bertindak radikal,karena di dukung dengan situasi dan kondisi disana yang memaksa mereka seperti itu. Serta munculnya kembali gerakan radikal yang memang sebelumnya sudah ada. Dengan adanya invasi militer AS di Afganistan,membuat gerakan radikal tersebut merasa terusik oleh keberadaan mereka. Berbagai cara dilakukan untuk melawan dan menentang tentara AS. Gerakan radikal seperti (Taliban dan Al-qaeda) mengumpulkan kekuatan mereka untuk mengusir AS. Berbagai usaha dilakukan untuk mempertahankan kekuasaan mereka. Walaupun sebelumnya Al-qaeda dan Taliban sempat jatuh dan terperosok setelah penyerangan yang dilakukan oleh AS pasca peristiwa 11 September,tetapi selang beberapa tahun kemudian mereka bangkit kembali dengan mengumpulkan kekuatan yang baru. Invasi yang dilakukan oleh AS di Afganistan menyebabkan munculnya radikalisme. Ada berbagai factor yang membuat hal tersebut terjadi. Masyarakat Afganistan yang sebelumnya sempat berpihak terhadap pasukan AS,karena dianggap sebagai penyelamat hidup mereka dari penderitaan selama ini. Tetapi setelah melihat kenyataan bahwa pasukan AS malah semakin menginjak-injak hak-hak mereka sebagai manusia,mereka pun sebagian besar berpihak terhadap gerakan radikal yang ada untuk mengusir keberadaan Amerika.
F. Hipotesa
25
Dengan melihat permasalahan yang ada,serta dikaitkan dengan kerangka pemikiran yang telah ditetapkan,maka penulis mengajukan suatu hipotesa mengenai Bagaimana dampak invasi militer Amerika Serikat di Afganistan terhadap gerakan radikal di Afganistan? Invasi militer Amerika ke Afganistan telah menyebabkan gerakan radikal yang sebelumnya sudah ada,kembali bangkit dan semakin solid seiring dengan berbagai penyerangan yang dilakukan oleh Amerika Serikat. Sehingga menimbulkan berbagai respon dari gerakan-gerakan radikal tersebut dan anti terhadap AS di Afganistan semakin merebak.
G. Jangkauan penelitian
Sebagai batasan yang akan digunakan oleh penulis agar permasalahan tidak terlalu meluas,penulis hanya akan memfokuskan pada permasalahan tentang bangkitnya kembali gerakan radikal di Afganistan,dan semua aksi anti AS yang di akibatkan oleh invasi AS,setelah peristiwa 11 september 2001 hingga 10 tahun terakhir,penyerangan World Trade Centre oleh Teroris yang mengejutkan dunia. Namun tidak menutup kemungkinan untuk kembali menengok peristiwa-peristiwa sebelumnya yang dapat mendukung penelitian atau penulisan skripsi ini.
H. Metode Penelitian
26
Metode penelitian yang akan penulis gunakan dalam penyusunan skripsi ini lebih menitik beratkan pada studi kepustakaan yang diharapkan mendapatkan data-data dan juga fakta-fakta yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan mengenai permasalahan yang ada di dalam objek penelitian yang akan penulis teliti. Data yang akan digunakan oleh penulis berasal dari beberapa literature,buku,majalah,surat kabar,internet. Serta sumber data lain yang sekiranya dapat digunakan guna melengkapi dan menyempurnakan penulisan skripsi ini. Metode yang akan digunakan dalam skripsi ini,penulis akan menggunakan metode
deskriptif
dan
argumentative,yakni
memberikan
gambaran
dan
penyelesaian masalah.
I. Sistematika penulisan Agar didapatkan gambaran yang lebih jelas dan terperinci mengenai penyusunan skripsi ini,maka digunakan sistematika penulisan. Keseluruhan tulisan ini akan dibagi menjadi lima bab dengan uraian sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN 27
Dalam bab ini akan memaparkan permasalahan yang berhubungan dengan penulisan skripsi,dimana akan memaparkan pengantar untuk dapat memahami isi secara sistematis,yang berisi alas an pemilihan topic,latar belakang masalah,tujuan penelitian,perumusan masalah,kerangka dasar teori,hipotesa,jangkauan
penelitian,metode
penelitian,sistematika
penulisan.
BAB II : AMERIKA-AFGANISTAN PASCA PERISTIWA 11 SEPTEMBER Bab ini akan memaparkan tentang ketegangan antara Amerika dan Afganistan pasca peristiwa penyerangan gedung World Trade Centre 11 september 2001. Bagaimana kronologis situasi dan kondisi pasca penyerangan tersebut.
BAB III : INVASI AMERIKA SERIKAT DI AFGANISTAN TAHUN 2001 Dalam bab ini akan dideskripsikan mengenai invasi Amerika Serikat di Afganistan pasca peristiwa penyerangan gedung World Trade Centre 11 september 2001. Dimana Amerika telah mempersiapkan penyerangan balik Terhadap Afganistan yang dituduh sebagai tempat bersarangnya jaringan teroris “Al Qaeda.
28
BAB IV : RESPON GERAKAN RADIKAL DAN ANTI AMERIKANISME YANG ADA DI AFGANISTAN TERHADAP INVASI AMERIKA Bab ini akan menjelaskan berbagai respon dari gerakan radikal yang ada di Afganistan terhadap invasi/penyerangan yang dilakukan oleh Amerika. Sehingga memunculkan berbagai macam gerakan anti Amerika Serikat di Afganistan. Gerakan radikal yang sudah ada,kembali bergejolak ,memanas,dan menyebar ke seluruh pelosok Afganistan dengan meningkatkan seluruh kekuatan mereka.
BAB V :KESIMPULAN Bab ini merupakan bab terakhir dari penulisan skripsi ,isinya berupa kesimpulan dari bahasan-bahasan sebelumnya yang merupakan penegasan kembali dari pokok-pokok bahasan yang telah disampaikan.
29