BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani. Keselamatan dan kesehatan kerja perlu diperhatikan dalam lingkungan kerja, karena kesehatan merupakan situasi sehat seseorang baik jasmani maupun rohani sedangkan keselamatan kerja suatu keadaan yang mana para pekerja terjamin keselamatan pada saat bekerja baik itu dalam menggunakan mesin, pesawat, alat kerja, proses pengolahan juga tempat kerja yang terjamin (Tarwaka, 2014). Kecelakaan kerja harus dihindari pada saat bekerja. Kecelakaan dapat diartikan sebagai suatu peristiwa yang tidak diinginkan dan tidak diduga, yang kejadiannya dapat menyebabkan timbulnya bencana atau kerugian. Pengertian dari kecelakaan adalah suatu peristiwa yang dapat merusak suatu rencana yang telah dibuat atau direncanakan sebelumnya. Akibat kecelakaan kerja juga dapat dibagi atas dua kategori besar yakni kerugian bersifat ekonomis maupun non ekonomis. Maksud utamanya adalah untuk memberikan jawaban mengapa kecelakaan dapat terjadi, sehingga dapat ditentukan bagaimana agar kecelakaan sejenis tidak terjadi lagi (Suma’mur, 1996). Dari sudut pandang ilmu hukum, K3 didefinisikan sebagai suatu upaya perlindungan agar setiap tenaga kerja dan orang lain yang memasuki tempat kerja senantiasa dalam keadaan yang sehat dan selamat serta sumber-sumber proses produksi dapat dijalankan secara aman, efisien, dan produktif. Pencegahan kecelakaan kerja pada umumnya adalah untuk
mencari penyebab dari suatu kecelakaan dan bukan mencari siapa yang salah. Dengan mengetahui dan mengenal penyebab kecelakaan maka dapat disusun suatu rencana pencegahannya, yang mana hal ini merupakan program K3, yang pada hakekatnya adalah merupakan rumusan dari suatu strategi bagaimana menghilangkan atau mengendalikan potensi bahaya yang sudah diketahui (Tarwaka, 2008). Kebakaran merupakan salah satu dari bentuk kecelakaan yang merugikan baik secara material maupun immaterial, karena kecelakaan ini dapat menghilangkan barang, harta, bahkan bisa nyawa manusia yang akan hilang. Kecelakaan seperti kebakaran ini dapat menghentikan proses produksi atau berbagai aktivitas yang menimbulkan kerugian yang cukup besar bagi perusahaan terkait. Biasanya apabila terjadi kebakaran orang akan sibuk untuk menyelamatkan dirinya sendiri dan barang pribadinya, dibanding menghentikan sumber
terjadinya
kebakaran.
Sehingga,
perusahaan
harus
memiliki
sistem
penanggulangan pemadam kebakaran untuk mencegah, menanggulangi, dan menghentikan kebakaran (Farida, 2009). Pengetahuan tentang upaya penanggulangan kebakaran sejak dini sangatlah penting, karena untuk mengetahui adanya potensi bahaya di suatu tempat. Kebakaran merupakan peristiwa berkobarnya api yang tidak dihendaki dan selalu membawa kerugian yang banyak. CV. PUTRA NUGRAHA merupakan klasifikasi bangunan bahaya kebakaran karena perusahaan tersebut merupakan tempat percetakan yang memproduksi/mencetak buku pelajaran, koran, LKS dan lainnya yang berbahan dasar kertas sehingga mempunyai nilai kemudahan terbakar tinggi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo mencatat dalam kurun tahun 2012 terjadi 107 kasus kebakaran. Separuh atau 50% kasus kebakaran terjadi di
pabrik namun tidak menimbulkan korban jiwa. Penyebab kebakaran biasanya diakibatkan oleh oven pengolahan kayu di pabrik, kelalaian manusia, korsleting listrik dan kebakaran lainnya mobil terbakar, kebakaran sampah hingga meledaknya gas elpiji. Kasus kebakaran paling banyak ditemukan di pabrik dengan presentasi 50%, rumah tangga 30% dan kendaraan terbakar 20%. Karyawan terkadang tidak mematuhi peraturan-peraturan yang ada diperusahaan. Beberapa peraturan mengenai keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang telah ditetapkan oleh perusahaan seringkali diabaikan oleh beberapa karyawan sehingga dapat menimbulkan resiko kecelakaan kerja. Oleh karena itu, untuk mengurangi kasus kecelakaan kerja salah satunya adalah khasus kebakaran yang terjadi perlu adanya pengetahuan oleh setiap individu dan masyarakat tentang kebakaran dan bagaimana cara mencegah dan menanggulangi adanya kebakaran di CV. Putra Nugraha.
B.
Rumusan Masalah Banyaknya kasus kebakaran yang terjadi di tempat kerja pada perusahaan percetakan lain menunjukan bahwa kebakaran adalah masalah yang serius bagi karyawan yang bekerja didalam perusahaan CV. PUTRA NUGRAHA
dalam melaksanakan penanggulangan
kebakaran khususnya pada pengadaan Alat Pemadam Kebakaran Ringan (APAR) yang masih kurang jumlahnya. Untuk itu penulis mengangkat masalah yaitu : Bagaimana gambaran sistem manajemen penanggulangan kebakaran pada CV. PUTRA NUGRAHA ?
C.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian yang dilakukan ini adalah : Untuk mengetahui gambaran sistem manajemen penanggulangan kebakaran di CV. PUTRA NUGRAHA.
D.
Manfaat Penelitian Manfaat penelitian dalam tugas akhir ini dibagi dalam dua pihak, baik itu manfaat akademis dan manfaat praktis 1. Manfaat akademis Peneliti ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pencegahan dan penanggulangan kebakaran demi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) karyawannya dalam melakukan pekerjaan apapun. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan tambahan wawasan bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian yang sejenis.
2. Manfaat praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi CV. PUTRA NUGRAHA terkait dengan pencegahan dan penanggulangan kebakaran dalam mempertahankan keselamatan dan kesehatan kerja karyawannya.
E.
Metode Penelitian 1. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam menyusun laporan ini adalah deskriptif, yang meliputi pengumpulan data untuk menjawab pertanyaan mengenai status terakhir dari subjek penelitian (Kuncoro, 2009). Metode penelitian ini dipilih oleh peneliti untuk mengungkap sistem manajemen penanggulangan kebakaran dalam mempertahankan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) karyawan pada CV. PUTRA NUGRAHA. 2. Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di CV. PUTRA NUGRAHA yang dilaksanakan pada tanggal 11 Januari – 17 Februari 2016 yang bertujuan untuk mengetahui berbagai penerapan atau masalah masalah yang terjadi pada PT. Putra Nugraha 3. Jenis dan Sumber Data a. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh dengan survei lapangan yang menggunakan semua metode pengumpulan data original (Kuncoro, 2009). Adapun data primer yang berada dalam perusahaan yaitu data yang bisa diperoleh dari hasil wawancara secara langsung kepada salah satu karyawan CV. Putra Nugraha dan pengamatan secara langsung didalam perusahaan. b. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data (Kuncoro, 2009). Pada penelitian ini data sekunder yang diperoleh dari perusahaan adalah : 1) Profil Perusahaan CV. Putra Nugraha 2) Struktur Organisasi Perusahaan
3) Maintenance Tabung Apar CV. Putra Nugraha Tahun 2016 4) SOP (Standar Operasional Prosedur) Keselamatan dan Kesehatan Kerja 4. Metode Pengumpulan Data a. Wawancara Mengambil data dengan bertanya secara langsung kepada pihak perusahaan agar data yang diperoleh lebih lengkap. Data wawancara yang diperoleh dari perusahaan yaitu mengenai APD yang dipakai didalam tempat produksi oleh tenaga kerja. b. Observasi Teknik pengumpulan data dengan mengamati objek secara langsung di CV. Putra Nugraha sehingga dapat mengetahui secara langsung objek yang diamati mengenai penerapan keselamatan dan kesehatan kerja. Pengamatan yang peneliti lakukan yaitu melihat bagaimana letak APAR di CV. Putra Nugraha apakah sudah sesuai dengan apa yang ditulis didalam Maintenance Tabung Apar CV. Putra Nugraha Tahun 2016 dan pengamatan apakah APD sudah dipakai oleh tenaga kerja atau belum. 5. Metode Pembahasan Metode yang digunakan dalam pembahasan ini yaitu menggunakan metode pembahasan deskriftif. Metode pembahasan deskriptif merupakan gambaran atau deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai suatu objek yang diteliti.