BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam lingkungan persaingan global sekarang ini yang diliputi banyak ketidakpastian, maka perlu menciptakan kondisi ekonomi yang lebih fleksibel dan inovatif dengan mempertimbangkan faktor-faktor ekstern organisasi yang semakin sulit diprediksi. Suatu organisasi yang menjalankan aktivitas melalui kegiatannya dengan melakukan proses perencanaan dilakukan melalui aktivitas yang melibatkan individu-individu. Agar tujuan individu selaras dengan tujuan organisasi diperlukan suatu pengendalian kerja. Salah satu alat untuk mencapai hal tersebut adalah adanya sistem pengendalian manajemen yang baik. Sistem pengendalian manajemen harus didukung dengan struktur organisasi yang baik. Struktur organisasi terdiri dari pusatpusat pertanggungjawaban yang dipimpin oleh manajer yang bertanggungjawab terhadap aktivitas pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya (Halim A, 2009). Setiap organisasi yang meliputi sektor publik, swasta maupun lembaga keuangan memerlukan sistem pengendalian manajemen untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Salah satu hal penting dalam sistem pengendalian manajemen adalah anggaran. Anggaran merupakan alat bantu manajemen dalam mengalokasikan keterbatasan sumber daya dan sumber dana yang dimiliki organisasi untuk mencapai tujuan, anggaran bukan hanya rencana finansial mengenai biaya dan pendapatan dalam suatu pusat pertanggungjawaban, tetapi juga
1
2
berfungsi sebagai alat pengendalian, koordinasi, komunikasi, evaluasi kinerja serta motivasi dalam suatu organisasi. Anggaran mencerminkan suatu komitmen dari pembuatnya dengan atasannya. Oleh karena itu, anggaran menjadi tolak ukur dimana kinerja aktual akan dibandingkan terhadapnya. Komitmen dapat berubah bila asumsi-asumsi yang mendasari juga berubah, namun demikian, anggaran merupakan titik awal yang paling baik dalam menilai kinerja. Anggaran menetapkan pertanggungjawaban pada setiap pusat tanggung jawab di organisasi. Dalam penyusunan anggaran diperlukan komunikasi antara atasan dan bawahan untuk saling memberikan informasi terutama yang bersifat informasi lokal karena bawahan lebih mengetahui kondisi langsung pada bagiannya. Selain itu peranan pimpinan sangatlah penting di dalam suatu lembaga keuangan, hal tersebut di karenakan untuk memotivasi kerja karyawan. Pekerja juga harus mampu menangkap berbagai dorongan yang telah diberikan oleh pemimpin sehingga dapat memacu dan memotivasi untuk meningkatkan kemampuan kerjanya. (Anthony dan Govindarajan,2003). Peneliti sebelumnya yang membahas tentang kinerja manajerial sebagai variabel dependen dengan berbagai variabel independennya hasilnya tidak konsisten. Penelitian mengenai partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial selalu menunjukkan hasil yang bertentangan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sumarno (2005) dan Ngatemin (2009) mengungkapkan bahwa terdapat pengaruh dan hubungan negatif yang signifikan antara kinerja manajerial dan partisipasi
3
penyusunan anggaran. Sebaliknya Wardhani (2011) menemukan hubungan yang tidak signifikan antara kinerja manajerial dengan partisipasi penyusunan anggaran, komitmen organisasi dan gaya kepemimpinan. Dari hasil penelitian terdahulu, penelitian ini mengkonfirmasi kembali apakah partisipasi penyusunan anggaran, komitmen organisasi dan gaya kepemimpinan mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja manajerial, sehingga model regresi yang dihasilkan adalah cocok atau sesuai dalam menerangkan kinerja manajerial. Variabel partisipasi penyusunan anggaran secara parsial berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kinerja manajerial, variabel komitmen organisasi secara parsial berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap kinerja manajerial, variabel gaya kepemimpinan secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial. Penelitian ini merupakan replikasi dari Penelitian yang dilakukan oleh Sumarno (2005). Perbedaan penelitian ini dengan sebelumnya yakni peneliti tidak menggunakan variabel pemoderasi, tetapi peneliti menggunakan variabel independen, perbedaan lain yakni tempat dilakukannya penelitian yaitu di kota Malang. Atas dasar latar belakang permasalahan tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, KOMITMEN ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN
4
TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Perbankan di Kota Malang)”. B. Rumusan Masalah 1. Apakah ada pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial ? 2. Apakah ada pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja manajerial ? 3. Apakah ada pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja manajerial ? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk membuktikan secara empiris mengenai pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial. 2. Untuk membuktikan secara empiris mengenai pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja manejerial. 3. Untuk membuktikan secara empiris mengenai pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja manejerial. D. Manfaat Penelitian a. Bagi Lembaga Keuangan Perbankan Membantu manajemen perbankan untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektifitas anggaran, terutama dalam efektifitas perencanaan dan pengendalian. Serta memberikan masukan untuk bahwa pentingnya partisipasi dalam penyusunan anggaran, komitmen organisasi dan pentingnya gaya kepemimpinan, sehingga
5
pelayan publik dapat tercapai dengan tingginya kinerja manajerial sebuah penentu kebijakan dilembaga keuangan. b. Bagi Peneliti Selanjutnya Memberikan kontribusi kepada para akademisi maupun para peneliti mengenai pengaruh partisipasi penyusunan anggaran, komitmen organisasi dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja manajerial sekaligus memberikan wawasan dan pengetahuan yang lebih mendalam mengenai kebijakan yang telah dilakukan oleh lembaga keuangan dan sebagai acuan bagi penelitian selanjutnya.