BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Teori keagenan menyatakan bahwa sering terjadi benturan-benturan kepentingan antara pemegang saham (principal) dengan manajemen sebagai agen. Pemilik memiliki kepentingan agar dana yang diivestasikannya memberikan imbal balik yang maksimal. Sedangkan pihak manajemen memiliki kepentingan terhadap perolehan insentif atas pengelolaan dana pemilik perusahaan (Alijoyo dan Zaini, 2004). Hal inilah yang menimbulkan masalah keagenan atau agency problem. Masalah keagenan tidak hanya terjadi antara pemegang saham dan manajer, tetapi juga diantara pemegang saham pengendali dan pemegang saham minoritas, antara pemegang saham dan kreditur, serta antara pemegang saham pengendali dan pemangku kepentingan lainnya, termasuk para pemasok dan para pekerja (Zhuang, et al., 2001). Salah satu cara untuk mengatasi masalah keagenan adalah dengan memberikan informasi yang dimiliki mengenai perusahaan kepada seluruh pemangku kepentingan dalam bentuk laporan tahunan dengan kehandalan yang dapat dipercaya. Adapun cara untuk mempertahankan tingkat kehandalan dari laporan tersebut diantaranya adalah dengan menggunakan jasa audit atas laporan keuangan (Maharani, 2012). Auditor eksternal berperan melaksanakan pengawasan serta menguji kredibilitas dari informasi akuntansi yang disediakan oleh manajemen ( Abdel-khalik,
1
2001; Asbaugh-Warfield, 2003). Peran auditor eksternal dalam penyajian informasi keuangan sangatlah besar. Banyaknya skandal akuntansi yang telah terjadi dalam beberapa tahun terakhir seperti Eron, Arthur Andersen, dan World Com telah memengaruhi kepercayaan pengguna laporan keuangan. Kebangkrutan perusahaan tersebut menjadikan peran seorang auditor banyak mendapat kritikan dan menyebabkan kualitas seorang auditor dipertanyakan, hal tersebut menjadi alasan permintaan terhadap auditor berkualitas tinggi (Liftiani, 2014). Oleh karena itu, perusahaan melakukan pemilihan auditor agar memperoleh audit yang berkualitas tinggi. Pemilihan auditor eksternal merupakan proses seleksi yang dilakukan perusahaan untuk memilih kantor akuntan publik sebagai penyedia jasa audit diantara banyaknya kantor akuntan publik yang ada dengan variasi kualitas audit. Perusahaan membutuhkan pertimbangan - pertimbangan dalam melakukan pemilihan auditor eksternal seperti pertimbangan pengetahuan, keterampilan, independensi serta kompetensi yang memadai. Pemakai informasi keuangan akan meragukan informasi yang tersaji apabila mereka tidak memercayai kredibilitas auditor eksternal dalam memproses dan menyajikan informasi keuangan (Harini, 2010). Menurut data Pusat Pembinaan Profesi Keuangan (PPPK) tahun 2014 terdapat 388 kantor akuntan publik terdaftar di Indonesia yang menyediakan jasa audit. Berdasarkan jumlah tersebut, 51 diantaranya merupakan kantor akuntan publik yang berafiliasi dengan jaringan internasional dan sisanya merupakan kantor akuntan publik lokal. Kantor akuntan publik yang berafiliasi dengan Big Four hanya memiliki
2
pangsa pasar 15% berdasarkan jumlah klien. Hal ini menunjukkan minat menggunakan jasa audit Big Four masih rendah di Indonesia. Aksu et al. (2007) menyebutkan penelitian yang dilakukan oleh DeAngelo (1981), Firth dan Smith (1992) dan DeFond (1992) menyatakan bahwa audit adalah produk terdiferensiasi berdasarkan kualitas. Banyaknya jumlah kantor akuntan publik di Indonesia, memungkinkan mereka menyediakan kualitas audit yang bervariasi berdasarkan ukuran kantor akuntan publik maupun sumber daya yang dimiliki. Kualitas audit dapat dinilai dengan berbagai proksi, namun tidak ada ukuran karakteristik auditor yang menjadi proksi tunggal. Ukuran kantor akuntan publik merupakan salah satu proksi yang digunakan untuk mengukur kualitas audit (De Angelo, 1981). Ukuran KAP yang lebih besar memiliki kualitas yang lebih tinggi dibandingkan KAP yang berukuran kecil (Choi et al., 2010). KAP besar (Big Four) diyakini memiliki kualitas audit lebih tinggi dibandingkan KAP kecil (non-Big Four). KAP Indonesia yang berafiliasi dengan Big Four mempunyai pengalaman serta cakupan geografis yang lebih luas dibandingkan KAP kecil sehingga kualitas audit yang dihasilkan lebih baik. Hal ini menyebabkan pemilihan auditor merupakan keputusan penting dan harus dipertimbangkan secara matang oleh perusahaan (Markali, 2012). Lin dan liu (2009) menyatakan bahwa keberadaan auditor eksternal membawa pengaruh atas pengelolaan mekanisme corporate governance sehingga selalu ada trade-off bagi perusahaan dalam keputusan pemilihan auditor perusahaan
3
mereka. Perusahaan akan memilih menggunakan auditor eksternal yang berkualitas tinggi untuk meningkatkan tata kelola perusahaan atau auditor eksternal yang berkualitas rendah untuk meneruskan opaqueness gains dari mekanisme tata kelola perusahaan yang relatif lemah. Opaqueness gains adalah pengungkapan yang kurang transparan, salah satunya melalui manajemen laba (earnings management) ( Markali, 2012). Good corporate governance (GCG) merupakan bentuk pengelolaan perusahaan yang baik. Penelitian mengenai hubungan GCG dengan pemilihan auditor eksternal
telah banyak dilakukan. Namun, masih terdapat hasil penelitian yang
bervariasi mengenai pengaruh GCG terhadap pemilihan auditor eksternal. Maharani (2012) menemukan 3 mekanisme GCG yaitu kepemilikan saham terbesar, ukuran dewan komisaris, dan efektivitas komite audit berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pemilihan auditor eksternal. Pada penelitian Markali dan Rudiawarni (2012) menemukan 2 mekanisme GCG, yaitu persentase pemegang saham terbesar, dan jumlah dewan komisaris berpengaruh positif signifikan pada keputusan pemilihan auditor eksternal sedangkan proporsi dewan komisaris berpengaruh negatif tidak signifikan. Kemudian, hasil penelitian Wakid (2013) dan Putra (2014) menemukan kepemilikan saham institusional dan kepemilikan saham manajerial tidak berpengaruh terhadap pemilihan auditor eksternal . Pemilihan auditor eksternal
tidak hanya dipengaruhi oleh tata kelola
perusahaan (good corporate governance). Penelitian yang dilakukan oleh Beattie dan Fernley (1995) menemukan bahwa pemilihan auditor dimotivasi oleh tiga faktor,
4
yaitu lingkungan audit, karakteristik perusahaan audit, dan karakteristik klien. Perusahaan dengan karakteristik yang berbeda menuntut adanya berbagai kualitas audit (Aksu, et al., 2007), sehingga akan memengaruhi keputusan pemilihan auditor eksternal . Karakteristik perusahaan adalah sifat khas atau spesifik yang dimiliki oleh perusahaan. Karakteristik perusahaan inilah yang bisa memengaruhi keputusan pemilihan auditor eksternal. Diantara beberapa karakteristik perusahaan, penelitian ini berfokus pada tiga komponen karakteristik, antara lain ukuran perusahaan, profitabilitas dan leverage. Ukuran perusahaan menunjukkan besar kecilnya skala perusahaan. Penelitian Firth dan Smith (1992) menyatakan bahwa ukuran perusahaan klien memiliki pengaruh yang positif dengan pemilihan auditor berkualitas tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar ukuran perusahaan maka semakin cenderung memutuskan untuk memilih auditor yang berkualitas tinggi serta bereputasi baik. Konsisten dengan penelitian Wakid (2013) menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif siignifikan terhadap pemilihan auditor eksternal. Berbeda dengan hasil penelitian tersebut, Putra (2014) menemukan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif signifikan terhadap pemilihan auditor eksternal . Profitabilitas mengukur seberapa efektif manajemen mengelola aset perusahaan untuk menghasilkan pendapatan terlepas dari bagaimana aset tersebut dibiayai (Aksu, et al., 2007). Perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi (biasanya diukur melalui ROA), akan memilih auditor yang berkualitas baik. Penelitian yang dilakukan oleh Johnson dan Lys (1990) dan Abbot (2000) mengidentifikasi bahwa
5
ROA memiliki pengaruh positif terhadap pemilihan auditor berkualitas. Akan tetapi, mereka tidak menemukan hubungan signifikan antara ROA terhadap pemilihan auditor eksternal berkualitas. Berbeda dengan hasil penelitian tersebut, Maharani (2012) menemukan bahwa profitabilitas yang diukur dengan ROA berpengaruh positif signifikan terhadap pemilihan auditor eksternal
sehingga semakin tinggi
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba maka kemungkinan untuk memilih auditor yang berkualitas semakin tinggi. Terkait dengan leverage perusahaan, teori agensi menemukan bahwa kenaikan biaya agensi sebagai kenaikan leverage (Jensen dan Meckling, 1967 dalam Karim dan van Zijl, 2008). Kenaikan leverage menimbulkan permintaan akan pemantauan seperti mekanisme audit eksternal. Penelitian yang dilakukan oleh Wakid (2013) menyatakan bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap pemilihan auditor eksternal . Francis dan Wilson (1988) menemukan hubungan negatif antara leverage dengan keputusan pemilihan auditor ternama. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Reed, et al. (2000) menyatakan hasil berbeda yaitu leverage berpengaruh positif terhadap keputusan pemilihan auditor eksternal . Perusahaan dengan leverage tinggi cenderung memilih kantor akuntan publik yang berkualitas karena ingin memitigasi kecurigaan pasar terhadap performa dan menurunkan biaya untuk memperoleh modal (Maharani, 2012). Berdasarkan yang telah diuraikan dan adanya ketidakkonsistenan pada hasil penelitian-penelitian sebelumnya maka penelitian ingin meneliti kembali
6
pengaruh good corporate governance dan karakteristik perusahaan terhadap pemilihan auditor eksternal .
1.2 Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut: 1)
Bagaimana pengaruh good corporate governance terhadap pemilihan auditor eksternal ?
2)
Bagaimana pengaruh ukuran perusahaan terhadap pemilihan auditor eksternal ?
3)
Bagaimana pengaruh profitabilitas terhadap pemilihan auditor eksternal ?
4)
Bagaimana pengaruh leverage terhadap pemilihan auditor eksternal ?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, adapun tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1)
Untuk mengetahui pengaruh good corporate governance terhadap pemilihan auditor eksternal.
2)
Untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan terhadap pemilihan auditor eksternal.
3)
Untuk mengetahui pengaruh profitabilitas terhadap pemilihan auditor eksternal.
4)
Untuk mengetahui pengaruh leverage terhadap pemilihan auditor eksternal.
7
1.4 Kegunaan Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian, maka penelitian ini diharapkan untuk memberikan kegunaan sebagai berikut: 1)
Kegunaan Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pengembangan teori di bidang akuntansi khususnya auditing dan good corporate governance dan dapat dijadikan referensi untuk penelitian-penelitian selanjutnya sehingga dapat menambah pengetahuan pembaca mengenai pemilihan auditor eksternal .
2)
Kegunaan Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi bagi manajer perusahaan dalam pengambilan keputusan terkait pemilihan auditor eksternal untuk memberikan sinyal kepada pasar mengenai penerapan good corporate governance pada perusahaan.
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini, akan diuraikan secara garis besar dari setiap bab. Skripsi ini dibagi menjadi lima bab dan setiap babnya terdiri dari beberapa sub bab. Bab I
Pendahuluan Bab ini akan menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah penelitian, tujuan dan kegunaan penelitian, serta sistematika penulisan.
8
Bab ini bertujuan untuk memberikan gambaran umum mengenai keseluruhan isi dari penelitian ini. Bab II
Kajian Pustaka dan Hipotesis Bab ini akan menguraikan landasan teori yang dipakai dalam penelitian ini, yaitu teori keagenan (agency theory), teori mengenai good corporate governance, corporate governance perception index, ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, jasa audit, auditor eksternal, kualitas audit, konsep-konsep yang membahas mengenai hubungan good corporate governance dan karakteristik perusahaan dengan pemilihan auditor eksternal. Hal ini akan digunakan dalam merumuskan hipotesis penelitian.
Bab III
Metode Penelitian Bab ini akan menguraikan desain penelitian, lokasi atau ruang lingkup wilayah penelitian, obyek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel-variabel yang digunakan, jenis dan sumber data, populasi, sampel, metode penentuan sampel, serta teknik analisis data yang digunakan.
Bab IV
Data dan Pembahasan Hasil Penelitian Bab ini akan menguraikan gambaran umum daerah atau lokasi penelitian, serta jumlah sampel penelitian yang diperoleh. Pada bab ini juga akan dilakukan analisis terhadap pengolahan data berdasarkan model dan metode yang telah dirumuskan di bab III, serta pembahasan mengenai
9
interpretasi dari hasil pengolahan data
tersebut. Interpretasi hasil
penelitian akan memberikan jawaban atas permasalahan dalam penelitian. Bab V
Simpulan dan Saran Bab ini merupakan penutup dari tulisan ini. Bab ini akan menyajikan simpulan yang diperoleh dari hasil pembahasan sesuai dengan tujuan penelitian. Selain itu, bab ini juga akan memberikan saran serta masukan untuk penelitian selanjutnya.
10