BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan teknologi dan globlalisasi serta semakin banyaknya lembaga keuangan yang berkembang menjadi besar maka persainagan dalam usaha semakin ketat. Lembaga keuangan harus dapat menggunakan semua sumber daya yang dimiliki seefisien mugkin agar dapat berkembang. Hal ini didasari atas keinginan setiap perusahaan lembaga keuangan untuk tetap berkembang bukan hanya dalam jangka pendek tetapi berorientasi pada jangka panjang. Peran lembaga keuangan sangat besar dalam pengembangan dan pertumbuhan masyarakat industri moderen. Dan tidak di ragukan lagi bahwa lembaga keuangan, baik bank maupun non bank telah memeberikan peran yang sangat besar dalam pengembanga ekonomi. Karena tidak mungkin produksi dengan kebutuhan modal karena tidak mungkin produksi dengan kebutuhan modal yang besar mampu memperoleh perusahaan. Sistem keuangan dan perbankan modren telah berusaha memenuhi kebutuhan manusia untuk mendanai kegiatannya, bukan dengan dananya sendiri melainkan dengan orang lain, baik dengan menggunakan prinsip pernyataan dalam rangka pemenuhan permodalan. 1
1
M. Manullang, Dasar-dasar Manajemen, (Jakarta : Penerbit Ghalia Indonesia, 1987),
hlm. 17
1
Modal didefinisikan sebagai sesuatu yang mewakili kepentingan pemilik dalam suatu perusahaan. Modal merupakan faktor yang amat penting bagi perkembangan dan kemajuan bank sekaligus menjaga kepercayaan masyarakat. Di samping berpotensi menghasilkan keuntungan juga berpotensi menimbulkan resiko. Oleh karena itu modal juga harus dapat digunakan untuk menjaga kemungkinan terjadinya resiko kerugian atas invesatasi pada aktiva, terutama yang berasal dari dana-dana pihak ketiga atau dana dari masyarakat.2 Dana masyarakat yang mengendap/diam (idle fund) akan lebih dapat memberikan nilai manfaat apabila dana di maksud diproduktifkan. Berkaitan dengan hal ini ada tiga saran yang dapat dijadikan alternative bagi pihak pemilik dana idle untuk dapat memproduktifkan dananya yaitu melalui lembaga perbakan (banking), investasi langsung (direct investment), dan pasar modal (capital market). Ketiga saran investasi tersebut masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan yang membutuhkan perhatian dari pihak-pihak yang hendak melakukan kegiatan investasi. 3 Sebagai investasi bisnis, lembaga keuangan tidak lepas dari motif laba, karena berorientasi pada laba, maka lembaga keuangan banyak yang menerapkan kebijakan bunga. Penetapan suku bunga ini akan membuat kepastian pada pendapatan yang tinggi. Para pemilik lembaga keuangan
2
Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, (Yogyakarta : Ekonisia, 2004), hlm. 24 Abdul Ghofur Anshori, Aspek Hukum Reksa dana Syariah di Indonesia, (Bandung : PT Refika Aditama, 2008), hlm. 2 3
2
banyak yang tidak pasti. Namun, disisi lain dengan kebijakan bunga yang tinggi dan terkadang juga diatas keuntungan usaha yang dijalankannya. 4 Salah satu instrument/lembaga keuangan yang ada di pasar modal adalah reksa dana. Reksa dana diartikan sebagai wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat investor untuk selanjutnaya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Reksa dana merupakan investasi campuran yang menggabungkan saham dan obligasi dalam satu produk. Seiring dengan maraknya lembaga keuangan berdasarkan prinsip syariah yang dimulai di bidang perbankan ternyata juga berpengaruh pada lembaga keuangan lain misalnya lembaga keuangan mikro berdasarkan prinsip syariah, asuransi berdasarkan prinsip syariah, lembaga pembiayaan bersadarkan prinsip syariah, serta pasar modal berdasarkan prinsip syariah. Prinsip-prinsip syariah di pasar modal adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan di bidang pasar modal berdasarkan fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI), baik fatwa DSN-MUI yang ditetapkan dalam peraturan Bapepam dan LK maupun fatwa DSN-MUI yang telah diterbitkan sebelum ditetapkannya peraturan ini, sepanjang fatwa dimaksud tidak bertentangan dengan peraturan ini dan atau peraturan Bapepam dan LK lain yang didasarkan pada fatwa DSN-MUI.5
4
Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal Tamwil, (Yogyakarta : UII Pres, 2004) hlm. 51-53 5 Angka 1 huruf c peraturan Nomor IX.A 13: Penerbitan Efek Syariah, sebagaimana tertuang dalam Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor Kep-130/BL/2006 tanggal 23 November 2006.
3
Reksa dana merupakan suatu bentuk pemberian jasa yang didirikan untuk membantu investor yang ingin berpartisipasi dalam pasar modal tanpa adanya keterlibatan secara langsung dalam prosedur, administrasi, dan analisis dalam sebuah pasar modal. Hal ini dikarenakan reksa dana, termasuk yang di kenal di Indonesia baik yang berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK) maupun reksa dana berbentuk perseroan yang berpartisipasi dalam reksa dana. Keberadaaan reksa dana di Indonesia dapat dikatakan telah dimulai pada saat diaktifkannya kembali pasar modal di Indonesia. Pada saat itu penerbitan reksa dana dilakukan oleh (BUMN) yang didirikan khusus untuk menunjang kegiatan pasar modal di Indonesia, sekalipun pada saat itu belum ada pengaturan khusus mengenai reksa dana. Istilah reksa dana lebih dikenal pada tahun 1990 dengan diizinkannya pelaku pasar modal untuk menerbitkan reksa dana melalui Keppres No. 53 Tahun 1990 tentang pasar modal. Reksa dana merupakan dari bagian salah satu investasi pasar modal dapat digunakan untuk menginvestasikan dananya ke suatu bursa. Hal penting berkaitan dengan masalah investasi adalah bagaimana cara penerapan reksa dana ke dalam prinsip syariah. Berdasarkan latar belakang terebut maka penulis mencoba mengkaji tentang reksa dana dan penyaluran dana dengan judul : “Implementasi Prinsip Syariah Dalam Produk Reksa Dana Syariah Pada BNI Securities”.
4
B. RUMUSAN MASALAH Untuk memudahkan dalam Tugas Akhir ini guna menghindari penyimpangan pokok bahasan, maka rumusan masalah dalam tugas akhir adalah : Bagaimana implementasi prinsip syariah dalam produk reksa dana syariah pada BNI Securities?
C. Penegasan Istilah Selanjutnya dalam membahas pengertian dan menghindari kesalah pahaman terhadap judul tugas akhir, maka penulis perlu menegaskan beberapa istilah berikut ini : 1. Implementasi Adalah pelaksanaan yang bermaksud mencari bentuk dari apa yang telah di sepakati.6 2. Prinsip Syariah Kata prinsip syariah mempunyai makna suatu aturan perjanjian hukum Islam antara bank dan pihak lain untuk merespon dan atau memberikan pembiayaan kegiatan usaha atau kegiatan lainnya yang dianggarkan sesuai dengan prisnip syariah, antara lain pembiayaan berdasarkan prinsip syariah. 7
6
Potwa Darmita, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 2008), hlm. 377 Heri Sudarsono dan Hendi Yoga Prabowo, Istilah Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Yogyakarta: UII Press) hlm. 107 7
5
3. Reksa Dana Reksa dana adalah suatu wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal, dana yang terkumpul selanjutnya akan diivestasikan kembali oleh manajemen investasi sebagai pengelola kedalam portofolio efek berupa instrument. Instrumen manajer ivestasi harus mempunyai izin dari Bapepam dan mendapat pernyataan efektif sebelum melakukan penawaran umum kepada masyarakat pemodal. 8 4. Produk Produk adalah bertumpu pada penyediaan jasa simpan pinjam. 5. BNI Securities BNI Securities (Perseroan) didirikan berdasarkan Akta No. 22 tanggal 12 April1995 yang diubah dengan Akta No. 39 tanggal 3 Mei 1995. Perseroan adalah Perusahaan Efek yang menjalankan kegiatan usaha sebagai perdagangan efek, penjaminan emisi efek dan penasehat investasi, serta kegiatan lain yang sesuai dengan peraturan yang berlaku di bidang pasar modal berdasarkan keputusan Bapepam (Badan Pengawas Pasar Modal) dan LK (Lembaga Keuangan).
D. Tujuan Dan Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian ini penulis berharap dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang bersangkutan.
8
Eko Purnomo dan Ubaidillah Nugroho, Reksa Dana Solusi Perencenaan Investasi di Era Moderen, (Jakarata: PT.Gramedia, 2003), hlm. 222
6
1. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan diatas, adapun tujuan penelitian antara lain : a. Untuk mengetahui implementasi prinsip syariah dalam produk reksa dana syariah di BNI Securities. 2. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian atau penulisan tugas akhir ini adalah : a. Secara Akademis Untuk memenuhi tugas akhir dan melengkapi syarat guna memenuhi gelar Ahli Madya (A.Md) di bidang ilmu perbankan syariah di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Pekalongan. b. Secara Teoritis Untuk menambah wawasan tentang lembaga keuangan syari’ah terutama tentang reksa dana syraiah, khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya. Untuk mengembangkan pemikiran, kemampuan dan pengetahuan penulis yang sesuai dengan jurusan yang telah diambil sehingga dapat memepersiapkan diri dalam dunia perbankan syari’ah pada khususnya dan lembaga keuangan pada umumnya.
E. Kerangka Teori A. Prinsip syariah Prinsip syariah berasal dari dua kata yaitu prinsip dan syariah. Prinsip adalah asas (kebenaran yang jadi pokok dasar orang berpikir, nertindak
7
dan sebagainya).9 Sedangkan syariah yaitu segala aturan yang ditentukan Allah untuk para hambanya, baik yang berkenan dengan masalah akidah maupun masalah hukum. 10 Dari dua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa yang di maksud prinsi
syariah disini
adalah dasar
peraturan-peraturan perjanjian
berdasarkan hukum Islam, dimana pihak yang melakukan perjanjian tersebut adalah lembaga keuangan syariah dengan nasbah untuk kegiatan menyimpan dana atau menyalurkan dana. Adapun beberapa jenis prinsip syariah adalah sebagai berikut :11 1) Transaksi Keuangan Non Bunga (Riba) Islam adalah agama yang sudah di sempurnakan oleh Allah SWT. Dalam Islam bermacam-macam kegiatan manusia di dunia sudah diatur secara sempurna baik mengenai hukum beribadah kepada Allah
SWT
maupun
kegiatan
bermuamalah.
Dalam
aturan
bermuamalah sudah di atur di dalam Al-Quran maupun Al-Hadist. Barangkali aspek yang paling luas dan controversial dalam ekonomi Islam adalah masalah pelarangan bunga (riba). Arti riba secara etimolodi adalah tambahan, sedangkan menurut para ulama Hanafiah, riba artinya sebagai tambahan pada harta pengganti dalam peraturan harta dengan harta.
9
W.J.S Poerwadarmita, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 1999), hlm. 168 10 IAIA Syarif Hidayatullah, Esiklopesi Islam, (Jakarta : Djambatan, 2002), hlm. 1103 11 Rachmat Syafe’i, Fiqih Muamalah, (Bandung : CV. Pustaka Setia, 2004), hlm. 254
8
Dengan adanya riba, maka kegiatan investasi dalam perbankan akan mengalami halangan (macet). Hal ini terbukti pada saat Indonesia mengalami krisi ekonomi pada tahun 1997-1998 ketika suku bunga bank naik mencapai 60%, maka tidak ada pengusaha atau perorangan yang berani menginvestasikan maupun meminjamkan dana ke Bank sehingga mengakibatkan ekonomi tidak berjalan seimbang.
Banyak
orang
berbondong-bondong
untuk
menginfestasikan dananya kebank akan tetapi pihak bank tidak dapat menyalurkan dananya kepihak luar karena orang takut untuk meminjamkan di karenakan suku bunganya sangat tinggi. 2) Penyaluran Pajak Religius / Zakat Zakat adalah pengaturan wajib bagi setiap individu yang mempunyai harta yang sudah jatuh nisabnya. Zakat tersebut dibagikan untuk orang-orang yang termasuk dalam delapan golongan seperti yang dijelaskan dalam Al-Quran dan As-Sunah yang termasuk termasuk delapan golangan tersebut yaitu fakir, miskin, fisabilillah, ibnu sabil, amil, hamba sahya dan mualaf. Apabila kita tengok dan kita gali sebenarnya dengan penerapan zakat disegi pemerintahan, akan menimbulkan banyak pertumbuhan dan perkembangan ekonomi bagi Negara maupun bagi individu secara personal. Penerapan zakat akan mempunyai berbagai implikasi di berbagai segi kehidupan, antara lain memenuhi kebutuhan masyarakat yang kekurangan,
memperkecil
9
jurang kesenjangan ekonomi,
menekan jumlah permasalahan sosial, kriminalitas, pelacuran, glandangan, pengemis dan lain-lain, menjaga kemampuan menjaga kemampuan beli masyarakat agar dapat memelihara sektor usaha dengan kata lain zakat menjaga konsumsi masyarakat pada tingkatan yang
minimal
sehingga
perekonomian
dapat
terus
berjalan,
mendorong masyarakat untuk berinvestasi, tidak menumpuk hartanya (Idle). 3) Penghindaran Aktifitas Ekonomi yang mengandung Masyir dan Gharar (transaksi yang tidak jelas) Maysir secara harfiah berarti memperoleh sesuatu dengan sangat mudah tanpa kerja keras atau mendapatkan keuntungan unsur judi, taruhan atau permainan berisiko. Defenisi Maisir dalam istilah ulama, walaupun sebagian orang mengartikan Maisir ini ke dalam bahasa Indonesia dengan pengertian sempit, yaitu judi. Judi adalah salah satu bentuk maisir sebab seseorang masuk kedalamnya mungkin menang dan mungkin kalah, mungkin untung dan mungkin rugi. Karena itu sangatlah sempit dan kurang tepat bila maisir diartikan dengan judi. Sedangkan Gharar secara harifiah diartikan dengan risiko. Gharar adalah menjelaskan usaha secara buta tanpa memiliki pengetahuan yang cukup, meskipun unsure ketidak pastian yang tidak seberapa boleh saja ada kalu memang tidak bisa di hindarkan. Kegiatan yang tergolong dalam gharar biasanya berupa jual beli buah-buahan yang belum matang, ikan atau burung yang belum
10
ditangkap. Gaharar juga berlaku dalam pandangan saham. Pandangan saham dianggap gharar karena sebagaian ulama berpendapat bahwa pembelian saham mengandung suatu risiko yang tinggi dan menyandang sepekulasi seperti kita membeli barang atau saham dengan harga rendah dan menjualnya dengan yang tinggi dimasa yang akan datang. Kedua transaksi yang menagandung masyir dan Gharar dalam Islam adalah dilarang. Larangan tersebut dimaksudkan untuk kebaikan manusia dalam menjelaskan usaha agar tidak terjadi kerugian yang terlalu besar karena mengandung ketidak pastian dan risiko yang cukup tinggi. 4) Prinsip Profit Loss Sharing Prinsip profit loss sharing adalah suatu sistem yang meliputi tata cara pembagian hasil usaha antara penyediaan dana pengelolaan dana. Prinsip bagai hasil ini merupakan ciri utama bagi perbakan syariah, prinsip bagi hasil ini, dibolehkan dalam syariat Islam karena dalam profit loss sharing hanya nisbah keuntungan yang ditentukan diawal, sedangkan dalam konsep bunga tidak. Menurut banyak kalangan, prinsip bagi hasil di pandang lebih adil. Keadilan dalam hal ini memiliki arti bahwa kedua pihak yang melakukan kerjasama sama-sama menaggung keuntungan, tetapi keuntungan tersebut juga sepadan dengan risiko yang akan ditanggung begitu pula sebaliknya.
11
Dalam prinsip bagi hasil, Bank Islam akan berfungsi menjadi mitra baik dengan penabung maupun dengan pengusaha yang meminjamkan dana yaitu Bank Islam akan bertindak sebagai Shahibul Maal (penyandang dana baik yang berasal dari tabungan, deposito, giro maupun dana bank seperti berupa modal pemegang saham) dan pengusaha atau peminjam bertindak sebagai mudharib.
B. Investasi Investasi adalah sebagai penukaran uang dengan bentuk-bentuk kekayaan lain seperti saham atau harta tidak bergerak yang diharapkan dapat ditahan selama periode waktu tertentu supaya menghasilkan pendapatan.12 Pada umumnaya investasi dibedakan menjadi dua yaitu investasi pada financial asset dan investasi pada real asset. Investasi pada financial asset dilakukan pasar uang, misalnya berupa sertifikat deposito,surat berharga pasar uang (SBPU), dan lainnya. Investasi dapat dilakukan dalam pasar modal, misalnya berupa saham, obligasi, warrant, opsi, dan yang lainnya. Sedangkan investasi pada real asset dapat dilakukan dengan pembelian asset produktif, pendirian pabrik, pembukuan pertambangan, perkebunan, dan yang lainnya. Menetukan kebijakan investasi investor menentukan tujuan investasi dan kemampuan atau kekayaan yang dapat di investasikan. Dikarenakan 12
Nurul Huda, Mustafa Edwin Nasution, Investasi pada Pasar Modal Syariah, (Jakarta : Kencana, 2008), hlm. 7
12
adanya hubungan positif antara risiko dan return, maka hal yang akan dibagi para investor untuk menyatakan tujuan investasinya tidak hanya untuk memperoleh banyak keuntungan saja, tetapi juga memahami bahwa ada kemungkinan risiko yang berpotensi menyebabkan kerugian. Jadi, tujuan investasi harus dinyatakan baik dalam keuntungan maupun risiko. Reksa dana merupakan unsur penting dalam pasar modal. Dapat di katakan bahwa reksa dana adalah tiang strategi pasar modal di Indonesia. Diketahui demikian, karena reksa dana merupakan wadah untuk menghimpun dana masyarakat pemodal yang dapat mengurangi peranan modal asing. Secara umum, reksa dana dapat diartikan sebagai suatu wadah yang digunakan untuk menghimpun dari masyarakat pemodal yang selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh Manajer Investasi. Adapun jenis-jenis reksa dana diantaranya antara lain :13 1. Reksa dana pasar uang adalah sebagai efek-efek utang yang berjangka kurang dari satu tahun. 2. Reksa dana pendapatan tetap adalah reksa dana yang melakukan investasi sekurang kurangnya 80% dari protofolio yang dikelola ke dalam efek bersifat utang. Efek bersifat utang umumnya memberikan memberikan penghasilan dalam bentuk bunga, seperti deposito, SBI, obligasi dan instrument lainnya.
13
Eko Priyo Pratomo & Ubaidillah Nugraha, Reksa Dana Solusi Perencanaan Investasi di Era Moderen, (Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 2001), hlm. 68
13
3. Reksa dana saham (RDS) adalah reksa dana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari protofolio yang dikelola ke dalam efek bersifat ekuitas (saham). Efek saham umumnya memberikan potensi hasil yang lebih tinggi berupa capital gain melalui pertumbuhan hargaharga saham. Selain hasil dari capital gain, efek saham juga memberikan hasil lain berupa deviden. 4. Reksa dana campuran adalah reksa dana yang melakukan investasi dalam efek ekitas dan efek utang yang perbandingannya (alokasi) tidak termasuk dalam kategori reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana campuran.
F. Tinjauan Pustaka Dalam penulisan tugas akhir digunakan banyak referensi untuk menghasilkan sebuah karya ilmiah dan selama proses pembuatan tugas akhir telah ditemukan buku-buku, karya ilmiah seperti tugas akhir, artikel dan tulisan lain baik dalam internet yang relevan dengan penelitian ini yakni tentang Implementasi prinsip syariah dalam produk reksa dana pada BNI Securities. Sari Nailul Farih, dikonsentrasikan pada mekanisme reksa dana TRIM Syariah pada PT Trimegah Securitas Tbk Kantor Cabang Pembantu di Pekalongan. Dalam pelaksanaan mekanisme reksa dana lembaga keuangan pada PT Trimegah Securities Kantor Cabang Pembantu bekerja sama dengan lembaga kuangan konvensional sebagai bank Kustodian untuk menyimpan
14
dana dan administrasi dalam mekanisme reksa dana TRIM Syariah. Hal ini disebabakan karena faktor eksternal dan faktor internal. 14 Ariesta Hapsari, menjelaskan Analisis Pencabutan Fasilitas Pajak Penghasilan atas Industri Reksa Dana. Dengan adanya fasilitas pajak reksa dana saat ini telah berkembang dan sudah memenuhi tujuan pemberian fasilitas pajak sehingga tidak perlu lagi diberikan fasilitas. Selain itu fasilitas pencabutan pajak penghasilan bertujuan menciptakan eauel Treatment serta mengeliminasi terjadinya pajak. serta agar dapat mengikuti hal tersebut karena setiap Negara mempunyai kebutuhan yang berbeda. 15 Elfiera Anggraini Daulay, Tinjauan Yuridis tentang Reksa Dana Syariah sebagai Alternatif Investasi bagi Investor. Dalam analisis ini adalah bahwa reksadana syariah adalah reksadana yang beroperasi menurut ketentuan dan prinsip syariah Islam, baik dalam bentuk akad antara pemodal sebagai pemilik harta dengan manajer investasi, maupun antara manajer investasi dengan pengguna investasi. Reksadana syariah sebagai instrumen investasi yang tunduk terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal, harus menerapkan prinsip keterbukaan guna memberikan perlindungan terhadap investor dan reksadana syariah juga dilarang untuk
14
Sari Nailul Farih, Mekanisme Reksa Dana TRIM Syariah Saham pada PT Trimegah Securites Tbk Kantor Cabang Pembantu di Pekalongan, (Pekalongan : STAIN, 2008), Tugas Akhir tidak diterbitkan, hlm. 68 15 Ariesta Hapsari, Analisis Pencabutan Fasilitas pajak Penghasilan atas Industri Reksa Dana, (Depok: UI, 2008), Skripsi tidak diterbitkan, hlm. 72
15
melakukan praktek insider trading serta reksadana syariah juga harus terbebas dari kegiatan usaha yang bertentangan dengan syariah Islam. 16 Mustika Sari, Analisis perbandingan kinerja reksa dana syariah & reksadana konvensional bagi para investor dalam menentukan keputusan investasi di pasar modal (studi kasus reksa dana danareksa syariah berimbang &danareksa anggrek pada PT. Danareksa investment management untuk periode 2004 - 2005). Dapat di ambil kesimpulan dari judul Aktiva Bersih (NAB) per unit, dimana menurut data NAB/Unit bisa dihitung kinerja per bulan atau per tahun, total return (tingkat pengembalian), return rata-rata, serta standar deviasinya (tingkat risiko fluktuasi) sehingga dari situ dapat diketahui keunggulan kinerja dari masing-masing reksa dana yang dibandingkan. Selain itu juga diperlukan suatu acuan yaitu reksa dana saham konvensional mengacu pada kinerja IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) dan reksa dana syariah mengacu pada JII (Jakarta Islamic Index). Ditambah lagi adanya perbedaan pokok reksa dana syariah dan reksadana konvensional adalah adanya screening process (penyaringan) sebagai bagian dari proses alokasi aset dan cleansing process (pembersihan) atas keuntungan yang tidak halal dalam bentuk zakat atau sedekah kepada pihak yang layak menerimanya pads reksa dana syariah. 17
16
Elfira Anggraini Daulay, Tinjauan Yuridis Tentang Reksa Dana Syariah sebagai Alternatif Investasi Bagi Investor, (Medan: Universitas Sumatra Utara, 2009), Skripsi tidak diterbitkan, hlm. 68 17 Mustika Sari, Analisis perbandingan kinerja reksadana syariah & reksadana konvensional bagi para investor dalam menentukan keputusan investasi di pasar modal (studi kasus reksa dana danareksa syariah berimbang &danareksa anggrek pada pt. Danareksa investment management untuk periode 2004 - 2005). (Surabaya: Universitas Airlangga, 2006), Skripsi tidak diterbitkan, hlm. 80
16
Setiyono, Eksistensi Reksa Dana Syariah Dalam Perspektif Hukum Ekonomi Islam dalam penelitiannya menjelaskan bahwa dalam Eksistensi reksa dana syariah sebagai suatu bentuk lembaga investasi inovatif memiliki karakteristik yang berbeda dengan reksa dana konvensional. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari kebijakan investasi yang dirumuskannya. Dalam melakukan pengelolaan investasi (reinvestment), maka reksa dana syariah harus berpedoman pada nilai-nilai syariah. Pada dasarnya, pembentukan reksa dana syariah sangat memiliki keterkaitan yang erat dengan implementasi konsep ekonomi Islam yang mengacu pada sistem nilai dan asas-asas pokok filsafat ekonomi Islam yang berpedoman pada Al Quran serta sumber-sumber hukum Islam lainnya. Dalam perspektif hukum ekonomi Islam maka eksistensi reksa dana syariah dalam kapasitasnya sebagai lembaga maka dapat dipersamakan dengan prinsip mudharabah. Selain itu, terkait dengan eksistensinya sebagai lembaga trust maka dalam reksa dana syariah juga terdapat konsep al-wakalah. Dalam operasionalisasinya maka reksa dana syariah juga membutuhkan suatu lembaga pengawas khusus selain Bapepam, yaitu Dewan Syariah Nasional. 18 Irfan Ardiansyah, analisis kinerja reksa dana saham berbentuk KIK. Dalam analisitersebut dapat di simulkan Dari hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa reksadana saham KIK yang terdiversifikasi dengan baik (well diversified) belumlah menjamin bahwa nilai risk adjusted returnnya akan tinggi pula, sehingga akan diperoleh peringkat yang berbeda (antar 18 Setiyono, Eksistensi reksa dana syariah dalam perspentif hukum ekonomi islam. (Jakarta: universitas Trisakti, 2007), Skripsi tidak diterbitkan, hlm 83
17
pengukuran), karena masih ada hal lain yang mempengaruhinya. Oleh karena itu dalam mengukur kinerja reksadana, hendaknya investor
yang ingin
menanamkan investasi jangka panjang dalam reksadana saham KIK membaca terlebih dahulu prospektus serta pembaharuan prospektus tersebut setiap 6 bulan sekali yang diterbitkan oleh manajer investasi dan berkonsultasi dengan manajer investasi; tidak tergiur dengan bujukan manajer investasi yang menggembar-gemborkan return yang didapat; dan menggunakan risk adjusted return measure, karena alat ini dibuat untuk membantu investor dalam mengukur berapa banyak return yang diperoleh per unit risiko. 19 Slamet Widodo, Analisis kinerja reksa dana dan sebagi alternative berinvestasi di pasar modal. Dari hasil analisis data dengan menggunakan model indeks tunggal di peroleh produk ? produk reksadana yang cukup baik untuk berinvestasi yaitu PDPT Bunga Bangsa dan Jiwasraya Fixed Income dengan masing ? masing return sebesar 0,009435 dan 0,008559 dan tingkat risk relatif sebesar 0,14348 dan 0,21272. Dan kinerja fund manager sangat baik. Ini dapat dilihat dari hasil regresi dengan tingat 2-tail sig sebesar 0,0323 yang berarti sangat besar menjelaskan hubungan antara kinerja fund manager dan kinerja reksadana. Dengan standart error sebesar 0.0065795 yang berarti kinerja fund manager dalam mengelola dana cukup baik. Implikasi dari penelitian ini adalah bahwa teiri portofolio dengan penerapan model indeks tunggal sangat membantu investor dalam rangka menanamkan dananya, khususnya investasi reksadana. Sehingga investor 19
Irfan Ardiansyah, Analisis Kinerja Reksa DanaSaham berbentuk KIK berdasarkan Risk Adjustad Rturn performenceMethod, (Surabaya: universitas Widyatama, 2007), hlm 83
18
tidak salah dalam mengambil keputusan dan lebih bijaksana dalam melihat kondisi yang cenderung berubah karena akan mempengaruhi resio dan hasil yang akan diperoleh. 20 Ike Christanty, Analisis model regrasi linier sederhana dari pengaruh Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia terhadap Nilai Aktiva Bersih (NAB) dari BNI Reksa Dana Berkembang di PT. BNI Securities. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang sangat kuat dan positif atau searah antara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dengan Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana BNI Dana Berkembang. Artinya, jika IHSG naik, maka NAB Reksa Dana akan meningkat, dan sebaliknya jika IHSG turun, maka Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana akan menurun. Besarnya kontribusi IHSG mempengaruhi perkembangan NAB sebesar 98,26%, sisanya sebesar 1,74% yang tidak diteliti dalam penelitian. Hasil uji hipotesis dengan menggunakan uji t menunjukkan bahwa IHSG di Bursa Efek Jakarta berpengaruh terhadap NAB BNI Dana Berkembang.21 Awang Maulana, Manajer investasi merupakan tulang punggung dalam menentukan keberhasilan investasi di reksa dana kontrak investasi kolektif melalui peranan yang dijalankannya. Hasil penelitian ini menunjukan Dalam menjalankan peranannya, manajer investasi dituntut untuk memenuhi
20
Slamet Widodo, Analisis kinerja reksa dana dan sebagi alternative, (Malang: UMM, 2009), skripsi tidak diterbitkan hlm. 75 21 Ike Christanty, Analisis model regrasi linier sederhana dari pengaruh Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia terhadap Nilai Aktiva Bersih (NAB) dari BNI Reksa Dana Berkembang di PT. BNI Securities, (Surabaya: Universitas Airlangga, 2009), Skripsi tidak diterbitkan, hlm. 78
19
ketentuan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 dan juga pedoman pengelolaan reksa dana kontrak investasi kolektif yang diputuskan oleh ketua Bapepam. Peranan tersebut yaitu meliputi peranan pengelolaan investasi, peranan promosi pemasaran, jasa pelayanan informasi dan penasehat investasi, pelayanan penjualan dan penunjukkan agen penjualan serta peranan penghimpun dana promotor danpenjaga likuiditas. Di sini manajer investasi juga dituntut untuk memenuhi tanggung jawabnya selaku pengelola reksa dana kontrak investasi kolektif yang harus menjalankan kewajiban dan tidak melakukan hal-hal yang dilarang. Tanggung jawab ini dilakukan BNI Securities setelah dilakukan penyidikan oleh penyidik Bapepam setelah menerima laporan kerugian dari investor, namun jika kerugian investor hanya karena kesalahan teknis yang tidak disengaja, maka BNI Securities akan segara mengganti kerugian tersebut. Tanggung jawab dibebankan kepada oknum di BNI Securities jika yang melakukan kesalahan atau pelanggaran yang kemudian mengakibatkan kerugian bagi investor adalah oknum di BNI Securities. Jika yang melakukan kesalahan BNI Securities selaku badan hukum maka yang bertanggung jawab adalah BNI Securities melalui direksi dan komisaris. 22 Sidoarjo, Investasi Obligasi dan Reksadana Obligasi merupakan salah satu alternatif bagi pemodal untuk menanam modalnya dalam pasar modal. Untuk melakukan investasi yang baik dalam obligasi, pemodal perlu memahami sifat-sifat atau karakteristik obligasi. Dibandingkan dengan 22
Awang Maulana, Manajer investasi merupakan tulang punggung dalam menentukan keberhasilan investasi di reksa dana kontrak investasi kolektif melalui peranan yang dijalankannya, (Surakarta: Universitas Sebelas Maret, 2008), Skripsi tidak diterbitkan, hlm. 98
20
saham, bisa dikatakan bahwa obligasi mempunyai risiko yang relatif rendah. Apakah hal tersebut benar atau tidak, tergantung kepada stabilitas sistem perekonomian negara. Hal tersebut merupakan tantangan bagi pemodal, manajer, dan pemerintah. Akan tetapi, para pemodal harus melakukan seleksi portofolio secara optimal dengan melakukan analisis obligasi. Hal itu bisa dihubungkan dengan kematangan hasil (yield to maturity) atau holding periode. Reksadana dapat diartikan sebagai suatu wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Dilihat dari bentuknya reksadana dapat dibagi menjadi dua yaitu : (1) reksadana berbentuk perseroan dan (2) reksadana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif. Reksadana berbentuk perseroan, perusahaan penerbit reksadana menghimpun dana dengan menjual saham, selanjutnya dana dari penjualan saham tersebut diinvestasikan pada berbagai jenis efek yang diperdagangkan di pasar modal maupun pasar uang. Reksadana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif merupakan kontrak antara manajer investasi dengan bank kustodian yang mengikat pemegang unit penyertaan, di mana manajer investasi diberi wewenang untuk melaksanakan penitipan kolektif. 23 Dari uraian diatas
dapat
disimpulkan tentang dasar,
penulis
menyimpulkan perbandingan antara penelitian penulis dengan penelitian lain sangatlah berbeda. Dalam tugas akhir prnulis memiliki perbedaan yang 23
Sidoarjo, Investasi Obligasi dan Reksadana, (Malang: Universitas Negeri
Malang, 2009), Skripsi tidak diterbitkan,hlm. 85
21
diantaranya dalam pelaksanaan reksa dana membahas lebih detail tentang reksa dana.
G. Metode Penelitian Metode penelitian dalam tugas akhir ini terbagi dalam beberapa kelompok bagian antara lain : 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian a. Pendekatan dalam Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis pendekatan kualitatif. Menurut
Bayan dan Taylor, yang dikutip oleh lexy J.
Moleong pendekatan kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deduktif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang yang berprilaku yang dapat diamaati. 24 b. Jenis Penilitian Jenis penelitian yang akan digunakan dalam tugas akhir ini adalah penelitian lapangan (Field Research). Jadi data-data yang digunakan dalam penelitiaan ini diperoleh melalui studi lapangan dengan cara mencatat dan mengumpulkan data dan informasi yang ditemukan di lapangan yaitu dengan melihat Implementasi Prinsip Syariah Pada Produk Reksa Dana syariah pada BNI Securities.
24
Lexy J. moloeng, Metodelogi Penelitian Kualitataif, (Bandung: Remaja Rosda karya
1998)
22
2. Sumber Data Sumber data adalah subjek dimana data-data diperoleh. Adapun yang menjadi sumber data adalah responden atau orang yang menjawab pertanyan peneliti, baik secara lisan maupun secara tertulis. 25 Dalam tugas akhir ini untuk mencapai tujuan penelitian yang diperlukan data sebagi berikut : a. Sumber Data Primer Sumber data primer merupakan sumber data penelitian yang berkenaan langsung dengan pembahasan masalah, dalam penelitian ini, masalah yang dibahas tentang implementasi prinsip syariah dalam produk reksa dana, di mana hal ini memperoleh penuturan langsung dari Ibu. Siska Novita S.E. selaku manajer Oprasional di BNI Syariah Cabang Kota Pekalongan dengan melakukan interview (wawancara) pada bagian-bagian yang terkait pada Bank. b. Sumber data Sekunder Sumber data sekunder yaitu sumber data yang secara tidak langsung berkaitan dengan penelitian ini. 26 Dalam penelitian ini sumber data sekunder meliputi berbagai refrensi yang memuat berbagai informasi tentang implementasi prinsip syariah dalam produk reksa dana dan penyaluran dana. Refrensi tersebut dapat berupa data dokumentasi atau dokumen rapat-rapat. Selain itu, penulis juga
25
Suahrisimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Yogyakarta: Renika Cipta 1993), hlm. 128 26 Sanapiah Faisal, Formal-Formal Penelitian Sosial, (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada 1995), hlm 28
23
menggali data yang diperoleh dari sumber-sumber lain, seperti pustaka berupa buku-buku atau informasi-informasi lain yang secara erat memiliki keterkaitan dengan topic yang akan dibahas oleh penulis sebagai pendukung kelengkapan data. 3. Teknik pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang diperlukan, maka dalam penelitian ini menggunakan beberapa metode antara lain, sebagi berikut : a. Metode Observasi Observasi yaitu jenis informasi tertentu yang diperoleh dengan baik melalui pengamatan langsung oleh peneliti. 27 metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data-data dokumenter yang berupa lembar pengamatan, pengaruhnya terhadap produk reksa dana pada BNI Securities. b. Metode Interview Interview yaitu metode pengumpulan data dengan tanya jawab dan dikerjakan secara sistematis dan berdasarkan pada tujuan penyelidikan. Penulis menggunakan metode ini untuk mendapatkan data-data mengenai Implementasi prinsip syariah pada produk reksa dana di BNI Securities. 28 c. Dokumentasi Dokumentasi yaitu cara pengumpulan yang melalui pencarian tentang catatan peninggalan tertulis terutama berupa arsip dan termasuk 27
Sanafiah Faisal, Metodelogi Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional, 1982) Sustrisnohadi, Metodelogi Research, (Yogyakarta: Yayasan Penerbitan fakultas Psikologi UGM), hlm. 193 28
24
juga buku buku tentang pendapatan teori yang berhubungan dengan masalah penelitian. 29 Penulis memperoleh keterangan serta data-data yang mengenai Implementasi prinsip syariah pada produk reksa dana di BNI Securities. Dalam teknik ini data diperoleh dari hasil buku-buku yang dijadikan referensi untuk penelitian. 4. Metode Analisis Data Metode Analisis data adalah suatu proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterprestasikan.30 Dalam menganalisis data yang telah didapat penulis menggunakan metode analisis data kuantitatif, yaitu setelah data terkumpul kemudian diuraikan dan dikumpulkan dengan cara : a. Metode Analitik Metode Analitik adalah berfikir dengan cara bertolak dari dasardasar pengetahuan yang bersifat umum berupa teori-tori, hukum-hukum atau prinsip-prinsip dalam bentuk prefosisi yang berlaku secara umum pula.31 Dasar itu digunakan untuk memikirkan dan menarik kesimpulan mengenai suatu yang bersifat khusus atau tertentu atau (individual). Dalam kesimpulan ini, penulis mengambil data dari wawancara,
29
Winarso Surachman, Dasar dan Teksnik Research,Pengantar metodologi Ilmiah, (Bandung: Transito, 1972),hlm.28 30 Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, (Yogyakarta: Gajah Mada Universitiy Press, 1998),hlm.63 31 Ibid., hlm. 63
25
observasi dan dokumentasi terhadap
lembaga keuangan yang
berhubungan dengan rumusan masalah diatas. b. Metode Deskriptif Metode diskriptif dapat diartikan sebagi prosedur pemecahan masalah diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subjek penelitian (seseorang lembaga, masyarakat dan lain-lain). Pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. 32
H. Sistematika Penulisaan Sebagaimana yang telah diuraikan, untuk memeperoleh hasil penelitian ini disusun berdasarkan sitematika sebagai berikut : Bab I, Pendahuluan, dalam bab ini terdiri dari latar belakang, masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, telaah pustaka, metode penelitian, sistematika penulisan. Bab II, Landasan Reksa Dana Syariah dalam bab ini menjelaskan tentang tinjauan reksa dana lebih lanjut. Bab III, Hasil Penelitian dan Pembahasan BNI Securities. Dalam bab ini berfungsi untuk memeberikan gambaran kepada pembaca tentang BNI Securities yang meliputi: Sejarah dan perkembangan BNI Securities, fisi dan misi, tempat kedudukan perusahaan, tata kelola perusahaan, struktur organisasi, produk dan layanan. 32
Hadari Nawawi, Metodelogi Penelitian Bidang social, (Yogyakarta: Gajah Mada Universitiy Press, 1998), hlm. 63
26
Bab IV, Implementasi Prinsip Syariah dalam Reksa Dana syariah pada BNI Securities. Pada bab ini akan dibahas tentang implementasi prinsip syariah dalam reksa dana pada BNI Securities meliputi penerapan dalam produk reksa dana pada BNI Securities. Bab V, Penutup, Bab ini berisi kesimpulan serta saran-saran sebagai bahan
masukan dan
sumbangan
berkepentingan.
27
fikiran kepada
pihak-pihak
yang