1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Kebijakan peningkatan mutu pendidikan diarahkan pada pencapaian mutu pendidikan yang semakin meningkat yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan (SNP). Kebijakan untuk peningkatan mutu dan daya saing pendidikan ini dilakukan melalui penguatan program-program diantaranya yaitu: (1) Pengembangan sekolah berbasis keunggulan lokal di setiap kabupaten/ kota. Perluasan satuan pendidikan yang berbasis keunggulan lokal oleh pemerintah daerah dilaksanakan dalam rangka melaksanakan amanat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang secara bertahap dikembangkan pada setiap provinsi dan kabupaten/ kota. Salah satu wujud pelaksanaan program ini yaitu dikembangkannya program akselerasi pendidikan; dan (2) Pembangunan sekolah bertaraf internasional di setiap provinsi/ kabupaten/ kota untuk meningkatkan daya saing bangsa. Dalam upaya peningkatan mutu dan peningkatan daya saing secara nasional sekaligus internasional pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, telah ditetapkan pentingnya penyelenggaraan pendidikan berbasis keunggulan lokal dan bertaraf internasional. Program pemerintah ini direspon dengan cepat, baik sekolah negeri maupun swasta
berupaya meningkatkan kualitas/ mutu
sekolah dengan mengembangkan kelas akselerasi dan kelas bertaraf internasional (kelas sekolah bertaraf internasional).
2
Pada hakikatnya kedua program tersebut di atas merupakan alternatif sistem pendidikan yang menumbuhkan dan mengembangkan bakat, minat, dan kemampuan peserta didik, serta menuntut kemampuan daya saing yang kuat melalui proses pendidikan bermartabat, pro perubahan (kreatif, inovatif dan eksperimentatif), dan penyelenggaraannya harus memperhatikan perbedaan kecerdasan, kecakapan, bakat dan minat peserta didik. Penyelenggaraan sistem percepatan kelas (akselerasi) bagi siswa yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa merupakan salah satu strategi alternatif yang relevan, di samping bertujuan untuk memberikan pelayanan pendidikan sesuai dengan potensi siswa, juga bertujuan untuk mengimbangi kekurangan yang terdapat pada strategi pembelajaran klasikal-massal. Kelas akselerasi menjadi alternatif penyelenggaraan sistem pendidikan yang sudah terbukti mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas. Program pendidikan akselerasi berbeda dengan pendidikan bertaraf internasional. Program pendidikan akselerasi merupakan pelayanan pendidikan bagi anak berkemampuan dan berkecerdasan luar biasa dalam bentuk program khusus (kelas khusus) yang dikembangkan secara optimal dalam waktu yang lebih cepat (dua tahun) dibandingkan sekolah reguler. Sementara pendidikan bertaraf internasional, yang dikembangkan dalam bentuk sekolah bertaraf internasional, merupakan sekolah nasional yang menyiapkan peserta didik berbasis Standar Nasional Pendidikan (SNP) Indonesia berkualitas internasional dan lulusannya berdaya saing internasional, dan merupakan
upaya pemerintah untuk
meningkatkan mutu pendidikan yang telah diamanatkan dalam UU No. 20 Tahun
3
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 50 Ayat 3, yang menyebutkan “… Pemerintah dan/ atau Pemerintah Daerah menyelenggarakan sekurangkurangnya satu satuan pendidikan pada semua jenjang pendidikan untuk dikembangkan menjadi satuan pendidikan yang bertaraf internasional “. Kedua program pendidikan tersebut, meskipun berbeda, merupakan jalur pendidikan anak berbakat yang orientasinya sama yaitu dalam rangka peningkatan mutu dan daya saing pendidikan. Program ini merupakan salah satu bentuk praktek jalur standar dan mandiri dalam Renstra Depdiknas sebagaimana yang disampaikan oleh Menteri Pendidikan Nasional bahwa: “program kelas akselerasi dan kelas internasional yang diselenggarakan di sekolah- sekolah unggulan di Indonesia sudah mengadopsi konsep jalur mandiri”. Kelas akselerasi dan kelas internasional ini memperoleh input dari siswa terbaik, baik dari telenta maupun ekonomi dari siswa yang telah diterima melalui NEM, selain itu, juga diupayakan memiliki bakat skolastik dan motivasi untuk masuk pada kedua program ini. Orientasi yang sama dalam rangka peningkatan mutu pendidikan, tidak menutup kemungkinan bahwa dalam kenyataannya pencapaian kualitas mutu pendidikan dalam kecakapan akademik dan non-akademik dari para siswa peserta program kelas akselerasi dan kelas sekolah bertaraf internasional terdapat perbedaan. Untuk mengetahui hal ini, penting untuk dikaji manakah yang lebih unggul dalam pencapaian prestasi belajarnya. Penulis memilih prestasi belajar sebagai komponen yang akan diteliti dalam penelitian ini dikarenakan prestasi belajar dapat menjadi acuan atau salah satu indikator kesuksesan siswa dalam proses belajarnya baik dalam program
4
kelas akselerasi ataupun kelas sekolah bertaraf internasional. Dalam seleksi dan penyelenggaraan yang berbeda, apakah terdapat perbedaan prestasi belajar siswa pada kedua program ini. Penulis bermaksud melakukan penelitian untuk mengetahui tingkat pencapaian kecakapan, khususnya pencapaian kecakapan akademik, dalam bentuk prestasi belajar aspek kognitif dari siswa program akselerasi dan siswa program kelas internasional/ sekolah bertaraf internasional. Merujuk pada paparan di atas, penulis bermaksud untuk meneliti apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar siswa kelas akselerasi dengan siswa sekolah bertaraf internasional. Penelitian ini diberi judul: “Studi Komparatif Antara Prestasi Belajar Siswa Kelas Akselerasi dengan Siswa Kelas Sekolah Bertaraf Internasional (SBI)- (Studi Deskriptif Analitik Terhadap Siswa di SMP Negeri 1 Tasikmalaya)”.
B. Rumusan Masalah Dalam penelitian ini, penulis mengemukakan permasalahan yakni: “Adakah Perbedaan Prestasi Belajar antara Siswa Kelas Akselerasi dengan Kelas Sekolah Bertaraf Internasional di kelas VII? “ Masalah yang telah dirumuskan secara umum di atas, dapat diperinci lebih khusus sebagai berikut: 1. Bagaimana prestasi belajar siswa kelas VII akselerasi pada aspek penguasaan konsep dan penerapan konsep? 2. Bagaimana prestasi belajar siswa kelas VII sekolah bertaraf internasional
5
pada aspek penguasaan konsep dan penerapan konsep? 3. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar siswa kelas VII akselerasi dengan kelas VII sekolah bertaraf internasional pada aspek penguasaan konsep dan penerapan konsep?
C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini secara umum yaitu untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan tingkat keberhasilan yang signifikan antara prestasi belajar yang dicapai oleh siswa kelas akselerasi dan kelas sekolah bertaraf internasional pada kelas VII di SMP Negeri 1 Tasikmalaya. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini berupaya untuk: 1. Mengetahui prestasi belajar siswa kelas VII akselerasi pada aspek penguasaan konsep dan penerapan konsep 2. Mengetahui prestasi belajar siswa kelas VII sekolah bertaraf internasional pada aspek penguasaan konsep dan penerapan konsep 3. Mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar siswa kelas VII akselerasi dengan kelas VII sekolah bertaraf internasional pada aspek penguasaan konsep dan penerapan konsep.
6
D. Manfaat Hasil Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak, yaitu: 1. Manfaat Praktis: a. Bagi guru 1) Menambah pengetahuan dalam mengelola perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran yang sesuai dengan program pendidikan akselerasi maupun kelas standar internasional 2) Meningkatkan keterampilan dan kompetensi yang memenuhi standar pendidikan nasional dan internasional dalam mengelola pembelajaran di kelas akselerasi dan kelas sekolah bertaraf internasional 3) Menambah motivasi dalam meningkatkan kegiatan pembelajaran sehingga prestasi belajar siswa sesuai dengan tuntutan kurikulum program pendidikan baik akselerasi maupun sekolah bertaraf internasional. b. Bagi siswa 1) Sebagai gambaran untuk meningkatkan aktivitas pembelajaran baik di kelas akselerasi maupun kelas sekolah bertaraf internasional 2) Sebagai motivasi meningkatkan prestasi belajar siswa di kelas c. Bagi penulis 1) Menambah wawasan penulis tentang sistem kelas akselerasi dan kelas sekolah bertaraf internasional 2) Motivasi untuk lebih mengembangkan pengetahuan tentang program pendidikan dalam rangka peningkatan mutu dan daya saing.
7
2. Manfaat Teoritis: a. Bagi SMP, yaitu hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam memecahkan masalah keberhasilan mutu pendidikan pada kelas akselerasi dan kelas sekolah bertaraf internasional b. Bagi
peneliti
berikutnya,
diharapkan
hasil
penelitian
ini
dapat
memberikan masukan dan gambaran mengenai program pendidikan kelas akselerasi dan kelas sekolah bertaraf internasional meliputi prestasi belajar peserta programnya.
E. Definisi Operasional Beberapa istilah yang terdapat dalam penelitian ini dan perlu dijelaskan secara operasional ialah: 1. Prestasi belajar Prestasi belajar adalah nilai-nilai yang diperoleh siswa pada aspek penguasaan konsep dan penerapan konsep untuk mata pelajaran Pendidikan Agama, Bahasa Inggris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, dan Ilmu Pengetahuan Sosial. 2. Kelas Akselerasi Kelas akselerasi adalah kelas VII-A di SMP Negeri 1 Tasikmalaya yang menerapkan pendekatan atau metode percepatan belajar (akselerasi). 3. Kelas Sekolah Bertaraf Internasional Kelas sekolah bertaraf internasional adalah kelas VII-B dan VII-C di SMP Negeri 1 Tasikmalaya yang menerapkan sistem sekolah bertaraf internasional (SBI).
8
F.
Metode Penelitian Berdasarkan permasalahan yang akan diteliti oleh penulis, maka metode
penelitian yang digunakan adalah
metode deskriptif komparatif (descriptive-
comparative) yaitu membandingkan variabel yang sama untuk sampel yang berbeda atau membandingkan variabel yang berbeda untuk sampel yang sama. Masalah yang akan diteliti terdiri dari variabel bebas (X) yaitu kelas
( )
akselerasi (Χ1 ) dan kelas sekolah bertaraf internasional Χ 2 , serta variabel terikat (Y) yang akan dibandingkan sama yaitu prestasi belajar siswa pada sampel yang berbeda, kemudian akan diteliti apakah terdapat perbedaan prestasi belajar antara variabel bebas pada sampel yang berbeda, maka penulis menggunakan metode komparatif deskriptif. Langkah dalam metode penelitian ini tidak ada pengontrolan
variabel,
penelitian
dilakukan
secara
alamiah,
melakukan
pengumpulan data dengan instrumen yang ditetapkan, lalu menganalisis data secara statistik. Uji statistik yang digunakan adalah statistik deskriptif dan inferensial dengan uji-t dua sampel (independent sample T-test). Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik studi dokumentasi dan teknik pendukung untuk memperkaya perolehan data dan informasi dalam penelitian melalui wawancara. Alat/ instrumen penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data adalah pedoman studi dokumentasi dan pedoman wawancara.
9
G. Lokasi dan Sampel Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 yang berlokasi di Jl. Otto Iskandardinata No. 21 Telp. (0265) 331790 Tasikmalaya. Subyek sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII program kelas akselerasi dan kelas SBI, karena yang menjadi fokus penelitian ini yaitu prestasi belajar dari kedua program kelas di atas. Penelitian dilakukan mulai dari bulan Februari 2009 diawali dengan observasi awal di lokasi penelitian. Adapun rangkaian kegiatan penelitian ini dimulai dengan persiapan penelitian, proposal, penyusunan kisi-kisi penelitian, pengumpulan data tentang prestasi belajar siswa kelas akselerasi dan sekolah bertaraf internasional, analisis data, dan diakhiri dengan penulisan laporan hasil penelitian.