BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Jumlah penduduk yang besar tidak selalu menjadi kekuatan pembangunan apabila tidak disertai dengan kualitas Sumber Daya Manusia yang memadai. Pembangunan Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan saat ini mempunyai peran penting dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia. Upaya pengendalian pertumbuhan penduduk dalam rangka tercapainya penduduk tumbuh seimbang harus terus dipertahankan dan ditingkatkan sebagai langkah penting dalam mencapai pembangunan berkelanjutan serta untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas penduduk. Program KB mempunyai arti penting dan strategis dalam upaya mewujudkan manusia Indonesia sejahtera disamping program pendidikan dan kesehatan. Pogram KB dengan Pendewasaan Usia Perkawinan dan Pengaturan kelahiran akan memberikan dampak pada menurunnya angka kematian Ibu dan angka kematian bayi. Perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga mengisyaratkan bahwa keluarga berencana adalah upaya mengatur kelahiran, jarak dan usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan, melalui promosi, perlindungan dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas. Situasi dan kondisi kependudukan, jelas merupakan fenomena yang memerlukan perhatian dan penangan secara seksama,lebih sungguh-sungguh dan berkelanjutan. Salah satu upaya yang perlu diperhatikan oleh Pemerintah adalah dengan mengendalikan jumlah penduduk dan meningkatkan kualitasnya. Sebagai langkah awal pelaksanaan program keluarga berencana dimulai dengan penyegaran kembali komitmen terhadap program KB dan para satuan Organisasi
Perangkat Daerah dan mitra kerja. Terbatasnya dana, sarana dan prasarana dan tenaga penyuluh KB dimana pada akhir tahun 2010 tersisa 98 orang tidak sebanding dengan jumlah desa sebanyak 424 dengan rata-rata 3000 keluarga yang perlu diberikan informasi tentang program keluarga berencana. Julmah Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) 98 orang kurang proporsional dibanding dengan jumlah Desa 424. Untuk itu pengelola pelaksana Program keluarga berencana memerlukan penanganan yang serius. Pengendalian laju pertumbuhan penduduk merupakan kunci keberhasilan yang dilakukan melalui peningkatan jumlah cakupan peserta KB dan KB mandiri. Selain itu upaya peningkatan pendapatan keluarga melalui kegiatan ekonomi produktif yang berbasis pada pemberdayaan perempuan dikemas dalam kegiatan UPPKS( Upaya Peningkatan Pendapatab Keluarga Sejahtera) merupaka upaya menanamkamkan kesadaran peningkatan kualitas perempuan .
Strategi komunikasi penting digunakan dalam hal sosialisasi suatu kegiatan untuk mencapai suatu tujuan. Pengertian sosialisasi menurut Charlotte Buhler adalah suatu proses yang membantu individu-individu belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana cara hidup. Berfikir kelompoknya agar ia dapat berperan dan berfungsi dengan kelompoknya.. Strategi komunikasi dalam sosialisasi juga digunakan dalam masa perkembangan nasional di Indonesia yang saat ini salah satunya dipengaruhi oleh jumlah pertambahan penduduk dan tingkat kesejahteraan masyarakat, untuk itu , perlu adanya strategi komunikasi yang tepat untuk menanggulangi seperti program dari pemerintah untuk mengatur dan mengendalikan tingkat pertambahan penduduk. Tepatnya salah satu program pembangunan nasional tersebut adalah dengan adanya propgram KB. Program KB tersebut mempunyai arti yang sangat penting dalam upaya mewujudkan manusia Indonesia sejahtera disamping program pendidikan dan kesehatan.
Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana merupakan sebuah instansi pemerintah yang bergerak dibidang Pemberdayaan Perempuan dan melalui kagiatan penyuluhan dengan basis tersebut maka di dalam pelaksanaannya dalam instansi pola komunikasi yang baik seyogyanya yang di laksanakan dengan baik pula sehingga bisa menjadi bukti nyata kepada public mengenai fungsi dan tujuan Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana. Program Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana merupakan kegiatan yang bersifat konfleks dan menyentuh langsung kepada masyarakat,sehingga pada pelaksanaannya memerlukan keterlibatan dari semua pihak dari unsur pemerintah ,swasta maupun masyarakat itu sendiri. meningkatkan
Keluraga kepedulian
dan
berencana
peran
serta
pada masyarakat
hakekatnya melalui
bertujuan Pendewasaan
untuk usia
perkawinan,pengaturan kelahiran dan pembinaan ketahana keluarga yang akan memberikan kontribusi meningkatnya kesejahteraan keluarga dalam rangka mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera. Program kependudukan, KB dengan Ketahanan Keluarga melalui intervensi Kegiatan Bina Keluarga Balita ( BKB), Bina Keluarga Remaja ( BKR ) dan Bina Keluarga Lansia (BKL) dapat memberikan kontribusi pada pembentukan manusia sejak dini dan pembentukan karekter manusia di masa anak-anak dan remaja yang masih labil serta perlunya pembinaan dimasa lanjut usia yang hampir penuh rasa percaya diri, dengan demikian akan dapat meningkatkan angka harapan hidup. Perkembangan pelaksanaan program KB dilapangan ternyata belum seperti yang diharapkan. Kenyataannya terdapat beberapa permasalahan yang muncul dalam program KB antara lain masyarakat masih kurang begitu yakin atau meyakini manfaat dari program KB,
masih ada masyarakat yang memandang dalam sudut yang sempit, baik kalangan masyarakat maupun tokoh agama. Dalam program KB menuntut adanya peningkatan peran pria untuk berkiprah sebagai subyek dan obyek program. Masalah yang dihadapi saat ini adalah rendahnya partisipasi pria dalam program KB, penyebabnya antara lain kegiatan Komunikasi Informasi Edukasi KB Pria belum berjalan seperti yang diharapkan, penyediaan alat kontrasepsi belum sesuai dengan kebutuhan masyarakat, kegiatan pelayanan MOP (Metode Operasi Pria) tidak tersedia disemua Kecamatan, masih ada para istri yang menolak suaminya menjadi peserta KB MOP. Peserta Aktif Hormonal Implan, suntikan, dan pil masih menjadi polihan utama bagi peserta KB atau calon peserta KB baru, jumlah keluarga Pra Sejahtera dan KS I masih cukup besar. Strategi menggerakkan dan memberdayakan seluruh masyarakat dalam program pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana adalah pengembangan kesetaraan yang harmonis antara perempuan dan laki-laki, meningkatkan peran serta masyarakat dalam program KB, meningkatkan ketahanan dan kesejahteraan keluarga melalui pelayanan KB, pengembangan kemitraan dan jaringan kerja, optimalisasi momentum kegiatan. Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) merupakan ujung tombok pengelola program KB di lini lapangan. Penyuluh KB juga merupakan salah satu komponen penting dalam upaya peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat, juga sebagai indikator kemajuan yang telah dicapai suatu daerah. Penyuluh KB bersentuhan langsung dengan masyarakat dalam memberikan berbagai penyuluan program KB ( BKKBN. 2000:25 ). Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman, melalui komunikasi sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang disampaikan dapat
ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut. Pada komunikasi tatap muka komunikator tidak mungkin tidak mengetahui tanggapan komunikannya itu karena ia melihat diri komunikan seutuhnya. Berdasarkan jumlah komunikan yang dihadapi komunikator, komunikasi tatap muka diklasifikasikan menjadi komunikasi antarpersona dan komunikasi kelompok kelompok besar. Komunikasi kelompok kecil apabila situasi komunikasi dapat diubah menjadi komunikasi antarpersona dengan setiap komunikan dapat terjadi Tanya jawab. Komunikasi besar jika antara komunikator dan komunikan sukar terjadi komunikasi antarpersona. Kecil kemungkinan untuk terjadi dialog seperti halnya pada komunikasi kelompok kecil. 1.2 PERUMUSAN MASALAH
.
Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, maka untuk lebib memudahkan pembahasan selanjutnya penulis merumuskan masalah sebagai berikut:” Strategi Komunikasi Kelompok Tentang Penyebaran Informasi KB Oleh Petugas PPKB Kecamatan Karangsembung.”
1.3 IDENTIFIKASI MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di kemukakan, maka peneliti dapat mengidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana petugas KB di Kecamatan Karangsembung melakukan identifikasi sasaran 2. Bagaimana pendekakatan yang dilakukan oleh petugas tentang penyebaran informasi KB untuk menarik kesertaan ber-KB di Kecamatan Karangsembung. 3. Bagaimana langkah-langkah pelaksanaan kegiatan komunikasi kelompok yang dilakukan petugas KB Kecamatan Karangsembung. 4. Tolak ukur apa yang dipakai oleh petugas KB untuk memcapai keberhasilan. 1.4 TUJUAN PENELITIAN.
Tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui antara lain sebagai berikut: 1 Untuk mengetahui sasaran yang akan diberi informasi tentang keluarga berencana.. 2 Untuk mengetahui kegiatan pendekatan yang dilakukan oleh petugas KB . 3
Untuk mengetahui langkah-langkah apa saja yang dilakukan oleh petugas KB di Kecamatan Karangsembung.
4 Untuk mengetahui penetepan dan tolak ukur keberhasilan progam KB .
1.5 KEGUNAAN PENELITIAN. 1.5.1 Kegunaan Teoritis. Dengan Penelitian ini diharapkan peneliti dapat memberikan sumbangan teori dalam pengembangan Ilmu komunikasi, Khusus mengenai komunikasi kelompok kepada petugas Keluarga Berencana (PKB). 1.5.2 Kegunaan Praktis Hasil penilitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang baik kepada petugas KB Kecamatan Karangsembung dalam penyebaran informasi keluarga berencana ( KB ) 1.6 KERANGKA PEMIKIRAN 1.6.1 Komunikasi Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris Communication berasal dari bahasa Latin communication, dan bersumber
dari kata communis yang berarti sama. Sama disini
maksudnya adalah makna. Jadi kalau dua orang terlibat dalam komunikasi, misalnya dalam
bentuk percakapan, maka komunikasi akan terjadi atau berlangsung selama ada kesamaan makna mengenai apa yang dipercakapkan. Harold Laswell dalam karyanya, The Structure and Function of Communication in Society, mengatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi adalah menjawab pertanyaan sebagai berikut : Who Says what in which channel to whom with what effect? Paradigma Lasswell tersebut menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsure sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan , yakni: komunikator, pesan, media, komunikan dan efek. Jadi berdasarkan paradigm Lasswell tersebut. Komunikasi adalah proses penyampaikan pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu (Effendy,2006:10). 1.6.2 Strategi Komunikasi Keberhasilan kegiatan komunikasi secara efektif banyak ditentukan oleh penentuan strategi komunikasi. Dilain pihak jika tidak ada strategi komunikasi yang baik dari proses komunikasi maka bukan tidak mungkin akan menimbulkan pengaruh negative. “ Strategi pada hakekatnya adalah perencanaan dan manajemen untuk mencapai suatu tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja, melainkan harus menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya.( Effendy,2003:32 ) Sedangkan menurut Arifin
dalam buku Strategi komunikasi menyatakan bahwa :
Sesungguhnya suatu strategi adalah keseluhan keputusan kondisional tentang tindakan yang akan dijalankan, guna mencapai tujuan, jadi merumuskan strategi komunikasi, berarti memperhitungkan kondisi dan situasi (ruang dan waktu) yang dihadapi dan yang akan mungkin dihadapi dimasa depan, guna mencapai efektivitas. Dengan strategi komunikasi ini,
berarti dapat ditempuh beberapa cara memakai komunikasi secara sadar untuk menciptakan perubahan pada diri khalayak dengan mudah dan cepat.(1984:10) 1.6.3 Kelompok Kelompok adalah sejumlah orang yanh terlibat dalam interaksi satu sama lain dalam suatu pertemuan yang bersifat tatap muka (face-to-face meeting) dimana setiap anggota mendapat kesan atau penglihatan antara satu sama lainnya yang cukup kentara, sehingga dia baik pada saat timbul pertanyaan maupun sesudahnya dapat memberikan tanggapan kepada masing-masing sebagai perorangan ( Effendy,2003:72) Dari uraian diatas maka teori yang dipakai adalah teori S-M-C-R 1. Source, yang berarti sumber atau komunikator 2. Message, yang berarti pesan 3. Channel, yang berarti saluran atau media 4. Receiver, yang berarti penerima atau komunikan Tupoksi UPT PPKB adalah koordinasi dengan dinas terkait seperti Didas Kesehatan, Kecamatan dan PKK dengan tujuan dapat membantu penyebaran informasi KB di Kecamatan Karangsembung. Sedangkan tugas dan fungsi petugas KB adalah juru atau agen of change pada keluarga dan masyarakat luas menujuperubahan mmentalitet dari tidak mendukung menjadi mendukung program KB , dari yang dulu tidak peduli menjadi peduli. Program KB bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sebagai upaya penurunan tingkat kelahiran untuk menuju norma keluarga kecil bahagia sejahtera. Proses komunikasi pasti akan terjadi dalam lingkungan yang lebih luas lagi yaitu masyarakat dan lingkungan yang semakin lama semakin berkembang dengan banyak sekali aspek dan perbedaan-perbedaan, sehingga kita harus mengerti bagaimana caranya komunikasi tersebut
dapat berjalan dengan efektif disetiap lingkungan dimana kita berinteraksi yang penting dalam proses komunikasi bagaimana agar suatu pesan yang disampaikan komunikator menimbulkan dampak atau efek tertentu pada komunikasi. Dampak yang ditimbulkan dapat diklasifikasikan yakni; A. Dampak kognitif adalah yang timbul pada komunikan yang menyebabkan dia menjadi tahu atau meningkat intelektualitasnya. Pesan yang disampaikan komunikator ditujukan kepada pikiran si komunikan. B. Dampak Afektif adalah tujuan komunikator bukan hanya sekadar supaya komunikan tahu, tetapi tergerah lainnya. C. Dampak behavioral yakni dampak yang timbul pada komunikan dalam bentuk prilaku, tindakan atau kegiatan. Berdasarkan uraian diatas, maka kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam gambar berikut ini: BAIK
UPT PPKB
PROGRAM KB
STRATEGI KOMUNIKASI KELOMPOK
PROSES
OUTPUT
TIDAK BAIK
Gambar Kerangka Pemikiran 1.7 DEFINISI DAN PARAMETER KONSEP PENELITIAN A. Strategi Merupakan paduan dari perencanaan komunikasi dan manajemen komunikasi untuk mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut strategi harus dapat menunjukkan
bagaimana operasionalnya secara taktis harus dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan bisa berbeda sewaktu-waktu tergantung pada situasi dan kondisi. (Effendy, 2003:299 ). Sesuai dengan pemikiran – pemikiran diatas, maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa: ”Stratega adalah suatu cara atau taktik rencana dasar yang menyeluruh dari rangkaian tindakan yang akan dilaksanakan oleh sebuah organisasi untuk mencapai suatu tujuan atau beberapa sasaran (Amin Wijaya Tunggal,1993:130)”. Dalam
perencanaan
suatu
stategi,
dibutuhkan
suatu
pemikiran
dengan
memperhitungkan faktor-faktor pendukung dan penghambat, seperti sasaran komunikasi, pemilihan media komunikasi, dan tujuan pesan dari komunikasi kelompok tersebut. B. Komunikasi Kelompok Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara seseorang komunikator dengan sekelompok orang yang jumlahnya lebih dari dua orang. Sekelompok orang yang menjadi komunikan itu bisa sedikit, bisa banyak. Apabila jumlah orang dalam kelompok itu sedikit yang berarti kelompok itu kecil, komunikasi yang berlangsung disebut komunikasi kecil, jika jumlahnya banyak yang berarti kelompoknya besar dinamakan komunikasi kelompok besar atau large group communication.( Effendy,2003:75 ) C. Informasi Menurut Claude E. Shannon dan Warren Weaver ( 1949:29 ), mendefinisikan informasi sebagai berikut : Informasi adalah energi yang terpolakan, yang mempengaruhi individu dalam mengambil keputusan dari kemungkinan pilihan-pilihan yang ada. Jadi kesimpilannya informasi adalah hasil dari proses intelektual seseorang. [Proses intelektual adalah mengelola stimulus, yang masuk kedalam diri individu melalui panca indra, kemudian diteruskan ke
otak untuk diolah dengan pengetahuan, pengalaman, selera dan iman yang dimiliki seseorang. Setelah mengalami pemprosesan, stimulus itu dapat dimengerti sebagai informasi. Informasi ini bisa diingat diotak, bila dikomunikasikan kepada individu, maka akan berubah menjadi pesan Tabel 1 Operasionalisasi Konsep Parameter VARIABEL Strategi
DIMENSI Identifikasi Sasaran
Komunikasi
PARAMETER Penetapan Spesifikasi Penetapan Kualifikasi
kelompok
Penetapan Output Target/Sasaran PendekatanYang Akan Pertimbangan Tentang Pemilihan Digunakan Pendekatan Pemilihan Kelompok Pendekatan Langkah-Langkah Pelaksanaan Kegiatan
Sasaran
Jadwal Kegiatan Media Yang Digunakan Sarana Dan Prasarana Yang Harus Disiapkan Keterlibatan Kegiatan
Penetapan Tolak Ukur
Kelompok
Dalam
Sistem Operasional Pendekatan Kriteria Keberhasilan Pengukuran Keberhasilan
1.8 METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode pendekatan deskritif kualitatif menurut Moleong “Metode Penelitian Kualitatif” edisi revisi (2007). Menjelaskan pengertian penelitian kualitatif sebagai penelitian yang dimaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami subjek penelitian misalnya perilaku, motivasi, tindakan, dan lain-lain secara holistic dengan cara deskripsi dalm bentuk kata-kata. Sedangkan deskritif menurut Nazir (2005:54) yaitu suatu metode dalam penelitian status kelompok manusia suatu objek,suatu kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Karena setiap variabel berdiri sendiri ( bersifat mandiri, artinya tidak dikaitkan dengan variabel lainnya ). 1.8.1 Teknik Pemilihan Informan Sampel pada penelitian kualitatif disebut informan atau subjek riset, yaitu orang-orang yang dipilih untuk diwawancarai atau diobservasi sesuai tujuan riset, Disebut subjek atau riset, karena informan dianggap aktif mengkonstruksi realitas, bukan hanya sekedar objek yang hanya diwawancarai. Sasaran penelitian ini ditentukan berdasarkan teknik purposive sesuai kebutuhan, karena tidak adanya kerangka sampling dari seluruh unsure yang terdapat dalam populasi( Krisyantoro,2008 ) Pemilihan informan dalam penelitian ini disesuaikan dengan keterkaitan pada tujuan penelitian. Sesuai dengan proses penelitian, informan yang dipilih adalah usia 20-45 tahun atau pasangan usia subur.
1.8.2 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang ditempuh dan alat-alat yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu : 1. Studi Pustaka Teknik pengumpulan data yang dilakukan secara tidak langsung yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. 2. Studi Lapangan Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan peninjaun langsung pada masyarakat. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada syudi lapangan ini, antara lain : a. Wawancara Adalah pertukaran percakapan guna memperoleh informasi yang dibutuhkan dengan tatap muka antara pewawancara dengan informasinya dengan menggunakan pedoman wawancara. b. Observasi Dilakukan dengan pengamatan dan terjun langsung ke masyarakat atau objek penelitian. Observasi dilakukan di Kecamatan Karangsembung. Kabupaten Cirebon. c. Dokumentasi Digunakan untuk melengkapi data dari hasil wawancara dan pengamatan.
1.8.3 Teknik Pengujian Keabsahan Data Dalam menguji keabsahan data salah satu caranya adalah dengan melakukan teknik triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan
sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan dan sebagai pembanding terhadap data itu (Moleong,2007). Ada beberapa macam triangulasi, diantaranya triangulasi sumber, triangulasi waktu,triangulasi teori, triangulasi pariset, dan triangulasi metode Dwidjowinoto (dalam Kriyantoro,2008). Penelitian ini akan menggunakan tiga teknik triangulasi yaitu: 1. Triangulasi Sumber Yaitu membandingkan atau mengecek ulang derajat kepercayaan suatu infoprmasi yang diperoleh dari sumber yang berbeda . Membandingkan apa yang dikatakan umum dengan yang dikatakan pribadi. 2. Triangulasi Metode Yaitu menggunakan lebih dari stu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan data yang sama. 3. Triangulasi Teori Yaitu memanfaatkan dua atau lebih teori yang dipadu. 1.8.4 Teknik Analisa Data Data akan dianalisa menggunakan teknik model Miles dan Huberman yaitu teknik yang dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung sampai pengumpulan data selesai dalam periode tertentu. Aktivitas dalam analisa model Miles dan Huberman diantaranya : 1. Pengumpulan data, yaitu mencari dan mengumpulkan data yang diperlukan , yang dilakukan terhadap berbagai jenis dan bentuk data yang ada dilapangan kemudian data-data tersebut dicatat.
2. Reduksi data ,yaitu hasil penelitian dilapangan sebagai bahan mentah dirangkum, kemudian disusun supaya lebih sistematis untuk mempermudah peneliti didalam mencari kembali data yang diperoleh apabila diperlukan kembali. 3. Sajian data, penyajian data dalam bentuk uraian singkat untuk memudahkan peneliti memahami apa yang terjadi. 4. Verifikasi data, yaitu data-data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi kemudian peneliti mencari makna dari hasil penelitian. Penelitian berusaha mencari pola, hubungan serta hal-hal yang timbul. Dari hasil hasil; penelitian atau data yang diperoleh peneliti membuat kesimpulan-kesimpulan untuk kemudian di verifikasi.
1.9 LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kantor UPT PPKB Kecamatan Karangsembung Jalan Raya Karangsuwuwng Kabupaten Cirebon. Pemilihan lokasi ini dipilih dengan pertimbangan letak geografis yang tidak terlalu jauh dengan peneliti, sehingga memudahkan peneliti dalam memperoleh data dan informasi. Penelitian ini dilakukan pada bulan februari 2013 s/d Mei 2013.
Jadwal Penelitian Tabel 1 jadwal Penelitian Kegiatan Pengajuan Judul
Bulan Februari Maret April 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Mei 1
2
3
4
penyusunan Proposal (penulisan Bab I) Bimbingan Sidang Proposal Penulisan Bab II Bimbingan Penulisan Bab III Bimbingan Penulisan Bab IV & V Bimbingan Sidang Draf Bimbingan Sidang Skripsi