BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan sekaligus merupakan investasi sumber daya manusia, serta memiliki konstribusi yang besar untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), oleh karena itu menjadi suatu keharusan bagi semua pihak untuk memelihara, meningkatkan, melindungi kesehatan demi kesejahteraan seluruh masyarakat Indonesia. Dalam UU No. 23 tahun 1992 dinyatakan bahwa pembangunan kesehatan bertujuan mewujudkan tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan kesehatan masyarakat yang optimal sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan nasional (Ananto, 2006). Dengan demikian kesehatan adalah upaya dari, oleh dan untuk masyarakat yang diwujudkan sebagai salah satu penunjang pembinaan dan pengembangan perilaku hidup bersih sehat pada anak usia sekolah dasar. Pembinaan dan pengembangan perilaku hidup bersih sehat pada anak usia sekolah dasar merupakan salah satu cara untuk mensosialisasikan pemeliharan dan peningkatkan kesehatan yang optimal. Peningkatan perhatian masyarakat terhadap masalah kehidupan keluarga dan pengasuhan anak menunjukkan adanya kecemasan para orang tua terhadap permasalahan perilaku yang makin meluas. Jarang sekali orang dewasa menunjukkan kesungguhan perhatian yang disertai keprihatinan yang mendalam terhadap
1
anak, alasan yang paling menonjol dalam penilaian kita adalah berkurangnya kebiasaan dalam mengurus anak. Upaya peningkatan kualitas manusia baik fisik maupun non fisik harus dilaksanakan sedini mungkin dan berlangsung terus menerus sepanjang hidup, dengan dukungan peranan orang tua, lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat (Depkes, 1990). Pentingnya dukungan orang tua dalam meningkatan kesehatan anak merupakan sesuatu upaya yang sangat mendasar melalui pembinaan lingkungan, kebersihan perorangan, dan pendidikan kesehatan sejak dini. Untuk meningkatkan dukungan keluarga diperlukan kesadaran orang tua dalam memberikan dukungan kepada anaknya. Dalam melakukan tugasnya dan kewajibannya dalam mengasuh anak tidak terlepas dari unsur– unsur yang menyertai, yaitu perilaku dan cara yang diterapkan. Beberapa faktor yang mendukung perkembangan perilaku hidup bersih sehat pada anak tersebut adalah dengan adanya dukungan keluarga yang baik melalui perilaku hidup bersih sehat yang sehat akan ditiru oleh anaknya di antara enam pesan kebersihan perorang utama meliputi : mencuci tangan secara benar (pada saat sebelum makan dan sesudah makanan, sebelum menyiapkan atau memegang makanan, setelah buang air besar atau setelah buang air kecil, dapat mencegah penularan penyakit), pengunaan jamban yang sehat untuk keperluan buang air besar atau buang air kecil dapat mencegah penyebaran penyakit, memanfaatkan air bersih yang sehat dapat mencegah penularan penyakit, pengolahan makanan atau minuman yang bersih dan sehat dapat mencegah
2
penularan penyakit, pembuangan sampah yang sehat dapat mencegah penyebaran penyakit dan pencemaran lingkungan (Depkes RI, 1990). Pada dasarnya perilaku hidup bersih sehat (PHBS) pada anak Sekolah Dasar termasuk kesehatan perorangan atau kesehatan pribadi untuk membentuk masyarakat yang sehat jasmani dan mentalnya maka perlu dibina kesehatan perorangan terlebih dahulu karena masyarakat terdiri dari orangorang tergabung dalam kelompok masyarakat dalam wilayah tertentu. Penyelenggaraan upaya kesehatan mempunyai tujuan untuk mencapai kemampuan hidup sehat bagi setiap manusia, anak-anak sekolah yang mencakup kelompok masyarakat yang berusia 6-12 tahun (Mu’rifah, 1992). Perilaku seseorang dapat mempengaruhi kesehatan sendiri atau kesehatan pribadi seseorang itu sendiri. Maka perilaku sehat harus selalu dilakukan
diantaranya
menjaga
kesehatan
pribadi
yang
meliputi
:
pemeliharaan kulit, pemeliharan kuku, pemeliharaan rambut, pemeliharaan mata, pemeliharaan mulut dan gigi, pemeliharaan telinga, hidung, tenggorokan (THT), serta berpakaian yang rapi dan bersih (Tim Pembina UKS Prop. Jawa Barat, 2004). Kebiasaan menjaga kebersihan pribadi sangat tepat ditanamkan sedini mungkin karena kebiasaan-kebiasaan tersebut akan terbawa sampai dewasa nanti. Kebiasaan hidup bersih tersebut banyak dipengaruhi oleh sikap yang dimiliki oleh siswa tentang kesehatan pribadi (Notoatmodjo, 2002). Namun fenomena yang terjadi berdasarkan data pembinaan Usaha Kesehatan Sekolah di Kecamatan Pageruyung belum pernah dilakukan tentang pembinaan dan pengembangan perilaku hidup bersih sehat pada anak Sekolah 3
Dasar, yang pernah dilakukan hanya penyuluhan tentang pemberantasan sarang nyamuk dan penjaringan. Dan yang terjadi di Sekolah Dasar seKecamatan masih banyak siswa yang memiliki perilaku menjaga kesehatan pribadi yang kurang. Banyak siswa yang masih memiliki kuku panjang, berpakaian kurang rapi dan bersih, kulit kurang terawat, oleh karena itu orang tua mempunyai kewajiban untuk mendukung anaknya dalam berperilaku hidup bersih sehat, maka perlu dikaji secara empiris apakah ada hubungan antara dukungan keluarga dengan perilaku hidup bersih sehat (PHBS) pada anak Sekolah Dasar se-Kecamatan Pageruyung. B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas tersebut dikaitkan dengan lokasi penelitian di Sekolahan, maka peneliti mengangkat judul penelitian sebagai berikut : “ Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Perilaku Hidup Bersih Sehat Pada Anak Sekolah Dasar se-Kecamatan Pageruyung”. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Dukungan Keluarga Dengan Perilaku Bersih Sehat Pada Anak Sekolah Dasar se-Kecamatan Pageruyung. 2. Tujuan Khusus a. Mendiskripsikan dukungan keluarga tentang sehat pada anak Sekolah Dasar.
4
perilaku hidup bersih
b. Mengidentifikasikan perilaku hidup bersih sehat pada anak Sekolah Dasar. c. Menganalisis hubungan antara dukungan keluarga dengan perilaku hidup bersih sehat pada anak Sekolah Dasar. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Keluarga Dengan penelitian ini dapat menjadi masukan bagi keluarga tentang pentingnya dukungan keluarga tentang perilaku hidup bersih sehat pada anak Sekolah di keluarga serta dapat memberikan informasi dan pengetahuan tentang dukungan keluarga yang tepat untuk anak Sekolah Dasar. 2. Bagi Profesi Perawat Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran tentang dukungan keluarga dengan perilaku hidup bersih sehat pada anak Sekolah Dasar seKecamatan Pageruyung, sehingga bagi tenaga kesehatan khususnya perawat dalam mengembangkan kemampuan dan keterampilan dalam perilaku hidup bersih sehat. 3. Bagi Institusi Pendidikan Dengan penelitian ini dapat menjadikan masukan bagi pendidikan dalam pengembangan kurikulum mata ajar komunitas kususnya Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) pada anak Sekolah Dasar se-Kecamatan Pageruyung.
5
4. Bagi Pelayanan Kesehatan Puskesmas Dengan penelitian ini dapat menjadikan masukan bagi pemberi pelayanan kesehatan dalam program kesehatan lingkungan sehingga diharapkan dapat memberi gambaran pada masyarakat tentang perilaku hidup bersih sehat kaitanya pada pencegahan penyakit menular dan dapat diambil langkah-langkah atau strategi yang positif bagi pengembangan perilaku hidup bersih sehat pada anak kearah yang lebih baik antara lain : a. Memberi penyuluhan tentang perilaku hidup bersih sehat pada anak Sekolah Dasar se-Kecamatan Pageruyung. b. Mencari anak usia Sekolah Dasar se-Kecamatan Pageruyung yang tidak berperilaku hidup bersih sehat. c. Meningkatkan mutu pelayanan d. Kebiasaan cara hidup sehat pada anak diawasi oleh keluarga, pencatatan dan pelaporan dilakukan dengan teratur, lengkap dan benar. E. Bidang ilmu Dari segi keilmuan, literature ini merupakan bidang ilmu keperawatan komunitas. Di mana perilaku hidup bersih sehat sebagian dari komunitas memberikan kontribusi dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan individu, keluarga dan masyarakat.
6