BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah International Financial Reporting Standars (IFRS) merupakan standar akuntansi internasional yang diterbitkan olehInternational Accounting Standard Board (IASB) atau International Accounting Standards Committee (IASC).
Standar
AkuntansiInternasional
(International
Accounting
Standards/IAS) disusun oleh empatorganisasi utama dunia yaitu Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB), Komisi Masyarakat Eropa (EC), Organisasi Internasional Pasar Modal (IOSOC),dan Federasi Akuntansi Internasioanal (IFAC).Sejarah IFRS berawal padatahun 1982, International Financial Accounting Standard (IFAC) mendorong IASC sebagai standar akuntansi global. Hal yang sama dilakukan FederasiAkuntan Eropa pada 1989. Pada 1995, negara-negara Uni Eropamenandatanganikesepakatan untuk menggunakan IAS, kemudian terjadi proses yang panjang sehingga terbentuk suatu standar yang sekarang disebut sebagai IFRS, yangmerupakan suatu tata cara bagaimana perusahaan menyusun laporan keuangannyaberdasarkan standar yang bisa diterima secara global. Indonesia sebelum berkomitmen untuk menggunakan IFRS menggunakan standar akuntansi keuangan (SAK) yang berkiblat pada US GAAP yang mengacupada rule based. Sementara dalam standar yang digunakan dalam IFRS ini, tidaklagi mengacu pada rule based, melainkan principle based.
1 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Dengan rule based,akuntan akan menjalankan keputusan sesuai dengan aturan, sedangkandengan principle based, akuntan akan diberi kewenangan untuk
menentukan
suatuproses
akuntansi
dan
disinilah
letak
professional.IFRS diterapkan di Indonesia melalui tahapan konvergensi yang dimulai pada tahun 2007.Terdapat dua macam strategi adopsi yaitu bigbang strategy yang mengadopsi IFRS secara penuh tanpa melalui tahapan tertentu digunakan oleh negara-negara maju dan gradual strategy yang dilakukan secara bertahap dilakukan oleh negara-negara berkembang sepertiIndonesia. Konvergensi IFRS di Indonesia dilakukan secara bertahap.Tahap adopsi dilakukan pada periode 2008 - 2011 meliputi aktivitas adopsi seluruh IFRS ke PSAK, persiapan infrastruktur, evaluasi terhadap PSAK yang berlaku, pada 2009 proses adopsi IFRS/ IAS, kemudian pada tahun 2011 tahap persiapan akhirdilakukan dengan menyelesaikan seluruh infrastruktur yang diperlukan.Dewan StandarAkuntansi Keuangan IAI (DSAK- IAI) mulai melakukan konvergensi IFRS yang ditargetkan selesai pada tahun 2012 yang lalu, pada tahun 2012 telah dimulai tahap pengimplementasian PSAK berbasis IFRS serta dilakukan evaluasi secara komprehensif bagi perusahaanperusahaan yang memiliki akuntabilitas public (Purba, 2009).Konvergensi IFRS dilakukan di Indonesia dengan tujuan agar tidak diperlukan rekonsiliasi antara laporan keuangan berdasarkan PSAK dengan laporan keuangan berdasarkan IFRS. Konvergensi ini juga bermanfaat untuk menarik minat investor secara global melalui transparansi dan kemudahan dalam memahami laporan keuangan karena telah menggunakan standar yang berlaku secara
2 http://digilib.mercubuana.ac.id/
internasional. Selain itu juga menghasilkan efisiensi penyusunan laporan keuangan dan menurunkan biaya modal dalam mencari dana melalui pasar modal. Pengadopsian
terhadap
IFRS
berdampak
pada
aspek-aspek
pengukuran item pelaporan keuangan seperti laba bersih dan ekuitas (Jermakowixz, 2004)
serta penelitian Daske dan Leuz (2008) menyatakan
bahwa pengadopsian IFRS meningkatkan kualitas laporan keuangan. Pengadopsian standar akuntansi internasional ke dalam standar akuntansi domestik bertujuan untuk menghasilkan laporan keuangan yang memiliki tingkat kredibilitas tinggi. Sebelumnya telah ada beberapa penelitian yang mengindikasikan bahwa pengadopsian IFRS umumnya mampu meningkatkan kualitas standar akuntansi di sebagian besar negara (Chen et al., 2010; Bartov et al., 2005; Leuz et al., 2003; Ashbaugh dan Pincus, 2001; Leuz dan Verrecchia, 2000). Perubahan-perubahan yang terjadi setelah pengadopsian IFRS seperti perubahan metode pencatatan persediaan yang dahulu metode LIFO diperkenankan untuk digunakan setelah mengaopsi IFRS tidak diperkenankan untuk digunakan lagi. Dampak tidak diperkenankannya lagi metode LIFO untuk digunakan menyebabkan laba perusahaan menjadi tinggi yang akan menyebabkan EPS menjadi tinggi pula. EPS dapat memprediksi harga saham, sehingga EPS yang tinggi dapat mempengaruhi keputusan investor. Investor menganggap apabila EPS dalam suatu perusahaan tinggi maka investasi yang dilakukan pada perusahaan itu akan menguntungkan. Dalam hal inilah
3 http://digilib.mercubuana.ac.id/
diharapkan relevansi nilai informasi akuntansi mengalami peningkatan setelah konvergensi IFRS. Perubahan selanjutnya dapat dilihat dalam PSAK 50 revisi 2010 juga terdapat perubahan setelah konvergensi IFRS, didalam PSAK 50 dijelaskan bahwa terjadi pengalihan yang awalnya ekuitas beralih menjadi kewajiban, contohnya adalah pengalihan saldo saham preferen pada laporan keuangan yang awalnya berada di ekuitas harus beralih ke posisi kewajiban. Hal inimenyebabkan kewajiban dalam suatu perusahaan meningkat yang berarti akan mempengaruhi penilaian investor dan pengambilan keputusan investor dalam melakukan investasi pada perusahaan tersebut. Salah satu dampak yang signifikan dengan adanya Konvergensi IFRS terhadap dunia bisnis adalah meningkatkan kualitas laporan keuangan sehingga memberikan kemudahan dalam mengakses pasar modal secara global.Nilai wajar yang digunakan dalam penyajian laporan keuangan akan meningkatkan relevansi laporan keuangan.Faktor penentu kualitas utama dari laporan keuangan salah satunya adalah mempunyai relevansi nilai informasi akuntansi. Dengan adanya kualitas laporan keuangan yang semakin tinggi maka akan menghasilkan kualitas informasi yang semakin baik. Kualitas informasi yang semakin baik ini juga akan menyebabkan relevansi informasi akuntansi juga akan semakin tinggi. Suatu informasi dalam laporan keuangan dinyatakan memiliki relevansi jika informasi tersebut mampu mempengaruhi keputusan investor. Relevansi nilai informasi akuntansi mempunyai arti bahwa informasi akuntansi mampu untuk menjelaskan hubungannya terhadap harga dan
4 http://digilib.mercubuana.ac.id/
returnsaham yang kemudian akan juga akan mempengaruhi pengguna laporan keuangan dalam pengambilankeputusan. Relevansi nilai informasi akuntansi harus dapat memenuhi dua aspek, yaitu predicting value dan confirmatory value. Informasi yang relevan akanmembantu pemakai membuat prediksi tentang hasil akhir dari kejadian masa lalu, masa kini, dan masa depan; yaitu, memiliki nilai prediktif. Informasi yang relevan juga membantu pemakai menjustifikasi atau mengoreksi ekspektasi atau harapan masa lalu; yaitu, memiliki nilai konfirmasi.Relevansi nilai informasi akuntansi harus bisa mengkonfirmasi kinerja keuangan historis perusahaan sehingga bisa memperbaiki kesalahan yang terjadi di masa lalu. Relevansi nilai informasi juga harus bisa memprediksi variasi harga saham yang akan terjadi di masa yang akan datang sehingga informasi akuntansi tersebut bisa membantu investor dalam pengambilan keputusan. Penerapan dan adopsi mengenai IFRS ini merupakan suatu hal yang menimbulkan perdebatan dan berbagai macam reaksi dari berbagai negara di dunia, baik reaksi yang mendukung maupun reaksi yang menentang.Pihak yang mendukung adanya adopsi IFRS diantaranya adalah Gebhardt dan Farkas (2011),Chen et al (2010) dan Armstrong et al. (2010).Penelitian oleh Armstrong et al. (2010) yang menemukan bahwa pasar secara positif merespon adanya adopsi IFRS.Chen et al. (2010) juga menemukan bukti empiris bahwa dengan adopsi IFRS secara mandatory dapat meningkatkan kualitas informasi akuntansi dan menurunkan manajemen laba dibandingkan sebelum mengadopsi IFRS. Penelitian yang sama oleh Gebhardt dan Farkas
5 http://digilib.mercubuana.ac.id/
(2011) dan Paglietti (2009), juga memberikan bukti empiris bahwa kualitas informasi akuntansi meningkat setelah adopsi IFRS di negara anggota Uni Eropa. Sementara menurut Goncharov dan Zimmerman (2006), Santy et al. (2013), Zhou et al. (2013), yang menyatakan bahwa adopsi IFRS ternyata tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Hal ini kemungkinan disebabkan karena IFRS belum tentu sepenuhnya sesuai apabila diimplementasikan di negara yang memiliki karakteristik yang berbeda dengan negara maju, sehingga implementasi dari penerapan standar ini belum dapat berjalan secara efektif sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Selain itu, manajemen laba merupakan perilaku yang rasional oleh seorang manajer untuk memperhatikan kepentingan dirinya sendiri, sehingga meskipun adopsi IFRS telah dilakukan, tidak menutup kemungkinan perilaku perekayasaan laporan keuangan masih bisa dilakukan oleh manajer demi tujuan-tujuan tertentu. Penelitian-penelitian lain mengenai dampak IFRS telah banyak dilakukan.Armstrong et al. (2008) melakukan penelitian mengenai reaksi pasar terhadap adopsi IFRS di Eropa. Penelitian ini telah memberikan bukti empiris bahwa IFRS telah membuat perusahaan-perusahaan lebih mudah untuk dibandingkan yang mana hal ini akan membuat alokasi modal menjadi efisien. Konsisten dengan penelitian ini, penelitian Daske et al. (2008, 2011) memberikan bukti bahwa adopsi IFRS baik secara wajib maupun sukarela telah menurunkan biaya modal. Loureiro dan Taboada (2012) yang telah melakukan pengujian pengaruh adopsi IFRS baik secara wajib maupun
6 http://digilib.mercubuana.ac.id/
sukarela terhadap keinformatifan harga saham dengan sampel sebanyak 3.994 perusahaan di 30 negara, hasil penelitian ini membuktikan bahwa adopsi IFRS baik secara wajib maupun sukarela telah meningkatkan keinformatifan harga saham. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Alali dan Foote (2009) yang dilakukan pada perusahaan-perusahaan di Uni Emirat Arab yang terdaftar pada Abu Dhabi Stock Exchange. Penelitian Alali dan Foote ini mencoba menguji relevansi nilai informasi akuntansi di perusahaanperusahaan yang menggunakan IFRS sebagai standar dalam penyusunan laporan keuangannya.Alali dan Foote (2009) menemukan bahwa dengan penerapan IFRS yang dilakukan olehperusahaan dalam penyusunan laporan keuangan dapat meningkatkan relevansi nilai informasi akuntansi dimana informasi yang relevan dapat menjelaskanvariasi harga saham.Relevansi nilai informasi menjelaskan sekitar 23% dalam variasi harga saham. Adanya hasil penelitian yang tidak konsisten ini dikarenakan oleh penelitian-penelitian tersebut dilakukan di negara yang mempunyai keadaan pasar yang berbeda-beda.Seperti yang dilakukan oleh Alali dan Foote yang melakukan penelitian mereka di Uni Emirat Arab yang mempunyai pasar berkembang.Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Fatima A. Alali adalah penelitian ini mencoba menguji periode sebelum dan sesudah konvergensi IFRS. Dimana periode sebelum konvergensi IFRS adalah tahun 2009 dan 2010 dan periode setelah konvergensi IFRS tahun 2011 dan 2012. Penelitian ini juga mencoba menguji seberapa besar kemampuan dari 7 http://digilib.mercubuana.ac.id/
informasi akuntansi yang digunakan untuk memprediksi variasi harga saham dan returnsaham. Oleh karena itu penulis mengambil penelitian dengan judul “PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP RETURN SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA”.
B. Rumusan Masalah Penelitian Pada penelitian ini penulis memilih perusahaan manufaktur karena menurut penulis, perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang mempunyai jumlah yang cukup banyak dalam list perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan lebih banyak menguasai sektor perekonomian di Indonesia. Sampel yang dipilih dalam penelitian ini adalah perusahaan perusahaan manufaktur dari tahun 2010 - 2013.Dimana pada tahun 2010-2011 (sebelum pengadopsian IFRS secara penuh) di Indonesia dan pada tahun 2012-2013 (sesudah pengadopsian IFRS secara penuh) di Indonesia. Penelitian ini berfokus untuk menguji relevansi nilai informasi akuntansi dalam memprediksi harga saham dan returnsaham. Berdasarkan latar belakang yang telah dibahas sebelumnya, maka rumusan masalah yang diungkapkan dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah terdapat perbedaan
antara sebelum dan sesudah adopsi IFRS
secara penuh terhadap return saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2010 & 2012? 8 http://digilib.mercubuana.ac.id/
2. Apakah terdapat perbedaan antara sebelum dan sesudah adopsi IFRS secara penuh terhadap return saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2011& 2013? 3. Apakah terdapat perbedaan antara sebelum dan sesudah adopsi IFRS secara penuh terhadap return saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2010 & 2013? 4. Apakah terdapat perbedaan antara sebelum dan sesudah adopsi IFRS secara penuh terhadap return saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2011 & 2012? 5. Apakah terdapat perbedaan antara sebelum dan sesudah adopsi IFRS secara penuh terhadap return saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2010, 2011 & 2012, 2013?
C. Tujuan dan Kontribusi Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakakan diatas, maka penelitian ini bertujuanuntuk : 1. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara sebelum dan sesudah adopsi IFRS secara penuh terhadap return sahamperusahaan manufakturyang terdaftar di BEI tahun 2010 & 2012. 2. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara sebelum dan sesudah adopsi IFRS secara penuh terhadap return saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2011 & 2013. 9 http://digilib.mercubuana.ac.id/
3. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara sebelum dan sesudah adopsi IFRS secara penuh terhadap return saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2010 & 2013. 4. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara sebelum dan sesudah adopsi IFRS secara penuh terhadap return saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2011 & 2012. 5. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara sebelum dan sesudah adopsi IFRS secara penuh terhadap return saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2010, 2011 & 2012, 2013.
2. Kontribusi Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak,antara lain sebagai berikut: 1. Bagi kalangan akademik, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bagiandari bahan kajian referensi khususnya terkait masalah pengaruhkonvergensi
IFRS terhadap return
saham perusahaan
manufaktur, yangdiharapkan untuk dikembangkan pada penelitian selanjutnya. 2. Bagi kalangan investor, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi. 3. Bagi
pembaca,
dapat
menambah
ilmu
pengetahuan
baru
mengenaikonvergensi IFRS, khususnya yang berkaitan dengan return saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. 10 http://digilib.mercubuana.ac.id/
D. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan ini dimaksudkan untuk memudahkan para pembaca dalam memahami isi penelitian. Sistematika penulisan dalam penelitian ini terbagi menjadi lima bab.
BAB I: PENDAHULUAN Bab pertama adalah pendahuluan.Bab ini mengemukakan mengenai latar belakang, rumusan masalah yang menjadi dasar penelitian, tujuan dan kegunaan penelitian, serta sistematika penulisan berupa laporan penelitian.
BAB II: KAJIAN PUSTAKA,KERANGKA PEMIKIRAN &HIPOTESIS Mengemukakan
tentang
tinjauan
pustaka.Pada
bagian
ini
akandiuraikan perbedaan IFRS dan GAAP, Agency Theory, return saham. Bab II juga membahas penelitian-penelitian terdahulu yang dijadikan rujukan dan kerangka pemikiran teoritis dalampenelitian ini, serta hipotesis penelitian dan kerangka pemikiran yang dijadikan alur dalampenyusunan penelitian ini.
BAB III : METODE PENILITIAN Berisi
tentang
metode
penelitian
yang
digunakan
dalam
penelitian.Pada bab ini dikemukakan variable penelitian, objek
11 http://digilib.mercubuana.ac.id/
penelitian, metode pengumpulan data yang terdiri dari jenis data dan sumber data.
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN Mengemukakan tentang hasil dan pembahasan yang menguraikan secara rinci analisis yang telah dibuat. Dalam bab ini akan dijawab permasalahan yang diangkat berdasarkan hasil pengolahan data dan landasan teori yang relevan. Sebagai pembuka babini juga menguraikan gambaran umum penelitian dan data yang digunkan.
BAB V: SIMPULAN DAN SARAN Yang sering disebut dengan bab penutup berisi tentang kesimpulan, saran dan keterbatasan penelitian. Pada bab ini dikemukakan keimpulan penelitian sesuai dengan hasil yang ditemukan dari pembahasan serta saran yang diharapkan berguna bagi kebijkan pemerintah atau instansi yang terkait tentang pengaruh adopsi IFRS terhadap return laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Dengan keterbatasan penelitian diharapkanakan terdapat perbaikan bagi penelitian selanjutnya.
12 http://digilib.mercubuana.ac.id/