BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Permasalahan Pada era persaingan industri selular di Indonesia maupun dunia dewasa
ini, tuntutan konsumen atas kualitas layanan komunikasi bergerak atau mobile sangat tinggi. Sekarang ini kebutuhan untuk berkomunikasi menjadi suatu hal yang sangat dibutuhkan bagi setiap orang. Kebutuhan akan pelayanan telekomunikasi akan semakin meningkat dikarenakan tuntutan kebutuhan pengguna dimasa depan yang semakin meningkat pula. Kualitas layanan telekomunikasi yang cepat, handal dan akurat sebagai jawaban atas tuntutan kebutuhan pengguna layanan telekomunikasi menjadi fokus utama para penyelenggara jasa telekomunikasi. Setiap provider atau penyedia layanan komunikasi tentu memiliki parameter-parameter yang ditetapkan untuk menciptakan suatu kualitas dan performa yang diinginkan. Kualitas yang dihasilkan berkaitan erat dengan manajemen kehandalan dan perawatan perangkat jaringan itu sendiri. Performansi perangkat jaringan selular merupakan suatu tolak ukur yang harus diperhatikan. Performansi itu meliputi Reliability, Maintainability, dan Availability jaringan telekomunikasi. Suatu operator selular seperti PT. Telkomsel Tbk, memiliki KPI (Key Performance Indicator) sendiri untuk mengukur performansi layanan jaringannya.
1
2
Intelligent Network (IN) sebagai salah satu perangkat telekomunikasi yang berfungsi pada proses billing dan charging pada berbagai bentuk layanan telekomunikasi seperti call services, messaging services, multimedia message sevices, GPRS dan berbagai layanan aplikasi dan content download. Sebagai perangkat telekomunikasi, keandalan dan ketersediaan perangkat IN dalam menunjang layanan telekomunikasi harus dalam kondisi optimal. Keandalan
suatu
layanan
disebut
sempurna
apabila
setiap
kali
menggunakannya, maka pengguna jasa terlayani dengan baik tanpa mengalami kegagalan layanan. Sektor telekomunikasi termasuk jenis jasa yang menuntut tingkat A&R tinggi. Idealnya bisa mencapai tingkat 99.99 persen untuk ketersediaan dan keandalan. Artinya suatu operator telekomunikasi, misalnya operator telepon tetap atau seluler, hanya diizinkan 0,001 persen mengalami kegagalan dalam penyediaan jasanya. Terdapat
permasalahan
gangguan
yang
terjadi
pada
perangkat
telekomunikasi. Antara lain gangguan pada sistem transmisi sehingga menurunkan kinerja perangkat, kabel Fiber Optik terputus, masalah supplay tenaga, masalah hardware dan software, dan masalah lainnya yang bisa dikelompokkan dalam kategori human error, lingkungan, dan perangkat itu sendiri. Akibat permasalahan tersebut, maka diperlukan suatu solusi dan penanganan gangguan yang terjadi, agar gangguan-gangguan tersebut dianalisa, kemudian dapat dilakukan tindakan pencegahan terhadap berbagai gangguan tersebut. Dalam menghadapi tuntutan tersebut, para pelaku di industri telekomunikasi khususnya para operator telekomunikasi di Indonesia didorong
3
untuk memiliki strategi yang tepat dalam mencapai tujuan perusahaan, yakni melayani pelanggan dengan kualitas layanan yang terbaik, serta menjaga availability perangkat jaringannya. Availability dan Reliability (A&R) adalah dua kata acuan yang sering digunakan dalam dunia rekayasa (engineering) untuk menyatakan ketersediaan dan keandalan suatu rancangan sistem yang akan dimanfaatkan masyarakat pengguna jasa. Sektor infrastruktur ekonomi, termasuk telekomunikasi, juga telah lama menggunakan kedua indikator ini untuk menyatakan bagus tidaknya tingkat pelayanan jasa bagi pengguna. A&R suatu jasa publik digolongkan bagus apabila bisa melayani penggunanya kapan saja. Artinya, pengguna jasa di wilayah yang memang sudah terlayani dapat menggunakan jasa tersebut 24 jam sehari dan 7 hari dalam seminggu. Namun ketersediaan harus diiringi pula oleh keandalan. Dalam rangka menangani suatu gangguan yang terjadi, salah satu metode yang cukup handal untuk mengukur reliability jaringan adalah dengan menggunakan metode dokumentasi Failure Mode Effect Analysis (FMEA). ” FMEA adalah sebuah teknik analisa untuk mendeteksi berbagai potensi gangguan yang mungkin terjadi, dan merencanakan untuk mengurangi dan mencegah gangguan yang terjadi ” (Besterfield, 2003). 1.2
Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan yang ada, maka dikemukakan
perumusan masalah sebagai berikut: 1. Apa saja penyebab gangguan pada perangkat Intelligent Network (IN), baik yang mengakibatkan terjadinya downtime dan terganggunya
4
service kepada pelanggan, maupun yang tidak mengganggu service pelanggan? 2. Seberapa besar pengaruh gangguan perangkat IN terhadap performansi perangkat IN pada PT Telkomsel? 1.3
Batasan Masalah Adapun pembatasan masalah dalam tugas akhir ini adalah: 1. Studi kasus dan analisa masalah dilakukan dalam lingkup kerja divisi Service Network Management (SNM), PT. Telkomsel, tbk. 2. Perangkat telekomunikasi yang menjadi obyek penelitian penulis adalah seluruh perangkat Intelligent Network PT Telkomsel dengan vendor/rekanan penyedia adalan Nokia Siemens Network (NSN). 3. Data rekapitulasi gangguan perangkat IN adalah data hasil pengamatan masalah dalam tempo 6 bulan yaitu selama periode semester akhir tahun 2010. 4. Data rekapitulasi gangguan yang digunakan dalam analisa tugas akhir ini adalah data report Message Service Interruption (MSI) dari divisi SNM yang ditujukan bagi manajemen PT Telkomsel. 5. Penulis hanya menggunakan metode FMEA dalam menganalisa setiap potensi kegagalan rumusan masalah di atas. 6. Secara garis besar, FMEA terbagi menjadi 2 yaitu Design FMEA dan Process FMEA. Karena PT. Telkomsel Tbk dalam hal ini bukan merupakan suatu perusahaan vendor yang mendesign suatu peralatan, melainkan operator atau end user yang menjalankan peralatan hasil
5
desain vendor tertentu, maka dalam pembahasan tugas akhir ini hanya dibatasi pada process FMEA. 1.4
Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah: 1. Mendefinisikan penyebab dari masalah dan outage yang terjadi pada perangkat Intelligent Network (IN). 2. Menentukan nilai performansi seluruh perangkat telekomunikasi Intelligent Network (IN) yang meliputi reliability, maintainability, dan availability. 3. Dapat menjadi salah satu usulan pada perusahaan untuk menerapkan analisa FMEA pada perangkat IN, dengan data Availability perangkat IN di 10 Regional di seluruh Indonesia.
1.5
Metodologi Penelitian Ada beberapa tahapan – tahapan yang akan dilalui dalam penelitian tugas
akhir ini. Tahapan-tahapan penelitian yang akan ditempuh dalam menyelesaikan tugas akhir ini diantaranya adalah : 1. Studi literature Pencarian dan pengumpulan literatur-literatur dan kajian-kajian yang berkaitan dengan masalah-masalah yang ada pada tugas akhir ini, baik berupa artikel, buku referensi, internet, dan sumber-sumber lain yang berhubungan dengan pembahasan tugas akhir ini. Diharapkan dengan semakin banyaknya sumber – sumber bahan kajian,
semakin
mempermudah analisis terhadap masalah yang akan diangkat dalam tugas akhir ini.
6
2. Pengumpulan data Penentuan dan pengumpulan data yang terkait dari lapangan. Data resume MSI IN selama periode bulan Juli hingga Desember tahun 2010 yang diambil dari Data Internal Divisi SNM di semua regional berdasarkan kajadian masalah yang terekap dalam report problem di Divisi SNM. Data tersebut diambil dalam pengamatan selama enam bulan, dan dianalisa untuk penyelesaian tugas akhir. 3. Bimbingan Konsultasi dengan dosen dan semua pihak yang berkompeten dengan hal ini. 1.6
Sistematika Penulisan Dalam penulisan tugas akhir ini dibagi menjadi beberapa bab yang
meliputi : BAB I Pendahuluan Bab ini membahas latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan yang digunakan dalam pembuatan tugas akhir. BAB II Landasan Teori Bab ini membahas mengenai teori-teori dasar dan konsep dasar komunikasi bergerak serta uraian umum tentang GSM, konsep dasar perangkat Intelligent Network. Diuraikan pula mengenai definisi kualitas meliputi ketersediaan
(availability),
kehandalan
(reliability)
dan
perawatan
(maintainability). Dalam bab ini dijelaskan pula konsep FMEA serta desain dokumentasi FMEA.
7
BAB III Metodologi Penelitian Bab ini dijelaskan bagaimana pendekatan penelitian yang dilakukan penulis, lokasi penelitian serta metode pengumpulan data. BAB IV Identifikasi Potensi Kegagalan dan
Analisa Performansi
Perangkat Intelligent Network (IN) Dalam bab ini diuraikan proses identifikasi terhadap potensi penyebab masalah dan outage pada seluruh perangkat IN dengan menerapkan Failure Mode Effect Analysis (FMEA). Dilakukan pula analisa terhadap performansi perangkat IN yakni analisa terhadap reliability, maintainability dan availability seluruh perangkat IN. BAB V Kesimpulan dan Saran Bab ini membahas kesimpulan akhir tentang hasil analisa terhadap dokumentasi FMEA serta perfomansi seluruh perangkat IN dan rekomendasi tindakan lanjutan yang dapat diambil untuk meminimalkan outage dan masalah berdasarkan hasil analisa.