BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan pesatnya perkembangan pembangunan nasional bangsa Indonesia, maka mendorong timbulnya berbagai macam sektor industri. Sebagaimana
diketahui
bahwa
program
pembangunan
menuju
era
industrialisasi dan globalisasi harus didukung dengan peralatan dan teknologi yang canggih, dengan adanya kemajuan teknologi tersebut akan memberikan kemudahan proses produksi dan meningkatakan produktivitas kerja. Industri yang menggunakan teknologi modern dan kompleks dalam pengoperasiannya memerlukan keahlian khusus, tentunya akan menimbulkan kerugian-kerugian akibat teknologi maju tersebut seperti semakin besarnya risiko bahaya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Hal tersebut dapat mengancam sumber daya manusia itu sendiri, oleh karena itu perlu diwaspadai dan mendapat perhatian yang serius. Semakin tinggi tingkat teknologi yang digunakan, maka semakin tinggi pengetahuan dan keterampilan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk pengoperasian dan pemeliharaan agar tidak mendatangkan dampak negatif bagi manusia dan lingkungan (Suma’mur, 2009). Pendukung peralatan dan teknologi yang ada diperusahaan pada dasarnya untuk mempermudah proses produksi. Salah satu pendukung peralatan yang ada di perusahaan adalah penggunaan alat berat, alat berat
1
2
yang digunakan diberbagai aktifitas proses produksi nyatanya tidak hanya memberikan kemudahan proses produksi namun menimbulkan dampak risiko bahaya penyebab kecelakaan kerja (Suma’mur, 2009). Setiap pembuatan, pemasangan, pemakaian, bahkan perawatan pesawat angkat dan angkut tidak lepas dari bahaya potensial. Kecelakaan kerja tersebut dapat disebabkan oleh tiga faktor yaitu faktor manusia, faktor peralatan,
dan
faktor
lingkungan
kerja.
Beberapa
hasil
penelitian
menunjukkan bahwa faktor manusia merupakan faktor paling dominan penyebab kecelakaan kerja yang paling sering terjadi. Hal ini sering kali disebabkan oleh kurangnya kesadaran pekerja akan pentingnya keselamatan kerja sehingga mereka tidak menyadari jenis potensi bahaya dan faktor bahaya yang ada (PT. Ispat Indo, 2015). Faktor peralatan crane dan forklift ataupun faktor lingkungan kerja juga dapat menyebabkan kecelakaan kerja jika tidak dikelola dengan benar. Untuk mengurangi kecelakaan kerja yang diakibatkan pada tenaga kerja (human error), khususnya kelamatan kerja bidang pesawat angkat dan angkut perlu adanya perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja yang melakukan pekerjaan pembuatan, pemasangan, dan persyaratan pesawat angkat dan angkut agar tenaga kerja lebih mudah menyadari dan memahami tentang permasalahan tersebut (http://repository.petra.ac.id/18619/, 2010). PT. Ispat Indo Sidoarjo merupakan perusahaan industri baja yang dimana dalam setiap tahap kegiatan produksi menggunakan alat berat memiliki potensi bahaya yang dapat terjadi sewaktu-waktu sehingga
3
menyebabkan kecelakaan kerja maupun penyakit akibat kerja. Potensi bahaya yang ada di perusahaan perlu dikomunikasikan dengan baik kepada pihak yang terlibat dalam kegiatan produksi menggunakan alat berat seperti tertabrak, terjatuh, dan tertimpa material. Salah satu bentuk pengendalian potensi bahaya menggunakan alat berat melalui dilaksanakan inspeksi K3L. Inspeksi merupakan cara yang efektif untuk mengetahui adanya potensi bahaya secara mendetail di tempat kerja yang dilakukan secara teratur. Selain itu inspeksi merupakan alat untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja. Pelaksanaan inspeksi disini tidak ditujukan untuk mencari kesalahan, tetapi lebih ditujukan untuk meyakinkan apakah semua kondisi di tempat kerja dan tata cara kerja dilaksanakan sesuai dengan standar atau prosedur yang telah ditentukan. Maka dari itu penulis tertarik meneliti inspeksi K3L pada penggunaan forklift di area finishing PT. Ispat Indo Sidoarjo, inspeksi yang efektif merupakan suatu program pencegahan kecelakaan yang sangat penting yang dapat dilakukan untuk menjamin lingkungan kerja agar selalu aman, sehat dan selamat.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka dapat dirumuskan masalah “Bagaimana gambaran penerapan inspeksi K3L pada penggunaan forklift di area finishing PT. Ispat Indo Sidoarjo?”
4
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka tujuan yang ingin dicapai penulis adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui potensi bahaya penggunaan forklift di area finishing PT. Ispat Indo Sidoarjo. 2. Untuk mengetahui upaya pengendalian yang dilaksanakan dalam mengatasi potensi bahaya penggunaan forklift di area finishing PT. Ispat Indo Sidoarjo. 3. Untuk mengetahui gambaran penerapan inspeksi K3L pada penggunaan forklift di area finishing PT. Ispat Indo Sidoarjo, meliputi petugas pelaksana, jadwal pelaksanaan, dan hasil pelaksanaan inspeksi K3L.
D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1.
Bagi Perusahaan a.
Dapat memberikan pengetahuan lebih mengenai inspeksi K3L pada penggunaan forklift.
b.
Diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi dan masukan dalam hal inspeksi K3L pada penggunaan forklift.
c.
Dapat memanfaatkan tenaga dan ilmu yang dimiliki oleh mahasiswa Magang dalam menyelesaikan permasalahan di tempat kerja.
2.
Bagi Diploma III Hiperkes dan Keselamatan Kerja
5
a.
Dapat menambah literature kepustakaan mengenai inspeksi K3L pada penggunaan forklift di area finishing PT. Ispat Indo Sidoarjo.
b.
Dapat menjadi sarana pengembangan ilmu Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terutama mengenai inspeksi K3L.
3.
Bagi Penulis a.
Dapat meningkatkan pengetahuan tentang petugas pelaksana, jadwal pelaksana dan tindaklanjut dari temuan inspeksi K3L pada penggunaan forklift.
b.
Dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terutama mengenai inspeksi K3L di tempat kerja.