BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Indikator derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat ditandai dengan Angka Kematian Ibu, Angka Kematian Bayi, dan usia harapan hidup. WHO menetapkan target yang merupakan kelanjutan dari MDGs 2015 yaitu, penurunan AKI sejumlah kurang dari 90/100.000 kelahiran hidup pada 2025, kurang dari 70/100.000 kelahiran hidup pada 2030, dan kurang dari 50/100.000 kelahiran hidup pada 2035 (World Health Statistics, 2014). Hasil dari SDKI (Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia) tahun 2012, AKI mencapai 359/100.000 penduduk. Data Angka Kematian Ibu Provinsi Jawa Tengah pada Triwulan ke-III 2014 sejumlah 357, sedangkan Angka Kematian Bayi sejumlah 2.165 kasus (Buku Saku Kesehatan Jawa Tengah Triwulan 3, 2014). AKI di Kota Surakarta pada 2014 sejumlah tujuh kasus, dan AKB sejumlah 16 kasus (Profil Kesehatan Kota Surakarta, 2014). Salah satu cara untuk menurunkan AKI di Indonesia adalah dengan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang terlatih dan melakukan persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan. Tenaga kesehatan terlatih, yaitu dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dokter umum, dan bidan. Bidan merupakan tenaga kesehatan pada pelayanan primer yang sangat berperan dalam pengendalian angka kematian ibu dan angka kematian bayi. Oleh karena itu, seorang bidan harus senantiasa menjaga kualitas pelayanan sesuai dengan 1
2
standar kompetensi yang telah ditetapkan dalam menjalankan setiap asuhannya. Namun, kenyataan di lapangan sering kali ditemui fakta berbeda, yaitu bidan menghadapi situasi yang tidak memungkinkan dalam penerapan asuhan yang sesuai prosedur. Hal ini harus dapat diatasi oleh bidan dalam situasi dan kondisi apapun, mengingat pelayanan kebidanan yang sesuai standar merupakan kewajiban yang harus dipatuhi guna memberikan pelayanan yang prima. Pelatihan yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan asuhan persalinan normal adalah pelatihan Asuhan Persalinan Normal (APN) dengan tujuan seorang bidan mampu melaksanakan asuhan persalinan normal yang sesuai dengan pilar safe mother hood, yaitu persalinan bersih, aman, sayang ibu, dan berorientasi keselamatan. Kematian yang disebabkan perdarahan, eklampsia, dan sepsis dapat dicegah dengan APN (JNPK-KR, 2008). Motivasi menjadi salah satu faktor utama yang menjadikan seseorang bersedia melakukan suatu tindakan tertentu, sedangkan pelatihan menjadi salah satu faktor yang memengaruhi motivasi. Motivasi mempunyai arti mendasar sebagai inisiatif penggerak perilaku seseorang secara optimal. Hal ini disebabkan karena motivasi merupakan kondisi internal kejiwaan dan mental manusia, seperti aneka keinginan, harapan, kebutuhan, dorongan, dan kesukaan yang mendorong individu untuk berperilaku kerja sehingga tercapai tujuan yang dikehendaki atau mendapatkan kepuasan atas perbuatannya. Motivasi untuk berkinerja tinggi termasuk jenis
3
motif sosial sehingga banyak dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal individu tersebut, termasuk pelatihan yang telah diikuti (Retnaningsih, 2011). Salah satu faktor yang dapat memengaruhi motivasi intrinsik yaitu pengetahuan. Pengetahuan yang baik dapat meningkatkan kepercayaan diri seseorang (Hamzah, 2007). Kepercayaan diri yang teguh pada seseorang akan meningkatkan keyakinan diri untuk mempercayai sumber-sumber kepercayaan. Adanya keyakinan diri yang teguh akan membuat seseorang termotivasi untuk mencapai tujuan. Semakin kuat keyakinan diri seseorang maka semakin meningkatkan motivasi dirinya untuk melakukan harapan yang hendak dicapai (Riyanto, 2010). Berdasarkan data studi pendahuluan di Dinas Kesehatan Kota Surakarta, didapatkan total bidan di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kota Surakarta pada 2015 sejumlah 99 bidan, yaitu 66 sudah pelatihan APN dan 33 bidan belum pelatihan APN. Melalui studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Ngoresan didapatkan hasil yaitu, dari jumlah total 5 bidan, 2 sudah pelatihan APN dan 3 bidan belum pelatihan APN, keseluruhan memiliki motivasi sedang dalam penerapan APN sesuai standar. Penelitian terdahulu oleh Retnaningsih (2010) berjudul “Determinan Motivasi Bidan dalam Mematuhi SOP Pertolongan Persalinan di Kabupaten Banyuasin dan Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2010” menunjukkan bahwa terbukti ada hubungan yang bermakna secara statistik (p=0,05) antara status pelatihan APN dan motivasi bidan dalam penerapan SOP
4
pertolongan persalinan. Perbedaan penelitian yang dilakukan dengan penelitian terdahulu adalah tempat dan subjek penelitian. Berdasarkan uraian di atas, karya tulis ini mengambil judul penilitian “Hubungan Pelatihan dan Motivasi Bidan dalam Penerapan Asuhan Persalinan Normal Sesuai Standar di Kota Surakarta”.
B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dapat dirumuskan masalah penelitian yaitu, “Apakah terdapat hubungan pelatihan dan motivasi bidan dalam penerapan asuhan persalinan normal sesuai standar di Kota Surakarta?”.
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui hubungan pelatihan dan motivasi bidan dalam penerapan asuhan persalinan normal sesuai standar di Kota Surakarta. 2. Tujuan Khusus Adapun tujuan khusus dari penelitian ini, yaitu: a. Mengidentifikasi motivasi bidan yang belum pelatihan APN dalam penerapan asuhan persalinan normal sesuai standar; b. Mengidentifikasi motivasi bidan yang sudah pelatihan APN dalam penerapan asuhan persalinan normal sesuai standar; c. Menganalisis hubungan pelatihan dan motivasi bidan dalam penerapan asuhan persalinan normal sesuai standar.
5
D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Hasil
penelitian
ini
diharapkan
dapat
menambah
khasanah
ilmu
pengetahuan, digunakan sebagai referensi mengenai hubungan pelatihan dan motivasi bidan dalam penerapan asuhan persalinan normal sesuai standar, serta dapat dikembangkan untuk penelitian selanjutnya. 2. Manfaat Aplikatif a. Bagi Peneliti Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman peneliti tentang motivasi bidan dalam penerapan asuhan persalinan normal sesuai standar. b. Bagi Tempat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi Dinas Kesehatan Kota Surakarta dalam upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan khususnya terkait dengan penerapan asuhan persalinan normal yang sesuai standar. c. Bagi Institusi Pendidikan Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber informasi bagi penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan motivasi bidan dalam penerapan asuhan persalinan normal sesuai standar.