1
BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan mata pelajaran yang penting di sekolah. Mata pelajaran ini akan memberikan bekal pengetahuan sosial. Selain itu, melalui mata pelajaran ini sekolah berupaya mengembangkan dan membina peserta didik menjadi sumber daya manusia Indonesia yang memiliki keterampilan sosial
dan intelektual sebagai warga negara yang memiliki
perhatian serta kepedulian sosial. Aspek-aspek yang harus dipelajari pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ini sangat banyak, meliputi aspek hubungan sosial, ekonomi, psikologi, budaya, sejarah, geografi dan politik. Aspek yang cukup luas ini mengakibatkan materi ajar mata pelajaran ini cukup banyak. Sebagian besar siswa merasa kesulitan pada mata pelajaran ini. Keluasan aspek dan dinamika materi ajar yang cepat pada mata pelajaran ini menjadi alasan utama rendahnya hasil belajar siswa. Selain karena alasan keluasan materi pelajaran IPS, tingginya dinamika materi IPS juga menjadi penyebab rendahnya hasil belajar IPS kelas IV SD Negeri kaliagung. Aspek-aspek yang dipelajari dalam IPS berupa hubungan sosial, ekonomi, psikologi, budaya, sejarah, gografi dan politik merupakan aspekaspek yang selalu berubah dan berkembang dari waktu-kewaktu. Hal ini tentunya memerlukan wawasan dan content sumber belajar yang selalu up to date. 1
2
Dalam KTSP SD Negeri Kaliagung telah menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk semua mata pelajaran di tiap-tiap kelas. KKM ditentukan melalui analisis yang disusun oleh guru kelas. KKM untuk mata pelajaran IPS kelas IV SD Negeri Kaliagung Tahun Pelajaran 2010/2011 adalah 67. KKM digunakan sebagai patokan/batas minimal nilai yang harus diperoleh siswa pada mata pelajaran tersebut. Berdasarkan hasil Ulangan Akhir Semester 1 Tahun Pelajaran 2010/2011 ternyata masih ada 15 siswa yang dalam mata pelajaran IPS memperoleh nilai di bawah KKM. Selain itu, nilai rata-rata kelas pada mata pelajaran IPS juga di bawah KKM. Dari sini dapat dilihat bahwa rata-rata nilai IPS siswa kelas IV cukup rendah. Sesuai dengan tujuan mata pelajarannya, memang pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial tidak seharusnya hanya disajikan secara konvensional menggunakan pendekatan ceramah, membaca dan menulis, seperti yang selama ini dilakukan di kelas IV SD Negeri Kaliagung. Akan tetapi guru dapat menerapkan pendekatan yang dapat mengembangkan kemampuan sosial siswa. Alasannya adalah siswa tidak menjadi jenuh dan tentu saja akan bermuara pada meningkatnya hasil belajar. B. Identifikasi Masalah Menurut uraian di atas dapat diperoleh identifikasi masalah sebagai berikut : 1. IPS merupakan mata pelajaran penting di sekolah.
3
2. Aspek IPS cukup luas sehingga siswa mengalami kesulitan dalam mempelajarinya. 3. Dinamika materi ajar IPS yang cukup tinggi juga menjadi hambatan dalam belajar IPS. 4. Pembelajaran IPS di SD Negeri Kaliagung selama ini hanya disajikan dengan pendekatan konvensional (ceramah, diskusi, menulis) sehingga siswa jenuh belajar IPS. 5. Pendekatan cooperative learning perlu diterapkan di SD Negeri kaliagung untuk meningkatkan hasil belajar IPS. C. Pembatasan Masalah Berdasarkan uraian di atas dapat diamati bahwa masalah pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Kelas IV SD Negeri Kaliagung cukup banyak. Peneliti tidak mungkin melakukan penelitian pada seluruh masalah yang ada, sehingga akan membatasi penelitian pada hasil belajar IPS dengan menggunakan pendekatan cooperative learning. D. Rumusan Masalah Berdasarkan analisis situasi, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah yang diuraikan di atas, peneliti dapat merumuskan masalah sebagai berikut : “Bagaimanakah meningkatkan hasil belajar IPS melalui pendekatan cooperative learning ?”.
4
E. Tujuan Penelitian Tujuan umum diadakannya penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPS melalui pendekatan cooperative learning bagi siswa kelas IV SD Negeri Kaliagung. F. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan akan memberikan beberapa manfaat berikut. 1. Bagi sekolah, penelitian ini akan menjadi cermin akan arti pentingnya melakukan inovasi dalam penyelenggaran pendidikan yang lebih bermakna dengan tingkat motivasi siswa yang tinggi untuk meningkatkan hasil belajar siswa yang pada gilirannya dapat meningkatkan prestasi sekolah. 2. Bagi guru penelitian ini memberikan gambaran bahwa gaya mengajar adalah sesuatu yang sifatnya komplek dan memiliki banyak variabel yang dapat dimanipulasi untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar yang tinggi. 3. Bagi siswa penelitian ini dapat meberikan pemahaman bahwa ada banyak pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan. Semua pendekatan pembelajaran itu memberi banyak pilihan, pendekatan mana yang menurut siswa paling menarik sehingga hasil belajar dapat ditingkatkan. G. Penelitian yang Relevan Penelitian yang bertujuan meningkatkan hasil belajar siswa menggunakan pendekatan cooperative learning pernah dilakukan oleh Sunarsi, di SD N 1
5
Ngepungsari, Jatipuro pada tahun 2010. Penelitiannya berjudul “Upaya meningkatkan hasil belajar IPS Tentang Sumber Daya Alam Melalui Metode Jigsaw Siswa Kelas IV SDN 01 Ngepungsari Kecamatan Jatipuro Tahun Pelajaran 2009/2010. Hasil penelitian ini mengungkapkan, bahwa pendekatan cooperative learning model jigsaw terbukti dapat membantu guru memanfaatkan kelompok-kelompok kecil siswa yang bekerja bersama untuk mencapai sasaran belajar, dan memungkinkan siswa memaksimalkan proses belajar satu sama lain sehingga hasil belajar dapat ditingkatkan.