BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Anak merupakan investasi yang sangat penting bagi penyiapan sumber daya manusia (SDM) di masa depan. Dalam rangka mempersiapakan SDM yang berkualitas untuk masa depan, pendidikan merupakan salah satu hal yang penting untuk diberikan sejak usia dini. Pendidikan merupakan investasi masa depan yang diyakini dapat memperbaiki kehidupan suatu bangsa. Memberikan perhatian yang lebih kepada anak usia dini untuk mendapatkan pendidikan, merupakan salah satu langkah yang tepat untuk menyiapkan generasi unggul yang akan meneruskan perjuangan bangsa. Usia dini merupakan masa keemasan (golden age) yang hanya terjadi satu kali dalam perkembangan kehidupan manusia. Masa ini sekaligus merupakan masa yang kritis dalam perkembangan anak. Jika pada masa ini anak kurang mendapat perhatian dalam hal pendidikan, perawatan, pengasuhan dan layanan kesehatan serta kebutuhan gizinya dikhawatirkan anak tidak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Salah satu bagian penting yang harus mendapatkan perhatian terkait dengan pendidikan yang diberikan sejak usia dini adalah penanaman nilai agama dan moral melalui pendidikan di Taman Kanak-kanak. Pendidikan nilai agama dan moral yang dilakukan sejak usia dini, diharapkan pada tahap perkembangan selanjutnya anak akan mampu membedakan baik buruk, benar
Penanaman Nilai- Nilai Agama..., Ika Wahyuni Wulandari, Fakultas Agama Islam UMP, 2015
salah, sehingga ia dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal itu akan berpengaruh pada mudah tidaknya anak diterima oleh masyarakat sekitarnya dalam hal bersosialisasi. Pendidikan nilai dan moral sejak usia dini merupakan tanggungjawab bersama semua pihak. Salah satu lembaga pendidikan yang dapat melakukan hal itu adalah Taman Kanak-kanak (TK) yang merupakan salah satu lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang bersifat formal. Di samping masih banyak lembaga PAUD lain yang dapat digunakan sebagai tempat penanaman nilai moral seperti: Kelompok Bermain (KB), Tempat Penitiapan Anak (TPA), pendidikan keluarga, dan pendidikan lingkungan. Anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan yang menitik beratkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio- empsional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap- tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. Anak usia dini menurut pakar pendidikan yaitu kelompok manusia yang berusia 0-6 tahun, sehingga anak usia dini adalah kelompok anak yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat unik, dalam arti memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan (kordinasi motorik halus dan kasar), intelegensi (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi dan kecerdasan spiritual), sosial emosional (sifat dan prilaku serta agama, bahasa
Penanaman Nilai- Nilai Agama..., Ika Wahyuni Wulandari, Fakultas Agama Islam UMP, 2015
dan komunikasi yang khusus sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak. (Mansur, 2009: 87) Hakikat Taman Kanak- Kanak adalah memberi kemungkinan kepada anak didiknya untuk mengembangkan seluruh aspek perkembangannya; memupuk sifat dan kebiasaan yang baik, menurut falsafah bangsa Indonesia; memupuk kemampuan dasar yang diperlakukan untuk belajar pada kelas selanjutnya. Dalam pengembangan nilai agama dan moral untuk anak usia dini perlu dilakukan dengan sangat hati-hati. Hal ini dikarenakan anan usia dini adalah anak yang sedang dalam tahap perkembangan pra operasional kongkrit seperti yang dikemukakan oleh Piaget, sedangkan nilai-nilai moral merupakan konsep-konsep yang abstrak, sehingga dalam hal ini anak belum bisa dengan serta merta menerima apa yang diajarkan guru/orang tua yang sifatnya abstrak secara cepat. Untuk itulah ‟orang tua‟ harus pandai-pandai dalam memilih dan menentukan metode yang akan digunakan untuk menanamkan nilai moral kepada anak agar pesan moral yang ingin disampaikan guru dapat benar-benar sampai dan dipahami oleh siswa untuk bekal kehidupannya di masa depan. Seperti halnya dengan salah satu sekolah formal di Indonesia yaitu TK RA- Maryam. TK RA- Maryam adalah salah satu sekolah taman kanakkanak yang bercirikan penanaman nilai- nilai agama dan moral. Penanaman nilai- nilai agama dan moral ini dilakukan agar anak yang mempunyai kepribadian yang baik dan Islami tentunya. Nilai- nilai agama dan moral anak
Penanaman Nilai- Nilai Agama..., Ika Wahyuni Wulandari, Fakultas Agama Islam UMP, 2015
di TK RA- Maryam disini terbilang baik. Hal ini bisa dilihat dari cara anak bertutur kata dan berprilaku serta dalam tingkat kemampuan mereka dalam pengembangan potensinya. Di TK RA- Maryam pendidikan anak usia dini membimbing dan mengembangkan potensi setiap anak agar dapat berkembang secara optimal sesuai tipe kecerdasannya. Dalam hal ini di sekolah TK RA- Maryam seorang pendidik atau guru harus dapat memahami kebutuhan khusus atau kebutuhan individual anak. Anak usia dini dipandang sebagai individu yang baru mulai mengenal dunia, ia belum mengetahui tata karma, sopan santun, aturan, norma, etika, dan berbagai hal lain yang tekait dengan kehidupan duniawi. Dari permasalahan itulah maka perlu adanya suatu penanaman nilainilai agama dan moral agar anak dapat belajar berkomunikasi dengan orang lain dan dapat memahami berbagai hal tentang kehidupan di dunia dan segala isinya. Di TK RA- Maryama, dalam membimbingan dan mengembangkan potensi anak- anak usia dini maka perlu cara yang tepat. Pemilihan cara yang dilakukan pendidik atau guru mestinya dilandasi alasan yang kuat dalam pengembangan kognitif, pengembangan kreativitas, pengembangan bahasa, pengembangan emosi, pengembangan motorik, dan pengembangan nilai serta pengembangan sikap prilaku. Untuk mengembangkan nilai dan sikap anak dapat menggunakan cara- cara yang memungkinkan terbentuknya kebiasaankebiasaan yang didasari oleh nilai- nilai agama dan moralitas agar anak dapat menjalani kehidupan sesuai dengan norma yang berlaku dimasyarakat.
Penanaman Nilai- Nilai Agama..., Ika Wahyuni Wulandari, Fakultas Agama Islam UMP, 2015
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka peneliti tertarik untuk mengambil judul “Penanaman Nilai- Nilai Agama dan Moral pada Anak Usia Dini (Studi kasus di TK RA- Maryam Kecamatan Kesugihan Cilacap) Tahun Pelajaran 2014/2015. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, peneliti mengajukan rumusan masalah sebagai berikut : “bagaimana cara menanamkan nilai- nilai agama dan moral pada anak usia dini
(studi kasus di TK RA-Maryam
Kecamatan Kesugihan Cilacap tahun pelajaran 2014/2015)?”. C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui cara penanaman nilai- nilai agama dan moral pada anak usia dini
(studi kasus di TK RA-Maryam
Kecamatan Kesugihan Cilacap tahun pelajaran 2014/2015). D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa pihak, yaitu: 1. Manfaat Teoritis Untuk menambah khasanah keilmuan bagi peneliti sebagai calon pendidik agama khususnya Pendidikan Agama Islam. 2. Manfaat Praktis a. Bagi guru, memotivasi guru untuk mengembangkan kretifitas dalam mengajar, sehingga pembelajaran yang dilaksanakan tidak monoton dan
Penanaman Nilai- Nilai Agama..., Ika Wahyuni Wulandari, Fakultas Agama Islam UMP, 2015
dapat selalu menyenangkan bagi anak serta memberikan sumbangan bagi para pendidik, tentang bagaimana menanamkan Nilai-nilai agama dan moral pada anak usia dini. b. Bagi sekolah, kegiatan penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dalam meningkatkan kreatifitas dan kinerja guru dalam mengajar sehingga dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas anak didik.
Penanaman Nilai- Nilai Agama..., Ika Wahyuni Wulandari, Fakultas Agama Islam UMP, 2015