BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah Fenomena perubahan politik di negara-negara yang ada di dunia kerap berdampingan dengan munculnya gerakan sosial di negara tersebut. Kamanto Sunarto, dalam bukunya sosiologi menjelaskan pengertian gerakan sosial sebagai perilaku kolektif yang memiliki tujuan jangka panjang untuk mengubah atau mempertahankan masyarakat atau institusi yang ada di dalamnya. 1 Salah satu kawasan di dunia yang menunjukkan fenomena perubahan politik serta gerakan sosial ialah kawasan Timur Tengah. Beberapa negara kawasan Timur Tengah seperti Tunisia, Mesir, Libya, dan negara lainnya mampu memberikan gambaran terkait fenomena gerakan sosial yang kian hari makin meningkat pada abad 21 ini. Perjalanan kawasan Timur Tengah sejak penghujung 2010 hingga saat ini diwarnai gelombang gerakan rakyat yang melanda sejumlah negara Arab. Empat rezim kuat telah tumbang di tangan rakyatnya sendiri yaitu Zaenal Abidin bin Ali di Tunisia, Muhammad Husni Mubarak di Mesir, Muammar Qaddafi di Libya, dan Ali Abdullah Saleh di Yaman. 2 Rakyat di beberapa negara Arab bahkan dunia memili ki harapan besar terhadap proses perubahan yang sedang melanda negara itu beberapa tahun terakhir ini. Rakyat Arab menyebutnya dengan al-Tsaurat alArabiyyah yaitu revolusi yang akan mengubah tatanan menuju masyarakat dan 1 2
Damsar. 2010. Pengantar Sosiologi Politik Edisi Revisi. Jakarta: Kencana Prenada Group. Hal. 130 Ibnu Burdah. 2014. Islam Kontemporer Revolusi & Demokrasi. Malang: Intrans Publishing. Hal. 26
1 Universitas Sumatera Utara
bangsa yang ideal. Orang barat menyebutnya dengan Arab Springs yaitu musim yang menjadi titik awal pertumbuhan demokrasi di negara-negara itu. 3 Kemudian yang menarik dari Tunisia dan Mesir setelah melakukan revolusi ialah suatu fakta mengenai kemenangan partai-partai islam di negara-negara tersebut. Al-Hurriyah wa al-Adalah (Partai Kemerdekaan dan Keadilan) di Mesir dan partai En-Nahda di Tunisia ialah partai-partai yang mendapat dukungan luas dari gerakan sosial masyarakat di kedua negara tersebut sehingga mereka dapat meraih kekuasaan di negara masing masing setelah tumbangnya rezim otoriter. Kebangkitan partai-partai Islam di kedua negara tersebut tentunya memiliki akar sejarah yang kemudian menghantarkan mereka kepada kesuksesan dalam mendapatkan dukungan masyarakat. Tunisia merupakan negara pemantik bagi terjadinya Arab Spring, di Tunisia gerakan demonstrasi besar-besaran yang dilakukan rakyat Tunisia sendiri dimulai pada Desember 2010 hingga Januari 2011, hingga akhirnya pada 14 Januari 2011 Ben Ali mengundurkan diri. 4 Tentu saja hal tersebut membawa angin segar kepada partai-partai yang dilarang, karena pemerintah sementara Tunisia memutuskan untuk membebaskan larangan partai dan tahanan politik. 5 Mendapat suasana baru dalam perpolitikan, partai Islam yang dilarang keras untuk hidup pada era Ben Ali kini hidup dan berkembang pesat. Salah satu partai Islam
3
Ibid. Hal. 21 Dwi Wahyu Anggorowati. 2014. Kajian Tentang Runtuhnya Kekuasaan Ben Ali di Tunisia Tahun 2011. Pdf. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta. Hal.7 5 Ibid. Hal. 91 4
2 Universitas Sumatera Utara
tersebut adalah Partai En-Nahda, 6 pada 23 Oktober 2011 rakyat Tunisia melakukan pemilu. Partai-partai yang ikut serta berasal dari berbagai macam latar belakang ideologi, mulai dari yang berhalauan kiri hingga yang beraliran Islam. Salah satu partai yang kuat adalah Partai En-Nahda yang pernah ditindas oleh rezim Ben Ali dan Bourguiba. 7 Berdasarkan hasil penghitungan suara Partai EnNahda memenangkan pemilu dengan mendapatkan sembilan kursi. Kemenangan Partai En-Nahda yang merupakan partai Islam moderat menandakan bahwa setelah jatuhnya kekuasaan Ben Ali, kekuatan Islam kembali muncul di tengah maraknya sekulerisme. 8 Salah satu negara yang terkena dampak dari revolusi di Tunisia adalah Mesir. Rakyat Mesir berhasil melakukan revolusi pada Januari 2011 dan menumbangkan rezim otoriter Mubarak yang akhirnya mundur pada Februari 2011. Pada 2012 Mesir mengadakan pemilu pertama pasca revolusi, pada momentum tersebut kita dapat melihat partai al-Hurriyah wa al-Adalah (Partai Kemerdekaan dan Keadilan) yang merupakan bentukan Ikhwanul Muslimin mampu memenangkan pemilu dan berhasil mendudukkan Mursi sebagai presiden Mesir yang baru 9. Itulah sebagian perubahan penting yang terjadi terhadap beberapa partai dan kelompok Islam hasil revolusi Arab yang beberapa tahun ini berkobar seperti
6
Ibid. Hal. 96 Ibid. Hal. 98 8 Ibid. Hal. 99 9 Ibnu Burdah. Op. Cit. Hal. 75 7
3 Universitas Sumatera Utara
Hizb al-Nahdhah al-Islamiy atau partai En-Nahda di Tunisia, dan Hizb al Hurriyah wa al-Adalah di Mesir. 10 Beralih dari isu Arab Spring, kemudian salah satu tragedi besar di Timur Tengah yang juga banyak merebut perhatian dunia ialah isu kemerdekaan Palestina. Konflik antara Palestina dan Israel sudah terjadi dalam waktu yang lama, dan pada tahun 2008 kembali mencuat yang diawali dengan ketegangan antara kedua negara tersebut. Tragedi ini, bermula pada 27 Desember 2008 dan berhenti ketika, pemerintah Israel secara resmi menghentikan serangan ke Jalur Gaza terhitung 18 Januari 2009. Perdana Menteri Israel, Ehud Olmert pada siaran pers menyampaikan gencatan senjata karena Israel telah mencapai semua target, terutama menghancurkan basis kekuatan Hamas yang selama ini terus menembakkan roket dan mortir ke wilayah Israel. 11 Meninjau konflik antara palestina dan Israel, kemudian menarik pula melihat munculnya gerakan kemerdekaan Palestina yang berlandaskan pada ajaran islam yaitu HAMAS. Gerakan ini merupakan bagian dari gerakan kebangkitan Islam (an nahdhah al islamiyah) yang meyakini bahwa kemerdekaaan merupakan gerbang utama bagi kemerdekaan rakyat Pelestina, mulai dari Sungai Yordan sampai Laut Tengah. Hamas adalah gerakan kerakyatan, karena merupakan ekspresi kongkret dari arus rakyat yang luas dan mengakar dalam barisan putraputri bangsa Palestina dan umat Islam, yang memandang bahwa aqidah dan
10
Ibid. Hal. 80 Sitti Marwah. 2012. Signifikasi Negosiasi dalam penyelesaian Konflik Israel-Palestina. pdf, Skripsi. Makassar: Fakultas Ilmu Politik dan Ilmu Sosial. Universitas Hasanuddin. Hal.57
11
4 Universitas Sumatera Utara
motivasi keislaman adalah dasar yang tepat untuk melawan musuh yang membawa motivasi aqidah dan program yang bertentangan dengan seluruh upaya kebangkitan yang terjadi di dalam umat (an nahdhatu fil ummah). Hamas menyebarkan manifesto pendiriannya pada tanggal 15 Desember 1987, meskipun kemunculannnya berakar mulai sejak dekade 40-an. Pada abad ini Hamas lahir sebagai hasil dari akumulasi berbagai faktor yang dialami oleh rayat Palestina 12 Pembahasan seputar gerakan Islam yang ada di Timur tengah seperti kaya akan fenomena-fenomena yang dapat diulas oleh kita. Banyak lagi contoh-contoh gerakan yang lain selain fenomena yang telah dijelaskan diatas, namun yang paling terbaru dan masih hangat dibahas oleh dunia saat ini ialah gerakan Islamic State of Iraq and Syria atau dikenal pula dengan sebutan ISIS maupun IS (Islamic State). Gerakan ini sontak menjadi pembahasan berbagai kalangan baik itu tokohtokoh dari agama islam maupun diluar islam, dari mulai negara-negara yang berada di kawasan Timur Tengah maupun yang berada diluar kawasan tersebut bahkan juga mencuri perhatian negara-negara barat. Alasan-alasan ISIS untuk bergerak tentunya merupakan standar nilai atau hal yang dijadikan pedoman bagi gerakan tersebut untuk bergerak. Berbicara mengenai standar nilai sebagai pedoman dalam bertindak maka penulis beranggapan bahwa hal tersebut berhubungan erat dengan istilah ideologi. Ramlan Surbakti dalam bukunya Memahami Ilmu Politik merumuskan ideologi sebagai suatu pandangan atau sistem nilai yang menyeluruh dan mendalamtentang tujuan12 Nining Sugesti. 2013. Proses Bersatunya Hamas dan Al-Fatah Dalam menghadapi Agenda Perdamaian Antara Israel dan Palestina 2011-2012. Pdf.Skripsi. Yogyakarta: Fakultas ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Negeri Yogyakarta. Hal 3
5 Universitas Sumatera Utara
tujuan yang hendak dicapai oleh suatu masyarakat, dan mengenai cara-cara yang paling baik untuk mencapai tujuan. Tujuan dan cara itu secara moral dianggap paling baik dan adil bagi penghayatnya untuk mengatur perilaku sosial warga masyarakat dalam berbagai segi kehidupan ini . 13 Dari hal tersebut kemudian dapat pula kita mengatakan bahwa gerakan ISIS yang menjadi pembahasan hangat ditataran global atau dunia saat ini, tidak terlepas dari landasan ideologis yang mereka miliki. Dibanyak diskursus publiknya, ISIS menggunakan eskatologi Islam sebagai justifikasi atas legitimasi dan mobilisasinya. Sebuah hadis yang dikatakan berasal dari Nabi Muhammad tentang perang di hari akhir antara Muslim dan Kristen di Dabi, sebuah kota di kawasan Aleppo. ISIS juga berhasil mengubah opini musuh atau orang lain menjadi bagian dari perjuangan historisnya. Misalnya, pengumuman pada Agustus 2014 dari koalisi internasional untuk memerangi ISIS di Syria malah ditafsirkan sebagai tanda bahwa ramalan nabi adalah benar, khususnya setelah kemudian diikuti dengan deklarasi kekhilafahan yang juga diklaim berdasarkan nabi. 14 Tujuan terpenting jama'ah ini (ISIS) adalah untuk menghidupkan kembali tauhid terutama dalam masalah yang banyak diabaikan dan ditinggalkan oleh gerakan ‐gerakan “Islam” yaitu masalah yang berhubungan dengan al‐wala’ wal bara’, hukum, dan tasyri '(legislasi). Jama'ah akan menggunakan kewajiban jihad sebagai alat fundamental untuk perubahan, dan melaksanakan perintah Allah, 13
Ramlan Surbakti. 2010. Memahami Ilmu Politik. Jakarta: Grasindo. Hal. 60 Michael Weiss & Hassan Hassan. 2015. ISIS The Inside Story. Jakarta: PRENAMEDIA GROUP. Hal.196197 14
6 Universitas Sumatera Utara
{dan perangilah mereka hingga tidak ada fitnah dan (hingga) agama itu hanya untuk Allah} [Al‐Anfal: 39]. Jihad ini akan dibangun di atas hijrah, bai'at, sam' (mendengarkan), taat , dan i'dad (pelatihan), yang mengarah ke ribat dan qital (pertempuran), kemudian Khilafah atau kesyahidan. 15 Alasan demi alasan yang dibangun oleh organisasi ini disertai pula dengan beberapa gerakan yang kemudian fenomenal di mata dunia, sepanjang mereka melakukan aksi perjuangannya, banyak hal yang kemudian direspon oleh dunia yang dapat kita lihat dari pemberitaan-pemberitaan media sampai saat ini. Berbagai media terutama Barat dan juga Indonesia baru “meributkan” ISIS dan Abu Bakar Al Baghdadi ketika yang terakhir ini mendeklarasikan berdirinya sebuah negara dengan sistem khilafah. Negara itu bernama ad-Daulah al Islamiyah fi al-Iraq wa asy-Syam alias Negara Islam di Irak dan Suriah. Media Barat dan juga Indonesia menyebutnya sebagai ISIS. Sejak itu, hampir setiap hari ISIS menjadi berita besar diberbagai media massa baik cetak, online maupun televisi. 16 Bertepatan pada tanggal 9 April 2013 pimpinan ISIS yaitu Abu Bakar AlBaghdadi mendeklarasikan terbentuknya ISIS, beliau juga menyampaikan beberapa hal mengenai gerakan tersebut. Sebuah majalah Al-Mustaqabal yang merupakan salah satu media yang memberitakan keberadaan gerakan ISIS menjelaskan isi dari pidato Abu Bakar Al-Baghdadi pada deklarasi tersebut, berikut penjelasan majalah tersebut: 15
Al-Hayat Media Center.1435H. Dari Hijrah Menuju Khilafah. Majalah Dabiq edisi 1 Ramadhan 1435H. Hal. 35 16 Ikhwanul Kiram Mashuri. 2014. ISIS Jihad atau Petualangan. Jakarta: Republika Penerbit. Hal. vii
7 Universitas Sumatera Utara
“Dalam pengumumannya Abu Bakar Al-Baghdadi berkata: Kini telah tiba saatnya kami mengumumkan kepada penduduk Syam dan seluruh masyarakat dunia bahwa Jabhah Nusrah tidak lain hanyalah perpanjangan dari Daulah Islam Irak dan bagian darinya. Kami telah membulatkan tekad, setelah beristikharah kepada Allah Ta’ala dan bermusyawarah dengan orang-orang yang kami percayai agama dan kebijaksanaan mereka, untuk terus melanjutkan perjalanan menanjak jema’ah in, dan tidak memperdulikan apapun celaan yang akan ditujukan kepada kami, karena sesungguhnya ridha Allah di atas segala-galanya, apapun yang akan menimpa kami karena hal itu. Maka dengan ini kami meniadakan nama Daulah Islam Irak dan meniadakan Jabhah Nusrah, dan kami menggabungkan keduanya dalam satu nama baru: Daulah Islam di Irak dan Syam. Demikian Pula kami mengumumkan penyatuan bendera, bendera daulah Islam, bendera khalifah Islamiyah, insya Allah”. 17 Adapun paska deklarasinya, ISIS terus melakukan kekacauan di Irak dan Suriah. Kekacauan itu bukan hanya dilakukan secara militer dengan membunuh, membantai dan mengebom rumah-rumah, makam-makam suci, dll. Kekacauan juga dilakukan dalam ranah ekonomi dengan mencuri, merampok, dan memungut “jatah preman” pada siapa saja yang berada di luar kelompok mereka, termasuk barang-barang peninggalan sejarah, bank-bank, dan ladang-ladang minyak. Capaian terbesar mereka paska deklarasi adalah menaklukkan Mosul di Irak. Penaklukan Mosul pada Juni 2014 benar-benar menggemparkan dunia. Sejak saat 17
Al-mustaqabal Channel. 1436 H. Deklarasi ISIS oleh Syekh Abu Bakar Al-Baghdadi. Mustaqabal. Edisi 03 Ramadhan 1436 H. Hal. 31
Majalah Al
8 Universitas Sumatera Utara
itu ISIS menjadi kekuatan yang diperhitungkan. Dua kejadian besar dan penting dalam tragedi itu adalah perampokan Bank Sentral Irak di cabang Mosul yang sontak menjadikan ISIS sebagai organisasi teroris terkaya di dunia, serta penampakan publik pertama khalifah ISIS, Abu Bakar al-Baghdadi di Masjid alNouri, Mosul. Setelah masjid itu dikondisikan oleh teroris ISIS, termasuk mereka memaksabeberapa penduduk untuk hadir dan menyimak. Abu Bakar al-Baghdadi naik ke mimbar Jum’at sebagai khatib. 18 Selanjutnya dalam gerakan yang ditunjukkan ISIS, organisasi tersebut menunjukan fakta bahwa mereka tidak segan-segan untuk melakukan tindakan kekerasan seperti pembunuhan terhadap pihak-pihak yang dianggap kontra terhadap mereka. Ada beberapa kejadian yang dapat kita jadikan bukti kekejaman dari gerakan ini. Ulama, wartawan, bahkan penduduk menjadi korban atas gerakan organisasi ini. ISIS mengeksekusi 13 ulama Sunni di Mosul, Irak yang tak sejalan dan tak mau mendukung mereka. Salah satu ulama yang pertama kali dieksekusi itu adalah Muhammad al-Mansuri, Imam Masjid Agung Nur al-Din, Mosul yang merupakan tempat Abu Bakar al-Baghdadi menyampaikan pidato jum’at dan penampakan diri pertamanya di depan publik. Dia dieksekusi pada12 Juni 2014 karena tidak mau berbaiat pada Abu Bakar al-Baghdadi. Sedangkan 12 ulama Sunni lainnya dieksekusi dua hari setelah itu dengan alsan yang sama. Pembunuhan 13 ulama Sunni ini menjadi salah satu poin penting dalam catatan PBB. Sebagaimana 18
Muhammad Haidar Assad. 2014. ISIS Organisasi Teroris Paling Mengerikan Abad Ini. Jakarta: ZAHIRA. Hal. 74
9 Universitas Sumatera Utara
dilaporkan Washington Post, Heiner Bielefeldt, pelapor khusus PBB tentang kebebasann beragama dan berkeyakinan, menekankan bahwa eksekusi ini penting karena ISIS bukan lagi menyasar ulama Syiah dan yang berbeda madhzab dalam eksekusinya, tapi ulama Sunni sendiri. Karenanya, menurutnya eksekusi itu merupakan kasus penting untuk menunjukkan bahwa ISIS adalah gerakan terorisme yang mengerikan yang tak merepresentasikan agama atau madhzab apapun. 19 ISIS memenggal dua wartawan AS: yang pertama James Foley pada Agustus 2014 dan kemudia Stevem Sotloff pada September 2014. Sebagaimana dilaporkan New York Daily News, dua wartawan AS itu adalah kambing hitam yang dipilih ISIS sebagai balasan pelampiasannya atas serangann yang dilakukan Obama terhadap basis ISIS di Irak. “Aku kembali, Obama, dan aku kembali karena kebijakan luar negeri arogan anda terhadap ISIS. Kerena desakan anda untuk melanjutkan serangan pengeboman Anda,” kata algojo beraksen Inggris yang disebut-sebut bernama John. Aksi barbar itu dipertontonkan dalam sebuah video yang dirilis oleh ISIS dan disebar melalui media sosial mereka, termasuk Youtube. 20 Sejumlah peristiwa berkaitan dengan ISIS yang dijelaskan diatas tentunya mendapat respon dari berbagai kalangan diluar organisasi tersebut. Mulai dari pemerintahan Amerika Serikat dan beberapa negara barat, tokoh-tokoh agama dikalangan islam, negara-negara yang ada di Timur Tengah hingga di Indonesia 19
Ibid. Hal. 161-162 Ibid. Hal. 163
20
10 Universitas Sumatera Utara
juga
menyampaikan
sikapnya
terhadap
gerakan
tersebut.
Dalam
perkembangannya kita dapat melihat bahwa wacana perang melawan ISIS kian hari kian gencar dilakukan oleh negara-negara dunia khususnya Amerika Serikat. Invasi militer dengan alasan perang melawan terorisme ISIS saat ini bukan suatu tindakan yang tak beralasan. Pihak-pihak kontra ISIS memiliki alasan-alasan tersendiri, argumentasi-argumentasi yang dibangun oleh pihak ini menunjukkan bahwa mereka menentang eksistensi dari gerakan ISIS. Pada 10 september 2014, Presiden Barrack Obama dalam pidato yang disiarkan di televisi berjanji negaranya akan memimpin sebuah koalisi besar untuk memukul balik ISIS. Koalisi ini, menurut keterangan juru bicara kemenlu AS dua hari sebelumnya, akan melibatkan lebih dari 40 negara baik secara langsung maupun dalam bentuk lain. Sejumlah Negara Arab-Mesir, Arab Saudi, Kuwait, Qatar, Uni Emirat Arab, Bahrain, Oman, Lebanon, Yordania, dan Iraksudah menyatakan ikut dalam koalisi. Juga negara-negara yang tergabung dalam NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara). Sedangkan negara-negara lain diperkirakan akan ikut dalam koalisi dalam bentuk lain, misalnya sekadar memberikan pernyataan dukungan. 21 Bahkan diberitakan dalam media Manjanik pada 15 Oktober 2015 Barack Obama melakukan percakapan via telepon bersama pemerintah Turki Recep Tayyip Erdogan yang disampaikan oleh pihak Gedung Putih. Presiden AS Barack Obama dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bersumpah kembali menegaskan untuk
21
Ikhwanul Kiram Mashuri. Op.Cit. Hal. 120
11 Universitas Sumatera Utara
meningkatkan perang melawan Daulah Islam/Islamic State(IS), serta memperkuat kelompok oposisi moderat di Suriah. Dalam percakapan itu Obama dan Erdogan membahas kerjasama dalam memerangi Islamic State (IS) di Suriah. Kedua pemimpin menegaskan kembali tujuan bersama mereka dalam meningkatkan tekanan militer terhadap IS dan memperkuat unsur-unsur oposisi moderat di Suriah guna menciptakan kondisi untuk solusi hasil negosiasi atas konflik tersebut, termasuk transisi politik.” 22 Kemudian kita juga dapat melihat bahwa pihak dari agama Islam juga turut melontarkan komentar yang kontra terhadap gerakan ini. Mufti besar Arab Saudi Syeikh Abdul Aziz Al-Sheikh menyebut ISIS sebagai musuh nomor satu umat islam. Beliau menyatakan bahwa ide-ide ekstrimisme, radikalisme dan terorisme yang mereka kembangkan tidak ada hubungannya dengan Islam. Apa yang dikerjakan oleh ISIS hanya merugikan umat Islam, karena umat islam juga menjadi korban aksi mereka. Beliau juga menambahkan bahwa memecah belah Muslim atas nama agama adalah kejahatan besar. Ia pun meminta umat islam mengedepankan toleransi yang merupakan dasar dari ajaran Islam. 23 Al-Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP) cabang resmi Al-Qaeda juga telah merilis sebuah video yang menolak pengumuman khilafah oleh IS (ISIS) dan mengecam kelompok itu karena menyemai perselisihan diantara mujahidin. Video yang dirilis oleh Syaikh Harits bin Ghazi An-Nadhari seorang pejabat syariah 22
Manjanik.com. 2015. Obama & Erdogan Menegaskan Untuk Tingkatkan Perang Lawan Islamic State (IS). Diakses dari manjanik.net/news/internasional/obama-erdogan-menegaskan-untuk-tingkatkan-perang-lawanislamic-state-is/ pada 6 Mei 2016 pukul 21:28 WIB. 23 Agung Sasongko. 2014. Mufti Arab Saudi: ISIS Musuh nomor satu umat Islam. Diakses dari m.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-mancanegara/14/08/24/nas7xm-mufti-arab-saudi-isis-musuhnomor-satu-umat-islam. Pada 2 Mei 2016 pukul 13:17 WIB
12 Universitas Sumatera Utara
senior AQAP tersebut berisikan respon An-Nadhari terhadap pidato Abu Bakar alBaghdadi (Khalifah IS) Syaikh An-Nadhari menegaskan “Kekhalifahan AlBaghdadi bukanlah otoritas yang diterima secara luas dan tidak didirikan dengan cara yang tepat. Pengumuman kekhalifahan bagi semua Muslim dengan saudarasaudara kita di IS tidak memenuhi persyaratan yang dibutuhkan. Kekhalifahan ini tidak melalui konsultasi (musyawarah) dengan tokoh-tokoh berpengaruh dalam tubuh Umat Islam, atau setidaknya melalui beberapa dari mereka kalangan ulama yang benar dan pemimpin-pemimpin kelompok jihad atau tokoh lainnya dari kalangan orang-orang berkualitas baik dari Ummat Islam untuk melakukan musyawarah. Kami menyeru saudara-saudara kami di IS agar menarik kembali fatwa yang akan melemahkan kelompok-kelompok (jihad lain) dan memecah belah barisan, karena itu merupakan sebuah serangan dan ketidakadilan serta akan menyebabkan putusnya hubungan, di mana itu diharamkan oleh Allah bagi hamba-hambaNya.” 24 Bahkan di Irak sendiri sebagian dari para ulama menentang keberadaan ISIS (Islamic State) yang kini telah menguasai sebagian daerah di Irak maupun Suriah. Salah satunya Ayatollah Ali al-Sistani yang merupakan ulama Syi’ah di Irak yang selama ini pemikirannya dikenal berpengaruh besar pada pengambilan kebijakan Pemerintah Syi’ah di Irak.Pada 10 Oktober 2015 Ayatollah Ali al-Sistani mengobarkan perang habis-habisan melawan Daulah Islam/ Islamic State,seruan
24
Banan. 2014. AQAP Tolak Khilafah ISIS, Menyebutnya Memecah Belah Barisan Mujahidin. Diakses dari http://www.arrahmah.com/news/2014/11/22/aqap-tolak-khilafah-isis-menyebutnya-memecah-belah-barisanmujahidin 10.html. pada 12 Mei 01:12 WIB
13 Universitas Sumatera Utara
itu dia sampaikan melalui stasiun televisi nasional Irak. Dia menambahkan bahwa persatuan semua pihak penting untuk melawan Islamic State. 25 Indonesia sebagai salah satu negara dengan jumlah muslim terbesar di dunia juga turut menolak keberadaaan ISIS. Ketua Umum MUI Prof Dr Din Syamsuddin mengatakan, ISIS adalah gerakan radikal yang mengatasnamakan Islam di Irak dan Suriah. Negara Khilafah itu, kata Din, tidak mengedepankan watak Islam yang rahmatan lil alamin. Negara yang dideklarasikan Abu Bakar al-baghdadi menggunakan pendekatan pemaksaaan kehendak, keresaan, pembunuhan terhadap orang orang yang tak berdosa, penghancuran tempat tempat yang dianggap suci oleh umat Islam, serta ingin meruntuhkan negara yang sudah berdiri sebagai hasil perjuangan umat islam melawan penjajahan. Oleh sebab itu, para pimpinan ormas Islam menyerukan kepada seluruh umat islam untuk tidak terhasut oleh provokasi dan propaganda ISIS. Mereka juga meminta kepada masyarakat Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan serta menangkal perkembangan dan pergerakan ISIS. 26 Selain mendapatkan penentangan dari berbagai kalangan, gerakan ISIS sebaliknya juga mendapat dukungan dari berbagai pihak dengan alasan-alasan tertentu. Dalam sebuah pemberitaan di channel resmi daulah islam KDI media, pernyataan dukungan kepada Daulah Islam Iraq dan Syam, yang ditanda tangani oleh 20 orang ulama dan Komandan Mujahidin yang tak asing namanya dalam kancah
25
Manjanik.com. 2015. Ulama Syi’ah Iraq Kobarkan Perang Habis-Habisan Lawan Islamic State (IS). Diakses dari manjanik.net/news/internasional/ulama-syi’ah-iraq-kobarkan-perang-habis-habisan-lawanislamic-state-IS/#pada 6 Mei 2016 pukul 20:55 WIB 26 Ikhwanul Kiram Mashuri. Op.Cit. Hal. 99
14 Universitas Sumatera Utara
Jihad Global.
Salah satu komandan Mujahid yang terlibat adalah, Syaikh
Makmun Abdul Hamid Hatim, dari Semenanjung Arab. Lalu sederet ulama’ yang telah banyak menuliskan karya ilmiahnya di berbagai situs pustaka online seperti Minbar Tauhid wal Jihad, diantaranya Syaikh Abu Mundzir asy Syinqithi dan Syaikh Abu Hammam Bakr al Atsari. Juga para analis Jihad senior yang tulisan analisanya tersebar dan banyak dipuji di forum-forum Jihad al Qaeda, seperti Anshar al Mujahidin, Shamukh al Islam, al Fida’, diantaranya Syaikh Abu Sa’ad al ‘Amili. Mereka berasal dari berbagai macam asal wilayah, seperti Palestina, Mauritania, Yaman, Maghrib Islami, Tunisia, dan lain sebagainya, tak memiliki keterkaitan organisasi dengan Daulah Islam Iraq dan Syam. Namun berpijak di atas dasar persaudaraan kaum muslimin, mereka bersatu padu memberikan support untuk Daulah Islam Iraq dan Syam. 27 Tertulis bahwa dua puluh ulama tersebut adalah: Syaikh Abul Mundzir AsySyinqithi, Syaikh Abu Hammam Bakr bin Abdul Aziz Al-Atsary, Syaikh Makmun Abdul Hamid Hatim, Syaikh Abu Hudzaifah bin Abdurrahman AlHiraby Al-Liby, Syaikh Nashir Ats-Tsaqil, Syaikh Abdul Majid bin Mahmud alHatari Ar-Rimi, Syaikh Abul Mundzir Umar Mahdi Alu Zaidan, Syaikh Abu Abdirrahman Imad bin Hasan Al-Mashry Al-Filisthini, Syaikh Abdul Razzaq Ajha, Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Asy-Syinqithi, Syaikh Abu Sa’ad aal‘Amily, Syaikh Abu Usamah al-Gharib, Al-Akh Al-Fadhil Abul QasimalAshbahi, Syaikh Abu Abdirrahman Ubaidan Al-Atsbuji, Syaikh Zakariya Bu 27
KDI Media. 2014. 20 Ulama’ Mujahid dan Komandan Jihad Tanda Tangani Pernyataan Dukungan Untuk ISIS. diakses dari https://khilafahdaulahislamiyyah.wordpress.com/2014/02/21/20-ulama-mujahid-dankomandan-jihad-tanda-tangani-pernyataan-dukungan-untuk-isis/ pada 12 Mei 2016 pukul 16:39 WIB
15 Universitas Sumatera Utara
Ghararah Abu Saiful Islam Al-Maghribi, Syaikh Abu Ubaidah At-Tunisi, Syaikh Abu Abdil Qahhar Al-Hasani Al-Qurasy, Syaikh Abu Abdillah Anis, Syaikh Abu Ubaidah Asy-Syinqithi, Syaikh Abu Usamah Al-Azdy, memberikan dukungan terhadap Daulah Islam/ ISIS dalam bentuk sebelas pernyataan sikap yang ditandatangani oleh mereka. Berikut pernyataan sikap tersebut 28:
“Pertama : Kami menegaskan bahwa kami secara struktural tidak memiliki hubungan dengan Daulah Islam Irak dan Syam selain hubungan ukhuwwah dalam iman dan aqidah. Kedua : wajib bagi setiap muslim untidak mempercayai setiap berita yang dipublikasikan tentang Daulah Islam Irak dan Syam, begitu juga yang yang dinyatakan oleh musuhnya dari pemimpin-pemimpin dan syar’i jamaahjamaah. Ketiga : Wajib bagi setiap muslim –baik di dalam maupun di luar Syammendukung Daulah Islam Irak dan Syam dengan segala kemampuannya, baik harta, jiwa maupun lisan, dan diharamkan untuk meninggalkan dan tidak membantunya.Keempat : Kami mensehati orang-orang yang pergi ke Suriah untuk bergabung dengan Daulah Islam Irak dan Syam dan membaiat amirnya, semoga Allah memuliakannya, karena kami meyakini mereka lebih dekat dengan kebenaran dari lainnya.Kelima : Kami menegaskan haramnya darah seorang muwahhid ditumpahkan (kecuali dengan alasan yang dibenarkan oleh syari’at), baik itu dari Daulah Islam Irak dan Syam maupun dari faksi-faksi lainnya yang tidak
terkontaminasi
dengan
kekufuran
dan
syirik.
Keenam
:
Kami
memperingatkan kepada muwahhidin secara umum untuk tidak membantu faksi28
Ibid.
16 Universitas Sumatera Utara
faksi sekuler dan deemokrasi untuk memerangi Daulah Islam Irak dan Syam, meski mereka berbeda pendapat dalam sebagian masalah. Ketujuh : Wajib segera bertaubat kepada siapa saja yang berkontribusi memerangi Daulah Islam Irak dan Syam. Kedelapan : Kami menasehati mereka yang dari jamaah jihad yang memiliki aqidah yang benar di Irak dan Syam untuk bergabung kepada Daulah Islam Irak dan Syam dan membaiat amirnya. Kesembilan : Wajib bagi mereka yang ingin menasehati Daulah Islam Irak dan Syam untuk menasehatinya secara sembunyi-sembunyi, sehingga ia tidak berkontribusi dalam memerangi Daulah dan membantu musuh-musuh Allah memerangi Islam tanpa sadar yang direprentasikan oleh Daulah di antaranya yang penting adalah menerapkan Syari’at Allah. Kesepuluh : Diharamkan bagia siapa yang tidak memiliki spesifikasi dalam Syari’at Islam dan hukum-hukumnya untuk ikut campur dalam masalah bentrok yang terjadi di Syam dan lainnya.”
Selanjutnya dukungan terhadap ISIS juga datang dari kelompok Boko Haram yang berdomisili di Nigeria, media islampos dalam pemberitaannya mengutip pernyataan dari pimpinan Boko Haram
sebagai berikut: “Dalam memenuhi
perintah Allah dan tunduk pada arahan nabi agar tetap bersatu sebagai umat Islam, kami mengumumkan kesetiaan kami kepada khalifah kaum muslimin Abu Bakar Al-Baghdadi,” ujar Abubakar Shekau, pemimpin Jamaat Ahlus Sunnah Lid
17 Universitas Sumatera Utara
Dakwah Wal Jihad, nama lain dari Boko Haram, mengatakan dalam sebuah rekaman audio yang diposting secara online. 29
Kelompok militan ISIS terus meluaskan pengaruh mereka dengan merekrut pengikut melalui media sosial. Kali ini, sumpah setia ataupun dukungan datang dari Filipina. Pemimpin kelompok militan Abu Sayyaf, Isnilon Hapilon. Lewat video yang diunggah melalui Youtube pada 23 Juli 2014 dengan durasi lebih dari enam menit itu menampilkan Isnilon bersama beberapa pria yang menutup wajah mereka. Dalam keadaan saling merangkulkan tangan Isnilon memegang sebuah kertas dan membacakan janji yang diikuti oleh para pengikutnya dengan menggunakan bahasa Tagalog, Yakan dan Arab, mereka mengucapkan sumpah setia kepada pemimpin ISIS, Abu Bakar al-Baghdadi. Mereka mengatakan “kami berbaiat kepada Khalifah Syekh Abu Bakr al-Baghdadi Ibrahim Awwad AlQurashi Al-Husseni untuk kesetiaan dan kepatuhan dalam suka dan duka. Kami tidak akan mengganggap orang lain sebagai pemimpin selain dia, kecuali kami melihat dia melakukan tindakan yang dapat dipertanyakan oleh Allah di akhirat. 30 Di Indonesia sendiri berita terkait dukungan terhadap ISIS juga terdapat pada sebuah video yang tersebar di Youtube yang berisikan ajakan berjihad bersama ISIS untuk orang-orang Indonesia. Video itu berjudul “Join The Ranks” dengan durasi kurang dari lima menit dan diunggah oleh akun Jihadology. Video itu 29
Alfurqon. 2015. Boko haram nyatakan berbaiat kepada Abu Bakar Al-Baghdadi ISIS. diakses dari https://www.islampos.com/boko-haram-nyatakan-berbaiat-kepada-abu-bakar-al-baghdadi-isis-168441/, pada tanggal 2 Mei 2016 Pukul 00:29 WIB 30 Denny Armandhanu& Santi Dewi. 2014. Pemimpin Abu Sayyaf Nyatakan Sumpah Setia Pada ISIS. diakses dari m.news.viva.co.id/news/read/526267-pemimpin-abu-sayyaf-nyatakan-sumpah-setia-pada-isis. pada 12 Mei 2016 pukul 15:40
18 Universitas Sumatera Utara
menampilkan beberapa lelaki berwajah Indonesia yang berjejer dengan pimpinan bernama Abu Muhammad Al-Indonesi mengenakan sorban hitam di kepala yang ternyata bernama asli Bachrum Syah dan tercatat pernah belajar di UIN di fakultas Dakwah dan Komunikasi jurusan Komunikasi Penyiaran Islam. Dalam video itu, terlihat Abu Muhammad al-Indonesi memegang kertas putih tulisan yang dibacakan sebagai ajakan berjihad pada warga Indonesia. Sementara lelaki dari sisi kiri, kanan serta belakangnya dilengkapi dengan senjata laras panjang sejenis AK-47. 31
Walaupun pemerintah Indonesia melararang eksistensi ISIS di dalam negeri, namun
dukungan terhadap gerakan ISIS juga berdatangan dari masyarakat
Indonesia. Salah satu aksi fenomenal yang kemudian mencengangkan masyarakat Indonesia berkaitan dengan gerakan tersebut ialah aksi yang dilakukan oleh Gerakan Reformis Islam (GARIS). Dalam aksi tersebut kelompok ini seperti di kutip oleh liputan islam menyatakan
sikap dalam bentuk teks deklarasi
dukungannya terhadap ISIS. dalam teks tersebut mereka menyatakan:
“Sesungguhnya fajar kemenangan telah menyingsing di hadapan umat Islam dan tanda-tanda yang dijanjikan telah mulai nampak jelas terlihat di dalam lapangan realita, di mana para mujahidin yang jujur dengan bimbingan Allah telah mendirikan Daulah Islam di negeri aliran dua sungai setelah pengorbanan besar dari putra-putri umat Islam di dalam memerangi dan menghancurkan Amerika dan 31
Muhammad Haidar Assad. Op.Cit. Hal.172-173
19 Universitas Sumatera Utara
sekutu-sekutunya juga Rafihhah dari kaum Murtaddin. Dan inilah daulah yang melebarkan wilayahnya di bumi Syam dan ia akan menghancurkan Berhala Sykes Picot serta berdatangan kepadanya para Muhajirin dari berbagai belahan dunia untuk membela Daulah ini seraya berharap dari Allah ta’ala semoga Daulah ini me njadi Khilafah ‘Alaa Minhajin Nubuwwah di masa mendatang yang dekat. Ini adalah hal yang tidak pernah dialami umat ini sebelumnya, dan ini adalah di antara keberkahan bumi Syam di mana didatangkan kepadanya manusia-manusia pilihan
di
bumi
ini, sebagaimana
yang
telah
dikabarkan
oleh
Nabi
shallalahu’alaihi wa sallam di dalam sabdanya: “Hendaklah kaum di Syam, dikarenakan dia adalah bumi pilihan Allah, yang didatangkan kepada manusia pilihan-Nya.” Maka kami menganjurkan kepada seluruh kaum muslimin untuk membela daulah ini yang memikul tanggung jawab umat, yang mengangkat panji tauhid, menghancurkan syirik dan penyekutuan serta mengembalikan kejayaan kepada umat islam.” 32
Begitu banyaknya perdebatan mengenai gerakan ISIS yang telah mencuat di dunia saat ini tidak terlepas dari serangkaian aksi yang dilakukan oleh mereka seperti contoh-contoh yang dijelaskan diatas. Aksi-aksi tersebut juga disertai oleh beberapa alasan dari pihak ISIS sendiri. Tujuan mendirikan Khilafah, perang hari akhir (eskatalogi islam) terhadap kaum kafir, serta menegakkan syariat islam menjadi beberapa alasan yang ditangkap oleh penulis sejauh ini. Alasan-alasan
32 Dewi. 2014. Deklarasi Baiat Organiasi Teroris Transnasional.diakses dari http://liputanislam.com/liputan/deklarasi-baiat-organisasi-teroris-transnasional. Pada tanggal 2 mei 2016 pukul 00.25 WIB
20 Universitas Sumatera Utara
tersebut dapat kita katakan pula sebagai cerminan dari landasan ideologis yang mereka yakini dalam bertindak. Menarik kiranya jika dapat mengelaborasi lebih dalam mengenai alasan-alasan sebagai bentuk kongkret dari nilai perjuangan dari gerakan ISIS. maka dari itu penulis tertarik untuk meneliti “ideologi pergerakan islam abad 21 dengan studi kasus nilai-nilai perjuangan ISIS”
1.2. Rumusan Masalah Adapun rumusan atau pertanyaan penelitian ini adalah bagaimana relevansi ideologi pergerakan Islam terhadap nilai-nilai perjuangan Islamic State of Iraq and Syria?
1.3. Batasan Masalah Dalam penelitian ini, penulis membuat batasan masalah yang akan diteliti. Hal ini dimaksudkan agar pembahasan tetap fokus. Oleh sebab itu batasan masalah dalam penelitian ini adalah: a. Bagaimana ideologi pergerakan Islam di Timur Tengah? b. Bagaimana nilai-nilai perjuangan Islamic State of Iraq and Syria? c. Bagaimana keterkaitan nilai-nilai perjuangan Islamic State of Iraq and Syria dengan ideologi pergerakan islam di Timur Tengah?
21 Universitas Sumatera Utara
1.4. Tujuan Penelitian Setiap penelitian tentu memiliki tujuan tertentu. Adapun tujuan penelitian adalah : a. Untuk mendeskripsikan ideologi pergerakan islam di Timur Tengah. b. Untuk mendeskripsikan nilai-nilai perjuangan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). c. Untuk menganalisis keterkaitan nilai-nilai perjuangan Islamic State of Iraq and Syria dengan ideologi pergerakan islam di Timur Tengah.
1.5. Manfaat Penelitian a. Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan pemahaman yang jelas tentang pemikiran politik Islam sebagai wujud konkret dari Ideologi dalam konteks politik. b. Secara akademis atau kelembagaan penelitian ini diharapkan berguna kedepannya bagi literatur dalam kajian ilmu politik, khususnya pada Departemen Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. c. Bagi masyarakat luas, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang gerakan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) terkait nilai-nilai perjuangan ISIS.
22 Universitas Sumatera Utara
1.6. Kerangka Teori 1.6.1 Ideologi Politik Secara etimologis, ideologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu idea dan logia.Idea berasal dari Idein yang berarti ‘melihat’. Idea juga diartikan sesuatu yang ada dalam pikiran sebagai hasil perumusan sesuatu pemikiran atau rencana. Kata logia mengandung makna ilmu pengetahuan atau teori, sedangkan kata logis berasal dari kata logos dari kata legein yaitu berbicara. 33 Istilah ideologi pertama kali digunakan oleh Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18. De Tracy memandang ideologi sebagai ilmu tentang pikiran manusia (sebagaimana biologi dan zoology adalah ilmu tentang spesies) yang mampu menunjukkan ke arah yang benar menuju masa depan. Dengan jalan pencerahan yang sejati, ia ingin meneruskan kemajuan dengan memperbaiki manusia untuk menunjukkan ide-ide mana yang salah dan mengembangkan sistem pendidikan sekuler yang bisa menghasilkan manusia yang lebih baik. 34 Sedangkan kata politik yang berasal dari bahasa Yunani Kuno yakni polis yang berarti kota, negara kota dari polis itu berkembang menjadi konsep polites yang bermakna warga negara dan konsep politikos yang berarti kewarganegaraan. Maka dari penjelasan etimologis tersebut, disimpulkan bahwa politik sebagai sesuatu yang berhubungan antara warga negara pada suatu (negara) kota. Sedangkan akar katanya dalam bahasa Inggris adalah politics yang bermakna bijaksana. Lalu kalau kita lanjutkan pemahaman etimologis dari dua akar kata dari 33 34
Moh.Suardi. 2005. Ideologi Politik Pendidikan Kontemporer. Yogyakarta: DEPUBLISH. Hal. 9 Fatahullah Jurdi. 2014. Ilmu Politik Ideologi dan Hegemoni Negara. Yogyakarta: Graha Ilmu. Hal. 27
23 Universitas Sumatera Utara
bahasa yang berbeda tersebut, maka politik dapat dipahami sebagai sesuatu proses dan sistem penentuan dan pelaksanaan kebijakan yang berkaitan dengan warga negara dalam suatu negara kota. 35 Firmanzah dalam bukunya Mengelola Partai Politik menyatakan bahwa ideologi hanya akan menjadi ideologi politik apabila dalam usaha untuk mewujudkannya disertai dengan diskursus tentang pergantian kekuasaan dalam masyarakat. Ini sangat logis, mengingat bahwa mengubah sistem dan kondisi masyarakat yang sekarang menuju masyarakat yang diidamkan membutuhkan kekuasaan. Apabila struktur kekuasaan yang sekarang tidak memfasilitasi adanya perubahan tersebut, sangat wajar ketika muncul keinginan untuk mengganti struktur kekuasaan yang ada sekarang. Sehingga keinginan untuk merealisasikan ideologi diberi muatan politik. Dalam hal ini kita menyebutnya ideologi politik.36 Dalam ilmu-ilmu sosial dikenal dua pengertian mengenai ideologi, yaitu ideologi secara fungsional dan secara struktural. Ideologi secara fungsional diartikan sebagai seperangkat gagasan tentang kebaikan bersama atau tentang masyarakat dan negara yang dianggap paling baik, sedangkan ideologi secara struktural diartikan sebagai sistem pembenaran, seperti gagasan dan formula politik atas setiap kebijakan dan tindakan yang diambil oleh penguasa. 37 Menurut pendekatan struktural konflik, kelas yang memiliki sarana produksi materiil, dengan sendirinya memiliki sarana produksi mental, seperti gagasan, 35
Damsar. Op.Cit. Hal. 10 Firmanzah. 2011. Mengelola Partai Politik: Komunikasi dan Positioning Ideologi Politik di Era Demokrasi. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia. Hal. 89-90. 37 Ramlan surbakti. Op.Cit. Hal 41 36
24 Universitas Sumatera Utara
budaya, hokum. Gagasan kelas yang berkuasan dimana pun dan kapan pun merupakan gagasan yang dominan. Gagasan, budaya, hukum, dan sebagainya sadar atau tidak merupakan pembenaran atas kepentingan materiil pihak yang memiliki gagasan yang dominan. Sistem pembenaran ini disebut ideologi. 38 Ideologi dalam arti fungsional digolongkan secara tipologi dengan dua tipe, yakni ideologi yang doktriner dan ideologi yang pragmatis. Suatu ideologi dapat digolongkan doktiner apabila ajaran-ajaran yang terkandung dalam ideologi itu dirumuskan secara sistematis dan terinci dengan jelas, diindoktrinasikannya kepada warga masyarakat, dan pelaksanaanya diawasi secar ketat oleh aparat partai atau aparat pemerintahan. Biasanya sistem nilai atau ideologi yang diperkenankan hidup dalam masyarakat seperti ini hanyalah ideologi yang doktriner tersebut. Akan tetapi, apabila ajaran-ajaran yang terkandung dalam ideologi tersebut tidak dirumuskan secara sistematis dan terinci, melainkan hanya dirumuskan secara umum (prinsip-prinsipnya saja), dalam hal ini, ideologi itu tidak didoktrinasikan, tetapi disosialisasikan secara fungsional melalui kehidupan keluarga, sistem pendidikan, sistem ekonomi, kehidupan agama dan sistem politik.39 Atas dasar itu, pelaksanaannya tidak diawasi oleh aparat atau pemerintah, tetapi dengan pengaturan kelembagaan. Maksudnya, siapa saja yang tidak menyesuaikan diri dengan nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi tidak akan dapat hidup
38
Ibid. Hal. 42 Ibid.
39
25 Universitas Sumatera Utara
secara wajar. Individualisme (liberalisme) merupakan salah satu contoh ideologi pragmatis. 40 Mirriam Budiarjo dalam bukunya Dasar-dasar Ilmu Politik menyatakan bahwa ideologi politik adalah himpunan nilai-nilai, ide-ide atau norma-norma, kepercayaan atau keyakinan, suatu Weltanschauung, yang dimiliki seseorang atau sekelompok orang atas dasar mana ia menentukan sikapnya terhadap kejadian dan problematika politik yang dihadapinya dan yang menentukan perilaku politiknya. Dasar dari ideologi politik adalah keyakinan akan adanya suatu pola tata tertib sosial politik yang ideal. Ideologi politik mencakup pembahasan diagnose, serta saran-saran mengenai bagaimana mencapai tujuan ideal itu. 41 Menurut Lane ideologi politik dicirikan oleh: Pertama, ideologi politik berkaitan dengan pertanyaan siapa yang akan memimpin? Bagaimana mereka dipilih? Dan dengan prinsip-prinsip apa mereka memimpin? Kedua, ideologi mengandung banyak sekali argument untuk persuasi atau juga melawan (counter) ide-ide yang berlawanan. Ketiga, ideologi sangat mempengaruhi banyak sekali aspek kehidupan manusia, mulai aspek ekonomi, pendidikan, kesehatan, kesejahteraan, dan sebagainya. Keempat, ideologi sangat terkait dengan hal-hal yang penting dalam kehidupan sosial, baik mengajukan program ataupun menentangnya. Kelima, ideologi mencoba merasionalisasikan kepentingan kelompok sehingga
40
Ibid. Hal 43 Mirriam Budiardjo. 2008. Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama. Hal. 45
41
26 Universitas Sumatera Utara
kepentingan tersebut sangat beralasan dan layak diperjuangkan. Keenam, ideologi berisikan hal-hal yang bersifat normatif, etis dan moral. 42 Thompson melihat bahwa dalam ideologi politik termuat sistem pemikiran, sistem keyakinan dan sistem simbol yang berhubungan dengan tindakan sosial dan praktik politik. Ideologi politik selalu hadir dalam setiap program politik, langsung maupun tidak langsung, sadar maupun tidak sadar, serta menjadi ciri khas setiap gerakan organisasi politik. Dengan kata lain, organisasi politik menjiwai setiap aktivitas organisasi partai politik, baik berupa pernyataan, kritikan, program, dan isu politik.43 Gilbert Abcarian dan George S Massanat mengemukakan beberapa prinsip-prinsip pokok yang terkandung dalam setiap ideologi politik, yaitu: 44 a. Perceptual Selectivity, bahwasanya ideologi politik benar-benar selektif terhadap serangkaian persepsi yang muncul. Dan ideologi politik dapat memotong
atau
mengadakan
pembatasan-pembatasan
(bahkan
pemutarbalikkan fakta) tertentu terhadap setiap kejadian atau peristiwa yang ada dalam percaturan politik. b. Rationality,
terdapat
kewajiban
bagi
suatu
ideologi
politik
untuk
mengembangkan ide-ide yang ada untuk kemudian mampu menjelaskannya secara umum terhadap kejadian- kejadian politik yang ada. Prinsip ini merupakan karakterisik ideologi politik yang bisa menunjukkan apakah
42
Firmanzah. Op.Cit. Hal. 97 Ibid. Hal. 99 44 Fatahullah Jurdi. Op.Cit. Hal. 30 43
27 Universitas Sumatera Utara
ideologi politik yang bersangkutan cenderung mempertahankan status quo atau lebih berorientasi pada satu sistem yang relatif baru. c. Scriptualism, pada umumnya ajaran dasar dari suatu ideologi politik adalah mampu membangkitkan respon yang bersifat semi reliogius dari penganutpenganutnya. Pada tahap selanjutnya hal ini akan membentuk hubungan yang unik antara penganut ideologi dengan pembuat ideologi dan karya yang dipakai sebagai landasan ideologi, malahan tidak jarang adanya pen-sakralan terhadap pembuat ideologi dan karyanya. d. Normative Certitude, ideologi politik bisa dipandang sebagai landasan dasar segenap aktivitas politik jika tujuan-tujuan dalam ideologi tersebut bias diterima oleh massa, dan mampu memberikan jawaban yang memuaskan terhadap setiap pernyataan yang muncul. Hal ini melibatkan adanya moral sense dalam suatu ideologi politik yang bias menumbuhkan perasaan terlibat para penganutnya terhadap seperangkat prinsip dasar yang keakuratannya telah dibuktikan oleh berbagai tantangan yang ada. Tumbuhnya Normative Certitude ini banyak berperan dalam meredakan berbagai ketegangan politis maupun frustasi yang mungkin berkembang dalam kehidupan masyarakat. e. Transcendentalism, adalah suatu kemungkinan atau serangkaian tujuan untuk menciptakan ketertiban dalam masyarakat. 1.6.2.Pemikiran Politik Islam Politik atau siyasah mempunyai makna mengatur urusan umat manusia, baik secara dalam, maupun luar negeri. Politik dalam bahasa Arab (Siyasah) diambil
28 Universitas Sumatera Utara
dari kata (Saasa) yang artinya memimpin, memerintah, mengatur, melatih dan memanajemen.Berakarkatasâsa–yasûsu
artinya
mengemudi,
mengendalikan,pengendali, dan cara pengendalian, mengurusi, memerintah. Biladikatakansasaalamraamraartinya
dabbarahu (mengurusi/
mengatur
perkara). 45 1.6.2.1. Prinsip- Prinsip Dasar Politik (Siyasah) Islam Dalam Islam, negara didirikan atas prinsip-prinsip tertentu yang ditetapkan AlQur’an dan As-Sunnah. Prinsip pertama adalah bahwa seluruh kekuasaan alam semesta ada pada Allah karena Dia yang telah menciptakannya. Menurut keimanan seorang Muslim, hanya Allah yang harus ditaati; orang dapat ditaati jika Allah memerintahkannya. Prinsip kedua adalah bahwa hukum Islam ditetapkan oleh Allah dalam Al-Qur’an dan Sunnah Nabi, sedangkan sunnah Nabi merupakan penjelasan otoritatif tentang Al-Qur’an. 46 Berikut penjabaran prinsip politik Islam: Prinsip kekuasaan sebagai amanah Perkataan amanah dalam bahasa Indonesia disebut “amanat” dapat diartikan “titipan” atau “pesan”. Dalam konteks “kekuasaan Negara” perkataan amanah itu dapat dipahami sebagai suatu pendelegasian atau pelimpahan kewenangan dan karena itu kekuasaan dapat disebut sebagai “mandat” yang bersumber atau berasal
45
Farid Nu’man Hasan. 2009. Seuntai Bunga Rampai Politik Islam: Memahami Politik Islam Secara Tekstual
dan Kontekstual. Jakarta: Tauhid Media Center. Hal. 1. 46
Jubair Situmorang. 2014. Model Pemikiran dan Penelitian Politik Islam. Bandung: CV Pustaka Setia. Hal.
41.
29 Universitas Sumatera Utara
dari Allah. 47Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha melihat. Q.S.an-Nisa :58 48 Prinsip Musyawarah Musyawarah mempunyai kedudukan penting dalam ajaran islam dan menjadi pilar dalam kehidupan masyarakat Muslim. Nabi Muhammad SAW adalah seorang Nabi, Rasulullah dan kepala Negara yang selalu bermusyawarah dalam menyelesaikan persoalan kemasyarakatan, termasuk soal perang. 49 Musyawarah berbeda dengan demokrasi liberal, dalam musyawarah yang dipentingkan adalah jiwa persaudaraan yang dilandasi keimanan kepada Allah, sehingga yang menjadi tujuan musyawarah bukan mencapai kemenangan untuk sesuatu pihak atau golongan, tetapi untuk kepentingan atau kemaslahatan umum dan rakyat. 50 Prinsip Persamaan Prinsip persamaan dalam islam dapat dipahami dari Al-Qur’an surah al-Hujurat : 13. Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersukusuku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia
47
Muhammad Tahir Azhary. 2003. Negara Hukum; Suatu Studi tentang Prinsip Dilihat dari Segi Hukum Islam, Implementasinya pada Periode Negara Madinah dan Masa Kini. Jakarta: Prenada Media. Hal.106. 48 Ibid. Hal. 105. 49 Ridwan HR. 2007. Fiqih Politik: Gagasan, Harapan, dan Kenyataan. Yogyakarta: FH UII PRESS. Hal.23 50 Muh Tahir Azhary. Op.Cit. Hal. 113
30 Universitas Sumatera Utara
diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal. 51 Prinsip pengakuan dan perlindungan terhadap hak asasi manusia Dalam islam hak-hak asasi manusia bukan hanya diakui tetapi juga dilindungi sepenuhnya. Hal tersebut secara tegas digariskan dalam Q.S. al-Isra:70: Dan Sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan. Melalui ayat tersebut terkandung prinsip pengakuan dan perlindungan hak asasi manusia sebagai hak-hak dasar yang dikaruniai Allah kepadanya. Pengakuan dan perlindungan terhadap hak-hak tersebut dalam islam ditekankan pada tiga hal yaitu: persamaan manusia, martabat manusia, dan kebebasan manusia (kebebasan beragama, kebebasan berpikir dan menyatakan pendapat, kebebasan untuk memiliki harta benda, kebebasan untuk berusaha dan memilih pekerjaan dan kebebasan untuk memilih tempat kediaman) 52
Prinsip perdamaian Dalam islam hubungan negara-negara lain harus dijalin dan berpegang pada prinsip perdamaian. Pada dasarnya sikap bermusuhan atau perang merupakan 51
Ibid. Hal. 125 Ibid. Hal. 131
52
31 Universitas Sumatera Utara
sesuatu yang terlarang dalam al-qur’an. Perang hanya merupakan suatu tindakan darurat dan bersifat defensif atau membela diri. Al-Qur’an hanya mengizinkan tindakan kekerasan atau perang apabila pihak lain yang memulai lebih dahulu melancarkan hal tersebut. 53 Prinsip kesejahteraan Prinsip kesejahteraan dalam islam bertujuan mewujudkan keadilan sosial dan keadilan ekonomi bagi seluruh anggota masyarakat. Pengertan keadilan sosial dalam islam bukan hanya sekedar pemenuhan kebutuhan materiil atau kebendaan saja, tetapi mencakup pula pemenuhan kebutuhan spiritual dari seluruh rakyat. 54 Berbeda dengan barat, pelaksanaan kesejahteraan sosial memiliki motivasi ganda. didorong oleh kepentingan perusahaan,karena ingin melindungi modalnya. kalaupun jaminan sosial itu harus diberikan perhitungan untung rugi perusahaan tidak mungkin diabaikan. 55
Prinsip ketaatan rakyat Seluruh rakyat dalam suatu negara wajib mentaati pemerintah sesuai dengan perintah Allah dalam Q.S.An-Nisa: 59 yang berisikan “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu,
53
Ibid. Hal. 147 Ibid. Hal. 150 55 Ibid. Hal. 152 54
32 Universitas Sumatera Utara
kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul(sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya”. 56 1.6.2.2.Tipologi pemikiran politik islam Sejak kolonialisme Barat menimpa dunia Islam pada abad 18-20 dan mundurnya politik Islam yang ditandai dengan runtuhnya kekhalifahan Usmani ternyata tidak selamanya mendatangkan akibat negatif, tetapi juga mampu membuat kaum muslimin mampu merumuskan dirinya kembali, termasuk pemikiran politik Islamnya. 57 Berdasarkan perkembangan dan peta perpolitikannya, pemikiran politik Islam dapat dikategorikan kedalam tiga bagian, yaitu pemikiran politik islam organik tradisional, sekuler, dan moderat. 58
a. Tipologi Pemikiran Politik Islam Organik Tradisional Tipologi pemikiran ini melihat bahwa Islam adalah agama sekaligus negara (din wa daulah). Islam dan negara merupakan dua entitas yang menyatu. Hubungan Islam dan negara benar-benar organik, yaitu negara berdasarkan syariat Islam dengan ulama sebagai penasihat resmi eksekutif atau pemegang kekuasaan tertinggi. Sebagai agama sempurna, bagi pemikir politik Islam tipologi ini, Islam
56
Ridwan HR. Op.Cit. Hal. 45 Sukron Kamil. 2013. Pemikiran Politik Islam Tematik: Agama dan Negara, Demokrasi, Civil Society,
57
Syariah dan HAM, Fundamentalisme, dan Antikorupsi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Hal.2. 58
Ibid. Hal. 25- 34.
33 Universitas Sumatera Utara
bukan hanya agama dalam pengertian barat yang sekuler, melainkan juga pola hidup yang lengkap dengan pengaturan untuk segala aspek kehidupan, termasuk politik. Tokoh yang termasuk kedalam tipologi ini adalah Rasyid Ridha (18651935), Sayyid Qutub (1906-1966), Abu Al- ‘Ala Al Maududi (1903-1979), dan di Indonesia Muhammad Natsir.
b. Tipologi Pemikiran Politik Islam Sekuler Kebalikan dari tipologi pertama, menurut tipologi ini Islam adalah agama yang tidak berbeda dengan agama lainnya dalam hal tidak mengajarkan cara-cara pengaturan tentang kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Sebagaimana yang pernah dikemukakan oleh Syaikh Khalid Muhammad Khalid didalam kitab ArRijal Haular Rasul sebelum beliau merevisi kitab tersebut mengatakan bahwa Islam dan Negara adalah dua hal yang tidak boleh dan tidak benar untuk disatukan. Islam sama sekali tidak memiliki hak untuk mencampuri urusan pemerintah dan negera. 59 Sesungguhnya tipologi kedua ini sama saja dengan tipologi yang pertama. Jika yang pertama terbelenggu oleh pemikiran dan praktik politik Islam klasik, tipologi pemikiran politik Islam kedua ini terbelenggu dan terlalu terpesona oleh pemikiran nation state Barat yang modern. Tokoh- tokoh yang masuk kedalam tipologi ini adalah Ali Abdur Raziq (1888- 1966), A. Luthfi Al-Sayyid (1872- 1963), dan di Indonesia seperti Soekarno.
59
Farid Nu’man Hasan. Op.Cit. Hal. 24
34 Universitas Sumatera Utara
c. Tipologi Pemikiran Politik Islam Moderat Tipologi pemikiran politik Islam moderat pada dasarnya menolak klaim ekstrim bahwa Islam adalah agama yang lengkap, yang mengatur semua urusan, termasuk politik. Namun demikian, tipe ini juga menolak klaim ekstrem kedua yang menyatakan bahwa Islam tidak ada kaitannya dengan politik. Menurut tipologi ini, kendati Islam tidak menunjukkan preferensinya pada sistem politik tertentu, dalam Islam terdapat prinsip moral atau etika bagi kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Untuk pelaksanaanya, umat Islam bebas memilih sistem manapun yang terbaik. Tokoh yang termasuk kedalam tipologi ini adalah Muhammad Abduh (1862-1905), Fazlurrahman, Mohammed Arkoun, dan di Indonesia adalah Nurcholish Madjid.
1.7. Kerangka Konsep 1.7.1. Konsep Gerakan Sosial Gerakan sosial umumnya didefinisikan sebagai gerakan bersama sekelompok orang atau masyarakat yang terorganisasi tetapi informal bersifat lintas kelompok untuk menentang atau mendesakkan perubahan. Sejumlah ahli sosiologi Giddens, Horton dan Hunt, Kornblum, Keller dan Calhoun menekankan pada segi kolektif dari gerakan sosial ini, sedangkan di antara mereka ada pula yang menambahkan segi kesenjangan, organisasi dan kesinambungan. Jary dan Jary mendefinisikan gerakan sosial sebagai suatu aliansi sosial sejumlah besar orang yang bersifat
35 Universitas Sumatera Utara
mendorong atau menghambat suatu segi perubahan sosial dalam suatu masyarakat. 60 Sherman dan Kolker mengemukakan gerakan sosial timbul sebagai reaksi dari melemahnya kesatuan kekuasaan sebagai imbas dari rekayasa ulang pembagian kekuasaan dan rekayasa ulang pengaruh serta perubahan struktur dalam masyarakat. Menurut Turner dan Killian gerakan sosial secara luas didefenisikan sebagai suatu usaha bersama untuk meningkatkan suatu penentangan perubahan dalam masyarakat di mana usaha tersebut memainkan peran. 61 Paul. B. Harton dan Chester L. Hunt, dalam bukunya sosiologi memeberikan batasan gerakan sosial sebagai suatu usaha kolektif yang bertujuan untuk menunjang atau menolak perubahan. Definisi lain menurut Kamanto Sunarto, dalam bukunya sosiologi menjelaskan pengertian gerakan sosial sebagai perilaku kolektif
yang memiliki
tujuan
jangka panjang untuk
mengubah
atau
mempertahankan masyarakat atau institusi yang ada di dalamnya. 62 Terdapat banyak ahli yang membahas mengenai tipologi gerakan sosial, salah satunya David F. Aberle. Berikut tipologi gerakan sosial menurut Aberle: 1. Gerakan sosial alternatif, yaitu gerakan yang bertujuan mengubah perilaku tertentu dalam diri individu. Dalam tipe ini mencakup berbagai kegiatan seperti kampanye antinarkoba, antimiras, antiseks bebas, dan sebagainya, 60
Komarudin Sahid. 2011. Memahami Sosiologi Politik. Bogor: Ghalia Indonesia. Hal. 282 Budi Suryadi. 2007. Sosiologi Politik Sejarah, Definisi dan Perkembangan Konsep. Yogyakarta: IRCiSoD.Hal.117 62 Damsar. Op.Cit. Hal 130 61
36 Universitas Sumatera Utara
2. Gerakan sosial redemtif, merupakan gerakan yang bertujuan mengubah keseluruhan perilaku individu. Jadi, gerakan ini memiliki sasaran yang sama dengan gerakan sosial alternatif (yaitu individu), namun beda dalam cakupan. Gerakan sosial redemtif merubah perilaku lama menjadi perilaku baru, yang berbeda sama sekali dengan yang lama. Contoh yang diajukan biasanya gerakan keagamaan seperti gerakan fundamentalis keagamaan, seperti gerakan fundamentalis Kristen, Islam, Yahudi, atau Hindu. 3. Gerakan sosial reformatif adalah gerakan perubahan atau reformasi pada segi atau bagian tertentu masyarakat, gerakan ini jelas berbeda dengan dua gerakan yang disebut lebih awal yang menekan pada individu. 4. Gerakan
sosial
transformatif
menunjuk
pada
gerakan
untuk
mentransformasikan tatanan sosial itu sendiri. Para anggotanya memiliki kehendak mengubah tatanan sosial masyarakat menjadi tatanan yang lebih baik menurut versi mereka. 63 Tipologi Aberle kemudian dipertajam dengan menambah dua tipe lainnya yaitu gerakan sosial transnasional dan gerakan sosial metaformatif. Gerakan sosial transnasional merupakan gerakan yang ingin mengubah kondisi tertentu , yang tidak hanya ada dalam lingkungan mereka tetapi juga seluruh dunia. Gerakan sosial ini sering ditujukan untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup, pengentasan kemiskinan, dan lain sebagainya. Sedangakan gerakan sosial metaformatif menunjuk pada gerakan yang ingin mengubah tatanan sosial itu
63
Ibid. Hal.133-134
37 Universitas Sumatera Utara
sendiri, yang tidak hanya pada skala lokal dan nasional, tetapi lebih luas lagi yaitu tatanan sosial global. Gerakan komunisme dan fasisme merupakan contoh dari gerakan sosial metaformatif ini. Selain itu, gerakan fundamentalisme keagamaan bias menjadi suatu gerakan yang bersifat metaformatif bila cakupannya telah global. 64 Dalam studi Henselin ditemukan bahwa terdapat beberapa tahapan dari gerakan sosial: 65 1. Tahapan kerusuhan dan agitatif. Bermula dari sekelompok orang yang merasa terganggu oleh kondisi tertentu dan hendak mengubahnya. Muncul pemimpin yang mampu menerjemaahkan perasaan orang-orang ke dalam bentuk wacana yang menyangkut sejumlah isu yang berhubungan dengan sebab ketergangguan tersebut. 2. Tahapan mobilisasi sumber daya. Tahapan pertama gerakan bias dilalui jika mampu memobilisasi sumber daya seperti waktu, dana, keterampilan orang, dan untuk mendapatkan perhatian media massa. 3. Tahap pengorganisasian. Tahapan ini ditandai dengan adanya pembagian kerja. Pemimpin memutuskan suatu kebijakan, sedangkan perangkat struktur yang ada melaksanakan tugas sehari-hari yang diperlukan agar gerakan tetap berjalan.
64
Ibid. Hal.135 Ibid. Hal.136-137
65
38 Universitas Sumatera Utara
4. Tahap institusionalisasi. Pada tahap ini gerakan telah mengembangkan suatu birokrasi. Kontrol berada di tangan para pejabat karier, yang mungkin lebih mementingkan kepentingan atau posisi mereka sendiri ketimbang pencapaian tujuan pergerakan itu sendiri. 5. Tahapan kemunduran dan kemungkinan kebangkitan kembali. Manajemen kegiatan sehari-hari mendominasi kepemimpinan. Juga ditandai dengan perubahan sentiment politik, tidak ada lagi kelompok orang yang mempunyai komitmen kuat dan berbagi suatu tujuan bersama. Jika itu ditemukan, maka gerakan sosial berpeluang redup dan terus menghilang. Pada saat redup dimungkinkan juga muncul pemimpin yang lebih idealis dan berkomitmen tinggi untuk menyegarkan gerakan. 1.8.Metodologi Penelitian 1.8.1.Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah penelitian deskriptif, dimana penelitian deskriptif merupakan suatu cara yang digunakan untuk memecahkan masalah pada masa sekarang berdasarkan fakta data-data yang ada. Penelitian ini memberikan gambaran detail menganai gejala atau fenomena. Tujuan dasar penelitian deskriptif ini adalah membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual,dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. 66 1.8.2. Jenis Penelitian 66 Sudarwan Danin. 2002. Menjadi Peneliti Kualitatif: Ancangan Metodologi Presentasi dan Publikasi Hasil Penelitian Untuk Mahasiswa dan Peneliti Bidang Ilmu-ilmu Sosial, Pendidikan dan Humaniora. Bandung: Pustaka Setia. Hal.41
39 Universitas Sumatera Utara
Penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Menurut definisi Bodgan dan Taylor penelitian kualitatif merupakan suatu prosedur penelitian yang akan menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang yang diamati. Pendekatan kualitatif diharapkan mampu menghasilkan uraian yang mendalam tentang ucapan, tulisan dan perilaku yang dapat diamati dari suatu individu, kelompok, masyarakat, atau organisasi tertentu yang dikaji dari sudut pandang yang utuh, komprehensif dan holistik. 67 1.8.3. Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini akan mengumpulkan data dengan cara studi pustaka. Data yang dikumpulkan adalah data sekunder yang berasal dari buku, jurnal, artikel maupun literature lain yang berhubungan dengan penelitian ini. Pengumpulan data dilakukan dengan membaca, menganalisis dan mengutip dari sumber terkait. 1.8.4. Teknis Analisa Data Dalam penelitian ini teknik yang digunakan dalam menganalisa data ialah model analisis Mils dan Huberman. Dalam hal ini analisis data kualitatif dapat dilakukan melalui langkah reduksi data, penyajian data, mengambil kesimpulan, dan verifikasi. 68Reduksi data merupakan proses pengumpulan data penelitian dan proses seleksi data yang dibutuhkan atau relevan dengan penelitian ini. Pada tahapan ini peneliti mencoba mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan ISIS kemudian menyeleksi data-data tersebut sesuai dengan kebutuhan yang ada.
67
Lexy J Moleong. 1994. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Hal. 27 Iskandar. 2009. Metode Penelitian Kualitatif: Aplikasi untuk Penelitian Pendidikan, Hukum, Ekonomi &Manajemen, Sosial, Humaniora, Politik, Agama dan Filsafat. Jakarta: GP Press. hal 139-142
68
40 Universitas Sumatera Utara
Tahapan selanjutnya ialah penyajian data. Pada tahap ini data yang didapat diolah menjadi teks naratif yang tersusun secara sistematis ke dalam bagian-bagian penting. Bagian-bagian tesebut disesuaikan dengan masalah-masalah yang menjadi fokus pada penelitian ini. Mengambil kesimpulan dan verifikasi dilakukan dengan melanjutkan analisa dari reduksi data dan penyajian data, pada tahap ini data disimpulkan tetapi masih berpeluang untuk menerima masukan. Setelah hasil penelitan telah diuji kebenarannya maka peneliti dapat menarik kesimpulan berbentuk deskripsi. 1.9.Sistematika Penulisan Sistematika penulisan merupakan penjabaran rencana penulisan untuk lebih mempermudah dan terarah dalam penulisan skripsi. Agar mendapatkan gambaran yang jelas dan terperinci penulis membagi penulisan skripsi ini ke dalam empat bab. Adapun susunan sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN Pada bab satu terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka teori, kerangka konsep, metodologi penelitian, dan sistematia penulisan. BAB II SEJARAH PERGERAKAN ISLAM & PROFIL ISIS
41 Universitas Sumatera Utara
Pada bab dua akan menjabarkan mengenai sejarah kebangkitan pergerakan islam mulai era nabi Muhammad sampai Arab Springs, cikal bakal berdirinya ISIS, sepak terjang ISIS, biografi tokoh-tokoh penting ISIS, dan wilayah kekuasaan ISIS. BAB III ANALISIS IDEOLOGI PERGERAKAN ISLAM ABAD 21(NILAINILAI PERJUANGAN ISIS Pada bab III ini menyajikan data dan analisa data mengenai Ideologi pergerakan Islam di Timur
Tengah, nilai-nilai perjuangan ISIS dan relevansi ideologi
pergerakan islam terhadap nilai nilai perjuangan ISIS. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab terakhir ini penulis akan membuat rangkuman, kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan serta penulis akan menambahkan beberapa saran terkait hasil penelitian
42 Universitas Sumatera Utara