1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi suatu negara memerlukan pola pengaturan dan pengolahan sumber-sumber ekonomi yang tersedia secara terarah dan terpadu serta dimanfaatkan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Lembaga keuangan saling bahu-membahu mengelola dan menggerakan semua potensi ekonomi agar berdaya dan berhasil guna secara optimal. Lembaga keuangan, khususnya lembaga perbankan mempunyai peranan yang amat strategis dalam menggerakan roda perekonomian suatu negara (Sinungan,1992). Sebagai lembaga yang bergerak dalam bidang keuangan, perbankan memegang peranan yang sangat penting didalam sistem keuangan negara. Kasmir (2002) menyatakan bahwa bank merupakan badan usaha yang memiliki fungsi menghimpun dana dari masyarakat, baik dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kredit kepada masyarakat atau bisa disebut sebagai perantara keuangan (financial intermediary). Sedemikian pentingnya peranan sektor perbankan dalam perekonomian, sejarah mencatat bahwa sektor perbankan mengalami masa-masa sulit saat krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1997-1998 yang akhirnya berujung pada menurunya kepercayaan masyarakat pada sektor perbankan. Hal ini disebabkan oleh kredit macet (Non Performing Loan) yang semakin meningkat tajam sehingga terjadi penarikan dana secara besar-besaran disektor perbankan yang disebut dengan rush, yang menyebabkan produktivitas menurun, serta
1
2
perekonomian nasional mengalami depresi dengan pertumbuhan ekonomi negatif, Abimanyu (2008) dalam Ismaulandy (2014). Masyarakat yang kelebihan dana dapat menyimpan dananya di bank dalam bentuk giro, deposito, tabungan dan bentuk lain yang dipersamakan dengan itu sesuai kebutuhan dan disebut sebagai dana pihak ketiga. Sementara masyarakat yang kekurangan dan membutuhkan dana dapat mengajukan pinjaman atau kredit pada bank, Fransisca dan Siregar (2009) dalam Yuwono dan Meiranto (2012). Dendawijaya (2005) mengemukakan bahwa dana-dana yang dihimpun dari masyarakat dapat mencapai 80%-90% dari seluruh dana yang dikelola bank dan kegiatan pengkreditan mencapai 70%-80% dari kegiatan usaha bank. Menurut Dahlan Siamat (2005) salah satu alasan terkonsentrasinya usaha bank dalam penyaluran kredit adalah sifat usaha bank sebagai lembaga intermediasi antara unit surplus dengan unit defisit. Sumber utama dana bank berasal dari masyarakat sehingga secara moral mereka harus menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit. Sebagaimana umumnya negara berkembang, sumber dana usaha di Indonesia masih didominasi oleh penyaluran kredit perbankan yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Hal ini sebagaimana yang terjadi saat ini, Bank Indonesia menyatakan bahwa pertumbuhan kredit perbankan di Indonesia hingga akhir 2015 akan tumbuh berada pada kisaran 13%-14%. Hal tersebut akan tercapai jika pertumbuhan ekonomi nasional dapat menyentuh di kisaran 5%-5,4% di sepanjang tahun ini. (http://www.infobank.com) Salah satu lembaga keuangan perbankan yang sangat berperan aktif dalam menunjang pertumbuhan ekonomi masyarakat ditunjukan oleh PT. Bank Rakyat
3
Indonesia (Persero) Tbk, Bank BUMN ini membuktikan
dengan pencapaian
outstanding kredit mikro sebesar Rp 108,6 triliun pada tahun 2012 sehingga mengantarkan BRI mendapatkan penghargaan sebagai salah satu pelaku usaha microbanking terbesar didunia yang berhasil memberikan kredit terbesar kepada masyarakat (http://tempo.com) sekaligus sebagai The Asian Banker untuk kategori Best Microfinance Business 2013. Berikut ini adalah tabel perkembangan kinerja BRI selama kurun waktu terakhir. Tabel 1.1 Tabel Perkembangan Kinerja Bank Rakyat Indonesia Tahun
Kredit
CAR
NPL
DPK
Modal
(Miliar)
(Persen)
(Persen)
(Miliar)
Bank (Miliar)
2005
74.897
15,29%
4.69%
97.046
13.353
2006
89.229
18,82%
4,83%
124.468
16.879
2007
112.719
15,84%
3,43%
165.600
19.438
2008
160.062
13,18%
2,78%
201.537
22.357
2009
205.522
13,20%
3,52%
255.928
27.257
2010
246.964
13,76%
2,78%
333.652
36.673
2011
283.583
14,96%
2,30%
384.264
49.820
2012
348.227
16,95%
1,78%
450.166
64.882
2013
430.167
16,99%
1,55%
504.281
79.327
2014
490.402
18,31%
1,69%
622.322
97.737
Sumber : Laporan Tahunan Bank Rakyat Indonesia Dapat dilihat dari tabel bahwa jumlah kredit yang disalurkan Bank Rakyat Indonesia selalu mengalami kenaikan selama periode 2005-2014 dan diikuti pula dengan kenaikan dana pihak ketiga serta modal internal dari bank BRI sendiri. Dana pihak ketiga dan modal bank merupakan
dana
yang menjadi sumber
4
pendanaan kredit. Jika dilihat dari nominalnya, jumlah dana pihak ketiga lebih besar dari modal bank, sehingga sumber terbesar pendanaan kredit lebih didominasi oleh dana pihak ketiga. Rasio CAR
yang pada hakikatnya
menunjukan kapasitas kecukupan modal, sempat mengalami penurunan yang cukup signifikan selama 3 tahun berturut-turut yakni mulai
dari tahun 2007
sampai dengan 2009 dan baru mulai naik pada tahun 2010. Non Performing Loan (NPL) atau kredit macet juga sempat mengalami kenaikan sebanyak tiga kali dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, tetapi kenaikan NPL tersebut masih dibatas aman karena masih berada dibawah angka 5 % sesuai dengan standar yang ditetapkan Bank Indonesia. Tahun 2006 nilai NPL sebesar 4,83 % atau naik 0,14 % jika dibandingkan tahun 2005 yang tercatat 4,69 %. Kemudian tahun 2007 dan 2008 kembali turun. Tahun 2009 nilai NPL kembali naik sebesar 0,74 % dari tahun 2008. Tahun 2010 sampai 2013 secara berturutturut NPL
mengalami penurunan, dan di tahun 2014 nilai NPL kembali
mengalami kenaikan 0,14%. Kenaikan rasio NPL ini terjadi karena adanya perlambatan pertumbuhan ekonomi dan menurunya harga komoditas. Tahun 2005 total kredit yang disalurkan sebesar 74.897 miliar didukung nilai CAR 15,29% , DPK 97.046 miliar, modal bank 13.353 miliar dan nilai NPL 4,69 %. Outstanding
kredit pada tahun 2006 adalah 89.229 miliar dengan
kenaikan DPK 124.468 miliar, CAR 18,82 %, modal bank 16.879 miliar tetapi nilai NPL naik 0,14 % menjadi 4,83 %. Tahun 2007 nilai CAR turun cukup signifikan sebesar 2,98 % dari tahun 2006 menjadi 15,84% tetapi hal ini tidak berpegaruh terhadap jumlah kredit yang disalurkan, kredit yang disalurkan pada tahun ini sebesar 112.719 miliar, didukung
dana pihak ketiga 165.600 miliar,
5
modal bank 19.438 miliar dan NPL yang kembali stabil menjadi 3,43 %. Nilai CAR masih menunjukan penurunan di tahun 2008 menjadi 13,18 % atau turun 2,66 % jika dibandingkan dengan tahun 2007, adapun total kredit yang disalurkan pada tahun 2008 sebesar 160. 062 miliar, total DPK 201.537 miliar, modal bank 22.357 miliar dan nilai NPL 2,78%. Tahun 2009 total outstanding kredit yang disalurkan
BRI mencapai 205.522 miliar, dana pihak ketiga yang berhasil
dihimpun dari masyarakat sebesar 255.928 miliar, modal bank 27.257 miliar, CAR 13,20 % dan NPL naik menjadi 3,52 %. Bank BRI menunjukan kestabilan kinerjanya di tahun 2010, karena di tahun ini nilai NPL turun 0,74 % dari tahun 2009 menjadi 2,78 %, CAR juga mulai naik diangka 13,76 % sehingga kredit yang diberikan mencapai 252.489 miliar , DPK dan modal bank naik menjadi 333.652 miliar dan 36.673 miliar. Tahun 2011 sampai dengan 2013 total kredit yang disalurkan BRI masih terus mengalami kenaikan, begitu pula dengan nilai DPK dan CAR yang terus naik serta diimbangi dengan penurunan NPL. Tahun 2014 NPL berada diangka 1,69 % naik 0,14 % dari tahun 2013, namun kenaikan NPL yang seharusnya mengurangi jumlah kredit tersebut tidak berpengaruh terhadap jumlah kredit yang disalurkan BRI, total kredit tahun 2014 masih terus naik sebesar 490.402 miliar, dengan nilai DPK 622.322 miliar, modal bank 97.737 miliar dan CAR sebesar 18,31%. Diperolehnya predikat sebagai penyalur kredit terbesar tersebut tentunya tidak terlepas dari peran serta pemerintah yang terus berupaya menyehatkan lembaga perbankan Indonesia sejak terjadinya krisis perbankan ditahun 1997, sehingga hal tersebut dapat berdampak baik pada kemampuan bank dalam menjalankan fungsi menyalurkan kredit. Ada berbagai hal yang mempengaruhi
6
sektor perbankan untuk mengoptimalkan keputusan pemberian kredit baik dari faktor internal perbankan itu sendiri maupun faktor eksternal. Diantara faktor internal yang berpengaruh terhadap keputusan pemberian kredit adalah Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Loan To Deposit Ratio (LDR), Dana Pihak Ketiga dan Return On Asset (ROA) (Retnadi,2006). Seperti yang diungkapkan oleh Pratama (2010) yang menyatakan bahwa semakin besar nilai Capital Adequacy Ratio (CAR) maka akan semakin besar pula daya financial yang dapat digunakan untuk kepentingan pengembangan usaha dan mengantisipasi potensi kerugian yang diakibatkan oleh kegiatan penyaluran kredit. Selanjutnya rasio Non Performing Loan (NPL) sebagai rasio penilai atas kualitas pinjaman dari kredit yang telah disalurkan merupakan gambaran kemampuan bank dalam mengelola kreditnya, sehingga nilai dari Non Performing Loan (NPL) dapat dijadikan sebagai pertimbangan
bank dalam
pengambilan keputusan penyaluran kredit.
Dana pihak ketiga merupakan sumber dana bank yang berasal dari masyarakat dalam bentuk simpanan giro, tabungan dan deposito. Dana pihak ketiga yang berupa giro, tabungan dan deposito ini dihimpun oleh bank melalui berbagai macam produk
dana yang ditawarkan pada masyarakat luas, yang
menaruh kepercayaan terhadap bank yang bersangkutan untuk menyimpan uangnya kemudian disimpan kembali pada saat jatuh tempo dengan imbalan bunga maupun capital gain dari bank tersebut, Muljono (2006) dalam Rahmawati (2011).
Dengan demikian dana
kredit perbankan.
pihak ketiga mendukung tingkat penyaluran
7
Dari beberapa penelitian terdahulu masih terjadi perbedaan hasil penelitian (research gap) mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap jumlah penyaluran kredit perbankan terutama untuk pengaruh variabel CAR dan NPL terhadap jumlah penyaluran kredit. Penelitian ini mencoba untuk mengetahui faktor-faktor apakah yang berpengaruh terhadap jumlah penyaluran kredit di PT. Bank Rakyat Indonesia,Tbk selama periode 2005-2014. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL) dan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang diuji pengaruhnya terhadap jumlah penyaluran kredit. Penelitian
yang dilakukan oleh Triasdini (2010) mengenai pengaruh
CAR, NPL dan ROA terhadap penyaluran kredit modal kerja (Studi pada bank umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2004-2009) menyatakan bahwa Capital Adequacy Ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyaluran kredit modal kerja. Non Performing Loan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap penyaluran kredit modal kerja. Return On Assets berpengaruh positif dan signifikan terhadap modal kerja. Secara simultan Capital Adequacy Ratio dan Return On Assets berpengaruh signifikan terhadap penyaluran kredit modal kerja. Penelitian dari Rahayu (2011) Mengenai analisis pengaruh Capital Adequacy Ratio, Return On Asset, Non Performing Loan, dan suku bunga SBI terhadap jumlah kredit yang disalurkan bank (Studi pada bank umum swasta nasional devisa yang terdaftar di BEI periode 2010-2011). Hasilnya menunjukan bahwa Capital Adequacy Ratio memiliki pengaruh
negatif dan signifikan
terhadap jumlah kredit yang disalurkan, sementara variabel Non Performing Loan
8
berpengaruh negatif dan tidak signifikan. Return On Asset berpengaruh positif dan signifikan, sementara suku bunga SBI memiliki pengaruh yang positif dan tidak signifikan terhadap jumlah kredit yang disalurkan.
Penelitian dari Galih (2011) tentang pengaruh DPK, CAR, NPL, ROA, dan LDR terhadap jumlah penyaluran kredit pada bank di
Indonesia (Studi
Perusahaan Perbankan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia periode 20062009). Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah Dana Pihak Ketiga, Loan to Deposit Ratio, Return On Assets berpengaruh positif signifikan terhadap jumlah penyaluran kredit pada bank di Indonesia. Sedangkan Capital Adequacy Ratio dan Non Performing Loan tidak berpengaruh signifikan terhadap jumlah penyaluran kredit pada bank di Indonesia. Penelitian
yang dilakukan Yuwono dan Meiranto
(2012) tentang
pengaruh Dana Pihak Ketiga, Loan To Deposit Ratio,Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Return On Assets dan Sertifikat Bank Indonesia terhadap jumlah penyaluran kredit (Studi pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di BEI pada tahun 2007-2010) hasil yang didapatkan adalah Dana Pihak Ketiga, Loan To Deposit Ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap jumlah penyaluran kredit. Capital Adequacy Ratio, Return On Assets, Sertifikat Bank Indonesia berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap jumlah penyaluran kredit. Non Performing Loan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap jumlah penyaluran kredit. Penelitian dari Ismaulandy (2014) tentang analisis DPK, CAR, NPL, LDR, ROA, GWM dan Inflasi terhadap penyaluran kredit investasi pada bank BUMN (periode 2005-2013). Hasil yang diperoleh adalah DPK, CAR, LDR dan NPL
9
berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyaluran kredit investasi. Sementara ROA berpengaruh positif tidak signifikan, GWM dan Inflasi berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap jumlah penyaluran kredit investasi. Research gap untuk beberapa variabel yang berpengaruh terhadap jumlah penyaluran kredit dapat diringkas dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 1.2 Tabel Research Gap No 1.
Judul
Peneliti
Variabel
Hasil Penelitian
Capital
Himaniar
Variabel Independen:
CAR berpengaruh positif
Adequacy Ratio (CAR),
Triasdini
Capital Adequacy Ratio dan
Non Performing Loan
(2010)
Pengaruh
(NPL),dan
Return
On
NPL
(CAR), Non Performing berpengaruh negatif dan Loan (NPL),dan Return signifikan,
ROA
Assets (ROA) Terhadap
On Assets
berpengaruh positif dan
Penyaluran Kredit Modal
Variabel Dependen :
signifikan. Secara simultan
Kerja (Studi Pada Bank
Jumlah
Umum yang Terdaftar di
Kredit
Bursa
Efek
Penyaluran CAR
Pengaruh
Indonesia
Ketiga, Adequacy
Dana
ROA signifikan
terhadap penyaluran kredit modal kerja
Pihak Capital
Ratio,
dan
berpengaruh
Periode 2004-2009) 2.
signifikan,
Tito Adhitya
Variabel Independen: DPK, Dana
Pihak
ROA
Ketiga, berpengauh
dan
LDR
positif
dan
Non
Galih
Capital Adequacy Ratio signifikan terhadap jumlah
Performing Loan, Return
(2011)
(CAR), Non Performing penyaluran
On Assets dan Loan To
Loan (NPL), Return On Bank
di
kredit
pada
Indonesia.
10
Deposit Ratio Terhadap
Assets (ROA) dan Loan Sedangkan CAR dan NPL
Jumlah
To Deposit Ratio
tidak
Variabel Dependen:
signifikan terhadap jumlah
Penyaluran
Kredit
pada
Bank di
Indonesia (Studi Empiris
Jumlah
Bank yang Terdaftar di
Kredit
berpengaruh
Penyaluran penyaluran kredit
BEI Periode 2006-2009) 3.
Analisis
Pengaruh
Yoseva
Variabel Independen:
Capital Adequacy Ratio,
Maria Puji
Return On Asset, Non
Rahayu
Ratio, Return On Asset, signifikan terhadap jumlah
Performing
(2011)
Non Performing Loan kredit
Suku
Loan
dan
Bunga
Capital
Capital Adequacy Ratio
Adequacy memiliki pengaruh negatif
yang
disalurkan,
SBI
dan Suku Bunga SBI
Non
terhadap Jumlah Kredit
Variabel Dependen:
berpengaruh negatif tidak
yang
Jumlah
disalurkan
Bank
(Studi pada Bank Umum
Kredit
Performing
yang signifikan.
disalurkan Bank
Loan
Sementara
variabel Return On Asset
Swasta Nasional Devisa
berpengaruh
yang Terdaftar di BEI
signifikan dan suku bunga
Periode 2010-2011).
SBI memiliki yang
positif
positif
pengaruh tidak
signifikan terhadap jumlah kredit yang disalurkan. 4.
Pengaruh
Dana
Pihak
Febry
Variabel Independen :
Dana
Pihak
Pihak
Ketiga,
Ketiga, Loan To Deposit
Amithya
Dana
Ketiga,
Loan To Deposit Ratio,
Ratio,Capital Adequacy
Yuwono
Loan To Deposit Ratio,
berpengaruh positif dan
Ratio, Non Performing
dan Wahyu
Capital
signifikan
Adequacy
terhadap
11
Loan, Return On Assets dan
Sertifikat
Indonesia
terhadap
Jumlah Kredit
Bank
Penyaluran (Studi
Perusahaan
pada
Perbankan
yang Terdaftar di BEI pada Tahun 2007-2010)
Meiranto (2012)
Ratio, Non Performing
jumlah
penyaluran
Loan
kredit.
Capital
Assets
,
Return dan
On
Sertifikat
Adequacy Ratio, Return
Bank Indonesia
On
Variabel Dependen :
Bank
Jumlah
berpengaruh positif dan
Kredit
Penyaluran
Assets,
tidak terhadap
Sertifikat Indonesia
signifikan jumlah
penyaluran kredit. Non Performing
Loan
berpengaruh negatif dan tidak terhadap
signifikan jumlah
penyaluran kredit.
12
5.
Analisis
DPK,
CAR,
NPL, LDR, ROA, GWM dan
Inflasi
terhadap
penyaluran investasi
kredit pada
bank
BUMN (periode 20052013)
Wildan
Variabel Independen: Dana Pihak Ketiga (DPK),
Ismaulandy
DPK, CAR, NPL, LDR, Capital Adequacy Ratio
(2014)
ROA,GWM dan Inflasi
(CAR), LDR dan NPL
Variabel Dependen :
secara parsial berpengaruh
penyaluran investasi
kredit positif signifikan terhadap penyaluran investasi. untuk
kredit Sedangkan
variabel
ROA
berpengaruh positif dan tidak
signifikan,
GWM
dan Inflasi berpengaruh negatif signifikan penyaluran investasi.
dan
tidak terhadap kredit
13
Berdasarkan uraian latar belakang
dan perbedaan hasil penelitian
terdahulu maka peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian dengan judul ”ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), NON PERFORMING LOAN (NPL), DAN DANA PIHAK KETIGA TERHADAP JUMLAH PENYALURAN KREDIT DI PT. BANK RAKYAT INDONESIA, TBK PERIODE 2005-2014”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka yang menjadi pokok masalah utama penelitian ini adalah:
1. Apakah
terdapat pengaruh rasio Capital Adequacy Ratio (CAR)
terhadap jumlah penyaluran kredit di PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk selama periode 2005-2014? 2. Apakah terdapat
pengaruh rasio Non Performing Loan (NPL)
terhadap jumlah penyaluran kredit di PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk selama periode 2005-2014? 3. Apakah Dana Pihak Ketiga berpengaruh terhadap jumlah penyaluran kredit di PT. Bank Rakyat Indonesia,Tbk selama periode 2005-2014? 4. Apakah Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL) dan Dana Pihak Ketiga berpengaruh secara simultan terhadap jumlah penyaluran kredit di PT. Bank Rakyat Indonesia,Tbk selama periode 2005-2014?
14
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.3.1
Tujuan Penelitian 1. Untuk menganalisis dan membuktikan pengaruh rasio Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap jumlah penyaluran kredit di PT. Bank Rakyat Indonesia,Tbk selama periode 2005-2014. 2. Untuk menganalisis dan membuktikan pengaruh rasio Non Performing Loan (NPL) terhadap jumlah penyaluran kredit di PT. Bank Rakyat Indonesia,Tbk selama periode 2005-2014. 3. Untuk menganalisis dan membuktikan pengaruh Dana Pihak Ketiga terhadap jumlah penyaluran kredit di PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk selama periode 2005-2014. 4. Untuk menganalisis dan membuktikan secara simultan pengaruh rasio Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL) dan Dana Pihak Ketiga terhadap jumlah penyaluran kredit di PT. Bank Rakyat Indonesia,Tbk selama periode 2005-2014.
1.3.2. Kegunaan Penelitian 1). Bagi Peneliti : 1. Meningkatkan kemampuan peneliti dalam menganalisa fenomena dalam ekonomi dan keuangan khususnya menyangkut kinerja bank. 2. Memberikan pemahaman yang baru dan mendalam tentang Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Dana Pihak Ketiga beserta pengaruhnya terhadap jumlah penyaluran kredit perbankan khususnya di PT. Bank Rakyat Indonesia,Tbk.
15
2). Bagi Akademisi : 1. Memberikan sumbangan atau kontribusi terhadap pengembangan manajemen keuangan dan analisis keuangan. 2. Mendorong untuk dilakukan kajian dan penelitian yang lebih mendalam tentang perbankan . 3). Bagi Praktisi : 1. Membantu manajemen bank untuk mengukur kinerjanya terkait dengan rasio Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), dan dana pihak ketiga. 1.4 Sistematika Penelitian Sistematika penulis bertujuan untuk memudahkan pemahaman dan penelaahan dalam penelitian. Dalam penelitian ini, sistematika penulisan terdiri atas lima bab, masing-masing uraian yang secara garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini merupakan pendahuluan yang berisikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini menguraikan teori-teori dan pembahasan secara terperinci yang memuat tentang pengertian bank secara umum, peranan dan fungsi bank, sumber dana bank, tinjauan tentang kredit, analisis penilaian kesehatan bank (CAMELS), Capital Adequacy Ratio (CAR), Non
16
Performing Loan (NPL), dana pihak ketiga, uraian penelitian terdahulu, kerangka pemikiran dan hipotesis peneliti. BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini berisikan tentang pengembangan metodologi yang terdiri dari jenis penelitian, ruang lingkup penelitian, lokasi penelitian, jenis data, teknik pengumpulan data, definisi operasional variabel, serta metode analisis data. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab empat berisi hasil dan pembahasan yang menjelaskan deskripsi objek penelitian, analisis data dan interpretasi hasil. BAB V PENUTUP Bab lima berisi penutup yang menjelaskan kesimpulan dari hasil analisis Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), dan dana pihak ketiga terhadap jumlah penyaluran kredit di PT Bank Rakyat Indonesia selama periode 2005-2014, keterbatasan penelitian, dan saran yang berupa tindakan-tindakan yang sebaiknya dilakukan.