1 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Masalah Pendidikan di sekolah bertujuan untuk mengembangkan sumber daya
manusia yang berkualitas yang mampu memberikan konstribusi besar bagi negara. Dalam pelaksanaan mengajar di sekolah, guru mempunyai peranan yang sangat besar demi tercapainya tujuan pengembangan sumber daya manusia tersebut. Oleh karena itu seorang guru dituntut harus mempunyai kompetensi yang memadai dalam hal pengajaran di sekolah. Apabila kompetensi guru kurang memadai maka akan menyebabkan pelaksanaan mengajar menjadi kurang lancar yang pada akhirnya akan mengakibatkan peserta didik tidak senang terhadap pelajarannya sehingga peserta didik dapat mengalami kesulitan belajar dan prestasi belajar akan menurun. Salah satu tugas utama guru dalam kegiatan pembelajaran di sekolah adalah menciptakan suasana pembelajaran yang menarik prerhatian peserta didik agar senantiasa belajar dengan baik dan bersemangat, sebab dengan iklim pembelajaran yang seperti ini akan berdampak positif dalam pencapaian prestasi belajar yang optimal. Untuk itu sebaiknya guru mempunyai kemampuan berinteraksi yang baik berupa hubungan yang komunikatif. Hubungan yang komunikatif dapat terjadi apabila seorang guru memiliki kemampuan untuk memahami apa dan bagaimana persepsi seorang siswa terhadap seorang guru. Interaksi yang baik terjadi apabila terdapat hubungan aktif dua arah antar guru dan
1 1
2
anak didik yang berlangsung dalam ikatan tujuan pendidikan. Dalam pembelajaran interaksi ini disebut dengan Interaksi edukatif. Di dalam interaksi edukatif tersebut terdapat hubungan yang aktif antara guru dan siswa dengan sejumlah pengetahuan sebagai mediumnya. Dalam hal ini salah satu faktor yang dapat menyebabkan interaksi ini berjalan dengan baik adalah kemampuan guru. Seorang guru dituntut untuk mampu menggunakan berbagai macam keterampilan, strategi dan alat bantu mengajar saat sedang berinteraksi dengan siswa. Aristiyani (2011 : 1) menyatakan bahwa: Di dalam proses belajar mengajar siswa memiliki posisi sentral, oleh karena itu sudah menjadi keharusan bahwa siswa harus berpartisipasi aktif saat proses belajar mengajar sedang berlangsung. Salah satu cara yang dapat digunakan guru agar siswa aktif dikelas adalah dengan menggunakan alat bantu Reward kepada siswa. Reward dapat mewakili sesuatu yang tidak disampaikan guru dengan kata-kata atau kalimat. Kesulitan peserta didik memahami konsep dan prinsip tertentu dapat diatasi dengan mengunakan Reward. Pemberian Reward dapat melahirkan umpan balik yang baik dari peserta didik. Dengan memanfaatkan taktik pemberian Reward ini, guru dapat menggairahkan keinginan belajar peserta didik.
Keampuhan Reward sebagai alat bantu pendidikan untuk mendapatkan umpan balik dari peserta didik akan terasa jika penggunaannya tepat. Pemberian Reward tidak diperbolehkan terlalu sering, sebab hal itu akan menjadi kebiasaan yang kurang menguntungkan dalam kegiatan belajar mengajar. Hal ini terjadi karena peserta didik akan giat belajar bila hasil kerjanya mendapatkan imbalan dari guru. Karena ada hadiah, baru perserta didik mau belajar dengan giat. Tetapi bila tidak, perserta didik akan malas belajar. Oleh karena itu, alangkah bijaksana
3
jika guru tidak memberitahukan terlebih dulu kepada peserta didik sebelum dia menyelesaikan tugas yang diberikan dengan baik. Djamarah ( 2013 : 151) Menyatakan bahwa: Berilah hadiah secara tiba-tiba atau di akhir pelajaran. Dengan begitu, maka peserta didik merasa bangga karena hasil belajarnya dihargai. Hal itu juga menjadi dorongan bagi peserta didik lainnya untuk selalu bersaing dalam belajar. Persaingan yang baik dalam pelajaran tersebut tentu akan berdampak baik terhadap prestasi belajar siswa.
Prestasi belajar yang semakin membaik akan terlihat
apabila siswa
mampu memberikan perubahan dari segi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Oleh karena itu, Setiap unsur dalam pendidikan khususnya guru harus terampil berperan aktif dalam berinteraksi untuk membantu peserta didik
mencapai
prestasinya. Dengan demikian tujuan dari pendidikan itu akan tercapai. Demikian halnya dalam pelajaran ekonomi guru hendaknya menciptakan suasana belajar yang aktif melalui interaksi yang baik dengan siswa. Sehingga prestasi belajar ekonomi siswa akan baik. Namun pada kenyataannya, pada saat proses belajar mengajar sedang berlangsung, ada kalanya guru tidak menyadari ada sebagian siswa enggan atau merasa takut melakukan interaksi dengan guru. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor penghambat yang membuat siswa kurang percaya diri untuk menyampaikan pendapat atau pertanyaanya. Demikian halnya di SMAN I SIPOHOLON, berdasarkan hasil observasi langsung yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 6 februari terlihat bahwa interaksi antara guru dan siswa masih kurang baik, hal ini disebabkna karena
4
faktor guru yang tidak mengenal siswanya secara keseluruhan dengan baik, selain itu pada saat proses belajar mengajar sedang berlangsung, ada kalanya guru tidak menyadari ada sebagian siswa enggan atau merasa takut melakukan interaksi dengan guru karena faktor kebiasaan, kurangnya percaya diri dan tidak timbulnya rasa tertarik mengikuti pelajaran. Akibatnya Prestasi belajar ekonomi
siswa
belum optimal. Berdasarkan data yang diperoleh dari DKN siswa kelas XI jurusan IPS didapatkan data sebanyak 45 siswa atau sebesar 65% telah mencapai KKM dan sebanyak 24 siswa atau 35 % siswa yang belum mencapai KKM. Dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan adalah 75.
Kelas
Tabel 1.1 Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Jumlah tuntas Jumlah tidak tuntas Jumlah siswa Kkm (%) (%)
XI IPS 1 23 orang 75 17 (73%) 15 (65%) XI IPS 2 23 orang 75 13 (56%) XI IPS 3 23 orang 75 Jumlah 69 orang 45 orang (65 %) Sumber : DKN SMA Negeri 1 Sipoholon
6 (26%) 8 (35%) 10 (43%) 24 orang (35%)
Berdasarkan observasi dan wawancara yang dilakukan dengan Ibu Yuslina Pangaribuan selaku guru mata pelajaran ekonomi didapatkan bahwa penyebab prestasi belajar ekonomi siswa belum optimal adalah karena masih banyak siswa yang tidak memiliki motivasi dan keinginan untuk mengikuti pelajaran dengan baik. Sementara berdasarkan hasil pengamatan saya, faktor yang menyebabkan prestasi belajar siswa belum optimal adalah karena guru belum mampu menciptakan suasana belajar melajar yang menyenangkan yang dapat menarik perhatian siswa. Selain itu, dalam proses belajar mengajar guru kurang
5
memberikan ransangan bagi siswa berupa pemberian Reward yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian yang dengan judul “Pengaruh Interaksi Edukatif dan Pemberian Reward Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Sipoholon T.P 2014/2015”. 1.2
Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi
identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana Interaksi Edukatif siswa di SMA N 1 Sipoholon T.P 2014/2015 ? 2. Bagaimana pemberian Reward guru terhadap siswa di SMA N 1 Sipoholon T.P 2014/2015 ? 3. Bagaimana pengaruh Interaksi Edukatif terhadap Prestasi belajar ekonomi siswa di SMA N 1 Sipoholon T.P 2014/2015 ? 4. Bagaimana pengaruh Pemberian Reward terhadap Prestasi belajar ekonomi siswa di SMA N 1 Sipoholon T.P 2014/2015 ? 5. Bagaimana pengaruh Interaksi Edukatif dan Pemberian Reward terhadap Prestasi belajar ekonomi siswa di SMA N 1 Sipoholon T.P 2014/2015 ?
6
1.3
Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka batasan masalah dalam
penelitian ini adalah: 1. Interaksi Edukatif yang diteliti adalah interaksi guru dengan Siswa di Kelas XI IPS SMA N 1 Sipoholon T.P 2014/2015. 2. Pemberian Reward yang diteliti adalah Pemberian Reward yang dilakukan guru terhadap siswa di Kelas XI IPS SMA N 1 Sipoholon T.P 2014/2015. 3. Prestasi belajar yang diteliti adalah prestasi belajar ekonomi siswa Kelas XI IPS SMA N 1 Sipoholon T.P 2014/2015 berdasarkan nilai DKN. 1.4
Rumusan Masalah 1. Apakah ada pengaruh Interaksi Edukatif terhadap prestasi belajar ekonomi siswa di SMA N 1 Sipoholon T.P 2014/2015 ? 2. Apakah ada pengaruh pemberian Reward (hadiah) terhadap prestasi belajar ekonomi siswa di SMA N 1 Sipoholon T.P 2014/2015 ? 3. Apakah ada pengaruh Interaksi Edukatif dan Pemberian Reward terhadap Prestasi belajar ekonomi siswa di SMA N 1 Sipoholon T.P 2014/2015 ?
1.5
Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh Interaksi Edukatif terhadap prestasi belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS SMA N 1 Sipoholon T.P 2014/2015. 2. Untuk mengetahui pengaruh Pemberian Reward terhadap prestasi belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS SMA N 1 Sipoholon T.P 2014/2015.
7
3. Untuk mengetahui pengaruh Interaksi Edukatif dan Pemberian Reward terhadap prestasi belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS SMA N 1 Sipoholon T.P 2014/2015. 1.6
Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan peneliti di bidang pendidikan baik secara teori maupun aplikasi langsung dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik dimasa yang akan datang. 2. Bagi UNIMED, untuk menambah literatur perpustakaan di bidang penelitian mengenai pengaruh Interaksi Edukatif dan pemberian Reward terhadap prestasi belajar ekonomi siswa. 3. Sebagai bahan masukan bagi sekolah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Interaksi Edukatif dan Pemberian Reward terhadap prestasi belajar ekonomi siswa.