BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan daerah istimewa
se-tingkat provinsi di Indonesia yang merpakan peleburan dari Negara Kesultanan Yogyakarta dan Negara Kadipaten Paku Alaman. Di kancah nasional Daerah Istimewa Yogyakarta juga sering disebut sebagai kota bagi para pelajar (kota pelajar), ini dikarenakan Yogyakarta memiliki lebih dari 57 Sekolah Tinggi, 43 Akademi, 23 Universitas, 8 Politeknik, dan 6 Institusi yang tersebar diseluruh wilayah istimewa (http://forlap.dikti.go.id) . Setiap tahun sedikitnya lebih dari 10.000 calon mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia datang ke Daerah
Istimewa
Yogyakarta
(https://www.bps.go.id).
untuk
Dengan
melanjutkan
studi
banyaknya
calon
mahasiswa yang datang ke Yogyakarta, kebutuhan akan tempat tinggal (kost, kontrakan, asrama, apartemen) terus meningkat setiap tahunnya. Dengan banyaknya tuntutan akan tempat tinggal bagi calon mahasiswa, membuat Pemerintah Daerah (PEMDA) membangun tempat untuk tinggal (asrama mahasiswa daerah) dan belajar di Yogyakarta.
Asrama
Mahasiswa 1
Daerah
merupakan
suatu
2
fasilitas yang dibangun oleh PEMDA (Pemerintah Daerah) yang ditujukan bagi calon mahasiswa daerah yang ingin melanjutkan studi diluar daerah mereka. Di Daerah Istimewa Yogyakarta sendiri sedikitnya terdapat lebih dari 100 asrama mahasiswa daerah
yang
terbagi
atas
asrama
provinsi
dan
asrama
kabupaten. Sistem Informasi Geografis (SIG) atau juga yang dikenal sebagai Geographic Information System (GIS) merupakan sistem computer
untuk
menangkap,
menyimpan,
memeriksa,
memanipulasi, menganalisa, mengatur dan menampilkan data yang berhubungan dengan posisi di permukaan bumi. SIG dirancang
untuk
mendapatkan,
mengolah,
memanipulasi,
analisa, memperagakan dan menampilkan data spasial untuk menyelesaikan
perencanaan,
mengolah
dan
menampilkan
seluruh jenis data geografis (Edy Irwansyah, 2013). SIG dapat disajikan dalam bentuk aplikasi desktop maupun aplikasi berbasis web. SIG juga dapat memberikan penjelasan tentang suatu peristiwa, membuat peramalan kejadian, dan perencanaan strategis
lainnya
serta
dapat
membantu
menganalisis
permasalahan umum seperti masalah ekonomi, penduduk, sosial pemerintahan, pertahanan serta bidang pariwisata.
3
Algoritma Dijkstra merupakan salah satu varian dari algoritma greedy, yaitu salah satu bentuk algoritma populer dalam pemecahan persoalan yang terkait dengan masalah optimasi. Sifatnya sederhana dan lempang (straightforward). Sesuai dengan artinya yang secara harafiah berarti tamak atau rakus – namun tidak dalam konteks negatif –, algoritma greedy ini hanya memikirkan solusi terbaik yang akan diambil pada setiap
langkah
tanpa
memikirkan
konsekuensi
ke
depan.
Prinsipnya, ambillah apa yang bisa Anda dapatkan saat ini (take what you can get now!), dan keputusan yang telah diambil pada setiap langkah tidak akan bisa diubah kembali. Intinya algoritma greedy ini berupaya membuat pilihan nilai optimum lokal pada setiap langkah dan berharap agar nilai optimum lokal ini mengarah kepada nilai optimum global. Dengan kemampuan yang dimiliki oleh Sistem Informasi Geografis (GIS), dapat dipadukan dengan permasalahan yang dimiliki oleh asrama-asrama mahasiswa daerah. Dimana dengan menggunakan SIG dapat dibuat skema untuk menyimpan dan menampilkan letak dari asrama-asrama daerah dalam bentuk peta
digital,
sehingga
dapat
membantu
mahasiswa
dalam
mencari lokasi asrama daerah mereka. Dengan menggunakan
4
SIG
dapat
membantu
membuat
peta
penyebaran
asrama
mahasiswa daerah di Daerah Istimewa Yogyakarta. Dari uraian diatas maka perlu dibuat sebuah sistem untuk Pemetaan wilayah asrama mahasiswa daerah, dimana system
dibangun
dengan
memanfaatkan
Sistem
Informasi
Geografis (GIS) yang berbasis WEB. Sistem ini diharapkan mampu membantu mahasiswa daerah dalam mencari lokasi asrama mahasiswa daerah dan menggali informasi tentang kegiatan yang terlaksana di asrama tersebut. 1.2
Rumusan Masalah Dari latar belakang diatas, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah bagaimana membuat aplikasi Pemetaan Asrama Mahasiswa Daerah Berbasis GIS dengan studi
kasus
Daerah
Istimewa
Yogyakarta
menggunakan
algoritma Dijkstra. 1.3
Ruang Lingkup Ruang Lingkup pada pemetaan wilayah asrama mahasiswa
daerah studi kasus Daerah Istimewa Yogyakarta ini meliputi: 1. Sistem mampu menampilkan peta lokasi, informasi mengenai asrama mahasiswa daerah di Yogyakarta.
5
2. Sistem memiliki fungsi pencarian lokasi, jarak, dan waktu
tempuh
asrama
mahasiswa
daerah
di
Yogyakarta. 3. Menghitung rute terpendek menggunakan algoritma Dijkstra. 4. Terdapat fasilitas yang dapat menangani penambahan dan pengurangan data pada web. 5. Dalam system admin bertugas untuk meng-update data di dalam web. 6. User hanya bisa mengakses informasi yang tersedia di dalam web. 7. Pemetaan hanya terbatas pada daerah bantul, sleman, dan kota Yogyakarta. 8. Pembuatan SIG wilayah asrama mahasiswa daerah ini mengambil data dari Google Map. 9. Perancangan system dilakukan dengan menggunakan bahasa pemrograman Google Map API, Java Script, HTML, PHP. 1.4
Tujuan Pada penelitian SIG berbasis web ini bertujuan untuk
menghasilkan SIG dengan visualisasi data spasial yang berisi informasi letak asrama mahasiswa daerah di Daerah Istimewa
6
Yogyakarta. Menampilkan hasil perhitungan rute terpendek dengan memanfaatkan algoritma Dijkstra. 1.5
Manfaat Penelitian Pembuatan Sistem Informasi Geografis Berbasis Web
untuk Pemetaan Wilayah Asrama Mahasiswa Daerah di Daerah Istimewa Yogyakarta bermanfaat untuk : 1. Dengan adanya aplikasi SIG yang dibuat, semoga dapat memudahkan
calon
mahasiswa
dalam
memperoleh
informasi tentang lokasi asrama mahasiswa daerah di Yogyakarta. 2. Mengetahui peta letak penyebaran asrama mahasiswa daerah di Daerah Istimewa Yogyakarta.