BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia masih dibayangi dengan kondisi melemahnya perekonomian belakangan ini. Namun dengan itu, industri penjualan langsung (direct selling) dilansir akan terus meningkat jumlahnya. Seperti yang diungkapkan oleh Djoko Hartanto Komara selaku Ketua Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI) bahwa Indonesia memiliki lebih dari 300 perusahaan penjualan langsung atau direct selling. Dari angka tersebut, 200 diantaranya sudah memiliki SIUPL dan yang tergabung dalam APLI sebanyak 86 perusahaan. Pada tahun 2014, industri penjualan langsung telah melibatkan lebih dari 11.743.600 orang direct sellers. Sementara, untuk pertumbuhannya pada kurun 2011-2014 mencapai 11,3 persen dan hal ini diprediksi akan terus meningkat mengingat industri direct selling ini akan terus tumbuh seiring bonus demografi dan perkembangan kelas menengah yang besar.1 Tingkat pertumbuhan yang baik tersebut, industri penjualan langsung di Indonesia berada di bawah Tiongkok, Jepang, dan Korea. Perkembangan bisnis penjualan langsung di Indonesia dilihat sangat signifikan. Dengan munculnya perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang Multi Level Marketing (MLM) dan dengan system penjualan yakni direct selling. Direct selling merupakan pemasaran dan penjualan produk langsung ke konsumen 1
Diakses pada tanggal 7 Juni 2016 dari http://www.beritasatu.com/ekonomi/361112-apluoptimistis-industri-direct-selling-terus-meningkat-.html pada pukul 14.19 WIB
1 http://digilib.mercubuana.ac.id/
2
diluar lokasi penjualan tetap eceran. Menurut Wikipedia, direct selling adalah sebuah strategi untuk mempromosikan produk atau jasa yang ditujukan untuk memengaruhi tindakan konsumen. Direct selling muncul pertama kali di The California Perfume Company di New York tahun 1886 yang didirikan Oleh Dave McConnel. McConnel inilah yang memiliki ide memperkerjakan Mrs.Albee sebagai California Perfume Lady yang pertama dengan cara menjual langsung kepada konsumen dari rumah ke rumah (door to door). Perusahaan ini kemudian berganti nama menjadi Avon pada tahun 1939, sementara Mrs.Albee sendiri dianggap sebagai Pioneer metode penjualan direct selling. Kemudian Nutrilite tahun 1934 di California dengan metode baru, yakni dengan memberikan komisi tambahan pada distributor independen yang berhasil merekrut, melatih, dan membantu anggota baru itu untuk ikut menjual produk. Metode baru ini memungkinkan seorang distributor terus merekrut anggota baru dengan kedalaman dan keluasan yang tidak terbatas. Berikutnya, pada tahun 1959 berdiri Amway dengan metode penjualan yang sama dan kemudian lebih dikenal dengan metode penjualan Multi Level Marketing (MLM). Salah satu perusahaan direct selling yang sedang naik daun dan pertumbuhannya sangat meningkat adalah Nu Skin Indonesia atau PT. Nusa Selaras Indonesia yang berada pada naungan Nu Skin Enterprises. Nu Skin Indonesia mencatat pertumbuhan yang sangat pesat sejak tahun 2008 dimana Nu Skin Indonesia mengandalkan produk-produknya seperti Galvanic Spa, g3, LifePak, Youth-Span, dan yang terbaru adalah rangkaian antiaging ageLOC
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3
Transformation. Nu Skin Indonesia saat ini menjadi pemimpin dalam industry perawatan kulit atau anti-aging dengan teknologi bahan-bahan ilmiah terdepan dan formula yang bermanfaat untuk kulit. Berbicara mengenai direct selling, tentunya tidak terlepas dari peran seorang Distributor. Pentingnya seorang distributor menjadikan Nu Skin Indonesia sebagai Negara pencetak distributor paling cepat dibandingkan dengan Negara lain yang ada di Asia Tenggara. Saat ini ada 2 distributor Indonesia yang mempunyai penghasilan sebesar US$ 1 juta, jika dirupiahkan sekitar Rp. 10 miliar. Bukan sebuah nominal yang kecil untuk ukuran penghasilan dan dalam kurun 2 tahun kedepan diprediksi akan bermunculan distributor-distributor baru dengan penghasilan yang sama. Nu Skin pada awalnya berdiri di Provo, Utah, Amerika pada tahun 1984. Saat ini menduduki peringkat ke-4 perusahaan terbesar setelah Windows, KFC, dan Google. Dengan motto “All of the good, none of the bad” menjadikan Nu Skin sebagai perusahaan dengan aset yang dimiliki sebanyak 6 triliun dengan total income pada tahun 2012 sebanyak 1,7 miliar dan selalu mencetak milioner setiap tahunnya. Nu Skin Indonesia tidak hanya berfokus kepada penjualan langsung atau direct selling, tetapi perusahaan yang berfokus kepada pemenuhan produk-produk anti-aging no.1 di dunia. produk tersebut menjadikan Nu Skin satu-satunya perusahaan yang memiliki teknologi berbasis genetika manusia yang telah diteliti oleh para ilmuwan terkemuka dan spesialis anti penuaan, mempelajari asal usul genetic selama lebih dari 30 tahun dan telah beroperasi di 52 pasar di seluruh
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4
dunia, tak tanggung-tanggung Nu Skin bekerja sama dengan Stanford University di Amerika. Melihat hal diatas, tentunya Nu Skin khususnya Nu Skin Indonesia bukan lagi menjadi perusahaan yang bertaraf kecil atau local, namun Nu Skin Indonesia merupakan perusahaan besar yang sudah bertaraf international. Hal tersebut menjadi kebanggan Nu Skin Indonesia serta para pelaku bisnisnya untuk terus meningkatkan kinerja serta mengembangkan bisnisnya bersama Nu Skin Indonesia. Nu Skin Indonesia adalah perusahaan yang bergerak dibidang penjualan langsung dengan sistem Multi Level Marketing dimana Nu Skin Indonesia saat ini menduduki peringkat 5A1 dimana peringkat tersebut menjadi peringkat terbaik di dunia yang sudah berdiri selama 30 tahun lebih lamanya dan Nu Skin Indonesia tidak memiliki hutang
serta tunggakan selama ia berdiri. Rating 5A1 juga
menjadi rating ekonomi paling terbaik di dunia dimana tidak ada aktivitas PHK atau pemecatan karyawan sehingga berkurang sumber daya manusianya. Pada hal ini Nu Skin terdaftar di Forbes.com sebagai perusahaan yang memiliki peringkat 5A1 terbaik didunia. Dengan pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa Nu Skin Indonesia merupakan perusahaan yang memiliki kualitas terbaik dibidangnya, melalui segala pencapaian yang telah diraih. Namun dengan itupun, Nu Skin tidak bisa begitu saja merasa bangga akan hal itu, Nu Skin harus berusaha untuk mempertahankan pencapaiannya sekarang dan dimasa yang akan datang. Mengingat bahwa saat ini perusahaan yang bergerak dibidang direct selling sangat banyak dan cukup
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5
berkembang di Indonesia dan itu artinya akan semakin banyak pesaing atau competitor yang dihadapi oleh Nu Skin Indonesia. Tentunya ini bukan perkara yang mudah, Nu Skin Indonesia harus berinovasi menciptakan perhatian publik agar tetap menjadi pilihan utama dalam memenuhi kebutuhan publiknya. Mempertahankan
kejayaan
perusahaan
sama
artinya
dengan
mempertahankan citra perusahaan. Dengan kejayaan yang dicapai, tentunya muncul kesan yang baik timbul dari publik. Untuk membangun citra perusahaan, perlu dilakukan beberapa aksi komunikasi yang membangun. Dapat kita ketahui bersama, Nu Skin Indonesia saat ini memiliki citra perusahaan yang sangat baik. Hal tersebut diraih dari pencapaian, penghargaan yang diraih Nu Skin Indonesia selama Ia berdiri. Untuk dapat pula menghadapi persaingan, inovatif perusahaan harus dijalankan. Persaingan tersebut di jalankan oleh Nu Skin Indonesia dengan sehat. Melalui perkembangan bisnis dan menciptakan teknologi canggih yang berbahan alami, Nu Skin Indonesia percaya dapat menghadapi persaingan tersebut. Untuk dapat terus mengembangkan serta memperlebar jaringan bisnisnya, Nu Skin Indonesia menerapkan beberapa proyek atau kegiatan supaya pasarnya terus berada di hati publik. Salah satu yang diterapkan oleh Nu Skin Indonesia adalah Pameran dagang atau Expo. Pada tahun 2016 ini, Nu Skin Indonesia menggelar “Nu Skin AgeLOC Expo 2016” yang di gelar di Gedung City PlazaWsima Mulia Lt, 10 Kuningan Jakarta Selatan Pada 10-11 Juni 2016, Dimana expo tersebut akan menghadirkan produk-produk Nu Skin yang akan disuguhkan kepada tamu yang datang secara gratis. Diadakannya expo tersebut membuktikan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
6
bahwa Nu Skin Indonesia terus meng-create history. Dengan memunculkan teknologi-teknologi baru yang dapat membantu masyarakat Indonesia mengatasi gejala-gejala penuaan dini dengan membangun sel-sel pemudaan mulai dari sekarang. Event NU SKIN AGELOC EXPO 2016 perlu dikelola dengan matang, hal tersebut supaya tujuan yang ditetapkan dapat tercapai sesuai dengan yang diinginkan. Perlunya pengelolaan dimaksudkan agar proses pelaksanaan dapat berjalan dengan teratur, lancar sampai akhir. Pengelolaan harus dilakukan dengan baik khususnya dalam pelaksanaan event. Dari penjabaran diatas, peneliti menyimpulkan bahwa Nu Skin Indonesia merupakan perusahaan yang ingin selalu berkembang, tumbuh pesat di bidangnya. Memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia akan tampilan awet muda dengan membangun sel-sel pemudaan di dalam tubuh. Hal itu pun menjadikan perusahaan harus dapat melakukan aksi pengelolaan dalam bentuk kegiatan agar mendapatkan pandangan baik atau positif dari masyarakat. Pandangan yang dimaksud adalah citra. Citra merupakan sebuah kesan. Kesan
masyarakat Indonesia terhadap Nu Skin Indonesia. Dengan
demikian, peneliti tertarik menjadikan Nu Skin Indonesia sebagai objek penelitian dimana peneliti akan meneliti lebih dalam mengenai upaya meningkatkan citra Nu Skin Indonesia (PT. Nusa Selaras Indonesia) melalui pengelolaan event “NU SKIN AGELOC EXPO 2016” pada perioderisasi Juni 2016. 1.2 Fokus Penelitian Fokus penelitian bertujuan untuk membatasi masalah pada apa yang akan diteliti oleh peneliti. Yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah bagaimana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
7
pengelolaan event Nu Skin AgeLOC Expo 2016 oleh Nu Skin Indonesia (PT. Nusa Selaras Indonesia) sebagai upaya meningkatkan citra perusahaan dengan menggunakan 6 tahapan program kerja PR?
1.3 Identifikasi Masalah Adapun identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah kepada tahaptahap proses perencanaan program kerja humas, diantaranya: 1. Pengenalan situasi (situation analysis) Didalam tahap ini, peneliti akan menganalisis masalah yang dilakukan untuk mengidentifikasi permasalahan yang akan menjadi dasar dari pengelolaan event. Salah satu cara yang bisa dilakukan dalam mengidentifikasi masalah adalah dengan menggunakan analisis SWOT meliputi
unsur
Strenght
(kekuatan),
Weakness
(kelemahan),
Opportunity (peluang), dan Threat (ancaman). 2. Penetapan tujuan & khalayak sasaran Menetapkan tujuan yang nyata merupakan kunci kesuksesan program pengelolaan
event.
Event
haruslah
dapat
mendukung
tujuan
perusahaan yang hendak dicapai melalui pelaksanaan event Nu Skin ageLOC Expo 2016. Selain itu mengidentifikasi khalayak atau publik dalam pengelolaan event dilakukan dengan melihat karakteristik publik secara keseluruhan, kemudian dipilih mana yang akan menjadi sasaran program pengelolaan event. Pemilihan publik mana yang akan menjadi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
8
sasaran bergantung pada tujuan dari program pengelolaan event yang akan dilaksanakan. 3. Pemilihan media dan teknik-teknik PR Dalam tahap ini dilakukan dengan memilih media dan teknik-teknik PR apa saja yang digunakan dalam pengelolaan event Nu Skin ageLOC Expo 2016. 4. Perencanaan Anggaran atau Budgeting Dalam melakukan kegiatan atau event, merencanakan anggaran itu perlu dilakukan agar penggunaan biaya dapat dikeluarkan sesuai dengan kebutuhan. 5. Pelaksanaan event Dalam tahap ini, perencanaan yang sudah ditetapkan dijalankan. Sesuai dengan perencanaan, kegiatan atau event berlangsung. 6. Evaluasi Hal ini perlu dilakukan untuk dapat mengetahui hasil apa yang telah dicapai. Evaluasi juga dapat mengukur kesukesan atau keberhasilan suatu pelaksanaan kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama diperusahaan. Tahap evaluasi untuk memantau dan menguji serta menganalisis terhadap hasil akhir dari program pengelolaan event Nu Skin ageLOC Expo 2016 oleh Nu Skin Indonesia.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
9
1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui serta menguraikan bagaimana pengelolaan event Nu Skin ageLOC Expo 2016 oleh Nu Skin Indonesia (PT. Nusa Selaras Indonesia) sebagai upaya meningkatkan citra perusahaan. 1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1
Manfaat Teoritis Secara teoritis atau akademis diharapkan hasil penelitian ini akan memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Peneliti yang ingin mengkaji lebih jauh mengenai pengelolaan event oleh Nu Skin Indonesia khususnya pada pelaksanaan event Nu Skin egeLOC Expo 2016 sebagai upaya meningkatkan citra perusahaan. 2. Untuk Nu Skin Indonesia (PT. Nusa Selaras Indonesia, supaya dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai salah satu rujukan untuk dapat menghasilkan penelitian lebih lanjut dan yang lebih berguna. 3. Untuk kalangan akademisi, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumbangan ilmiah bagi peneliti lain terutama mahasiswa/i Public Relations Universitas Mercu Buana atau Universitas lainnya yang ingin melakukan penelitian dibidang yang sama.
1.5.2
Manfaat Praktis Dari sisi praktis, diharapkan agar hasil penelitian ini dapat berguna
sebagai berikut:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
10
1. Nu Skin Indonesia (PT. Nusa Selaras Indonesia) dapat menggunakan hasil penelitian ini untuk lebih meningkatkan kinerja divisi Public Relations dalam meningkatkan citra perusahaan melalui event-event mendatang. 2. Kalangan Non-Akademisi, Pemerintah dan Swasta dapat memberikan manfaat atau referensi jika ingin mengetahui bagaimana pengelolaan event oleh Nu Skin Indonesia pada pelaksanaan event Nu Skin ageLOC Expo 2016 sebagai upaya meningkatkan citra perusahaan. 1.5.3 Manfaat Sosial Dari segi sosial, diharapkan hasil penelitian ini dapat berguna sebagai penanaman pengetahuan mengenai bagaimana Nu Skin Indonesia (PT. Nusa Selaras Indonesia) dalam mengelola sebuah event dalam perusahaan sejak dini.
http://digilib.mercubuana.ac.id/