BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Belajar adalah memperlihatkan perubahan dalam perilaku sebagai hasil dari pengalaman Belajar adalah mengamati, membaca, berinisiasi, mencoba sesuatu sendiri, mendengarkan, mengikuti petunjuk/arahan. Belajar adalah perubahan dalam penampilan sebagai hasil praktek (Cronbach, Harold Spears dan Geoch dalam Sardiman, 2005). Belajar adalah perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian
kegiatan
misalnya
dengan
membaca,
mengamati,
mendengarkan, meniru dan lain sebagainya. Juga belajar itu akan lebih baik kalau subyek belajar itu mengalami atau melakukannya, jadi tidak bersifat verbalistik. Belajar sebagai kegiatan individu sebenarnya merupakan rangsangan-rangsangan individu yang dikirim kepadanya oleh lingkungan. Belajar yang efektif dapat membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan yang diharapkan sesuai dengan tujuan instruksional yang ingin dicapai. Meningkatkan prestasi belajar yang baik perlu diperhatikan kondisi internal dan eksternal. Kondisi internal adalah kondisi atau situasi yang ada dalam diri siswa, seperti kesehatan, keterampilan, kemapuan dan sebaginya. Kondisi eksternal adalah kondisi yang ada di luar diri pribadi manusia, misalnya ruang belajar yang bersih, sarana dan prasarana belajar yang memadai (Uha Suliha, 2002). Gaya belajar adalah kunci untuk mengembang kinerja dalam pekerjaan, di sekolah, dan dalam situasi-situasi antar pribadi. Gaya belajar
Universitas Sumatera Utara
seseorang adalah kombinasi dari bagaimana ia menyerap, dan kemudian mengatur serta mengolah informasi (DePorter & Henarcki, 2003). Gaya belajar merupakan salah satu faktor penting dalam meningkatkan prestasi belajar serta kualitas pendidikan. Apabila gaya belajar siswa diketahui maka guru bisa menentukan strategi mengajar yang sesuai dengan gaya belajar yang dimilikinya. Menurut DePorter & Henarcki (2003) gaya belajar terbagi tiga yaitu gaya belajar visual melalui apa yang mereka lihat, gaya belajar auditorial melalui apa yang mereka dengar, gaya belajar kinestetik melalui gerak dan sentuhan. Tetapi dalam kenyataannya, setiap orang memiliki ketiga gaya belajar tersebut, namun kebanyakan orang memiliki satu gaya yang lebih mendominasi. Maka dari itu, individu harus menyadari salah satu gaya belajar yang mendominasi dirinya sehingga bisa dijadikan suatu kelebihan untuk dikembangkan dalam meraih prestasi belajar (DePorter & Henarcki, 2003). Belajar yang efektif dapat menghasilkan prestasi yang memuaskan, prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam melakukan kegiatan. Gagne (1985) men yatakan bahwa prestasi belajar dibedakan menjadi lima aspek, yaitu: kemampuan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, sikap dan keterampilan. Menurut Bloom dalam Arikunto (1990) bahwa hasil belajar dibedakan menjadi tiga aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik (Arikunto, 1990). Prestasi merupakan kecakapan atau hasil kongkrit yang dapat dicapai pada saat atau periode tertentu. Prestasi belajar di bidang pendidikan adalah hasil dari pengukuran terhadap peserta didik yang meliputi faktor kognitif, afektif dan psikomotor setelah mengikuti proses pembelajaran
Universitas Sumatera Utara
yang diukur dengan menggunakan instrumen tes atau instrumen yang relevan. Jadi prestasi belajar adalah hasil pengukuran dari penilaian usaha belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, huruf maupun kalimat yang menceritakan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak pada periode tertentu. Prestasi belajar merupakan hasil dari pengukuran terhadap peserta didik yang meliputi faktor kognitif, afektif dan psikomotor setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan menggunakan instrumen tes yang relevan (Daryanto, 2010). Prestasi belajar dapat diukur melalui tes yang sering dikenal dengan tes prestasi belajar. Anwar (2005) mengemukakan tentang tes prestasi belajar bila dilihat dari tujuannya yaitu mengungkap keberhasilan sesorang dalam belajar. Testing pada hakikatnya menggali informasi yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. Tes prestasi belajar berupa tes yang disusun secara terencana untuk mengungkap performasi maksimal subyek dalam menguasai bahan-bahan atau materi yang telah diajarkan. Dalam kegiatan pendidikan formal tes prestasi belajar dapat berbentuk ulangan harian, tes formatif, tes sumatif, bahkan ebtanas dan ujian-ujian masuk perguruan tinggi, (Daryanto, 2010). Prestasi belajar merupakan penilaian aktivitas belajar siswa yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf, maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai peserta didik dalam periode tertentu, Tirtonegoro (1999) dalam (Tarmidi, 2005). Dalam hal ini prestasi belajar mahasiswa dalam jangka waktu tertentu dapat dilihat melalui Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Untuk mencapai prestasi belajar mahasiswa sebagaimana yang diharapkan maka perlu diperhatikan
Universitas Sumatera Utara
beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain: faktor internal dan faktor eksternal. Berdasarkan hasil penelitian Asri (2009) tentang prestasi belajar menunjukkan bahwa prestasi belajar sangat memuaskan memiliki kecenderungan pada gaya belajar visual (72,5%), auditori (65,7%), kinestetik (50%), sedangkan visual-auditori (60%). Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti yang diperoleh dari buku sidang wisuda Ridha A 2010, ditemukan 11 orang mahasiswa yang lulus dengan prestasi yang sangat memuaskan yaitu 6 orang perempuan dan 5 orang laki-laki dengan gaya belajar yang berbeda. Dengan adanya perbedaan gaya belajar tersebut sangat mempengaruhi prestasi pada siswa itu sendiri. Sehingga hal tersebut menarik peneliti untuk mengidentifikasi adanya hubungan gaya belajar terhadap indeks prestasi mahasiswa Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Dumai.
2. Tujuan Penilitian 2.1 Tujuan Umum Mengidentifikasi gambaran antara gaya belajar dan indeks prestasi mahasiswa Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Dumai 2.2 Tujuan Khusus Adapun tujuan khusus dari penyususnan skripsi ini sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
a. Mengidentifikasi
gaya
belajar
mahasiswa
Akademi
Keperawatan Sri Bunga Tnjung Dumai b. Mengidentifikasi indeks prestasi berdasarkan gaya belajar mahasiswa Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Dumai c. Mengindentifiksi gambaran antara gaya belajar dan indeks prestasi Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Dumai 3. Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian ini diharapkan bisa memeberikan manfaat bagi pihak-pihak yang bersangkutan, yaitu: 3.1 Pelayanan Keperawatan Diharapkan dapat memberikan pendidikan kesehatan dalam menerapkan pentingnya gaya belajar dalam mendukung prestasi mahasiswa melalui UKS yang ada dilingkungan kampus.
3.2 Pendidikan Keperawatan Diharapkan dapat memberikan informasi kepada perawat tentang pentingnya gaya belajar dalam meningkatkan indeks prestasinya. 3.3 Penelitian Keperawatan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan informasi baru bagi penelitian lanjutan dimasa yang akan datang tentang hubungan gaya belajar dengan indeks prestasi belajar mahasiswa dalam proses belajar mengajar di sekolah, perguruan tinggi dan dimasyarakat.
Universitas Sumatera Utara