BAB I PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Kebakaran merupakan salah satu musibah yang paling sering terjadi baik di beberapa kota besar maupun di pedesaan. Hampir setiap hari kita membaca di koran atau melihat siaran di televisi tentang musibah kebakaran yang terjadi baik dalam rumah penduduk, gedung perkantoran, hotel, pertokoan. Bencana kebakaran sangat berbahaya karena dapat memakan korban jiwa. Selain itu kebakaran yang terjadi di kawasan penghunian ataupun perdagangan akan menimbulkan kerugian material dan ekonomi yang besar. Kebakaran yang terjadi pada suatu lokasi akan mengakibatkan kebakaran yang besar jika tidak diatasi secara. Bahaya penyebaran tersebut menjadi lebih besar pada sore atau malam hari, apabila bangunan tidak diawasi secara terus menerus. Mengatasi keterlambatan dalam penanganan kebakaran awal yang lebih mudah pemadamannya diperlukan suatu sistem yang dapat mendeteksi, mencegah api menjadi lebih besar dan memberikan peringatan baik kepada pemilik maupun orang–orang yang berada disekitar bangunan tersebut.
1
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
2
Untuk menangani kebakaran pada saat ini memang sudah banyak gedung yang memasang alat penyemprot air otomatis untuk menangani kebakaran yang mungkin terjadi pada malam hari. Akan tetapi pemilik bangunan tetap perlu mendapatkan berita kebakaran tersebut secara cepat agar dapat mengambil tindakan lebih lanjut untuk mencegah kerugian lebih besar dan membantu usaha pemadaman api dan memudahkan akses bagi pemadam kebakaran ke dalam gedung atau bangunan. ( Wiweko Dan Hang Suharto, 2008) Peter Jhonson (2011), Melakukan penelitian tentang sistem deteksi kebakaran yang dikembangkan sebagai bagian dari pendekatan terpadu terhadap keamanan keseluruhan sistem keamanan dari kebakaran dengan menggunakan komputer sebagai fasilitas pemantauan. Dalam tugas akhir ini yaitu membahas tentang pembuatan sistem deteksi kebakaran menggunakan sensor gas berbasis web, dimana alat ini menggunakan sensor gas untuk mendeteksi adanya potensi terjadinya kebakaran berupa data nilai. Data yang dideteksi oleh sensor gas akan dikirim ke arduino dan diproses sehingga dapat dilihat melalui web browser dengan menambahakan ethernet shield pada arduino. Apabila data nilai yang terdeteksi melebihi batas normal yang sudah diatur, maka sistem mulai bekerja dan menginformasikan bahwa ada potensi kebakaran kemudian sistem bekerja untuk meminimalisir potensi tersebut. Pada alat tugas akhir ini juga diterapkan sistem kontrol untuk proses aktivasi sistem, dimana proses tersebut dapat dilakukan melalui halaman web yang sudah terkoneksi dengan jaringan internet.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
3
1.2
RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat
diketahui permasalahan yang muncul dapat dirumuskan beberapa masalah yang akan dihadapi sebagai berikut: Bagaimana merancang dan membuat alat sistem deteksi kebakaran menggunakan sensor gas berbasis web?
1.3
BATASAN MASALAH Secara umum batasan masalah yang dibahas dalam Tugas Akhir ini
meliputi sistem control dan sensor. Pembatasan masalah meliputi : 1. Mikrokontroller Atmega 2560 pada arduino mega sebagai pengendali utama sistem 2. Pembahasan perangkat lunak (software) yang digunakan 3. Pembahasan tentang sensor MQ-2, dan rangkaian pendukung lainnya. 4. Prinsip kerja sistem beserta pengujiannya
1.4
TUJUAN Adapun tujuan pnulis dalam dalam penyusunan tugas akhir ini adalah untuk
merancang sistem deteksi kebakaran menggunakan sensor gas berbasis web sehingga dapat digunakan dan bermanfaat bagi kehidupan manusia sehingga apabila terdeteksi adanya potensi terjadinya kebakaran dapat meminimalisir adanya kebakaran serta mempermudah manusia untuk melakukan tindakan antisipsi dan evakuasi dari asap.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
4
1.5
METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan penulisan Tugas Akhir ini adalah : 1. Metode Studi Literatur Metode ini dilakukan dengan cara mempelajari dan berusaha memahami buku-buku literatur, laporan-laporan, pencarian menggunakan internet dan bentuk penulisan lain yang berhubungan dengan penulisan ini.
2. Metode Perancangan Alat dan Simulasi Metode ini merupakan tahap pembuatan alat dan tindak lanjut dari tahap perancangan adalah memastikan semua komponen penunjang yang terdapat pada alat dapat beroperasi dengan baik serta metode inti yang berisikan perancangan alat secara keseluruhan baik mekanik, elektrik maupun pemrograman.
3. Metode Pengujian dan Analisa Merupakan metode terakhir yang berupa pengujian kerja alat dan analisa bentuk error yang dapat menjadi tolak ukur bentuk pengembangan nantinya.
1.6
SISTEMATIKA PENULISAN Untuk membahas permasalahan yang telah disampaikan diatas maka dalam Tugas Akhir ini dibuat sistematika penulisan. Adapun sistematika penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
5
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini penulis menyajikan latar belakang masalah, perumusan masalah, pembatasan dan ruang lingkup permasalahan, tujuan, metodologi penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini diuraikan tentang teori-teori penunjang yang dijadikan landasan dan rujukan dalam pembuatan Tugas Akhir ini. Teori penunjang disini meliputi teori mikrokontroler Atmega2560, bahasa pemrograman arduino, ethernet shield, sensor dan komponen penunjang lainnya.
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Pada bab ini berisi tentang proses perancangan alat secara keseluruhan baik berupa elektrikal, mekanikal dan pemrograman.
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Pada bab ini membahas penganalisaan terhadap prinsip kerja dari sistem terhadap pengontrolan yang dilakukan oleh mikrokontroller. Melakukan pengujian terhadap mekanik dari sistem itu sendiri dan pengujian terhadap rangkaian pendukung sistem.
BAB V PENUTUP Pada bab ini berisi kesimpulan dari pembahasan dan saran-saran yang diambil dari hasil Tugas Akhir ini
http://digilib.mercubuana.ac.id/z