BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Di zaman sekarang kebutuhan akan hidup selalu mengalami kemajuan atau bertambah yang relatif sangat tinggi. Seperti kebutuhan akan kendaraan bermotor yang cukup berperan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan zaman mobalisasi yang semakin cepat dimana-mana setiap orang memerlukan kebutuhan yang terbilang sangat diperlukan, seperti halnya kendaraan bermotor tersebut yang mana tergolong sebagai kebutuhan yang mendesak. Dalam
kehidupan
bermasyarakat,
saling
berinteraksi
dan
berkomunikasi, akan tercipta sebuah pola yang mana sesama individu berinteraksi dengan memperoleh tujuan yang sama tetapi kegunaan yang berbeda. Sekarang telah diketahui dengan sangat jelas tentang jual beli kredit yang terjadi semua lini kehidupan, dimana si penjual itu menjualkan barangnya dengan secara kredit atau pembayaran berangsur-angsur yang tentunya ada perjanjian/akad yang harus dipenuhi oleh si pembeli. Manusia dalam hidup dan kehidupannya tidak dapat melepaskan diri dari hidup berkelompok yang demikian sudah terlihat semenjak manusia itu lahir. Pakar sosiologi Ellwood menyatakan; kehidupan sosial harus dipandang
1
2
sebagai satuan tabiat kejiwaan yang lebih tinggi dan lebih sesuai yang telah tumbuh dari satuan biologi.1 Unsur-unsur keharusan biologi manusia untuk hidup dan berkehidupan sosial dapat diketahui dari berbagai macam pendekatan di antaranya ialah kebutuhan untuk perlindungan, kebutuhan untuk makan,kebutuhan untuk berkembang biak dan kebutuhan untuk bermasyarakat. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, manusia dengan segenap potensi yang ada berupaya memperoleh kebutuhan mereka berdasarkan kemampuan masing-masing. Hal demikian teridentifikasi dari hasil usaha manusia yang variatif dan berimplikasi kepada tingkatan sosial mereka. Tingkatan sosial yang terjadi dalam kehidupan manusia akan menyebabkan kebaikan bagi mereka jika satu dengan yang lain saling mengisi dan tidak saling menzalimi. Konsep sosial seperti itulah yang diatur dalam alQuran untuk terjaga keharmonisan sosial sebagai kebutuhan dasar bagi umat manusia.2 Perbedaan tingkatan sosial manusia antara lain adalah terjadi dalam aspek perekonomian. Perbedaan itulah yang melatari perbuatan utang piutang kerap terjadi dalam kehidupan manusia. al-Quran sebagai pedoman umat Islam menjelaskan secara rinci tentang perbuatan tersebut yaitu pada ayat 282 dari surat al-Baqarah. Menurut Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin berkata bahwa menjual dengan kredit artinya bahwa seseorang menjual 1
Bouman, P.J, Sosiologi Pengertian dan Masalah, (Terj.) Sugito-Sujitno, Jakarta : Kanisius, 1971, h. 31. 2
Syahid Mu’ammar Pulungan, Manusia Dalam Al Quran, Surabaya : PT. Bina Ilmu, 1984, h. 58.
3
sesuatu (barang) dengan harga tangguh yang dilunasi secara berjangka.3 Hukum asalnya adalah dibolehkan berdasarkan firman Allah SWT :
4 Artinya :“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu’amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya”. 5 Dari surah al-Baqarah ayat 282 diatas yang sering disebut dengan Ayat Hutang-Piutang atau Ayat Perikatan Janji yang memerintahkan kepada kita jika melakukan suatu transaksi tidak secara tunai atau dengan kata lain transaksi secara kredit hendaklah dituliskan ke dalam surat perjanjian, agar jika nanti orang yang berhutang atau debitur meninggal dunia, maka kreditur dapat menagih hutang tersebut kepada ahli waris debitur.6 Perkembangan transaksi jual beli secara kredit telah merambah secara luas hingga di daerah manapun. Hal ini disebabkan karena kebutuhan yang terpengaruh oleh zaman yang terus berkembang tetapi ekonomi pada suatu individu tidak seluruhnya dapat mengimbangi hal tersebut. Bisa kita lihat secara seksama bahwa transaksi jual beli secara kredit sangatlah bervariasi, mulai dengan jual beli kredit kendaraan bermotor hingga kendaraan mewah seperti mobil.
3
Ibid, h. 62
4
Q.S. Al Baqarah [2] : 282
5
Depag RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta : Depag RI, 2005, h. 57
6
Hamka, Tafsir Al Azhar, Jakarta: Pustaka Panjimas, 1982, h. 81
4
Demikian juga halnya di kota Palangka Raya, minat transaksi jual beli secara kredit, terhadap kendaraan bermotor sangat tinggi, baik itu kalangan muda maupun tua, baik
untuk memenuhi keperluan kebutuhan hidup
misalnya digunakan untuk bekerja atau hanya sebatas memenuhi, hasrat untuk memiliki kendaraan bermotor. Pada individu yang melakukan transaksi jual beli kredit untuk kalangan ekonomi lemah, transaksi ini dijadikan sebagai kesempatan, peluang dalam
memenuhi
kebutuhan
hidup
atau
keinginan
mereka.Tidak
mengherankan dalam beberapa kasus sering terjadi permasalahan dalam transaksi seperti ini yang mana individu/kreditur mengalami penyitaan objek leasing, yang terkadang disebabkan keterlambatan atau ketidakmampuan dalam pembayaran kredit tersebut, entah itu disengaja ataupun tidak disengaja. Dari latar belakang diatas, dapat dipaparkan mengenai praktek jual beli kredit dan terjadinya penyitaan objek leasing kendaraan bermotor yang berlaku di kalangan masyarakat. Berdasarkan hal itu penulis tertarik meneliti kasus seperti ini dan menuangkannya dalam bentuk skripsi yaitu, TINJAUAN EKONOMI ISLAM TERHADAP PENYITAAN OBJEK LEASING PADA JUAL- BELI KREDIT KENDARAAN BERMOTOR DI PT. FIF FINANCE PALANGKA RAYA. B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah pada permasalahan ini adalah : 1. Bagaimana proses jual beli kredit kendaraan bermotor di PT. FIF Finance Palangka Raya ?
5
2. Bagaimana mekanisme penyitaan objek leasing pada jual beli kredit kendaraan bermotor di PT. FIF Finance Palangka Raya ? 3. Bagaimana tinjauan Ekonomi Islam terhadap proses pelaksanaan jual beli kredit di PT. FIF Finance Palangka Raya ? 4. Bagaimana tinjauan Ekonomi Islam terhadap penyitaan objek leasing pada jual beli kendaraan bermotor di PT. FIF Finance Palangka Raya ? C. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah diuraikan di atas, makapenelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut : 1. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui praktek jual beli kredit kendaraan bermotor yang dilakukan PT. FIF Finance Palangka Raya. b. Untuk mengetahui mekanisme sistem penyitaan objek leasing jual beli kredit kendaraan bermotor di PT. FIF Finance Palangka Raya. c. Untuk
mengetahui
tinjauan
Ekonomi
Islam
terhadap
proses
pelaksanaan jual beli kredit kendaraan bermotor di PT. FIF Finance Palangka Raya. d. Untuk mengetahui tinjauan Ekonomi Islam terhadap sistem penyitaan obyek leasing yang dilakukan PT. FIF Finance Palangka Raya. 2. Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat-manfaat sebagai berikut:
6
a. Kegunaan Praktis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi debitur maupun kreditur,sehingga tidak akan memberatkan kedua belah pihak dan terhindar dari riba yangdilarang oleh Allah SWT. b. Kegunaan Teoritis Penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan pengetahuan bagi masyarakatmaupun peneliti yang akan datang khususnya yang berkaitan dengan masalah penjualan sistem kredit ditinjau dari pendekatan Ekonomi Islam. D. Sistematika Pembahasan Bab I, pendahuluan yang dipaparkan didalamnya tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika pembahasan. Bab II, yaitu membahas tentang kajian pustaka yang meliputi penelitian terdahulu, deskripsi teoritik yang membahas tentang Pengertian Ekonomi, Pengertian Ekonomi Islam, Sistem dan Prinsip Dasar Ekonomi Islam, Pengertian Leasing, Karakteristik Leasing, Tujuan dan Jenis-Jenis Leasing, Pengertian, Tujuan dan Fungsi Kredit Secara Umum, serta Pengertian, Hukum dan Syarat-Syarat Jual Beli Kredit Menurut Ekonomi Islam.
7
Bab III, yaitu metode penelitian yang berisikan tentang Pendekatan, Objek, dan Subjek Penelitian, Waktu Dan Tempat Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, Pengabsahan Data dan Analisa Data. Bab IV, yang berisikan mengenai pembahasan dan analisis tentang mekanisme penyitaan objek leasing kendaraan bermotor secara kredit dan tinjuan Ekonomi Islam terhadap penyitaan yang terjadi pada PT. FIF Finance Palangka Raya. Bab V, penutup, yang memuat kesimpulan dan saran-saran.