1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pondok pesantren merupakan lembaga Islam sekaligus lembaga pendidikan yang sangat unik serta berbeda dengan lembaga pendidikan lainnya. Pada dasarnya pesantren adalah sebuah sarana pendidikan Islam tradisional dimana para Santrinya tinggal bersama dan belajar dibawah asuhan sang Kiyai atau guru. Pondok pesantren memiliki peranan dan andil yang sangat signifikan dengan memberikan kontribusi penting terhadap upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, terutama bidang keagamaan dengan bertafaqquh fiddin di Pondok Pesantren. Pendidikan ilmu-ilmu agama di Pesantren pada umumnya di laksanakan lewat pengajaran kitab-kitab klasik, kitab-kitab klasik yang biasanya dinamai kitab kuning, karena kitab kuning menunjuk pada kitabkitab yang bertuliskan dan sekaligus berbahasa Arab. Kitab itu umumnya di cetak di atas kertas berwarna kuning atau kekuning-kuningan. Termasuk kitab kuning adalah kitab Ta’lim al-Muta’allim Lit Thoriqoh Al-Ta’allum karangan Syeikh Burhanuddin Al-Islam Al-Zarmuji, merupakan karya terkenal yang berisi tentang sikap kepatuhan dari para murid sepenuhnya dari para gurunya. Bagi banyak kyai karya ini merupakan salah satu tiang penyangga utama pendidikan pesantren.1 Oleh karena itu pembelajaran kitab Ta’lim al-Muta’allim di pesantren sangatlah penting, sehingga dalam pelaksanaan belajar mengajar (pengajian) harus mendapat perhatian yang sebaik mungkin agar cepat mencapai hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan. Sehingga dalam upaya pencapaian tujuan pembelajaran diperlukan berbagai komponen yang saling menunjang satu sama lain yaitu, materi, metode, media dan evaluasi. Berkenaan dengan hal itu output yang dihasilkan nanti dapat memiliki pribadi yang utuh yaitu pribadi yang berilmu, berpengetahuan, dan berakhlak mulia,
1
Martin Van Bruinessen, Kitab Kuning Pesantren & Tarekat (Bandung Mizun Anggota IKAPI), cet. 1, 1995), Hlm. 164.
2
maka sudah menjadi keharusan pendidikan akhlak dalam pentingnya pembelajaran kitab Ta’lim al-Muta’allim untuk membentuk kepribadian santri muslim yang utuh. Dalam kegiatan belajar mengajar pendidik merupakan salah satu faktor pengajaran yang sangat penting, karena pendidik itulah akan menentukan dalam keberhasilan pembelajaran. Terutama dalam pelaksanaan tugas pembelajaran di kelas (majlis ta’lim). Berhasil atau tidaknya seseorang guru (ustadz) tergantung pada guru itu sendiri. Dengan demikian guru merupakan sentral dan sumber belajar yang mempunyai
tugas
dan
tanggung
jawab
dalam
merencanakan
dan
melaksanakan pembelajaran untuk anak didik (para santri). Untuk itu menurut Nana Sujana, guru harus mengatur semua komponen yang ada dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) antara lain; tujuan, bahan, metode, alat serta penilaian proses pembelajaran.2 Akhlaq merupakan suatu kemantapan jiwa yang menghasilkan perbuatan yang mudah tanpa harus direnungkan dan disengaja. Kemantapan jiwa yang telah menjadi sedemikian rupa akan menghasilkan perbuatanperbuatan, jika perbuatan tercela yang muncul maka dinamakan akhlak yang busuk dan jiwa perbuatan baik yang lahir maka dinamakan akhlak mulia. Pembentukan akhlak itu berlangsung secara berangsur-angsur dan berkembang, oleh karena itu pembentukan akhlak adalah suatu proses yang akan menghasilkan suatu hasil yang baik kalau perkembangan itu berlagsung dengan baik demkian juga sebaliknya. Oleh karena itu pembentukan merupakan suatu proses akhir dari perkembangan itu kalau berlangsung dengan baik akan menghasilkan sesuatu kepribadian yang harmonis.3 Dalam hal ini timbullah minat penulis untuk membahas tentang : “PEMBELAJARAN KITAB TA’LIM AL-MUTA’ALLIM IMPLIKASINYA DALAM
2
PEMBENTUKAN
AKHLAK
SANTRI
DI
PONDOK
Nana Sujana, Dasar-dasr Proses Belajar Mengaja,r (Bandung : Sinar Baru Algensindo, 1998), hlm. 30. 3 Drs. A.D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung : Al Ma’arif,, 1980), Cet. IV hlm. 75.
3
PESANTREN
ROUDLOTUT
THOLIBIN
“ASPIR”
PESANTREN
KALIWUNGU KENDAl. B. Penegasan Istilah Sebelum diuraikannya judul Skripsi tersebut, maka perlu penulis jelaskan terlebih dahulu pengertian judul tersebut, hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi kesalahfahaman dalam menginterprestasikan judul skripsi ini. Adapun istilah-istilah yang perlu penulis tegaskan disini adalah sebagai berikut : -
Pembelajaran Yaitu “Proses; Cara; Menjadikan orang atau makhluk hidup belajar”.4
-
Kitab Ta’lim al-Muta’allim Kitab secara bahasa berarti “Buku Suci; Bacaan; Wahyu Tuhan yang dibukukan; Kitab suci yakni buku yang berisi segala sesuatu yang berkaitan dengan agama”.5
واﺻﻄﻼﺣﺎ اﺳﻢ ﻟﺠﻤﻠﺔ ﻣﺨﺘﺼﺔ ﻣﻦ اﻟﻌﻠﻢ ﻣﺸﺘﻤﻠﺔ ﻋﻠﻰ اﺑﻮاب وﻓﺼﻮل ﻏﺎﻟﺒﺎ Secara umum berarti nama untuk sejumlah ilmu tertentu yang terdiri dari bab-bab (pashal-pashal).6 Ta’lim al-Muta’allim yaitu “Sebuah kitab yang di karang oleh Syaikh Imam al-Zarnuji (W. 571/591) kepanjangan namanya adalah Ta’lim alMuta’allim Thoriqotut Ta’allum (mengajar pelajar cara belajar).7 -
Implikasi berasal dari bahsa Inggris “Implicate” yang artinya meliputi; mengandung, mencantum, melihat.8 Sedang dalam bahasa Indonesia Implikasi berarti keterlibatan atau keadaan terlibat.9
4
Departemen P&K, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Iakarta: Balai Pustaka, 1997),Edisi ke dua, hlm. 14 5 Ibid, hlm 504 6 Abu Yahya Zakariya al-Anshari, Fathul Wahab, (Darul Ihya Kutub al-Arabiyah Indonesia T.Th), Hlm. 3 7 Prof.Dr. Hasan Langgulung, Asas-asas Pendidikan Isalm, (Jakarta : Pustaka alHusna Anggota Ikapi,1992), Cet.2, Hlm.128
4
-
Pembentukan adalah proses, perbuatan, cara membentuk : kabinet baru mendapat tantangan dari pihak oposisi.10
-
Akhlak Yaitu tabiat perangkai atau tabiat. Sedangkan secara istilah akhlaq adalah hal-hal yang berkaitan dengan sikap, perilaku dan sifat-sifat manusia dalam berinteraksi dengan dirinya, dengan makhliuk-makhluk lain dan dengan tuhannya.11
-
Santri adalah orang yang mendalami agama Islam; Orang yang beribadah dengan sungguh-sungguh; Orang yang shaleh”12
-
Pondok Pesantren Pondok yaitu bangunan untuk tempat sementara; rumah; bangunan tempat tinggal yang berpetak-petak yang berdinding bilik dan beratap rumbia; madrasah dan asrama”.13 Pesantren adalah secara etimologis pesantren di kota santri dengan awalan “pe” dan akhiran “an” yang berarti tempat tinggal para santri.14 Sedangkan secara terminologis, pesantren adalah lembaga Islam di Indonesia yang berfungsi sebagai salah satu benteng plertahanan umat Islam, pusat dakwah dan pusat pengembangan masyarakat Muslim Indonesia.15 Menurut Mabuddin Nata Pesantren adalah sebuah komplek yang lokasi yang biasanya terpisah dari kehidupan sekitarnya. Dalam komplek itu berdiri beberapa rumah kiyai/pengasuh pesantren,masjid sebagai tempat pengajaran dibeikan, dan tempat penginapan santri (bilik).16 Secara singkat dapat di katakan bahwa pondok pesantren sebagai salah satu bentuk lembaga pendidikan keislaman yang telah lama 8
Swajowasto W, Kamus Lengkap Indonesia-Inggris-IInggris-Indonesia, (Jakarta: Depag RI,1993),Jilid.I, Hlm. 81 9 WJS. Poerwadarminta, Op. Cit. Hlm. 377 10 W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 1966), Cet. 4, Hlm. 122 11 Depag RI, Insiklopedi Isam, Di Indonesia, Jilid I, (Jakarta: Depag RI, 1993), Hlm. 104 12 ibid, hlm. 878 13 ibid, hlm. 781 14 Dr, Zamakhsari Dhofier, Tradisi Pesantren,(Jakara: LP3ES, 1994),Cet. 6, hlm. 18 15 Dewan Redaksi, Ensiklopedi Islam, (Jakarta : Ichtiar Baru Van Haeve, 1993), hlm. 99 16 Drs. Abuddin Nata, Sejarah pertumbuhan Dan Perkembangan Lembag-Lembaga Pendidikan Islam Di Indonesia, (Jakarta : Grasindo, Anggota Ikapi, 2001), hlm. 17
5
melembaga di Indonesia adapun Pondok Pesantren Roudhotut Tholibin “ASPIR” Pesantren Kaliwungu Kendal adalah nama atau lembaga atau pondok yang merupakan lokasi atau obyek penelitian penulis menyusun skripsi ini. Kaitannya dengan penelitian skripsi tersebut maka penulis tegaskan bahwa kajian skripsi ini akan di batasi pada urgensi pembelajaran kitab Ta’lim al-Muta’lim dalam pembentukan kepribadian santri di Pondok Pesantren Roudhotut Tholibin “ASPIR” Pesantren Kaliwungu Kendal. C. Rumusan Masalah Sesuai dengan judul yang diangkat, maka dapat dirumuskan permasalahan-permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimanakah proses pembelajaran kitab Ta’lim al-Muta’allim di PonPes Roudlotut Tholibin “ASPIR” Pesantren Kaliwungu Kendal ? 2. Bagaimanakah Implikasi pembelajaran kitab Ta’lim al-muta’allim dalam pembentukan Akhlak santri
di Pon-Pes Roudlotut Tholibin “ASPIR”
Pesantren Kaliwungu Kendal ? D. Tujuan Penulisan Skripsi Suatu tujuan yang tidak memiliki tujuan tidaklah mempunyai arti apa-apa, tiada suatu usaha yang tidak bertujuan. Penyusunan skripsi ini bertujuan sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui bagaimanakah proses pembelajaran kitab Ta’lim alMuta’allim di Pon-pes Roudlotut Tholibin “ASPIR” Pesantren Kaliwungu Kendal. 2. Untuk mengetahui bagaimanakah implikasi pembelajaran kitab Ta’lim alMuta’allim dalam pemembentukan akhlak santri di Pon-Pes Roudlotut Tholibin “ASPIR” Pesantren Kaliwungu Kendal. 3. E. Kajian Pustaka Untuk menghindari terjadinya pengulangan hasil atau temuan yang membahasa permasalahan yang sama dari seseorang baik dalam bentuk buku
6
atau kitab dan dalam bentuk tulisan yang lainnya. Maka penulis akan menerapkan beberapa buku yang sudah ada sebagai bandingan dalam mengupas permasalahan tersebut, sehingga diharapka akan muncul penemuan baru. Beberapa buku diantaranya sebagai berikut : Buku tentang pembelajaran -
Belajar Dan Pembelajaran ditulis oleh Dr. Dimyati dan Dr. Mudjiono didalam bukunya membahas tentang : Hakekat belajar dan pembelajaran, Prinsif-prinsif belajar dan pembelajaran, Motivasi belajar, Pendekatan CBSA
dan
pendekatan
ketrampilan
proses
belajar,
Pendekatan
pembelajaran, Konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaran, Masalahmasalah belajar, Pembelajaran dan pengembangan kurikulum. -
Dr Mukhtar, M.Pd menulis buku yang berjudul desain pembelajaran pendidikan agama islam dalam isinya membahas tentang : desain pembelajaran, kurikulum, karakteristik siswa, professional guru, media pembelajaran, model-model pembelajaran dan evaluasi pendidikan Islam.
Kitab Ta’lim al-Muta’allim -
Drs. H. Aliy As’ad menterjemakan kitab Ta’lim al-Muta’allim (bimbingan bagi penuntut ilmu pengetahuan) pembahasan mengenai isi pokok kitab tersebut secara keseluruhan dari bab I sampai bab XIII.
-
Kajian konsep etika dalam pendidikan menurut Imam al-Zarnuji ( Studi Analisis Dalam Kitab Ta’lim al-Muta’allim ) Skripsi oleh dwi Yuniarti Firdaus, Tahun 2002, Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang. Pembahasan dalam skripsi ini lebih menyoroti aspek etika menurut Imam al-Zarnuji, dengan kata lain skripsi ini lebih memfokuskan pada etika pendidikan
dalam pembahasan. Meskipun sama-sama berpijak pada
pendidikan, namun etika lebih ditekankan dalam kajian ini. -
Skripsi yang berjudul Komparatif Antara Konsep Belajar Menurut Imam al-Zarnuji (Klasik) Dengan Konsep Belajar Menurut Skinner, Piaget, Dan Bandura (oleh Sukardi), Tahun 2002, Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang; Pembahasan dalam skripsi ini lebih banyak menyoroti konsep belajar dalam pandangan tokoh pendidikan klasik dan modern. Tokoh pendidikan klasik oleh Imam al-Zarnuji, sedangkan tokoh pendidikan
7
modern diwakili tiga tokoh sekaligus, yaitu: Skinner, Piaget, dan Bandura. Penulis dari skripsi ini (Sukardi) berpendapat bahwa dengan mencermati konsep belajar yang ditawarkan oleh kedua bagian tokoh pendidikan modern dan klasik, diatas terdapat persamaan pendapat yakni belajar untuk perubahan, disamping ada perbedaan baik kelebihan maupun kelemahannya yang masing-masing dapat saling melengkapi. Buku tentang akhlak K.H. Hasyim Asy’ari menulis buku yang berjudul Akhlak Pesantren. Di dalmnya menjelaskan tentang pendidikan-pendidikan dalam belajar, Aklhlak santri, metode pendidikan akhlak santri, dan sebagainya, yang tujuannya adalah untuk membekali jiwa kesantriannya dan memiliki ilmu yang berman faat baik untuk dirinya maupun untuk orang lain.. F. Metoddologi Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Ada dua pendekatan penelitian yang populer yaitu pendekatan kuantitatif (quantitative research) dan pendekatan kualitatif (qualitative research).17 Memperhatikan masalah yang hendak diteliti, dalam hal ini masalah menghendaki pemaparan yang mengungkap sesuatu tentang proses, sehingga data menunutut untuk disajikan secara deskriptif bukan hasil dari suatu kegiatan yang menghendaki penyajian data dengan angka-angka. Masalah dalam penelitian semacam ini merupakan syarat dari syarat-syarat penelitian kualitatif.18 Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini berupa pendekatan kualitatif. Yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari individu atau kelompok serta perilaku yang dapat diamati.19
17
Sudarwan Danim, Menjadi Peneliti Kualitatif, (Bandung: Pustaka Setia, 2003), hlm.
18
S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), Cet.
33. 2, hlm. 40. 19
Lexi J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2005), Cet. 21, hlm. 3.
8
2. Metode Pengumpulan Data Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, penulis
menggunakan
beberapa metode : a. Teknik Observasi Yang dimaksud dengan teknik observasi disini dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan terhadap obyek, baik secara langsun maupun tidak langsung.20 Teknik observasi ini digunakan untuk mengamati secara langsung tentang letak geografis, sarana dan prasarana dan pelaksanaan sistem pembelajaran kitab Ta’lim al-Muta’allim di Ponpes Roudlotut Tholibin “ASPIR” Pesantren Kaliwungu Kendal. b. Teknik Interview Yaitu pengambilan data dengan jalan tanya jawab baik secara langsung maupun tidak langsung dengan sumber data.21 Metode ini digunakan untuk memperoleh keterangan dari pihak Pondok Pesantren Roudlotut Tholibin “ASPIR” Pesantren Kaliwungu Kendal berkaitan dengan pembelajaran kitab Ta’lim al-Muta’allim Implikasinya dalam prmbentukan akhlak santri. c. TeknikDokumentasi Teknik dokumentasi yaitu setiap bahan tertulis ataupun film, lain dari Rcord, yang tidak dipersiapkan karena adanya permintaan seorang penyidik22 Teknik ini digunakan untuk menggali data tentang gambaran Pondok Pesantren Roudlotut Tholibin “ASPIR” Pesantren Kaliwungu Kendal yang menjadi obyek penelitian skripsi ini. Triangulasi Triangulasi adalah teknik pemeriksaan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding tehadap data itu 23
20
M. Ali, Penelitian Pendidikan Prosedur Dan Strategi, (Bandung : Angkasa, 1987 ), Cet Ke. 3, Hlm. 91 21 Ibid, Hlm. 83 22 Dr. Lexy Moleong, Op.Cit, Hlm. 161 23 Ibid, Hlm. 190
9
Dezim (1978) membedakan empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan diantaranya yaitu : a. Sumber Triangulasi dengan berarti membandingkan dan mengecek baik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif. b. Metode Triangulasi dengan metode, menurut Patton (1987 : 329) terdapat dua strategi yaitu : 1. Pengecekan
terhadap
hasil
penemuan
beberapa
teknik
pengumpulan data. 2. Pengecekan terhadap bebrapa sumber data dengan metode yang sama. c. Peyidik Teknik triangulasi jenis ketiga ialah dengan jalan memanfaatkan peneliti atau pengamat lainnya untuk keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan data. Pemanfaatkan data membantu mengurangi kemencengan
dalam
pemgumpulan
data.
Cara
lain
ialah
membandingkan hasil pekerjaan hasil analisis dengan analisis lainnya. d. Teori Triangulasi dengan teori, menurut Lincoln dan Guba (1981 : 307), berdasarkan bahwa factor tertentu tidak dapat diperiksa derajat kepercayaannya dengan satu atau lebih teori.24 3. Metode Analisis Data Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, mengutip pendapat William Wiesma “Qualitative Research is research that is describes phenomena in word instead of number or measures”.25 Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggambarkan gejala atau fenomena dengan kata-kata dari pada angka/ukuran-ukuran.
24
Ibid, 190 Wiliam Wiyersma, Recearch Method in Education : An Intriduction, (USA. A. Simon and Companu, 1995), Hlm. 12 25
10
Penelitian ini menggunakan metode analisis data kualitatif, terutama terdiri atas kata-kata bukan angka-angka. Kata-kata sering hanya mengandung makna dalam konteks kata itu digunakan.26 Tiap-tiap kasus atau bagian-bagian kasus yang memiliki kaitan dengan masalah yang diteliti akan disajikan secara kualitatif kemudian dianalisis (analisis disini adalah analisis non statistik). Data-data tersebut berupa data-data tentang Pembelajaran Kitab Ta’lim al-Muta’allim Implikasinya Dalam Pembentukan Akhlak Santri Di Pondok Pesantren Roudlotut Tholibin “ASPIR” Pesantren Kaliwungu Kendal yang akan disajikan secara deskriptif. Teori-teori para ahli akan menjadi penunjang atau pendukung dalam mengantarkan penelitian ini menjadi lebih bermakna, dihadapkannya data-data yang diperoleh dari lapangan penelitian dengan teori-teori para ahli tersebut. Adapun dalam penelitian ini digunakan langkah-langkah analisis data sebagaimana yang ditawarkan oleh S. Nasution :27 a. Reduksi data Data yang diperoleh dalam lapangan ditulis/dicetak dalam bentuk uraian atau lapangan yang terinci. Data yang direduksi memberi ganbaran yang lebih tajam tentang hasil pengamatan; b. Display data Data yang bertumpuk-tumpuk laporan lapangan yang tebal, sulit ditangani, sulit pula melihat hubunganantara detail yang banyak. Dengan demikian peneliti dapat menguasai data dan tidak tenggelam dalam tumpukan detail; c. Mengambil kesimpulan dan verifikasi Peneliti berusaha untuk mencari makna dan data yang dikumpulkannya, untuk memberi pola, thema, hubungan, persamaan, hal-hal yang sering timbul, hipotesis, dan sebagainya. Kesimpulan senantiasa harus diverifikasi selama penelitian berlangsung, verifikasi
26
S. Nasution, Penelitian Naturalisti-Kualitatif, (Bandung: TARSITO, 1992), Cet Ulang, Hlm. 128 27 Ibid, Hlm. 129-130
11
dapat disingkat dengan mencari data baru, dapat pula lebih mendalam untuk mencapai “inter-subyektive consensus” yakni persetujuan bersama agar lebih menjamin validitas atau “confirmability” Dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber setelah dibaca, dipelajari dan ditelaah untuk langkah berikutnya adalah mengadakan reduksi yang dilakukan dengan jalan membuat abstraksi. Langkah selanjutnya adalah menyusun dalam satuan-satuan. Satuan ini kemudian di kategorikan pada langkah berikutnya. Kategori-kategori itu dilakukan sambil membuat koding, tahap akhir diberi analisis data ini mengadakan pemeriksaan keabsahan data.28 Sehingga hasil analisis dapat dimunculkan deskripsi baru yang dapat menjelaskan tentang pembelajaran kitab Ta’lim alMuta’allim implikasinya dalam pembentkan akhlak santri di Pondok Pesantren Roudlotut Tholibin “ASPIR” Pesantren Kaliwungu Kendal. G. Sistematika Penulisan Skripsi 1. Bagian Muka (Primiliminaris) Pada bagian ini memuat halaman-halaman judul, abstrak penelitian, nota pembimbing, pengesahan, motto persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar dan daftar lampiran. 2. Bagian Isi : BAB I
Dalam bab ini penulis menguraikan tentang : Latar belakang masalah, penegasan istilah, rumusan masalah, tujuan penulisan skripsi, telaah pustaka, metode penelitian, sistematika penulis skripsi.
BAB II Dalam bab ini penulis membahas tentang landasan teori yang meliputi : 1. Pembelajaran meliputi: pengertian, tujuan, materi, metode pembelajaran kitab Ta’lim al-Muta’allim 2. Akhlak santri meliputi : Pengertian akhlak, Dasar-Dasar Pendidikan akhlak,ujuan dan Metode Pendidikan akhlak. 28
Dr. Lexy Moleong, Op. Cit. Hlm.190
12
3. Pembelajaran Kitab Ta’lim al-Muta’allim Implikasinya dalam Pembentukan Akhlak Santri. BAB III Dalam Bab ini penulis menguraikan tentang : 1. Gambaran umum Pon-pes Roudlotut Tholibin “ASPIR” Pesantren Kaliwungu Kendal Meliputi : Geografis dan Sejarah, Struktur Organisasi, Keadaan Kiai, Ustadz, Santri, Sarana Prasarana, 2. Kegiatan belajar mengajar kitab Ta’lim al-Muta’allim meliputi : Biografi Pengarang (al-Zarnuji), Tujuan, Materi, Metode Pembelajaran kitab Ta’lim al-Muta’allim di PonPes Roudlotut Tholibin “ASPIR” Pesantren Kaliwungu Kendal. 3. Akhlak Santri BAB IV Dalam bab ini penulis menjelaskan tentang : Analisis terhadap proses pembelajaran kitab Ta’lim alMuta’allim
pada
Pon-pes
Roudlotut
Tholibin
“ASPIR”
Pesantren Kaliwungu Kendal dalam pembentukan kepribadian santri. 1. Proses pembelajaran kitab Ta’lim al-Muta’allim di Pondok Pesantren
Roudhotut
Tholibin
“ASPIR”
Pesantren
Kaliwungu Kendal. 2. Akhlak Santri di Pondok Pesantren Roudlotut Tholibin “ASPIR” Pesantren Kaliwungu Kendal 3. Pembelajaran kitab Ta’lim al-Muta’allim implikasinya dalam pembentukan akhlak santri di Pondok Pesantren Roudlotut
Tholibin
“ASPIR”
Pesantren
Kaliwungu
Kendal. BAB V Dalam bab ini penulis mengemukakan kesimpulan, saran-saran dan penutup. 1. Bagian akhir skripsi Pada bagian ini akan memuat Daftar Pustaka, LampiranLampiran dan Daftar Riwayat Penulis.