BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Beban tugas guru pada saat ini semakin berat, terutama jika dibandingkan sebelum adanya Undang-undang Guru dan Dosen. Guru bertanggung jawab mengantarkan siswanya untuk mencapai kedewasaan sebagai calon pemimpin bangsa pada semua bidang kehidupan. Untuk itu, pihak-pihak yang berkepentingan selayaknya tidak mengabaikan peranan guru dan profesinya, agar bangsa dan negara dapat tumbuh sejajar dengan bangsa lain di negara maju, baik pada masa sekarang maupun masa yang akan datang. Dengan tugas pelaksanaan guru secara profesional dapat mewujudkan eksistensi bangsa dan negara yang bermakna, terhormat dan dihormati dalam pergaulan antar bangsa-bangsa di dunia ini. Peranan guru semakin penting dalam era global. Hanya melalui bimbingan guru yang profesional, setiap siswa dapat menjadi sumber daya manusia yang berkualitas, kompetetif dan produktif sebagai aset nasional dalam menghadapi persaingan yang makin ketat dan berat sekarang dan di masa datang. Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah (UU No 14 Tahun 2005 Pasal 1). Dalam ikrarnya guru adalah pengemban dan pelaksana cita-cita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, pembela dan pengamal Pancasila yang setia pada UUD 1945, selain itu bertekad mewujudkan tujuan nasional dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Saat ini guru diposisikan sebagai tenaga profesional yang berfungsi meningkatkan martabat, dan peran guru sebagai agen
pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional (UU Guru dan Dosen Pasal 2 ayat 1). Karenanya, guru dituntut untuk selalu terus meningkatkan kualitas kompetensinya. Salah satu cara untuk meningkatkan kompetensi guru adalah melalui organisasi profesi guru. Dalam UU Guru dan Dosen Pasal 41 ayat 2 disebutkan, organisasi profesi berfungsi untuk memajukan profesi, meningkatkan kompetensi, karier, wawasan kependidikan, perlindungan profesi, kesejahteraan, dan pengabdian kepada masyarakat. Dari pasal tersebut dapat dikatakan, keberadaan organisasi profesi akan meningkatkan profesionalisme guru. Dalam organisasi tersebut ada interaksi antar guru untuk memikirkan bagaimana meningkatkan profesionalismenya secara terus menerus. Dalam profesi keguruan, profesi guru memiliki ikatan kesejawatan, kode etik profesi, dan organisasi profesi yang mempunyai kewenangan untuk mengatur yang berkaitan dengan keprofesian (UU Guru dan Dosen Ps.42).
PGRI adalah perkumpulan yang
berbadan hukum yang didirikan dan diurus oleh guru sebagai wadah untuk mengembangkan
profesionalisme,
memperjuangkan
perlindungan
hukum,
dan
perlindungan keselamatan kerja serta menghimpun dan menyalurkan inspirasi anggotanya. PGRI mempunyai peranan strategis dalam reformasi pendidikan nasional kepada anggotanya. PGRI berperan dan bertanggung jawab serta memperjuangkan dalam upaya mewujudkan serta melindungi serta melindungi hak-hak asasi dan martabat guru khususnya dalam aspek profesinya dan kesejahteraannya. Profesi guru merupakan bidang pekerjaan khusus yang tentunya tidak bisa dilakukan oleh sembarangan orang dan hanya bisa dilaksanakan oleh orang-orang terdidik yang sudah disiapkan untuk menekuni bidang
pendidikan. Menurut UU Guru dan Dosen Bab III, Pasal 7, pekerjaan khusus tersebut dilaksanakan dengan prinsip-prinsip: 1) Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa dan idealis, 2) Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan, dan akhlak yang mulia, 3) Memiliki kualitas akademik dan latar pendidikan sesuai dengan bidang tugasnya, 4) Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugasnya, 5) Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tiugas keprofesionalan, 6) Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja, 7) Memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat, 8) Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas keprofesionalan dan 9) Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur halhal yang berkaitan dengan tugas profesi guru. Dari uraian tersebut di atas
seseorang yang berprofesi sebagai guru diharapkan
menjadi anggota organisasi profesi PGRI yang merupakan wadah/tempat dalam mendukung tugas dan profesi sebagai guru, dalam hal ini khususnya guru-guru yang berada di Kecamatan Wagir Kabupaten Malang. Guru-guru tersebut diharapkan mengetahui bagaimana PGRI Cabang Wagir dan segala sepak terjangnya dalam mendukung pengembangan profesionalisme guru. Dalam penelitian ini, peneliti mengangkat PGRI Cabang Wagir yang merupakan salah satu organisasi profesi bagi guru yang ada di Kecamatan Wagir Kabupaten Malang.
Hal ini mengingat lebih mudahnya peneliti untuk mengadakan penelitian. Disamping itu, peneliti adalah salah satu anggota organisasi tersebut. Setelah penelitian ini diharapkan banyak guru mengetahui implementasi kebijakan organisasi profesi PGRI Cabang Wagir dan apa saja yang telah/sedang/akan dilakukan, sudah sesuaikah dengan apa yang tertulis dalam UU Guru dan Dosen terutama Ps. 41-44 tentang organisasi profesi guru.
Seperti yang diungkapkan oleh Budiarto (2009) dalam tesisnya yang berjudul “Peranan
PGRI
Sebagai
Kelompok
Kepentingan
(Interest
Groups)
Dalam
Memperjuangkan Kesejahteraan Guru (Studi Kasus Pengurus PGRI Provinsi Jawa Tengah masa bakti 2004 s/d 2009)” yang mempunyai tujuan untuk mengetahui program kerja, mengetahui aktivitas PGRI dalam memperjuangkan kesejahteraan guru, dan manfaat yang diperoleh dari
hasil perjuangan yang telah dilakukan PGRI sebagai
organisasi profesi guru.
1.2 Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1) Apa dasar kebijakan organisasi PGRI Cabang Wagir? 2) Bagaimanakah peran PGRI Cabang Wagir sebagai organisasi profesi guru di Kecamatan Wagir Kabupaten Malang? 3) Bagaimana upaya yang dilakukan PGRI Cabang Wagir dalam mengembangkan profesionalisme guru di Kecamatan Wagir Kabupaten Malang?
1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mencapai tujuan:
1) Mengetahui dasar kebijakan organisasi PGRI Cabang Wagir 2) Mengetahui peran PGRI Cabang Wagir sebagai organisasi profesi guru di Kecamatan Wagir Kabupaten Malang. 3) Mengetahui upaya yang dilakukan PGRI Cabang Wagir dalam mengembangkan profesionalisme guru di Kecamatan Wagir Kabupaten Malang.
1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai: 1) Bahan masukan bagi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan baik ditingkat pusat, propinsi, sampai ditingkat kota/kabupaten dalam perumusan dan penetapan kebijakan organisasi PGRI dalam mengembangkan profesionalisme guru.
2) Bahan akademis bagi peneliti lanjutan dalam upaya mengembangkan wawasan tentang program-program dan perjuangan yang dilakukan PGRI sebagai organisasi profesi.
1.5 Penegasan Istilah 1) Organisasi adalah sebagai arena atau kesatuan social di mana manusia secara sadar dan bersam-sama melaksanakan tugas-tugas yang kompleks untuk mencapai tujuan bersama.(Wahab, A., 2008: 5) 2) Profesi adalah suatu pekerjaan tertentu yang menuntut persyaratan khusus dan istimewa, sehingga menyakinkan dan memperoleh kepercayaan pihak yang memerlukan. (Syaefudin U., 2009: 8)
3) PGRI adalah perkumpulan yang berbadan hukum yang didirikan dan diurus oleh guru sebagai
wadah
untuk
mengembangkan
profesionalisme,
memperjuangkan
perlindungan hukum, dan perlindungan keselamatan kerja serta menghimpun dan menyalurkan inspirasi anggotanya. 4) Profesionalisme adalah suatu komitmen para anggota suatu profesi untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya dan terus menerus mengembangkan strategi-strategi yang digunakannya dalam melakukan pekerjaan yang sesuai dengan profesinya.(Syaefudin U., 2009:7) 5) Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. (UU Guru dan Dosen Ps. 1)