BAB I PENDAHULUAN
1.1 .
Latar Belakang Penelitian Indonesia adalah sebuah Negara maritim dimana sebagian besar negaranya adalah perairan, negeri yang beriklim tropis ini memiliki banyak kekayaan alam, wisata, kuliner dan keunikkan budaya serta keanekaragaman suku yang tidak dimiliki oleh Negara lain. Banyak hal menarik di negeri ini yang bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan dalam dan luar negeri. Salah satu hal yang bisa ditonjolkan adalah tentang keunikkan dan keanekaragaman budaya dan suku yang ada di Indonesia. Rasa cinta dan kekaguman pada Indonesia ini lah yang akhirnya menggerakkan ibu Siti Hartinah Soeharto atau yang biasa disapa ibu Tien Soeharto untuk membuat sebuah taman wisata dalam bentuk mini yang bisa menggambarkan tentang kebudayaan negeri Indoenesia dari Sabang sampai Merauke. Pada tanggal 30 Juni 1975 taman wisata mini tentang kebudayaan Indonesia ini mulai dibangun dan akhirnya selesai dan diresmikan oleh presiden Indonesia saat itu bapak Soeharto pada tanggal 20 April 1975 di Jakarta dan diberi nama Taman Mini Indonesia Indah atau biasa disingkat TMII. TMII adalah suatu kawasan taman wisata yang bertemakan tentang kebudayaan Indonesia yang berlokasi diwilayah Jakarta tepatnya Jakarta Timur, Banyak hal menarik tentang kebudayaan Indonesia yang terdapat
1
2
di TMII mulai dari berbagai aspek kehidupan sehari – hari masyarakat di seluruh provinsi Indonesia, anjungan – anjungan daerah yang penuh dengan arsitektur tradisional didukung dengan aneka busana, tarian dan tradisi daerah di provinsi Indonesia digambarkan di TMII. Disamping itu, ditengah – tengah TMII terdapat sebuah danau yang menggambarkan miniature kepualauan Indonesia. Di TMII juga terdapat berbagai macam museum dan tempat hiburan seperti teater keong emas, teater tanah airku, snowbay dan kereta gantung. Berbagai sarana rekreasi menjadikan TMII sebagai salah satu kawasan taman hiburan terkemuka di ibukota. Melalui pembangunan TMII ini pun diharapakan dapat mencapai visi misi TMII sendiri yaitu bisa memperkenalkan kebudayaan dan kekayaan alam kepada kita bangsa Indonesia sendiri dan bangsa lainnya yang ada di dunia. Memberi pendidikan dan pengertahuan, memupuk rasa kebangsaan
nasional kepada rakyat
Indonesia serta memberikan
pengetahuan dan pengertian yang lebih baik kepada bangsa – bangsa lain tentang apa, siapa, dan bagaimana sesungguhnya negeri dan bangsa Indonesia. Tanpa disadari seiring dengan perkembangannya di Indonesia khususnya ibukota Jakarta banyak bermunculan tempat wisata dan hiburan baru dengan keunikkan atau ciri khasnya masing – masing seperti taman impian jaya ancol, the jungle dll. Bahkan pembangunan pusat perbelanjaan atau biasa disebut dengan mall terdapat di segala penjuru kota Jakarta. Hal ini secara tidak langsung memunculkan daya saing didunia rekreasi
3
hiburan masyarakat. Hal ini tidak membuat TMII berkecil hati karena TMII sendiri memiliki daya tarik dan keunikkan sendiri dan akan banyak hal menarik dan spektakuler lain yang akan dilakukan oleh TMII seperti membuat program – program kegiatan special event (acara khusus) yang selalu dilakukan selama satu tahun seperti perayaan HUT TMII yang selalu dirayakan dibulan april setiap tahunnya atau pun program acara minggu ataupun bulanan yang ada di TMII seperti Drama Komedi Betawi, kesenian tradisi karo dll. Dan TMII selalu memiliki keunikan disetiap penyelenggarakan acara yang diadakan karena selalu memberikan unsur tentang kebudayaan Indonesia seperti acara pergelaran apresiasi seni budaya nusantara anjungan daerah setiap tahun, lomba masakan khas Indonesia, pameran atraksi dan peragaan permainan tradisional Indonesia. Selain memiliki program acara kebudayaan TMII juga selalu memberikan inovasi baru pada wahana rekreasi yang ada di dalamnya kemudian mempublikasikan hal ini ke masyarakat luas melalui media. pemberitaan di media dapat meningkatkan publikasi tempat wisata, dan juga dapat menerapkan keterbukaan informasi terhadap publiknya. Karena sebagus apapun tempat wisata jika tidak terinformasikan ke masyarakat luas hal itu tidak akan menjadi sesuatu hal yang menarik. Oleh karena itu pemberitaan ke media tentang informasi apapun dan pencitraan untuk Tmii menjadi suatu hal yang penting untuk kemajuan Tmii sendiri. Maka dapat dikatakan terdapat hubungan yang erat antara media dengan TMII karena dapat membantu dalam hal mendengar informasi apa
4
yang diinginkan dan diharapkan oleh publiknya. Oleh karena itu TMII harus menjalin kerja sama dengan media dan harus dikembangkan, jangan sampai citra yang sudah baik tersebut tercemar akibat pemberitaan yang buruk di media. Oleh karena itu dibutuhkan suatu kedudukan yang memiliki strategi penting untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara TMII dengan media. Hubungan masyrakat ialah menjalankan usaha – usaha untuk mencapai hubungan yang harmonis antara sesuatu badan organisasi dengan masyarakat sekelilingnya.Hal tersebut dikarenakan humas yang akan menyampaikan informasi seputar instansi kepada publik internal dan juga eksternal. Sehingga dengan komunikasi timbal balik tersebut dapat tercipta saling pengertian, mempercayai, menghargai, mendukung dan toleransi yang baik dari kedua belah pihak. 1 Kedudukan Humas TMII berada di bawah Manajer Informasi dan berperan sebagai Asisten Manajer yang membawahi Publikasi dan Dokumentasi. Humas TMII sendiri saat ini menjalin kerjasama degan publik eksternal yang lebih mengarah kepada media relations. Komunikasi antara organisasi dan publik adalah suatu hal yang amat penting bagi keberlangsungan organisasi. Hubungan media dan pers (Media & Press Relations) merupakan sebagai alat, pendukung atau media kerjasama untuk kepentingan proses publikasi dan publisitas berbagai kegiatan program kerja atau untuk
1
Drs S K Bonar, Hubungan Masyarakat Modern (Public Relations), Rineka Citra, Jakarta, 1993. Hal 7
5
kelancaran aktivitas komunikasi Humas dengan pihak publik.2 Karena peranan hubungan media dan pers dalam kehumasan tersebut dapat sebagai saluran (channel) dalam penyampaian pesan maka upaya peningkatan pengenalan (awareness) dan informasi atau pemberitaan dari pihak publikasi Humas merupakan prioritas utama. Sehingga peneliti tertarik untuk mengetahui lebih dalam bagaimanakah strategi media relations TMII dalam menjalin kerja sama dengan media massa.
1.2.
Fokus Penelitian Batasan masalah dalam penelitian kualitatif disebut dengan fokus. Dalam mempertajam penelitian, peneliti kualitatif menetapkan fokus. Supaya hasil penelitian lebih terfokus karena luasnya masalah penelitian yang diteliti, maka dalam penelitian ini peneliti melakukan fokus penelitian untuk menetapkan batasan masalah yang akan diteliti. Dalam hal ini peneliti memfokuskan Strategi media relations TMII yang dilakukan dalam menjalin kerjasama dengan media massa berdasarkan pada Adanya komunikasi yang baik dengan rekan media juga merupakan suatu strategi yang
diharapkan agar tujuan yang ingin
didapatkan oleh kedua belah pihak dapat tercapai dengan baik. Jefkins (1996 : 101) mengatakan prinsip hubungan media yang baik, diantaranya:
2
Rosady ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi: Konsepsi dan Aplikasi, PT RajawaliGrafindo Persada, Jakarta, 2010. hal. 167 - 168
6
1. Memahami dan melayanai media, berbekal pengetahuan yang sudah dimiliki oleh Humas. Maka seorang praktisi humas akan mampu menjalin kerja sama dengan pihak media dan dapat menciptakan suatu hubungan timbal balik yang saling menguntungkan. 2. Membangun reputasi sebagai orang yang dapat dipercaya , Para praktisi humas harus senantiasa siap menyediakan atau memasok materi – materi yang akurat di mana saja dan kapan saja hal itu dibutuhkan. Dengan cara ini ia akan dinilai sebagai suatu sumber informasi yang akurat dan dapat dipercaya oleh para jurnalis. Maka komunikasi timbal balik yang saling menguntungkan akan lebih mudah diciptakan dan dipelihara. 3. Menyediakan salinan yang baik, seperti menyediakan reproduksi foto – foto yang baik, menarik dan jelas. Dengan adanya teknologi input langsung melalui komputer (teknologi ini sangat memudahkan koreksi dan penyusunan ulang dari suatu terbitan, seperti siaran berita atau news release) penyediaan salinana naskah dan foto – foto yang baik secara tepat menjadi semakin penting 4. Bekerja sama dalam penyediaan materi, humas dan jurnalis dapat bekerja sama dalam mempersiapkan sebuah acara wawancara atau temu pers dengan tokoh – tokoh tertentu. 5. Menyediakan fasilitas verifikasi, praktisi humas juga perlu memberi kesempatan kepada para jurnalis untuk melakuakn verifikasi (membuktikan kebenaran) atas setiap materi yang mereka terima.
7
Contoh konkretnya, para jurnalis itu diizinkan untuk langsung menengok fasilitas atau kondisi – kondisi organisasi yang hendak diberitakan. 6. Membangun hubungan personal yang kokoh, suatu hubungan personal yang kokoh dan positif hanya akan tercipta serta terpelihara apabila dilandasi oleh keterbukaan, kejujuran , kerjasama dn sikap saling menghormati profesi masing – masing.3 1.3.
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk menjawab masalah pokok penelitian, yaitu untuk menggambarkan strategi media relations yang dijalankan Humas TMII dalam menjalin kerjasama dengan media massa.
1.4.
Manfaat Penelitian
1.4.1. Manfaat Akademis Secara akademis hasil penelitian diharapkan dapat menambah khasanah peneliti maupun pembaca mengenai Media Relations khususnya bagi mahasiswa Public Relations Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana. 1.4.2. Manfaat Praktis Bagi instansi yang diteliti, data hasil penelitian dapat memberikan masukan bagi kemajuan dan pengembangan tempat yang diteliti melalui
3
Frank Jefkins, Public Relations, Erlangga, Jakarta, 1996. Hal 101
8
media relations yang digunakan oleh Public Relations dalam menjalin kerjasama dengan media massa. 1.4.3. Manfaat Sosial
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi berupa evaluasi perbaikkan strategi media relations TMII dalam menjalin kerjasama dengan media massa agar kedepannya menjadi lebih baik lagi.