BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dewasa ini sangat pesat terutama di bidang teknologi elektronika, yang mengakibatkan beberapa efek yang mempengaruhi dunia industri. Di dalam dunia industri diperlukan suatu alat yang mampu beroperasi dengan cepat dan tepat, sehingga proses produksi dapat berjalan dengan lebih efektif dan efisien, dan diharapkan tidak ada masalah yang menghambat proses produksi. Pada dunia industri diperlukan peralatan-peralatan yang menggunakan sistem pengendalian proses tersebut secara otomatis yang mengesampingkan peran manusia sebagai subjek pekerjaan. Untuk memenuhi kebutuhan otomatisasi ini diperlukan peralatan kontrol yang bisa memenuhi kebutuhan tersebut. Alat-alat kontrol ini diantaranya adalah alat kontrol Programmable Logic Control (PLC). Pada proses produksi di dalam dunia industri yang menggunakan bahan coolant dan oli, pada bahan ini seperti yang digunakan pada proses pengeboran sparepart, pembubutan, serta machining. Dalam penggunaannya, oli pada mesin digunakan sebagai pelumas yang mencegah terjadinya benturan antar logam dengan logam komponen mesin seminimal mungkin, mencegah goresan atau keausan, dan
mengurangi terjadinya panas yang terjadi antara gesekan pada
mesin yang berputar. Bahan coolant adalah suatu fluida atau cairan yang mengandung kimia (Chemical Liquid Addictive) yang digunakan sebagai pendingin pada mata pahat saat terjadi proses machining atau mentransfer panas
1
2
yang dhasilkan oleh perangkat produksi ke bentuk lain untuk mencegah atau menghilangkan panas pada mata pahat sehingga dapat bekerja dengan normal dan stabil. Namun timbul permasalahan saat proses produksi ketika oli yang digunakan pada mesin tercampur pada bak coolant yang menampung saat mendinginkan mata pahat, yang menjadikan cairan tersebut terkontaminasi sehingga menyebabkan banyak permasalahan, yaitu Limbah Industri. Limbah industri bisa didefinisikan sebagai sisa buangan dari proses produksi suatu industri tertentu. Karena dari sifatnya industri dan biasanya lebih besar dibandingkan dengan skala domestik atau rumah tangga, limbah industri memerlukan penanganan dan pengelolaan yang serius mengingat dampak yang akan ditimbulkannya pun jauh lebih besar. Berdasarkan kondisi permasalahan yang timbul, maka diciptakanlah alat pemisah oli secara otomatis yang terpasang pada bak coolant, yang menggunakan sistem kontrol PLC dan akan bekerja ketika terdapat oli pada bak coolant, sehingga alat pemisah bekerja menggunakan belt yang terpasang dengan poros motor 3 phasa. Pada alat ini menggunakan pengendalian utama yaitu PLC (Programmable Logic Controller) karena dalam dunia industri banyak digunakan.
3
B. Maksud dan Tujuan Adapun maksud dan tujuan dari pembuatan proyek akhir ini adalah: 1. Merancang dan membuat prototipe pemisah oli pada limbah industri dengan pengendali PLC sebagai alat kontrol pengendali kerja motor dan pengukuran parameter kandungan limbah. 2. Mengetahui unjuk kerja dari alat yang dibuat. 3. Meminimalisasi pekerjaan atau campur tangan manusia dalam proses memisahkan oli dalam bak coolant secara manual.
C. Pembatasan Masalah Karena terbatasnya sarana dan prasarana dalam pembuatan alat, maka masalah yang akan dikaji dan dibahas meliputi: 1. Sistem program pengendalian piranti menggunakan PLC OMRON SYSMAC CPM 1 A. 2. Dalam pembuatan alat tugas akhir ini, mengenai penanganan limbah industri tetapi menitikberatkan pada limbah cair dari industri yaitu oli. 3. Penerapan sensor Resistansi Oli digunakan sebagai pengukuran atau pendeteksi dengan ada atau tidaknya oli yang tercampur dalam bak air tersebut. 4. Rangkaian mikrokontroler yang dibuat sebagai alat bantu yang digunakan untuk pembuatan sensor pengukuran parameter atau pendeteksi kandungan oli pada bak air.
4
D. Metodologi Pengumpulan Data Dalam melaksanakan studi kasus proyek akhir ini, untuk mendapatkan analisis dan pemecahan masalah serta menemukan solusinya, maka diperlukan suatu pengumpulan data yang lengkap, relevan dan obyektif serta dapat dipercaya kebenarannya, baik yang diperoleh langsung dari sumber maupun literatur, maka penulis dalam hal ini melakukan tiga metode, yaitu : 1. Metode Pustaka Penulis mempelajari buku-buku literature yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi dalam pembuatan alat, baik karakteristik alat atau komponen, teknik penggunaan alat, den teknik merangkai alat atau komponen, serta teknik-teknik dasar yang digunakan dengan maksud untuk memperoleh data yang tepat. 2. Metode Merangkai Penulis melakukan pengamatan dan percobaan aplikasi dari desain pembuatan dan rangkaian yang baru ataupun yang pernah ada secara efisien dan efektif. 3. Metode Pengujian Penulis menguji alat atau rangkaian yang dibuat sesuai dengan sistem kerja yang diharapkan.
5
E. Sistematika Penulisan Pada penulisan laporan ini, penulis membuat sistematika penulisan agar memudahkan dalam membaca dan memahami isi dari laporan secara garis besarnya. Secara global sistematika penulisan ini dibagi menjadi 5 bab : BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan latar belakang penulisan sebagai topik, pembatasan masalah yang timbul, metode pengumpulan data dan sistematika penulisan. BAB II DASAR TEORI Bab ini menjelaskan tentang teori-teori dasar yang mendukung dalam pembuatan alat. BAB III PEMBUATAN ALAT Bab ini membahas pembuatan perangkat keras dan perangkat lunak yang akan digunakan pada alat tersebut. BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN PEMBAHASAN Bab ini memberi keterangan mengenai pengujian alat dan analisa dari hasil pengujian alat apakah sudah sesuai dengan yang diharapkan. BAB V PENUTUP Bab ini menjelaskan kesimpulan dari keseluruhan rangkaian alat secara teori maupun hasil dari pengujian dan pembahasan, serta saran-saran dari pembuatan proyek akhir. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN