1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Peningkatan keselamatan penerbangan merupakan hal yang menjadi prioritas utama untuk mencapai sasaran program pemerintah road map to zerro accident. Dalam peraturan menteri perhubungan nomor: KM 20 (2009a) dinyatakan “Penyedia layanan harus mulai menerapkan safety management system yang dapat diterima oleh direktorat jenderal perhubungan udara pada: 1) Operator pesawat atau penyedia layanan lainnya tanggal 1 Januari 2009. 2) Operator Bandar Udara Internasional 1 Januari 2010 dan, 3) Operator domestik 1 Januari 2011”. Bandar Udara sebagai unsur dalam penyelenggaraan penerbangan, memiliki peranan yang sangat penting dan strategis yang diselenggarakan oleh pemerintah dengan tujuan untuk mewujudkan penyelenggaraan penerbangan yang selamat, aman, cepat, lancar, tertib dan teratur, nyaman dan berdaya guna, menunjang pemerataan, pertumbuhan dan stabilitas sebagai pendorong, penggerak dan penunjang pembangunan nasional (Setneg RI; PP No. 70 tentang kebandar udaraan, 2001b). Berdasarkan data Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT, 2002) sejumlahkasusaccident/incidentpesawat udara sebagian besar terjadi di Bandar Udara, seperti yang terjadi pada periodetahun 2002 sebanyak 25 accident/incident. Accident/incident tersebut diantaranya terjadi di Bandar Udara Hasanuddin Makassar akibat pesawat Fokker F-28overrun, Bandar Udara Sabang
2
Aceh akibat baling-baling pesawat Cassa C212-200 terkena penumpang, Bandar Udara Adisutjipto Yogyakarta akibat pesawat MD 82 milik Lion Air gagal melakukan turn (belok) saat berada di ujung landasan setelah melakukan pendaratan. Perusahaan Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional Adisutjipto Yogyakarta merupakan Bandar Udara dengan kategori kelas IB yaitu Bandar Udara pengumpul skala sekunder. Bandar Udara pengumpul skala sekunder yaitu Bandar Udara sebagai salah satu prasarana penunjang pelayanan pusat kegiatan nasional (PKN) yang melayani penumpang dengan jumlah lebih besar dari atau sama dengan 1.000.000 (satu juta) dan lebih kecil dari 5.000.000 (lima juta) orang per tahun (Dephub; Permenhub No.: KM 11, 2010b). Bandar Udara Internasional AdisutjiptoYogyakarta terletak di Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan berada pada ketinggian: 107 m (350feet) dengan titik koordinat: 7° 47′ 17,45″ LS, 110° 25′ 54,33″ BT.Bandar Udara Internasional AdisutjiptoYogyakarta merupakan gerbang udara wisata terpenting bagi kawasan segitiga JOGLOSEMAR (Jogja-Solo-Semarang). Dengan daerah pelayanan yang mencakup wilayah DIY, Jawa Tengah Bagian Selatan
dan
Jawa
Timur
Bagian
Barat.
Bandar
Udara
Internasional
AdisutjiptoYogyakarta telah menempatkan diri sebagai Bandar Udara tersibuk ke3 di Pulau Jawa, setelah Bandar Udara Soekarno-Hatta Jakarta dan Juanda Surabaya. Jumlah karyawan Bandar Udara Internasional AdisutjiptoYogyakarta adalah 186 pegawai tetap dan 182 karyawan outsourcing(struktur organisasi
3
terlampir). Total keseluruhan pekerja yang melakukan kegiatan/bekerja di terminal Bandar Udara Internasional Adisutjipto sebanyak 2500 orang diantaranya meliputi: Personil penerbangan, ticketing, kargo, Imigrasi, Bea Cukai, Kafetaria. Jumlah maskapai penerbangan sipil reguler yang menggunakan Bandar Udara internasional Adisutjipto berjumlah 10 (sepuluh) maskapai penerbangan yaitu: Garuda Indonesia, Merpati Nusantara, Lion Air, Wings Air, Citilink, Air Asia, Sriwijaya Air, Express Air, Indonesia Air Transport dan Batik Air dengan frekuensi penerbangan datang dan berangkat 110-120 komersial flight per hari (Bandar Udara Internasional Adisutjipto, 2014). Menurut data lalu lintas udara Bandar Udara InternasionalAdisutjipto menunjukkan adanya peningkatan. Pergerakan penumpang internasional pada tahun 2012 sebesar 210.265 orang, meningkat sebesar 0.51% dibandingkan tahun 2011 sebesar 209.195 orang. Penumpang domestik sebesar 4.777.181 orang, meningkat 18.6 % dibandingkan tahun 2011 sebesar 4.027.790 orang, penumpang transit sebesar 52.480 orang menurun 4.2% dibandingkan tahun 2011 sebesar 54.661 orang. Pergerakan pesawat udara internasional tahun 2012 sebesar 1.595 menurun 4.95% dibandingkan tahun 2011 sebesar 1.674 pergerakan. Pergerakan pesawat udara domestik sebesar 35.067 meningkat 15.3% dibandingkan tahun 2011 sebesar 30.417pergerakan. Pergerakan pesawat militer sebesar 20.458 pada tahun 2012 meningkat 6.79% dibandingkan tahun 2011 sebesar 19.125 pergerakan. Pada tahun 2011 Bandar Udara Internasional Adisutjipto mendapat peringkat V Sapta Pesona Award dari Kementerian Kebudayaan dan
4
Pariwisatatentang pengelolaan toilet terbersih di Bandar Udara, Bandar Udara Award 2011 dari Kementerian BUMN kategori juara umum klasifikasi terminal lama & penumpang padat, penghargaan pelayanan prima madya sektor transportasi tahun 2012 dari Kementerian Perhubungan. (Bandar Udara Internasional Adisutjipto, 2014). Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilakukan dengan wawancara terhadap informan mengatakan bahwa kapasitas Bandar Udara Internasional Adisutjipto sudah tidak memenuhi syarat diantaranya adalah: 1) Jarakminimum atau clearanceantara ujung sayap pesawat satu dengan lainnya (khusus pesawat berbadan lebar seperti Boeing737-800 dan 737-900) yang berada di parking stand sudah tidak memenuhi standar yang ditentukan yaitu 4.5 meter. 2) Pelayanan kendaraan Ground Support Equipment (GSE) terutama mobil pendorong pesawat (Pushback Car) untuk pesawat berbadan lebar sudah masuk ke jalur service roadv sehingga menghambat kendaran lain seperti kendaraan tangki bahan bakar, kendaraan bagasi maupun kendaraan lainnya. 3) Masalah lain yaitu masih sering terjadi tetesan minyak pada permukaan apron yang di sebabkan oleh kendaraan maupunsaat pengisian bahan bakar pesawat udara. Tumpahan minyak dapat merusak permukaan apron. Ditemukannya satu benda asing terbuat dari bahan plastik yang dapat merusak (foreign of damage). Benda asing ini sangat berbahaya apabila masuk kedalam mesin pesawat yang sedang beroperasi.
5
Pelaksanaan safety management systemdi Bandar Udaraberdasarkan wawancara dengan informan mengatakan bahwa pelaksanaan safety management systemdi area operasi telah dilakukan pada tahun 2010 walaupun baru sebatas kelompok kerja sesuai dengan surat keputusan General ManagerBandar Udara Internasional Adisutjipto Yogyakarta Nomor: Skep. 09/OB.02/2010 tentang Pembentukan Kelompok Kerja (Pokja) dalam rangka persiapan sertifikasi Bandar Udara dan safety management system (kebijakan). Untuk pembentukan unityang menangani
dan
mengawasi
langsung
pelaksanaansafety
management
system(SMS) di Bandar UdaraInternasionalAdisutjipto baru terbentuk pada Januari tahun 2013.Unit SMS berada atau tergabung dalam depatemen safety management system(SMS), quality managementdan customer service. B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latarbelakang masalah yang telah diuraikan di atas maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: 1.
Bagaimana Kebijakan dan Sasaran Keselamatan di daerah operasional PT. Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Adisutjipto Yogyakarta?
2.
Bagaimana Manajemen Risiko Keselamatandi daerah operasional PT. Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Adisutjipto Yogyakarta?
3.
Bagaimana Jaminan Keselamatan yang dilakukan di daerah operasional PT. Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional AdisutjiptoYogyakarta?
4.
Bagaimana Promosi Keselamatan dalam upaya peningkatan pengetahuan dan keterampilan personildi daerah operasional PT. Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional AdisutjiptoYogyakarta?
6
C. Tujuan Penelitian Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasisistem manajemen keselamatan (safetymanagementsystem) pada PT. Angkasa Pura I (Persero)Bandar UdaraInternasional AdisutjiptoYogyakarta, sedangkan tujuan khususpenelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi komponen-komponen sistem manajemen keselamatan (safetymanagementsystem) di daerah operasional sisi udara (AMC dan PK-PPK) meliputi: 1.
Kebijakan dan sasaran keselamatan di daerahoperasional PT. Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Adisutjipto Yogyakarta.
2.
Manajemen risiko keselamatan di daerah operasional PT. Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Adisutjipto Yogyakarta.
3.
Jaminan Keselamatan yang dilakukan di daerah operasionalPT. Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Adisutjipto Yogyakarta.
4.
Promosi
keselamatan
dalam
upaya
peningkatan
pengetahuan
dan
keterampilan personildidaerah operasional.
D. Manfaat Penelitian 1.
Bagi Perusahaan; Sebagai bahan evaluasi, tambahan pengetahuan bagi pekerja.
2.
Bagi dunia pendidikan; Diharapkan dapat digunakan sebagai referensi untuk memperkaya khasana keilmuan.
3.
Bagi Peneliti; Dapat memberikan dan memperluas pengetahuan tentang penerapan safety management systemdiBandar Udara.
7
E. Keaslian Penelitian Tebel 1. Persamaan dan Perbedaan dengan Penelitian yang dilakukan No. 1.
Nama &Judul Rizki & Lukiana(2011), Pelaksanaan Safety Management System di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin.
Persamaan Objek Penelitian
Perbedaaan Lokasi penelitian, Metode penelitian Kuantitatif
2.
Sisilia, Y (2009),Implementasi Sistem Manajemen Keselamatan Sebagai Standar Keselamatan Pelayanan Lalulintas Udara.
Pendekatan Kualitatif
Lokasi PT. AP II, Rancangan penelitian cross sectional