1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang dipelajari banyak negara di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Seiring perkembangan zaman dan era globalisasi, pembelajaran bahasa Inggris menjadi kebutuhan tersendiri dalam berkomunikasi karena bahasa Inggris sering digunakan diberbagai bidang antara lain ekonomi, teknologi, dunia hiburan dan pariwisata. Bahkan tak jarang yang belum belajar bahasa Inggris tanpa sadar sering menggunakan istilah-istilah bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari, seperti yang dikatakan Harmer (2001, hlm. 1) bahwa : English seems to be one of mine language of international comunication, and even people who are not speaker of English often know word such as bank, chocolate, computer, hamburger, hotel, hotdog...many of these word have themselves been borrowed by English from other language. Karena bahasa Inggris dianggap sebagai bahasa utama dalam komunikasi Internasional, maka pembelajaran bahasa Inggris dianggap perlu dipelajari diadakan dalam kurikulum pembelajaran termasuk di sekolah dasar. Bahasa Inggris di SD di Indonesia dimulai sejak pertengahan 1994 dan diselenggarakan sebagai muatan lokal. Hal ini berlandaskan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 060/U/1993 tanggal 25 Februari 1993 (Irawati, 2012, hlm. 70) tentang dimungkinkannya program bahasa Inggris sebagai mata pelajaran muatan lokal SD, dan dapat dimulai pada kelas 4 SD. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006 yang masih digunakan saat ini, bahasa Inggris juga termasuk sebagai muatan lokal. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006 (dalam BSNP, 2006) dijelaskan bahwa bahasa Inggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan dan tulis. Komunikasi tersebut dikembangkan melalui empat keterampilan berbahasa yakni, membaca, menulis, berbicara dan mendengarkan.
1
2
Membaca adalah salah satu keterampilan berbahasa yang perlu dikuasai dalam pembelajaran bahasa Inggris, membaca adalah proses yang dilakukan untuk menerima informasi
melalui pemahaman pola-pola bahasa dalam gambaran
tulisan (Tarigan, 1979 ). Salah satu kegiatan membaca yang perlu diajarkan di SD adalah membaca pemahaman (reading comprehension). Menurut Dalman (2013, hlm. 87). “Membaca pemahaman adalah membaca kognitif (membaca untuk memahami), pembaca dituntut untuk memahami isi bacaan “, Grabe and Saller (dalam Nurman Antony 2010, hlm. 40) mengungkapkan bahwa dalam reading comprehension diperlukan kemampuan pemahaman dan interpretasi yang tepat dari sebuah teks.). Oleh karena itu dalam membaca pemahaman siswa tidak sekedar menerjemahkan bahasa tulis saja, tetapi siswa dituntut untuk mampu memahami isi dari bacan tersebut. Termasuk dalam membaca pemahaman bahasa Inggris, membaca tidak cukup dengan mengetahui arti dari kata yang dibaca, tetapi juga memahami isi bacaan secara menyeluruh, sehingga dapat memperoleh informasi yang baik yang bisa dikomunikasikan secara baik pula. Dalam pembelajaran bahasa Inggris di Indonesia, target untuk memenuhi kemampuan berbahasa termasuk keterampilan membaca memang sulit untuk dicapai karena di Indonesia bahasa Inggris digunakan sebagai bahasa asing (foreign language). Bahasa Inggris hanya digunakan pada saat pembelajaran saja dan jarang digunakan dalam kegiatan sehari-hari, dan hanya sedikit sekali kesempatan mereka untuk berlatih bahasa Inggris. Hal tersebut membuat bahasa Inggris cukup sulit dikalangan pelajar Indonesia. Untuk mengatasi kesulitan tersebut, guru berperan penting untuk menciptakan proses pembelajaran yang efektif untuk siswa, dan salah satu komponen yang penting ketika proses pembelajaran adalah komunikasi. Komunikasi yang baik dalam proses pembelajaran akan membuat siswa lebih mudah menerima materi ajar yang diberikan oleh guru. Komunikasi yang terjalin tidak hanya menggunakan bahasa verbal saja, penggunaan bahasa verbal yang diikuti bahasa non-verbal akan lebih membantu siswa mudah memahami perkataan guru.bahasa non-verbal seperti ekspresi wajah, kontak mata, gesture, dan bahasa non-verbal lainya diperlukan untuk menerjemahkan kata-kata atau
3
kalimat yang sulit dipahami siswa. Kombinasi antara bahasa verbal dan nonverbal akan sangat berguna untuk membangun komunikasi yang baik antara guru dengan siswa, dan juga dapat menciptakan pembelajaran yang efektif. Seperti yang diungkapkan oleh Kusanagi (2005, hlm. 382) “ teacher can provide good learning condition through interaction both verbally and nonverbally”. Jadi pembelajaran bahasa Inggris yang baik akan tercipta dengan adanya interaksi antara bahasa verbal dengan bahasa nonverbal. Salah satu bahasa non-verbal yang sering digunakan adalah gesture. Menurut Darwis dan Region (tanpa tahun, hlm. 11) gesture adalah bahasa nonverbal yang disampaikan melalui gerakan tubuh. Gesture
adalah salah satu
bentuk komunikasi nonverbal yang tidak bisa dipisahkan dalam kegiatan komunikasai sehari-hari, Mcneill (dalam Nikazm, 2008) mengungkapkan bahwa ‘gesture are integral part of language as much as are word, phrases, and sentences-gesture and language are one sistem’ jadi penggunaan gesture dalam bahasa sehari-hari diperlukan untuk menciptakan komunikasi dan interaksi yang baik . Dalam suatu proses pembelajaran termasuk pembelajaran bahasa Inggris gesture memiliki peranan penting untuk meningkatkan komunikasi antara guru dengan siswa dan membantu siswa untuk memahami apa yang dikatakan oleh guru, hal tersebut mengacu pada pendapat Kusanagi (2005, hlm. 391) yang mengungkapkan bahwa bahasa non-verbal terutama gesture berperan penting dalam pembelajaran bahasa, dalam analysis reasearch yang dilakukanya, Kusanagi menyatakan dari 27 penelitian mengenai komunikasi nonverbal dalam pembelajaran bahasa, gesture yang paling sering menjadi fokus utama dalam penelitianya. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa gesture sangat diperlukan dalam pembelajaran bahasa khususnya bahasa Inggris untuk menciptakan interaksi yang baik antara guru dan siswa Gesture sering digunakan guru untuk mengatasi kesulitan-kesulitan siswa dalam pembelajaran bahasa Inggris, salah satunya untuk menjelaskan kata yang belum dipahami oleh siswa dalam kegiatan membaca pemahaman bahasa Inggris. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di SDN Galunggung. peneliti menemukan bahwa dalam pembelajaran membaca pemahaman bahasa
4
Inggris, siswa masih mengalami kesulitan, diantaranya adalah perbedaan pengucapan dan penulisan dalam bahasa inggris. Selain itu siswa sulit memahami teks karena adanya beberapa kata yang tidak diketahui. Guru pun berusaha menyampaikan materi dengan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa, namun sebisa mungkin guru juga membiasakan menggunakan bahasa Inggris kepada siswa. Dalam menjalin komunikasi yang baik dengan siswa, guru tidak terpaku pada penggunaan bahasa verbal saja tetapi juga diimbangi dengan menggunakan bahasa nonverbal salah satunya adalah gesture. Dengan menggunakan gesture tersebut guru bermaksud meminimalisir kesulitan yang terjadi pada proses pembelajaran
bahasa
Inggris
khususnya
dalam
pembelajaran
membaca
pemahaman. Berdasarkan studi pendahuluan tersebut, peneliti mengetahui bahwa gesture biasa digunakan dalam pembelajaran bahasa Inggris, namun peneliti belum mengetahui, dalam kegiatan apa saja gesture tersebut muncul, dan bentuk-bentuk gesture seperti apa yang muncul ketika pembelajaran berlangsung. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk lebih memahami dan mengetahui tentang penggunaan gesture dalam membaca pemahaman bahasa Inggris melalui penelitian dengan judul “Penggunaan Gesture dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Bahasa Inggris Di SD”. B. Identifikasi dan Perumusan Masalah Penelitian 1. Identifikasi Masalah Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di SDN Galunggung. peneliti menemukan bahwa dalam pembelajaran membaca pemahaman bahasa Inggris, siswa masih mengalami kesulitan diantaranya adalah perbedaan pengucapan dan penulisan dalam bahasa Inggris, sulitnya memahami bacaan karena adanya beberapa kata yang tidak diketahui. Target pencapaian bahasa Inggris memang sulit dicapai, hal ini karena bahasa Inggris merupakan bahasa asing yang jarang digunakan sehari-hari, untuk menciptakan proses pembelajaran yang mudah dimengerti oleh siswa, guru pun berusaha menyampaikan materi
5
dengan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa, sebisa mungkin guru membiasakan menggunakan bahasa inggris kepada siswa. Dalam menjalin komunikasi yang baik dengan siswa, guru tidak terpaku pada bahasa verbal saja tetapi juga diimbangi dengan menggunakan bahasa nonverbal salah satunya adalah gesture. Dalam setiap pembelajaran baik secara sadar maupun tidak guru akan banyak menggunakan gesture khususnya dalam pelajaran bahasa Inggris, karena dalam bahasa Inggris kadang-kadang siswa belum memahami kata yang di ucapkan oleh guru, jadi guru menggunakan gesture untuk mengikutinya. Dengan menggunakan gesture tersebut guru bermaksud meminimalisir kesulitan yang terjadi pada proses pembelajaran bahasa Inggris khususnya dalam pembelajaran membaca pemahaman. namun peneliti belum mengetahui, dalam kegiatan apa saja gesture tersebut muncul, dan bentukbentuk gesture seperti apa yang muncul ketika pembelajaran berlangsung. Oleh karena itu peneliti perlu mengamati langsung bagaimana gesture tersebut dilaksanakan. Dari pemaparan tersebut, maka masalah yang menjadi fokus peneliti adalah sebagai berikut : a. Penggunaan gesture dalam membaca pemahaman (reading comprehension) bahasa Inggris di SD. b. Jenis gesture yang digunakan dalam membaca pemahaman (reading comprehension) bahasa Inggris di SD.
2. Rumusan Masalah a. Rumusan Masalah Umum Berdasarkan
identifikasi masalah tersebut, maka dirumuskan masalah
secara umum yakni bagaimana penggunaan gesture dalam membaca pemahaman (Reading comprehension) bahasa Inggris di SDN Galunggung, kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya. b. Rumusan Masalah Khusus 1) Apakah
guru
menggunakan
gesture
dalam
pembelajaran
pemahaman bahasa Inggris di kelas V SDN Galunggung?
membaca
6
2) Jika ada, jenis atau bentuk gesture apa saja yang muncul ketika pembelajaran membaca pemahaman bahasa Inggis berlangsung? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Tujuan Umum Mendeskripsikan penggunaan gesture dalam pembelajaran membaca pemahaman bahasa Inggris di SDN Galunggung, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya. 2. Tujuan Khusus a. Untuk
memperoleh
gambaran
penggunaan
gesture
dalam
membaca
pemahaman bahasa Inggris di kelas V SDN Galunggung. b. Untuk memperoleh gambaran mengenai bentuk-bentuk gesture yang muncul ketika pembelajaran membaca pemahaman bahasa Inggris berlangsung.
D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang bisa diperoleh dari penelitian ini adalah : 1. Manfaat Teoritis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan pengetahuan mengenai penggunaan gesture dalam pembelajaran bahasa Inggris di Sekolah Dasar. 2. Manfaat Praktis a. Bagi guru dapat memberikan informasi mengenai penggunaan gesture dalam pembelajaran membaca pemahaman bahasa Inggris di Sekolah Dasar. b. Bagi peneliti dapat menambah wawasan sebagai hasil pengamatan langsung serta dapat memahami manfaat atau peran dari penggunaan gesture dalam pembelajaran membaca pemahaman bahasa Inggris di sekolah dasar. c. Bagi peneliti lain, penelitian ini diharapkan dapat memberikan acuan atau sebagai bahan referensi dalam penulisan penelitian.
7
E. Struktur Organisasi Skripsi Dalam penulisan laporan penelitian ini, laporan terbagi menjadi lima bab dengan bagian-bagian sebagai berikut : Bab I Pendahuluan. Dalam bab ini terdapat uraian mengenai pendahuluan yang merupakan bagian awal skripsi. Bagian ini mendeskripsikan latar belakang penelitian, identifikasi masalah, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, menfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi. Latar belakang penelitian mendeskripsikan alasan atau dasar-dasar masalah penelitian berdasarkan kondisi dilapangan dari studi pendahuluan yang telah dilaksanakan oleh peneliti. Identifikasi masalah merupakan penjabaran dan pengkajian kembali mengenai masalah yang akan diteliti yang selanjutnya akan dijadikan fokus permasalahan. Rumusan masalah adalah penjabaran kembali permasalahan secara khusus dalam bentuk pertanyaan. Rumusan masalah terdiri dari rumusan masalah umum dan rumusan masalah khusus. Rumusan masalah umum yang merupakan penjelasan berdasarkan identifikasi masalah yang dijabarkan secara umum, dan masalah khusus merupakan pemaparan masalah secara lebih khusus dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang akan terjawab melalui penelitian. Tujuan penelitian berisi mengenai hasil yang ingin dicapai setelah melakukan penelitian. Manfaat penelitian berisi mengenai manfaat yang akan diperoleh setelah melakukan penelitian.Struktur organisasi skripsi berisi tentang penjelasan sistematika penulisan skripsi. Bab II Kajian pustaka dan kerangka pemikiran. Kajian Pustaka berisi mengenai pemaparan teori-teori yeng berkaitan dan menjadi dasar penelitian. Kerangka pemikiran menjabarkan pemikiran dari peneliti terhadap masalah dalam penelitian. Bab III Metode Penelitian. Metode penelitian berisi penjabaran mengenai teknik-teknik dan alur-alur untuk melaksanakan penelitian terdiri dari lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data. Desain penelitian menjelaskan mengenai metode penelitian yang digunakan dan alur penelitian. Definisi
8
operasional
mendeskripsikan
definisi-definisi
terkait
masalah
penelitian.
Instrumen penelitian merupakan penjelasan mengenai alat yang digunakan untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian. Teknik pengumpulan data menjelaskan mengenai cara-cara untuk mengumpulkan data. Teknik analisis data menjelaskan mengenai tata cara peneliti dalam menganalisis dan mengolah data yang telah terkumpul. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan. Bab ini berisi mengenai pemaparan data, pengolahan dan analisis data untuk menghasilkan temuan yang mengarah pada jawaban dari rumusan masalah dan mencapai tujuan penelitian. Bab V Simpulan dan Saran. Dalam bab ini peneliti menyimpulkan hasil penelitian yang didapat dan mengajukan saran terhadap hasil penelitain.