BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian Fenomena pergeseran tipe masyarakat dari masyarakat industrialis dan jasa ke masyarakat pengetahuan menyebabkan perusahaan semakin menitik beratkan akan pentingnya knowledge asset (aset pengetahuan) sebagai salah satu bentuk aset tak berwujud. Kemampuan suatu perusahaan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi salah satu faktor daya saing yang sangat penting. Sumber daya manusia dan ilmu pengetahuan telah menciptakan nilai tambah dan keunggulan bersaing pada perusahaan modern. Salah satu pendekatan yang digunakan dalam penilaian dan pengukuran knowledge assets adalah modal intelektual (intellectual capital) yang telah menjadi fokus perhatian diberbagai bidang, baik manajemen, teknologi informasi, sosiologi, maupun akuntansi. Area yang menjadi perhatian sejumlah akademisi dan praktisi adalah manfaat dari intellectual capital sebagai alat untuk menentukan nilai perusahaan (Hong, 2007). Perbedaan antara aset tak berwujud dan intellectual capital tidak jelas karena intellectual capital dihubungkan sebagai goodwill padahal keduanya berbeda (Hong, 2007). Fakta tersebut dapat ditelusuri kembali ke awal tahun 1980-an ketika gagasan umum nilai aktiva tak berwujud selalu dinamai sebagai goodwill sejak praktik bisnis dan akuntansi diterapkan (Hong, 2007).
1
2
Modal intelektual masih belum dikenal secara luas di Indonesia. Fenomena intellectual capital mulai berkembang di Indonesia terutama setelah munculnya Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.19 Revisi 2000 tentang aktiva tidak berwujud, meskipun tidak dinyatakan secara eksplisit sebagai intellectual capital, namun kurang lebih intellectual capital telah mendapat perhatian. Tujuan perusahaan adalah mengoptimalkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan tercermin dari harga sahamnya, semakin meningkatnya perbedaan antara harga saham dengan nilai buku aktiva yang dimiliki perusahaan menunjukkan adanya hidden value. Penghargaan lebih atas saham perusahaan dari para investor tersebut diyakini disebabkan oleh modal intelektual yang dimiliki perusahaan. Appuhami (2007) menyatakan bahwa semakin besar nilai modal intelektual semakin efisien penggunaan modal perusahaan, sehingga menciptakan value added bagi perusahaan. Modal intelektual diyakini dapat berperan penting dalam peningkatan nilai perusahaan maupun kinerja perusahaan. Menurut Pulic (1998), tujuan utama dalam ekonomi yang berbasis pengetahuan adalah untuk menciptakan value added, sedangkan untuk dapat menciptakan value added dibutuhkan ukuran yang tepat tentang physical capital (yaitu dana-dana keuangan) dan intellectual potential (direpresentasikan oleh karyawan dengan segala potensi dan kemampuan yang melekat pada mereka). Modal intelektual merupakan salah satu alat untuk menentukan nilai perusahaan. Nilai suatu perusahaan dapat tercermin dari harga yang dibayar investor atas sahamnya di pasar. Semakin meningkatnya perbedaan antara harga
3
saham dengan nilai buku aktiva yang dimiliki perusahaan menunjukkan adanya hidden value. Jika pasarnya efisien, semakin tinggi modal intelektual perusahaan maka semakin tinggi pula nilai perusahaan. Hal ini dikarenakan investor akan memberikan nilai yang tinggi pada perusahaan yang memiliki modal intelektual yang lebih besar. Semakin besar nilai modal intelektual semakin efisien penggunaan modal perusahaan. Harga pasar saham mencerminkan nilai riil perusahaan. Harga pasar saham sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu laba per lembar saham, tingkat bunga bebas resiko, dan tingkat ketidakpastian operasi perusahaan. Misalnya perusahan melakukan investasi yang bersifat spekulatif, ada kecenderungan harga saham akan turun karena resiko usahanya menjadi besar. Penelitian mengenai modal intelektual telah banyak dilakukan di Indonesia, salah satunya penelitian tentang pengaruh modal intelektual dan pengungkapan modal intelektual terhadap kinerja perusahaan dan nilai perusahaan. Adapun beberapa penelitian sebelumnya antara lain, Ulum et al. (2008), Sianipar (2009), Solikhah et al. (2010) yang menemukan bahwa modal intelektual berpengaruh positif pada kinerja keuangan perusahaan, sedangkan penelitian Yuniasih et al. (2010) tidak berhasil membuktikan bahwa modal intelektual memberikan pengaruh positif pada nilai pasar perusahaan. Sunarsih et al. (2012) berhasil membuktikan bahwa kinerja perusahaan sebagai variable intervening mampu memediasi hubungan antara modal intelektual dan nilai perusahaan.
4
Ketidakkonsistenan hasil penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di atas, memotivasi peneliti untuk melakukan penelitian kembali pengaruh modal intelektual pada kinerja perusahaan dan nilai perusahaan. Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan di atas, dan dengan mempertimbangkan relevansi topik yang dipilih, maka penulis mencoba mengungkapkan permasalahan ini ke dalam skripsi yang diberi judul : “PENGARUH MODAL INTELEKTUAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KINERJA PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Empiris pada Perusahaan yang Tergabung dalam Indeks LQ 45 di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013)”
B. Rumusan Masalah Penelitian Penelitian mengenai modal intelektual menjadi penting karena modal intelektual merupakan salah satu aset vital perusahaan yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan mencapai keunggulan kompetitif. Perusahaan yang mampu mengelola sumber daya intelektual yang dimilikinya dengan efektif dan efisien, maka kinerja keuangannya akan meningkat. Kinerja keuangan yang meningkat akan direspon positif pasar sehingga nilai perusahaan akan meningkat. Berdasarkan uraian tersebut di atas, perumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut : 1. Apakah modal intelektual berpengaruh terhadap kinerja perusahaan? 2. Apakah modal intelektual berpengaruh terhadap nilai perusahaan?
5
3. Apakah kinerja perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan? 4. Apakah modal intelektual melalui kinerja perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan?
C. Tujuan dan Kontribusi Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian tersebut di atas, tujuan penelitian yang akan dibahas adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh modal intelektual terhadap kinerja perusahaan. 2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh modal intelektual terhadap nilai perusahaan. 3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kinerja perusahaan terhadap nilai perusahaan. 4. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh modal intelektual melalui kinerja perusahaan terhadap nilai perusahaan.
2. Kontribusi Penelitian a. Kontribusi Praktik : Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan tambahan untuk proses pengambilan keputusan dan dapat membantu manajemen perusahaan untuk mengevaluasi kinerja dan mengukur nilai perusahaannya melalui analisis laporan keuangan.
6
b. Kontribusi Kebijakan : Diharapkan regulator dapat menerapkan kebijakan baru dari hasil penelitian ini, agar perusahaan-perusahaan dapat berkembang menjadi lebih baik lagi.