0
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya. Pendidikan mampu menimbulkan perubahan dalam diri seseorang sehingga seseorang tersebut dapat menempatkan diri dalam kehidupan bermasyarakat (Hamalik, 2009). Pendidikan yang ada di Indonesia dapat ditempuh melalui dua jalur, yakni jalur pendidikan formal dan pendidikan informal. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal yang mampu mendukung siswa dalam rangka mengembangkan potensi siswa, sehingga siswa mampu menghadapi dan memecahkan masalah kehidupan yang dihadapinya. Melalui pendidikan di sekolah, siswa mendapat beberapa ilmu pengetahuan, dan salah satunya adalah matematika. Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang memiliki keterkaitan dengan ilmu lainnya. Matematika juga merupakan pengetahuan yang mempunyai peran sangat besar dalam kehidupan sehari-hari. Dengan adanya pendidikan matematika di sekolah dapat mempersiapkan peserta didik agar dapat menggunakan matematika secara fungsional dalam kehidupan seharihari. Melalui pembelajaran matematika, siswa juga dituntut untuk memilik
1
Deskripsi Kemampuan Koneksi..., Diah Nurlaeli M, FKIP, UMP, 2017
2 2
kemampuan-kemampuan yang disebut kemampuan matematis. Kemampuan matematis merupakan kemampuan untuk menghadapi permasalahan, baik dalam matematika maupun kehidupan nyata. Dalam pembelajaran matematika mempunyai tujuan dan salah satu tujuan yang ditetapkan dalam kurikulum 2006 sebagaimana disebutkan dalam Depdiknas (2008) adalah memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep, dan mengaplikasikan konsep atau logaritma secara luwes, akurat, efisien dan tepat dalam pemecahan masalah. Kemampuan untuk menjelaskan keterkaitan antar konsep merupakan bagian dari kemampuan koneksi matematis. Kemampuan koneksi matematis merupakan keterampilan yang harus dibangun dan dipelajari supaya kemampuan tersebut dapat dimanfaatkan dalam menghadapi permasalahan kehidupan individu seharihari. Namun pada kenyataannya siswa belum menyadari pentingnya koneksi matematis sehingga masih menganggap bahwa setiap konsep dalam matematika itu berdiri sendiri dan tidak berkaitan dengan konsep matematika yang lain. (Kurniasari, 2012) Menurut NCTM koneksi matematis merupakan bagian penting yang harus mendapat penekanan di setiap jenjang pendidikan. Koneksi matematis adalah keterkaitan antar topik matematika, keterkaitan antar matematika dengan disiplin ilmu lain, dan keterkaitan matematika dengan dunia nyata atau dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan koneksi matematis merupakan salah satu faktor penting dalam melakukan pemahaman konsep matematika. Dengan melakukan koneksi, konsep-konsep matematika yang telah dipelajari tidak
Deskripsi Kemampuan Koneksi..., Diah Nurlaeli M, FKIP, UMP, 2017
3
ditinggalkan begitu saja sebagai bagian yang terpisah,tetapi digunakan sebagai pengetahuan dasar untuk memahami konsep yang baru. Tanpa koneksi matematis siswa harus belajar dan mengingat terlalu banyak konsep dan prosedur matematika yang saling terpisah. Oleh karena itu kemampuan koneksi perlu dimiliki oleh siswa. Apabila siswa mampu mengaitkan ide-ide matematika maka pemahaman matematikanya akan lebih mendalam karena mereka mampu melihat keterkaitan antar topik dalam matematika, dengan konteks selain matematika, dan dengan pengalaman hidup sehari-hari. Mengetahui kemampuan koneksi yang dimiliki siswa merupakan hal yang sangat diperlukan, karena dengan mengetahui kemampuan koneksi yang dimiliki siswa, peneliti dan siswa dapat mengetahui hal-hal yang selama ini belum diketahui dan apa saja kelemahan-kelemahan yang dimiliki siswa. Dengan mengetahui hal tersebut, peneliti akan menyampaikan kepada guru, sehingga guru dapat merancang pembelajaran yang tepat untuk siswa, serta dapat memberikan tindak lanjut agar siswa mampu memiliki kemampuan koneksi matematis yang baik sehingga mampu menyelesaikan masalah-masalah matematika pada materi-materi selanjutnya. Guru dapat memberikan soal bangun datar dengan panjang sisi tidak hanya sebuah angka, melainkan dalam bentuk persamaan, artinya soal-soal pada materi segitiga dan segiempat menuntut siswa untuk dapat menghubungkan antara konsep atau ide-ide matematika, menghubungkan konsep materi segitiga dan segiempat dengan konsep pada materi lain dalam matematika dan
Deskripsi Kemampuan Koneksi..., Diah Nurlaeli M, FKIP, UMP, 2017
4
menghubungkan konsep materi segitiga dan segiempat dalam kehidupan seharihari. Oleh karena itu, untuk dapat menguasai materi segitiga dan segiempat siswa memerlukan koneksi matematis.Koneksi matematis terbagi atas tiga aspek (NCTM, 2000) yaitu koneksi antar topik matematika, koneksi dengan disiplin ilmu yang lain, dan koneksi dalam kehidupan sehari-hari. Agar siswa mampu memenuhi asepek tersebut, maka perlu dilakukan pembelajaran yang menarik dan variatif. Sebaiknya dilakukan pembelajaran yang melatih siswa untuk dapat membangun
koneksi
matematis
sehingga
siswa
benar-benar
dapat
mengkoneksikan materi sesuai yang diharapkan dengan baik. Ketercapaian koneksi matematis tidak terlepas dari kemampuan self regulated siswa. Menurut Deasyanti (Febrinela, 2013) regulasi diri dalam belajar merupakan konsep aktif dan konstruktif dimana peserta didik menetapkan tujuan belajarnya dan kemudian berusaha memonitor, mengatur, mengkontrol kognisi, motivasi, dan tingkah lakunya agar sesuai dengan tujuan dan kondisi konstektual dari lingkungannya. Siswa dengan self regulated pada tingkat yang tinggi akan memiliki kontrol yang baik dalam mencapai tujuan akademisnya. Self regulated yang diterapkan dalam self regulated learning mengharuskan siswa fokus pada proses pengaturan diri guna memperoleh kemampuan akademisnya. (Pratiwi, 2009). Sekolah merupakan bagian yang tidak mungkin lepas dari kurikulum dan pembelajaran. Sekolah merupakan suatu perangkat untuk menjalankan suatu kurikulum dan sekolah juga merupakan tempat proses di mana belajar mengajar
Deskripsi Kemampuan Koneksi..., Diah Nurlaeli M, FKIP, UMP, 2017
5
berlangsung. SMP Negeri 5 Purwokerto merupakan salah satu sekolah menengah negeri yang terletak di Purwokerto Selatan yang beralamat di Jl. Prof. Mr. Moch. Yamin 867 merupakan sekolah menengah yang unggul dalam bidang seni. Bidang seni tersebut yang menjadikan SMP Negeri 5 Purwokerto menjadi salah satu sekolah unggulan yang terdapat di Kabupaten Banyumas karena prestasi yang pernah diraih dalam bidang seni. Selain itu, SMP N 5 Purwokerto juga memiliki prestasi di bidang akademik dan non akademik. Jumlah siswa di SMP N 5 Purwokerto ini terdiri atas kurang lebih berjumlah 840 siswa dengan setiap kelasnya terdiri dari 33 sampai 36 siswa yang terbagi menjadi 8 kelas di setiap jenjangnya dan terdiri dari 48 guru dan karyawan. (Data SMP Negeri 5 Purwokerto Tahun 2015). Berdasarkan latar belakang tersebut yang menyebabkan perbedaan kemampuan self regulated yang ada pada masing-masing siswa. Hal ini memotivasi peneliti untuk melakukan penlitian tentang deskripsi kemampuan koneksi matematis dan self regulated siswa SMP Negeri 5 Purwokerto.
B. Fokus Penelitian Agar penelitian ini dapat terarah dan mendalam serta tidak terlalu luas jangkauannya, maka penelitian ini dibatasi hanya untuk mendeskripsikan kemampuan koneksi matematis dan self regulated siswa SMP Negeri 5 Purwokerto.
Deskripsi Kemampuan Koneksi..., Diah Nurlaeli M, FKIP, UMP, 2017
6
C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan koneksi matematis dan self regulated siswa SMP Negeri 5 Purwokerto.
D. Manfaat Penelitian Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat: 1.
Bagi siswa Siswa dapat mengetahui seberapa besar kemampuan koneksi matematis yang dimiliki dalam pembelajaran matematika.
2.
Bagi Guru Sebagai alat evaluasi terhadap proses pembelajaran yang telah dilaksanakan, karena guru dapat mengetahui apa saja kekurangan dan kelemhan yang dimiliki oleh siswa, sehingga guru dapat merancang pembelajaran yang baik.
3.
Bagi Sekolah Menambah referensi sekolah dan dapat dijadikan sebagai bahan untuk melakukan bimbingan yang berkaitan dengan siswa terutama dalam pembelajaran matematika.
4.
Bagi Peneliti Melalui penelitian ini, peneliti memperoleh pengetahuan yang berharga dan dapat mengetahui bagaimana kemampuan koneksi matematis dan self regulated siswa pada sekolah tersebut.
Deskripsi Kemampuan Koneksi..., Diah Nurlaeli M, FKIP, UMP, 2017