1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah sebuah kegiatan yang dilakukan dengan sengaja dan terencana yang dapat dilaksanakan oleh orang yang memiliki ilmu dan keterampilan kepada peserta didik (Wibowo, 2012:19). Menurut Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang system pendidikan nasional Bab 1 Pasal 1, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya, dan masyarakat sehingga pemerintah telah mencanankan kegiatan yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan salah satunya melalui kurikulum 2013 yang didalamnya termaksud pembelajaran tematik. Pada pembelajaran tematik tidak lagi mempelajari pembelajaran yang berbeda-beda, melainkan peserta didik disuguhi kegiatan belajar yang berdasarkan tema, kemudian dikombinasikan ke mata pelajaran. Pembelajaran tematik menggunakan tema sebagai pemersatu untuk mencipta pengalaman bermakna bagi peserta didik. Disinilah guru mempunyai tanggung jawab yang besar untuk menjalankan pembelajaran agar pembelajaran tematikmenjadi bermakna bagi peserta didik. Salah satu unsur penting dalam mendukung keberhasilan pembelajaran adalah guru. Guru mempunyai peran yang sangat penting diantaranya sebagai perancang pengajaran yang harus merencanakan kegiatan belajar mengajar. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan guru yang berkualitas yang mampu menciptakan
1
2 pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan, diperlukan berbagai keterampilan yang menumbuhkan kreativitas guru untuk lebih memanfaatkan media dan kondisi didalam kelas agar lebih menyenangkan. Proses aktivitas belajar mengajar yang menyenangkan tentunya tidak tercipta begitu saja. Akan tetapi, pengelolaannya dirancang oleh guru dengan merancang fasilitas belajar, sehingga aktivitas belajar siswa menjadi dipermudah dan mendorong proses belajar siswa. Kreativitas bisa dikembangkan dengan penciptaan proses pembelajaran yang memungkinkan peserta didik dapat mengembangkan kreativitasnya dengan berbagai variasi pembelajaran. Dalam proses belajar mengajar kehadiran media juga mempunyai arti yang cukup penting, karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan materi yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara atau alat bantu. Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada peserta didik dapat disederhanakan dengan bantuan media, dan media juga akan dapat berfungsi apabila kreativitas guru dalam memanfaatkan suatu media dengan baik sehingga peserta didik lebih mudah memahami materi dengan bantuan media (Aswan dan Djamarah 2010:120). Dalam pemanfaatan media guru hendaknya memiliki kreativitas karena pemikiran kreatif adalah suatu rangkaian yang dilakukan oleh seseorang dengan menciptakan sesuatu yang baru dari berbagai ide, keterampilan, konsep, pengalaman dan pengetahuan. Dengan kreativitas yang dimiliki oleh seorang guru dapat menuangkan berbagai ide, keterampilan, konsep, pengalaman dan pengetahuan dalam pemanfaatan media pembelajaran sehingga media dapat termanfaat secara optimal.
3 Hasil data yang diperoleh di lapangan melalui observasi yang dilakukan oleh peneliti pada proses pembelajaran tematik kelas II, terlihat pada proses pembelajaran antusias siswa dalam menangapi materi ajar kurang bersemangat terutama dalam berbagai kegiatan pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Hal ini terlihat pada saat guru menyampaikan pembelajaran tematik tanpa menggunakan media pembelajaran. Sehingga masih banyak siswa yang kurang aktif serta tidak memperhatikan guru didepan. Pada saat peneliti banyak peserta didik yang tidak memperhatikan apa yang disampaikan oleh guru, terutama peserta didik yang lambat dalam pembelajaran sehingga membutuhkan keterampilan membelajarkan atau mengajar yang membutuhkan strategi dan media baru yang menyenangkan bagi siswa dalam menerima mata pelajaran yang disampaikan oleh guru. Permasalahan yang ditemukan dalam observasi tersebut terlihat ketika guru tidak menggunakan media dalam menyampaikan proses pembelajaran didalam kelas, agar tujuan dari proses belajar mengajar yang telah dirumuskan dapat tercapai dengan penguasaan terhadap kelas dengan memanfaatkan media harus utuh dan terintegrasi sehingga diperlukan guru yang mampu berkreatif dalam memanfaatkan media yang bervariasi, kreatif dan menyenangkan. Karena guru kelas II masih mendominasikan penggunaan metode dan strategi lama maka pembelajaranya lebih menekankan pada hafalan tanpa memberikan pemahaman terhadap materi pelajaran pada peserta didik. Guru bisa memanfaatkan benda dan media yang ada di sekolah dengan memodivikasi ulang dalam bentuk media yang bervariasi dan menarik dalam proses pembelajaran sehingga pembelajaranya tidak
4 membosankan, maka dari itu diperlukan adanya pemilihan media yang sesuai dengan materi yang diajarkan. Mulai dari alat dan bahan, manfaat media bagi pembelajaran, kreativitas guru dalam membuat media, sampai pada pemilihan media yang dapat menumbuhkan efektifitas dan semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran. Memperhatikan permasalahan diatas, guru harus memiliki pengetahuan dan metode serta pemilihan media yang tepat dalam menyampaikan materi serta guru juga mampu memahami karakteristik peserta didik baik dalam segi efektif, kognitif dan psikomotorik. Sehingga pada proses pembelajaran materi yang disampaikan oleh guru mudah dipahami oleh peserta didik. Oleh karena itu, memerlukan kreativitas guru dalam mengolah pembelajaran dari segi penguasaan bahan ajar khususnya dalam pembuatan media bervariasi dan menarik agar dapat menumbuhkan motivasi siswa dalam belajar seperti kegiatan bermain peran, drama serta kegiatan lain dengan melibatkan seluruh peserta didik serta berbagai media pembelajaran yang tepat kepada peserta didik. Jika seseorang guru kurang kreatif dalam memvariasikan pembelajaran dikelas, maka media yang adapun tidak dapat dimanfaatkan secara optimal karena dalam memanfaatkan media pembelajaran diperlukan ide, rancangan dan konsep guru. Jika pengalaman dan pengetahuanya tentang media pembelajaran sangat minim, maka media yang ada tidak dapat berfungsi lagi secara optimal atau akan menjadi pajangan sebagai hiasan, sehingga dalam mengoptimalkanya diperlukan keterampilan guru dalam memanfaatkan serta menvariasikanya kedalam kegiatan pembelajaran tersebut.
5 Menjadi seorang pendidik tidak hanya bisa menyampaikan materi saja kepada siswa melainkan guru juga harus mampu menciptakan suasana belajar yang PAKEM (Pembelajaran aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan) sehingga memungkinkan siswa bisa memahami apa yang akan disampaikan oleh guru tentang materi yang diajarkan. Maka seorang pendidik hendaklah memahami karakter siswa serta pemilihan media yang tepat untuk menyampaikan materi yang diajarkan. Oleh sebab itu, mengapa peneliti membahas tentang “Analisis kreativitas guru dalam pemanfaatan media pembelajaran tematik kelas II SD Tegalgondo 01 Malang” hal ini di lakukan untuk menganalisis permasalahan tentang bentuk kreativitas dalam memanfaatkan media serta kendala dan upaya yang dilakukan guru dalam proses belajar mengajar tersebut. B. Rumusan Masalah Berdasarkan beberapa uraian dan latar belakang diatas, dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut: 1.
Bagaimana
bentuk
kreativitas
guru
dalam
pemanfaatan
media
pembelajaran tematik kelas II di SDN Tegalgondo 01 Malang? 2.
Kendala apa saja yang dihadapi guru dalam pemanfaatan media pembelajaran tematik kelas II di SDN Tegalgondo 01 Malang?
3.
Bagaimanakah upaya guru dalam mengatasi kendala pemanfaatan media pembelajaran tematik kelas II di SDN Tegalgondo 01 Malang?
6 C. Tujuan penelitian Tujuan penelitian adalah untuk mengungkapkan sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian. Berdasarkan rumusan masalah yang diuraikan diatas, maka penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan: 1.
Kreativitas guru dalam pemanfaatan media pembelajaran tematik kelas II di SDN Tegalgondo 01 Malang
2.
Kendala yang dihadapi guru dalam pemanfaatan media pembelajaran tematik kelas II di SDN Tegalgondo 01 Malang
3.
Upaya guru dalam mengatasi kendala dalam pemanfaatan media pembelajaran kelas II di SDN Tegalgondo 01 Malang
D. Manfaat penelitian Kegunaan hasil penelitian atau manfaat penelitian merupakan dari tercapainya tujuan. Oleh karenanya manfaat penelitian merupakan aspek penting, karena mengetahui kegunaan hasil penelitian. Adapun manfaat penelitian ini dapat dibagi menjadi dua yaitu: 1. Manfaat teoritis Secara umum, penelitian ini memberikan sumbangan kepada dunia pendidikan dalam kreativitas pengajaran dengan berbagai keterampilan pembelajaran serta pemanfaatan media pembelajaran yang dapat dijadikan sebagai alat bantu mengajar, terutama pada peningkatan kualitas guru dalam menyampaikan pempelajaran dengan berbagai metode kedalam proses belajar mengajar.
7 2. Manfaat praktis Secara Praktis penelitian ini bermanfaat bagi: a. Bagi Guru Memberikan sumbangan pemikiran yang positif terhadap peningkatan kreativitas guru terhadap keterampilan mengajar dan memberikan inovasi dalam memvariasikan media pembelajaran yang menyenangkan serta mengembangkan media yang cocok terhadap peserta didik. b. Bagi Peserta Didik Menanamkan nilai dan rasa percaya diri dan termotivasi untuk lebih bersemangat dalam belajar serta dapat meningkatkan minat belajar peserta didik untuk lebih aktif, efektif dan inovatif terhadap pembelajaran. c. Bagi Sekolah Memberikan sumbangan positif dalam rangka peningkatan mutu pendidikan serta diperolehnya masukan bagi sekolah dalam usaha perbaikan proses pembelajaran sehingga berdampak pada peningkatan mutu sekolah. d. Bagi Peneliti Untuk memperdalam wawasan, memberikan motivasi, ide dan gagasan dibidang penelitian serta mengetahui kondisi nyata proses belajar mengajar di lapangan.
8 E.
Definisi istilah Untuk menjelaskan tentang pengertian judul proposal, maka peneliti
memberikan penjelasan beberapa istilah dalam penulisan proposal ini. Berikut ini dijelaskan beberapa definisi istilah. 1. Pembelajaran Tematik Terpadu Merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang secara sengaja mengkaitkan beberapa aspek baik dalam intramata pembelajaran maupun antarmata pelajaran (Majid, 2014:85). 2. Media Pembelajaran Adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien (Munadi, 2008:7). 3. Kreativitas guru Kreativitas adalah suatu proses interaksi baik berupa gagasan atau suatu objek dimana seseorang dan sekelompok orang menghasilkan suatu karya yang baru dan berguna dalam konteks sosialnya (Aziz Rahmat, 2010:17).