BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konsumsi minuman energi di masyarakat khususnya mahasiswa
sangat
tinggi.
Berdasarkan
penelitian
yang
dilakukan oleh Jacob et al. (2013) didapatkan bahwa 92 % mahasiswa
mengonsumsi
minuman
energi.
Pada penelitian
lain dilaporkan bahwa 51% mahasiswa mengonsumsi minuma n energi lebih dari satu kali setiap bulan (Malinuskas e t al., 2007). Konsumsi minuman energi semakin meningkat setiap tahun diseluruh dunia sejak tahun 1997 saat Re d Bull salah
mulai
memperkenalkan
satu
produsen
minuman
terbesar
energi
minuman
dan
menjad i
energi
didunia
(Boyle et al., 2006). Peningkatan dari
gencarnya
konsumsi
promosi
minuman
dari
energi
produsen
tidak lepas
minuman
energi
baik lokal maupun luar negeri . Produs en minuman energ i menyatakan
bahwa
meningkatkan
kandungan
energi,
pada
minuman
kewaspadaan
dan
energi peforma
dapa t fisi k
(Alsunni et al., 2011). Gencarnya promosi melalui medi a elektronik
maupun
kegiatan
di
masyarakat
menjadikan
1
2
minuman
ini
sangat
popular
dan
dikenal
luas
ole h
seluruh lapisan masyarakat. Berdasarkan (BPOM) minuman akan
tetapi
Balai
Pengawasan
Obat
dan
Makanan
energi tidak digolongkan sebagai obat ,
dimasukkan
sebagai
makanan.
Konsekuensi
dari hal tersebut menimbulkan lemahnya pengaturan akan peredaran
dan
menimbulkan
produksi
lemahnya
dari
minuman
pengawasan
energi
sehingga
terhadap
konsums i
minuman energi (Hidayati, 2007). Pada
beberapa
dekade
terakh ir
minuman
energi
menjadi salah satu gaya hidup sehari hari bagi remaj a dan
dewasa
muda.
Hal
ini
disebabkan
karena
t ingginya
tekanan mental dan tuntutan terhadap tersedianya sumbe r energi
tinggi
yang
dapat
de ngan
cepat
digunakan
oleh
tubuh. Tidak heran bahwa minuman energi dapat ditemuka n dengan
mudah
di
kampus,
klub
malam
maupun
tempa t
rekreasi (Jacob et al., 2013). Di Indonesia, berbagai macam produk minuman energi baik
lokal
maupun
luar
neg eri
dapat
dengan
dijumpai dipasaran. Banyak terdapat jenis
muda h
dan pilihan
minuman energi diantaranya adalah ekstra joss, M-150, kratingdeng,
proman,
hemaviton
Monster energi dan panther.
jreng,
kuku
bima,
3
Sebagian
besar
minuman
energi
adalah
minuma n
berkarbonasi yang mengandung kafein, taurin, gula dan kandungan lain seperti multivitamin, mineral dan herba l yang bervariasi (Alsunni et al., 2011 ). Minuman energ i umumnya mengandung 80-141 mg kafein setiap 8 ons ata u setara
dengan
minuman Cola,
ringan
Pepsi
2007).
lima
35
kopi
berkafein
Cola
dan
Kandungan
sebesar
ons
gram
setiap
dua
seperti
lain
pemanis
atau
8
Mountain
lain
pada ons
kaleng
Dew,
(Malinuskas
minuman dan
et
energi
dapat
12
ons Coca al. ,
umumny a
berupa
gula ,
pengganti gula, maupun pemanis buatan (Alsunni et al. , 2011; Jacob et al., 2013) Kandungan merupakan
kafein
sumber
dan
energi
gula
pada
utama
minuman
untuk
energi
meningkatkan
aktivitas (Jacob et al., 2013). Namun demikian terdapa t beberapa
kandungan
utama
dalam
minuman
energi
yang
perlu berhati hati dalam mengonsumsinya secar a bebas, antara lain kafein dan taurin (Anonim , 1999). Meskipu n dalam
uji
bersifat tentang hari
toksikologi, nontoksikogenik,
keamanannya
(Anonim,
ketika
1999).
menunjukkan tetapi taurin
Menurut
bahwa
masih
diraguka n
dikonsumsi
hasil
taurin
setiap
penelitian
lain
diketahui bahwa taurin dapat mempengaruhi fungsi siste m saraf pusat dan kardiovaskular (Gonzalez et al., 2012).
4
Kandungan meningkatkan
kafein
pada
kewaspadaan,
minuman
energi
meningkatkan
dapat
memori,
da n
meningkatkan suasana hati (mood). Namun demikian kafei n juga
diketahui
dapat
berbahaya
bagi
kondisi
fisik.
Kafein dosis tinggi, tunggal maupun dikombinasi dengan taurin
diduga
sistem
juga
dapat
kardiovaskular
penelitian
terbaru
menyebabkan
(Anonim,
tentang
gangguan
1999).
minuman
energi
bahwa minuman energi dapat meningkatkan atau
memiliki
efek
diuresis
dan
Selain
pada itu
diketahui
produksi urin
natriuersis
sehingg a
dapat mengganggu fungsi ginjal (Nawrot et al., 2001). Kandungan gula pada minuman energi diketahui dapat meningkatkan
peforma
psikologis.
Kandungan
gul a
memiliki efek sinergis dengan kafein dalam memodulasi fungsi
kognitif
seperti
mempersingkat
waktu
reaks i
(reaction times) (Alsunni et al., 2011). Namun demikia n beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi minuma n manis
dapat
mengakibatkan
obesitas
hingga
umumnya
memiliki
memberikan rendah 2006).
rasa
untuk
diabetes kadar kenyang
memenuhi
peningkatan militus. gula
dan
Minuman
yang
memiliki
kebutuhan
berat
tubuh
karbonasi
tinggi, zat
badan ,
kurang
gizi
(Malik
et
yang al.,
5
Konsumsi
minuman
energi
erat
kaitannya
dengan
konsumsi minuman beralkohol, rokok, pergaulan bebas da n obat-obatan Kombinasi alkohol
terlarang
kandungan dapat
(Terry-McElrath kafein
pada
menurunkan
et
minuman
gejala
al.,
2013).
energi
fatigue
dan yan g
ditimbulkan karena konsumsi alkohol. Hal ini disebabka n karena efek depressant dari alkohol d itutupi oleh efe k stimulant dari kafein. Sehingga orang yang mengonsumsi alkohol tidak dapat memperkirakan jumlah
alkohol yang
dikonsumsinya. Hal tersebut dapat menyebabkan tingginy a kadar yang
alkohol dapat
yang
dikonsumsi
ditimbulkan
bagi
banyaknya
kesehatan
efek
(Jacob
sampin g et
al.,
2013). Konsumsi faktor
yang
minuman
energi
mempengaruhinya.
tidak
lepas
Faktor
dari
faktor
yang mempengaruhi
perilaku konsumsi minuman energy, salah satunya adalah pengetahuan berdasarkan enam
(Green teori
kategori
application,
et
Bloom yaitu
analysis,
al., et
al.
1980). (1956)
knowledge, synthesis,
Pengetahua n
dibagi
menjadi
comprehension , evaluation.
Pad a
tingkat aplikasi, individu dapat menerapkan pengetahua n yang dimilikinya sehingga pada tingkat ini pengetahuan dapat mempengaruhi perilaku.
6
Luasnya
cakupan
minuman
energy
tingginya potensi efek samping yang mendorong
untuk
dilakukannya
tingkat
pengetahuan
energi.
Penelitian
fakultas
tentang ini
kedokteran
kesehatan,
papulasi
penelitian
terhada p
samping
dilakukan
pada
sebagai
diharapkan
dan
dapat ditimbulkan
efek
karena
mahasiswa
di
minuman mahasiswa
calon
memiliki
tenaga
pengetahua n
yang memadai. Pengetahuan tersebut selain menjadi dasa r dalam perilaku konsumsinya, juga dapat sebagai sarana edukasi kesehatan sebagai bagian dari promosi kesehata n untuk
merubah
tingkah
laku
dan
kondisi
lingkungan
di
masyarakat. B. Perumusan Masalah Berdasarkan
uraian
diatas,
dapat
dirumuskan
tingkat
pengetahuan
dan
pada
latar
belakang
permasalahan aplikasi
masalah
yaitu bagaimana
mahasiswa
terhadap
efek samping minuman energi.
C. Penelitian tingkat
ini
pengetahuan
Tujuan Penelitian memiliki dan
tujuan
aplikasi
efek samping minuman energi.
untuk mengetahui
mahasiswa
terhadap
7
D. Keaslian Penelitian
Beberapa
penelitian
telah
dilakukan
terhada p
konsumsi minuman energi pada mahasiswa antara lain:
Tabel 1. Keaslian penelitian. No
Judul
Pengarang
Metode
Hasil 51% partisipan mengonsumsi minuman energi lebih dari 1/bulan. Alasan konsumsi minuman energi 65% meningkatkan energi Konsumsi minuman energi dan alcohol meningkatkan efek samping dari konsumsi yang berhubungan dengan alcohol
(tahun)
1.
A survey of energy drink consumption patterns among collage
Malinauskas et al., (2007)
crosssection al
2.
Caffeinated cocktail: energy drink consumption, high risk drinking, and alcohol-related consequence among collage student
O’brien et al., (2008)
Crosssection al survey
3.
Energy drinks consumption pattern, perceived benefit and associated adverse effect amongst students of university of Dammam, Saudi Arabia
Alsunni dan Badar (2011)
Crosssection al survey
54% partisipan mengonsumsi minuman energi dengan keuntungan yang paling dirasakan dari konsumsi minuman energi adalah mencegah dari rasa kantuk dengan efek samping yang dilaporkan adalah diuresis dan insomnia
8
4.
A survey of energy drink consumption practices among studentathletes in Ghana: lesson for developing health education intervention program
Buxton dan Hagan (2012)
Crosssection al survey
Sebesar 62% responden dilaporkan mengonsumsi minuman energi
5.
Consumption pattern of nutritional health drinks and energi drinks among university students in ajman
Jacob et al., (2013)
Crosssection al
92% partisipan mengonsumsi minuman energi dengan 95% memilih minuman energi Redbull dan konsumsi minuman energi sebanyak 2 kali sehari
6.
Energy drink use, problem drinking and drinking motives in a diverse sample of Alaskan collage student
Skewes et al., (2013)
Crosssection al
Semakin besar konsumsi minuman energi secara signifikan berhubungan dengan konsumsi minuman alcohol, gejala alcohol dependen, dan motivasi untuk meminum
(Sumber : Data primer) Dari tidak
hasil
terdapat
mengetahui minuman
penelitian
penelitian
penelitian
tingkat
energi.
minuman yang
pengetahuan Selain
tentang
itu
pengetahuan
mahasiswa di Yogyakarta
energi
bertujuan
terhadap masih
sebelumnya
efek
belum
minuman
untuk samping
terdapat
energi
pad a
9
E.
1. Bagi
Manfaat Penelitian
peneliti,
dapat
meningkatkan
pemahaman
tentang efek samping minuman energi dan kandungan pada minuman energi 2. Bagi
peneliti
rujukan
lain,
dalam
dapat
melakukan
digunakan
penelitian
sebagai
pengembangan
mengenai faktor faktor yang mempengaruhi konsumsi minuman energi 3. Bagi
masyarakat,
informasi
dapat
mengenai
digunakan
efek
samping
sebagai
sumber
konsumsi minuman
energi dan memberikan informasi kepada masyarakat, untuk
membaca
perhatian
informasi
dan
minuman energi.
aturan
mengenai
pakai
yang
peringatan
atau
terdapat
pada