perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang Dalam menghadapi persaingan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang semakin berat dan dinamis, produktivitas mempunyai peranan yang sangat penting. Oleh karena itu produktivitas yang tinggi harus menjadi salah satu target dalam kegiatan industri sektor migas saat ini. Peningkatan operasional secara maksimal memerlukan inovasi teknologi, efisiensi dan produktivitas yang optimal. Peningkatan operasional menuntut intensitas pekerja operasional dan waktu kerja yang optimal. Gangguan operasional industri sektor migas dapat disebabkan karena cara-cara kerja yang buruk akibat kekurangan keterampilan dan latihan kerja, tidak adanya informasi tentang bahan-bahan yang berbahaya dan mesin-mesin yang berisiko tinggi akan menimbulkan kerugian tidak hanya produksi tetapi juga peningkatan bahaya. Dalam rangka meningkatkan efisiensi kerja, perusahaan perlu memperhatikan dengan seksama berbagai permasalahan yang terdapat di lingkungan kerja. Salah satu permasalahan yang terdapat di lingkungan kerja diantaranya adalah pengkomunikasian tentang K3 lewat media visual diantaranya adalah Safety sign. Safety sign adalah merupakan tanda-tanda yang dipasang ditempat kerja, guna mengingatkan atau mengidentifikasi pada semua pelaksanaan kegiatan disekeliling tempat tersebut terhadap kondisi, commit to user resiko, yang terkait dengan keselamatan dan kesehatan kerja. 1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 2
Dalam Undang-undang No. 1 Tahun 1970 Pasal 14 poin (b) disebutkan bahwa“ Memasang dalam tempat kerja yang dipimpinnya, semua gambar keselamatan kerja yang diwajibkan dan semua bahan pembinaan lainnya, pada tempat-tempat yang mudah dilihat dan terbaca menurut petunjuk pegawai pengawas atau ahli keselamatan kerja”. Peraturan lain yang mengatur tentang rambu keselamatan adalah Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.50 Tahun 2012 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Lampiran II tentang pedoman penilaian penerapan SMK3 pada Kriteria audit 6.4.4 yang menyatakan“ Safety sign mengenai keselamatan dan tanda pintu darurat harus dipasang sesuai dengan standar dan pedoman”. Menurut data Kementerian Energi dan Sumber Daya (ESDM) mencatat angka kecelakaan kerja pada kegiatan hulu minyak dan gas bumi (migas) di sepanjang 2014 mencapai 159 kejadian. Dari angka tersebut, 106 diantaranya merupakan kecelakaan ringan, 32 kecelakaan sedang, 16 kecelakaan berkategori berat, dan 6 lainnya kecelakaan fatal. Berdasarkan hasil riset mengenai kecelakaan kerja menurut Syartini (2010) Kecelakaan kerja merupakan suatu kejadian atau peristiwa yang jelas tidak dikehendaki dan sering kali tidak terduga semula yang dapat menimbulkan kerugian baik waktu, harta benda atau properti maupun korban jiwa yang terjadi di dalam suatu proses kerja industri atau yang berkaitan dengan pekerjaan. Oleh karena itu, untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja perlu adanya Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja berupa komunikasi tentang K3 melalui media visual yaitu Safety Sign. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 3
Safety sign sebagai pengendalian administrasi yang diterapkan di area Main Gathering Station (MGS) PT. Pertamina Asset 4 Field Cepu, berdasarkan hasil observasi, terlihat sudah tepat dalam penempatan sesuai dengan bahaya, risiko dan proses kerjanya, namun terlihat pemberian rambu keselamatan masih kurang pada sebagian kecil area Main Gathering Station (MGS). Oleh karena itu perlu dilakukan analisa penerapan Safety sign berdasarkan hasil identifikasi bahaya yang benar, sehingga pemenuhan Safety sign terpenuhi dan sesuai dengan bahaya yang ada. Berdasarkan hasil observasi di area Main Gathering Station (MGS) PT. Pertamina Asset 4 Field Cepu, yang memiliki risiko bahaya baik untuk pekerja maupun pengunjung yang datang ke wilayah produksi dimana hierarki pengendalian memang sangat diperlukan. Maka pengendalian memungkinkan yang dapat terlihat oleh mata dan dapat memberikan himbauan bagi pekerja atau tamu perusahaan untuk saat ini menurut peneliti yaitu dalam bentuk administrasi dengan penerapan Safety sign. Hal tersebut untuk memberikan warning kepada pekerja atau tamu perusahaan karena adanya potensi bahaya dan risiko, sehingga kecelakaan kerja dapat diminimalisir. Oleh karena itu penulis mencoba mempelajari penerapan Safety sign yang diterapkan diarea Main Gathering Station PT. Pertamina Asset 4 Field Cepu sebagai bahan pembuatan laporan Tugas Akhir dengan mengambil judul “Gambaran Penerapan Safety sign di area Main Gathering Station PT Pertamina Asset 4 Field Cepu. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 4
B. Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka dapat dimunculkan rumusan masalah “Bagaimana penerapan Safety sign di area Main Gathering Station PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu?”
C. Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui penerapan Safety sign di area Main Gathering Station (MGS) dengan menggunakan 3 (tiga) indikator yaitu: 1. Kesesuaian jenis Safety sign dengan potensi bahaya; 2. Kesesuaian pewarnaan Safety sign dengan potensi bahaya; 3. Keefektivitasan pemasangan Safety sign. Kemudian dibandingkan dengan Peraturan perundangan dan Standar yang berlaku.
D. Manfaat 1. Bagi Perusahaan Sebagai referensi dan informasi terkait efektivitas pemasangan Safety sign yang sudah dilaksanakan perusahaan, khususnya di area Main Gathering Station (MGS). Hal ini juga berguna bagi peningkatan kualitas dari pelaksanaan pemasangan Safety sign yang dilaksanakan perusahaan, agar dapat tercipta Keselamatan Kerja melalui Komunikasi K3 yaitu lewat media komunikasi visual berupa Safety sign. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 5
2. Bagi Program Diploma III Hiperkes dan Keselamatan Kerja Menambah kepustakaan yang bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan peningkatan kualitas pembekalan pengetahuan. 3. Bagi Mahasiswa a. Mahasiswa dapat mengaplikasikan keilmuan yang didapat di perkuliahan pada dunia kerja yang nyata dan untuk menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman di lapangan mengenai Sistem Manajemen K3; b. Mengetahui sistem pengendalian administrasi dalam bentuk Safety Sign diantaranya jalur evakuasi, tanda berbahaya, tanda penggunaan APD, tanda keadaan di lingkungan kerja yang baik dan tepat sehingga dapat membantu untuk meminimalisir terjadinya potensi kecelakaan kerja di area Main Gathering Station (MGS) PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu.
commit to user