BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Praktik Pengalaman Lapangan Bimbingan dan Konseling Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) Bimbingan dan Konseling di Sekolah merupakan salah satu kegiatan latihan yang bersifat intrakurikuler sehingga harus dilaksanakan oleh setiap mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling. Kegiatan ini dalam rangka peningkatan ketrampilan dan pemahaman mengenai berbagai aspek kependidikan dan pemberian berbagai bentuk program layanan bimbingan dan konseling yang dapat diberikan oleh seorang
guru
pembimbing,
dalam
rangka
memenuhi
persyaratan
pembentukan tenaga kependidikan yang bertugas memberikan layanan bimbingan di sekolah yang profesional. Kegiatan PPL meliputi kegiatan pra PPL dan PPL. Kegiatan pra PPL meliputi mengikuti kegiatan sosialisasi melalui mata kuliah Praktikum Mikro Konseling, Praktikum Konseling Individual, Praktikum BK Pribadi, Praktikum BK Sosial, PPL 1 dan Observasi di SMP N 2 Kalasan pada bulan Februari. Program studi Bimbingan dan Konseling mempunyai tugas menyiapkan dan menghasilkan guru pembimbing yang memiliki nilai dan sikap serta pengetahuan dan ketrampilan yang profesional. Dengan kemampuan tersebut diharapkan alumni
program
studi
bimbingan dan konseling dapat
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya kelak sebagai guru pembimbing dalam rangka membantu tercapainya tujuan pendidikan. Oleh karena itu dalam rangka menyiapkan tenaga kependidikan (guru pembimbing) yang profesional tersebut program studi bimbingan dan konseling membawa mahasiswa kepada proses pembelajaran yang dilakukan baik melalui bangku kuliah maupun melalui berbagai latihan, yang antara lain berupa praktek pengalaman lapangan. Untuk melaksanakan hal tersebut mahasiswa diterjunkan ke sekolah dalam jangka waktu tertentu untuk mengamati, mengenal dan mempraktekan semua kompetensi yang layak atau
1
wajib dilakukan oleh seorang guru pembimbing yang sadar akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai tenaga profesional dalam bidang bimbingan dan konseling dalam dunia pendidikan. Dalam rangka upaya peningkatan efisiensi dan kualitas penyelenggaraan pembelajaran maka Univeritas Negeri Yogyakarta melaksanakan mata kuliah lapangan yakni Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), yang dilaksanakan secara terpadu sehingga disebut PPL, yang dilaksanakan dalam kurun waktu 12 minggu
B. Tujuan dan Manfaat Praktik Pengalaman Lapangan Bimbingan dan Konseling Praktek bimbingan dan konseling di sekolah dimaksudkan agar mahasiswa dapat mempraktekkan teori yang diperoleh selama kuliah, sehingga memperoleh ketrampilan khusus sesuai dengan keahlian dalam profesi bimbingan dan konseling. Dengan kata lain, praktek bimbingan dan konseling memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menunjukkan semua kompetensi yang telah dimiliki di bawah arahan guru dan dosen pembimbing. PPL BK di sekolah bertujuan agar mahasiswa memperoleh pengalaman faktual khususnya tentang pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah, dan umumnya tentang proses pembelajaran siswa serta kegiatan-kegiatan kependidikan
lainnya,
sehingga
mahasiswa
dapat
menggunakan
pengalamannya sebagai bekal untuk membentuk profesi konselor di sekolah (guru pembimbing) yang profesional. Manfaat Praktik Pengalaman Lapangan Diharapkan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini dapat bermanfaat bagi semua pihak diantaranya sebagai berikut: 1. Mahasiswa a. Menambah pemahaman dan penghayatan mahasiswa tentang proses pendidikan dan pembelajaran disekolah. b. Memperoleh pengalaman tentang cara berfikir dan bekerja secara interdisipliner, sehingga dapat memahami adanya keterkaitan ilmu dalam mengatasi permasalahan pendidikan yang ada di sekolah. 2
c. Memperoleh daya penalaran dalam melakukan penelaahan, perumusan dan pemecahan masalah pendidikan yang disekolah. d. Memperoleh pengalaman dan keterampilan untuk melaksanakan pembelajarn dan kegiatan manajerial disekolah. e. Pemberian kesempatan kepada mahasiswa untuk dapat berperan sebagai motivator, dinamisator, dan membantu pemikiran sebagai problem solver. f. Mengenal dan mengetahui langsung kegiatan proses pembelajarn siswa secara umum dan kegiatan layanan bimbingan dan konseling pada khususnya. g. Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa tentang pelaksanaan bimbingan dan konseling disekolah, dan pendidikan pada umumnya. h. Mendapatkan kesempatan untuk mempraktekan bekal yang telah diperoleh selama di bangku perkuliahan kedalam seluruh konteks dan proses pendidikan. i. Meningkatan keterampilan mahasiswa dalam menangani berbagai tugas sebagi calon guru pembimbinga khususnya dan tenaga pendidikan pada umumnya, mengatur (manajemen) program bimbingan dan konseling, dan memberikan layanan bimbingan dan konseling dalam setting sekolah. 2. Sekolah a. Memperoleh kesempatan untuk dapat andil dalam menyiapkan calon guru yang atau tenaga pendidikan yang profesional. b. Mendapat bantuan pemikiran, tenaga, ilmu, dan teknologi dalam merencanakan serta melaksanakan pengembangan sekolah. c. Meningkatkan hubungan kemitraan antara UNY dengan sekolah. d. Meningkatkan hubungan sosial kemasyarakatan dilingkungan sekitar sekolah. e. Diharapkan akan mendapatkan inovasi dalam kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling serta proses pendidikan pada umumnya.
3
f. Mendapatkan bantuan tenaga dan pikiran dalam mengelola kegiatan bimbingan dan konseling khususnya, dan proses pensisikan pada umunya. 3. Universitas Negeri Yogyakarta a. Mendapatkan masukan tentang perkembangan pelaksanaan praktek pendidikan umunya dan bimbingan dan konseling khususnya, sehingga kurikulum, metode, dan pengelolaan proses pembelajran di perguruan tinggi dapat lebih disesuaikan dengan tuntutan lapangan. b. Memperoleh berbagai sumber belajar dan menemukan berbagai permasalahan
untuk
pengembangan
inovasi
dan
kualitas
pendidikan. c. Memperoleh dan meningkatkan kerjasama dengan sekolah tempat praktik. d. Terjalin kerja sama yang lebih baik dengan pemerintah daerah dan instansi terkait untuk pengembangan pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi.
C. Tempat dan Subjek Praktik Pengalaman Lapangan Bimbingan dan Konseling Pelaksanaan PPL Bimbingan dan Konseling di sekolah ditempatkan di sekolah-sekolah di dalam koordinasi Dinas Pendidikan Nasional Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Pengaturan tempat PPL lebih rinci dikelola oleh Program Studi Bimbingan dan Konseling, sedangkan penempatan mahasiswa ditentukan sendiri oleh mahasiswa bersangkutan melalui sistem on line di bawah koordinasi UPPL. Berdasarkan hasil tersebut, praktikan ditempatkan di SMP N 2 Kalasan sebagai tempat diselenggarakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). Kemudian subjek praktik adalah siswa-siswi SMP N 2 Kalasan. Waktu pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) adalah mulai tanggal 2 Juli – 17 September 2014.
4
D. Materi Praktik yang Akan Dilaksanakan Berdasarkan analisis situasi dan need assessment yang telah dilakukan pada bulan Februari 2014 maka dapat dirumuskan rancangan program kerja yang akan dilaksanakan praktikan selama PPL berlangsung. Program kerja PPL program studi bimbingan dan konseling yang direncanakan adalah sebagai berikut: 1. Praktik Persekolahan Berdasarkan hasil observasi, praktikan melaksanakan beberapa kegiatan praktik persekolahan secara tidak langsung berhubungan dengan kegiatan Bimbingan dan Konseling. Praktik persekolahan tersebut antara lain terkait dengan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), pengarsipan berkas siswa baru, pengolahan data siswa yang bersifat administratif, dan sebagainya.
2. Praktik Bimbingan dan Konseling Program kerja PPL program studi bimbingan dan konseling yang direncanakan adalah sebagai berikut: a. Layanan Dasar Pelayanan Dasar diartikan sebagai proses pemberian bantuan kepada konseli melalui kegiatan penyiapan pengalaman terstruktur secara klasikal atau kelompok yang disajikan secara sistematis dalam rangka mengembangkan perilaku jangka panjang sesuai dengan tahap dan tugas-tugas perkembangan (yang dituangkan sebagai standar kompetensi kemandirian) yang diperlukan dalam pengembangan kemampuan memilih dan mengambil keputusan dalam menjalani kehidupannya. Penggunaan instrumen asesmen perkembangan dan kegiatan tatap muka terjadwal di kelas sangat diperlukan untuk mendukung implementasi komponen ini. 1) Bimbingan Klasikal Bimbingan klasikal memungkinkan praktikan memberikan bimbingan kepada sejumlah siswa pada suatu kelas. Materi yang akan dilaksanakan praktikan adalah sebagai berikut: a) Tips Agar Nyaman Belajar Di Kelas 5
b) Manajemen Waktu c) Tips Menjalin Hubungan Baik Dengan Teman Lawan Jenis d) Cara Belajar Efefkif dan Efisien e) Cara Meningkatkan Keimanan dan Ketakwaan f)
Kesehatan Reproduksi
g) Mengelola Uang Saku Dengan Menabung h) Bahaya Narkoba, Rokok, dan Miras i)
Motivasi Diri
j)
Tips Mengatasi Moody
k) Mengenal Diri dan Memahami Permasalahan Diri l) 2)
Mari Kenali Potensi Diri
Layanan Orientasi Layanan Orientasi bertujuan agar peserta didik dapat memahami dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru terutama
lingkungan
sekolah,
untuk
mempermudah
atau
memperlancar berperannya mereka di lingkungan baru tersebut. Materi
layanan
orientasi
yang dilakukan
yaitu
mengenai
pengenalan dan pemahaman tentang lingkungan baru di SMP N 2 Kalasan, layanan orientasi ini diperuntukkan bagi siswa kelas VII. 3)
Layanan Informasi Materi Layanan Informasi yang disampaikan secara tidak langsung adalah: 1.
Cara Bergaul (Pacaran Sehat) Materi ini disampaikan kepada siswa melalui media papan bimbingan yang disajikan dengan tampilan menarik dan dipasang di samping ruang BK. Melalui materi ini siswa diharapkan mampu bergaul dengan baik dan mampu menghindari pergaulan yang tidak baik.
2.
Tips-tips Sukses UN Materi ini disampaikan kepada siswa melalui media papan bimbingan yang disajikan dengan tampilan menarik dan dipasang di samping ruang BK. Melalui materi ini siswa 6
diharapkan mengetahui cara supaya sukses dalam ujian nasional. 4)
Pelayanan Penempatan dan Penyaluran Layanan penempatan dan penyaluran dimaksudkan untuk memungkinkan siswa berada pada posisi yang tepat yaitu berkenaan
dengan
karier/pekerjaan,
penjurusan,
kegiatan
kelompok
ekstrakurikuler,
belajar, dan
pilihan
sebagainya.
Tujuannya agar siswa memperoleh posisi yang sesuai dengan potensi dirinya baik yang menyangkut bakat, minat, pribadi, kecakapan, kondisi fisik, kondisi psikis, dan sebagainya. Salah satu kegiatan pelayanan penempatan dan penyaluran adalah membuat instrument atau angket tentang peminatan sesuai dengan kurikulum 2013. 5)
Layanan Pengumpulan Data Layanan
pengumpulan
data
dimaksudkan
untuk
mengumpulkan data dan keterangan tentang peserta didik (baik secara individual maupun kelompok) guna membantu praktikan dalam memberikan layanan, keterangan tentang lingkungan peserta didik ini dilaksanakan melalui: a) IKMS (Identifikasi Kebutuhan Masalah Siswa) Identifikasi Kebutuhan Masalah Siswa akan dilakukan di awal, hasilnya akan digunakan sebagai acuan penyusunan program layanan BK. b) Sosiometri (pilihan kelompok belajar dan teman bermain) Sosiometri dilakukan setelah memasuki tahun ajaran bau guna melihat sebaran interaksi sosial yang ada diantara siswa. b.
Layanan Responsif Layanan Responsif merupakan pemberian batuan kepada konseli
yang
menghadapi
kebutuhan
dan
masalah
yang
memerlukan pertolongan dengan segera, sebab jika tidak segera dibantu dapat menimbulkan gangguan dalam proses pencapaian tugas-tugas perkembangan. 7
1) Konseling Individual Praktikan akan memberikan layanan konseling individual mengenai empat bidang bimbingan yaitu pribadi, sosial, belajar, dan karir. Hal ini menyesuaikan kebutuhan dan masalah yang dihadapi siswa. 2) Konseling Kelompok Konseling
kelompok
dilakukan
dengan
berdasarkan
kebutuhan dan masalah yang hampir sama yang dihadapi sejumlah siswa. Konseling kelompok dimaksudkan agar sesama konseli bisa berbagi pengalaman dan saling membantu satu sama lain. Sedangkan layanan responsif lain seperti referal, home visit, konferensi kasus, kolaborasi dengan orang tua, guru, wali kelas, kolaborasi dengan pihak luar sekolah akan dilakukan oleh praktikan menyesuaikan dengan kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi oleh konseli.
c.
Perencanaan Individual Layanan perencanaan individual yang akan diberikan cenderung kepada layanan dalam bentuk konsultasi terkait penjurusan dan kelanjutan studi.
BAB II
8
PELAKSANAAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN BIMBINGAN DAN KONSELING A. Praktik Persekolahan Berdasarkan observasi yang telah dilaksanakan pada bulan Februari hingga Maret 2014 di SMP N 2 Kalasan. Observasi dilakukan dengan tujuan memperoleh gambaran tentang keadaan di lokasi sekolah baik menyangkut keadaan geografis, fisik maupun non fisik. SMP N 2 Kalasan yang terletak di dusun Selomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Lokasi SMP Negeri 2 Kalasan sangat kondusif dalam hal pelaksanaan pembelajaran karena letaknya yang jauh dari jalan utama (jalur lintas provinsi) yang cenderung berisik karena sangat sering dilalui oleh jalur bus, serta kendaraan bermotor lainnya. Akses masuk ke SMP Negeri 2 Kalasan ini juga mudah dicapai. SMP Negeri 2 Kalasan dekat dengan perkampungan dengan lingkungan yang masih asri khas pedesaan. Keasrian lingkungan ini ditunjang pula dengan prestasi SMP Negeri 2 Kalasan sebagai salah satu sekolah Adiwiyata yang mewakili DIY diajang nasional yang semakin mendukung kenyamanan proses belajar-mengajar di sekolah ini. Dengan kondisi sekolah yang demikian maka dapat mendukung pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas pendidikan di SMP Negeri 2 Kalasan. Sebelum
mahasiswa
melaksanakan
PPL,
mahasiswa
telah
melakukan kegiatan sosialisasi antara lain pra-PPL melalui mata kuliahPPL-1(micro teaching) dan beberapa mata kuliah praktikum yang dapat menunjang terlaksanaknya PPL serta observasi di sekolah. Kegiatan observasi dilakukan di sekolah tempat dimana mahasiswa akan melaksanakan PPL yaitu di SMP N 2 Kalasan yang bertujuan untuk mengetahui gambaran aktivitas pembelajaran dan pelaksanaa layanan Bimbingan dan Konseling serta situasi, kondisi baik menyangkut fisik dan non fisik, norma dan kegiatan yang ada di SMP N 2 Kalasan. SMP N 2 Kalasan memiliki 18 kelas, kelas VII sebanyak 6 kelas, VIII sebanyak 6 kelas, IX sebanyak 6 kelas. Dari ke 18 kelas tersebut, untuk kelas VII dan
9
VIII mengacu pada Kurikulum 2013, sedangkan untuk kelas IX masih menggunakan KTSP. Berdasarkan hasil observasi kelas pra PPL , diperoleh data sebagai berikut: a. Permasalahan Selama proses pengamatan berlangsung, ada tiga aspek penting dalam dasar pengamatan kelas yaitu perangkat pembelajaran, proses pembelajaran, dan perilaku siswa. Perangkat pembelajaran berkaitan dengan materi yang akan menjadi acuan dalam kegiatan belajar mengajar seperti RPL. Sedangkan, dalam proses pembelajaran, aspek yang diamati adalah bagaimana mengkondisikan kelas selama proses pembelajaran berlangsung berdasarkan tahapan – tahapan yang ada. Terakhir, perilaku siswa berkaitan dengan bagaimana sikap siswa selama di kelas maupun di luar kelas. Pergantian kurikulum di tahun ini menyebabkan permasalahanpermasalahan muncul dalam perangkat pembelajaran. Karena kurangnya sosialisasi tentang kurikulum 2013, guru kurang memahami bagaimana cara mengaplikasikan kurikulum ini. Hal ini menyebabkan guru tidak memiliki acuan yang jelas, sehingga perangkat pembelajaran yang ada kurang maksimal,seperti silabus yang baru dibuat, format penulisan RPL dan penilaian yang baru didapat oleh guru ketika kegiatan belajar mengajar sudah dimulai. Permasalahan yang kedua berkaitan dengan proses pembelajaran. Selama proses observasi, mahasiswa mengamati kegiatan belajar-mengajar yang berlangsung di dalam kelas. Manajemen kelas menjadi sesuatu yang sangat penting, walaupun hal itu tidak bisa dikatakan mudah. Guru harus mampu mengontrol kegiatan siswa di dalam kelas. Selain manajemen kelas, guru juga harus mampu mengatur waktu dengan baik, sebab setiap pertemuan biasanya terdiri dari 1 JP (1x 40 menit) yang harus mampu digunakan oleh guru untuk menyampaikan materi dan juga memberi siswa kesempatan untuk berlatih secara langsung.
10
Permasalahan yang terakhir, berkaitan dengan bagaimana perilaku siswa di dalam kelas maupun di luar kelas. Dari pengamatan yang dilakukan mahasiswa di dalam kelas, beberapa siswa aktif menjawab pertanyaan yang diberikan guru, namun di sisi lain masih banyak siswa yang bermain handphone, mengobrol dengan teman, bahkan tertidur di dalam kelas. Perilaku siswa tersebut berkaitan dengan materi yang diajarkan guru, sebagai contoh ketika mereka diperlihatkan video, mereka sangat antusias untuk melihat dan bertanya tentang apa yang ada dalam video tersebut, namun motivasi mereka berkurang ketika mereka diminta untuk menulis. Dari pengamatan di luar kelas, perilaku siswa cukup santun kepada guru – guru maupun dengan mahasiswa PPL. Mereka selalu tersenyum maupun berjabat tangan dengan guru atau mahasiswa PPL yang mereka temui. Para siswa tidak jarang pula ikut mengobrol dengan mahasiswa PPL maupun guru di luar kelas atau menanyakan apa yang tidak mereka mengerti di luar jam pembelajaran.
b. Potensi Pembelajaran i) Potensi Sekolah Secara umum, SMP N 2 Kalasan memiliki gedung sekolah permanen.Di dalam gedung itulah terdapat berbagai fasilitas yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah. Fasilitas yang dimiliki SMP N 2 Kalasan dapat dikatakan baik dan layak untuk mendukung proses kegiatan belajar mengajar. Adapun fasilitas atau sarana dan prasarana yang terdapat di SMP N 2 Kalasan adalah sebagai berikut : NO
RUANG
JUMLAH
1
Kelas
18 ruang
2
Labolatorium IPA
2 ruang
3
Laboratorium computer
2 Ruang
4
Ruang ketrampilan
1 ruang
5
Ruang serba guna/ aula
1 Ruang
11
6
Ruang UKS
2 Ruang
7
Koperasi/Toko
1 Ruang
8
Ruang BP/BK
1 Ruang
9
Ruang Kepala Sekolah
1 Ruang
10
Ruang Guru
1 Ruang
11
Ruang TU
1 Ruang
12
Ruang OSIS
1 Ruang
13
14
15
Kamar
Mandi/WC
Guru
Mandi/WC
Guru
4 Ruang
Laki-laki Kamar
3 Ruang
Perempuan Kamar Mandi/WC Siswa
16 Ruang
Laki-laki
16
Gudang
3 Ruang
17
Ruang Ibadah
1 Ruang
18
Rumah penjaga sekolah
1 Ruang
19
Ruang adiwiyata
1 Ruang
20
Lapangan
3 Buah
21
Perpustakaan
1 Ruang
Sarana
Pendukung
Sekolah
Peduli
Berbudaya
Lingkungan No 1
Jenis
Jumlah
Tempat
Keterangan
10
Produktif
1
Kerjasama dengan
Pengomposan 2
Tempat penampungan
DPU, diangkut
sampah
seminggu 1 kali
Sementara(TPS) 3
Kandang ayam
12
3
Produktif
dan Burung 4
Kolam
4
Produktif
5
Apotik Hidup
2
Produktif
6
Warung Hidup
2
Produktif
7
Kantin Sehat
4
Representative
8
Greenhouse
1
Representative
9
Sumur
3
Berfungsi
10
Berfungsi
4
60%,
Peresapan 10
Biopori
11
Ruang
terbuka
hijau 12
hijau,
rindang,
teduh
Taman
20
± 150 Jenis tanaman
mengelilingi
bermanfaat
&
setiap ruang
produktif, hiasan taman ± 10%
13
Ruang
1
Berfungsi
1
Berfungsi
Ketrampilan 14
Ruang Koordinasi SBL
15
Area Parkir
2
Luas
16
Area Mural
5
Media
persuasi
&
penyaluran bakat 17
Lapangan Olah Raga
2
Luas,
terbuka,
hijau,
lengkap, bersih
a. Ruang Kelas SMP N 2 Kalasan memiliki ruang kelas sebanyak 18 kelas, yang terdiri dari kelas VII (6 kelas), kelas VIII (6 kelas), dan kelas IX (6 kelas). b. Ruang Tata Usaha
13
Ruang
tata
usaha
dilengkapi
dengan
komputer
untuk
mempermudah proses administrasi sekolah. c. Ruang BK SMP N 2 Kalasana tidak memiliki ruang khusus untuk konseling. Pihak sekolah sudah menyadari dan memahami bahwa BK itu penting. Di ruang BK terdapat ruang tamu yang biasa digunakan untuk proses konseling, 5 meja guru, 8 kursi, sofa yang digunakan untuk menerima tamu, 2 almari yang digunakan untuk menyimpan data adminstrasi BK, dispenser untuk menyediakan air minum, papan presensi siswa. Selain itu, terdapat juga papan layanan BK pola 17+, denah ruang konseling serta jam dinding.
ii) Potensi Siswa Secara umum dari tahun ke tahun penerimaan siswa baru SMP Negeri 2 Kalasan mulai meningkat. Hal ini dikarenakan masyarakat sekitar sudah mulai mempercayakan putra dan putri mereka yang untuk menuntut ilmu di SMP Negeri 2 Kalasan. Kepercayaan masyarakat ini tidak lepas dari
kerja keras para guru untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa serta perjuangan segenap warga sekolah untuk menghilangkan image negatif yang selama ini mencoreng nama baik SMP N 2 Kalasan. Keberhasilan ini juga turut didukung oleh orang tua siswa yang memiliki semangat tinggi dalam memberikan motivasi kepada anakanaknya. Hali seperti ini terlihat pada perhatian dan dukungan orang tua terhadap anaknya dalam mengikuti segala aktivitas yang diselenggarakan sekolah. Selain itu pula hubungan baik senantiasa terjalin antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru, siswa dengan karyawan, dan siswa dengan masyarakat sehingga tercipta lingkungan yang sangat kondusif dalam KBM. Peserta didik merupakan salah satu faktor terpenting dalam sebuah lembaga pendidikan. Begitu juga dengan SMP N 2 Kalasan yang 14
mengadakan seleksi untuk penerimaan peserta didik sesuai dengan daya tamping kelas yang ada. Adapun data-data peserta didik yang belajar di SMP N 2 Kalasan, Sleman,Yogyakarta tahun akademik 2014-2015 adalah sebagai berikut: Jumlah Siswa Menurut Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Kelas VII
Kelas VIII
Kelas IX
Jumlah
L
92
85
92
269
P
99
106
95
300
Jumlah
191
191
187
569
Jumlah Siswa Menurut Agama Kelas Islam
Kristen
Katholik
Hindu
Budha
Jumlah
VII
180
5
6
-
-
191
VIII
180
1
9
-
-
191
IX
177
4
6
-
-
187
Jumlah
537
10
21
-
-
569
Total siswa yang ada di SMPN 2 Kalasan adalah 569 siswa. Jumlah siswa kelas VII adalah 191 siswa. Jumlah siswa kelas VIII adalah 191 siswa, sedangkan jumlah siswa kelas IX adalah 187 siswa. Meskipun banyaknya prestasi yang diraih, terdapat pula siswasiswa yang kurang menguasai materi dan kurang berkonsentrasi selama
pembelajaran
mengadakan
tambahan
berlangsung.
Oleh
pelajaran
seperti
karena
itu,
sekolah
pendalaman
materi,
matrikulasi dan ekstrakurikuler. Diharapkan dengan adanya tambahan 15
pelajaran ini seluruh siswa mampu meningkatkan kemampuannya dalam bidang akademik dan non akademik.
iii) Potensi Guru Latar belakang guru yang sesuai dengan mata pelajaran yang mereka ampu menyebabkan masing – masing guru termasuk guru yang profesional di bidangnya. Sebagian besar sudah termasuk PNS dan bersertifikasi, sumber daya manusia (SDM), baik itu tenaga pendidik maupun peserta didik. Dalam proses belajar mengajar, pendidik/guru merupakan salah satu faktor yang berpengaruh dalam keberhasilan belajar siswa/peserta didik. Guru-guru SMP N 2 Kalasan pada umumnya memiliki motivasi dan visi pendidikan yang baik. Guru dan Karyawan di SMP N 2 Kalasan berjumlah 41 guru, 9 bagian TU, 7 guru tidak tetap dan 4 pegawai tidak tetap. Guru yang mengajar di SMP N 2 Kalasan mengajar sesuai dengan latar belakang pendidikannya. Guru bertanggung jawab kepada sekolah dan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien sesuai dengan jadwal yang ada. Jumlah guru BK sendiri saat ini memiliki 4 orang guru yang masing-masing bergelar S1, 4 orang guru BK telah berstatus PNS.. Walaupun BK terbatas oleh waktu tidak begitu saja menghentikan kreatifitas guru untuk tetap memberikan layanan bimbingan dan konseling, terbukti dengan adanya poster – poster dan papan bimbingan yang mengarah pada bimbingan pribadi, sosial, karir dan belajar. Selain itu guru BK juga melakukan kerja sama dengan pihak lain seperti kegiatan tes IQ bagi siswa baru. Selain itu guru BK juga melayani perizinan siswa yang ingin keluar untuk foto copy, beli buku atau kepentingan lain, menangani siswa sakit. Adapun tugas dan tanggung jawab guru adalah sebagai berikut: 1. Tugas Administratif 16
1). Membuat perangkat program pengajaran 2). Membuat satuan pembelajaran 3). Membuat rencana pembelajaran 4). Membuat program tahunan 5). Membuat program semester 6). Membuat silabus dan sistem penilaian 7).Mengisi daftar nilai peserta didik 2. Tugas Non Teaching 1). Tugas wali kelas 2). Tugas guru piket 3). Tugas perpustakaan 4). Tugas laboratorium.
c. Observasi Proses Layanan Bimbingan Konseling dan Peserta didik Observasi dilakukan di ruang bimbingan dan konseling serta lingkungan sekolah seperti kelas, masjid dan kantin. Observasi ini dilakukan guna mengetahui program-program BK apa saja yang dilaksanakan di sekolah serta bagaimana kondisi siswa. Ada jam BK masuk kelas di SMP N 2 Kalasan.. Berikut ini merupakan hal-hal yang menjadi sasaran dalam kegiatan observasi: a. Perilaku siswa pada saat mengikuti kegiatan belajar di kelas 1) Perhatian siswa 2) Sopan santun 3) Keberanian berpendapat 4) Keaktifan siswa 5) Menghormati pendapat orang lain 6) Menghormati guru 7) Kerapian pakaian 8) Keramaian kelas b. Perilaku siswa di luar kelas
17
Perilaku siswa di luar kelas mencakup segala aktivitas yang dilakukan siswa baik kelakuan, kerapian, ketertiban, pelaksanaan ekstrakurikuler, dan sebagainya. c. Administrasi Layanan BK Data-data yang di observasi oleh mahasiswa praktikan yaitu: 1)
Program tahunan
2) Program semester 3) Data Pribadi siswa 4) Alat pengumpul data 5) Data-data Bimbingan dan Konseling Berdasarkan hasil observasi, praktikan melaksanakan beberapa kegiatan Praktik Persekolahan dan Praktik Bimbingan Konseling. Praktik persekolahan dan Praktik Bimbingan Konseling yang yang dilakukan selama PPL yaitu: 1.
Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB)
2.
Masa Orientasi Peserta Didik Baru (MOPDB)
3.
Pembuatan Angket Peminatan bagi Peserta Didik Baru
4.
Pengumpulan dan Pengolahan Data Pribadi Siswa
5.
Pengumpulan dan Pengolahan Data IKMS
6.
Presensi Siswa
7.
Pengumpulan dan Pengolahan data Sosiometri
8.
Pembuatan Papan Bimbingan
9.
Bimbingan Klasikal
10. Konseling Individual 11. Homevisit
B. Praktik Bimbingan dan Konseling di Sekolah Selama melakukan praktik di SMA PIRI 1 Yogyakarta, praktikan melaksanakan bimbingan langsung berupa bimbingan klasikal, konseling individu, layanan orientasi, layanan informasi, dan bimbingan tidak langsung. 1. Layanan Dasar
18
Pelayanan dasar diartikan sebagai proses pemberian bantuan kepada seluruh konseli
melalui kegiatan penyiapan pengalaman
terstruktur secara klasikal atau kelompok yang disajikan
secara
sistematis dalam rangka mengembangkan perilaku jangka panjang sesuai dengan
tahap
dan
tugas-tugas perkembangan
(yang
dituangkan sebagai standar kompetensi kemandirian) yang diperlukan dalam pengembangan kemampuan memilih dan mengambil keputusan dalam menjalani kehidupannya.
a. Bimbingan Klasikal Bimbingan klasikal adalah program yang dirancang untuk melakukan kontak langsung dengan peserta didik di kelas. Praktikan memberikan bimbingan secara langsung di kelas. Bimbingan
klasikal
ini
memungkinkan
untuk
memberikan
bimbingan kepada sejumlah siswa sekaligus dalam satu waktu. Materi bimbingan klasikal yang dilaksanakan praktikan sebagai berikut: 1) Tips Agar Nyaman Belajar Di Kelas 2) Manajemen Waktu 3) Tips Menjalin Hubungan Baik Dengan Teman Lawan Jenis 4) Cara Belajar Efefkif dan Efisien 5) Cara Meningkatkan Keimanan dan Ketakwaan 6) Kesehatan Reproduksi 7) Mengelola Uang Saku Dengan Menabung 8) Bahaya Narkoba, Rokok, dan Miras 9) Motivasi Diri 10) Tips Mengatasi Moody 11) Mengenal Diri dan Memahami Permasalahan Diri 12) Mari Kenali Potensi Diri Bimbingan dan Konseling di SMP N 2 Kalasan ada jam masuk kelas. Praktikan dapat melakukan bimbingan klasikal 19
pendalaman materi untuk kelas VII dan VIII yang dilaksanakan pada jam sekolah. Praktik Bimbingan Klasikal yang telah dilaksanakan praktikan yaitu : 1) Bimbingan Klasikal Bentuk
:
Penyampaian Materi dan permainan
Sasaran
:
Siswa Kelas VIII C
Materi
:
Manajemen Waktu
Pelaksanaan
:
Selasa, 9 September 2014
Pendukung
:
Siswa tertarik dan antusias dengan materi
yang
disampaikan
dan
metode yang digunakan. Selain itu, praktikan
juga
menggunakan
permainan sebagai stimulus terhadap materi sehingga kegiatan bimbingan lebih
menyenangkan
dan
tidak
membosankan. Penghambat
:
Tidak semua siswa dapat mengikuti layanan
bimbingan
klasikal
dikarenakan beberapa siswa yang sering ijin ke kamar mandi Solusi
:
Praktikan tetap melanjutkan kegiatan walaupun tidak semua siswa dapat mengikuti
layanan
bimbingan
klasikal.
2) Bimbingan Klasikal Bentuk
:
Penyampaian
Materi,
Bernyanyi Sasaran
:
20
Siswa kelas VIII A
Permainan,
Materi
:
Mengelola
uang
saku
dengan
Menabung Pelaksanaan
:
Sabtu, 6 September 2014
Pendukung
:
Siswa tertarik dan antusias dengan materi
yang
disampaikan
dan
metode yang digunakan. Selain itu, praktikan
juga
menggunakan
permainan sebagai stimulus terhadap materi sehingga kegiatan bimbingan lebih
menyenangkan
dan
tidak
membosankan. Penghambat
:
-
Solusi
:
-
:
Penyampaian
3) Bimbingan Klasikal Bentuk
materi,
permainan,
diskusi Sasaran
:
Siswa Kelas VII F
Materi
:
Mari Kenali Potensi diri
Pelaksanaan
:
Sabtu, 13 September 2014
Pendukung
:
Siswa
tertarik
mendengarkan
dan
mau
dengan
baik
penyampaian materi yang dijelaskan Penghambat
:
Siswa belum mampu dan terlihat kurang antusias dalam berdiskusi mengenai materi yang disampaikan karena siswa terlihat masih malumalu
21
dan
ragu-ragu
dalam
menyampaikan pendapat Solusi
:
Siswa yang terlihat masih malumalu, ragu-ragu dan diam ditunjuk untuk berpendapat.
4) Bimbingan Klasikal Bentuk
:
Penyampaian
Materi,
pemutaran
video Sasaran
:
Siswa Kelas VIII D
Materi
:
Motivasi Diri
Pelaksanaan
:
Selasa, 9 September 2014
Pendukung
:
Peserta didik antusias dan aktif dalam penerimaan layanan, apalagi ketika pemutaran video
Penghambat
:
-
Solusi
:
-
No
Hari/Tanggal
Kelas
Isi layanan
1.
Rabu, 13Agustus 2014 Ke-3 VII B
Pengenalan BK
2.
Selasa, 26 Agustus
Tips Agar
2014 3.
Jam
Ke-5 VIII D
Selasa, 26
Ke-8 VIII
Agustus2014
C
Nyaman di Kelas. Meraih Tips Menjalin Hubungan Baik dengan Teman Lawan Jenis
4.
Selasa, 2 September
22
Ke-5 VIII
Cara Belajar
2014
D
Efekftif dan Efisien
5.
Selasa, 2 September 2014
Ke-8 VIII C
Cara Meningkatkan Keimanan dan Ketakwaan
6.
Rabu, 3 September 2014
7.
Ke-8 VIII B
Sabtu, 6 September 2014
Ke-3 VIII A
Kesehatan Reproduksi Mengelola Uang Saku dengan Menabung
8.
Sabtu, 6 September
Ke-6 VII F
2014 9.
Bahaya Narkoba, Miras dan Rokok
Selasa, 9 September 2014
Ke-5 VIII D
Motivasi Diri ( Masalah No, Senyum YES!)
10. Selasa, 9 September 2014
Ke-8 VIII C
11. Rabu, 10 September 2014
Ke-8 VIII B
12. Kamis, 11 September
Ke-3 IX B
2014
Manajement Waktu Cara Mengatasi Moody Manajement Waktu
13. Sabtu, 13 September 2014
Ke-3 VIII A
Memahami Diri dan Permasalahan Diri
14. Sabtu, 13 September 2014
Ke-6 VII F
Mari Kenali Potensi Kita
Pada awal bimbingan klasikal, praktikan masih merasa canggung dan bingung dalam mengelola kelas. Akan tetapi, siswa 23
merasa tertarik dengan metode yang digunakan oleh praktikan sehingga menambah wawasan dalam melakukan bimbingan klasikal. Praktikan menemukan metode yang disenangi oleh siswa yaitu adanya permainan, pemutaran video, dan simulasi. Pada setiap kesempatan melakukan bimbingan klasikal di kelas, praktikan menawarkan layanan konseling individu bagi siswa yang ingin berbagi kisahnya dengan praktikan.
b. Layanan Orientasi Layanan Orientasi bertujuan agar peserta didik dapat memahami dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru terutama
lingkungan
sekolah,
untuk
mempermudah
atau
memperlancar berperannya mereka di lingkungan baru tersebut. Bentuk
:
Perkenalan BK
Sasaran
:
Siswa Kelas VII B (Siswa Baru)
Materi
:
Pengenalan BK, Apa sih BK itu?
Pelaksanaan
:
Rabu, 13 Agustus 2014
Pendukung
:
Peserta didik antusias dan aktif dalam penerimaan layanan
Penghambat
:
-
Solusi
:
-
c. Layanan Informasi Maksud layanan informasi adalah suatu materi kegiatan yang berupa informasi atau keterangan yang akan disampaikan kepada siswa yang dipandang bermanfaat bagi peserta didik. Layanan informasi bertujuan untuk membekali individu dengan berbagai pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai hal yang berguna untuk mengenal diri, merencanakan dan mengembangkan 24
pola kehidupan sebagai pelajar, anggota keluarga dan anggota masyarakat. Materi layanan informasi yang disampaikan secara tidak langsung adalah: 1) Cara Bergaul (Pacaran Sehat) Materi ini disampaikan kepada siswa melalui media papan bimbingan yang disajikan dengan tampilan menarik dan dipasang di samping ruang BK. Melalui materi ini siswa diharapkan mampu bergaul dengan baik dan mampu menghindari pergaulan yang tidak baik. 2). Tips-tips Sukses UN Materi ini disampaikan kepada siswa melalui media papan bimbingan yang disajikan dengan tampilan menarik dan dipasang di samping ruang BK. Melalui materi ini siswa diharapkan mengetahui cara supaya sukses dalam ujian nasional. d. Bimbingan Kelompok Bimbingan ini ditujukan untuk merespon kebutuhan dan minat para peserta didik. Bimbingan Kelompok belum dapat terlaksana dikarenakan adanya hambatan waktu dan pemilihan kelompok.
e. Layanan Penempatan dan Penyaluran Layanan penempatan dan penyaluran dimaksudkan untuk memungkinkan siswa berada pada posisi yang tepat yaitu berkenaan
dengan
karier/pekerjaan,
penjurusan,
kegiatan
kelompok
ekstrakurikuler,
belajar, dan
pilihan
sebagainya.
Tujuannya agar siswa memperoleh posisi yang sesuai dengan potensi dirinya baik yang menyangkut bakat, minat, pribadi, kecakapan, kondisi fisik, kondisi psikis, dan sebagainya. Salah satu kegiatan layanan penempatan dan penyaluran yakni membuat angket peminatan untuk siswa kelas IX. 25
Penyebaran angket dilaksanakan pada hari senin tanggal 4 September 2014. f. Layanan Pengumpulan Data Layanan
pengumpulan
data
dimaksudkan
untuk
mengumpulkan data dan keterangan tentang peserta didik (baik secara individual maupun kelompok) guna membantu praktikan dalam memberikan layanan. Layanan penghimpun data ini dilakukan melalui angket kebutuhan layanan siswa, identifikasi kebutuhan masalah siswa , sosiometri, inventori bakat dan minat. Selama layanan penghimpunan data ini berlangsung praktikan berkolaborasi dan mendapatkan dukungan dari guru pembimbing dan rekan sesama PPL. Dalam pengisian instrumen terdapat beberapa siswa yang belum mengisinya. Praktikan berusaha untuk menyebar instrumen lagi bagi yang belum mengumpulkan. Tindak lanjut dari layanan penghimpun data ini digunakan untuk menentukan layanan yang sesuai diberikan kepada siswa. 1) Presensi Siswa Nama Kegiatan
: Rekapitulasi Data Presensi Siswa
Tujuan
: Mendata daftar kehadiran siswa.
Tempat
: SMP N 2 Kalasan
Waktu
: Minggu pertama bulan September
Hasil
: Data siswa telah terekap.
Faktor Penghambat : Perlu ketelitian yang tinggi untuk melihat daftar kehadiran siswa. Faktor Pendukung
: Buku daftar presensi siswa.
2) Identifikasi Kebutuhan Masalah Siswa (IKMS) Pengisian IKMS dilakukan kali. Yang pertama, IKMS dibagikan hari Selasa tanggal 12 Agustus 2014 untuk siswa kelas VIII D, VIII E, IX A. Yang kedua, IKMS dibagikan hari Sabtu, tanggal 16 Agustus 2014 untuk siswa kelas VII F, VIII C, VIII A. Yang ketiga, IKMS dibagikan hari Senin tanggal 18 26
Agustus 2014 untuk siswa kelas IX C. Yang keempat, IKMS dibagikan hari Rabu tanggal 20 Agustus 2014 untuk kelas VIII B. Dalam hal ini praktikan sebagai pelaksana dan penganalisis hasil IKMS. 3) Angket Sosiometri Angket Sosiometri (pilihan kelompok belajar dan teman bermain) dibagikan pada hari Selasa tanggal 19 Agustus 2014 kepada siswa kelas VIII C, VIII D, VIII E, IX A. Pada hari Sabtu tanggal 23 Agustus 2014 kepada siswa VII F dan VIII A. Praktikan sebagai pelaksana dan penganalisis hasil sosiometri.
2. Layanan Responsif Layanan Responsif merupakan pemberian batuan kepada konseli yang menghadapi kebutuhan dan masalah
yang memerlukan
pertolongan dengan segera, sebab jika tidak segera dibantu dapat menimbulkan
gangguan
dalam
proses
pencapaian
tugas-tugas
perkembangan. a. Konseling Individual Tujuan konseling individual adalah membantu siswa mengatasi atau memecahkan masalah pribadinya secara face to face dengan menggunakan potensinya sendiri secara optimal dan agar siswa dapat memecahkan masalahnya dengan segera supaya tidak berlalrut-larut. Dalam hal ini praktikan melakukan konseling dengan 1 orang siswa. Yaitu: Inisial : “ATL” Masalah yang dibahas
:
Sering
terlambat
dan
ketidakcocokkan dengan orangtua terutama
ayah
motivasi
belajar
menyebabkan dan
sekolah
rendah serta dominan untuk jail
27
pada teman-teman di sekolah. Teknik
yang :
Gestalt Therapy
digunakan Waktu Pelaksanaan
:
Rabu, 27 Agustus 2014
Tempat Pelaksanaan
:
Ruang BK
Hasil yang dicapai
:
Dalam hal ini, konseli jarang terlambat lagi. Melalui teknik Gestal therapy dengan melakukan brain storming dapat diketahui apa yang diinginkan konseli dan bagaimana
cara
mencapainya.
Praktikan juga mengajak konseli untuk bermain peran. Ketika ada suatu permasalahan, misalnya jail pada teman, konselor meminta kepada konseli ketika ada diposisi teman,
apa
yang
dirasakan.
Motivasi konseli untuk belajar dan sekolah sedikit demi sedikit meningkat. dengan
Tetapi
ayah
hubungan
konseli
masih
kurang baik. Penanganan konseli ini dilakukan lebih dari sekali, tetapi konseli apabila dipanggil tidak
pernah
menanggapinya
sehingga masalah yang dihadapi belum terselesaikan.
b. Konseling Kelompok Layanan konseling kelompok dimaksudkan bantuan yang memungkinkan siswa memperoleh kesempatan bagi pembahasan
28
dan pengentasan masalah yang dialami melalui dinamika kelompok. Layanan konseling kelompok merupakan layanan konseling yang diselenggarakan dalam suasana kelompok. Masalah-masalah yang dibahas merupakan masalah perorangan yang muncul di dalam kelompok, yang meliputi berbagai masalah dalam segenap bidang bimbingan. Oleh karena itu, setiap anggota kelompok dapat menampilkan masalah yang dirasakannya. Masalah tersebut "dilayani" melalui pembahasan yang intensif oleh seluruh anggota kelompok, masalah demi masalah, satu per satu, tanpa kecuali, sehingga semua masalah terbicarakan. Selama praktikan PPL di SMP N 2 Kalasan praktikan satu kali melakukan konseling kelompok tentang ketidaknyamanan belajar di kelas, karena ada dua orang murid yang selalu membuat gaduh dengan berantem dan lempar-lemparan alat tulis. Hal ini karena sulitnya menemukan bebeapa konseli dengan permasalahan yang sama atau hampir sama yang mau untuk melakukan konseling secara berkali-kali.
c. Refereal Dalam
memberikan
bimbingan
terkadang
praktikan
menemukan masalah yang tidak dapat diatasinya dan bukan merupakan kewenangannya. Oleh karena itu, praktikan atau guru pembimbing melakukan tindakan referal kepada orang atau oihak yang lebih mampu dan berwenang apabila inti permasalahan siswa berada di luar kewenangan/kemampuannya. Selama praktikan PPL di SMP N 2 Kalasan, praktikan tidak melakukan refereal, dikarenakan belum adanya kebutuhan untuk melakukan refereal.
d. Kolaborasi dengan Orang Tua Konselor perlu melakukan kerjasama dengan para orang tua peserta didik. Kerjasama ini penting agar proses bimbingan terhadap peserta didik tidak hanya berlangsung di sekolah, tetapi 29
juga
oleh
orang
memungkinkan
tua
di
terjadinya
rumah.
Melalui
kerjasama
saling
memberikan
ini
informasi,
pengertian, dan tukar pikiran antar konselor dan orang tua dalam upaya mengembangkan potensi peserta didik atau memecahkan masalah yang mungkin dihadapi peserta didik. Kolaborasi dengan orang tua sejauh ini dilaksanakan oleh guru BK SMP N 2 Kalasan. Pendampingan kolaborasi dengan orang
tua
yang
pernah
praktikan
lakukan
yaitu
ketika
melaksanakan home visit terhadap siswa MA dan DDNA.
e. Kolaborasi dengan Guru Mata Pelajaran atau Wali Kelas Kolaborasi dilakukan dalam rangka memperoleh informasi tentang peserta didik (seperti prestasi belajar, kehadiran, dan pribadinya), membantu memecahkan masalah peserta didik, dan mengidentifikasi aspek-aspek bimbingan yang dapat dilakukan oleh guru mata pelajaran. Sejauh ini kolaborasi dengan Guru Mata Pelajaran atau Wali Kelas dilakukan oleh Guru BK SMP N 2 Kalasan Tentang pengajuan beasiswa. Kolaborasi yang praktikan temui di lapangan adalah saat pendampingan siswa WLP, RCR dan DM oleh wali kelas karena sering membuat kegaduhan di kelas. Ketika penyelesaian permasalahan sedang dilakukan tiba-tiba datang wali kelas yang ingin dilibatkan dalam penyelesaiannya.
f. Kolaborasi dengan Pihak Luar Sekolah Kolaborasi denga pihak luar sekolah yaitu berkaitan dengan upaya sekolah untuk menjalin kerjasama dengan unsur-unsur masyarakat yang dipandang relevan dengan peningkatan mutu pelayanan bimbingan. Kolaborasi dengan pihak luar sekolah sejauh ini dilaksanakan oleh Guru BK SMP N 2 Kalasan, dalam pembentukan Konselor Sebaya untuk persiapan lomba sekolah sehat.
30
g. Konferensi Kasus Konferensi
kasus
yaitu
kegiatan
untuk
membahas
permasalahan peserta didik dalam suatu pertemuan yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat memberikan keterangan, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya permasalahan peserta didik itu. Pertemuan konferensi kasus ini bersifat terbatas dan tertutup. Penyelenggaraan konferensi kasus merupakan pembahasan permasalahan yang dialami oleh siswa tertentu dalam sutau forum yang dihadiri oleh pihak-pihak yang terkait yang diharapkan dapat memberikan data dan keterangan lebih lanjut serta kemudahankemudahan bagi terentaskannya permasalahan tersebut. Pertemuan ini bersifat terbatas dan tertutup. Selama melakukan PPL di SMP N 2 Kalasan, praktikan tidak pernah melakukan konferensi kasus karena tidak menemukan masalah besar.
h. Kunjungan Rumah (Home Visit) Kunjungan rumah adalah suatu kegiatan pembimbing untuk mengunjungi rumah klien (siswa) dalam rangka untuk memperoleh berbagai
keterangan-keterangan
yang
diperlukan
dalam
pemahaman lingkungan dan permasalahan siswa, dan untuk pembahasan serta pengentasan permasalahan siswa tersebut. Selama melakukan PPL di SMP N 2 Kalasan, praktikan melakukan 2 kali kunjungan rumah. Yaitu: 1) Kunjungan rumah terhadap siswa MA MA beralamat di daerah Sono, Wedomartanai. Kunjungan rumah dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 22 Agustus 2014 dikarenakan siswa sudah beberapa hari tidak masuk sekolah. Kunjungan rumah ini dimaksudkan untuk menanyakan kejelasan terkait dengan tidak masuknya MA di sekolah. Setelah kunjungan rumah dan setelah guru BK berkolaborasi dengan wali kelas, saat ini MA sudah mulai berangkat sekolah. 31
2) Kunjungan rumah terhadap siswa DDNA DDNA beralamat di daerah Karangsari, Wedomartani. Kunjungan rumah dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 22 Agustus 2014 dikarenakan siswa sudah beberapa minggu tidak masuk sekolah. Kunjungan rumah ini dimaksudkan untuk menanyakan kejelasan terkait dengan tidak masuknya DDNA di sekolah. Diketahui bahwa DDNA tidak masuk sekolah karena ingin pindah sekolah, ingin mempunyai motor. Dari hasil wawancara siswa bernagkat dari rumah namun tidak sampai ke sekolah.
3. Perencanaan Individual Perencanaan individual dimaksudkan untuk membantu peserta didik menganalisis kekuatan dan kelemahan dirinya berdasarkan data atau informasi yang diperoleh, yaitu yang menyangkut pencapaian tugas-tugas perkembangan, atau aspek-aspek pribadi, sosial, belajar, dan karier. Melalui kegiatan penilaian diri ini, peserta didik akan memiliki pemahaman, penerimaan, dan pengarahan dirinya secara positif dan konstruktif. Pelayanan perencanaan individual ini dapat dilakukan juga melalui pelayanan penempatan (penjurusan, dan penyaluran), untuk membentuk peserta didik menempati posisi yang sesuai dengan bakat dan minatnya. Selama PPL layanan perencanaan individual yang diberikan cenderung kepada layanan bimbingan klasikal tentang peminatan di studi lanjutan dan orientasi masa depan.
4. Dukungan Sistem Dukungan sistem merupakan komponen pelayanan dan kegiatan manajemen, tata kerja, infra struktur (misalnya Teknologi Informasi dan Komunikasi), dan pengembangan kemampuan profesional konselor secara berkelanjutan, yang secara tidak langsung memberikan bantuan kepada konseli atau memfasilitasi kelancaran perkembangan 32
konseli. Program ini memberikan dukungan kepada konselor dalam memperlancar penyelenggaraan pelayanan diatas. Sedangkan bagi personel
pendidik
lainnya
adalah
untuk
memperlancar
penyelenggaraan program pendidikan di sekolah atau madrasah. Dukungan sistem ini meliputi aspek-aspek: (a) pengembangan jejaring (networking), (b) kegiatan manajemen, (c) riset dan pengembangan. Selama PPL di SMP N 2 Kalasan, praktikan melakukan kegiatan dukungan sistem yaitu meliputi: a. Pembuatan Program Tahunan dan Program Semester Program Tahunan dan Program Semester dibuat dengan tujuan agar guru BK di SMP N 2 Kalasan memiliki fasilitas dan acuan untuk pelaksanaan program-program layanan BK. Pembuatan program tahunan dan program semester dilaksanakan mulai 13 Agustus 2014 – 25 Agustus 2014.
C. Hambatan Pelaksanaan PPL dan Cara Mengatasinya Dalam melaksanakan kegiatan layanan bimbingan dan konseling, praktikan menghadapi berbagai hambatan baik secara teknis maupun non teknis, tetapi berkat kerja keras dan dukungan dari berbagai pihak maka hambatan tersebut dapat diatasi. Adapun hambatan-hambatan dan cara mengatasinya dalam pemberian layanan bimbingan dan konseling yaitu: 1. Layanan Dasar a. Bimbingan Klasikal 1) BK mempunyai jam untuk masuk kelas hanya 1 JP sehingga praktikan harus pandai membagi waktu tertentu supaya bisa melakukan bimbingan klasikal dengan maksimal. Oleh karena itu praktikan melaksanakan bimbingan klasikal bersamaan dengan layanan pengumpulan data. 2) Sering sekali jam BK digunakan oleh guru mata pelajaran yang lalai ketika mengajar. Padahal jam belajar beliau sudah habis namun masih berada di dalam ruangan kelas. b. Layanan Pengumpulan Data 33
Ada beberapa siswa yang tidak mengumpulkan angket yang sudah disebar sehingga membuat praktikan kembali menyebar angket ke kelas. 2. Layanan Responsif a. Konseling Individual 1) Susah mencari waktu untuk melakukan konseling individual dikarenakan saat pulang sekolah, siswa banyak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler atau pulang sehingga waktu untuk konseling cenderung sedikit sehingga praktikan biasanya memanfaatkan waktu istirahat dan memanggil konseli secara berkala. 2) Biasanya siswa tidak memenuhi panggilan praktikan untuk melakukan konseling sehingga membuat praktikan meminta bantuan kepada guru BK untuk memanggil siswa tersebut. 3. Perencanaan Individual Dalam hal ini, pelaksanaan masih bersifat klasikal sehingga kurang optimal membantu siswa secara perorangan sehingga praktikan menawarkan untuk konsultasi kepada BK apabila membutuhkan bantuan untuk mengambil keputusan. Selain itu, tingkat perencanaan individual siswa SMP N 2 Kalasan juga tergolong masih rendah. 4. Dukungan Sistem Dalam hal ini, pelaksanaan dukungan sistem belum terstruktur sehingga harus lebih berkoordinasi lagi dengan guru BK tentang dukungan sistem apa yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan di SMP N 2 Kalasan.
34
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Kegiatan PPL BK dilakukan dalam rangka peningkatan ketrampilan dan pemahaman mengenai berbagai aspek kependidikan dan pemberian berbagai bentuk program layanan bimbingan dan konseling yang dapat diberikan oleh seorang
guru
pembimbing,
dalam
rangka
memenuhi
persyaratan
pembentukan tenaga kependidikan yang bertugas memberikan layanan bimbingan di sekolah yang profesional. Kegiatan PPL BK di SMP N 2 Kalasan berfungsi sebagai tempat untuk mengaplikasikan teori-teori yang sudah didapat selama menjalani proses perkuliahan. Melalui PPL ini praktikan
mendapat
pengalaman
berharga
sebagai
bekal
dalam
mengembangkan potensi diri untuk menjadi tenaga pendidik profesional, memiliki nilai, sikap ilmiah serta ketrampilan sesuai bidangnya. Berdasarkan hasil observasi praktikan melakukan analisis kebutuhan peserta didik SMP N 2 Kalasan, kemudian menyusun program bimbingan dan konseling. Program yang direncanakan diaplikasikan saat kegiatan PPL berlangsung yaitu pada tanggal 2 Juli sampai dengan 17 September 2014. Selama praktikan melaksanakan PPL di SMP N 2 Kalasan terdapat beberapa hal yang dapat disimpulkan, yaitu: 1.
Layanan Dasar a. Bimbingan Klasikal Praktikan telah berhasil memberikan bimbingan klasikal sebanyak empat belas kali dengan materi: Manajemen Waktu, Mengelola uang saku, Mari Kenali Potensi Diri, dll. b. Layanan Orientasi Materi layanan orientasi yang telah praktikan lakukan adalah mengenai pengenalan BK (13 Agustus 2014). c. Layanan Informasi Praktikan membuat papan bimbingan dan buku panduan tentang berbagai jurusan Perguruan Tinggi di Indonesia sebagai
35
salah satu bentuk layanan informasi tidak langsung. Materi papan bimbingan adalah: cara bergaul (pacaran sehat), tips sukses UN. d. Layanan Bimbingan Kelompok Praktikan
tidak
melakukan
bimbingan
kelompok
dikarenakan adanya hambatan waktu. e. Layanan Penempatan dan Penyaluran Salah satu kegiatan layanan penempatan dan penyaluran adalah penyebaran inventori Minat dan bakat sesuai dengan kurikulum 2013. f. Layanan Pengumpulan Data Praktikan melakukan layanan pengumpulan data melalui angket identitas kebutuhan masalah siswa, data pribadi, dan angket sosiometri. 2.
Layanan Responsif a. Konseling Individual Praktikan melakukan konseling individual dengan siswa ATL. Masalah yang dibahas adalah sering terlambat dan ketidakcocokkan dengan orangtua terutama ayah menyebabkan motivasi belajar dan sekolah rendah, serta jail terhadap teman. Teknik yang digunakan dalam layanan konseling adalah teknik Gestalt Therapy. b. Referal Praktikan tidak melakukan referal karena sejauh ini belum ada kebutuhan untuk melakukannya. c. Kolaborasi dengan Orang Tua Pendampingan kolaborasi dengan orang tua yang pernah praktikan lakukan yaitu ketika melaksanakan home visit terhadap siswa MA dan DDNA. d. Kolaborasi dengan Guru Mata Pelajaran/ Wali Kelas Kolaborasi yang praktikan temui di lapangan adalah saat penyelesaian masalah di kelas VIII D (WLP, RCR, M). 36
e. Kolaborasi dengan Luar Sekolah Kolaborasi
dengan
pihak
luar
sekolah
sejauh
ini
dilaksanakan oleh Guru BK SMP N 2 Kalasan dengan pihak Puskesmas Kalasan yang mendatangkan psikolog untuk membentuk konselor sebaya. f. Kunjungan Rumah Selama melakukan PPL di SMP N 2 Kalasan, praktikan melakukan 2 kali kunjungan rumah. Yaitu: 1) Kunjungan rumah terhadap siswa MA MA beralamat di daerah Sono, Wedomartanai. Kunjungan rumah dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 22 Agustus 2014 dikarenakan siswa sudah beberapa hari tidak masuk sekolah. Kunjungan rumah ini dimaksudkan untuk menanyakan kejelasan terkait dengan tidak masuknya MA di sekolah. Setelah kunjungan rumah dan setelah guru BK berkolaborasi dengan wali kelas, saat ini MA sudah mulai berangkat sekolah. 2). Kunjungan rumah terhadap siswa DDNA DDNA beralamat di daerah Karangsari, Wedomartani. Kunjungan rumah dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 22 Agustus 2014 dikarenakan siswa sudah beberapa minggu tidak masuk sekolah. Kunjungan rumah ini dimaksudkan untuk menanyakan kejelasan terkait dengan tidak masuknya DDNA di sekolah. Diketahui bahwa DDNA tidak masuk sekolah karena ingin pindah sekolah, ingin mempunyai motor. Dari hasil wawancara siswa bernagkat dari rumah namun tidak sampai ke sekolah.
3.
Perencanaan Individual Selama PPL layanan perencanaan individual yang diberikan cenderung kepada layanan bimbingan klasikal tentang peminatan studi dan orientasi masa depan.
37
4.
Dukungan Sistem Selama PPL di SMP N 2 Kalasan, praktikan melakukan kegiatan
dukungan sistem yaitu meliputi: a. Pembuatan Program Tahunan dan Program Semester Program Tahunan dan Program Semester dibuat dengan tujuan agar guru BK di SMP N 2 Kalasan memiliki fasilitas dan acuan untuk pelaksanaan program-program layanan BK. Pembuatan program tahunan dan program semester dilaksanakan mulai 13 Agustus 2014 – 25 Agustus 2014.
B. Saran 1. Pihak Sekolah a. Perhatian dan kerjasama mahasiswa PPL hendaknya lebih ditingkatkan lagi sehingga terjadi kesatuan arah dalam pelaksanaan kegiatan PPL. b. Pihak Sekolah hendaknya mengerti secara mendalam akan peran dan kedudukan dari mahasiswa PPL sehingga akan menempatkan mahasiswa PPL pada tugas dan kewajiban yang sesuai. c. Semoga konselor sebaya tetap jaya, akan selalu dilestarikan agar tergali dengan baik kreatifitas – kreatifitas anak
2. Pihak Universitas Negeri Yogyakarta a.
Kerjasama yang baik antara Universitas Negeri Yogyakarta dan SMP Negeri 2 Kalasan kiranya dapat ditingkatkan lagi, antara lain dengan menyesuaikan jumlah mahasiswa praktik dan beragamnya jurusan asal mahasiswa praktik dengan kondisi sekolah.
b.
Universitas hendaknya lebih mensosialisasikan lagi kegiatan KKNPPL agar mahasiswa dapat mempersiapkan lebih dini lagi dan tidak mengalami banyak kesulitan dalam pelaksanaannya.
3. Mahasiswa Pelaksana PPL a.
Koordinasi, kerjasama, toleransi, dan kekompakan baik antar anggota kelompok, dengan pihak sekolah, maupun pihak-pihak yang terkait
38
dalam pelaksanaan PPL sangat diperlukan agar program kerja dapat terlaksana dengan baik. b.
Mempersiapkan diri, baik secara batiniah maupun lahiriah agar pelaksanaan PPL dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan harapan semua pihak.
c.
Hendaklah selalu menjaga nama baik UNY dengan tidak melakukan tindakan-tindakan yang melanggar norma-norma di lokasiPPL dan sekitarnya.
d.
Mahasiswa hendaknya mampu menempatkan diri dan beradaptasi dengan lingkungan dimana mahasiswa ditempatkan.
e.
Meskipun sudah selesai melaksanakan kegiatan PPL hendaknya mahasiswa selalu bisa menjalin hubungan silaturahmi dengan pihak sekolah.
f.
Lebih kreatif dan agresif dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling.
g.
Perdalam ilmu dan pengetahuan sehingga benar – benar paham dalam pelaksanaan PPL.
h.
Menjujung tinggi sopan santun dan norma.
4. UPPL UNY Untuk memaksimalkan kinerja praktikan dalam melaksanakn PPL sebaiknya waktu pelaksanaan KKN dan PPL dipisahkan sehingga praktikan bisa lebih fokus untuk melakukan PPL .
39
DAFTAR PUSTAKA Muh Nurwangid, Sugihartono, dan Agus Triyanto. 2014. Panduan PPL Praktik Pengalaman Lapangan Program Studi Bimbingan dan Konseling. Tidak diterbitkan TIM Penyusun Panduan PPL UNY. 2014. Panduan PPL. Tidak diterbitkan
40
LAMPIRAN
41
ADMINISTRASI
42
PENGUMPULAN DATA
43
SATUAN LAYANAN/ RPL
44
LAPORAN KONSELING INDIVIDUAL
45
LAPORAN HOME VISIT
46