BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Praktek Pengalaman Lapangan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) Bimbingan dan Konseling di sekolah merupakan salah satu kegiatan yang bersifat intrakulikuler sehingga harus dilaksanakan oleh setiap mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling. Kegiatan ini mencakup pemahaman mengenai berbagai aspek kependidikan dan pemberian bentuk layanan bimbingan yang dapat diberikan oleh seorang guru pembimbing dalam rangka memenuhi persyaratan pembentukan tenaga kependidikan yang bertugas memberikan layanan bimbingan di sekolah secara profesional. Program
studi
Bimbingan
dan
Konseling
mempunyai
tugas
menyiapakan dan menghasilkan guru pembimbing yang memiliki nilai dan sikap serta pengetahuan dan keterampilan yang profesional. Dengan kemampuan tersebut diharapkan alumni program studi Bimbingan dan Konseling dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya kelak sebagai guru pembimbing dalam rangka membantu tercapainya tutjuan pendidikan serta membantu peserta didik dalam mencapai perkembangan kepribadian yang optimal. Oleh karena itu dalam rangka menyiapkan tenaga kependidikan (guru pembimbing) yang profesional tersebut program studi Bimbingan dan Konseling membawa mahasiswa kepada proses pemeblajaran yang dilakukan baik melalui bangku kuliah maupun melalui berbagai latihan, yaitu antara lain berupa praktek pengalaman lapangan. Untuk melakukan hal tersebut mahasiswa diterjunkan ke sekolah dalam jangka waktu tertentu untuk mengamati, mengenal, dan mempraktekkan semua kompetensi yang layak atau wajib dilakukan oleh seorang guru pembimbing yang sadar akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai tenaga profesional dalam bidang Bimbingan dan Konseling dalam dunia pendidikan. Kegiatan tersebut dinamakan praktek pengalaman lapangan (PPL) atau Magang III.
B. Tujuan Praktek Pengalaman Lapangan Praktek Bimbinngan dan Konseling di sekolah dimaksudkan agar mahasiwa dapat mempraktekkan teori yang diperoleh selama kuliah, sehingga memperoleh ketrampilan khusus sesuai dengan keahlian dalam profesi Bimbinngan dan Konseling. Dengan kata lain, praktek Bimbingan dan 1
Konseling memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menggunakan semua kompetensi yang telah dimiliki dibawah arahan guru dan dosen pembimbing. Praktek Pengalaman Lapangan Bimbingan dan Konsleing sekolah bertujuan agar mahasiswa memperoleh pengalaman khususnya tentang pelaksanaan Bimbinngan dan Konseling di sekoah dan umumnya tentang proses pembelajaran siswa serta kegiatan-kegiatan kependidikan lainnya, serta mengetahui proses adminnistrasi di sekolah. Sehingga mahsiswa dapat menggunakan pangalamannya sebagai bekal kelak untuk menjadi konselor yang profesional di sekolah.
C. Manfaat Praktek Pengalaman Lapangan Praktek pengalaman lapangan diharapkan dapat memberikan manfaat terhadap semua komponen yang terkait, yaitu mahasiswa sekolah, dan perguruan tinggi yang bersangkutan. 1. Mahasiswa a. Ajang menunjukkan kompetensi yang dipelajari dalam kegiatan layanan Bimbingan dan Konseling secara langsung. b. Mengenal
dan
mengetahui
secara
langsung
kegiatan
proses
pembelajaran secara umum, dan kegiatan pemberian layanan Bimbingan dan Konseling khususnya. c. Memperdalam pengertian fan penghayatan mahasiswa tentang pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di sekolah. d. Mendewasakan dan meningkatkan daya penalaran mahasiswa dalam melakukan penelaahan, perumusan dan pemecahan masalah yang ada pada diri siswa dan seluruh pihal sekolah pada umumnya. e. Pengalaman
yang
berharga
bagi
mahasiswa
tentang
segala
problematika di sekolah yang berguna untuk pembelajaran kelak. 2. Sekolah a. Sekolah diharapkan akan mendapatkan inovasi dalam kegiatan pelayanan Bimbingan dan Konseling pada khususnya, serta proses pendidikan umunya. b. Sekolah memperoleh bantuan tenaga dan pikiran dalam mengelola kegiatan
Bimbingan
dan
pendidikan pada umumnya.
2
Konseling
khususnya,
serta
proses
c. Sekolah diharapkan memperoleh pengetahuan baru untuk kemajuan pelayanan Bimbingan dan Konseling pada khususnya, serta proses pendidikan pada umumnya. 3. Perguruan Tinggi a. Memperoleh masukan tentang perkembangan pelaksanaan praktek pendidikan umumnya, dan Bimbingan Konseling khususnya, sehingga kurikulum, metode, dan pengelolaan proses pembelajaran di perguruan tinggi dapat lebih disesuaikan dengan tuntutan lapangan. b. Memperoleh masukan tentang kasus dalam bidang Bimbingan dan Konseling di sekolah khususnya dan pendidikan pada umumnya yang berharga sebagai bahan pengembangan penelitian. c. Memperoleh dan meningkatkan kerjasama dengan sekolah tempat praktek. d. Terlaksananya
tujuan
perguruan
tinggi
yaitu
dalam
rangka
mempersiapkan alumni berkualitas.
D. Waktu Praktek Pengalaman Lapangan Waktu pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) atau Magang III berlangsung mulai 10 Agustus 2015 sampai dengan 12 September 2015.
E. Tempat Praktek Pengalaman Lapangan SMP N 2 Berbah, Sleman, Yogyakarta.
F. Analisis Situasi Analisis situasi merupakan upaya melakukan untuk menggali potensi dan kendala yang ada sebagai bahan acuan untuk merumuskan program kegiatan PPL atau Magang III. Dari observasi dan wawancara maka diperoleh berbagai informasi mengenai SMP N 2 Berbah yang dapat dijadikan sebagai acuan atau konsep awal untuk melakukan kegiatan PPL atau Magang III di sekolah tersebut sehingga program-program yang kami rancang merupakan kegiatan yang tepat guna. SMP N 2 Berbah terletak di Desa Sanggarahan Tegaltirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. SMP N 2 Berbah merupakan sebuah institusi pendidikan dasar yang secara struktural berada dalam wilayah koordinasi Dinas Pendidikan Dasar Kabupaten Sleman.
3
Berdasarkan observasi pra PPL atau Magang III diperoleh data sebagai berikut: 1. Kondisi Fisik Bangunan sekolah pada umumnya dalam kondisi baik dan terawat. Ruang kelas, laboratorium, ruang audiovisual, dsb. Sebagai penunjang kagiatan belajar mengajar sudah cukup memadai. Kelengkapan fisik yang mendukung pembelajaran di SMP N 2 Berbah adalah sebagai berikut: a. Ruang Administrasi -
Ruang kepala sekolah dan wakil kepala sekolah
-
Ruang guru
-
Ruang tamu
-
Ruang tata usaha
b. Ruang Pengajaran -
Ruang Kelas Ruang kelas VII terdiri dari 4 kelas, ruang kelas VIII terdiri dari 4 kelas, dan ruang kelas IX terdiri dari 4 kelas. Jumlah keseluruhan ruang kelas yaitu 12 kelas.
-
Laboratorium Ruangan pengajaran praktek mencakup ruang laboratorium, yang terdiri dari: laboratorium fisika, laboratorium biologi, laboratorium komputer, laboratorium multimedia, dan laboratorium bahasa.
c. Ruang Penunjang -
Mushola
-
Ruang BK
-
Ruang UKS
-
Perpustakaan
-
Ruang Osis
-
Kantin
-
Koperasi
-
Gudang
-
Kamar mandi siswa
-
Kamar mandi guru
-
Ruang ketrampilan
d. Infrastruktur Infrastruktur yang dimiliki oleh SMP N 2 Berbah berupa lapangan dan lahan parkir yang cukup luas. Lapangan yang ada di SMP N 2 Berbah yakni lapangan upacara yang sekaligus dapat
4
digunakan sebagai lapangan untuk kegiatan olah raga seperti basket, volley, sepak bola, footsal, dan bulutangkis. Lahan parkir yang ada di SMP N 2 Berbah yakni tempat parkir sepeda untuk siswa, tempat parkir motor untuk guru, dan parkir mobil. 2. Kondisi Non Fisik a. Kondisi Guru Sebagai sekolah berlabel SSN (Sekolah Standar Nasional), SMP N 2 Berbah memiliki tenaga mengajar yang berpotensi dalam bidangnya. Tenaga pengajar di SMP N 2 Berbah berjumlah 28 orang. Masingmasing terdiri atas 25 PNS dan 3 orang yang masih honorer. Dari semua tenaga pengajar rata-rata lulusan SI dari perguruan tinggi negeri. Data tersebut membuktikan bahawa kualitas tenaga pengajar di SMP N 2 Berbah. b. Kondisi Siswa Secara umum dari tahun ke tahun penerimaan siswa baru SMP N 2 Berbah mulai meningkat. Hal ini dikarenakan masyarakat sekitar sudah mulai mempercayakan anak mereka untuk menuntut ilmu di SMP N 2 Berbah. Kepercayaan masyarakat ini tidak lepas dari perjuangan keras dari pihak sekolah dan semua guru dalam meninngkatkan kualitas pendidikan di SMP N 2 Berbah. Keberhasilan ini juga turut didukung oleh orang tua siswa yang memiliki semangat tinggi dalam memberikan motivasi kepada anak-anaknya. Hal seperti ini terlihat pada perhatian dan dukungan orang tua terhadap anaknya dalam mengikuti segala aktivitas yang diselenggarkan sekolah. Selain itu pula hubungan baik senantiasa terjalin antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru, siswa dengan karyawan, dan siswa dengan masyarakat sehingga tercipta lingkungan yang sangat kondusif dalam kegiatan belajar mengajar. Selain itu, pakaian yang digunakan siswa sesuai aturan yaitu laki-laki wajib memakai celana panjang, wanita muslim
harus
mengenakan
jilbab,
dan
wanita
non-muslim
mengenakan rok panjang. c. Potensi Karyawan 1) Tingkat pendidikan Karyawan Tata Usaha (TU) SMP Negeri 2 Berbah berjumlah 10 orang dengan pegawai negeri sipil sebanyak 4 orang dan honorer 6 orang. Dengan tingkat pendidikan S1 sebanyak 1 orang,
5
SMA sebanyak 7 orang, dan SMP 2 orang. Kepala TU SMP Negeri 2 Berbah yaitu Bapak Sutanto, S.Pd. 2) Karyawan telah mempunyai rincian tugas masing-masing., yaitu: a) Koordinator
: Sutanto, S.Pd.
b) Bendahara
: Parjana
c) Kesiswaan dan inventaris d) Perpustakaan
: Sunarti
: Tuginem
e) Persuratan
: Yuni Suharno
Pembagian tugas jelas menurut kompetensi yang dimiliki. Jumlah staf dan karyawan cukup dan memungkinkan satu karyawan tidak merangkap tugas. Manajemen sekolah secara umum baik. d. Bimbingan dan Konseling (BK) Kegiatan BK diampu oleh 2 orang guru dan telah berjalan dengan baik, yaitu Dra. Widaryati dan Mujiyono, S.Pd. Bimbingan konseling di sekolah ini memiliki program kerja harian, mingguan, bulanan, semesteran, dan tahunan. Program kerja tersebut meliputi layanan orientasi, layanan informasi, layanan penempatan/penyaluran, layanan penguasaan konten, layanan konseling perorangan, layanan bimbingan kelompok, layanan konseling kelompok, layanan konsultasi, layanan mediasi, aplikasi instrumentasi, himpunan data, konferensi kasus, kunjungan rumah, tampilan kepustakaan, dan alih tangan kasus. Bimbingan yang dilayani meliputi bimbingan karir, bimbingan belajar, bimbingan pribadi, dan bimbingan sosial. Jenis layanannya berupa layanan informasi dan layanan konsultasi. Dalam melaksanakan tugasnya, guru BK memang diusahakan bertemu langsung dengan siswa. Tatap muka di kelas tidak dilakukan karena jam pelajaran yang sudah padat, namun jika dirasa perlu, guru BK akan bekerjasama dengan guru kelas untuk mendapat waktu bertemu siswa di kelas. e. Bimbingan Belajar Sistem bimbingan belajar yang ditetapkan adalah Bimbingan Belajar Intensif atau sering disebut dengan BBI. BBI merupakan bimbingan belajar yang diperuntukkan wajib bagi siswa kelas IX yang akan menempuh ujian nasional. Mekanisme BBI berupa pembahasan soal ujian melalui buku-buku sesuai mata mata pelajaran yang diujikan. Buku-buku tersebut merupakan teerbitan dari sekolah sendiri. Selama program BBI berlangsung, tidak ada sanksi yang tegas dari
6
guru yang mengampu, hanya beruap teguran. Selain program BBI, terdapat pula program layanan klinis yaitu program bimbingan belajar bagi siswa yang merasa ingin menambah jam bimbingan di luar jam BBI, biasanya program ini dilaksanakan setelah jam pelajaran sekolah usai. f. Ekstrakurikuler Kegiatan ekstrakurikuler telah terorganisir dengan baik dan bersifat wajib bagi kelas VII dan VIII, diantaranya sebagai berikut.
No 1.
Hari Senin
Nama
Pukul
Kegiatan
13.00 sd. 14.30 UKS
Pembimbing 1. Elisabeth Y.,S.Pd 2. Sudarmi, S.Pd 3. Ardaniyah, S.Pd 4. Suwarni, S.Pd 5. Hestiningsih, S.Pd 6. Dra. Widaryati
2.
14.00 sd. 15.30 Bulu tangkis
1. Mujiyono, S.Pd
15.30 sd. 17.00
2. Sudarmi, S.Pd
Selasa 13.00 sd. 14.30 Iqro’ (kelas7)
1. Siti
Ngaisah,
M.Si. 2. Suharti, S.Pd 3. Diyan D.R.,S.Pd 4. Hestiningsih,S. Pd 5. Nuryati Strory Telling
1. N. Wartini
Tien AS,
S.Pd 2. Ardaniyah,S.Pd Paduan suara
1. Dra.Hj.Troesti Widarsih
7
2. Rusti Wigatiningsih, S.Pd 3. Suharti,S.Pd
3.
Rabu
Karawitan
1. Mujiyono,S.Pd
15.00 sd. 16.30 Volly putri
1. Sudarmi, S.Pd. 2. Rusti W, S.Pd.
4.
Kamis 13.00 sd. 14.30 Iqro’
(kelas
8)
1. Siti
Ngaisah,
M.Si. 2. Suharti, S.Pd 3. Diyan D.R.,S.Pd 4. Hestiningsih,S. Pd 5. Nuryati
Tonti
1. Sudarmi,S.Pd 2. Suharti,S.Pd 3. Rusti Wigatiningsih, S.Pd
5.
Jumat
13.00 sd. 14.30 Mading/ KIR
1. Dra. Troesti W. (Koord) 2. N.
Tien
W.A.S,S.Pd 3. Ganjar W., B.A 4. Diyan
D.R,
S.Pd 5. Suminten, S.Pd 15.00 sd. 16.30 Pramuka
1. Rusti W.,S.Pd 2. Ersita Yuniartikasari, A.Ma.Pd
6.
Sabtu
13.00 sd. 14.30 Olimpiade IPA
8
1. Retno W.,S.Pd 2. Suhartono,S.Pd
Olimpiade IPA
1. Rusti Wigatiningsih, S.Pd
Olimpiade
1. Elisabeth
Matematika
Y.,S.Pd 2. Suwarni, S.Pd
14.00 sd. 15.00 Komputer
1. Slamet Waryanto 2. Suhartono,S.Pd 3. Yuni Suharno
Sepak bola 15.00 sd. 16.30 Basket
1. Wijaya, S.Pd 1. Sudarmi, S.Pd 2. Rusti W.,S.Pd
Volly putra
3. Rusti W.,S.Pd
Tari kreasi
4. Suharti,S.Pd 5. Tiara Wulandari,S.Pd
g. Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) Pembina OSIS
: Sudarmi, S.Pd.
Ketua umum
: Arba Atun Fajar P.
Ketua I
: Fadlil Nur Fauzi
Ketua II
: Mutmainah Radari Putri
Wakil I
: Hafidz Nur Ozi A.
Wakil II
: Bernadin C. W.
Sekretaris I
: Marsya Adira
Sekretaris II
: Putri Salli F.
Bendahara I
: Arshya Prasetya
Bendahara II
: Marsya Adira
Humas I
: Gustina R.
Humas II
: Falen Medya V.
h. Karya Tulis Ilmiah Remaja ---tidak ada---
i. Kesehatan Lingkungan 1) Kondisi lingkungan sekolah secara umum sehat dan bersih
9
2) Kebersihan kelas ditangani oleh warga kelas dan sebulan sekali diadakan Jumat bersih. 3) Kebersihan lingkungan ditangani oleh para pegawai. j. Keamanan 1) Akses masuk SMP Negeri 2 Berbah terdiri dari dua pintu, yakni gerbang utama barat dan gerbang utama timur. Gerbang dibuka mulai pukul 06.00 WIB lalu ditutup setelah bel masuk sekolah yakni pukul 07.00, kemudian dibuka kembali pukul 08.00 WIB sampai pukul 18.00 WIB. 2) Tempat parkir siswa, guru, karyawan, dan tamu berada di dalam sekolah untuk masuk melewati pintu gerbang kedua setelah gerbang utama. 3) Jika siswa hendak keluar sekolah pada waktu jam pelajaran, maka harus menyertakan surat izin dari BP/ BK. 4) Sistem penjagaan dilakukan oleh 2 orang satpam, secara bergantian k. Lingkungan Sekolah SMP N 2 Berbah memiliki kondisi lingkungan fisik yang cukup memadai, di sekitar sekolah terdapat banyak pabrik seperti pabrik rokok dan pabrik kayu eksport, dekat dengan pasar, dan dekat dengan tempat hiburan, namun hal itu menimbulkan polusi udara dan polusi suara di lingkungan sekolah. Secara umum lingkungan SMP N 2 Berbah sangat kondusif, tetapi ketika jam berangkat dan pulang sekolah arus lalu lintas di sekitar sekolah sangat padat, bahkan jalan depan sekolah merupakan jalan alternatif untuk lalulintas truk-truk besar dari pabrik sehingga keamanan harus terjaga dan warga sekolah harus berhati-hati.
G. Perumusan Program dan Rancangan Kegiatan PPL Kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) atau Magang III mahasiswa UNY 2015 dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus 2015 sampai dengan tanggal 12 September 2015. Selama kegiatan PPL mahasiswa dibantu dengan kegiatan observasi ke sekolah SMP N 2 Berbah untuk mempermudah mahasiswa dalam menyusun program kerja selama kegiatan PPL. Adapun perumusan program dan rancangan kegiatan PPL sebagai berikut:
10
1. Rancangan Program Sebelum melaksanakan kegiatan PPL mahasiswa melakukan observasi ke SMP N 2 Berbah, kemudian hasil dari observasi digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam perumusan program, sebagai berikut: a. Permasalahan sekolah sesuai dengan potensi yang ada b. Kemampuan mahasiswa c. Faktor pendukung yang diperlukan (sarana dan prasarana) d. Ketersediaan dana yang diperlukan e. Ketersediaan waktu f. Kesinambungan program 2. Program PPL atau Magang III Perumusan program PPL ini berlandaskan pada analisis Bimbingan dan Konseling SMP N 2 Berbah ditinjau dari segi non fisik, dan programprogram yang kami sajikan telah melewati bimbingan dari pihak BK SMP N 2 Berbah. Berikut rancangan kegiatan PPL BK SMP N 2 Berbah: a. Layanan Dasar 1) Bimbingan Klasikal Bimbingan
klasikal
merupakan
program
bimbingan
yang
dilakukan secara klasikal di kelas. Tujuan dari bimbingan klasikal adalah untuk memberikan sebuah informasi melalui berbagai macam metode bimbingan. 2) Layanan Informasi/Orientasi Layanan orientasi ditujukan pada siswa baru dan untuk pihakpihak lain guna memberikan pemahaman dan penyesuaian diri terhadap lingkungan sekolah. Sedangkan layanan informasi merupakan suatu materi kegiatan yang berupa informasi atau keterangan yang disampaikan oleh mahasiswa. Layanan informasi bertujuan untuk membekali individu dengan berbagai informasi, pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai hal yang berguna untuk mengenal diri, merencanakan, dan mengembangkan diri. Teknik dan metode yang digunakan: -
Penyampaian informasi secara lisan, misalnya melalui ceramah, secara klasikal, secara kelompok, maupun secara individual.
-
Penyampaian informasi secara tertulis, misalnya dengan leaflet, poster, papan bimbingan, dan sebagainya.
3) Bimbingan Kelompok
11
Bimbingan kelompok merupakan kegiatan kelompok dimana pimpinan kelompok (konselor) menyediakan informasi-informasi yang bersifat umum dan mengarahkan diskusi agar anggota kelompok menjadi lebih sosial atau membantu anggota kelompok untuk mencapai tujuan-tujuan bersama. Tujuan bimbingan kelompok adalah untuk memberikan informasi tentang sesuatu yang dibutuhkan anggota kelompok sehingga mempermudah pembuatan keputusan dan tingkah laku. Pendekatan bimbingan kelompok bersifat preventif dan development/pengembangan. 4) Layanan Pengumpulan Data Layanan pengumpulan data dilakukan untuk mengumpulkan datadata siswa untuk kepentingan Bimbingan dan Konseling. Layanan pengumpulan data di SMP N 2 Berbah sebagai berikut: -
Penyebaran MLM Penyebaran MLM merupakan suatu kegiatan Bimbingan dan Konseling untuk mengungkap masalah-masalah yang dialami siswa.
-
Penyebaran Angket Sosiometri Penyebaran angket sosiometri merupakan suatu kegiatan Bimbingan dan Konseling untuk mengetahui seberapa dekat tingkat hubungan sosial.
-
Pengadministrasian Dokumen dan Data BK SMP N 2 Berbah Pengadministrasian dokumen dan data BK SMP N 2 Berbah disesuaikan dengan program BK Komprehensif bertujuan untuknmembantu mengadministrasikan seluruh data dan dokumen BK SMP N 2 Berbah.
b. Layanan Responsif 1) Konseling Individual Layanan konseling individual dilakukan dengan tatap muka antara konselor (Guru BK) dengan siswa dalam rangka pemecahan masalah siswa. Tetapi tetap pemecahan masalah ada di tangan siswa itu sendiri. Tujuan dari layanan konseling individual adalah membantu siswa untuk mengetahui dirinya, maumenerima dirinya apa adanya, bisa mengembangkan potensi yang dimilikinya sehingga
12
bisa mengaktualisasikan dirinya serta siswa mampu memecahkan masalahnya. 2) Konseling Kelompok Konseling kelompok merupakan suatu proses kelompok dimana terdapat hubungan antar pribadi dengan konselor atau pribadi dengan anggota kelompok yang lain yang bersifat dinamis dan terpusat pada pemikiran maupun perilaku yang sadar dan melibatkan
fungsi-fungsi
menghargai,
saling
terapi
pengertian,
seperti saling
permisif,
saling
mendukung,
saling
memabantu, dan saling menerima. Topik yang dibahas dalam konseling kelompok bersifat pribadi, sosial, belajar, dan karir. Oleh karena itu, setiap anggota kelompok dapat mengungkapkan masalah yang dirasakannya. Anggota
kelompok
saling
memberi
masukan
dan
saran.
Pendekatan yang ingin dicapai dalam konseling kelompok adalah bersifat penyembuhan/kuratif. 3) Home Visit Dalam rangka pencapaian pengembangan diri siswa secara optimal, tentunya diperlukan sebuah kerja sama yang baik antara sekolah dengan pihak orang tua siswa. Kegiatan ini dimaksudkan untuk membina hubungan silaturahmi antara keluarga siswa dengan pihak sekolah, selain itu supaya pihak sekolah maupun orang tua lebih mudah mengontrol siswa. Bentuk kegiatan yang nyata itu diantaranya dengan mengadakan kunjungan rumah (home visit). Kunjungan rumah merupakan salah satu program sekolah yang memiliki pengaruh besar dalam melancarkan programprogram sekolah. Kunjungan rumah memiliki tujuan untuk memperoleh data tambahan tentang permasalahan siswa, khususnya yang tersangkut paut
dengan
permasalahan
keadaan orangtua
rumah/orangtua,
kepada
anaknya,
menyampaikan dan
membangun
komitmen orangtua terhadap penanganan anaknya. 4) Kolaborasi Kolaborasi merupakan kerjasama yang dilakukan oleh Guru BK dengan pihak terkait, misalnya dengan orang tua, wali kelas, guru mata pelajaran, pihak di luar sekolah, dan lain sebagainya. Kolaborasi dilakukan bertujuan untuk memperoleh data dan
13
informasi lebih banyak mengenai anak yang bermasalah, sehingga data
dan
informasi
yang
didapatkan
lebih
banyak
dan
mempermudah penangannya. Selain itu, kolaborasi juga membantu Guru BK dalam menyelesaikan masalah karena pihak terkait nantinya pasti akan membantu menyelesaikan masalah yang dialami oleh siswa. 5) Pertemuan kasus Pertemuan kasus dilakukan untuk membahas dan mencari solusi bersama-sama baik dengan Guru BK, Guru mata pelajaran, Wali kelas, maupun Kepala Sekolah. Hal ini bertujuan untuk menyelesaikan masalah yang dialami oleh siswa. Selain itu, pertemuan kasus juga bermanfaat untuk pemantauan siswa yang memiliki masalah selama kegiatan di sekolah. c. Perencanaan Individu Tidak memungkinkan terlaksana karena waktu yang tidak mencukupi. d. Dukungan Sistem Dukungan sistem adalah suatu komponen yang merupakan pemberian Bimbingan dan Konseling secara langsung. Sedangkan dukungan sistem merupakan komponen pelayanan dan kegiatan manajemen, tata kerja, infrastruktur, dan pengembangan kemampuan profesional konselor secara berkelanjutan, yang secara tidak langsung memberikan bantuan kepada konseli atau memfasilitasi kelancaran perkembangan konseli.
14
BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, ANALISIS HASIL DAN REFLEKSI
A. PERSIAPAN Sebelum melakukan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) mahasiswa terlebih dahulu melakukan persiapan-persiapan sebagai bekal sebelum terjun langsung ke lapangan. Adapun tujuan dari persiapan tersebut agar mahasiswa dapat mempersiapkan diri secara optimal dan memberikan bekal pengetahuan mengenali lingkungan kerja pada lembaga pendidikan. Persiapan ini meliputi media bimbingan yang akan digunakan, satuam layanan Bimbingan dan Konseling. 1. Praktikum Bimbingan dan Konseling Persiapan paling awal yang dilakukan oleh mahasiswa sebelum melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) atau Magang III adalah mengikuti kuliah pengajaran mikro Bimbingan dan Konseling. Pada tahapan ini, mahasiswa melakukan praktek mengajar kelas kecil yang berperan sebagai guru adalah mahasiswa sendiri dan yang berperan sebagai siswa adalah teman satu kelompok yang berjumlah 13 (tiga belas) dengan satu orang dosen pembimbing. Dosen pembimbing dan teman memberikan masukan, baik berupa kritik maupun saran setiap kali praktek mengajar. Berbagai macam metode dan media pembelajaran dicobakan dalam kegiatan ini, sehingga mahasiswa memahami media yang sesuai untuk setiap materi. Dengan demikian, pengajaran mikro Bimbingan dan Konseling bertujuan untuk membekali mahasiswa agar lebih siap dalam melaksanakan PPL, baik dari segi materi maupun penyampaian/ metode pengajarnya. Pengajaran mikro Bimbingan dan Konseling juga sebagai juga sebagai syarat bagi mahasiswa untuk dapat mengikuti PPL. 2. Pembekalan PPL Pembekalan PPL dilakukan dengan tujuan agar mahasiswa memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan praktis demi pelaksanaan program dan tugas-tugasnya di sekolah. Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa karena dapat memberikan gambaran tentang pelaksanaan pendidikan yang relevan
15
dengan kebijakan-kebijakan baru di bidang pendidikan dan materi yang terkait dengan program PPL atau Magang III di lapangan. Pembekalan PPL ini dilakukan sebelum mahasiswa benar-benar terjun ke lapangan, pembekalan yang dilakukan banyak melibatkan komponenkomponen terkait. Pembekalan PPL bersifat umum dengan tujuan membekali mahasiswa dalam pelaksanaan PPL agar dalam pelaksanaannya mahasiswa dapat menyelesaikan program dengan baik. 3. Observasi Sekolah Kegiatan ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui situasi dan kondisi lingkungan sekolah yang nantinya akan digunakan untuk praktek dan memperoleh gambaran persiapan mengajar, cara menciptakan suasana belajar di kelas serta bagaimana memahami tingkah laku siswa dan penanganannya. Hal ini juga bertujuan untuk mendapatkan metode dan cara yang tepat dalam proses belajar mengajar praktis di dalam kelas. Mahasiswa dapat melakukan kegiatan observasi yang meliputi: perangkat proses belajar mengajar (satuan layanan dan materi Bimbingan dan Konseling) proses belajar mengajar di kelas, karakteristik siswa, alat fasilitas dan media pengajaran. Mahasiswa menyebarkan Media Lacak Masalah (MLM). Selanjutnya hasil MLM digunakan sebagai acuan untuk membuat Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL).
B. PELAKSANAAN Pada tahap ini ada empat paket yang harus dilakukan oleh mahasiswa, yaitu: 1. Program Mengajar Dalam Bimbingan dan Konseling praktek mengajar lebih dikenal dengan Bimbingan Klasikal, dimana bimbingan yang dilakukan di dalam kelas. Tahap ini merupakan latihan bimbingan yang mengupayakan mahasiswa dapat menerapkan kemampuan bimbingan secara utuh dan terintegrasi dengan guru pembimbing yang dilaksanakan pada awal PPL. Setelah itu mahasiswa melakukan praktek bimbingan klasikal secara mandiri dengan menentukan sendiri tugas, pelaksanaan, media, dan metode yang akan digunakan. Namun guru pembimbing tetap bertangyung jawab atas semua pelaksanaan kegiatan bimbingan klasikal.
16
2. Pembimbingan dan Monitor Pembimbingan dan monitoring
ini dilaksanakan oleh Dosen
Pembimbing Lapangan (DPL) dan Guru Pembimbing Lapangan (GPL). Pembimbingan
ini
berupa:
pengembangan
instrumen,
persiapan
melancarkan instrumen, cara analisis instrumen, materi yang akan disampaikan dalam bimbingan klasikal, media yang akan digunakan, dan cek kesiapan laporan. 3. Penyusunan Laporan Penyusunan laporan ini dikerjaka secara kelompok, rangkap tiga, yaitu untuk DPL, LPPMP, dan GPL. 4. Evaluasi Evaluasi dibutuhkan dalam Bimbingan dan Konseling untuk peningkatan layanan bimbingan. Evaluasi ditujukan pada program kerja mahasiswa yang malaksanakan PPL atau Magang III oleh guru pembimbing. Evaluasi bertujuan untuk mengukur kemampuan mahasiswa dan
aspek
penguasaan
kemampuan
profesional,
personal
dan
interpersonal. Format penilaian meliputi penilaian proses bimbingan klasikal dan Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL). 5. Pelaksanaan Materi Praktek Bimbingan dan Konseling di sekolah tidak dapat lepas dari kegiatan atau program Bimbingan dan Konseling di sekolah. Dengan demikian, materi Praktek Bimbingan dan Konseling harus menyesuaikan dengan kegiatan atau program Bimbingan dan Konseling di SMP N 2 Berbah. Kegiatan Bimbingan dan Konseling di sekolah meliputi 4 bidang bimbingan, yaitu: Bimbingan Pribadi, Bimbingan Sosial, Bimbingan Belajar, dan Bimbingan Karir. Keempat bidang bimbingan tersebut dilaksanakan melalui 7 layanan bimbingan. Ketujuh layanan bimbingan inilah yang menjadi fokus mahasiswa dalam melaksanakan PPL atau Magang III Bimbingan dan Konseling di sekolah, yaitu: a. Layanan Dasar Proses pemberian bantuan kepada seluruh konseli melalui kagiatan penyiapan pengalaman terstruktur secara klasikal ataupun kelompok
yang
disajikan
secara
sistematis
dalam
rangka
mengembangkan perilaku jangka panjang sesuai dengan tahap-tahap dan tugas perkembangan (yang dituangkan sebagai standar kompetensi kemandirian) yang diperlukan dalam pengembangan kemampuan
17
memilih dan mengambil keputusan dalam menjalani kehidupannya. Komponen ini berisikan Bimbingan Klasikal, Layanan Orientasi, Layanan Informasi, Bimbingan Kelompok, dan Himpunan Data. Untuk mengefektifkan komponen pelayanan dasar ini dibutuhkan penggunaan instrumen dalam PPL 2015. Mahasiswa menggunakan dua instrumen pendukung untuk menggali kebutuhan siswa yaitu Media Lacak Masalah (MLM) dan Sosiometri. Berikut ini adalah rincian pelaksanaan pelayanan dasar yang dilakukan di SMP N 2 Berbah: 1) Bimbingan Klasikal Bimbingan kelas yang dilakukan untuk memberikan materi layanan pada peserta didik mengenai Bimbingan dan Konseling di sekolah. Bimbingan klasikal dilakukan sesuai jadwal yang diberikan oleh sekolah, karena di SMP N 2 Berbah terdapt jam masuk kelas satu jam pelajaran setiap kelas per minggu.
Uraian Bimbingan: -
Bentuk Layanan Klasikal masuk kelas (ceramah, tanya jawab, diskusi, presentasi, games, expresive writing, dan vidio).
-
Sasaran Siswa kelas VIII A, siswa kelas VIII B, siswa kelas VIII C, siswa kelas VIII D, siswa kelas IX A, dan siswa kelas IX B.
-
Materi Terlampir
-
Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL) Terlampir Secara umum, metode yang digunakan oleh mahasiswa dalam
bimbingan klasikal adalah ceramah, presentasi, dan games. Ratarata mahasiswa menggunakan waktu 40 menit untuk setiap materi.
2) Bimbingan Kelompok Bimbingan kelompok dilaksanakan satu kali mengingat waktu yang
tidak
memungkinkan.
dilaksanakan pada:
18
Adapun
bimbingan
kelompok
-
Tanggal Pelaksanaan : 26 Agustus 2015 Tempat
: Di kelas VIII A
Tujuan
: Memberi pengertian mengenai sikap
kurang teliti untuk siswa, agar dapat meningkatkan sikap rajin dalam kehidupan sehari-hari. Media
: Diskusi
Dana
: Rp. 1000
Hasil
: Siswa dapat memahami cara-cara
meningkatkan sikap rajin dalam kehidupan sehari-hari. -
Tanggal Plaksanaa
: 29 Agustus 2015
Tempat
: Di kelas VIII B
Tujuan
: Memberikan pengertian kepada siswa
mengenai batasan-batasan pergaulan. Media
: Diskusi
Dana
: Rp. 1000
Hasil
: Siswa mengetahui batasan-batasan
pergaulan dalam kehidupan sehari-hari. -
Tanggal Plaksanaa
: 31 Agustus 2015
Tempat
: Di kelas VIII C
Tujuan
: Memberikan pengertian pentingnya
motivasi saat belajar. Media
: Diskusi
Dana
: Rp. 1000
Hasil
: Motivasi belajar siswa meningkat
setelah mengetahui pentingnya motivasi dalam belajar. -
Tanggal Plaksanaa
: 29 Agustus 2015
Tempat
: Di kelas VIII D
Tujuan
: Membantu siswa mengetahui apa yang
menjadi sebab tertekan ketika belajar. Media
: Diskusi dan menulis
Dana
: Rp. 1000
Hasil
:
Siswa
mengetahui
penyebab
ketertekannanya saat belajar. -
Tanggal Plaksanaa
: 27 Agustus 2015
Tempat
: DI kelas IX A
Tujuan
: Memberikan pengertian kepada siswa
pentingnya sosialisasi dengan orang lain di luar rumah.
19
Media
: Diskusi
Dana
: Rp. 1000
Hasil
: Siswa memahami pentingnya interaksi
ke luar rumah untuk bersosialisasi dengan orang lain. -
Tanggal Plaksanaa
: 29 Agustus 2015
Tempat
: Di kelas IX B
Tujuan
: Meningkatkan motivasi siswa untuk
bisa masuk ke sekolah yang mereka inginkan. Media
: Diskusi dan Mindmap
Dana
: Rp. 1000
Hasil
: Motivasi siswa meningkat untuk masuk
ke sekolah yang mereka inginkan. 3) Leaflet -
Hari/Tanggal
: Rabu, 2 September 2015
Sasaran
: Kelas VIII A-D, IX A-B
Materi
: Mencontek
Tujuan
: Siswa mengetahui bahaya mencontek
dan mengetahui cara menghindari mencontek. Media
: Leaflet
Dana
: Rp. 20. 000
Hasil
: Leaflet berhasil dibagi setiap kelas 10
leaflet dan untuk koleksi di ruangan BK. 4) Poster -
Hari/tanggal
: Senin, 7 September 2015
Sasaran
: Semua kelas VII, VIII, dan IX
Materi
: Cintailah alam di sekitarmu
Tujuan
: Siswa dapat mencintai lingkungan di
sekitarnya dan selalu menjaga lingkungan sekolah. Media
: Poster
Dana
: Rp. 35. 000
Hasil
: Poster telah dicetak, dibingkai, dan di
pasang di dinding sekolah. -
Hari/tanggal
: Sabtu, 5 September 2015
Sasaran
: Semua kelas VII, VIII, dan IX
Materi
: Bullying
20
Tujuan
: Siswa tidak melakukan bullying kepada
teman-teman baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. Media
: Poster
Dana
: Rp. 35. 000
Hasil
: Poster telah dicetak, dibingkai, dan di
pasang di dinding sekolah. -
Hari/tanggal
: Kamis, 10 September 2015
Sasaran
: Semua kelas VII, VIII, dan IX
Materi
: Jagalah tutur katamu
Tujuan
: Siswa menjaga tutur katanya sehingga
tidak menyakiti hati orang lain. Media
: Poster
Dana
: Rp. 35. 000
Hasil
: Poster telah dicetak, dibingkai, dan di
pasang di dinding sekolah. 5) Papan Bimbingan -
Hari/Tanggal
: Selasa, 1 Spetember 2015
Sasaran
: Semua kelas VII, VIII, dan IX
Materi
: Memilih sekolah setelah SMP
Tujuan
: Siswa dapat meyiapkan diri dan
memikirkan sekolah dijenjang berikutnya. Dana
: Rp. 25. 000
Hasil
: Papan bimbingan telah dibuat dan
dipasang di dinding sekolah. 6) Himpunan Data -
Media Lacak Masalah (MLM) Angket MLM disebarkan pada siswa kelas VIII A, VIII B, VIII C, VIII D, IX A, dan IX B. Angket ini disebarkan untuk mengetahui letak permasalahan pada siswa. Penyebaran dilakukan dengan cara menyebarkan ke seluruh siswa dengan jadwal sesuai dengan jam mengajar Guru Pembimbing Lapangan (GPL).
-
Angket Sosiometri Angket sosiometri disebarkan pada siswa kelas VIII A, VIII B, VIII C, VIII D, IX A, dan IX B. Angket ini disebarkan untuk mengetahui permasalahan sosial yang dihadapi siswa
21
perkelas. Penyebaran dilakukan bersamaan dengan penyebaran MLM yaitu sesuai dengan jadwal sesuai dengan jam mengajar Guru Pembimbing Lapangan (GPL). b. Pelayanan Responsif Merupakan pemberian bantuan kepada siswa yang memiliki kebutuhan dan maslaah yang memerlukan pertolongan dengan segera. Berikut ini adalah rincian pelaksanaan pelayanan dasar yang dilakukan di SMP N 2 Berbah: 1) Konseling Individual Tujuan konseling individu adalah memberikan bantuan kepada individu/peserta didik secara individual agar siswa dapat mencapai tugas perkembangannya dan dapat mengambil keputusan dalam masalah yang dihadapinya. Konseling individu terlaksana berkali-kali di SMP N 2 Berbah, dengan konseli Luluk Mufidah (VIII A), Siti Nurul Halimah (VIII A), Bitrisia Yulia Kastuti (VIII C), dan Yahtul Faida (VIII B). Masalah yang dialami konseli bermacam-macam, ada yang memiliki masalah dengan keluarganya, ada yang kurang memiliki motivasi untuk belajar, dan ada yang menjadi korban bullying. 2) Konseling Kelompok Tujuan dari konseling kelompok adalah memberikan bantuan kepada individu/peserta didik secara secara berkelompok agar dapat mencapai tugas perkembangannya dan dapat mengambil keputusan dalam masalah yang dihadapainya. Konseling terlaksana di ruang agama, dimana yang menjadi konseli adalah beberapa anak kelas VIII B yang memiliki masalah. Pada
konseling
ini
konselor
membantu
konseli
dengan
menggunakan teknik mediasi karena diantara mereka terjadi kesalah pahaman dan saling membenci satu sama lain. 3) Home Visit Home visit dilakukan dalam rangka untuk mencari informasi siswa lebih dalam mengenai keadaan lingkungan rumah dan keadaan keluarga, yang mana diperuntukan guna membantu menangani masalah siswa. Home visit terlaksana pada tanggal 11 September 2015 di rumah siswa bernama Siti Nur Halimah.
22
4) Kolaborasi Tujuan dari kolaborasi adalah memperbanyak data dan informasi dari pihak-pihak yang terkait dengan masalah yang dialami oleh siswa, sehingga masalah yang dialami oleh siswa dapat cepat terselesaikan. Kolaborasi dilakukan dengan orangtua murid yaitu Betrisia Yulia Kastuti kelas VIII C pada tanggal 3 September 2015. Pada pertemuan tersebut Guru pembimbing dan mahasiswa melakukan kolaborasi untuk menyelesaikan masalah yang dialami oleh siswa tersebut. 5) Pertemuan kasus Pertemuan kasus bertujuan untuk membahas masalah yang dialami oleh siswa baik dengan Guru BK, Guru mata pelajaran, Wali kelas, maupun dengan Kepala Sekolah, diharapkan dengan membahas masalah yang dialami siswa maka mahasiswa akan mendapatkan solusi dari pihak lain. Pertemuan kasus yang dilakukan mahasiswa merupakan pertemuan kasus yang masih tergolong kecil, karena mahasiswa hanya menceritakan kasus yang dialami oleh siswa kepada Guru BK di SMP N 2 Berbah.
C. ANALISIS HASIL DAN REFLEKSI Pada umumnya rencana program PPL dapat dilaksanakan dengan baik dan waktu pelaksanaan sesuai dengan rencana. Semua kegiatan yang telah direncanakan dapat terlaksana dengan lancar. Tetapi kami menyadari, ada beberapa program kerja yang kurang berjalan dengan maksimal misalnya kolaborasi dengan guru mata pelajaran, kolaborasi dengan wali kelas, dan kolaborasi dengan pihak luar sekolah. Tidak memungkiri, selama kegiatan PPL terdapat faktor pendukung dan hambatan-hambatan yang dialami oleh mahasiswa, antara lain: 1. Faktor Pendukung Dalam pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) atau kegiatan persekolahan lainnya, guru pembimbing lapangan dan guru pembimbing yang lain banyak memberikan masukan dan dukungan kepada mahasiswa. Guru pembimbing juga memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada mahasiswa untuk melaksanakan program PPL yang telah direncanakan dan memberi kebebasan dalam menggunakan metode mengajar. 2. Hambatan
23
Dalam melaksanakan praktek Bimbingan Klasikal, mahasiswa mengalami beberapa hambatan baik yang berasal dari siswa, guru pembimbing maupun mahasiswa itu sendiri. Adapun hambatan yang dialami antara lain: a. Dari Siswa 1) Sebagian siswa kurang memperhatikan materi yang disampaikan, tetapi tertarik dengan games atau simulasi yang diberikan. Hal ini memperlama proses pembelajaran karena siswa tidak menyerap materi secara optimal. 2) Sebagian siswa kurang antusias ketika melaksanakan bimbingan, dan cenderung males-malesan. 3) Siswa juga sering mengobrol sendiri dengan teman-temannya sehingga kelas menjadi gaduh atau ramai. Akibatnya materi yang disampaikan oleh mahasiswa kurang bisa ditangkap dengan jelas oleh siswa. b. Dari Guru Pembimbing Komunikasi antara guru pembimbing dengan mahasiswa kurang terjalin baik. Akibatnya program yang dilaksanakan mahasiswa terkadang tidak sesuai dengan yang diharapkan guru pembimbing. c. Dari Mahasiswa Mahasiswa merasa kesulitan dalam menghafal nama dan wajah siswa, sehingga mahasiswa kesulitan ketika akan menegur siswa ketika gaduh di dalam kelas. 3. Usaha Mengatasi Hambatan a. Bagi Siswa 1) Penyampaian materi dengan diiringi games yang menarik, dan vidio yang menarik juga, sehingga siswa antusias untuk mendengarkan materi bimbingan. 2) Memberikan motivasi untuk membangkitkan semangat siswa, dengan melalui sebuah cerita, ataupun vidio yang menarik untuk disajikan. 3) Menegur siswa yang gaduh di dalam kelas. b. Bagi Guru Pembimbing Berusaha untuk menjalin komunikasi yang baik dengan guru pembimbing dan mengkonsultasikan kagiatan yang akan mahasiswa lakukan terlebih dahulu agar tidak terjadi kesalahan. c. Bagi Mahasiswa
24
Mahasiswa berusaha selalu berkeliling kelas untuk mengontrol siswa yang gaduh di kelas. Untuk menegur siswa yang gaduh apabila mahasiswa belum mengetahui nama siswa tersebut, maka mahasiswa menannyakan kepada teman yang ada di depan.
25
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN Dengan
diselenggarakannya
program
PPL
atau
Magang
III,
merupakan suatu jalan bagi mahasiswa untuk bersosialisasi dengan masyarakat, khususnya dengan dunia pendidikan secara nyata. Sebagai wadah bagi mahasiswa untuk mengaktualisasikan pengembangan diri sebagai calon tenaga pendidik untuk dapat memahami kondisi nyata di sekolah. Sehingga nantinya mahasiswa dapat menerapkan baik konsep pendidikan, maupun pengalaman disiplin ilmu yang sudah didapatkan dibangku kuliah ke dalam dunia pendidikan yang sebenarnya. Hal ini dapat disebabkan karena mahasiswa dituntut untuk tampil dan berkompeten secara profesional saat lulus dari perguruan tinggi. Pelaksaan kegiatan PPL atau Magang III oleh mahasiswa Bimbingan dan Konseling UNY di SMP N 2 Berbah, yang dimulai pada tanggal 10 Agustus 2015 sampai dengan 13 september 2015, secara umum dapat berjalan dengan lancar. Hal ini bisa dilihat dari semua program kerja PPPL individu yang tertulis dalam matrik program kerja PPL telah terlaksana. Berdasarkan pelaksanaa kegiatan PPL atau Magang III di SMP N 2 Berbah yang telah ditempuh, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Pada umumnya pelaksanaan program PPL atau Magang III individu berjalan dengan baik. Program kegiatan PPL dapat direalisasikan. 2. Kegiatan PPL atau Magang III memberikan suatu pengalaman yang nyata, sehingga bisa membandingkan kondisi di lapangan dengan kajian teoritik di bangku kuliah. 3. Meningkatkan taraf pemahaman terhadap karakteristik lingkungan dan karakterisitik siswa yang sangat penting untuk diperhatikan dalam suksesnya pelaksanaan pelayanan program BK. 4. Proses bimbingan klasikal akan terlihat berjalan lancar apabila didukung oleh adanya kesiapan guru dan peserta didik, adanya hubungan yang harmonis anatar guru dan peserta didik, dan tersedianya sarana dan prasarana yang memadai. 5. Kegiatan PPL merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat sebagai bekal dalam melangkah ke dalam dunia kerja pendidikan sesuai bidangnya.
26
6. Seorang pendidik perlu memahami karakter peserta didiknya. 7. Hambatan-hambatan yang ada selama PPL atau Magang III hendaknya disikapi dengan baik dan sedapat mungkin dikomunikasikan dengan dosen pembimbing dan guru pembimbing.
B. SARAN 1. Bagi Pihak Sekolah Berikut ini merupakan saran yang mahasiswa berikan kepada pihak sekolah: a. Pihak sekolah hendaknya lebih cepat dalam merespon program kerja PPL atau Magang III sehingga program kerja yang sudah tersusun dapat segera terlaksana dan tidak terjadi pengunnduran waktu sehingga
merubah
semua
jadwal
yang
sudah
direncanakan
sebelumnya. b. Hendaknya sekolah memberikan bimbingan dan pendampingan secara maksimal pada setiap pelaksanaan program PPL atau Magang III agar program terlaksana dengan baik dan lancar. 2. Bagi Mahasiswa yang akan Datang Berikut ini merupakan saran bagi mahasiswa PPL yang akan datang berdasarkan hasil belajar dan pengalaman mahasiswa selama PPL atau Magang III di SMP N 2 Berbah: a. Mahasiswa harus mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan secara matang sedini mungkin, sehingga mempermudah dalam proses pelaksaan PPL atau Magang III. b. Mahasiswa hendaknya melakukan koordinasi secara proaktif dan intensif dengan guru maupun dosen pembimbing lapangan untuk meminta saran dan masukan demi kelancaran pelaksanaan program PPL atau Magang III. c. Sebaiknya menggunakan media yang bervariasi agar siswa lebih antusias dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar terutama games yang menarik karena siswa sangat antusias jika menggunakan metode bimbingan dengan games. d. Menjalin komukasi dan kerjasama yang baik, baik dengan guru pembimbing, dosen pembimbing, siswa, serta seluruh elemen sekolah agar pelaksanaan program PPL atau Magang III dapat berjalan dengan lancar.
27
DAFTAR PUSTAKA
Tim Penyusun Panduan PPL UNY. 2015. Panduan PPL. Yogyakarta: LPPMP UNY. Tim Penyusun Panduan PPL BK. 2015. Panduan PPL Bimbingan dan Konseling. Tidak diterbitkan
28
29