BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Masalah Salah satu faktor penunjang keberhasilan dalam dunia industri manufaktur adalah kelancaran dalam proses produksi.Suatu proses produksi dapat dikatakan lancar, jika penggunaan mesin dan peralatan yang efektif dapat menghasilkan barang yang berkualitas dengan waktu penyelesaian yang tepat dan biaya produksi yang murah.Proses produksi sangat tergantung sumber daya yang dimiliki antara lain sumber daya manusia, mesin, dana, material ataupun sarana penunjang lainnya yang di dalam kondisi siap pakai untuk menjalankan proses produksinya baik secara kualitas dan kuantitasnya. Usaha perbaikan pada dunia industri manufaktur dapat dilihat dari sudut pandang peralatan. Dalam hal ini peningkatan efektivitas mesin atau peralatan menjadi seoptimal mungkin. Di dalam usaha perbaikan untuk meningkatan efektivitas mesin ataupun peralatan mengalami pemborosan biaya. Hal ini sangat mungkin terjadi di setiap indutri manufaktur. Pemborosan ini terjadi karena tidak terungkapnya akar masaalah dari mesin
1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2
atau peralatan tersebut. PT. United Can Company merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang pembuatan kemasan makanan dan minuman dalam bentuk kaleng (Can Making Manufacturing). Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang manufacturing terutama dalam bidang pembuatan kaleng, maka sangat diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas. Pada tahun 1997 PT. United Can Company berinisiatif untuk mendirikan Pusat Latihan Teknik (PUSLATEK) United Can. Pendirian Pusat Latihan Teknik ini bertujuan agar United Can dapat menghasilkan tenaga-tenaga kerja yang handal dan berkualitas, khususnya dalam bidang teknik perkalengan.Selain melakukan proses pelatihan Departemen PUSLATEK
juga melakukan kegiatan produksi. Hasil dari produksi
nantinya akan digunakan untuk alat pembuatan kaleng. Salah satu hasil produksi tersebut adalah pin support yang berada di dalam tooling (dies) untuk membuat body kaleng. Mesin yang dioperasikan untuk produk ini adalah mesin Cylindrical Grinding Paragon GUP 20/32. Mesin ini terdiri dari motor, meja mesin, kepala tetap, kepala lepas, spindle batu gerinda, cairan pendingin dan panel listrik. Apabila terjadi gangguan pada mesin maka pasokan tooling produksi juga akan terhambat maka berakibat kerugian cukup besar bagi perusahaan. Untuk mengatasi masalah tersebut maka diperlukan langkah – langkah yang tepat salah satunya dengan penerapan Total Productive
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3
Maintenance (TPM). Total Productive Maintenance bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas sumber daya perusahaan secara menyeluruh. Dengan bahasa lain TPM bertujuan untuk mencapai kinerja yang ideal.Kondisi ideal ini seperti zero loss, yang artinya tanpa cacat, tanpa breakdown, tanpa accident (kecelakaan kerja), dan tanpa kesia-siaan pada proses produksi maupun proses changeover (Nakajima, 1988). Evaluasi dalam penerapan Total Productive Maintence (TPM) dilakukan dengan menggunakan nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE) sebagai indikator serta mencari penyebab ketidakefektifan dari mesin tersebut dengan melakukan perhitungan six big losses untuk mengetahui faktor yang berpengaruh dari parameter tersebut. Dengan melakukan perhitungan OEE, perusahaan akan mengetahui dimana posisi mereka dan dimana titik kelemahan dan bagaimana cara melakukan perbaikan (Almeanazael,2010). Untuk perusahan kelas dunia nilai OEE ideal adalah 85%. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis akan melakukan analisa dan pembahasan yang dituangkan dalam sebuah karya ilmiah yang berjudul ”Analisa Penerapan Total Productive Maintenance (TPM) Menggunakan Overall Equipment Effectiveness (OEE) dan Six Big Losses Mesin Cylindrical Grinding Paragon GUP 20/32 Di Departemen Puslatek PT. United Can Company”.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4
1.2
Rumusan Masalah Dari latar belakang yang dikemukakan diatas, maka dapat diketahui permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana penerapan Total Productive Maintenace (TPM) Mesin Cylindrical Grinding di Departemen Puslatek PT. United Can Company berdasarkan nilai dari Overall Equipment Effevtiveness dilakukan secara optimal? 2. Faktor apa yang paling besar pengaruhnya terhadap nilai OEE berdasarkan dari enam faktor dari Six Big Losses dengan menggunakan fishbone diagram ? 3. Bagaimana solusi yang tepat untuk mengatasi penyebab dari menurunnya efektivitas?
1.3
Tujuan Penelitian Dari rumusan masalah di atas maka dapat disimpulkan tujuan dari penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Melakukan analisis dalam penerapan TPM dengan mengetahui nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE) .. 2. Mengetahui faktor-faktor yang signifikan yang menyebabkan menurunnya efektivitas melalui pengukuran six big losses. 3. Memberikan rekomendasi solusi untuk mengatasi permasalahan utama penyebab menurunnya efektivitas.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5
1.4
Batasan Masalah Di dalam melakukan penelitian pastinya ingin menghasilkan hasil yang optimal. Oleh karena itu diperlukan batasan masalah untuk penelitian ini. Batasan masalah akan di jabarkan sebagai berikut : 1. Objek Penelitian Penelitian dilakukan di Departemen Puslatek PT. United Can Company Jalan Daan Mogot kilometer 17 Jakarta Barat. 2. Batasan Waktu Rekapan data bulanan mesin yang digunakan pada penelitian ini adalah data yang diperoleh dalam rentang waktu Juni 2015 sampai dengan Desember 2015. 3. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Overall Equipment Effectiveness (OEE) dan Six Big Losses.
1.5
Sistematika Penulisan Untuk memberikan gambaran umum yang sistematis dan dapat memperjelas isi dari laporan, maka penulis membagi laporan ini dalam enam bab dan setiap bab terdiri dari beberapa sub bagian. Penjelasan singkat mengenai masing-masing bab adalah sebagai berikut : BAB I. PENDAHULUAN Berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, metodologi penelitian, sistematika penulisan dan sumber pustaka.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
6
BAB II. LANDASAN TEORI Berisikan tentang teori-teori, konsep-konsep dan rumusan-rumusan yang menjadi dasar dalam pemecahan masalah. BAB III. METODOLOGI PENELITIAN Bab ini berisi tentang langkah-langkah sistematis yang akan dilakukan penulis dalam menyusun dan menganalisa berdasarkan metode yang dipilih, sehingga sampai kepada pengambilan keputusan dan pengusulan saran-saran.
BAB IV. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Bab ini berisikan gambaran umum perusahaan, cara penyusunan datadata yang dibutuhkan dan metode analisa data yang digunakan. BAB V. ANALISA DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini menguraikan tentang analisa data yang telah diperoleh dan langkah-langkah penyelesaian. BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan dari hasil pengamatan dan analisa data serta saran-saran yang berhubungan dengan masalah yang diteliti..
http://digilib.mercubuana.ac.id/