BAB I. Malam Panjang Di Jabaliya

Tomy Purnomo Sidi | Negara Penjara Terbuka

BAB I Malam Panjang Di Jabaliya

Omar duduk di balik sebuah tembok bekas reruntuhan sebuah bangunan. Sendirian. Malam ini gilirannya berjaga di titik itu. Di sebelah timur dari tempat Omar, terbentang jalan beraspal yang membelah di antara area tanah bekas pemukiman yang telah lama kosong sejak peristiwa Nakba1 1948. Mengarah dari Erez Industrial Zone di sebelah timur laut, ke Bayt Lahiyah, dan terus memanjang ke arah barat daya menuju ke salah satu kamp pengungsian terbesar di dunia, di Jabaliya.2 Daerah Jabaliya dan juga Bayt Lahiyah – termasuk juga daerah lainnya di Gaza – adalah salah

1.

Nakba (Arab: Yawm An-Nakbah), adalah sebuah hari yang diperingati pada tanggal 15 Mei, sehari setelah Hari Kemerdekaan Israel (Ibrani: Yom Ha'atzmaut). Bagi bangsa Palestina, hari tersebut merupakan awal pengusiran dari tanah dan tempat tinggal mereka, sebagai kelanjutan dari Deklarasi Kemerdekaan Israel pada tahun 1948.

2.

Jabaliya, dengan jumlah pengungsi sekitar 103,646 orang (tahun 2006). Merupakan salah satu daerah dengan penduduk terpadat di dunia. 22


satu kawasan yang menjadi pusat perhatian dunia saat invasi Israel ke Jalur Gaza, Desember 2008 - Januari 2009. Tercatat beberapa kali serangan militer Israel baik darat maupun udara terjadi di sana. Seperti sebuah gedung sekolah milik UNRWA3 yang ada di Bayt Lahiyah hancur dan terbakar akibat menjadi sasaran bom-bom konvensional maupun bom fosfor putih dari udara yang dilancarkan oleh pesawat tempur milik Israel, hari Sabtu tanggal 17 Januari 2009. Saat serangan, gedung tersebut sedang digunakan sebagai tempat penampungan pengungsi. Mohammed 3.

United Nation Relief and Work Agency for Palestine Refugees in The Near East (UNRWA), dibentuk bulan Desember 1949, adalah sebuah badan yang pada awalnya berfungsi untuk menyediakan dan mengatur masalah pekerjaan di sektor publik dan mengelola bantuan untuk 652,000 bangsa Arab yang terusir dari wilayah yang diduduki Israel selama periode Al-Nakba. Kini UNRWA berfungsi sebagai penyedia layanan pendidikan, layanan kesehatan, pelayanan sosial, dan pemberi bantuan darurat untuk lima juta penduduk Palestina yang menjadi pengungsi akibat perang tahun 1948 dan 1967, beserta keturunannya. Badan ini menyediakan bantuan kepada para pengungsi yang ada di wilayah Jordan, Lebanon dan Syria, juga yang ada di wilayah Tepi Barat dan Jalur Gaza. UNRWA menjadi satu-satunya badan yang didedikasikan untuk membantu pengungsi dari sebuah wilayah. Badan ini terpisah dari UNHCR (1950), dan juga UN Refugee Agency, yang merupakan badan PBB yang berfungsi sebagai pengatur dan pengelola bantuan kemanusiaan dan lain sebagainya untuk para pengungsi yang ada di dunia. 23


dan Bilal, dua bersaudara Al-Ashqar – berusia empat dan lima tahun – tewas akibat serangan tersebut.4 Azhar Al-Banna, seorang saksi mata, mengatakan, “Pada hari Sabtu, 17 Januari 2009, kirakira pukul enam pagi, aku bersama dengan adik perempuanku dan beberapa orang perempuan lainnya berada di dalam sebuah ruang kelas yang terletak di lantai tiga gedung sekolah, terjadi beberapa kali serangan bom fosfor putih tertuju kepada gedung tersebut. Dalam usaha untuk menghindari serangan dan berlari keluar dari ruang kelas, aku menemukan Muna Al-Ashqar tergeletak dengan kaki yang terluka parah akibat serangan. Sementara Bilal Al-Ashqar dan ibunya tergeletak penuh luka di atas lantai. Aku menuju lantai bawah untuk mencari anakku, saat bom-bom fosfor putih mulai dijatuhkan ke arah sekolah. Kami pun memutuskan untuk bersembunyi sampai tim evakuasi akhirnya datang.”5 Omar masih bersiaga, mengawasi keadaan sekitar ruas jalan yang dijaganya. Jalan ini, nantinya akan bersambung di sebuah pertigaan dengan Salahadeen Road yang terus menuju utara sampai ke 4.

Palestinian Centre for Human Rights, Targeted Civilians: APCHR Report on the Israeli Military Offensive Against the Gaza Strip (27 December 2008 - 18 January 2009), hal.72.

5.

Ibid. 24


pintu gerbang perbatasan Erez. Titik ini adalah salah satu tempat yang strategis untuk mengintai keadaan “perbatasan”, karena ancaman serangan dari darat di titik tersebut hanya akan berasal dari arah perbatasan saja, Yaitu dari para pasukan angkatan darat IDF.6 Bila ada serangan yang datang dari arah utara maupun selatan, itu pun berasal dari pesawat tempur di udara. IAF.7 Dan itu bukan termasuk dari tugas Omar. Untuk hal tersebut, ia hanya sebatas melaporkan situasi dan meminta bantuan unit lainnya melalui handie talkie. Mereka punya mission objectives yang berbeda dari masing-masing unit. Lagipula, ia memang belum mendapatkan pembekalan materi untuk menanggapi serangan musuh dari udara. 6.

Israel Defence Force, adalah angkatan bersenjata Israel – seperti TNI di Indonesia – yang dibentuk oleh David BenGurion setelah memproklamirkan deklarasi pen-dirian negara Israel pada tanggal 14 Mei 1948. IDF masa awal terdiri dari para personel militer yang sebelumnya tergabung dalam kelompok Haganah dan Palmach, dan dicanangkan sebagai satu-satunya angkatan bersenjata resmi Israel. Anggotanya kemudian berkembang dengan adanya imigran Yahudi Eropa dan para veteran Perang Dunia II.

7.

Israeli Air Force. Angkatan Udara Israel. Dibentuk setelah Deklarasi Kemerdekaan tahun 1948. Awalnya terdiri dari suatu tim gabungan pesawat tempur untuk mengantisipasi serangan Angkatan Udara Liga Arab. IAF saat ini terdiri atas sekitar 36 ribu orang dan kekuatan cadangan sekitar 55 ribu orang. 25


Ia melirik ke arah jam tangannya. Sedikit lagi masuk waktu Isya‟. Sumber air agak jauh letaknya dari tempatnya berada. Mungkin ia harus melakukan tayammum8 lagi. Kamis malam ini terasa sangat panjang baginya. Beberapa butir buah Kurma yang ia bawa sebagai bekal, sebagian telah dilahapnya untuk berbuka puasa. Ia harus mulai membiasakan diri 8.

Tayammum secara bahasa diinginkan dengan makna “bermaksud” dan “bersengaja”. Sedangkan makna tayammum apabila ditinjau menurut syariat adalah “bersengaja menggunakan tanah/debu untuk mengusap wajah dan dua telapak tangan disertai niat”, sehingga dengan perbuatan/amalan ini pelakunya diperkenankan mengerjakan shalat dan ibadah yang semisalnya. (Fathul Bari, 1/539) „Ammar bin Yasir r.a berkata: “Nabi SAW mengutusku untuk suatu kepentingan. Lalu di tengah perjalanan aku junub sedangkan aku tidak mendapatkan air untuk bersuci. Maka aku pun berguling-guling di tanah sebagaimana hewan berguling-guling. Kemudian aku mendatangi Nabi SAW dan kuceritakan hal tersebut kepada beliau, beliau pun bersabda: “Sebenarnya cukup bagimu untuk bersuci dari junub itu dengan melakukan hal ini”. Kemudian beliau memukulkan kedua tangan beliau pada tanah dengan sekali pukulan lalu mengibaskannya, kemudian mengusap punggung telapak tangannya dengan tangan kirinya atau mengusap punggung tangan kirinya dengan telapak tangannya, kemudian beliau mengusap wajahnya dengan kedua tangannya.” (HR. Bukhari No.347 dan Muslim No.368) 26


menghadapi malam-malam selanjutnya yang bisa jadi tidak akan berbeda jauh berbeda kondisinya seperti saat ini. Perniagaannya telah dimulai, janji pun telah diikrarkan. Baginya hanya ada satu tujuan setelahnya. Berjuang dan mati karenanya, atau berdiam diri dan terjajah selamanya. Pekerjaannya di waktu siang untuk mencari nafkah bagi dirinya dan ibunya tidak menghalangi Omar untuk bertugas seperti malam ini. Di dalam dirinya, diturunkan keberanian seorang Jaffa yang terusir dari kampung halaman, juga ketegaran seorang wanita keturunan Lydd yang melihat rumah dan keluarganya dimusnahkan oleh Zionis Israel. Bukan kebencian, namun sebagai pembelaan untuk mendapatkan kembali hak mereka yang dirampas. Omar juga bukanlah seorang ekstrimis. Walaupun baru saja bergabung dengan Hamas, ia tetap tidak akan menyetujui aksi bom yang disebut sebagai bom syahid. Bagi Omar, ada batasan yang jelas antara berperang dengan melakukan aksi-aksi yang hanya semakin memperburuk Islam di mata internasional – diperparah oleh peristiwa WTC 11 September 2001 – dan semakin mengaburkan esensi jihad yang sesungguhnya. Omar berpegangan kepada sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Sahl ibn Sa‟d radliallahu„anhu. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: “Sungguh ada seorang hamba yang melakukan amalan-amalan 27


penghuni neraka, namun berakhir menjadi penghuni surga, dan ada seorang hamba yang mengamalkan amalan-amalan penghuni surga, namun berakhir menjadi penghuni neraka, sungguh amalan itu ditentukan dengan penutupan.”9 Apakah cara ini memang bagian dari bentuk perjuangan dan perlawanan melawan tirani penjajahan, Omar tidak mengerti.

9.

Shahih Bukhari 62/05 No.6117. 28

BAB I. Malam Panjang Di Jabaliya

Recommend Documents