BAB I LATAR BELAKANG A. Latar Belakang Masalah Analisis
Gas
Darah
merupakan
salah
satu
alat
diagnosis dan penatalaksanaan penting bagi pasien untuk mengetahui
status
oksigenasi
dan
keseimbangan
asam
basa. Pemeriksaan ini sering dilakukan untuk menilai status
oksigenasi
membutuhkan
khususnya
hasil
yang
pada
cepat
pasien
untuk
kritis
kemudian
yang dapat
segera diambil tindakan medis. Manfaat dari pemeriksaan Analisa
Gas
Darah
bergantung
pada
kemampuan
dokter
untuk menginterpretasi hasilnya secara tepat. Indikator AGD dipilih berdasarkan prinsip high risk, high volume, high cost, problem prone, dan bad performance. Evaluasi ini berdasarkan
pemikiran bahwa suatu indikator atau
parameter pemeriksaan
banyak dibutuhkan, pada umumnya
diperlukan hasil segera karena penting untuk mengambil tindakan klinis(SMF Patologi Klinik RSUP DR.Sardjito, 2013). Analisis
Gas
Darah
merupakan
suatu
pemeriksaan
rutin untuk memonitor keseimbangan asam dan basa pada pasien, keefektifan dari pertukaran gas, dan keadaan fungsi
kontrol
respirasi
dari
pasien.
Dalam
konteks
1
bedah mulut dan maxillofacial darah
berperan
penting
pemeriksaan analisis gas
dalam
memonitor
pasien
pasca
operasi, pasien yang menerima terapi oksigen, pasien yang menggunakan intensive support atau pasien dengan trauma
maxillofacial
yang
kehilangan
banyak
darah,
sepsis, dan kondisi komorbid seperti diabetes, kelainan ginjal,
dan
kondisi
yang
menyangkut
sistem
kardiovaskular (Singh et al., 2013). Pemeriksaan analisis gas darah sangat dibutuhkan bagi
pasien
yang
mengalami
shock
hemorrhagic.
Shock
hemorrhagic diartikan sebagai kondisi yang mana perfusi dan
suplai
oksigen
ke
organ
vital
tidak
mencukupi
karena kehilangan darah yang sangat banyak dan pada akhirnya
mengganggu
trauma,
biasanya
terhadap
beberapa
kesadaran,
tekanan
cardiac
preload.
pemeriksaan parameter darah,
Pada
klinisdan
dasar,
denyut
penilaian
seperti
jantung
pasien
tingkat
dan
waktu
pengisian kapiler akan menunjukan hasil yang mendekati normal, walau dari pemeriksaan klinis menunjukan hasil yang tidak normal, shock pada tingkat sel atau organ bisa terjadi. Tes yang dilakukan seperti pemeriksaan analisis gas darah dapat memberikan informasi penting untuk
menegakan
upterhadap
pasien.
diagnosis Pada
tahap
dan
dilakukanfollow
pre-hospital
nilai
2
analisis gas darah suatu pasian bisa juga dijadikan sebagai indikator
dalam tahap triase awal dan juga
kriteria untuk mengaktivasi team trauma di dalam rumah sakit atau pusat trauma (Jousiet al.,
2010).
Kelainan keseimbangan asam dan basa bisa mengarah kepada komplikasi dalam setiap tingkatan penyakit dan juga menjadi faktor risiko yang mengancam jiwa. Proses analisis dan monitor analisis gas darah merupakan tahap esensial dari diagnosis dan manajemen status oksigenasi dan
keseimbangan
memiliki
resiko
asam
basa
tinggi,
dari
pasien-pasien
yang
seperti
pasien-pasien
yang
mengalami kondisi kritis dan terdapat dalam Intensive Care Unit(Sood et al., 2010). Kepentingan melakukan analisis gas darah menjadi sangat
penting,
diagnosis,
terkait
guidance
manfaat
dalam
seperti
penentuan
membangun
treatment,
alat
bantu monitor pada pasien yang menggunakan manajemen ventilator, meningkatkan manajemen asam dan basa, untuk mendapatkan
fungsi
optimal
dalam
medikasi,
ketidakseimbangan kadar asam dan basa pada tubuh bisa mengganggu kadar elektrolit pasien (Sood et al., 2010). Analisis
gas
darah
bisa
menjelaskan
status
oksigenasi pasien, keseimbangan asam dan basa, fungsi paru-paru,
dan
status
metabolik.
Alat
ini
sangat
3
diperlukan untuk menilai dan memonitor kondisi pasien yang sedang sakit kritis didalam Intensive Care Unit (Lianet al., 2012). Pemeriksaan analisis gas darah dibutuhkan jika ada indikasi
seperti
masalah
dalam
respirasi
yang
bisa
mengarah terhadap hypoxia dan terganggunya ventilasi, peri-post cardiopulmonary arrest, kondisi medis yang menyebabkan gangguan metabolik (sebagai contoh, sepsis, diabetik
ketoasidosis,
ingesti
zat
bakar),
mengevaluasi
memonitor
racun,
kondisi
gagal
overdosis
ginjal, obat,
keefektifan
klinis,
gagal trauma
dari
menentukan
jantung, dan
suatu
luka
terapi,
treatment
yang
akan dilakukan, dalam fase peri-operative operasi besar (Lianet al., 2012). Indikasi utama dilakukannya pemeriksaan analisis gas darah adalah untuk mengetahui nilai dari tekanan parsial
oksigen
dan
karbon
dioksida,
mengetahui nilai pH arteri. Informasi
dan
untuk
dari ketiga hal
diatas sangat penting sekali pada pasien-pasien dengan kondisi
akut
serta
severe
respiratory
distress.
Pengukuran kadar pH arteri dan tekanan parsial oksigen dan
karbondioksida
keseimbangan
asam
memberikan dan
basa,
dan
informasi juga
status
memberikan
4
informasi
yang
akurat
tentang
pertukaran
gas
(Devet
al., 2011). Kualitas
bisa
didefinisikan
sebagai
kemampuan
produk atau suatu pelayanan untuk memuaskan kebutuhan dan ekspektasi dari pelanggan, yang menggambarkan total test error (imprecission and inaccuracy), ketersediaan obat
(availability),
(relevance
and
pemeriksaan
yang
menghabiskan
harga
(cost),
timeliness). cepat,
dana
yang
Klinisi
reliable, tidak
ketepatan
waktu
membutuhkan
dan
efisien
banyak.
Kriteria
serta yang
sudah disebutkan diatas, ketepatan waktu merupakan hal yang paling penting bagi klinisi (Hawkins, 2007). Semakin
cepat
suatu
tes
dilakukan,
maka
akan
semakin efektif dan efisien suatu treatment yang akan diberikan,
dan
akan
memberikan
outcome
yang
semakin
cepat, juga akan menghemat biaya yang diperlukan. Turn Around Time (TAT) yang melebihi batas waktu standar sekarang
ini
menjadi
penyebab
ketidakpuasan
dari
pelanggan terhadap pelayanan laboratorium. Berdasarkan observasi
sekitar
45%
dari
pemeriksaan
laboratorium
yang bersifat darurat selalu dilaporkan terlambat atau telat dalam mengeluarkan hasil. Terdapat indikasi bahwa dengan
penurunan
TAT
akan
menurunkan
status
kondisi
pasien (Hawkins, 2007).
5
TAT
merupakan
salah
satu
tanda
yang
paling
terlihat dan sering dijadikan indikator dalam menilai suatu
laboratorium.
Laboratory
Turn
Around
Time
merupakan pilihan yang paling ideal dalam menggambarkan komitmen
laboratorium
pelayanan.
dalam
Peningkatan
TAT
meningkatkan dapat
kualitas
menambah
kepuasan
terhadap pelayanan laboratorium (Hawkins, 2007). Ketergantungan manajemen pasien terhadap data yang diberikan oleh laboratorium membuat laboratorium harus meningkatkan mutu dan kualitasnya. Keterlambatan dalam melaporkan
hasil
keterlambatan
laboratorium
dalam
bisa
mendiagnosis
menyebabkan
dan
memberikan
pelayanan (Roy, 2014). Banyak memonitor,
sekali
indikator
menganalisis
dan
yang
digunakan
meningkatkan
untuk
pelayanan.
Salah satu yang termasuk kedalam indikator adalah TAT, karena
TAT
terlihat.
merupakan Penilaian
indikator
yang
paling
sangat
terhadap
TAT
dalam
suatu
pemeriksaan di laboratorium, membantu memahami bahwa apakah
terdapat
peningkatan
kualitas
dari
suatu
laboratorium (Roy, 2014). Pencapaian TAT dibawah 30 menit pada tahun 2013 berkisar bulan
antara
Januari
3,7% sebesar
sampai 6,1%,
31,4%.
Pencapaian
pencapaian
pada
pada bulan
6
Februari
sebesar
3,7%,
sebesar
13,2%,
11,4%,
pencapaian
pencapaian
pencapaian pada
pada bulan
pada
bulan Mei
bulan
Maret
April
sebesar
sebesar
10,2%,
pencapaian pada bulan Juni sebesar 27,4%, pencapaian pada bulan Juli sebesar 8,3%, pencapaian pada bulan Agustus sebesar 17,7%, pencapaian pada bulan September sebesar 15,4%, pencapaian pada bulan Oktober sebesar 31,4%, pencapaian pada bulan November sebesar 26,5%, pencapaian pada bulan Desember 21,1%. Target pencapaian TAT AGD dibawah 30 menit menurut indikator klinik RSUP DR.Sardjito sebesar 100%, namun menurut
Hawkins
dalam
“Laboratory
Turn
Around
Time”
setidaknya ketaatan TAT AGD yang memenuhi standar di laboratorium pusat mencapai 85%.
7
B. Perumusan Masalah Masalah utama yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui TAT pemeriksaan Analisis Gas
Darah
Dr.Sardjito
Instalasi dan
bisa
Laboratorium menjadi
Klinik
evaluasi
lebih
RSUP lanjut
untuk meningkatkan mutu pelayanan. Berdasarkan beberapa uraian diatas maka masalah penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana darah
di
hasil
turn
Instalasi
around
time
analisis
Laboratorium
Klinik
gas RSUP
Dr.Sardjito? C. Tujuan Penelitian
Tujuan Umum : Mengetahui
turn
around
time
di
Instalasi
Laboratorium Klinik RSUP Dr Sardjito. Tujuan Khusus : 1. Mengetahui rerata turn around time Analisis Gas Darah
di
Klinik
Patologi
RSUP
Dr.Sardjito
periodeJanuari hingga Juni 2014. 2. Mengetahui
proporsi
dari
turn
around
time
yang
sudah memenuhi standar periode Januari hingga Juni 2014.
8
D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan berguna untuk: 1.Manfaat Umum: Sebagai
indikator
mutu
pelayanan
Instalasi
Laboratorium Patologi Klinik 2.Manfaat Khusus: Sebagai
data
dasar
dan
bahan
penelitian
selanjutnya untuk meningkatkan mutu pemeriksaan analisis gas darah dilihat dari segi turn around time. Sebagai
proses
belajar
dalam
meningkatkan
pengetahuan mengenai pelayanan medic. E. Keaslian Penelitian
1.
An Evaluation of Turn Around Times (TAT) in The
Clinical Pathology Laboratory of A Referral Hospital and Root Cause Analysis of Delay in Despatch of Reports Pemeriksaan laboratorium merupakan hal yang esensial dalam
penyedia
jasa
kesehatan.
Banyak
kualitas
kesehatan yang dimonitor lalu dianalisis dan dijadikan sumber dalam meningkatkan pelayanan mutu. Kualitas yang terus ditingkatkan hingga saat ini adalah turn around time
dari
suatu
pemeriksaan.
Klinisi
dan
laboran 9
memiliki pandangan yang berbeda terkait interpretasi akan
TAT.
Meskipun
terdapat
perbedaan
mengenai
TAT,
keterlambatan dalam TAT harus diidentifikasi penyebanya (Roy, 2014). 2.
Laboratory Turn Around Time
Turn Around Timemerupakan tanda yang paling terlihat dan sering dijadikan sebagai indikator dalam melihat performa suatu laboratorium. Keberhasilan TAT sebanyak 90%
dimana
keberhasilan Penggunaan
TAT
kurang
tahap
awal
computerised
dari
60
dari
suatu
clinician
menit
merupakan
laboratorium. order
entry
(CCOE)bisa mengurangi intra laboratory TAT (Hawkins, 2007).
10