BAB 5 HASIL PENELITIAN
5.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 5.1.1. Visi dan Misi ITS Institut Teknologi Sepuluh Nopember merupakan salah satu perguruan tinggi negeri terkemuka di Indonesia. Institut Teknologi Sepuluh Nopember didirikan pada tanggal 10 Nopember 1967 oleh Yayasan Perguruan Tinggi Teknik 10 Nopember dan diresmikan oleh Presiden RI dengan nama Perguruan Tinggi Teknik 10 Nopember. Dengan peraturan pemerintah No. 9 tanggal 23 Maret 1961, Perguruan Tinggi Teknik 10 Nopember ditetapkan menjadi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, yang kemudian dikenal dengan sebutan ITS Surabaya. ITS didirikan dengan tujuan untuk mengemban amanah, mencerdaskan kehidupan bangsa, membentuk insane akademis yang professional, memegang teguh nilai kepahlawanan, memegang teguh nilai moral , memiliki integritas dan tanggung jawab keilmuan yang tinggi dan menjadi penggerak kemajuan bangsa. Visi ITS adalah ITS sebagai Perguruan Tinggi dengan reputasi internasional dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, terutama yang menunjang pembangunan industri dan kekuatan yang berwawasan lingkungan. Sedangkan Misi yang diemban oleh ITS adalah sebagai berikut :
41
42
1. Menyelenggarakan Pendidikan Tinggi yang efisien untuk menghasilkan lulusan bertaraf internasional. 2. Melaksanakan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni serta melaksanakan kegiatan inovatif dan alih teknologi untuk kemasalatan manusia. 3. Menumbuhkan kapasitas sebagai institusi sumber dan jejaring bagi perluasan kegiatan pendidikan dan penelitian. 4. Menumbuhkan dan menjaga moral akademik, etika dan agama untuk pembangunan peradaban manusia. 5. Melaksanakan pengelolaan Perguruan Tinggi berdasarkan prinsip ekonomis dan akuntabilitas.
Untuk mencapai visi, misi dan tujuan pendidikan ITS telah menetapkan rencana strategis dalam lima tahun ke depan yaitu : a. Menyiapkan ITS sebagai Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara (PT BHMN). Persiapan menuju PT BHMN tersebut merupakan amanat senat ITS yang sekaligus menterjemahkan UU no. 25 tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional (Propenas) tahun 2000 – 2004. b. Menyiapkan ITS sebagai perguruan tinggi yang mendapatkan pengakuan secara internasional (International Recognition).
43
5.1.2. Struktur Organisasi REKTOR PR I
BIRO ADMINISTRASI AKADEMIK DAN KEMAHASISWAAN
PR II
PR III
BIRO ADMINISTRASI PERENCANAAN DAN SISTEM INFORMASI
BIRO ADMINISTRASI UMUM DAN KEUANGAN
! "#
! ()
!
! % "#
!
!
!
' !
!
!
&
! !
'
&
*
&
$
!
! &
! %
#
'
!
*
$ "#
$
% !
!
!
!
% () !
!
!
% "&
(% &0& (/0& *"&/ ( &*& % &!1&'& &
(% &0& (/( ""&/
* " * "" * """ "
' 0'&% &!2&!&'-&/&
!
!
&
! &
& "#
!
!
! -
!
! !
!
! *
*
"#
! ,
.!
! " (/('0"
!
! " "/* ! '"
!" !
+ , &
! " " "*
!" (&
&/
* !(/ ! " 0"!+
-
* !(/
"#
"
&
""
44
5.2. Karakteristik Responden Dari 200 kuisioner yang disebar, yang kembali dan dapat diolah sebanyak 150 kuisioner. Berikut ini akan disajikan grafik karakteristik responden berdasarkan umur, status perkawinan, pendidikan dan pelatihan yang pernah diikuti.
75 70 65 60 55 50 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0 < 30 th
31-40 th
41-50 th
> 50 th
Gambar 5.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
45
Gambar diatas menunjukkan dari 150 responden dikelompokkan yang berumur kurang dari 30 tahun sebanyak 14%, 31-40 tahun sebanyak 35.3%, 41-50 tahun sebanyak 44.7% dan yang berumur lebih dari 50 tahun sebanyak 6%.
85 80 75 70 65 60 55 50 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0 Blm menikah
Sudah Menikah
Menikah punya anak
Gambar 5.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Status Perkawinan
Dari gambar diatas menunjukkan dari 150 responden belum menikah sebanyak 9.3%, yang sudah menikah sebanyak 37.3% dan menikah punya anak sebanyak 80%.
46
75 70 65 60 55 50 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0 SD
SMP
SMU
D3
S1
S2
Gambar 5.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Latar Pendidikan
Dari gambar diatas menunjukkan dari 150 responden dengan pendidikan terakhir SD sebanyak 4%, SMP sebanyak 4.7%, SMA sebanyak 33.3%, Diploma III sebanyak 10.7%, Sarjana sebanyak 46% dan pascasarjana sebanyak 1.3%.
47
95 90 85 80 75 70 65 60 55 50 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0 TIDAK PERNAH
PERNAH
Gambar 5.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Keikutsertaan Pelatihan
Dari gambar diatas menunjukkan dari 150 responden yang pernah mengikuti pelatihan sebanyak 40% dan tidak pernah mengikuti pelatihan sebanyak 60%.
48
5.3. Uji Validitas dan Reliabilitas Uji validitas dilakukan untuk menguji kesahihan item pernyataan kuisioner dengan jalan menghitung koefisien korelasi Pearson dari tiap-tiap pernyataan dengan skor total yang diperoleh. Koefisien korelasi masing-masing item dibandingkan dengan angka kritis r yang ada pada tabel kritis r product moment sesuai dengan derajat kebebasannya dan tingkat signifikannya. Apabila koefisien korelasi lebih besar dari nilai kritis, maka suatu pernyataan dianggap valid. Sebaliknya apabila koefisien korelasi lebih kecil dari nilai kritisnya, maka suatu pernyataan dianggap tidal valid. Setelah dilakukan pengujian, pada variabel kualitas kerja menunjukkan seluruh item dinyatakan valid. Pada variabel kemampuan kerja menunjukkan seluruh item dinyatakan valid. Sedangkan pada variabel potensi seluruh item dinyatakan valid. Sedangkan varibel tergantung yaitu prestasi kerja seluruh item dinyatakan valid. Untuk mengetahui sejauh mana instrumen yang digunakan dapat dipercaya dilakukan uji reliabilitas. Suatu pernyataan dinyatakan reliabel apabila nilai alpha (α) berada diatas 0,6. Pada tabel 5.1. terlihat bahwa nilai alpha (α) semua variabel bebas diatas 0,6. Maka dapat disimpulkan bahwa perangkat pernyataan yang digunakan untuk mengukur masing-masing variabel dapat dipercaya.
49
Tabel 5.1 VARIABEL
ALPHA (α)
Kualitas Kerja
0,7685
Kemampuan Kerja
0,9544
Potensi Kerja
0,9098
Prestasi Kerja
0,9302
5.4. Hasil Uji Regresi Linier Berganda Untuk mengetahui pengaruh variable-variabel disiplin kerja (presensi), kualitas kerja, kemampuan kerja dan potensi terhadap prestasi kerja, maka dilakukan pengolahan data yang telah dikumpulkan menggunakan program SPSS versi 10.01. Adapun hasil pengolahan data tersebut adalah sebagai berikut : Tabel 5.2. Hasil Uji Regresi Linier Berganda Koefisien Regresi
T hitung
Tingkat Signifikan
Keterangan
Konstanta
1,080
2,342
0,021
-
Disiplin Kerja (presensi) (X1)
0,829
1,988
0,049
Signifikan
Kualitas Kerja (X2)
-0,159
-1,880
0,062
Tidak Signifikan
Kemampuan Kerja (X3)
0,381
2,781
0,006
Signifikan
Potensi (X4)
0,717
7,647
0,000
Signifikan
Variabel
F Hitung
66,989
Signifikan
0,000
R
0,806
R2
0,649
50
Berdasarkan table 5.2. maka dapat dibuat model persamaan regresi linier berganda sebagai berikut : Y = 0.829X1 - 0,159X2 + 0,381X3 + 0,717X4 Dari fungsi regresi diatas maka dapat diketahui : a. Apabila variabel presensi meningkat, maka prestasi kerja juga akan meningkat dengan koefisien regresi 0,829 b. Apabila variabel kualitas kerja menurun, maka prestasi kerja juga akan menurun dengan koefisien regresi – 0,159 c. Apabila variabel kemampuan kerja meningkat maka pretasi kerja akan meningkat dengan koefiesien regresi 0,381 d. Apabila variabel potensi meningkat maka pretasi kerja akan meningkat dengan koefiesien regresi 0,717
Koefisien Determinasi Berganda (R2) Koefisien determinasi berganda (R2) atau R square = 0,649, berarti perubahan variabel prestasi kerja disebabkan oleh perubahan variabel presensi, kualitas kerja, kemampuan kerja dan potensi secara bersama-sama sebesar 64,9 %. Sedangkan sisanya 35,1% disebabkan oleh variabel lain yang tidak masuk ke dalam model. Koefisien Korelasi Berganda Dalam penelitian menunjukkan bahwa koefisien korelasi berganda (R) sebesar 0,806, yang menunjukkan adanya hubungan bersama-sama yang cukup kuat antara variabel bebas (presensi, kualitas kerja, kemampuan kerja dan potensi terhadap variabel tergantung (prestasi kerja).