BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
4.1
Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak 4.1.1
Spesifikasi Perangkat Keras Persyaratan minimum perangkat keras agar nantinya dapat bekerja optimal adalah : a. Processor Intel Pentium 4 atau lebih tinggi b. Memori RAM sebesar 1 GB c. VGA Card dengan VRAM 128 MB d. Hard Disk Drive dengan kapasitas 40 GB e. Monitor yang mendukung resolusi hingga 800 x 600, 16 bit high color f. Keyboard dan Mouse
4.1.2
Spesifikasi Perangkat Lunak Spesifikasi software ( perangkat lunak ) yang digunakan untuk mengimplentasikan aplikasi ini adalah sebagai berikut : a. Windows 7, 32 bit sebagai sistem operasi b.
Map Object 2.1
96
4.2
Prosedur Installasi Prosedur Installasi pada komputer yang menerapkan aplikasi SIG wajib memenuhi persyaratan spesifikasi perangkat lunak dan perangkat keras. Maka langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Jalankan sistem operasi Windows XP / Wondows 7 2. Install program Map Object 2.1
4.3
Prosedur Operasional Aplikasi Sub-bab ini akan membahas mengenai cara menjalankan aplikasi ‘ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (SIG) PERSEBARAN
SEKOLAH
DI
JAKARTA
BARAT’,
sehingga
dapat
memberikan kemudahan bagi pengguna. Langkah – langkah yang harus dijalankan adalah sebagai berikut : 1. Jalankan sistem operasi Windows 7. 2. Jalankan file aplikasi exe. 3. Setelah program dijalankan, layar akan menampilkan Layar Utama seperti yang ditunjukan pada gambar 4.1
Gambar 4.1. Layar Utama
Layar pertama yang muncul setelah masuk ke aplikasi ini adalah layar menu utama. Layar menu utama ini terdiri dari menu File, Buffering dan Legend. Layar menu toolbar terdiri dari informasi , zoom in, zoom out, zoom extend, pan, identity, point, layer jalan dan layer gedung.
4.4
Penentuan Analisa Distribusi Persebaran Sekolah Dalam menentukan analisa dan arahan distribusi persebaran sekolah perlu mengetahui beberapa faktor yang secara tidak langsung berpengaruh dalam menentukannya. Dalam membangun fasilitas pendidikan khususnya mendirikan
gedung sekolah baru harus memperhatikan lingkungan sekitar seperti memperhatikan populasi siswa, kondisi fisik tanah, jauh dari gangguan lingkungan dan gangguan bencana alam. Untuk membangun suatu fasilitas pendidikan khususnya dalam rencana pembangunan gedung sekolah yang baru atau pun sekolah yang direhab sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar sekolah itu sendiri karenanya dalam perencanaan pembangunan ini harus memperhatikan faktor-faktor penentu lokasi sekolah.
4.4.1
Data Kependudukan Penentuan rencana pembangunan sekolah baru maupun sekolah rehab dapat dilakukan melalui pengumpulan data wilayah dan data penduduk menurut kelompok usia pada tiap kecamatan. Data Wilayah terdiri dari kecamatan, jumlah penduduk usia sekolah, kelurahan, luas wilayah, jumlah RT, jumlah RW, jumlah kepala keluarga, jumlah penduduk dan kepadatan jiwa/ha.
Gambar 4.2. Interface Data Wilayah dan Penduduk
4.4.2
Data Sekolah Data sekolah diperlukan user untuk mempermudah pencarian lokasi sekolah maupun informasi sekolah. Faktor yang paling berpengaruh dalam penentuan lokasi sekolah baru adalah daya tampung sekolah dan lokasi sekolah. Untuk dapat memaksimalkan fungsi persebaran sekolah pada aplikasi ini dilengkapi dengan koordinat Longitude dan Latitude.
Gambar 4.3. Layar Longitude dan Latitude
Data koordinat sekolah digunakan untuk mempermudah akses user dalam mencari informasi ataupun melakukan analisa pembangunan sekolah baru. Untuk mempermudah visualiasi maka diberikan legend koordinat sekolah SD
dan sekolah SMP
. Seperti pada
gambar dibawah ini :
Gambar 4.4. Layar Persebaran Koordinat Sekolah
Fitur koordinat pada aplikasi ini berisikan informasi tiap sekolah yang dapat diketahui dengan menggunakan fungsi identify dan dalam tampilannya menggunakan legend
. Seperti pada gambar di
bawah ini :
Gambar 4.5. Layar Identity Koordinat Sekolah
Gambar 4.6. Layar Identity Data Sekolah 4.5
Penentuan Pembangunan Sekolah Baru 4.5.1
Analisa Kebutuhan Sekolah Sekolah Dasar Penentuan analisa kebutuhan sekolah dasar di tinjau dari faktor – faktor yang berpengaruh seperti daya tampung siswa dan jumlah penduduk usia sekolah. Analisa ini akan menentukan pada tiap kecamatan apakah perlu atau tidak untuk penambahan gedung sekolah SD.
Gambar 4.7. Hasil Analisa Kebutuhan SD
4.5.2
Analisa Kebutuhan Sekolah Menengah Pertama Analisa kebutuhan sekolah menengah pertama di tinjau dari faktor – faktor yang berpengaruh seperti daya tampung siswa dan jumlah penduduk usia sekolah. Analisa ini akan menentukan pada tiap kecamatan apakah perlu atau tidak untuk penambahan gedung sekolah SMP.
Gambar 4.8. Hasil Analisa Kebutuhan SMP
4.5.3
Fitur Buffering Fitur buffer sekolah merupakan suatu analisa dengan cara memperluas jarak point sekolah dengan menggunakan lingkaran bewarna pink dimana lingkaran pink tersebut menandakan jaraknya. Di bawah ini adalah tampilan layar menu buffer :
Gambar 4.9. Layar Menu Buffer Pada Menu buffer terdapat 2 jenis analysis tools yang digunakan untuk membantu dalam proses analisa penentuan pembangunan sekolah baru. Set Buffer ini digunakan untuk memasukkan serta mengubah nilai jarak untuk buffer sekolah dalam satuan meter. Untuk analisanya misal dengan memasukan radius 400 meter untuk buffer, berikut adalah tampilannya :
Gambar 4.10. Layar Input Buffer Value Cara menggunakan Buffer ini adalah pilihlah Buffer yang pada awalnya Buffer ini belum aktif, sehingga kita harus mengaktifkannya terlebih dahulu dengan cara memilih Buffer yang berstatus on yang artinya user harus mengaktifkan Buffer tersebut. Setelah user mengaktifkan Buffer tersebut, maka status Buffer tersebut menjadi off yang artinya apabila user ingin menonaktifkan Buffer tersebut maka harus memilih Buffer lagi.
Gambar 4.11. Layar Tampilan Peta Buffer Untuk memaksimalkan dan mempermudah user dalam visualisasi analisa persebaran sekolah maka digunakan Zoom In tools untuk memperbesar tampilan pada peta yang diinginkan.
Gambar 4.12. Simbol Zoom In
Cara menggunakan tools ini adalah pertama dengan memilih tools Zoom In tersebut, lalu tentukan daerah mana yang ingin diperbesar atau
diperjelas dengan cara mengklik lalu men-drag mouse sehingga membuat suatu kotak, dimana kotak tersebut merupakan daerah yang akan diperbesar. Seperti pada gambar dibawah ini :
Gambar 4.13. Layar Zoom In Buffer
4.5.4
Penentuan Point Pembangunan
Penentuan point pembangunan sekolah baru merupakan salah satu alat bantu utama dalam pengoperasian aplikasi ini. Hal ini dilakukan setelah analisa kebutuhan sekolah tiap kecamatan dan pengoperasian buffering peta dengan radius tertentu. Proses tersebut dilakukan dengan menggunakan dua tahap , yakni sebagai berikut :
1. Tahap Input Point Input Point dilakukan setelah mengetahui lokasi pembangunan sekolah baru yang dituju. Input Point, tools ini digunakan untuk menginput titik lokasi sekolah yang mana secara otomatis menentukan koordinat lokasi titik tersebut.
Gambar 4.14. Simbol Input Point
Gambar 4.15. Layar Input Point
2. Tahap Input Data Sekolah Baru Input Data dilakukan setelah tahap Input Point dilakukan, dengan memasukkan data personal sekolah yang menjadi titip pembangunan baru. Input Data ini terdiri dari : Nama Sekolah , Alamat Sekolah , Daya Tampung Siswa , Negeri / Swasta , Jumlah Siswa , Longitude dan Latitude. Seperti dijelaskan pada tahap sebelumnya, bahwa Input Point akan secara otomatis menyimpan data Longitude dan Latitude. Hal ini bisa dilihat pada gambar di bawah ini :
Gambar 4.16. Layar Input Data Sekolah Baru
4.6
Evaluasi Sistem Aplikasi ini tentunya dibangun dengan kelebihan dan kekurangan selama dikembangkan dan dites oleh pengguna. Berikut adalah kelebihan dan kekurangan aplikasi ini.
4.6.1
Kelebihan a. Sistem informasi ini memiliki tampilan yang sederhana dan ramahpengguna (user-friendly) sehingga tidak perlu mengingat apa yang harus dilakukan untuk menjalankan sistem informasi.
b. Mampu menampilkan data spasial (peta) dan atribut (tabular) secara tepat. c. Aplikasi SIG ini juga menampilkan data-data wilayah yang mana dapat memperluas jaringan informasi. d. Setiap layer dapat diidentifikasi informasi atributnya berkat adanya fitur identifikasi. e. Fitur Identity pada aplikasi ini membuat pengguna lebih mudah mengetahui beragam informasi mengenai suatu data spasial. f. Fitur Buffer pada aplikasi ini menggunakan user dalam menentukan lokasi pembangunan g. Fitur Point pada aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk membuat titik lokasi pembangunan sekolah baru. h. Fitur Update pada aplikasi ini memungkinkan
user dalam
menentukan lokasi pembangunan sekolah baru. 4.6.2
Kekurangan a. Sistem informasi ini tidak bersifat real-time dimana informasi di dalamnya tidak bisa diperbaharui secara otomatis, melainkan secara manual melalui basis data. b. Tidak terdapat fitur search yang mana dapat melakukan pencarian sekolah secara otomatis. c. Aplikasi ini hanya mencakup wilayah Jakarta Barat. d. Aplikasi
belum
bersifat
online
sehingga
pengaksesan dari aspek tempat dan waktu.
masih
membatasi
e. Aplikasi ini tidak didukung dengan security sistem untuk menjaga keamanan data sehingga tidak terlindung dari akses yang tidak diinginkan dan kerusakan yang disengaja.