BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN
3.1
Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) yang bergerak dibidang manufaktur terutama sub-sektor otomotif dan komponen. Perusahaan yang terdaftar di BEI digunakan sebagai objek penelitian karena perusahaan tersebut mempunyai kewajiban untuk menyampaikan laporan keuangan tahunan (annual report) kepada pihak luar perusahaan sehingga memungkinkan data tersebut dapat diperoleh dalam penelitian ini. Dimensi waktu penelitian ini melibatkan banyak waktu tertentu (time series) dengan banyak perusahaan (cross section), sehingga pengujian hipotesis dilakukan dengan cara pooled data. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu pengumpulan data arsip (archival). Jenis perusahaan yang diteliti adalah perusahaan manufaktur sub-sektor otomotif dan komponen yang terdaftar di BEI pada tahun 2009 - 2012. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah struktur aktiva, ukuran perusahaan, profitabilitas, dan kesempatan bertumbuh untuk mencari apakah variabel tersebut mempunyai pengaruh terhadap struktur modal.
3.2
Desain Penelitian
3.2.1
Jenis dan Sumber Data
3.2.1.1 Jenis Data Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari pihak lain atau diperoleh secara tidak langsung dari perusahaan yang dijadikan obyek penelitian. Data yang dikumpulkan adalah data sekunder yang berupa laporan 35
keuangan tahunan (annually report) yang dipublikasikan seperti neraca dan laporan laba rugi. Data
sekunder
menurut
Indriantoro
dan
Supomo
(2002)
dapat
diklasifikasikan sebagai berikut : 1. Data Internal Data sekunder internal berupa dokumen-dokumen yang dikumpulkan, dicatat, dan disimpan di dalam suatu organisasi. Contohnya, faktur penjualan, jurnal penjualan, laporan penjualan, surat-surat, notulen hasil rapat, dan memo manajemen. 2. Data Eksternal Data sekunder eksternal umumnya disusun oleh suatu entitas selain peneliti dari organisasi yang bersangkutan. Tipe data sekunder eksternal berdasarkan penerbitnya antara lain : a. Buku, jurnal, atau berbagai macam bentuk secara periodik yang diterbitkan oleh organisasi atau instansi tertentu, misalnya Jurnal Riset Akuntansi Indonesia oleh Kompartemen Akuntan Pendidik – Ikatan Akuntan Indonesia. b. Terbitan yang dipublikasikan oleh instansi pemerintah, misalnya Indikator Ekonomi oleh Biro Pusat Statistik atau Statistik Ekonomi dan Keuangan oleh Bank Indonesia. c. Terbitan yang dikeluarkan oleh media massa atau perusahaan penerbit, misalnya Indonesian Capital Market Directory oleh Institute for Economic and Financial Research.
36
3.2.1.2 Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari sumber eksternal. Data yang diambil berupa data laporan keuangan tahunan perusahaan manufaktur subsektor otomotif dan komponen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Data eksternal diperoleh melalui situs Bursa Efek Indonesia (BEI) www.idx.co.id, Indonesia Capital Market Directory (ICMD) tahun 2011 dan tahun 2012, library binus university, dan berasal dari website masing-masing perusahaan yang menjadi sampel penelitian.
3.2.2
Penentuan Jumlah Sampel Menurut Indriantoro dan Supomo (2002) populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan, sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sub-sektor otomotif dan komponen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2009 - 2012. Jumlah sampel yang diambil adalah perusahaanperusahaan yang telah memenuhi kriteria pengumpulan sampel.
3.2.3
Metode Pengumpulan Sampel Penentuan jumlah sample dipilih menggunakan purposive sampling method,
yaitu populasi yang akan dijadikan sampel penelitian adalah yang memenuhi kriteria sample tertentu sesuai dengan yang dikehendaki peneliti dan kemudian dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu disesuaikan dengan tujuan penelitian. 37
Kriteria dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia adalah perusahaanperusahaan manufaktur otomotif dan komponen. 2. Saham perusahaan aktif diperdagangkan selama periode pengamatan yaitu tahun 2009 sampai dengan tahun 2012. 3. Mempublikasikan laporan keuangan periodik selama periode pengamatan dari tahun 2009 sampai dengan 2012 dengan lengkap. 4. Perusahaan memiliki nilai ekuitas positif dalam laporan keuangan selama periode pengamatan tahun 2009 sampai dengan 2012.
3.2.4
Metode Analisis Data Pada penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah analisis
regresi berganda dengan metode penggabungan atau pooling data. Analisis regresi berganda dapat menjelaskan pengaruh antara variabel terikat dengan beberapa variabel bebas. Pooling data atau data panel dilakukan dengan cara menjumlahkan perusahaan-perusahaan yang memenuhi kriteria selama periode pengamatan. Keunggulan pengumpulan data secara pooling data adalah kemungkinan diperolehnya jumlah sampel yang lebih besar, yang diharapkan bisa meningkatkan power of test penelitian ini dan menggunakan program untuk mengolah data ke dalam bentuk statistik dengan menggunakan bantuan perangkat lunak Statistical Product and Service Solution (SPSS) 20.
3.2.5
Metode Penyajian Data Penyajian data dilakukan secara deskriptif melalui penjabaran dan penjelasan
dari hasil penelitian. Selain itu, untuk mempermudah pembaca dalam memahami 38
penelitian, data juga disajikan dalam bentuk table dan grafik yang disertai dengan keterangan yang diperlukan.
3.2.6
Uji Statistik
3.2.6.1 Statistik Deskriptif Menurut
Ghozali
(2011:19)
Statistik
deskriptif
digunakan
untuk
mendeskriptifkan variabel-variabel dalam penelitian ini. Statistik deskriptif akan memberikan gambaran umum dari setiap variabel penelitian. Alat analisis yang digunakan adalah nilai rata-rata (mean), distribusi frekuensi, nilai minimum dan maksimum serta deviasi standar.
3.2.6.2 Uji Asumsi Klasik Suatu model regresi berganda yang digunakan untuk menguji hipotesa harus memenuhi asumsi klasik. Uji asumsi klasik tersebut terdiri dari uji normalitas, uji multikolonieritas, uji autokorelasi dan uji heteroskedastisitas. 1. Uji Normalitas Menurut Ghozali
(2011:160) uji normalitas bertujuan untuk menguji
apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual mempunyai distribusi normal atau mendekati normal. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal pada grafik atau melihat histogram dari residualnya (Ghozali, 2011: 27). Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. 39
Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data
residual
normal,
maka
garis
yang
menggambarkan
data
sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Uji normalitas data dapat juga menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov untuk mengetahui signifikansi data yang terdistribusi normal. Dengan pedoman pengambilan keputusan : a. Nilai sig atau signifikansi atau nilai probabilitas < 0.05, distribusi adalah tidak normal. b. Nilai sig atau signifikasi atau nilai probabilitas > 0.05, distribusi adalah normal (Ghozali, 2011:32). Maka Maka untuk mendeteksi normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov Test (K-S) dilakukan dengan membuat hipotesis : Ho : data residual tidak berdistribusi normal Ha : data residual berdistribusi normal a. Apabila probabilitas nilai Z uji K-S signifikan secara statistik maka Ho diterima, yang berarti data tersebut terdistribusi tidak normal. b. Apabila probabilitas nilai Z uji K-S tidak signifikan secara statistik maka Ho ditolak, yang berarti data tersebut terdistribusi normal. 2. Uji Multikoloneritas Menurut Ghozali (2011:105) uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.
40
Uji multikolinearitas ini dapat dilihat dari nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Tolerance mengukur variabel bebas terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF=1 / tolerance) dan menunjukkan adanya kolinearitas yang tinggi. Nilai cut off yang umum dipakai adalah nilai tolerance 0.10 atau nilai VIF yang berada di bawah nilai 10. Jadi multikolinearitas terjadi jika nilai tolerance < 0.10 atau nilai VIF >10 3. Uji Autokorelasi Menurut Ghozali (2011:110) uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode (t) dengan periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Model regresi yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi. Cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi adalah dengan uji Durbin Watson (DW). Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi (Ghozali, 201:110) : a. Bahwa nilai DW terletak diantara batas atas atau upper bound (du) dan (4-dl), maka koefisien autokorelasi sama dengan nol berarti tidak ada auto korelasi positif.
41
b. Bahwa nilai DW lebih rendah daripada batas bawah atau lower bound (dl), maka koefisien autokorelasi lebih besar dari nol berarti ada autokorelasi positif. c. Bahwa nilai DW lebih besar daripada batas bawah atau lower bound (4-dl), maka koefisien autokorelasi lebih kecil dari nol berarti ada autokorelasi negatif. d. Bila nilai DW terletak antara batas atas (du) dan batas bawah (dl) atau DW terletak antara (4-du) dan (4-dl), maka hasilnya tidak dapat disimpulkan. 4. Uji Heterokedisitas Menurut Ghazali (2011:139) uji heterokedisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Cara
menguji
ada
tidaknya
heteroskedastisitas,
yaitu
dengan
menggunakan analisis grafik. Pengujian scatter plot, model regresi yang tidak terjadi heteroskedastisitas harus memenuhi syarat sebagai berikut : a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. b. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.
42
3.2.6.3 Uji Hipotesis Pengujian hipotesis akan dilakukan dengan metode berikut : 1. Analisis Regresi Berganda Analisis regresi berganda adalah alat analisis data yang digunakan dalam penelitian ini. Analisis regresi berganda ini dipakai karena untuk menguji pengaruh beberapa variabel bebas (metrik) terhadap satu variabel terikat (metrik) dengan software SPSS. Dalam analisis regresi, selain mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. Dalam penelitian ini, model regresi berganda yang akan diuji adalah sebagai berikut: Y=α+β1x1+β2X2+β3X3+β4X4+e Keterangan: Y
: Debt to Asset Ratio
α
: Konstanta
β1, β2, β3, β4
: Koefisien perubahan nilai
X1
: Struktur aktiva
X2
: Ukuran perusahaan
X3
: Profitabilitas
X4
: Kesempatan bertumbuh
e
: Variabel residual (tingkat kesalahan)
2. Koefisien Determinasi (R2) Koefisien Determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti 43
variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2011:97). Penelitian ini menggunakan regresi linear berganda maka masingmasing variabel independen yaitu struktur aktiva, ukuran perusahaan, profitabilitas, dan kesempatan bertumbuh, secara parsial dan secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen yaitu struktur modal yang dinyatakan dengan R2 untuk menyatakan uji derajat determinasi atau seberapa besar pengaruh variabel terhadap variabel struktur modal. Besarnya uji derajat determinasi adalah 0 sampai dengan 1. Semakin mendekati nol, maka semakin kecil pula pengaruh semua variabel independen terhadap nilai variabel dependen (dengan kata lain semakin kecil kemampuan model dalam menjelaskan perubahan nilai variabel dependen). Sedangkan jika uji derajat determinasi mendekati 1 maka dapat dikatakan semakin kuat model tersebut dalam menerangkan variasi variabel independen terhadap variabel terikat. 3. Uji Pengaruh Simultan (Uji F) Uji F dilakukan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Ghazali, 2011:98). Perumusan hipotesis uji f adalah: Ho :
Seluruh variabel bebas (struktur aktiva, ukuran perusahaan, profitabilitas dan kesempatan bertumbuh) secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat (struktur modal).
44
Ha :
Seluruh variabel bebas (struktur aktiva, ukuran perusahaan, profitabilitas dan kesempatan bertumbuh) secara bersama-sama mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat (struktur modal).
Dengan tingkat signifikansi (5%), maka kriteria pengujian adalah sebagi berikut: a. Bila nilai signifikansi f < 0.05, maka Ho ditolak, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara semua variabel independen terhadap variabel dependen. b. Apabila nilai signifikansi f > 0.05, maka Ho diterima, artinya semua variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. 4. Uji Parsial (Uji t) Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen (Ghozali, 2011:98). Uji t dapat dilakukan dengan melihat nilai probabilitas signifikansi t masing-masing variabel yang terdapat pada output hasil regresi menggunakan SPSS. Perumusan hipotesis uji t adalah : Ho :
Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat.
Ha :
Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat
Dengan tingkat signifikansi (5%), maka kriteria pengujian adalah sebagai berikut:
45
a. Apabila nilai signifikansi t < 0.05, maka Ho ditolak, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara satu variabel independen terhadap variabel dependen. b. Apabila nilai signifikansi t > 0.05, maka Ho diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara satu variabel independen terhadap variabel dependen.
3.3
Variabel Operasional
3.3.1
Variabel Dependen Menurut Sekaran (2007:116) variabel dependen atau variabel terikat adalah
variabel yang menjadi perhatian utama peneliti, dengan kata lain variabel terikat merupakan variabel utama yang menjadi faktor yang berlaku dalam investigasi melalui uji analisis untuk menemukan jawaban atau solusi atas masalah. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah struktur modal yang diproksikan dengan Debt to Asset Ratio (DAR). Struktur modal didefinisikan sebagai perimbangan jumlah hutang jangka pendek yang bersifat permanen, hutang jangka panjang, saham preferen dan saham biasa. Oleh karena itu, struktur modal diproksi dengan rasio total hutang berdasarkan nilai buku terhadap total aktiva perusahaan pada akhir tahun tertentu. Mengacu pada penelitian Bram Hadianto (2008), Kartini (2008), dan Sutapa (2008) untuk mengukur besarnya leverage perusahaan maka digunakan rumus:
46
Dimana
:
Total Debt
: Total hutang
Total Asset
: Total aset
3.3.2
Variabel Independen Variabel independen menurut Sekaran (2007:117) adalah variabel yang
memengaruhi variabel terikat, entah secara positif atau negatif. Yaitu, jika terdapat variabel bebas, variabel terikat juga hadir dan dengan setiap unit kenaikan dalam variabel bebas, terdapat pula kenaikan atau penurunan dalam variabel terikat. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah struktur aktiva, ukuran perusahaan, profitabilitas dan kesempatan bertumbuh.
3.3.2.1 Struktur Aktiva Struktur aktiva adalah perimbangan atau perbandingan antara aktiva tetap dengan total aktiva. Jadi, struktur aktiva merupakan susunan dari penyajian aktiva dalam rasio tertentu dari laporan keuangan, yaitu perbandingan antara aktiva lancar dengan total aktiva (Arief, 2011). Dalam penelitian yang dilakukan oleh Hadianto (2008) dan Arief (2011) untuk mengukur besarnya struktur aktiva maka dirumuskan sebagai berikut :
Dimana
:
Fixed Asset
: Aktiva tetap
Total Asset
: Total aktiva
47
3.3.2.2 Ukuran Perusahaan Ukuran Perusahaan merupakan ukuran atau besarnya aset yang dimiliki perusahaan pada satu periode tahun tertentu (Al-Ajmi et al, 2009). Ukuran perusahaan adalah suatu skala, yaitu dapat diklasifikasikan besar kecilnya perusahaan dengan berbagai cara, antara lain total aktiva, log size, nilai pasar saham, dan stabilitas penjualan (Hol dan Wijst, 2006). Dalam penelitian ini ukuran perusahaan di proksikan dengan nilai logaritma natural dari net sales merupakan indikator yang lebih valid dan reliable untuk mengukur firm size (Harjanti dan Eduardus, 2007). Logaritma natural dipakai untuk mengurangi fluktuasi data yang berlebih sehingga akan dapat mengurangi skewness of distribution serta meminimalisasi standard error koefisien regresi, mengacu pada penelitian Qian et al (2007) dan Hadianto (2008) dirumuskan sebagai berikut: Ukuran Perusahaan = Ln (Net Sales)
3.3.2.3 Profitabilitas Profitabilitas menurut adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Profitabilitas juga merupakan suatu indikator kinerja yang dilakukan manajemen dalam mengelola kekayaan perusahaan yang ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan. Variabel profitabilitas diukur dengan melihat kemampuan modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bersih atau return on asset (ROA). Untuk mengukur besarnya profitabilitas, Return On Asset dirumuskan sebagai berikut Arief (2011) dan Sutapa (2008) :
48
Dimana
:
Earning After Tax (EAT)
: Pendapatan setelah pajak
Total Asset
: Total aset
3.3.2.4 Kesempatan Bertumbuh Kesempatan bertumbuh dapat didefinisikan sebagai suatu usaha untuk mengelola uang dengan cara menanamkan uang tersebut pada bidang-bidang tertentu dengan harapan untuk mendapatkan keuntungan di masa mendatang. Kesempatan bertumbuh identik dengan pertumbuhan perusahaan merupakan kemampuan perusahaan dalam meningkatkan kinerja perusahaan, yang dapat diproksikan dengan peningkatan aktiva, ekuitas, laba dan penjualan (Buferna et al, 2005). Dalam penelitian ini, harapan suatu kesempatan bertumbuh perusahaan dapat dilihat dari market to book ratio atau biasa disebut price to book ratio yang merupakan cerminan dari posisi harga saham terhadap nilai bukunya dan juga suatu cara yang digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan dan membuat perbandingan dengan perusahaan pesaing. Hal ini merupakan gambaran yang esensial bagi investor yang potensial dan analis karena menyediakan cara yang sederhana dalam menilai apakah suatu perusahaan undervalued atau overvalued . Semakin rendah market to book ratio hal ini menunjukkan bahwa perusahaan mempunyai kesempatan bertumbuh yang baik. Apabila perusahaan berada pada kondisi undervalued maka perusahaan berada dalam kondisi kesempatan pertumbuhan yang baik sehingga masih dapat dioptimalkan. Mengacu pada penelitian Umutlu (2008) dan Al-Ajmi et al (2009) market to book ratio, diformulasikan sebagai berikut :
49
Dimana : PV
: Market price per stock
BV
: Book value per stock
Ringkasan variabel penelitian dan definisi operasi dalam penelitian ini, sebagaimana terlihat pada tabel 3.1 berikut : Tabel 3.1 Definisi dan Pengukuran Variabel Operasional
No 1
Nama Variabel Debt to Asset Ratio (DAR)
Status Variabel Dependen
Definisi Operasional Rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mengembalikan biaya hutang melalui modal sendiri yang dimilikinya yang diukur melalui total hutang dan total aset
Cara Pengukuran DAR =
Skala
Tangibility Asset =
Rasio
Rasio
2
Struktur Aktiva
Independen
Perbandingan aktiva tetap dengan total aktiva.
3
Ukuran Perusahaan
Independen
Ukuran atau Size = Ln (Net besarnya penjualan Sales) bersih yang dimiliki perusahaan.
Rasio
4
Profitabilitas
Independen
Meripakan suatu indikator kinerja yang dilakukan manajemen dalam mengelola kekayaan perusahaan (aset) yang ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan.
Rasio
50
5
Kesempatan Bertumbuh
Independen
Pertumbuhan perusahaan merupakan kesempatan perusahaan untuk meningkatkan ukurannya.
Market to Book Ratio =
Rasio
51