BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1
Jenis Penelitian Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode kualitatif,
karena beberapa alasan diantaranya yaitu, pendekatan ini berusaha memahami gejalagejala tingkah laku manusia menurut pengamatan si peneliti yang bersifat partisipatif. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan suatu gambaran yang mendalam mengenai psikososial perempuan berkerudung yang merokok. Penelitian kualitatif, memungkinkan peneliti mempelajari isu-isu tertentu secara mendalam dan mendetail, karena pengumpulan data tidak dibatasi pada kategori-kategori tertentu saja, Patton (dalam Poerwandari, 2011). Pendekatan kualitatf jelas tidak mengikat kodrat subjeknya, yaitu manusia sebagai pribadi yang berkembang sebagai keutuhan, manusia sebagai pusat orientasinya sendiri, dan manusia sebagai pemberi makna bagi ungkapan dirinya dalam keterjalinanya dengan beraneka situas dan selang-seling interaksinya. Tujuan penting dari penelitian kualitatif adalah diperolehnya pemahaman menyeluruh dan utuh tentang fenomena yang diteliti (Poerwandari, 2011) Penelitian
dilakukan
untuk
mengembangkan
pemahaman.
Penelitian
membantu mengerti dan menginterprestasi apa yang ada di balik peristiwa: latar belakang pemikiran manusia yang terlibat di dalamnya, serta bagaimana manusia
38 http://digilib.mercubuana.ac.id/
meletakkan makna pada peristiwa yang terjadi (Poerwandari, 2011). Dipilihnya pendekatan kualitatif dalam penelitian ini untuk memungkinkan peneliti memahami gejala-gejala yang sebagaimana dialami oleh subjek dan memahami proses-proses yang terjadi pada diri subjek tersebut. 3.2
Pengumpulan Data Sesuai dengan sifat penelitian kualitatif yang terbuka dan luwes, ada beberapa
metode pengumpulan data yang dapat digunakan dalam penelitian kualitatif (Poerwandari, 2011).
Dalam penelitian mengenai
psikososial
ini, peneliti
menggunakan metode pengumpulan data dengan metode observasi dan wawancara. 3.2.1
Observasi Observasi menjadi metode paling dasar dan palng tua dari ilmu-ilmu sosial,
karena dalam cara-cara tertentu kita selalu terlibat dalam proses mengamati (Poerwandari, 2011). Melakukan observasi mencakup belajar mengadakan observasi secara umum pada konteks atau subjek yang dipilih. Observasi memungkinkan peneliti memperoleh data tentang hal-hal yang karena berbagai sebab tidak diungkapkan oleh subjek penelitian secara terbuka dalam wawancara. Observasi diarahkan pada kegiatan memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul, dan mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut (Poerwandari, 2011).
39 http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.2.2 Wawancara Wawancara adalah percakapan dan tanya jawab yang diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu (Poerwandari, 2011). Bermaksud untuk memperoleh pengetahuan tentang makna-makna subjektif yang dipahami individu berkenaan dengan topik yang diteliti, dan bermaksud melakukan eksplorasi terhadap isu tersebut (Banister et al. dalam Poerwandari, 2011). 3.3
Alat Bantu Penelitian Dalam penelitian ini, yang akan digunakan dalam penelitian ini, sebagai
berikut: 1. Pedoman wawancara, digunakan agar wawancara yang dilakukan tidak menyimpang dari tujuan penelitian dan juga mengingatkan peneliti mengenai aspek-aspek yang harus dibahas, sekaligus menjadi daftar pengecek (checklist) apakah aspek-aspek tersebut telah dibahas atau ditanyakan. 2. Lembar pencatatan observasi, digunakan untuk mencatat kejadian lapangan secara lengkap dan mendetail. Mencatat kegiatan yang dilakukan dengan cara memperhatkan dan juga reaksi subjek selama wawancara berlangsung. 3. Informed consent atau lembar persetujuan, bertujuan agar peneliti yang dilakukan terhadap subjek tidak bersifat paksaan, karena subjek telah menyetujui bahwa dirinya dijadikan subjek dalam penelitian.
40 http://digilib.mercubuana.ac.id/
4. Recorder berguna sebagai alat bantu pada saat wawancara agar peneliti dapat berkonsentrasi di dalam proses wawancara. Memudahkan peneliti dalam menganalisis kembali hasil wawancara dan untuk memperoleh data yang sesuai dengan apa yang diungkapkan selama proses wawancara berlangsung. Penggunaan alat perekam digunakan atas izin dari subjek. Alat-alat tersebut diharapkan dapat membantu peneliti dalam memperoleh hasil penelitian yang lebih akurat dan relevan. 3.4
Teknik Pengambilan Subjek Penelitian Penelitian kualitatif tidak menekankan upaya generalisasi (jumlah) melalui
perolehan seampel acak, melainkan berupaya memahami sudaut pandang dan konteks subjek penelitian secara mendalam (Poerwandari, 2011). Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel bola salju/berantai, pengambilan sampel dilakukan secara berantai dengan meminta informasi pada orang yang telah diwawancarai atau dihubungi sebelumnya, demikian seterusnya (Poerwandari, 2011). Pada pengambilan subjek, peneliti mempunyai teman yang sesuai dengan karakteristik subjek, kemudian peneliti meminta teman tersebut untuk mengenalkan atau mencari informasi tentang teman lainnya yang mempunyai karakteristik tersebut.
41 http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.4.1 Karakteristik Subjek Perencanaan jumlah subjek pada penelitian ini akan membantu mempermudah peneliti dalam mencari subjek. Subjek yang direncanakan untuk digunakan dalam penelitian ini adalah tiga orang. Dalam penelitian ini subjek yang diteliti adalah subjek yang memenuhi karakteristik sebagai berikut : i.
Remaja berjenis kelamin perempuan
ii.
Remaja yang menggunakan kerudung dan merokok
3.5
Analisis Data Data penelitian kualitatif tidak berbentuk angka, tetapi lebih banyak berupa
narasi, deskripsi, cerita, dokumen tertulis dan tidak tertulis (gambar, foto) ataupun bentuk-bentuk non angka lainnya. Pedoman dan ide yang disampaikan merupakan saran atau petunjuk umum, dan peneliti harus menerapkannya dalam kesesuaiannya dengan situasi spesifik penelitiannya. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis tematik. Penggunaan analisis tematik memungkinkan peneliti menemukan ‘pola’ yang pihak lain tidak melihatnya secara jelas. Pola atau tema tersebut tampil seolah secara acak dalam tumpukan informasi yang tersedia. Setelah menemukan pola, lalu mengklasifikasi pola tersebut dengan memberi label, definisi atau deskripsi, Boyatzis (dalam Poerwandari, 2011). Analisis tematik merupakan proses mengode informasi, yang dapat menghasilkan daftar tema, model tema atau indikator yang kompleks. Tema tersebut secara minimal dapat mendeskripsikan
42 http://digilib.mercubuana.ac.id/
fenemona, dan secara maksimal memungkinkan interprestasi fenomena. Suatu tema dapat diidentifikasi pada tingkat termanifestasi, yakni secara langsung dapat terlihat. Suatu tema juga dapat ditemukan pada tingkat laten, tidak secara eksplisit terlihat, tetapi mendasari atau membayangi. 3.6
Pelaksanaan Penelitian Selama dalam masa penelitian, subjek tidak jarang mengajak peneliti untuk
pergi bersama dalam perkumpulannya. Peneliti sering ikut subjek ke suatu tempat dimana subjek sering berkumpul sehingga banyak teman-teman subjek yang lainnya kenal dengan peneliti namun, teman-temannya tidak mengetahui bahwa peneliti datang hanya ingin berobservasi. Sehingga peneliti dapat melihat dan dapat mengamati tentang apa yang dilakukan oleh subjek saat bersama teman-temannya. Saat bersama teman-temanya ada beberapa subjek yang melepas kerudungnya dan ada juga subjek yang tetap memakai kerudungnya. Subjek merasa bebas dalam melakukan sesuatu yang apa diinginkannya. Sedangkan saat peneliti bermain ke rumah subjek, ada beberapa subjek yang cukup akrab dengan keluarganya namun ada pula subjek yang cukup jauh dengan keluarganya. Sehingga kebanyakan subjek lebih suka berada diluar rumah dibandingkan dirumah. Selama masa penelitian, subjek cukup jelas menceritakan tentang hubungan interaksinya dengan keluarga, teman sebaya dan juga masyarakat. Subjek juga menceritakan tentang dirinya saat melakukan perilaku antisosial. Subjek merasa
43 http://digilib.mercubuana.ac.id/
bebas dalam mengekspresikan emosinya saat diteliti, karena subjek mempunyai kedekatan tersendiri dengan peneliti. Sehingga ada beberapa subjek yang sangat bersemangat untuk bercerita saat tidak dalam wawancara berlansgung.
44 http://digilib.mercubuana.ac.id/