BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1.
Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang
merupakan data berbentuk angka atau bilangan. Sesuai dengan bentuknya, data kuantitatif dapat diolah dan dianalisis menggunakan teknik analisis data. Data kuantitatif yang didapat berupa jumlah penjualan, biaya kegagalan internal, biaya kegagalan eksternal, dan beban promosi. Sedangkan sumber data yang didapat dalam penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan data yang diperoleh peneliti dari berbagai sumber yang telah ada dan secara tidak langsung dalam bentuk sudah jadi berupa bukti, catatan atau laporan historis. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id) dan Indonesian Capital Market Electronic Library, Gedung PT. Bursa Efek Jakarta berupa laporan keuangan tahunan perusahaan makanan dan minuman tahun 2007 hingga 2011.
3.2.
Penentuan Jumlah Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan makanan
dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2007 hingga 2011. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 16 perusahaan makanan dan minuman. Dalam penelitian ini, dasar penentuan jumlah sampel ini adalah sampel yang memiliki kelengkapan yang dibutuhkan. Metode penentuan sampel yang digunakan adalah purposive method yaitu metode penentuan yang dasar penentuan sampelnya
37
adalah tujuan penelitian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh biaya kegagalan internal, biaya kegagalan eksternal, dan beban promosi terhadap kinerja penjualan. Sehingga kriteria dari sampel yang digunakan adalah: 1. Perusahaan dalam industri makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2007 hingga 2011. 2. Perusahaan yang mencantumkan data biaya kegagalan internal, biaya kegagalan eksternal, dan beban promosi selama periode 2007 hingga 2011. Berdasarkan kriteria-kriteria tersebut didapatkan sampel berjumlah 3 perusahaan makanan dan minuman yang memenuhi kriteria. Penelitian ini akan meneliti 9 perusahaan. Berikut daftar nama-nama perusahaan yang akan dijadikan sampel dalam penelitian ini:
Tabel 3.1 Sampel Penelitian No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Nama Perusahaan PT. Mayora Indah Tbk. PT. Sekar Laut Tbk. PT. Sekar Laut Tbk. PT. Mayora Indah Tbk. PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. PT. Mayora Indah Tbk. PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. PT. Mayora Indah Tbk. PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk.
Tahun Laporan Keuangan 2007 2007 2008 2009 2009 2010 2010 2011 2011
38
1. PT. Mayora Indah Tbk. a. Tentang Perusahaan PT Mayora Indah Tbk atau Mayora Group adalah salah satu kelompok bisnis produk konsumen di Indonesia, yang didirikan pada tanggal 17 Februari 1977. Perusahaan ini telah tercatat di Bursa Efek Jakarta sejak tanggal 4 Juli 1990. Sejak pertama kali didirikan pada tahun 1977, PT Mayora Indah Tbk telah menjadi salah satu industri makanan penting di Indonesia. Sebagai hasil dari pertumbuhan negara di bidang ekonomi dan pergeseran pola konsumtif terhadap produk sosial yang lebih praktis, PT Mayora menawarkan pertumbuhan pesat selama bertahun-tahun. Untuk memenuhi tuntutan pasar yang semakin meningkat, PT Mayora Indah Tbk menjadi go public melalui Initial Public Offering (IPO) pada tahun 1990. Perusahaan berdomisili di Tangerang dengan pabrik berlokasi di Tangerang dan Bekasi. Kantor pusat perusahaan berlokasi di Gedung Mayora, Jl. Tomang Raya No. 21-23, Jakarta. Jumlah karyawan perusahaan dan anak perusahaan hingga saat ini sebanyak 5300 karyawan. Didukung oleh jaringan distribusi yang kuat, produk PT Mayora Indah Tbk tersedia di seluruh Indonesia dan beberapa negara seperti Malaysia, Thailand, Filipina, Vietnam, Singapura, Hong Kong, Arab Saudi, Australia, Afrika, Amerika dan Italia.
39
b. Produk-Produk Grup Mayora memproduksi beberapa lini produk, yakni: 1. Biskuit: Marie Roma, Slai O’Lai, Better, Sari Gandum, Danisa, Biskuit Kelapa, Malkist Crackers, dan Cream Crackers 2. Permen: Kopiko, Tamarin, dan Kis 3. Wafer dan Cokelat: Beng-Beng, Astor, Choki-Choki, Zuperrr Keju, Super...man!, Wafer Stick, dan Wafer Cream Chocolate. 4. Kopi: Torabika, Kopiko Brown Coffee, Kopiko Black Coffee, dan Kopiko White Coffee 5. Nutrisi : Energen dan Energen Oat Milk 6. Makanan Instan: Mi Gelas dan Super Bubur 7. Minuman: Vitazone, Teh Pucuk Harum, dan Kopiko 78°C
2. PT. Sekar Laut Tbk. a. Tentang Perusahaan Berdirinya PT Sekar Laut Tbk berawal dari sebuah usaha di bidang perdagangan produk kelautan di kota Sidoarjo, Jawa Timur pada tahun 1966. Kemudian berkembang menjadi usaha kerupuk
40
udang tradisional. Dengan kegigihan, usaha yang dirintis berkembang pesat dari industri rumah tangga menjadi perusahaan penghasil kerupuk. PT. Sekar Laut, Tbk didirikan pada 19 Juli 1976 dalam bentuk perseroan terbatas dan kemudian terdaftar resmi sebagai badan perusahaan di Departemen Kehakiman pada 1 Maret 1978. b. Produk-Produk Produk dibagi dalam beberapa lini, yaitu: 1. Kerupuk: Kerupuk Udang Panggang, FINNA Bawal Putih, FINNA Belida, FINNA Selada, FINNA Seladri, FINNA Bawang, FINNA Kentang, FINNA Nusantara Mini, FINNA Nasional, FINNA Delicious, FINNA Raseda, FINNA Oriental, FINNA Dua Menara, FINNA Classic, FINNA Gondang Pita, FINNA Intan, FINNA Nusantara, Toko Oei Krupuk Udang, dan Toko Oei Krupuk Ikan 2. Bumbu Masakan Instant: Bumbu Daging Lada Hitam, Bumbu Nasi Goreng, Bumbu Soto, Bumbu Gulai, Bumbu Bali, Bumbu Opor, Bumbu Rendang, Bumbu Rawon, Bumbu Rujak, Bumbu Lodeh, Bumbu Sayur Asam, Bumbu Tom Yum, Dan Bumbu Kare 3. Kacang Mente 4. Melinjo: Melinjo Udang dan Melinjo Manis
41
5. Beras dan biji-bijian lain: Jinten, ketumbar, beras merah, ketan hitam, jagung, kacang brene bor, ketan putih, kedelai putih, dan makaroni 6. Saos: Saos Tomat, Saos Ekstra Pedas, Saos Ayam Goreng, dan Saos Inasuki 7. Sarden: sardines saos tomat 8. Kue Gulung: kulit lumpia 9. Sambal: Sambal Terasi, Sambal Ijo, Sambal Bawang, Sambal Pedas, dan Sambal Ulek
3. PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. a. Tentang Perusahaan PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (Perseroan) berdiri pada tahun 1995. Pabrik pertama berlokasi di Blok W, Kawasan Industri Jababeka, Cikarang. Untuk memenuhi permintaan konsumen yang terus meningkat, Perseroan mengembangkan usahanya dengan mendirikan pabrik di Pasuruan pada tahun 2005. Besarnya permintaan masyarakat atas produk Sari Roti membuat Perseroan kembali membangun pabrik ketiga pada tahun 2008 yang juga berlokasi di Kawasan Industri Jababeka Cikarang. Kemudian disusul dengan pembangunan pabrik di Semarang, Medan dan Cikarang Barat pada tahun 2011.
42
Pada tahun 2012, Perseroan membangun 2 pabrik baru yang berlokasi di Palembang dan Makassar. Perseroan secara resmi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia dan menjual kepada publik pada tahun 2010. Pada tahun 2006 Perseroan mendapatkan sertifikat HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) yaitu sertifikat jaminan keamanan pangan sebagai bukti komitmen Perseroan dalam mengedepankan prinsip 3H (Halal, Healthy, Hygienic) pada setiap produk Sari Roti. Selain itu, seluruh produk Sari Roti telah terdaftar melalui Badan BPOM Indonesia dan memperoleh sertifikat Halal yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia. Sebagai produsen roti terbesar di Indonesia Perseroan telah meraih beragam penghargaan, antara lain Top Brand dan Top Brand for Kids sejak 2009 hingga sekarang, Marketing Award 2010, Original Brand 2010, Investor Award 2012, hingga penghargaan dari Forbes Asia. b. Produk-Produk Produk yang diproduksi oleh PT. Nippon Indosari Corpindo dibagi dalam 3 kategori, yaitu: 1. White Bread: Roti Tawar Spesial 6 Slices, Roti Tawar Keju, Sandwich Isi Cokelat, Sandwich Isi Krim Peanut, Roti Plain Rolls, Roti Burger Bun, Roti Tawar, Roti Tawar Gandum, Roti Tawar Kupas, Roti Tawar Kupas, Roti Tawar Coklat Chip, dan Roti Tawar Pandan.
43
2. Sweet Bread: Roti Isi Mix Fruit, Roti Isi Krim Coklat Vanilla, Roti Isi Krim Moka, Roti Isi Krim Keju, Roti Isi Krim Coklat, Roti Kasur Keju, Roti Sobek Isi Coklat Nanas, Roti Sobek Isi Coklat Blueberry, Roti Sobek Isi Coklat Sarikaya, Roti Sobek Isi Coklat Strawberry, Roti Sobek Isi Coklat Keju, Roti Sobek Isi Coklat, Roti Isi Chicken Teriyaki, Roti Isi Coklat, Roti Isi Keju, Roti Isi Kelapa, Roti Isi Coklat Keju, Roti Isi Sarikaya, Roti Isi Strawberry, dan Roti Isi Beef Barbeque. 3. Cakes: Chiffon Cup Cake Strawberry, Chiffon Cup Cake Pandan, dan Chiffon Cup Cake Coklat
3.3.
Metode Pengumpulan Sampel Dalam penelitian ini, metode pengumpulan sampel yang penulis tempuh
adalah: 1. Studi pustaka Studi pustaka dilakukan untuk memperoleh teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini. Teori-teori tersebut diperoleh dari literatur dan buku-buku, internet, dan jurnal yang terkait dengan topik dan permasalahan yang akan dibahas. 2. Dokumentasi Dokumentasi dilakukan untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, yaitu biaya kegagalan internal, biaya kegagalan eksternal, beban promosi, dan penjualan yang akan didapatkan dari laporan
44
keuangan tahunan perusahaan yang telah diaudit (audited annual reports) yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.
3.4.
Metode Analisis Data Teknik analisis data kuantitatif menggunakan statistik sebagai alat analisis
datanya (Sugiyono, 2013:206). Dalam penelitian ini, metode analisis yang digunakan yaitu metode analisis regresi linier berganda dengan bantuan SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 20.0.
3.4.1. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan statistik data berupa mean, sum, standar deviasi, variance, range, min, dan max serta untuk mengukur distribusi data apakah normal atau tidak dengan ukuran kurtosis dan skewness (Priyatno, 2012:38).
3.4.2. Pengujian Asumsi Klasik Uji asumsi klasik dilakukan untuk menguji apakah model regresi linier merupakan model yang baik. Model regresi yang baik haruslah memenuhi kriteria BLUE (Best Linear Unbiased Estimator) yaitu tidak bias, memiliki presisi tinggi, dan konsisiten. BLUE dapat dicapai bila memenuhi asumsi klasik. Syarat asumsi klasik, yaitu (1) terdistribusi secara normal, (2) tidak terjadi multikolinearitas, (3) tidak terjadi heteroskedastisitas, dan (4) tidak terjadi autokorelasi. Uji asumsi klasik terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi.
45
3.4.2.1.
Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah nilai residual yang dihasilkan dari regresi terdistribusi secara normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki nilai residual yang terdistribusi secara normal. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menguji normalitas data, antara lain metode grafik dan uji One Sample Kolmogorof Smirnov. Metode grafik dilakukan dengan melihat penyebaran titik-titik pada sumber diagonal pada grafik Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual. Dasar pengambilan keputusannya adalah: •
Jika titik- titik menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
•
Jika titik-titik menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal, menunjukkan pola distribusi tidak normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
Sedangkan uji One Sample Kolmogorov Smirnov dilakukan dengan melihat nilai signifikansi (Asymp.Sig 2-tailed). Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka nilai residual berdistribusi normal. Sebaliknya, jika nilai signifikansi kurang dari 0,05 maka nilai residual tidak berdistribusi normal.
3.4.2.2.
Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antarvariabel bebas (independent
46
variable). Pada model regresi yang baik, tidak terjadi korelasi antarvariabel bebas. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mendeteksi apakah terjadi masalah multikolinearitas, antara lain dengan: 1) Melihat nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Nilai yang umum dipakai untuk menunjukkan suatu model regresi bebas dari multikolinearitas, yaitu nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10 2) Membandingkan nilai koefisien determinasi individual (r2) dengan nilai determinasi secara serentak (R2) Jika r2 > R2 maka terjadi multikolinearitas dan jika r2 < R2 maka tidak terjadi multikolinearitas.
3.4.2.3.
Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda maka terjadi masalah heteroskedastisitas. Model regresi yang baik, yaitu homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas, antara lain uji Glejser, melihat pola titik-titik pada scatterplots regresi, dan uji koefisien korelasi Spearman’s rho. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode melihat pola titik-titik pada scatterplots regresi yang dilakukan dengan cara melihat grafik scatterplots antara ZPRED (Standardized Predicted Value) dengan
47
SRESID (Studentized Residual), ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y pediksi – Y sesungguhnya). Dasar pengambilan keputusan: •
Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka terjadi heteroskedastisitas.
•
Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
3.4.2.4.
Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ada korelasi antara kesalahan data yang satu dengan data yang lain dalam satu variabel. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi masalah autokorelasi. Ada beberapa metode untuk mendeteksi gejala autokorelasi, antara lain uji Durbin Watson (DW test), uji Langrage Multiplier (LM test), uji statistik Q, dan Run Test. Dalam penelitian ini penulis menggunakan uji Durbin Watson.
3.4.3. Analisis Regresi Linier Berganda Regresi linier berganda dilakukan untuk mengukur besarnya pengaruh antara dua atau lebih variabel independen terhadap satu variabel dependen
48
dan memprediksi variabel dependen dengan menggunakan variabel independen. (Priyatno, 2012:127) Dalam penelitian ini regresi linier berganda dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel biaya kegagalan internal, biaya kegagalan eksternal, dan beban promosi terhadap kinerja penjualan.
3.4.4. Uji Koefisien Determinasi Uji koefisien determinasi bertujuan untuk menguji seberapa besar pengaruh variabel independen secara bersamaan terhadap variabel dependen. Koefisien determinasi ditunjukkan dengan R2 (R Square). Akan tetapi karena variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah lebih dari 2, maka nilai koefisien determinasi dapat dilihat dari nilai adjusted R Square. Nilai koefisien determinasi mempunyai interval antara nol sampai satu (0 ≤ adjusted R2 ≤ 1), dan interpretasinya sebagai berikut: adjusted R2 = 0
berarti tidak ada hubungan antara X dan Y, atau model regresi yang terbentuk tidak tepat untuk meramalkan Y.
adjusted R2 = 1
berarti garis regresi yang terbentuk dapat meramalkan Y secara sempurna.
Semakin besar adjusted R2 (mendekati 1), semakin baik hasil untuk model regresi tersebut dan semakin kecil adjusted R2 (mendekati 0) maka variabel independen secara keseluruhan tidak dapat menjelaskan variabel dependen.
49
3.5.
Uji Hipotesis Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linear berganda
dengan tingkat keyakinan sebesar 95% atau tingkat signifikansi sebesar 5%.
3.5.1. Uji Statistik F Uji F digunakan untuk mengetahui apakah secara bersama-sama variabel independen (variabel bebas) yang dimasukkan dalam model berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (variabel terikat). Dalam hal ini untuk mengetahui apakah variabel biaya kegagalan internal, biaya kegagalan eksternal, dan beban promosi secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap kinerja penjualan. Pengujian menggunakan tingkat signifikan 5%, yang artinya peluang memperoleh kesalahan maksimal 5%. Dengan kata lain, penulis percaya bahwa 95% keputusan adalah benar.
Dasar pengambilan keputusan: •
Berdasarkan perbandingan F hitung dan F tabel Jika F hitung < F tabel, maka H0 diterima sehingga dapat dikatakan bahwa semua variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. F hitung > F tabel, maka H0 ditolak sehingga dapat dikatakan bahwa semua variabel independen secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.
50
•
Berdasarkan signifikansi Jika signifikansi > 0,05 maka H0 diterima sehingga dapat dikatakan bahwa semua variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Jika signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak sehingga dapat dikatakan bahwa
semua
variabel
independen
secara
bersama-sama
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.
3.5.2. Uji Statistik t Uji t digunakan untuk mengetahui apakah secara parsial variabel independen berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap variabel dependen. Dalam hal ini untuk mengetahui apakah secara parsial variabel biaya kegagalan internal, biaya kegagalan eksternal, dan beban promosi berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap kinerja penjualan. Pengujian menggunakan tingkat signifikansi 5% (0,05), yang artinya peluang memperoleh kesalahan maksimal 5%. Dengan kata lain, penulis percaya bahwa 95% keputusan adalah benar.
Dasar pengambilan keputusan: •
Berdasarkan perbandingan t hitung dan t tabel Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima sehingga dapat dikatakan bahwa variabel independen secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.
51
Jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak sehingga dapat dikatakan bahwa variabel independen secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. •
Berdasarkan signifikansi Jika signifikansi > 0,05, maka Ho diterima sehingga dapat dikatakan bahwa variabel independen secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Jika signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak sehingga dapat dikatakan bahwa variabel independen secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.
3.6.
Metode Penyajian Data Metode penyajian data yang penulis gunakan adalah data sampel yang telah
diolah kemudian disajikan dan digambarkan dalam bentuk tabel dan grafik atau diagram kemudian dijelaskan dalam bentuk deskripsi atas hasil analisis yang dilakukan.
3.7.
Operasionalisasi Variabel
Variabel- variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1. Variabel Independen (variabel bebas) Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono, 2013:59).
52
Variabel independen, dalam penelitian ini yaitu: a. Biaya kegagalan internal (internal failure cost) adalah biaya yang terjadi ketika kualitas yang rendah ditemukan sebelum sampai di tangan pelanggan. Komponen biaya kegagalan internal yang diambil hanya komponen yang terdapat dalam laporan keuangan seperti barang rusak. b. Biaya kegagalan eksternal (external failure cost) adalah biaya yang terjadi ketika kualitas yang rendah ditemukan setelah samapai di tangan pelanggan. Komponen biaya kegagalan eksternal yang diambil hanya komponen yang terdapat dalam laporan keuangan seperti retur penjualan dan klaim ekspor. c. Beban promosi adalah sejumlah dana yang dialokasikan oleh perusahaan untuk pelaksanaan kegiatan promosi perusahaan. Beban promosi dalam penelitian ini dapat dilihat dari beban penjualan dalam laporan keuangan perusahaan. 2. Variabel Dependen (variabel terikat) Menurut Sugiyono (2013:59), variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu kinerja penjualan yang dapat dilihat dari data penjualan bersih perusahaan. Kinerja penjualan adalah keseluruhan jumlah pendapatan yang didapat dari hasil penjualan produk yang telah terjual dipasaran.
53
Hubungan antara variabel-variabel penelitian secara skematis ditunjukkan dalam gambar sebagai berikut:
Gambar 3.1. Hubungan antara Variabel
54