BAB 3 ANALISIS SISTEM
3.1.Sejarah Sekolah Sekolah Kristen Kanaan yang berlokasi di JL. Kran Raya No. 7 (Kemayoran Jakarta Pusat) merupakan sebuah lembaga pendidikan formal di bawah naungan Yayasan Kanaan Jakarta, yang merupakan mitra dari Gereja Yesus Sejati untuk memberikan pelayanan dalam bidang pendidikan. Sampai saai ini Sekolah Kristen KanAan telah memiliki beberapa cabang selain di Jakarta, yaitu di Tangerang, Cianjur, Semarang, Banjarmasin, dan Pontianak, serta dua sekolah dengan nama Kanaan Global School yang memiliki kurikulum Nasional Plus yang berada di Jambi dan di Jakarta. Untuk Sekolah Kristen Kanaan yang di cabang Jakarta sendiri berdiri secara resmi pada tanggal 15 Januari 1970 dengan jenjang pendidikan yang pada awalnya mulai dari Kelompok Bermain (KB), Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Namun seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan sekolah serta kebutuhan masyarakat, maka pada tanggal 10 November 1986 sekolah menambah jenjang pendidikan sampai dengan Sekolah Menengah Atas (SMA). Sehingga sampai dengan saat ini Sekolah Kristen Kanaan memiliki jenjang pendidikan dari KB hingga SMA dengan status “Disamakan” dari Departemen Pendidikan Nasional dengan kurikulum Pendidikan Nasional Indonesia. Namun untuk selanjutnya untuk mengikuti perkembangan jaman tentang teknologi dan komunikasi, rencanya sekolah ini akan memanbah satu jenjang pendidikan yang baru yaitu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan jurusan multimedia di awal tahun ajaran baru yang akan datang (2012/2013).
58 3.2. Visi dan Misi 3.2.1. Visi Sekolah Menyelenggarakan
pendidikan
berkualitas
yang
berlandaskan
nilai-nilai
Kristiani. 3.2.2.
Misi Sekolah Menjadi sekolah Kristen terkemuka yang mengembangkan potensi siswa secara
optimal, berbudi pekerti luhur dan mampu berperan dalam masyarakat global. 3.3.Struktur Organisasi Di dalam suatu sekolah sudah pasti terdapat struktur organisasi yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan aktivitas-aktivitas di sekolah tersebut. Struktur organisasi SMA Kanaan Jakarta : Direktur
Bag. Umum
Kepala Sekolah
Bag. Keuangan
Wakil Kepala Sekolah Bag.Administrasi
Wakil Kepala Sekolah Bag.Kurikulum
Wakil Kepala Sekolah Bag.Kesiswaan
Bag. Personalia
Wali Kelas
Guru
Sumber: Data SMA Kanaan Jakarta (2012) Gambar 3.1 Struktur Organisasi Sekolah Kristen Kanaan Jakarta
59 3.4.Tugas dan Wewenang Struktur organisasi perusahaan membantu dalam memberikan deskripsi kerja yang akan dilakukan: 1. Direktur Tugas dari Direktur adalah :
Bersama dengan tim pendidikan, HRD, keuangan merumuskan tujuan (jangka pendek dan jangka panjang), rencana dan kebijakan umum sekolah untuk memberikan arah dan pedoman bagi jalannya pendidikan di sekolah
Mengikuti rapat koordinasi dengan semua tim secara periodic guna membahas hasil pelaksanaan kegiatan sekolah, masalah-masalah yang dihadapi, dan tindak lanjut yang diperlukan.
Mengikuti semua instruksi dan pedoman yang telah diteteapkan dan mengevaluasi kegiatan operasional sekolah pada periode yang ditentukan
Membuat laporan evaluasi operasional sekolah
Menjalin komunikasi dan koordinasi kerja yang efektif dalam sekolah dan embangun tim kerja yang baik antar tim di sekolah
Menentukan tujuan masing-masing fungsi tim sekolah berdasarkan tujuan dan perencanaan sekolah dan mengambil keputusan penting yang menyangkut pengelolaan operasional sekolah
Mewakili sekolah dalam kegiatan-kegiatan khusus yang penting dalam hubungan dengan pihak eksternal
Mengawasi penyeleksian dan penempatan kepala tim sekolah dalam organisasi sekolah
60
Mengawasi pengeluaran operasional sekolah dan mengambil tindakan perbaikan jika ditemukan adanya penyimpangan terhadap anggaran yang ditetapkan
Menerima laporan keuangan dan hasil operasional sekolah, mengevaluasi, dan menggunakannya untuk pengambilan keputusan bagi pengembangan sekolah
Melaksanakan tugas-tugas lain yang berhubungan dengan jabatannya sesuai penugasan yang diberikan
Berwenang untuk mengatur operasional sekolah berjalan sesuai dengan prosedur dan kebijakan sekolah
Memberikan
teladan,
memimpin
sekolah,
mengusahakan
kemajuan,
perkembangan sekolah sesuai dengan target, visi, misi dan nilai-nilai Kristiani
Melakukan
perbaikan
berkelanjutan
sebagai
salah
satu
langkah
pengembangan dan profesionalisme
Berkarakter positif, beretika baik, berpenampilan rapi, sopan, dan bersahaja
2. Bagian Umum Tugas Bagian Umum adalah : •
Membuat Program Tahunan/Semester; koperasi sekolah, kantin, satpam, petugas kebersihan, lokasi sekolah
•
Membuat proposal Kegiatan Bidang Umum
•
Mengontrol keadaan umum sekolah seluruh jenjang
•
Bertanggung jawab atas sarana dan alat-alat kegiatan sekolah
61 •
Menginventarisasi
seluruh
harta
kekayaan
sekolah
perjenjang
dan
merangkum keseluruhan. •
Menyeleksi semua permintaan Kasek jenjang bersama bidang yang lain.
•
Membuat jadwal kegiatan kerja pegawai kebersihan dan mengatur mutasi pegawai kebersihan/satpam
•
Bersama petugas kepolisian mengatur Satpam
•
Bersama Kasek dan bidang yang terkait membuat cetakan-cetakan yang diperlukan misal : brosur sekolah, buku tabungan dan lain lain
•
Mengawasi kegiatan koperasi sekolah dan kantin
•
Memeriksa
setiap bulan
laporan pengambilan dan penjualan barang di
koperasi sekolah. •
Mengawasi keseluruhan fasilitas sekolah, bila ada yang kurang memenuhi syarat mengatur tenaga untuk membetulkan.
•
Mengawasi kebersihan sekolah dan di lingkungannya
•
Mengatur tempat parkir, tempat sampah dan lain lain
•
Mengurus pembayaran telepon, listrik, air dan lain lain
•
Mengikuti rapat kerja tahunan Yayasan
•
Membuat laporan kerja ke Pengurus Yayasan setiap akhir bulan, dikumpulkan bulan berikutnya setiap tanggal 5
3. Bagian Keuangan Tugas dari Bagian Keuangan adalah : •
Membuat rangkuman pemasukan/pengeluaran uang setiap tanggal 15 dan membuat rekap keuangan seluruh jenjang
62 •
Membuat neraca keuangan setiap akhir tahun
•
Membuat perencanaan kenaikan uang sekolah dan membuat laporan penerimaan uang PSB ( Penerimaan Siswa Baru )
•
Membukukan seluruh keuangan sekolah dan menghitung serta membayar gaji serta transport pegawai
•
Bertanggung jawab atas pemasukan dan pengeluaran uang
•
Bila akan mengeluarkan uang berunding dulu dengan bidang terkait dan disetujui Yayasan.
•
Mengusulkan draft-draft kenaikan gaji pegawai
sesuai keuangan dan
disetujui Yayasan. •
Membuat perbandingan keuangan dengan 3 tahun yang lalu
•
Merahasiakan gaji pegawai.
•
Proposal yang diajukan oleh Kasek harus disetujui oleh bidang terkait dan Pengurus Yayasan baru bisa diuangkan.
•
Memeriksa setiap bulan laporan kegiatan keuangan koperasi dan keuangan lainnya
•
Membuat laporan keuangan ke Pengurus Yayasan setiap akhir bulan, dikumpulkan bulan berikutnya setiap tanggal 5.
4. Bagian HRD/Sekretariat Tugas Bagian HRD/Sekretariat adalah : a. Sekretariat •
Mengarsipkan surat masuk/keluar dan membuat surat ke instansiinstansi/pribadi-pribadi/organisasi lain
63 •
Mengarsipkan data ijin sekolah dan mengarsipkan data inventaris sekolah
•
Mengarsipkan laporan - laporan : laporan keuangan sekolah, laporan bidang, laporan Kasek
•
Membuat surat pengangkatan /kontrak/tugas dan lain lain
•
Membuat rangkuman laporan bidang dan Kasek untuk dilaporkan ke Pengurus Yayasan setiap akhir bulan.
•
Bertanggung jawab atas arsip-arsip Yayasan
b. HRD •
Menerima pegawai, wawancara, seleksi, test dan lain lain
•
Mengusulkan peningkatan mutu SDM ke Pengurus Yayasan
•
Memberikan surat peringatan pada pegawai yang melanggar tata tertib sekolah.
•
Menghitung hari hadir, hari cuti, terlambat, absen dan lain lain
•
Membuat buku induk pegawai
•
Membuat rekap surat pengangkatan/kontrak/percobaan pegawai untuk ditanda tangani Ketua Yayasan.
•
Membuat rekap pegawai di seluruh jenjang berdasarkan lamanya tahun kerja /banyak jam mengajar
•
Membuat program mutasi guru/pegawai bersama Bidang Pendidikan.
•
Membuat peraturan pegawai
•
Membuat uraian kerja pegawai dan memantau pelaksanaannya serta mengevaluasi pekerjaan pegawai.
64 •
Mengusulkan dengan proposal semua keperluan pegawai misal: seragam guru dan lain lain
•
Bertanggung jawab atas data-data kepegawaian.
•
Bekerja sama dengan Bidang Pendidikan untuk menerima guru/pegawai baru
•
Menetapkan cuti pegawai dan mengadakan pelatihan-pelatihan untuk pegawai bersama Bidang Pendidikan.
•
Menyelesaikan perselisihan pegawai dan mengatasi semua persoalan yang ada hubungannya dengan pegawai misal : PHK dan lain lain.
5. Kepala Sekolah Tugas dar Kepala Sekolah adalah : o membuat
Program
Kerja Sekolah
serta
mengorganisasikan
dan
mengarahkan kegiatan sekolah; o melaksanakan pengawasan dan pengendalian aktivitas sekolah serta melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan Program sekolah; o mengadakan dan memimpin rapat dan menentukan kebijaksanaan sekolah o mengatur proses pembelajaran; o mengatur Organisasi Siswa Intra Sekolah ( OSIS ) dibantu Wasis; o mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat. o menyelenggarakan administrasi sekolah, antara lain :administrasi siswa, administrasi kepegawaian / ketenagaan, administrasi perlengkapan / sarana
prasarana
,administrasi
kuangan
/
RAPBS
,administrasi
65 kurikulum, administrasi kantor, administrasi perpustakaan, administrasi laboratorium, administrasi ruang ketrampilan / kesenian o melaksanakan supervisi mengenai :kegiatan belajar mengajar, kegiatan bimbingan dan penyuluhan / bimbingan karir, kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan ketatausahaan, kegiatan kerja sama dengan masyarakat. 6. Wakil Kepala Sekolah Bagian Kurikulum Wakil Kepala Sekolah bagian kurikulum membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
Menyusun perencanaan kebutuhan guru
Mengkoordinir program pengajaran & pengembangannya
Menyusun pembagian tugas guru ( perwalian, upacara bendera ), jadwal pelajaran, menyusun jadwal evaluasi belajar / Semester I, II, dan kalender kegiatan sekolah
Mengkoordinir pelaksanaan ulangan umum / Semester I, II, pelaksanaan rapat kerja guru, penyusunan daftar buku pegangan guru & siswa, pengembangan kurikulum dan laporan pelaksanaan pengajaran secara berkala ( Misalnya : nilai-nilai, soal-soal, dsb)
Merencanakan dan mengkoordinir program perbaikan dan pengayaan serta program Remedial Teaching
Merumuskan kriteria : kenaikan kelas, penjurusan, dan kelulusan
Membantu Kepala Sekolah melaksanakan supervisi
Menindaklanjuti hasil analisa ketercapaian target kurikulum dan daya serap / ketuntasan dan kopetensi
66
Mengatur penyimpanan & pemeliharaan arsip yang berhubungan dengan hasil penilaian & pembelajaran.
Memasyarakatkan & mengembangkan kurikulum
7. Wakil Kepala Sekolah Bagian Administrasi Wakil Kepala Sekolah bagian Administrasi membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
Menyusun perencanaan kebutuhan karyawan dan mengatur pengelolaan Buku Induk Kepegawaian, Daftar Urut Kepangkatan ( DUK )
Mengatur pelaksanaan registrasi dan kearsipan kepegawaian dan menyiapkan format kepegawaian ( misal : cuti, kehadiran, izin, dsb )
Memproses penilaian guru dan mengawasi serta mengadministrasikan kehadiran guru dan karyawan
Mengadministrasikan cuti melahirkan dan mengatur cuti karyawan
Menyusun RAPBS bersama Kasek dan Wakil yang lain
Mengurusi administrasi keuangan sekolah dan mengawasi pelaksanaan kesekretarisan / tata usaha, karyawan serta melaksanakan inventarisasi Sarpras & pengawasan
Menyusun kebutuhan dan pengawasan Sarpras serta membantu pelaksanaan supervisi
Mengawasi pelaksanaan 7 K ( Keamanan, Kebersihan, Ketertiban, Keindahan, Kekeluargaan, Kerindangan, dan Kesehatan ).
8. Wakil Kepala Sekolah Bagian Kesiswaan Wakil Kepala Sekolah bagian Kesiswaan membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
67
Menyusun
program
kerja
pembinaan
siswa
dan
mengkoordinir
pelaksanaannya
Mengkoordinir pelaksanaan pemilihan pengurus OSIS
Membimbing dan mengarahkan kegiatan OSIS serta membina kepengurusan OSIS
Mengkoordinir perencanaan dan pelaksanaan kegiatan luar sekolah ( lomba, kegiatan, kunjungan belajar )
Mengkoordinir kegiatan upacara bendera dan pelaksanaan ekstrakurikuler
Mengawasi & mengadministrasikan kehadiran siswa ( melalui Wali Kelas )
Bekerja sama dengan guru BK, Wali Kelas & guru mata pelajaran dalam menangani kasus siswa
Mengkoordinir pelaksanaan MOS
Pengawasan atas pelaksanaan disiplin siswa di sekolahdan mengkoordinir pelaksanaan piket guru
Bersama dengan semua guru melakukan bimbingan perilaku siswa agar sopan, etis proaktif, toleransi dan kooperatif
9. Wali Kelas Wali Kelas membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut : o Pengelolaan Kelas o Penyelenggaraan Administrasi kelas seperti : denah tempat duduk siswa, papan absensi siswa, daftar pelajaran kelas, daftar piket kelas, buku absensi siswa, buku kegiatan belajar mengajar o Penyusunan / pembuatan statistik bulanan siswa dan database iventarisasi siswa
68 o Pengisian daftar kumpulan nilai siswa ( legger ) dan pembuatan catatan khusus tentang siswa / peta siswa serta pencatatan mutasi siswa o Pengisian dan pembagian buku Laporan Pendidikan ( Rapor ) o Bertindak selaku pembimbing dan pembina kelas untuk membina dan mengawasi disiplin kelas daniventaris kelas 10. Guru Guru bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dan mempunyai tugas melaksanakan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien, Tugas dan tanggung jawab seorang guru meliputi :
Membuat program pengajaran / rencana kegiatan belajar mengajar semester / tahunan dan satuan pelajaran ( persiapan mengajar )
Melaksanakan kegiatan pembelajaran dan penilaian hasil belajar semester / tahunan
Mengisi daftar nilai siswa dan melaksanakan analisis hasil evaluasi belajar
Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan
Melaksanakan kegiatan membimbing siswa dalam kegiatan proses belajar mengajar dan mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum
Melaksanakan tugas tertentu di sekolah, atas permintaan Kepala Sekolah
Mengadakan Pengembangan di setiap bidang pengajaran yang menjadi tanggung jawabnya
Membuat Lembar Kerja Siswa ( LKS ) dan membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar masing-masing siswa
69
Meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai pelajaran, dan mengawasi kebersihan ruang kelas dan ruang praktikum serta mengelola ketertiban kelas selama proses pembelajaran
3.5.Sistem yang Berjalan 3.5.1. Sistem Pembelajaran yang Berjalan Sistem pembelajaran yang sedang berjalan di SMA Kanaan ini kurang lebih sama dengan sekolah lain pada umumnya, yaitu pertama kali guru-guru di Sekolah Kanaan masing-masing membuat suatu standar nilai ketuntasan suatu mata pelajaran yang nantinya akan menjadi sebuah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) mata pelajaran. KKM ini selanjutnya diserahkan kepada Kepala Sekolah untuk dicek, apabila sekiranya sudah baik maka Kepala Sekolah akan menyetujuinya dan menyerahkannya ke Wakil Kepala Sekolah bagian kurikulum untuk bahan patokan standard penilaian. Bersamaan dengan itu Wakil Kepala Sekolah bagian kesiswaan melakukan pendataan tentang siswa-siswi dan guru yang nantinya akan digunakan untuk bahan untuk menbagi siswa-siswi ke dalam kelas tertentu ditambah dengan seorang wali kelas masing-masing di setiap kelas. Data kelas yang sudah dibuat itu lalu diserahkan ke Wakil Kepala Sekolah bagian kurikulum sebagai bahan untuk membuat jadwal pelajaran pada periode tersebut. Selanjutnya jadwal pelajaran tersebut diberikan kepada guru-guru sebagai pedoman jam mengajar siswa. Untuk selanjutnya guru-guru melakukan kegiatan belajar mengajar secara rutin sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan, dan di setiap jam mengajarnya guru melakukan pengecekan terhadap kehadiran siswa, memberikan tugas, dan kuis sesuai dengan materi dan kurikulum yang ada saat itu. Disini yang bertugas untuk membuat soal kuis dan materi tugas tentunya adalah guru yang bersangkutan.
70 Seperti pada umumnya di sebuah sekolah pasti ada yang namanya ujian, dimana ujian tersebut dibagi menjadi 2 yaitu ujuan tengah semester dan ujian akhir semester. Dan yang bertugas untuk membuat jadwal ujian sekolah adalah Kepala Sekolah, sedangkan yang membuat soal ujian adalah guru yang bersangkutan dan selanjutnya akan dicek kembali oleh Wakil Kepala Sekolah bagian kurikulum. Setelah siswa melakukan ujian, guru yang bersangkutan juga bertugas untuk memeriksa dan memberikan penilaian akan hasil ujian siswa, dibantu dengan alat scan dikarenakan semua soal ujian di sekolah ini berupa pilihan ganda guna mengacu pada Ujian Nasional yang diberikan oleh pemerintah adalah smua berupa pilihan ganda. Setelah mendapat hasil nilai ujian tersebut, guru mengumpulkan nilai siswa dinilai dari keaktifan, kehadiran, nilai kuis, nilai tugas, nilai ujian tengah semester, dan nilai akhir semester dari masing-masing siswa. Nilai yang sudah terkumpul tersebut selanjutnya diserahkan ke Wakil Kepala Sekolah bagian administrasi untuk dimasukkan datanya ke SAS (Sistem Administrasi Sekolah) online. SAS online ini merupakan sebuah sistem penilaian sekolah dari Dinas Pendidikan. Setelah diproses oleh SAS online, nilai akhir siswa akan keluar dan dapat dicetak oleh pihak sekolah, untuk selanjutnya akan diserahkan ke masing-masing siswa di tengah dan akhir semester. Dan sselanjutnya apabila siswa dan siswi sudah menginjak kelas XII maka akan mengikuti Ujian Nasional, dan apabila dapat melewati batas minimal nilai yang sudah ditentukan maka siswa tersebut akan dinyatakan lulus. Apabila tidak siswa dapat mengikuti ujian paket C untuk bisa melanjutkan ke jenjang selanjutnya. Selain kegiatan pembelajaran tersebut, masih ada sistem tentang penyampaian informasi dari pihak sekolah ke siswa-siswi. Saat ini prosesnya yang sedang berjalan
71 adalah ketika ingin memberikan pengumuman yang bersifat umum dan siswa masih di lingkungan sekolah, Kepala Sekolah akan memberikan pengumuman secara langsung melalui pengeras suara yang sudah ada di setiap kelas. Dan apabila pengumuman itu bersifat tidak umum, pengumuman akan disampaikan ke setiap kelas diwakili oleh wali kelas masing-masing, Lalu apabila siswa sedang idak berada di lingkungan sekolah, pihak sekolah akan memberikan pengumuman melalui pesan singkat (sms) ke organisasi inti kelas (ketua kelas, wakil ketua kelas, bendahara, sekretaris) untuk selanjutnya akan diteruskan ke siswa-siswi lainnya. Untuk lebih jelasnya, berikut activity diagram dari sistem pembelajaran yang sedang berjalan :
72
Sumber : Hasil wawancara Wakil Kepala Sekolah bagian Kesiswaan SMA Kanaan Jakarta Gambar 3.2 Activity Diagram Sistem Pembelajaran yang Berjalan
73 3.5.2.Sistem Penilaian yang Berjalan Sistem penilaian yang sedang berlaku di sekolah ini adalah : 1. SAS Online Merupakan sistem penilaian dari pemerintah, dimana pihak sekolah hanya mengingput data-data nilai seperti nilai kehadiran, nilai kuis, tugas, ujian tengah semester dan ujian akhir semester dan selanjutnya pemrosesan nilai akhir dilakukan di sistem pusat. Pihak sekolah pada akhirnya hanya menerima nilai akhirnya saja, tanpa melakukan proses perhitungan nilai. 2. Penilaian sekolah a. Standar kenaikan kelas Sebagai standard untuk kenaikan kelas, sekolah ini menggunakan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) sendiri, dimana KKM ini telah ditetapkan oleh para guru mata pelajaran yang bersangkutan di setiap periode pembelajaran. Dan untuk setiap siswa harus memnuhi standard nilai tersebut dengan batasan minimal 3 nilai yang berada di bawah KKM untuk dapat naik ke kelas selanjutnya. b. Standar penjurusan IPA/IPS Untuk dapat masuk ke jurusan IPA, nilai mata pelajaran IPA yaitu fisika, kimia dan biologi tidak boleh ada satupun yang dibawah nilai KKM. Sedangkan untuk dapat masuk ke jurusan IPS, nilai mata pelajaran IPS yaitu geografi, ekonomi dan sosiologi tidak boleh ada satupun yang berada di bawah nilai KKM c. Standar kelulusan
74 Untuk standar kelulusan sendiri, nilai akhir yang ditentukan pemerintah adalah 4,00 , sedangkan nilai akhir yang ditentukan oleh sekolah adalah 5,5. Nilai akhir itu sendiri diperoleh dari hasil nilai sekolah dan nilai ujian nasional dengan komposisi : Nilai Sekolah (NS) = (40% x rata-rata nilai raport semester 3,4,5) + (60% nilai Ujian Sekolah)
Nilai Akhir (NA) = (40% x NS) + (60% xNilai Ujian Nasional)
Ujian Sekolah dan Ujian Nasional yang diujikan antara lain : a) Jurusan IPA Mata pelajaran yang diujikan : bahasa Indonesia, bahasa Inggris, matematika, fisika, kimia, dan biologi b) Jurusan IPS Mata pelajaran yang diujikan : bahasa Indonesia, bahasa Inggris, matematika, ekonomi, sosiologi dan geografi 3.6. Hasil Wawancara dan Kuisioner 3.6.1. Wawancara 3.6.1.1. Profil Narasumber Dalam pengambilan informasi dengan menggunakan teknik wawancara kali ini, dilakukan terhadap : a)
Ibu Dra.Sorta Lucyana Pakpahan sebagai Wakil Kepala Sekolah bagian Kurikulum SMA Kanaan Jakarta
75 Selain menjabat sebagai Wakil Kepala Sekolah bagian Kurikulum, Ibu Sorta yang kelahiran 2 November 1967 ini juga merupakan seorang guru bidang studi Pkn ( kelas X dan XI ) dan Sosiologi (kelas XI dan XII). Peran beliau juga sangat besar dilihat dari pengalaman kerjanya yang terbilang lama di sekolah ini yaitu dimulai dari 17 Juli 1995 sampai sekarang. Adapun alasan dipilihnya Ibu Sorta sebagai narasumber kali ini dikarenakan dari pihak sekolah yang memberikan kepercayaan dan kewenangan kepada beliau sebagai wakil dari sekolah untuk dimintai informasi tentang sekolah 3.6.1.2. Hasil Wawancara 1. Bagaimanakah sistem pembelajaran di SMA Kanaan Jakarta saat ini? Jawab : Sistem pembelajaran di sekolah ini tentunya berdasarkan kurikulum pemerintah yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Terpadu (KTSP), dan juga pengembangannya disesuaikan dengan kemampuan dan cirik khas dari sekolah. 2. Bagaimana sistem penilaian di sekolah ini? Jawab : Sistem penilaian sekolah sekarang sudah menggunakan SAS online, dimana pihak sekolah hanya menginputkan data nilai seperti nilai ujian, kuis dan penilaian tentang tingkah laku siswa ke sistem SAS online. Dimana terlebih dahulu diberikan hak akses berupa username dan password kepada Wakil Kepala Sekolah bagian Administrasi, bagian Tata Usaha, Wakil Kepala Sekolah bagian Kurikulum dan kepala Sekolah untuk dapat memasuki website SAS online tersebut. Lalu SAS online yang akan memproses nilai siswa, kita hanya akan menerima hasil akhirnya saja.
76 3. Bagaimanakah komunikasi yang berjalan antara siswa dan guru di sekolah ini? Jawab : Komunikasi antara siswa dan guru sudah cukup baik, dimana setiap guru memberikan kesempatan bagi setiap siswa untuk mengungkapkan pertanyaan di kelas. Lalu untuk diluar kelas biasanya siswa berkomunikasi dengan guru melalui email atau telepon. 4. Apakah ada interaksi antara guru dan siswa pada saat libur sekolah? Jawab : Biasanya kalo sedang libur kenaikan kelas tidak ada karena ingin memberikan kesempatan bagi siswa untuk dapat menikmati masa liburnya. Tetapi untuk libur lainnya seperti libur karena kelas XII sedang mengikuti Ujian Nasional biasanya sebelum libur para guru terlebih dulu memberikan tugas untuk dikerjakan pada saat liburan. 5. Adakah kesulitan dalam proses pembelajaran selama ini? Jawab : Kesulitan yang terjadi di sekolah ini sepertinya sangat umum terjadi di setiap sekolah, dimana para siswanya kurang termotivasi (malas) untuk membaca atau mempelajari materi pelajaran sekolah. 6. Pernah kah ibu mendengar tentang e-learning? Bagaimana tanggapan ibu jika sekolah ini diterapkan sistem e-learning? Jawab : Pernah, e-learning menurut saya sangat berdampak positif untuk mendukung sistem pembelajaran sekolah, jika sekolah ini menerapkan e-learning saya setuju.
77 Tetapi mungkin dalam penerapannya akan mengalami kendala seperti kurangnya sumber daya manusia yang menguasai teknologi tersebut. 3.6.2.
Hasil Kuisioner
3.6.2.1. Populasi Sekolah Populasi di SMA Kanaan Jakarta saat ini periode 2011/2012 : a)
Siswa Kelas
Laki-laki
Perempuan
Total
X
29
23
52
XI IPA
3
17
20
XI IPS 1
14
11
25
XI IPS 2
15
10
25
XII IPA
8
8
16
XII IPS 1
11
13
24
XII IPS 2
12
10
22 184
Total
Namun untuk metode kuisioner ini hanya diberikan kepada siswa dan siswi yang berada pada kelas X dan XI saja dengan total 122 siswa, dikarenakan siswa dan siswi kelas XII tidak bisa dimintai penilaian mengingat sedang dipersiapkan untuk konsentasi menghadapi Ujian Nasional b) Guru Jabatan
Jumlah
Guru
22
Karyawan
8
78
3.6.2.2.
Kepala Sekolah
1
Total
31
Hasil Kuisioner Siswa
1. Apakah anda memiliki komputer atau laptop? a. Ya b. Tidak Jawaban
Jumlah
Persentase
Ya
83
68%
Tidak
39
32%
Tidak 32% Ya Tidak Ya 68%
2. Adakah jaringan internet di rumah anda? a. Ya b. Tidak Jawaban
Jumlah
Persentase
Ya
65
68%
Tidak
57
32%
Tidak 47% Ya 53%
3. Seberapa sering anda menggunakan internet? a. < 1 kali dalam seminggu b. 1-3 kali seminggu c. > 3 kali seminggu
Ya Tidak
79 Jawaban
Jumlah
Persentase
<1 kali dalam seminggu
24
20%
1-3 kali seminggu
41
46%
>3 kali seminggu
57
34%
> 3 kali seminggu 34%
< 1 kali seminggu 20%
< 1 kali seminggu 1-3 kali seminggu > 3 kali seminggu
1-3 kali seminggu 46% 4. Dimanakah anda biasanya mengakses internet? a. Rumah b. Warnet c. Sekolah d. Lainnya, sebutkan : ................... Jawaban
Jumlah
Persentase
Rumah
67
55%
Warnet
35
29%
Sekolah
13
11%
Lainnya
6
5%
Lainnya 5% Sekolah 11% Warnet 29%
Rumah 55%
Rumah Warnet Sekolah Lainnya
5. Menurut anda, seberapa besar manfaat internet bagi kebutuhan pendidikan kalian saat ini? a. Sangat bermanfaat b. Bermanfaat
80 c. Kurang bermanfaat d. Tidak bermanfaat Jawaban
Jumlah
Persentasi
Sangat Bermanfaat
25
20%
Bermafaat
89
74%
Kurang Bermanfaat
5
4%
Tidak Bermanfaat
3
2%
Kurang Tidak Bermanfaat Bermanfaat 4% 2%
Sangat Bermanfaat 20%
Bermanfaat 74%
Sangat Bermanfaat Bermanfaat Kurang Bermanfaat Tidak Bermanfaat
6. Dalam belajar, metode belajar seperti apa yang anda sukai? a. Membaca buku b. Praktikum c. Dibimbing guru d. Media elektronik Jawaban
Jumlah
Persentase
Membaca Buku
20
16%
Praktikum
7
6%
Dibimbing Guru
35
29%
Media Elektronik
60
49%
Membaca Buku 16% Media Elektronik 49%
Praktikum 6% Dbimbing Guru 29%
Membaca Buku Praktikum Dbimbing Guru Media Elektronik
81 7. Apakah anda sering mengalami kesulitan belajar di dalam kelas? a. Sering b. Kadang-kadang c. Tidak pernah
Jawaban
Jumlah
Persentase
Sering
39
32%
Kadang-kadang
78
64%
Tidak Pernah
5
4%
Tidak Pernah 4%
Sering 32%
Sering Kadang-kadang Tidak Pernah
Kadangkadang 64%
8. Apakah anda pernah mendengar aplikasi pembelajaran yang disebut e-learning? a. Ya b. Tidak Jawaban
Jumlah
Persentase
Ya
95
78%
Tidak
27
22%
Tidak 22% Ya Tidak Ya 78%
9. Menurut anda perlukah sekolah anda memiliki situs (web) pembelajaran sendiri? a. Sangat perlu b. Perlu c. Netral d. Tidak perlu
82 Jawaban
Jumlah
Persentase
Sangat Perlu
23
19%
Perlu
78
64%
Netral
15
12%
Tidak Perlu
6
5%
Tidak Perlu 5% Netral 12%
Sangat Perlu 19%
Perlu 64%
Sangat Perlu Perlu Netral Tidak Perlu
10. Menurut anda fitur apa yang perlu ada dalam situs pembelajaran tersebut? i. Adanya penjelasan teori? a. Setuju b. Tidak setuju Jawaban
Jumlah
Persentase
Ya
97
80%
Tidak
25
20%
Tidak 20% Ya Tidak Ya 80%
ii. Adanya soal-soal latihan? a. Setuju b. Tidak setuju Jawaban
Jumlah
Persentase
Ya
86
70%
Tidak
36
30%
83
Tidak 30% Ya Tidak Ya 70%
iii. Adanya saran forum diskusi? a. Setuju b. Tidak setuju Jawaban
Jumlah
Persentase
Ya
115
94%
Tidak
7
6%
Tidak 6% Ya Tidak Ya 94% iv. Adanya materi pembelajaran atau soal yang dapat diambil sari situs
(download) ? a. Setuju b. Tidak setuju Jawaban
Jumlah
Persentase
Ya
94
75%
Tidak
28
25%
Tidak 25% Ya Tidak Ya 75%
v. Adanya fitur untuk melihat informasi siswa? a. Setuju
84 b. Tidak setuju Jawaban
Jumlah
Persentase
Ya
91
77%
Tidak
31
23%
Tidak 23% Ya Tidak Ya 77%
3.6.3. Hasil Kuisioner Guru 1. Bagaimana situasi belajar mengajar terhadap perkembangan murid di kelas selama ini? a. Sangat mendukung b. Mendukung c. Cukup mendukung d. Kurang mendukung Jawaban
Jumlah
Pesentase
Sangat Mendukung
4
13%
Mendukung
15
49%
Cukup Mendukung
10
32%
Kurang Mendukung
2
6%
Kurang Menduku Cukup ng Menduku 6% ng 32%
Sangat M enduku ng 13%
M enduku ng 49%
Sangat Mendukung Mendukung Cukup Mendukung Kurang Mendukung
2. Apakah diperlukan waktu tambahan dalam menyampaikan materi agar dapat memberikan hasil yang maksimal bagi perkembangan murid? a. Sangat perlu
85 b. Perlu c. Cukup perlu d. Tidak perlu Jawaban
Jumlah
Pesentase
Sangat Perlu
5
16%
Perlu
17
55%
Cukup Perlu
8
26%
Tidak Perlu
1
3%
Tidak Cukup Perlu Perlu 3% 26%
Sangat Perlu 16%
Sangat Perlu Perlu Cukup Perlu Tidak Perlu
Perlu 55%
3. Apakah anda kesulitan dalam memberikan tugas/PR kepada murid? a. Sangat sulit b. Sulit c. Cukup sulit d. Tidak sulit Jawaban
Jumlah
Pesentase
Sangat sulit
2
6%
Sulit
7
23%
Cukup sulit
16
52%
Tidak sulit
6
19%
Tidak Sulit 19%
Sangat Sulit 6% Sulit 23%
Sangat Sulit Sulit Cukup Sulit
Cukup Sulit 52%
Tidak Sulit
4. Apakah sering dilakukan diskusi antar murid?
86 a. Sangat sering b. Sering c. Cukup sering d. Tidak pernah Jawaban
Jumlah
Pesentase
Sangat sering
2
6%
Sering
20
65%
Cukup sering
9
29%
Tidak Pernah
0
0%
Cukup Sering 29%
Tidak Pernah 0% Sangat Sering 6%
Sangat Sering Sering Cukup Sering
Sering 65%
Tidak Pernah
5. Apakah anda memiliki komputer atau laptop? a. Ya b. Tidak Jawaban
Jumlah
Persentase
Ya
28
90%
Tidak
3
10%
Tidak 10% Ya Tidak Ya 90% 6. Seberapa sering anda menggunakan komputer atau laptop?
a. < 1 kali dalam seminggu b. 1-3 kali seminggu c. > 3 kali seminggu
87 Jawaban
Jumlah
Pesentase
< 1 kali dalam seminggu
5
17%
1-3 kali dalam seminggu
19
63%
> 3 kali dalam seminggu
6
20%
< 1 kali dalam seminggu 17%
> 3 kali seminnggu 20%
< 1 kali dalam seminggu 1-3 kali seminggu > 3 kali seminnggu
1-3 kali seminggu 63% 7. Seberapa sering anda menggunakan internet dalam menunjang tugas anda sebagai guru (misalnya mencari referensi bagi proses belajar mengajar)? a. Sangat sering b. Sering c. Cukup sering d. Tidak pernah Jawaban
Jumlah
Pesentase
Sangat sering
2
6%
Sering
19
62%
Cukup sering
10
32%
Tidak Pernah
0
0%
Tidak Pernah 0% Cukup Sering 32%
Sangat Sering 6% Sering 62%
Sangat Sering Sering Cukup Sering Tidak Pernah
8. Apakah anda tahu mengenai sistem pembelajaran secara online (e-learning) ? a. Sangat tahu
88 b. Tahu c. Cukup tahu d. Tidak tahu Jawaban
Jumlah
Pesentase
Sangat tahu
3
10%
Tahu
19
61%
Cukup tahu
8
26%
Tidak tahu
1
3%
Cukup Tahu 26%
Tidak Sangat Tahu Tahu 3% 10%
Sangat Tahu Tahu Cukup Tahu
Tahu 61%
Tidak Tahu
9. Menurut anda perlukah adanya sebuah sistem e-learning di sekolah ini dalam menunjang belajar mengajar? a. Sangat perlu b. Perlu c. Cukup perlu d. Tidak perlu Jawaban
Jumlah
Pesentase
Sangat Perlu
3
10%
Perlu
21
67%
Cukup Perlu
7
23%
Tidak Perlu
0
0%
Cukup Perlu 23%
Tidak Perlu 0% Sangat Perlu 10%
Perlu 67%
Sangat Perlu Perlu Cukup Perlu Tidak Perlu
9. Menurut anda fitur apa yang perlu ada dalam situs pembelajaran tersebut?
89 i. Adanya penjelasan teori? c. Setuju d. Tidak setuju Jawaban
Jumlah
Persentase
Ya
29
94%
Tidak
2
6%
Tidak 6% Ya Tidak Ya 94%
ii. Adanya soal-soal latihan? c. Setuju d. Tidak setuju Jawaban
Jumlah
Persentase
Ya
31
100%
Tidak
0
0%
Tidak 0% Ya Tidak Ya 100%
iii. Adanya saran forum diskusi? c. Setuju d. Tidak setuju Jawaban
Jumlah
Persentase
Ya
31
100%
Tidak
0
0%
90
Tidak 0% Ya Tidak Ya 100%
iv. Adanya materi pembelajaran atau soal yang dapat diambil sari situs (download)? c. Setuju d. Tidak setuju Jawaban
Jumlah
Persentase
Ya
31
100%
Tidak
0
0%
Tidak 0% Ya Tidak Ya 100%
v. Adanya fitur untuk melihat informasi siswa? c. Setuju d. Tidak setuju Jawaban
Jumlah
Persentase
Ya
25
81%
Tidak
6
19%
Tidak 19% Ya Tidak Ya 81%
91 Menurut dari hasil kuisioner siswa dan guru di atas, maka dapat dirangkum menjadi : NO 1 2 3 4
Faktor Jumlah kepemilikan komputer/laptop Tingkat keseringan penggunaan internet Jumlah responden setuju akan adanya e-learning Fitur yang diperlukan dalam e-learning a. Penjelasan teori b. Soal-soal latihan c. Forum Diskusi d. Materi pembelajaran dan soal latihan yang bisa diunduh e. Informasi Siswa
Siswa (%) 68% 80% 83%
Guru (%) 90% 83% 77%
80% 70% 94% 75% 77%
94% 100% 100% 100% 81%
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa : a. Tingkat kepemilikan komputer/laptop pada siswa dan guru tinggi, dilihat dari persentase siswa 68% dan guru 90%. b. Tingkat penggunaan internet juga tinggi, dimana persentase pada siswa 80% dan guru 83%. c. Responden guru dan siswa sebagian besar menyatakan setuju akan adanya sistem elearning di sekolah. d. Terjadi perbedaan antara pendapat guru dan siswa tentang fitur-fitur yang dibutuhkan pada sistem e-learning, dimana : Prioritas Guru 1 Soal-soal latihan - (100%) 2 Forum Diskusi – (100%) 3 Materi pembelajaran dan soal latihan yang bisa diunduh – (100%) 4 Penjelasan Teori - (94%) 5
Informasi Siswa – (81%)
Siswa Forum Diskusi – (94%) Penjelasan Teori – (80%) Informasi Siswa - (77%)
Materi pembelajaran dan soal latihan yang bisa diunduh (75%) Soal-soal latihan (70%)
Dan untuk itu, keputusan yang akan diambil atas perbedaan tersebut :
92 Prioritas 1 2
3 4 5
Guru Forum Diskusi – (100%) Materi pembelajaran dan soal latihan yang bisa diunduh – (100%) Penjelasan Teori (94%) Soal-soal latihan (100%) Informasi Siswa – (81%)
Siswa Forum Diskusi – (94%)
Total 194%
Materi pembelajaran 175% dan soal latihan yang bisa diunduh (75%) Penjelasan Teori – 174% (80%) Soal-soal latihan (70%) 170% Informasi Siswa - (77%) 158%
Yaitu menghasilkan keputusan bahwa fitur utama yang harus ada dalam e-learning ini adalah : 1. Forum Diskusi Fitur yang menyediakakan mediasi atau wadah pertemuan antara guru dan murid di luar sekolah, untuk dapat berkomunikasi satu sama lain. 2. Materi pembelajaran dan soal latihan yang bisa diunduh Materi pembelajaran dan soal latihan yang bisa diunduh setiap waktu, kapan saja dan dimana saja. Fitur ini memudahkan para guru dan murid dapat mengakses materi maupun soal latihan tanpa ada batasan waktu dan tempat. 3. Penjelasan Teori Berisi penjelasan teori dari pelajaran yang sedang ditempuh, dapat berupa file microsoft word, power point, ataupun dalam bentuk animasi dan video. 3.7.Analisis 5 Kekuatan Porter Analisis 5 kekuatan Porter ini menyangkut faktor-faktor tentang ancaman pendatang baru, kekuatan daya tawar-menawar konsumen, ancaman produk pengganti, kekuatan daya tawar-menawar pemasok, dan persaingan industri sejenis.
93 1. Kekuatan Daya Tawar-Menawar Pemasok Pemasok yang dimaksud disini adalah seluruh pemasok yang terkait dengan kebutuhan sekolah, antara lain pemasok buku cetak, meja, kursi, alat tulis, kertas, tenaga pengajar dan karyawan. Untuk pemasok buku cetak pihak sekolah ( diketahui dari wawancara dengan Ibu Sorta selaku Wakil Kepala Sekolah Bagian Kurikulum ) sebenarnya memberikan kebebasan kepada muridnya untuk memilih membeli buku melalui sekolah atau membeli sendiri di toko buku. Jadi dari pihak sekolah memberikan informasi tentang data buku yang digunakan secara detail tentang penerbit, pengarang, edisi buku, dan lain lain. Selanjutnya untuk memilikinya siswa diperbolehkan untuk membeli melalui sekolah ataupun membelinya di toko buku, tetapi yang jelas disini setiap siswa wajib untuk memiliki buku cetak tersebut. Sehingga dengan begitu daya tawar menawar sekolah dengan pemasok buku cetak tidak terlalu kuat. Sedangkan untuk tenaga pengajar dan karyawan, perekrutan sepenuhnya dilakukan oleh pihak sekolah. Pihak sekolah yang membuka lowongan pekerjaan dan memilih sendiri calonnya yang memenuhi persyaratan yang diinginkan, oleh karena itu tidak ada daya tawar menawar yang kuat oleh tenaga pengajar dan karyawan ini. Selanjutnya untuk pemasok peralatan dan perlengkapan sekolah (meja, kursi, alat tulis, alat praktikum, papan tulis, dan sebagainya) memiliki daya tawar menawar yang rendah, dikarenakan saat ini jumlah pemasok yang terbilang sudah cukup banyak dan menawarkan harga dan kualitas yang bervariasi membuat pihak sekolah dapat menentukan sendiri pemasok yang akan dipilihnya. Maka dapat disimpulkan untuk faktor daya tawar-menawar pemasok memiliki tingkat persaingan yang lemah, sehingga bernilai posittif (+)
94 2. Kekuatan Daya Tawar-Menawar Konsumen Konsumen di sekolah ini berupa siswa-siswi lulusan SMP Kanaan, lulusan SMP lain, maupun siswa-siswi pindahan dari sekolah lain. Pada tahun 2012 ini jumlah lulusan SMP saat ini meningkat dari tahun lalu, yaitu dari 3.697.865 siswa setingkat SMP yang lulus 99,57 persen atau 3.681.920 orang dan yang tidak lulus 0,43 persen atau 15.945 orang. Ini berarti tingkat kelulusan siswa setingkat SMP meningkat 0,12 persen dibanding tahun lalu. Tahun lalu angka kelulusan siswa setingkat SMP mencapai 99,45 persen. Dengan meningkatnya jumlah lulusan SMP ini akan memberikan peluang yang besar terhadap meningkatnya siswa baru di SMA Kanaan ini, namun untuk kekuatan daya tawar-menawar konsumen ini termasuk sangat tinggi dalam tingkat pendidikan. Karena para konsumen memiliki kekuatan besar untuk dapat memilih sekolah mana yang diinginkan, entah itu dilihat dari jarak sekolah ke rumah, prestasi dan brand image sekolah maupun tentang harga pendidikannya. Selain itu biaya untuk perpindahan ke sekolah lain tidak memakan biaya yang sangat besar. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa pada faktor kekuatan daya tawar-menawar konsumen ini kuat sehingga bernilai negatif (-) 3. Ancaman Produk Pengganti Ancaman tentang produk pengganti di sekolah ini antara lain : a. Homeschooling Homschooling mulai banyak diminati dikarenakan para orang tua takut anakanaknya mengalami salah pergaulan di lingkungan sekolah, dan juga beranggapan bahwa dengan homeschooling anak mereka dapat lebih mengerti karena pembelajaran lebih bersifat private Anggapan ini justru salah karena pada metode
95 homeschooling siswa menjadi kurang bersosialisasi dengan dunia luar dan pembelajaran juga terbatas pada teori, bukan praktek. Sampai saat ini jumlah homescooling di seluruh Indonesia juga sudah terbilang cukup banyak, yaitu sekitar 1000 sampai 1.500, karena beberapa pesantren dan padepokan pencaksilat pun bisa dikategorikan sebagai homeschooling. Misalnya Qoriyah Thoyyibah di Gunung Merbabu yang memenuhi syarat komunitas homeschooling. Kalau di Jakarta ada sekitar 600-an. Homeschooling tunggal sekitar 100, 500 lainnya homeschooling majemuk dan komunitas b. SMK SMK adalah sekolah kejuruan, dimana siswa-siswi nya setelah lulus sekolah dapat langsung memasuki dunia pekerjaan tanpa harus memasuki jenjang perguruan tinggi sesuai dengan bidang kejuruan yang ditekuninya. Siswa-siswi lulusan SMK mungkin dulu sangatlah dipakai di dalam dunia kerja, namun sekiranya saat ini banyak perusahaan yang mngutamakan lulsan jenjang sarjana (S1). Jumlah SMK di Jakarta pun semakin banyak, malah terbilang hampir sama dengan jumlah SMA, baik itu sekolah negeri ataupun swasta. Dimana menurut sumber Direktorat Pembinaan Sekolah Kejuruan Kementrian Pendidikan Nasional, jumlah SMK di Jakarta saat ini adalah 611 sekolah. c. Kursus Pelatihan Kursus pelatihan mungkin mirip dengan SMK, dimana siswa-siswi nya dapat langsung bekerja seusai lulus pelatihan. Namun bedanya kalau kursus termasuk dalam pendidikan tidak formal, ijasah yang didapat bukan merupakan ijasah yang dibuat Dinas Pendidikan, tetapi merupakan sertifikat yang menunjukkan tentang kelulusan pelatihan yang ditekuninya. Menurut Direktorat Pembinaan Kursus dan
96 Pelatihan, jumlah lembaga pelatihan di Jakarta mencapai 669 yang termasuk dalam kategori aktif. d. Kebijakan pemerintah tentang program paket C setara SMA Berdasarkan peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 21 Tahun 2011 tentang pelaksanaan ujian nasional program paket A/ULA, program paket B/WUSTHA, program paket C dan program paket C kejuruan tahun 2011, mengatakan bahwa pada Ujian Persamaan pada Paket C tidak ada kewajiban untuk mengikuti pendidikan di kelas, Cukup mendaftar, belajar sendiri dan menunggu Ujian Nasional. Ijazah dari Paket-C ini juga berpenghargaan sama dengan Ijazah Sekolah Menengah Atas (SMA) yang dapat dipergunakan untuk melamar kerja, melanjutkan sekolah atau kuliah di PTN atau PTS dalam dan luar negeri, penyesuaian golongan jabatan di TNI, POLRI, PNS dan pegawai swasta. Dengan adanya kebijakan pemerintah ini secara otomatis mengubah pandangan siswa-siswi untuk langsung mengikuti Ujian Persamaan tanpa perlu menghabiskan waktu di jenjang SMA, karena dinilai lebih hemat waktu dan biaya dan sama-sama memiliki ijasah setara ijasah SMA. Dengan adanya bermacam-macam variasi produk pengganti ini, menimbulkan ancaman yang cukup besar terutama adanya jalur cepat Paket C yang baru ditetapkan oleh pemerintah. Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa untuk faktor ancaman produk pengganti ini memiliki tingkat persaingan yang kuat sehingga bernilai negatif (-). 4. Ancaman Pendatang Baru Untuk ancaman pendatang baru saat ini adalah SMA Bellarminus, dimana sekolah ini baru 2 tahun belakangan ini muncul sebagai pesaing SMA Kanaan. Dimana ada
97 beberapa siswa dan siswi SMP Kanaan lebih memilih sekolah ini ketimbang melanjutkan sekolahnya di SMA Kanaan. Dan untuk yang lainnya dikarenakan lingkungan sekitar situ sudah terdapat banyak sekali sekolah setara SMA yang sudah memiliki nama besar, sehingga jika pun ingin mendirikan sekolah baru akan mengalami kesulitan untuk dapat memperoleh posisi di pasar pendidikan. Selain itu tidak adanya lahan yang cukup luas untuk dapat digunakan sebagai lahan pembangunan sekolah baru. Dari keterangan di atas maka dapat disimpulkan bahwa pada faktor ancaman pendatang baru, termasuk pada kategori lemah sehingga bernilai positif (+). 5. Persaingan antar Industri Sejenis Dari analisa faktor kekuatan Porter di atas maka dapat ditarik kesimpulan : 1. Kekuatan Daya Tawar-Menawar Pemasok, daya saing lemah, bernilai positif (+) 2. Kekuatan Daya Tawar-Menawar Konsumen, daya saing kuat, bernilai negatif (-) 3. Ancaman Produk Pengganti, daya saing kuat, bernilai negatif (-) 4. Ancaman Pendatang Baru daya saing lemah, bernilai positif (+) Sehingga dapat dikatan bahwa untuk industri pendidikan saat ini masih terbilang baik karena dilihat dari faktor kekuatan Porter terdapat 2 faktor yang bernilai positif dan 2 faktor bernilai negatif. Dengan situasi industri seperti ini mengakibatkan jumlah pesaing utama SMA Kanaan cukup banyak yaitu diantaranya SMAK 3 Penabur, SMA Jubille, SMA Gandhi, dan SMA Negeri 2 Jakarta. Sehingga untuk usaha ke depannya maka dari itu diharapkan untuk SMA Kanaan untuk selalu meningkatkan kualitas pembelajaran dan pemilihan strategi yang tepat untuk terus menarik minat masyarakat untuk bersekolah di sekolah ini.
98 Gambaran kekuatan Porter SMA Kanaan dapat disimpulkan sebagai berikut : Ancaman Pendatang Baru 1. SMA Santo Bellarminus Nilai (+) : Lemah Kekuatan Daya TawarMenawar Pemasok 1. Penerbit Buku Cetak Pelajaran 2. Tenaga Pengajar dan Karyawan 3. Pemasok meja, kursi, kertas, alat tulis, komputer,dan sebagainya Nilai Positif (+) : Lemah
Persaingan antara Industri Sejenis 1. SMAK 3 Penabur 2. SMA Ghandi 3. SMA Jubille 4. SMA Negeri 2 Nilai Persaingan : Sedang
Kekuatan Daya TawarMenawar Konsumen 1. Siswa SMP lulusan SMP Kanaan 2. Siswa SMP sekolah lain 3. Siswa SMA pindahan sekolah lain Nilai Negatif (-) : Kuat
Ancaman Produk Pengganti 1. Homeschooling 2. SMK 3. Kursus Keterampilan 4. Kebijakan Paket C dari pemerintah Nilai Negatif (-) : Kuat Gambar 3.3 Gambaran 5 Kekuatan Porter SMA Kanaan Jakarta 3.8.Analisis Strategis 3.8.1. Tahap Input 3.8.1.1. Evaluasi Faktor Internal (IFE) Evaluasi Faktor Intermal (IFE) ini digunakan untuk menganalisis tentang kemampuan internal organisasi, baik itu kekuatan dan kelemahannya yang digunakan sebagai acuan dalam menentukan strategi kompetitifnya. Berikut merupakan kelemahan dan kekurangan SMA Kanaan :
99 Tabel 3.1 Faktor Kekuatan SMA Kanaan Jakarta Strengths S1 Sekolah Kanaan berada di bawah bendera Kristen, dimana akan menjamin para siswa-siswinya untuk memiliki budi pekerti dan tingkah laku yang baik. S2 Mendapat piagam penghargaan dari Universitas IBII dan Bunda Mulia pada tahun 2008 untuk predikat lulusan terbaik (summa cum laude). S3 Memiliki tingkat kedisiplinan guru dan karyawan yang tinggi dalam keterlambatan dan kehadiran, dengan tingkat presentasi kehadiran selalu diatas 96%. S4 Fasilitas sekolah yang memadai, dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan sekolah yang lengkap. S5 Menganut slogan Where every student counts, dimana sekolah tidak memandang SARA dan ekonomi para siswa-siswi di sekolah. Sumber : Hasil wawancara Wakil Kepala Sekolah bagian Kesiswaan SMA Kanaan Jakarta Kekuatan SMA Kanaan : 1. Sekolah Kanaan berada di bawah bendera Kristen, dimana akan menjamin para siswa-siswinya untuk memiliki budi pekerti dan tingkah laku yang baik. Sekolah Kristen Kanaan merupakan institusi penyelenggaraa pendidikan berkualitas berlandaskan nilai-nilai kristiani yang tidak hanya mengembangkan kemampuan siswa di bidang akademik, olahraga, dan seni saja, tetapi juga iman dan budi pekerti melalui integritas Iman Kristiani dalam proses belajar mengajar dan kegiatan kerohanian. Hal ini dibuktikan dengan adanya Fellowship Grow In Faith Programme di setiap hari Sabtu, yang merupakan sebuah program pembinaan kerohanian siswa untuk membentuk pribadi siswa dengan akhlak yang baik. 2. Mendapat piagam penghargaan dari Universitas IBII pada tahun 2008 dan Universitas Bunda Mulia pada tahun 2010 untuk predikat lulusan terbaik (summa cum laude).
100 Pada tahun 2008 yang lalu, SMA Kanaan memperoleh penghargaan dari Universitas IBII dan UBM atas prestasi untuk meghasilkan lulusan berkualitas. Dimana salah satu siswa lulusan SMA Kanaan memperoleh predikat lulusan terbaik (summa cum laude). Hal ini membuktikan adanya pengakuan dan pembuktian tentang kualitas pendidikan di SMA Kanaan ini, sekaligus membuka mata masyarakat untuk dapat tertarik untuk masuk ke skolah ini. 3. Memiliki tingkat kedisiplinan guru dan karyawan yang tinggi dalam keterlambatan dan kehadiran, dengan tingkat presentasi kehadiran selalu diatas 96%. Di SMA Kanaan ini, seluruh tenaga pengajar dan karyawannya memiliki tingkat kedisiplinan yang tinggi, hal ini dapat ditunjukkan melalui tabel tingkat kehadiran guru dan karyawan berikut ini : Tabel 3.2 Rata-Rata Tingkat Kehadiran Guru dan Karyawan SMA Kanaan Tahun Persentase Kehadiran 2007 / 2008 96,78 % 2008 / 2009 96,84 % 2009 / 2010 96 % 2010 / 2011 98 % Sumber : Tata Usaha SMA Kanaan Jakarta (2012) Berdasarkan tabel di atas, dapat terlihat bahwa tingkat kehadiran guru dan karyawan di sekolah ini sangat tinggi. Dengan tingginya tingkat kehadiran ini otomatis berdampak langsung dengan kegiatan belajar mengajar di sekolah, dimana proses belajar akan berjalan maksimal dan tidak ada waktu yang terbuang setiap harinya. Dimana seperti yang diketahui umum bahwa di sebuah sekolah jika ada ada guru yang tidak masuk akan menyebabkan materi pelajaran akan tertinggal. 4. Fasilitas sekolah yang memadai, dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan sekolah yang lengkap.
101 Fasilitas yang ada di sekolah ini terbilang memadai, dimana dilengkapi dengan fasilitas ruang audio visual, auditorium musik, ruang kelas yang dilengkapi dengan LCD dan AC, ruang laboratorium (fisika, biologi, kimia, komputer), dan jaringan inertenet wireless (wifi) di seluruh area sekolah. Dengan tersedianya berbagai macam fasilitas tersebut pastinya akan sangat mendukung proses belajar mengajar di sekolah ini untuk dapat berjalan secara maksimal. 5. Menganut slogan Where every student counts, dimana sekolah tidak memandang SARA dan ekonomi para siswa-siswi di sekolah. Di sekolah ini antara guru, karyawan dan murid memiliki hubungan yang sangat erat seperti hubungan kerabat dekat. Hal ini dikarenakan para guru dan karyawan disini ditanamkan slogan Where every student counts yang berati setiap murid itu berharga, tanpa melihat SARA ataupun status ekonomi keluarganya. Bahkan saking eratnya hubungan ini, pihak sekolah tidak segan-segan untuk memberikan bantuan kepada anak yang termasuk perekonomian kurang mampu untuk mendapatkan bantuan keuangan dengan mencarikan donatur ataupun orang yang bersedia untuk menjasi orang tua asuh bagi murid tersebut. Selain kekuatan di atas, SMA Kanaan juga memiliki kelemahan, yaitu : Tabel 3.3 Faktor Kelemahan SMA Kanaan Jakarta Weakness W1 Tingkat jumlah siswa baru di sekolah ini menurun. W2 Tingkat kelulusan siswa-siswa di sekolah ini tidak 100%. W3 Bangunan fisik sekolah yang sudah tua dan kurang terawat, membuat pemandangan sekolah kurang bagus. W4 Lokasi yang kurang strategis karena sekolah ini tidak terletak di jalur jalan utama W5 Penggunaan website sekolah tidak dimanfaatkan dengan baik Sumber : Hasil wawancara Wakil Kepala Sekolah bagian Kesiswaan SMA Kanaan Jakarta
102 Kelemahan SMA Kanaan Jakarta adalah : 1. Tingkat jumlah siswa baru di sekolah ini menurun. Salah satu yang menjadi faktor kelemahan di SMA Kanaan ini adalah jumlah siswa baru yang semakin menurun dari tahun ke tahun, dimana pada periode tahun terakhir 2010/2011 jumlah siswa baru yang masuk adalah 54. Hal ini membuktikan bahwa terjadinya minat masyarakat untuk mengenyam pendidikan di sekolah ini semakin menurun. Tabel 3.4 Jumlah Siswa Baru SMA Kanaan Tahun Jumlah Siswa Baru 2007 / 2008 82 2008 / 2009 67 2009 / 2010 72 2010 / 2011 54 Sumber : Tata Usaha SMA Kanaan Jakarta (2012) 2. Tingkat kelulusan siswa-siswa di sekolah ini tidak 100%. Selain jumlah siswa baru yang sedikit, kelamahan sekolah ini yang lain adalah tingkat kelulusan nya yang setiap tahun tidak 100%. Hal ini dapat dilihat dari tabel jumlah kelulusan siswa selama 4 periode terakhir berikut ini: Tabel 3.5 Jumlah Kelulusan Siswa SMA Kanaan Tahun Total Siswa Siswa Lulus Siswa tidak Lulus 2007 / 2008 99 86 13 2008 / 2009 119 91 5 2009 / 2010 93 114 2 2010 / 2011 71 86 2 Sumber : Tata Usaha SMA Kanaan Jakarta (2012) Dengan tingkat kelulusan siswa yg tidak 100% ini disinyalir akan berdampak pada kepercayaan masyarakat tentang kualitas sekolah dan pada akhirnya menyebabkan penurunan jumlah siswa baru di sekolah.
103 3. Bangunan fisik sekolah yang sudah tua dan kurang terawat, membuat pemandangan sekolah kurang bagus. Tahun ini SMA Kanaan menginjakkan umur 42 tahun, di usia yg ke 42 tahun ini tentunya gedung sekolah yang ada sudah terbilang cukup tua, dimana sudah banyak cat tembok yang mengelupas dan berwarna usang. Walalupun bangunan masih kokoh dan tidak ada kerusakan gedung, warna cat yang demikian dapat mempengaruhi masyarakat untuk tertarik ke sekolah ini. 4. Lokasi yang kurang strategis karena sekolah ini tidak terletak di jalur jalan utama Selain dari bangunan fisik sekolah, hal lain yang menjadi kelemahan sekolah ini adalah lokasinya yang tidak terletak di jalur jalan utama, dimana untuk mencapai sekolah ini harus memasuki sebuah gang terlebih dahulu. Hal ini tentu saja membuat sekolah ini kurang bisa terlihat bagi orang-orang yang melintasi jalan tersebut. 5. Penggunaan website sekolah tidak dimanfaatkan dengan baik Salah satu media untuk mengenalkan sekolah kepada masyarakat adalah melalui website sekolah, untuk itu SMA Kanaan memiliki sebuah website sekolah yang tergabung dengan bagian SD, SMP-nya. Namun sayangnya website yang seharusnya berisi tentang informasi, kegiatan, profil, artikel sekolah ini malah tidak dimanfaatkan dengan maksimal. Website sekolah ini sangat jarang sekali diperbaharui pemberitaannya, dimana postingan terakhir adalah Oktober 2011. Selain itu juga profil sekolah dari jenjang SD sampai SMA masih kosong dan belum terlengkapi. 3.8.1.2. Matriks IFE Berdasarkan evaluasi faktor internal di atas makan dapat diturunkan ke dalam matriks IFE berikut ini :
104 Tabel 3.6 Matriks IFE SMA Kanaan Jakarta No Strengths
Faktor Internal
Bobot
Peringkat
Skor
1
Sekolah Kanaan berada di bawah bendera Kristen, dimana akan menjamin para siswa-siswinya untuk memiliki budi pekerti dan tingkah laku yang baik.
0,092
3
0,276
2
Mendapat piagam penghargaan dari Universitas IBII dan Bunda Mulia pada tahun 2008 untuk predikat lulusan terbaik (summa cum laude).
0,16
4
0,64
3
Memiliki tingkat kedisiplinan guru dan karyawan yang tinggi dalam keterlambatan dan kehadiran, dengan tingkat presentasi kehadiran selalu diatas 96%.
0,183
4
0,732
4
Fasilitas sekolah yang memadai, dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan sekolah yang lengkap.
0,176
4
0,704
0,063
3
0,189
0,079
1
0,079
0,079
1
0,079
0,047
2
0,094
0,08
2
0,16
0,041
2
0,082
Menganut slogan Where every student counts, 5 dimana sekolah tidak memandang SARA dan ekonomi para siswa-siswi di sekolah. Weakness 1 2 3 4 5
Tingkat jumlah siswa baru di sekolah ini menurun. Tingkat kelulusan siswa-siswa di sekolah ini tidak 100%. Bangunan fisik sekolah yang sudah tua dan kurang terawat, membuat pemandangan sekolah kurang bagus. Lokasi yang kurang strategis karena sekolah ini tidak terletak di jalur jalan utama Penggunaan website sekolah tidak dimanfaatkan dengan baik
1 3,035 Total Sumber : Hasil wawancara Wakil Kepala Sekolah bagian Kesiswaan SMA Kanaan Jakarta 3.8.1.3. Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) ini digunakan untuk menganalisis tentang keadaan eksternal organisasi, mulai dari lingkungan, pemerintahan, supplier, konsumen
105 maupun para kompetitornya. Pada EFE ini terdapat faktor ancaman dan peluag dari luar sekolah, berikut ini adalah faktor ancaman SMA Kanaan : Tabel 3.7 Faktor Ancaman SMA Kanaan Jakarta Threats T1 Banyaknya sekolah pesaing di kawasan sekitar sekolah T2 Adanya kebijakan pemerintah tentang jalur khusus paket C T3 Adanya tren berbahasa Inggris membuat kalangan orang tua memilih menyekolahkan anak di sekolah Internasional T4 Adanya prioritas dukungan pemerintah ke sekolah negeri T5 Adanya kenaikan pada indeks inflasi Sumber : Hasil wawancara Wakil Kepala Sekolah bagian Kesiswaan SMA Kanaan Jakarta Faktor ancaman SMA Kanaan : 1. Banyaknya sekolah pesaing di kawasan sekitar sekolah Kompetitor atau pesaing sangatlah umum ada di dunia industri barang atau jasa, begitu juga dengan SMA Kanaan Jakarta ini. SMA yang berlokasi di daerah kemayoran ini memiliki kompetitor yang tidak sedikit. Sejak berdiri tahun 1970 satu persatu mulai berdiri sekolah-sekolah swasta nasional seperti SMAK 3 Penabur, Jubilee dan sekolah negeri seperti SMAN 2. Dengan jumlah kompetitor yang banyak ini, tentunya akan menjadi sebuah ancaman tersendiri bagi SMA Kanaan ini. 2. Adanya kebijakan pemerintah tentang jalur khusus paket C Berdasarkan peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 21 Tahun 2011 tentang pelaksanaan ujian nasional program paket A/ULA, program paket B/WUSTHA, program paket C dan program paket C kejuruan tahun 2011, mengatakan bahwa pada Ujian Persamaan pada Paket C tidak ada kewajiban untuk mengikuti pendidikan di kelas, Cukup mendaftar, belajar sendiri dan menunggu Ujian Nasional. Ijazah dari Paket-C ini juga berpenghargaan sama dengan Ijazah
106 Sekolah Menengah Atas (SMA) yang dapat dipergunakan untuk melamar kerja, melanjutkan sekolah atau kuliah di PTN atau PTS dalam dan luar negeri, penyesuaian golongan jabatan di TNI, POLRI, PNS dan pegawai swasta. Dengan adanya keputusan pemerintah ini disinyalir menjadi penyebab pasa siswa dan siswi untuk tidak melakukan pendidikan di jenjang SMA dikarenakan persyaratan untuk mengikutinya hanya berupa ijasah SMP. Pada SMA Kanaan sudah terbukti bahwa dengan adanya kebijakan ini ada beberapa siswa dan siswi yang memutuskan untuk langsung mengikuti ujian paket C dan melanjutkan sekolah langsung ke jenjang universitas. 3. Adanya
tren
berbahasa
Inggris
membuat
kalangan
orang
tua
memilih
menyekolahkan anak di sekolah Internasional Skill untuk berbahasa Inggris saat ini sangat dibutuhkan sekali apalagi di era globalisasi ini. Kebanyakan para perusahaan memilih untuk menetapkan kriteria karyawannya untuk memiliki kemampuan berbahasa Inggris baik secara lisan maupun tulisan. Hal ini tentunya sekarang membuat para orang tua untuk memilih menyekolahkan anaknya di sekolah Internasional, karena menurut mereka sekolah yang berstandar Internasional dengan menggunakan bahasa pengantar Inggris, secara otomatis dapat memberikan bekal yang cukup dalam memasuki dunia kerja nantinya. Sedangkan alasan lain yang ditemukan setelah sekolah mewawancarai salah satu siswa SMP Kanaan yang memilih melanjutkan sekolah SMA di sekolah internasional adalah dikarenakan keinginannya untuk dapat melanjutkan jenjang universitas di luar negeri. Dimana menurut siswa tersebut dengan melanjutkan SMA di sekolah internasional ini diharapkan dapat mempermudah untuk dapat memasuki universitas di luar negeri.
107 4. Adanya prioritas dukungan pemerintah ke sekolah negeri Menurut undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pada pasal 46 ayat 2 yang berbunyi “Pemerintah dan pemerintah daerah bertanggung jawab menyediakan anggaran pendidikan sebagaimana diatur dalam Pasal 31 ayat (4) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.”, sekolah-sekolah yang ada di Indonesia akan diberikan bantuan dana subsidi pendidikan yang diperoleh dari APBD, Namun pada kenyataannya tidak seluruh sekolah merasakan aliran dana pendidikan tersebut, faktanya justru hanya sekolahsekolah negeri nasional daja yang mendapat kucuran dana pemerintah. Hal ini kerap membuat para sekolah swasta nasional merasa dianaktirikan oleh pemerintah, karena pemerintah lebih banyak menaruh dukungan kepada sekolah negeri. 5. Adanya kenaikan pada indeks inflasi Berdasarkan Badan Pusat Statistik Indonesia diketahui bahwa pada bulan April 2012, harga-harga di DKI Jakarta mengalami inflasi sebesar 0,13 persen. Laju inflasi tahun 2012 sebesar 0,96 persen dan laju inflasi tahun ke tahun DKI Jakarta sebesar 4,19 persen. Inflasi yang terjadi pada bulan April terutama disebabkan naiknya harga-harga pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau. Lima kelompok mengalami kenaikan indeks yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau mengalami kenaikan indeks sebesar 0,70 persen; kelompok bahan makanan sebesar 0,35 persen; kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,17 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar sebesar 0,06 persen; dan kelompok kesehatan sebesar 0,04 persen.
108 Tabel 3.8 Inflasi Indonesia Menurut Kelompok Komoditi Tahun/ Bulan
Bahan Makanan
2012 April Maret Februari Januari 2011
0.9 0.12 -0.33 -0.73 1.85 3.64
Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Temabakau 2.09 0.62 0.46 0.34 0.65 4.51
Perumahan, Air, Listrik, Gas dan bahan Baku
Sandang
Kesehatan
Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga
Transport, Komunikasi dan Jasa Keuangan
Indeks Umum
1.26 0.24 0.2 0.27 0.54 3.47
0.83 -0.46 0.15 1.22 -0.08 7.57
1.04 0.23 0.16 0.15 0.51 4.26
0.36 0.06 0.07 0.08 0.15 5.16
0.61 0.21 0.1 00.6 0.23 1.92
1.09 0.21 0.07 0.05 0.76 3.79
Sumber : Badan Pusat Statistik Indonesia (2012) Dengan adanya inflasi ini tentu sangat berpengaruh pada perekonomian orang tua para siswa, dikarenakan sebagian besar orang tua di sekolah ini berprofesi sebagai wiraswasta, Dimana seperti yang kita ketahui bahwa pendapatan wiraswasta tidak statis seperti pekerja kantoran yang menerima upah tetap setiap bulannya, ada waktu-waktu tertentu penjualan dari usahanya mengalami penurunan yang disinyalir salah satu penyebabnya adalah kenaikan harga yang menyebabkan inflasi di Jakara ini. Selain faktor ancaman di atas, berikut adalah faktor peluang SMA Kanaan : Tabel 3.9 Faktor Peluang SMA Kanaan Jakarta Opportunity O1 Loyalitas konsumen yang tinggi O2 Sekolah pesaing memiliki harga biaya sekolah yang sangat tinggi O3 Keputusan pemerintah akan program wajib belajar 12 tahun O4 Adanya perencanaan proyek pembangunan pemukiman yaitu Bandar Kemayoraan di lingkungan sekitar sekolah O5 Meningkatnya perkembangan teknologi informasi yang dapat mendukung kegiatan pembelajaran. Sumber : hasil wawancara Wakil Kepala Sekolah bagian Kesiswaan SMA Kanaan Jakarta Faktor peluang SMA Kanaan Jakarta : 1. Loyalitas konsumen yang tinggi
109 Untuk dunia pendidikan, loyalitas pelanggan SMA Kanaan bisa dibilang cukup tinggi, dikarenakan terdapat beberapa siswa maupun siswi sekolah yang merupakan anak atau kerabat dari orang yang pernah ataupun sedang bersekolah di sekolah ini. Hal ini tentunya sangat menguntungkan dikarenakan kepercayaan konsumen sekolah akan kualitas sekolah bagi para siswa sangat tinggi. 2. Sekolah pesaing memiliki harga biaya sekolah yang sangat tinggi Untuk biaya pendidikan sendiri sekolah pesaing SMA Kanaan memiliki jumlah biaya yang sangat jauh lebih tinggi. Dimana menurut beberapa sumber diketahui bahwa biaya sekolah SMAK 3 Penabur adalah sekitar 30juta untuk uang pangkal dan 1,2juta untuk uang bulanannya, sedangkan untuk sekolah Jubilee adalah sekitar 25juta untuk uang pangkal dan 1juta untuk uang bulanannya. Hal ini sangat jauh diatas biaya sekolah SMA Kanaan yang hanya 7-8juta untuk uang pangkal dan 700ribu untuk uang bulanannya. 3. Keputusan pemerintah akan program wajib belajar 12 tahun Akhir-akhir ini beredar isu tentang pencanangan program wajib belajar 12 tahun di Jakarta oleh Bapak Gubernur D.K.I Jakarta Fauzi Bowo, dimana menurutnya akan terealisasi pada tahun 2013 mendatang. Hal ini tentunya akan membawa dampak positif bagi SMA Kanaan, dikarenakan dapat membukakan mata masyarakat akan pentingnya untuk mengenyam dunia pendidikan di SMA. Dengan begitu dapat memungkinkan sekolah untuk mendapat siswa baru yang lebih banyak. 4. Adanya perencanaan proyek pembangunan pemukiman yaitu Bandar Kemayoraan di lingkungan sekitar sekolah Faktor lain yang akan menjadikan peluang bagi SMA Kanaan adalah adanya perencanaan proyek pembangunan Apartemen Bandar Kemayoran di dekat sekolah.
110 Dengan adanya apartemen ini akan meningkatkan jumlah populasi di daerah lingkungan sekolah, dan selanjutnya populasi yang bermukim di apartemen ini sudah pasti akan menjadi calon pengguna sekolah selanjutnya. 5. Meningkatnya perkembangan teknologi informasi yang dapat mendukung kegiatan pembelajaran. Di era globalisasi ini tekonologi informasi berkembang dengan sangat cepat, arus pertukaran informasi pun semakin cepat dan tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Apalagi sejak kemunculan internet, setiap orang juga dapat terhubung satu sama lain secara langsung dan memungkinkan untuk berinteraksi satu sama lain. Dengan kemudahan yang diberikan, internet menjadi semakin dikenal dan dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Berikut tabel perkembangan internet di Indonesia : Tabel 3.10 Perkembangan Jumlah Pelanggan & Pemakai Internet (kumalatif) Tahun Pelanggan 134.000 1998 256.000 1999 400.000 2000 518.000 2001 667.002 2002 865.706 2003 1.087.428 2004 1.500.000 2005 1.700.000 2006 2.000.000 2007 Sumber : Statistik APJII (2007)
Pemakai 512.000 1.000.000 1.900.000 4.200.000 4.500.000 8.080.534 11.226.143 16.000.000 20.000.000 25.000.000
Pemanfaatan internet juga tidak terbatas hanya untuk dunia bisnis, tetapi akhir-akhir ini sudah merambah ke dunia pendidikan. Dimana sekolah-sekolah sudah memanfaatkan internet ini dalam mendukung pertukaran informasi dari guru ke guru maupun guru ke siswa.
111 3.8.1.4. Matriks EFE Sedangkan menurut evaluasi faktor eksternal diatas, maka matriks EFEnya adalah : Tabel 3.11 Matriks EFE SMA Kanaan Jakarta No Faktor Eksternal Opportunity 1 Loyalitas konsumen yang tinggi Sekolah pesaing memiliki harga biaya sekolah 2 yang sangat tinggi Keputusan pemerintah akan program wajib belajar 3 12 tahun Adanya perencanaan proyek pembangunan 4 pemukiman yaitu Bandar Kemayoraan di lingkungan sekitar sekolah 5
Meningkatnya perkembangan teknologi informasi yang dapat mendukung kegiatan pembelajaran.
Bobot
Peringkat
Skor
0,12
4
0,48
0,042
3
0,126
0,108
2
0,216
0,233
3
0,699
0,201
2
0,402
1
0,044
2
0,134
1
0,031
2
0,24
Threads Banyaknya sekolah pesaing di kawasan sekitar 1 0,044 sekolah Adanya kebijakan pemerintah tentang jalur khusus 2 0,067 paket C Adanya tren berbahasa Inggris membuat kalangan 3 orang tua memilih menyekolahkan anak di sekolah 0,031 Internasional Adanya prioritas dukungan pemerintah ke sekolah 4 0,12 negeri 5 Adanya kenaikan pada indeks inflasi 0,064 1 Total Sumber : Hasil wawancara Wakil Kepala Sekolah bagian Kesiswaan Jakarta
3.8.2. Tahap Pencocokan 3.8.2.1. Matriks SWOT
1
0,064 2,436 SMA Kanaan
112
Opportunity 1. Loyalitas konsumen yang tinggi 2. Sekolah pesaing memiliki harga biaya sekolah yang sangat tinggi 3. Keputusan pemerintah akan program wajib belajar 12 tahun 4. Adanya perencanaan proyek pembangunan pemukiman yaitu Bandar Kemayoraan di lingkungan sekitar sekolah 5. Meningkatnya perkembangan teknologi informasi yang dapat mendukung kegiatan pembelajaran. Threats 1. Banyaknya sekolah pesaing di kawasan sekitar sekolah 2. Adanya kebijakan pemerintah tentang jalur khusus paket C 3. Adanya tren berbahasa Inggris membuat kalangan orang tua memilih menyekolahkan anak di sekolah Internasional 4. Adanya prioritas dukungan pemerintah ke sekolah negeri 5. Adanya kenaikan pada indeks inflasi
Strengths 1. Sekolah Kanaan berada di bawah bendera Kristen, dimana akan menjamin para siswa-siswinya untuk memiliki budi pekerti dan tingkah laku yang baik. 2. Mendapat piagam penghargaan dari Universitas IBII dan Bunda Mulia pada tahun 2008 untuk predikat lulusan terbaik (summa cum laude). 3. Memiliki tingkat kedisiplinan guru dan karyawan yang tinggi dalam keterlambatan dan kehadiran, dengan tingkat presentasi kehadiran selalu diatas 96%. 4. Fasilitas sekolah yang memadai, dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan sekolah yang lengkap. 5. Menganut slogan Where every student counts, dimana sekolah tidak memandang SARA dan ekonomi para siswa-siswi di sekolah. SO Strategies 1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas proses belajar mengajar dengan memanfaatkan kemajuan teknologi.(pengembangan produk) (S3, S4, O2, O5) 2. Menerapkan srategi cost leadership (penetrasi pasar) (S4, S5, O1, O2, O3, O4)
ST Strategies 1. Mengadakan kerjasama dengan universitas-universitas untuk memberikan beasiswa kuliah kepada siswa-siswi berprestasi. (integrasi horizontal)( S2, T1, T2, T5) 2. Mengadakan kerjasama dengan pemerintah untuk memberikan beasiswa sekolah kepada siswasiswi berprestasi (integrasi horisontal) (S1, S2, S3, S5, T1, T4, T5)
Weakness 1. Tingkat jumlah siswa baru di sekolah ini menurun. 2. Tingkat kelulusan siswa-siswa di sekolah ini tidak 100%. 3. Bangunan fisik sekolah yang sudah tua dan kurang terawat, membuat pemandangan sekolah kurang bagus. 4. Lokasi yang kurang strategis karena sekolah ini tidak terletak di jalur jalan utama 5. Penggunaan website sekolah tidak dimanfaatkan dengan baik
WO Strategies 1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas proses belajar mengajar dengan memanfaatkan kemajuan teknologi (pengembangan produk) (O5, W1, W2, W5) 2. Memanfaatkan website sekolah sebagai media promosi (penetrasi pasar) (O1, O3, O4, O5, W1, W4, W5)
WT Strategies 1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas proses belajar mengajar dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. (pengembangan produk) ( W1, W2, W5, T1, T3) 2. Merenovasi bangunan sekolah (pengembangan produk) ( W1, W3, W4, T1)
Gambar 3.4 Matriks SWOT SMA Kanaan Jakarta
113 Dari matriks SWOT diatas, maka dapat disimpulkan bahwa strategi alternatif yang memungkinkan untuk diterapkan di SMA Kanaan ini adalah : 1. Mengadakan kerjasama dengan universitas-universitas untuk memberikan beasiswa kuliah kepada siswa-siswi berprestasi. (integrasi horisontal) ( S2, T1, T2, T5) Berdasarkan kekuatannya yaitu didapatkannya piagam penghargaan dari beberapa universitas serta ancamannya yaitu banyaknya sekolah pesaing, tren berbahasa inggris dan meningkatnya inflasi di Jakarta, maka strategi yang dapat dipilih SMA Kanaan adalah dengan mengadakan kerjasama dengan memberikan beasiswa kuliah. Diharapkan dengan adanya program beasiswa ini dapat meningkatkan minat masyarakat agar lebih tertarik untuk masuk ke sekolah ini, dan tentunya dapat meringakan beban biaya pendidikan di perguruan tinggi bagi para orang tua. 2. Mengadakan kerjasama dengan pemerintah untuk memberikan beasiswa sekolah kepada siswa-siswi berprestasi (integrasi horisontal) (S1, S2, S3, S5, T1, T4, T5) Selain strategi untuk bekerja sama dengan universitas dalam memberikan program beasiswa, dilihat dari kekuatan dan ancamannya maka SMA Kanaan juga dapat mengadakan kerjasama dengan pemerintah juga untuk mengadakan program beasiswa untuk pendidikan sekolah. 3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas proses belajar mengajar dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. (pengembangan produk) ( W1, W2, W5, T1, T3) Dilihat dari kelemahannya yaitu tingkat jumlah siswa baru yang menurun dan tingkat kelulusan yang tidak 100% maka hendaknya sekolah meningkatkan kualitas dan kuantitas proses belajar mengajar mahasiswa dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi seperti internet, yaitu dengan menggunakan sistem e-learning. Dimana dengan adanya e-learning dapat membantu siswa untuk mengakses materi
114 dimana dan kapan saja dan selain itu dapat mengatasi keterbatasan waktu dan jarak antara guru dan murid. 4. Merenovasi bangunan sekolah (pengembangan produk) ( W1, W3, W4, T1) Dengan kelemahan jumah siswa baru yang menurun, lokasi sekolah yang tidak strategis, dan bangunan fisik sekolah yang sudah tua dan kurang terawat serta ancaman sekolah akan banyaknya pesaing, , maka strategi yang dapat dipilih yaitu dengan merenovasi gedung sekolah dengan mengecat ulang tembok sekolah agar memberikan pemandangan yang baik tentang image sekolah pada saat melewati SMA Kanaan ini. 5. Menerapkan srategi cost leadership (penetrasi pasar) (S4, S5, O1, O2, O3, O4) Dengan kekuatan dan peluang yang ada dapat ditarik suatu strategi alternatif yang dipilih yaitu menerapkan strategi cost leadership, yaitu dimana sekolah menerapkan biaya pendidikan yang rendah dibandingkan dengan sekolah kompetitornya. Hal ini tentunya memberikan peluan karena tentunya tidak semua masyarakat mampu untuk menyekolahkan anak mereka di sekolahan yang harganya selangit, para orang tua juga tentunya mempunyai keterbatasan penghasilan untuk membagikan kebutuhan ke dalam porsi tertentu. Tetapi walaupun menerapkan biaya rendah, dengan kualitas guru dan fasilitas yang memadai tentunya akan menarik minat pasar. 6. Memanfaatkan website sekolah sebagai media promosi (penetrasi pasar)(O1, O3, O4, O5, W1, W4, W5) Dengan kelemahan dan peluang yang ada maka sekolah hendaknya memanfaatkan website yang ada sebagai media promosi untuk memperkenalkan sekolah kepada masyarakat. Dengan begitu diharapkan dapat menarik minat masyarakat untuk mau bersekolah di sekolah ini.
115 3.8.2.2. Matriks IE Dari hasil perhitungan matriks IFE dan EFE sebelumnya yaitu dengan diperoleh hasil total IFE : 3,035 dan hasil total EFE yaitu 2,436 maka dapat diperoleh hasil matriks IE SMA Kanaan, yaitu :
3,00
4,00
SKOR BOBOT EFE
3,00
2,00
SKOR BOBOT IFE 2,00
1,00
I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
IX
1,00 Gambar 3.5 Matriks IE SMA Kanaan Jakarta Menurut matriks IFE dan diatas, dapat diperoleh bahwa posisi SMA Kanaan berada di kuadaran IV (empat) yaitu pada posisi tumbuh dan membangun yang berarti strategi alternatif yang bisa dipilih adalah : integrasi ke depan, belakang, pengembangan pasar, penetrasi pasar dan pengembangan produk. 3.8.3.
Tahap Keputusan
3.8.3.1. Matriks QSPM Untuk dapat memilih strategi alternatif yang akan diperbandingkan di matriks QSPM maka terlebih dahulu melakukan penilaian dari strategi yang sering muncul dari tahap pencocokan (matriks SWOT dan matriks IE) : Strategi Alternatif Integrasi ke depan
SWOT
IE
-
x
116 Integrasi ke belakang
-
x
Integrasi horisontal
x
-
Pengembangan pasar
-
x
Penetrasi pasar
x
x
Pengembangan produk
x
x
Berdasarkan tabel di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa strategi alternatif yang akan dipilih untuk dimasukkan dalam matriks QSPM adalah penetrasi pasar dan pengembangan produk. Dan berikut ini adalah matriks QSPM dari SMA Kanaan Jakarta :
NO
Faktor
Strength Sekolah Kanaan berada di bawah bendera Kristen, dimana akan menjamin para siswa-siswinya untuk memiliki budi 1 pekerti dan tingkah laku yang baik. Mendapat piagam penghargaan dari Universitas IBII dan Bunda Mulia pada tahun 2008 untuk predikat lulusan 2 terbaik (summa cum laude). Memiliki tingkat kedisiplinan guru dan karyawan yang tinggi dalam keterlambatan dan kehadiran, dengan tingkat 3 presentasi kehadiran selalu diatas 96%. Fasilitas sekolah yang memadai, dilengkapi dengan 4 peralatan dan perlengkapan sekolah yang lengkap.
Bobot
Pengembanga n Produk Meningkatkan kualitas dan kuantitas proses belajar mengajar dengan memanfaatkan kemajuan teknologi (elearning) AS TAS
Penetrasi Pasar Memanfaatkan website sekolah sebagai media promosi
AS
-
TAS
0,092
-
-
-
0,16
2
0,32
3
0,48
0,183
4
0,732
2
0,366
0,176
4
0,704
2
0,352
117 Menganut slogan Where every student counts, dimana sekolah tidak memandang SARA dan ekonomi para siswa-siswi di sekolah. Weakness Tingkat jumlah siswa baru di sekolah ini menurun. 1 5
Tingkat kelulusan siswa-siswa di sekolah ini tidak 100%. Bangunan fisik sekolah yang sudah tua dan kurang 3 terawat, membuat pemandangan sekolah kurang bagus. Lokasi yang kurang strategis karena sekolah ini tidak 4 terletak di jalur jalan utama Penggunaan website sekolah tidak dimanfaatkan dengan 5 baik Opportunity Loyalitas konsumen yang tinggi 1 Sekolah pesaing memiliki harga biaya sekolah yang 2 sangat tinggi Keputusan pemerintah akan program wajib belajar 12 3 tahun Adanya perencanaan proyek pembangunan pemukiman 4 yaitu Bandar Kemayoraan di lingkungan sekitar sekolah Meningkatnya perkembangan teknologi informasi yang 5 dapat mendukung kegiatan pembelajaran. Threads Banyaknya sekolah pesaing di kawasan sekitar sekolah 1 Adanya kebijakan pemerintah tentang jalur khusus paket 2 C Adanya tren berbahasa Inggris membuat kalangan orang 3 tua memilih menyekolahkan anak di sekolah Internasional Adanya prioritas dukungan pemerintah ke sekolah negeri 4 2
5
Adanya kenaikan pada indeks inflasi
0,063
-
-
-
-
0,079
1
0,079
2
0,158
0,079
1
0,079
1
0,079
0,047
2
0,094
1
0,047
0,08
2
0,16
1
0,08
0,041
1
0,041
1
0,041
0,12
-
-
-
-
0,042
-
-
-
-
0,108
1
0,108
1
0,108
0,233
-
-
-
-
0,201
1
0,201
1
0,201
0,044
2
0,088
4
0,176
0,067
-
-
-
-
0,031
3
0,093
4
0,124
0,12
3
0,36
4
0,48
0,064
4
0,256
3
0,192
TOTAL
3,315
2,884
Gambar 3.6 Matriks QSPM SMA Kanaan Jakarta Menurut hasil mariks QSPM di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pada SMA Kanaan Jakarta sebaiknya memilih strategi pengembangan produk yaitu meningkatkan kualitas dan kuantitas proses belajar mengajar dengan memanfaatkan kemajuan teknologi dengan menggunakan e-learning, dikarenakan pada strategi alternatif ini diperoleh total nilai yang lebih besar.
118 3.9. Analisa Kebutuhan Pelatihan dengan Gap Analysis SMA Kanaan adalah sebuah lembaga pendidikan yang berdiri sejak tahun 1970, dimana sekolah ini Kanaan telah memiliki beberapa cabang selain di Jakarta, yaitu di Tangerang, Cianjur, Semarang, Banjarmasin, dan Pontianak, serta dua sekolah dengan nama Kanaan Global School yang memiliki kurikulum Nasional Plus yang berada di Jambi dan di Jakarta. Dalam menjalankan proses bisnisnya, SMA Kanaan berlandaskan visinya yaitu menyelenggarakan pendidikan berkualitas yang berlandaskan nilai-nilai Kristiani dan visinya menjadi sekolah Kristen terkemuka yang mengembangkan potensi siswa secara optimal, berbudi pekerti luhur dan mampu berperan dalam masyarakat global. Untuk dapat mencapai visi dan misinya tersebut, SMA Kanaan pastinya akan menyediakan kegiatan belajar mengajar yang berkualitas, diantaranya dengan menyediakan fasilitas sekolah yang memadai, sumber tenaga pengajar yang berkualitas, dan menyediakan lingkungan sekolah maupun suasana sekolah yang menunjang kegiatan belajar mengajar. Namun terkadang apa yang diharapkan tidak selamanya akan berjalan seperti yang diinginkan, tujuan kinerja yang hendak dicapai terkadang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Berikut ini beberapa kinerja yang ingin dicapai dalam sekolah ini : a. Meningkatkan tingkat kesadaran siswa-siswi dalam membaca buku pelajaran sekolah, dan mau untuk mempelajari kembali apa yang sudah diajarkan di sekolah. b. Tingkat kelulusan siswa-siswi yang mengikuti Ujian Nasional 100%. c. Jumlah siswa baru setiap tahunnya meningkat Sedangkan pada kenyataannya, kinerja yang sebenarnya terjadi adalah :
119 a. Tingkat kesadaran siswa dan siswi dalam membaca buku pelajaran sekolah, dan mau untuk mempelajari kembali apa yang sudah diajarkan masih rendah. Dengan kegiatan belajar yang dilengkapi dengan fasilitas yang baik dan tenaga pengajar yang ahli tidak bisa menumbuhkan tingkat kesadaran siswa-siswi untuk belajar. b. Tingkat kelulusan siswa-siswi yang mengikuti Ujian Nasional tidak 100%. Hal ini dapat dilihat dari masih adanya siswa-siswi yang tidak lulus Ujian Nasional di sekolah ini. c. Jumlah siswa baru setiap tahunnya menurun, menandakan minat dan kepercayaan masyarakat akan sekolah ini semakin menurun. Adanya perbedaan antara kinerja yang diharapkan dan yang sesungguhnya terjadi di atas, dimungkinkan terjadi karena beberapa faktor berikut ini : a. Teknik pembelajaran di kelas yang itu-itu saja membuat siswa-siswi merasa jenuh untuk belajar. b. Waktu yang terbatas ditambah adanya libur-libur sekolah pada saat musim Ujian Nasional, menyebabkan materi pelajaran tidak dapat terserap dengan baik. c. Para siswa dan siswi hanya dapat bertatap muka dengan guru pada jam pelajaran sekolah saja. Dari data di atas maka dapat disimpulkan hasil dari gap analysis ini sebagai berikut :
120
Kinerja yang ingin dicapai
Visi dan Misi Sekolah a.
b.
Menyelenggarakan pendidikan berkualitas yang berlandaskan nilainilai Kristiani Menjadi sekolah Kristen terkemuka yang mengembangkan potensi siswa secara optimal, berbudi pekerti luhur dan mampu berperan dalam masyarakat global
a. Meningkatkan tingkat kesadaran siswa-siswi dalam membaca buku pelajaran sekolah, dan mau untuk mempelajari kembali apa yang sudah diajarkan di sekolah. b. Tingkat kelulusan siswa-siswi yang mengikuti Ujian Nasional 100%. c. Jumlah siswa baru setiap tahunnya meningkat
Penyebab perbedaan
Perbedaan
a. Teknik pembelajaran di kelas yang itu-itu saja membuat siswa-siswi merasa jenuh untuk belajar. b. Waktu yang terbatas ditambah adanya libur-libur sekolah pada saat musim Ujian Nasional, menyebabkan materi pelajaran tidak dapat terserap dengan baik. c. Para siswa dan siswi hanya dapat bertatap muka dengan guru pada jam pelajaran sekolah saja.
Kinerja yang sebenarnya a.
b.
c.
Tingkat kesadaran siswa dan siswi dalam membaca buku pelajaran sekolah, dan mau untuk mempelajari kembali apa yang sudah diajarkan masih rendah. Tingkat kelulusan siswa-siswi yang mengikuti Ujian Nasional tidak 100%. Jumlah siswa baru setiap tahunnya menurun
Gambar 3.7 Analisa Kebutuhan Pelatihan dengan Gap Analysis pada SMA Kanaan Jakarta 3.10. Identifikasi Permasalahan dan Kebutuhan Setelah melakukan wawancara, memberikan kuisioner, analisis sistem yang berjalan dan analisis SWOT dan gap analysis pada SMA Kanaan Jakarta, maka dapat disimpulkan bahwa permahasalahan yang dihadapi :
121 a. Teknik pembelajaran di kelas yang kurang bervariasi membuat siswa-siswi merasa jenuh untuk belajar. b. Waktu yang terbatas ditambah adanya libur-libur sekolah pada saat musim Ujian Nasional, menyebabkan materi pelajaran tidak dapat terserap dengan baik. c. Para siswa dan siswi hanya dapat bertanya dan berdiskusi dengan guru pada jam pelajaran sekolah saja. d. Analisa hasil kuisioner menemukan bahwa adanya perbedaan kebutuhan antara guru dan siswa akan fitur pada sistem e-learning : Prioritas Guru 1 Soal-soal latihan - (100%) 2 Forum Diskusi – (100%) 3 Materi pembelajaran dan soal latihan yang bisa diunduh – (100%) 4 Penjelasan Teori - (94%) 5
Informasi Siswa – (81%)
Siswa Forum Diskusi – (94%) Penjelasan Teori – (80%) Informasi Siswa - (77%)
Materi pembelajaran dan soal latihan yang bisa diunduh (75%) Soal-soal latihan (70%)
3.11. Usulan Pemecahan Masalah Berdasarkan permasalahan yang dihadapi di atas, maka solusi permasalahan yang diusulkan adalah : a. Menyediakan variasi dalam metode pembelajaran, dengan cara membuat penyampaian materi menjadi lebih menarik yaitu dengan menggunakan video atau animasi. Dimana dengan dibuat ke dalam bentuk yang lebih menarik ini dapat meningkatkan minat siswa-siswi untuk belajar. b. Menyediakan tambahan waktu belajar di luar jam sekolah, agar materi pembelajaran dapat terserap dengan lebih baik.
122 c. Menyediakan media forum diskusi antara siswa dan guru diluar sekolah, agar siswa dan guru dapat tetap berkomunikasi satu sama lain. d. Fitur-fitur utama yang dibutuhkan dalam sistem e-learning sesuai dengan hasil kuisioner yang harus ada, yaitu : 1) Forum Diskusi 2) Materi pembelajaran dan soal latihan yang bisa diunduh 3) Penjelasan Teori Dan fitur yang harus ada dengan pertimbangan pengontrolan dan pengawasan : 4) Soal-soal latihan Yang terakhir fitur yang hanya sebagai pelengkap 5) Informasi Siswa