Bab 3 Analisis Data
Dalam bab ini. penulis akan melakukan analasis data secara sintaksis dan semantik pada bait – bait tertentu yang menurut penulis paling mencerminkan konsep reinkarnasi dalam pandangan agama Budha. Sebelum melakukan analisis secara semantik, penulis akan melakukan analisis secara sintaksis terlebih dahulu untuk menemukan makna denotatif dari lirik lagu Uzu. Setelah melakukan analisis secara sintaksis, barulah penulis akan menganalisis frasa – frasa yang paling menonjolkan konsep reinkarnasi dalam agama Budha.
3.1 Analisis Sintaksis Bait Ketiga Bait Ketiga dalam lagu Uzu :
咲いて 香り 枯れて 滅びる 生まれ死に逝く幾度も 朽ちて 還り そして 芽を葺く 人は何処へ向かうのだろう? Saite kaori karete horobiru umare shi ni yuku ikutabi mo Kuchite kaeri soshite me wo fuku hito wa doko he mukau no darou? Bait ketiga pada lagu Uzu ini terdiri atas tiga kalimat, yaitu: 1. 咲いて 香り 枯れて 滅びる 2. 生まれ死に逝く幾度も 3. 朽ちて 還り そして 芽を葺く 人は何処へ向かうのだろう?
15
3.1.1 Analisis Kalimat Pertama Bait Ketiga Kalimat pertama bait ketiga dari lirik lagu Uzu ini merupakan kalimat majemuk setara. Penulis akan membagi kalimat pertama ini menjadi dua frase, yaitu : a) 咲いて 香り b) 枯れて 滅びる
Pada kalimat pertama, bagian (a) terdiri dari verba 「咲いて」, adverbial 「香り」, verba 「枯れて」 dan verba 「滅びる」. Dalam verba「咲いて」 dan adverbial 「香 り」 terdapat objek implisit, yaitu 「花」. Hal ini dapat diketahui berdasarkan verba 「 咲 い て 」 yang memiliki arti “kelopak bunga yang mekar”, didukung dengan adverbial 「香り」 yang memiliki arti “wangi”. Begitu pula dengan bagian (b) yang terdiri atas verba 「枯れて」 yang memiliki arti “layu” dan verba 「滅びる」 yang memiliki arti “musnah” keduanya merujuk pada objek implisit 「 花 」 . Jika digabungkan, maka kalimat 「咲いて 香り 枯れて 滅びる」 memiliki arti : (花は)咲いて 香り 枯れて 滅びる S P Terjemahan keharuman bunga yang mekar, layu dan musnah
3.1.2 Analisis Kalimat Kedua Bait Ketiga Kalimat kedua ini merupakan sebuah kalimat tunggal. Berikut kalimat kedua dalam bait ketiga lirik lagu Uzu.
生まれ死に逝く幾度も
16
「生まれ死」 yang memiliki arti “kehidupan dan kematian” dan verba 「逝く幾度 も」 yang memiliki arti “berapa kali meninggal”. Maka, klausa 「生まれ死に逝く幾 度も」memiliki arti “berapa kali meninggal melalui kehidupan dan kematian”. Pada kalimat ini terdapat objek implisit 「花」. Jika digabungkan, maka arti dari kalimat kedua ini adalah : (花は)生まれ死に逝く幾度も(ある) S Pelengkap Terjemahan Berapa kali bunga itu akan hidup dan mati.
3.1.3 Analisis Kalimat Ketiga Bait Ketiga Kalimat ketiga dalam bait ketiga ini merupakan kalimat majemuk setara. Penulis akan membaginya kedalam dua frase, yaitu : a) 朽ちて 還り そして 芽を葺く b) 人は何処へ向かうのだろう?
Pada kalimat ini bagian (a) merupakan pelengkap dari bagian (b). Bagian (a) terdiri dari verba 「朽ちて」 yang memiliki arti “membusuk”, adverbial 「還り」 yang memiliki arti “kembali”, dan predikat 「芽を葺く」yang memiliki arti “menjadi benih”. Maka klausa 「朽ちて
還り
そして
芽を葺く」 memiliki arti “membusuk dan
kembali menjadi benih”. Bagian (b) terdiri dari subjek 「人」 yang berarti “manusia”, dan predikat 「何処へ 向かう」 yang memiliki arti “menuju kemana”. Maka klausa 「人は何処へ向かうの
17
だろう?」 memiliki arti “menuju kemanakah kita?”. Jika digabungkan, makna dari kalimat kedua bab ketiga ini adalah : 朽ちて 還り そして 芽を葺く 人は何処へ向かうのだろう? Pelengkap S P Terjemahan Membusuk dan kembali menjadi benih, menuju kemanakah kita?
3.2 Analisis Sintaksis Bait Keempat Bait keempat dari lagu Uzu : 形を成す物は 壊れるからこそ美しい 果敢ない夢ほど 輝きを放つ塵と燃える Katachi wo nasumono wa kowarerukara koso utsukushii Hakanai yume hodo kagayaki wo hanatsu chiri to moeru
Bait keempat ini terdiri dari dua kalimat : 1. 形を成す物は 壊れるからこそ美しい 2. 果敢ない夢ほど 輝きを放つ塵と燃える
3.2.1 Analisis Kalimat Pertama Bait Keempat Bait keempat dari lirik lagu Uzu ini merupakan kalimat tunggal. Kalimat pertama dalam bait keempat ini terdiri dari dua frase, yaitu : a) 形を成す物は b) 壊れるからこそ美しい
Bagian (b) merupakan pelengkap dari bagian (a). Bagian (a) yang menerangkan objek dari kalimat pertama dari bait keempat terdiri dari nomina 「形」 yang memiliki 18
arti “benda” dan adverbial 「成す物」 yang berarti “barang yang dibuat”. Maka klausa 「形を成す物は」 memiliki makna “benda yang dibuat”. Bagian (b) merupakan pelengkap adverbial dari bagian (a). Bagian (b) terdiri dari 「壊れる」 kata adverbial yang memiliki arti “rusak” dan 「美しい」 kata adjektiva pendukung 「壊れる」 yang memiliki arti “cantik”. Maka klausa 「壊れるからこそ 美しい」 memiliki makna “cantik karena mudah rusak”. Makna dari kalimat pertama dalam bait keempat adalah : 形を成す物は 壊れるからこそ美しい O Pelengkap Terjemahan Benda yang dibuat, cantik karena begitu mudah rusak
3.2.2 Analisis Kalimat Kedua Bait Keempat Kalimat kedua dalam bait keempat lagu Uzu ini memiliki dua frase, yaitu : a) 果敢ない夢ほど b) 輝きを放つ塵と燃える
Bagian (b) merupakan pelengkap dari bagian (a). Bagian (a) terdiri dari adjektiva 「果敢ない」 yang menerangkan objek 「夢」. Kata 「果敢ない」 memiliki arti “sementara” dan 「夢」 memiliki arti “mimpi”. Maka klausa 「果敢ない夢ほど」 memiliki arti “mimpi yang semakin sementara”. Bagian (b) terdiri atas adjektiva 「輝き」 yang memiliki arti “bersinar”, objek 「 放つ塵」 yang memiliki arti “debu yang tersebar” dan adverbial 「燃える」 yang memiliki arti “terbakar”. Maka makna klausa 「輝きを放つ塵と燃える」 adalah 19
“debu yang terbakar oleh cahaya”. Secara keseluruhan makna kalimat kedua dalam bait keempat adalah 果敢ない夢ほど(の夢は) 輝きを放つ塵と燃える O Pelengkap Terjemahan Semakin fana mimpi itu, semakin debu itu bercahaya semakin terbakar.
3.3 Kalimat Pertama Bait Ketiga Lagu Uzu Ditinjau dari Konsep Reinkarnasi dalam Agama Budha Penulis akan menganalisis beberapa frase, klausa, atau kalimat yang memiliki hubungan dengan konsep reinkarnasi dalam sudut pandang agama Budha. Untuk memperjelas makna yang terkandung dalam lagu Uzu, penulis akan membagi analisis ke dalam beberapa sub bab dimulai dari pencarian makna kata pada frase, klausa, maupun kalimat, baru kemudian penulis akan menganalisisnya berdasarkan konsep reinkarnasi dalam agama Budha dan berdasarkan hasil wawancara yang sudah penulis peroleh. Berikut kutipan kalimat pertama bait ketiga dalam lagu Uzu.
咲いて 香り 枯れて 滅びる 生まれ死に逝く幾度も Saite kaori karete horobiru umare shi ni yuku ikutabi mo Terjemahan Keharuman bunga yang berkembang akan mati layu dan musnah. Berapa kali kita akan dilahirkan dan mati.
Pada sub bab ini, penulis akan membagi kalimat「咲いて 香り 枯れて 滅び る
生まれ死に逝く幾度も」 menjadi dua klausa, yaitu 「咲いて
香り
枯れて
滅びる」 dan 「生まれ死に逝く幾度も」. Penulis akan menganalisa klausa 「咲い て 香り 枯れて 滅びる」 terlebih dahulu. 20
3.3.1a Analisis Semantik Klausa 「咲いて 香り 枯れて 滅びる」 Untuk memahami makna konotasi dari kalimat 「咲いて 香り 枯れて 滅びる 生まれ死に逝く幾度も」, penulis akan menganalisis klausa 「咲いて 香り 枯れ て
滅びる」 terlebih dahulu. Klausa 「咲いて
香り
枯れて
滅びる」 terdiri
atas empat kata, yaitu kata 「咲く」, kata 「香り」, kata 「枯れる」, dan kata 「滅 びる」. Penulis akan menganalisis kata 「咲く」 kedalam tabel berikut ini.
Kata
Sumber Suzuki (1995, hal. 1059)
Makna 1. 花のつぼみが開く。開花する。 Kuncup bunga yang terbuka. Bunga yang mekar.
咲く 2. 波が砕けて白く見える。 Memutih setelah diterjang ombak. Umesao (1995, hal. 766)
Ooga (1990, hal. 1032)
Matsuura (2005, hal. 841)
花のつぼみがひらく。 Kuncup bunga yang terbuka 花のつぼみがひらく。 Kuncup bunga yang terbuka Berkembang ; Mengorak kelopak.
Tabel 3.1a Tabel Makna Kata 「咲く」
Berdasarkan tabel makna 3.1a, penulis akan menyimpulkan makna kata 「咲く」 kedalam tabel medan makna berikut ini. 21
Mengorak kelopak Bunga yang mekar Memutih diterjang ombak 咲く Berkembang Kuncup bunga yang terbuka
Tabel 3.1b Makna Konotasi Kata 「咲く」
Berdasarkan tabel medan makna 3.1b, penulis menyimpulkan bahwa kata 「咲く」 memiliki makna bunga yang mekar dan kuncup bunga yang terbuka. Pada klausa 「咲 いて
香り
枯れて
滅びる」, jika kata 「咲く」 disambungkan dengan kata
「香り」 ada sebuah objek implisit yaitu 「花」. Untuk memperjelas makna kata 「咲 く」 penulis akan menjelaskan makna kata 「香り」 terlebih dahulu.
Kata
Sumber Suzuki (1995, hal. 455)
Makna 1. よいにおい。香気。 Harum. Wewangian. 2. 顔などのにおいたつような美しさ。 Kecantikan selain dari wajah
Umesao (1995, hal.322 )
香り
1. よいにおい。 Harum 2. つややかな美しさ。 22
Kecantikan yang berpendar. Ooga (1990, hal. 445)
1. におい。特によいにおい。 Bau. Terutama bau yang harum. 2. 美 し い い ろ つ や 。 つ や や か な 美しさ。 Rona kecantikan. berpendar.
Matsuura (2005, hal. 438)
Kecantikan
yang
Bau
Tabel 3.2a Makna Kata 「香り」
Berdasarkan tabel makna kata 3.2a, penulis akan menyimpulkan makna kata 「香 り」 ke dalam tabel medan makna berikut ini.
Keharuman Wangi 香り Kecantikan Rona kecantikan
Tabel 3.2b Medan Makna 「香り」
Berdasarkan tabel medan makna 3.2b, kata 「香り」 memiliki makna keharuman atau kecantikan. Keharuman dari 「香り」 dapat disimpulkan menjadi keharuman dan kecantikan sebuah bunga. Dalam lirik lagu Uzu kata 「香り」 tergabung dengan kata 「咲く」dalam klausa 「咲いて
香り
枯れて
滅びる」. Berdasarkan tabel 23
makna kata 「咲く」penulis menyimpulkan bahwa kata 「咲く」 hanya digunakan untuk 「花」. Karena itu penulis berpendapat bahwa keharuman yang dimaksud oleh Isshi adalah keharuman sebuah bunga. Menurut pandangan orang Jepang, kata 「花」 biasanya merujuk pada bunga sakura (Maynard, 2007, hal.168). Dan bunga sakura merupakan simbol ketidakabadian yang terus menerus berulang seperti proses renkarnasi (Mansfield, 1999, hal. 34). Untuk menyempurnakan analisis pada klausa 「咲いて 香 り 枯れて」, penulis akan menganalisis kata terakhir yaitu 「枯れる」 kedalam tabel makna berikut ini.
Kata
Sumber Suzuki (1995, hal. 1059)
Makna 1. 草木が、水分などがなくなり、生命 を保つことができなくなる。花や葉 が変色したり、落ちたりする。 Tanaman yang sudah mengering, tidak bisa mempertahankan keberadaannya. Bunga dan daunnya sudah berubah warna dan berguguran. 2. 張りやみずみずしさがな。本来の 勢いがなくなる。 Semangat yang hilang. Kekuatan asli yang menghilang. 3. 人物や技術が練れて、深みが増す。 円熟して、落ち着いた深い味わいが 出てくる。 Kepribadian dan teknik yang digabungkan dengan sempurna, semakin mendalam. Semakin matang, mengeluarkan rasa yang dalam dan tertata. 4. 動物が死んで干からびる。 Makhluk hidup yang mati
dan 24
mengering. 5. 膿 ( うみ ) が出 て、 おで き の表 面が 乾く。 Bisul yang nanahnya keluar dan mengering. 6. 滅んでしまう。 Musnah. Umesao (1995, hal.322 )
1. 華木の命が終わる。 Akhir dari hidup sebuah pohon bunga. 2. 年功をつんで、俗 け 、人格や芸に 深い味わいが出るようになる。枯淡 になる。 Dipenuhi dengan pengalaman, duniawi, kepribadian, seni untuk mengeluarkan rasa yang mendalam. Menjadi elegan dan sederhana.
枯れる
Ooga (1990, hal. 445)
1. 植物が、水気がな く なって生気が なくなる。また、花や葉が落ちる。 Tumbuhan yang mengering dan kehilangan daya hidupnya. Bunga dan dan daunnya mulai berjatuhan. 2. 人、虫、魚などの生き物が、死んで ひかからびる。また、死ぬ。 Manusia, serangga, ikan dan berbagai makhluk hidup lainnya yang mati dan mengering. Mati. 3. 皮膚などに生気が な くなり、やせ 衰える。また、病み衰える。 Kulit dan lainnya yang mulai kehilangan hidup, mengurus dan melemah. Sakit dan melemah. 4. 腫(は)れ物の膿 ( うみ)が出た あとがかわく。 Tumor yang mengering setelah nanahnya keluar. 5. 朽ち滅びる。絶える。 25
Layu dan musnah. Lenyap. 6. 勢いや、盛んなさまがなくなる。 Kehilangan semangat hidup dan energi. 7. 技芸、人間味など に 未熟なところ や、はなやかなところがなく、深い 味わいがにじみでる。 Pencapaian, kehangatan manusia dan ketidak dewasaan, tapi brilian walau tidak menghasilkan rasa yang dalam. Matsuura (2005, hal. 440)
Mati
Tabel 3.3a Makna Kata 「枯れる」
Berdasarkan tabel makna kata 3.3a penulis akan menyimpulkan makna kata 「枯れる」 kedalam tabel medan makna berikut ini.
Tanaman yang mati Layu Semangat yang hilang Mati
枯れる
Luka yang mengering Musnah Berpengalaman
Tabel 3.3b Makna Konotasi Kata 「枯れる」
26
Penulis menyimpulkan makna kata 「枯れる」 menjadi tanaman yang mati, mati dan musnah karena berdasarkan klausa 「咲いて 香り 枯れて 滅びる」, bagian 「咲いて
香り」memiliki arti “keharuman bunga yang mekar” karena itu penulis
menyimpulkan bahwa kata 「枯れて」 memiliki makna “tanaman yang layu”. Maka dari itu, semakin jelas bahwa Isshi memang menggambarkan siklus kehidupan 「花」. Untuk memperjelas makna pada klausa 「咲いて 香り 枯れて 滅びる」, penulis akan menjelaskan makna kata terakhir dalam klausa tersebut, yaitu 「滅びる」 kedalam tabel makna kata berikut ini.
Kata
Sumber Suzuki (1995, hal. 2457)
Makna 1. なくなる。絶える。滅亡する。 Menghilang. Lenyap. Hancur.
2. すたれる。衰亡する。 Menjadi tidak berguna. Runtuh.
滅びる
3. 死ぬ。 Mati. Umesao (1995, hal. 1832)
1. なくなる。消え去る。絶える。 Menjadi hilang. Memudar. Lenyap.
2. 滅亡する。 Hancur. 27
Ooga (1990, hal. 2206)
1. 存在していたものがなくなる。 絶える。 Hilangnya sebuah keberadaan. Lenyap. 2. 死ぬ。 Mati. 3. おちぶれる。 Menjadi punah.
Matsuura (2005, hal. 309)
Binasa ; musnah ; punah.
Tabel 3.4a Makna Konotasi Kata 「滅びる」
Berdasarkan tabel makna kata 3.4a, penulis akan menyimpulkan makna kata 「滅びる」 kedalam tabel medan makna berikut ini.
Mati Musnah Lenyap Binasa
滅びる
Punah Hancur
Tabel 3.4b Makna Konotasi Kata 「滅びる」
Penulis menyimpulkan bahwa kata 「滅びる」 memiliki arti mati dan musnah. Berdasarkan analisis kata 「 咲 い て
香り
枯 れ て 」 yang memiliki makna
28
“keharuman bunga yang layu”, kata 「滅びる」 mendukung kata 「枯れて」 yang berarti “layu”, sehingga bagian 「枯れて 滅びる」 memiliki arti “layu dan musnah”. Maka penulis menyimpulkan bahwa dalam klausa 「咲いて
香り
枯れて
滅び
る 」 Isshi mencoba menggambarkan kehidupan sebuah bunga yang mekar dan kemudian mati. Berikut penulis akan menghubungkan makna konotasi klausa 「咲いて 香り 枯れて 滅びる」 dengan konsep reinkarnasi dalam agama Budha.
3.3.1b Analisis Terdapatnya Konsep Reinkarnasi dalam Agama Budha pada Klausa 「咲いて 香り 枯れて 滅びる」 Reinkarnasi akan terjadi pada saat makhluk hidup mengalami kematian dan kemudian dilahirkan kembali sesuai dengan karma yang telah diperbuat makhluk hidup tersebut (Suzuki, 2009, hal 140 – 141). Selain itu, reinkarnasi juga di indetikkan dengan ketidakabadian, cepat atau lambat kehidupan pasti akan diakhiri dengan kematian. Karena itu, segalanya bersifat sementara atau tidak abadi (Stambaugh, 1990, hal. 72). Dalam klausa 「咲いて
香り 枯れて 滅びる」 terdapat sebuah objek implisit
yaitu 「花」. Kata 「花」 sendiri, dalam pandangan orang Jepang, seringkali di artikan sebagai bunga sakura. Obsesi orang Jepang terhadap bunga sakura membuat hal pertama yang dipikirkan oleh mereka ketika mendengar kata 「 花 」 adalah bunga sakura (Maynard, 2007, Hal. 168). Dalam budaya Jepang, ketidakabadian seringkali diidentikkan dengan bunga sakura. Walaupun indah, masa hidup bunga sakura terhitung pendek dan begitu rapuh. Namun sakura akan selalu mekar di saat musim semi seperti sebuah siklus yang tak ada akhirnya (Mansfield, 1999, hal. 49). Dalam jangka waktu
29
yang begitu singkat, terus menerus hidup dan mati, seperti pandangan dalam agama Budha yang mengidentikkan proses reinkarnasi dengan bunga (Sachiya, 2004, hal.429). Dalam klausa 「 咲 い て
香り
枯れて
滅 び る 」 Isshi mencoba
menggambarkan ketidakabadian, siklus kehidupan dan kematian yang terus menerus berulang melalui objek implisit 「 花 」 . Bagi Isshi sendiri, ada berbagai macam pendekatan untuk memahami reinkarnasi, salah satunya adalah dengan menciptakan lirik lagu yang indah. Tidak hanya menangkap sisi negatifnya saja (Neogenesis vol.30, 2008, hal.185). Hal ini membuktikan bahwa pola pikir orang Jepang sangat terpengaruh dengan berbagai filosofi dalam agama Budha (Takada, 1999, hal.5), dan Isshi sebagai orang Jepang, kepercayaannya dalam agama Budha juga turut mempengaruhi hasil karya seni yang dibuatnya (De Mente, 2004, hal. 45). Untuk lebih memperjelas makna konotasi pada kalimat pertama dalam bait ketiga lagu Uzu, penulis akan melanjutkan analisis klausa kedua, 「生まれ死に逝く幾度も」.
3.3.2a Analisis Semantik Klausa 「生まれ死に逝く幾度も」 Kali ini, penulis akan menjelaskan makna dari klausa 「生まれ死に逝く幾度も」 dan menggabungkannya dengan makna dari klausa 「 咲 い て
香り
枯れて
滅びる」. Pada frase 「生まれ死に逝く幾度も」, penulis akan menganalisis makna kata 「生まれる」, kata 「死」 kata「逝く」, dan kata 「幾度」.
Kata
Sumber Suzuki (1995, hal. 256)
Makna 1. 子が母親の胎内から出る。また、卵
30
からかえる。出生する。誕生する。 Anak, yang keluar dari kandungan ibu. Menetas dari telur. Lahir. Terlahir.
2. 新しく作り出されて、世に出る。物事 が新たにできる。 Diciptakan menjadi baru, menjadi terkenal. Memperbarui segalanya.
3. ある状況・感情などが生じる Sebuah keadaan, menghasilkan sesuatu diluar emosi.
4. 死後、この世に再び現れる。生まれ 変わる。仏教思想に基づいていう語。
生まれる
Kembali ke dunia untuk kedua kalinya setelah mati. Dilahirkan kembali. Bahasa yang digunakan berdasarkan filosofi Budha. Umesao (1995, hal. 183)
1. 母体から子やたまがでる。孵化する。 誕生する。 Anak yang keluar dari rahim ibu. Menetas. Lahir.
2. 新しくできる。生じる。 Sebuah awal. Terbentuk. Ooga (1990, hal. 255)
1. 母体や卵から子が出る。出生する。 誕生する。 Anak
yang
keluar
dari
rahim
ibu.
31
Lahirnya. Lahir.
2. (仏教思想で)死後、この世に再び 現われ出る。また、死後、別の世界に 現れ出る。 (Dalam agama Budha) setelah mati, muncul kembali untuk kedua kalinya di dunia ini. Bisa juga, muncul untuk kedua kalinya di dunia yang berbeda.
3. 物事やある状態が新しくできあがる。 生じる。できあがる。 Awal dari seluruh keadaan. Terbentuk. Menjadi siap.
4. 月初めの立会いで新しく出る生物に 相場がつけられる。 Perkiraan awal bulan kelahiran makhluk hidup. Matsuura (2005, hal. 1137)
1. Lahir; dilahirkan. 2. Terjadi; timbul.
Tabel 3.5a Makna Kata 「生まれる」
Berdasarkan tabel makna kata 3.5a, penulis akan menyimpulkan makna kata 「生ま れる」 kedalam tabel medan makna berikut ini.
Lahir
32
Awal dari segalanya Terjadi
生まれる
Timbul Terlahir kembali
Tabel 3.5b Makna Konotasi Kata 「生まれる」
Penulis menyimpulkan bahwa kata 「生まれる」 memiliki arti awal dari segalanya dan terlahir kembali. Pada konsep reinkarnasi dalam agama Budha, kelahiran merupakan sebuah awal dan kematian adalah sebuah akhir (Stambaugh, 1990, hal. 72). Untuk memperjelas makna dari klausa 「生まれ死に逝く幾度も」 penulis akan melanjutkan analisis makna pada kata 「死」, kata 「逝く」, dan kata 「幾度」.
Kata
Sumber Suzuki (1995, hal. 1128)
Makna 1. 生命がなくなること。死ぬこと。ま た、生命が存在しないこと。 Kehilangan nyawa. Meninggal. Kehilangan keberadaan jiwa.
2. 律の五刑の一。絞(こう)と斬(ざん)の 2 種があった。 Salah satu dari 5 hukuman pada jaman Cina kuno. Mati dengan dua cara dicekik atau dipenggal. Umesao (1995, hal. 814)
1. し ぬ 。 命 が つ き る 。 生 気 が な い 。 感覚がない。
33
Mati.. Akhir hidup. Tak ada energi hidup. Tak ada akal.
2. ころす。自殺。
死
Terbunuh. Bunuh diri.
3. 命にかかわる危険。 Bahaya yang mengancam nyawa
4. 命 が け 。 し に も の ぐ る い 。 一生懸命。 Mati dan hidup. Putus asa. Dengan segenap kekuatan hidup.
5. 野球で ア。アウト イ。デッドボール。 Istilah yang digunakan dalam permainan baseball a. Out b. Dead Ball Ooga (1990, hal. 1105)
1. し ぬ こ と 。 生 命 が な く な る こ と 。 生きる機能を失うこと。ものごとの 死んだようなさまをもいう。 Kematian. Hilangnya sebuah keberadaan. Kehilangan fungsi hidup. Kematian dari segalanya.
34
2. 律命制の五刑の一つ。絞・斬の二種 があった。 Salah satu dari 5 hukum pada jaman Cina kuno. Mati dengan dua cara dicekik atau dipenggal. Matsuura (2005, hal. 900)
Kematian ; maut ; kepergian ; kepulangan ; meninggalnya.
Tabel 3.6a Makna Kata 「死」 Berdasarkan tabel makna kata 3.6a, penulis akan menyimpulkan makna kata 「死」 kedalam tabel medan makna berikut ini.
Mati Kehilangan keberadaan 死 Kepergian Akhir hidup
Tabel 3.6b Makna Konotasi Kata 「死」
Penulis menyimpulkan kata 「死」 memiliki makna kehilangan keberadaan dan akhir dari hidup. Dalam reinkarnasi, kematian merupakan akhir dari hidup (Stambaugh, 2007, hal. 72). Dan saat seseorang mati, keberadaannya juga akan ikut menghilang (Ume, 2001, hal. 52). Untuk memperjelas makna dari klausa 「生まれ死に逝く幾度 も」, penulis akan menganalisis makna kata 「逝く」 dan kata 「幾度」.
35
Kata
Sumber Suzuki (1995, hal. 2702)
Makna 1. 死ぬ。 Mati.
2. 物事がはかどる。 Mengalami kemajuan dalam segalanya.
3. 物事をする。 Melakukan segalanya.
4. 気持ちが十分満足する。
逝く
Merasa puas sepenuhnya.
5. 年をとる。成長する。 Tambah tahun. Menua. Umesao (1995, hal. 2009)
1. 死ぬ。 Mati.
2. 行ったまま帰らない。 Pergi dan tak kembali. Ooga (1990, hal. 2405)
1. 死ぬ。逝去する。 Mati.
2. 他家へ移る。
36
Pindah ke keluarga lain.
3. 愉快になる。満足する。 Menjadi senang. Puas.
4. 物事が進行する。 Mengalami kemajuan dalam segalanya.
5. ある結果や状態が生じる。 Memproduksi suatu hasil dan keadaan tertentu. Matsuura (2005, hal. 1200)
Meninggal ; pergi untuk selama – lamanya.
Tabel 3.7a Makna Kata 「逝く」
Berdasarkan tabel makna kata 3.7a, penulis akan menyimpulkan makna kata 「逝 く」 kedalam tabel makna konotasi kata berikut ini.
Mati Pergi dan tak kembali
37
Menua
逝く
Mengalami kemajuan
Tabel 3.7b Makna Konotasi Kata 「逝く」
Berdasarkan tabel 3.7b, penulis menyimpulkan bahwa makna kata 「逝く」adalah mati dan pergi selama – lamanya. Dalam klausa 「生まれ死に逝く幾度も」 kata 「逝く」 tergabung dengan kata 「死」 maka dari itu, penulis menyimpulkan 「死に 逝く」
memiliki makna “pergi selama – lamanya menuju kematian”. Untuk
memperjelas makna kata「逝く」 dalam klausa 「生まれ死に逝く幾度も」, penulis akan menganalisis makna kata 「幾度」 terlebih dahulu.
Kata
Sumber Suzuki (1995, hal. 126)
Makna 1. どのくらいの回数。何度。いくたび。 Beberapa kali. Berapa kali. Seberapa sering.
2. 度数の多いこと。たびたび。 いくたび。 Seringkali. Sering. Seberapa sering.
幾度 Umesao (1995, hal. 99)
同じことが繰り返されるさま。いくど。 何回。何度。 Hal yang sama terus menerus terulang kembali. Berkali – kali. Berapa kali. Berapa kali.
38
Ooga (1990, hal. 118)
1. どれほどの回数。何度。幾回。 Dari beberapa kali. Berapa kali. Berapa kali.
2. 何度も。たびたび。 Berapa kalipun. Sering. Matsuura (2005, hal. 332)
1. Berapa kali
2. Berulang kali ; berkali – kali. Tabel 3.8a Makna Kata 「幾度」
Berdasarkan tabel 3.8a, penulis akan menyimpulkan makna kata 「幾度」 kedalam tabel medan makna berikut ini.
Berkali – kali Berulang kali 幾度
Seringkali Hal yang sama terus terulang
Tabel 3.8b Tabel Makna Konotasi Kata 「幾度」
Penulis menyimpulkan bahwa makna kata 「幾度」adalah berkali – kali dan hal yang sama yang terus berulang. Dalam klausa 「生まれ死に逝く幾度も」 kata 39
「幾度」 menunjuk pada frase 「生まれ死に逝く」, sehingga pada klausa 「生まれ 死に逝く
幾度も」 memiliki makna “kelahiran dan kematian yang terus menerus
berulang” seperti reinkarnasi yang akan terus menerus terulang dan terjadi bagaikan sebuah roda yang terus berputar (Suzuki, 2009, hal.140 – 141).
3.3.2b Analisis Terdapatnya Konsep Reinkarnasi dalam Agama Budha pada Klausa「 「生まれ死に逝く幾度も」 Pada dasarnya, saat makhluk hidup lahir, ia pasti akan mengalami kematian sebagai penutup dari hidupnya (Stambaugh, 1990, hal.72). Ketika reinkarnasi terjadi, ia akan selalu terulang dan tidak pernah berhenti seperti sebuah roda yang terus menerus berputar (Suzuki, 2009, hal. 140 – 141). Frase kedua pada bait ketiga lagu Uzu ini menggambarkan proses reinkarnasi yang selalu berulang. Kata 「 生 ま れ る 」 merupakan awal dari sebuah kehidupan dan frase 「死に逝く」 merupakan akhir dari kehidupan sebelum makhluk hidup tersebut mengalami reinkarnasi dan dilahirkan kembali kedalam dunia yang sama, atau di sebuah dunia yang berbeda (Walter & Stone, 2008, hal 4). Jika digabungkan dengan klausa 「咲いて
香り
滅びる」, maka
枯れて
dalam klausa 「 生 ま れ 死 に 逝 く 幾 度 も 」 terlihat bahwa Isshi mencoba menggambarkan
reinkarnasi
(Neogenesis
vol.
33,
2009,
hal.
185)
dengan
mengumpamakan manusia sebagai sebuah bunga. Jika tergabung dalam sebuah kalimat, klausa 「生まれ死に逝く幾度も」 juga merujuk pada objek implisit 「花」 yang siklus hidupnya diceritakan pada klausa pertama 「咲いて
香り
枯れて
滅び 40
る」, sehingga makna pada kalimat 「咲いて 香り 枯れて 滅びる 生まれ死に 逝く幾度も」 menjadi “Keharuman bunga yang mekar, layu dan musnah. Berapa kalikah bunga itu akan hidup dan mati?”. Dalam pandangan orang Jepang, hal yang pertama kali mereka pikirkan saat mendengar kata 「 花 」 adalah bunga sakura (Maynard, 2007, Hal. 168). Dalam budaya Jepang sendiri, bunga sakura menjadi simbol dari ketidakabadian karena hanya mekar dengan indah di musim semi saja (Mansfield, 1999, hal. 49). Dalam pandangan Budha siklus hidup bunga sakura yang tidak abadi dan terus menerus berulang, mencerminkan proses reinkarnasi, hidup manusia yang tidak bertahan lama karena suatu saat pasti akan mati (Sachiya, 2004, hal.429). Maka penulis menyimpulkan bahwa kalimat 「咲いて 香り 枯れて 滅びる 生まれ死に逝く 幾度も」pada bait ketiga dalam lagu Uzu ini mengandung konsep reinkarnasi dalam agama Budha. Makna konotasi yang terkandung dalam lagu Uzu merupakan hasil dari pemikiran masyarakat Jepang yang sudah sangat dipengaruhi agama Budha dalam membuat suatu literatur (De Mente, 2004, hal.45).
3.4 Kalimat Kedua Bait Keempat Lagu Uzu Ditinjau dari Konsep Reinkarnasi dalam Agama Budha Pada sub bab ini, penulis akan menganalisis beberapa frase pada kalimat kedua bait keempat pada lagu Uzu. Berikut adalah kalimat kedua bait keempat dalam lagu Uzu.
果敢ない夢ほど 輝きを放つ塵と燃える Hakanai yume hodo kagayaki wo hanatsu chiri to moeru Terjemahan 41
Semakin fana mimpi itu, semakin debu itu bercahaya semakin terbakar. Kalimat kedua pada bait keempat lagu Uzu ini merupakan sebuah kalimat tunggal. Oleh karena itu, untuk mengetahui makna konotatif dari kalimat ini, penulis akan menganalisis setiap kata benda dan kata kerja yang ada dalam kalimat 「果敢ない夢 ほど
輝きを放つ塵と燃える」 terlebih dahulu. Untuk mempermudah analisis,
penulis akan membagi kalimat 「 果 敢 な い 夢 ほ ど
輝きを放つ塵と燃える」
menjadi dua frase, yaitu 「果敢ない夢ほど」 dan 「輝きを放つ塵と燃える」.
3.4.1 Analisis Semantik Frase 「果敢ない夢ほど」 Untuk mengetahui makna kalimat 「果敢ない夢ほど 輝きを放つ塵と燃える」, penulis akan menganalisis frase pertama 「果敢ない夢ほど」 yang terdiri dari kata 「果敢ない」 dan kata 「夢」 melalui tabel makna berikut ini.
Kata
Sumber Suzuki (1995, hal. 2106)
Makna 1. 束の間であっけないさま。むなしく 消えていくさま。 Waktu yang terlalu singkat. Memudar sia – sia.
2. 不確実であったり見込みがなかったり して、頼りにならないさま。 Harapan yang tidak menentu , tidak memungkinkan dan tidak dapat diandalkan.
42
3. めどがつかない。見通しがはっきり しない。 Tidak mengetahui keadaan dengan jelas. Tidak dapat melihat keadaan dengan jelas.
4. 甲斐がない。無駄である。 Sia - sia. Hal yang sia – sia.
5. 取り立てていうほどではない。取るに 足りない。 Hal yang sepele. Tak perlu diperhatikan.
6. 思慮分別が足りない。未熟である。 また、愚かである。 Penilaian yang tidak berpengalaman. Bodoh.
果敢ない
cukup.
Tidak
7. 粗末である。みすぼらしい。 Menyedihkan. Lusuh. Umesao (1995, hal. 1543)
1. もろい。無常。 Rapuh. Tidak abadi.
2. 頼みにならない。 Tidak bisa diandalkan.
43
3. つまらない。 Membosankan. Ooga (1990, hal. 1943)
1. 思 い 通 り に い か な い さ ま 。 順 調 で なさいさま。期待はずれだ。 Tidak menyenangkan seseorang. Tidak bisa diandalkan. Mengecewakan.
2. しっかりしたところがなくて、頼りに ならないさま。頼りない。心細い。 Tidak bisa bertahan, tidak ada yang bisa diandalkan. Tidak bisa diandalkan. Tak berdaya.
3. 束の間であるさま。あっけないさま。 Hal yang sementara. Terlalu singkat.
4. あっけなくむなしさま。無常である さま。世の中や人生についていう。得 に、人の死についていう。見た目に むなしく痛々しいさま。あわれだ。気 の毒だ。 Terlalu singkat, hampa. Ketidakabadian. Pembicaraan mengenai dunia dan hidup manusia. Terutama pembicaraan tentang kematian manusia. Kekecewaan yang terpampang di mata. Kesedihan. Merana.
5. 目立たないさま。表立たないさま。 しのぶやかだ。 Menjadi terlihat. Menjadi terkenal. Sangat mudah diingat. 44
6. さして重要ではないさま。表向きで ないさま。かりそめのさま。何げ ない。他愛がない Gerakan yang tidak penting. Menjadi tidak nyata. Hal yang sementara. Egois.
7. 粗 略 で あ る さ ま 。 み す ぼ ら し い 。 卑しい。 Menjadi sulit. Lusuh. Rendahan.
8. 思慮分別が十分でないさま。幼稚な さま。あどけない。浅はかなさま。 愚だ。無能だ。 Penilaian yang tidak ditanggapi sepenuhnya. Kekanakan. Polos. Naïf. Bodoh. Ketidakmampuan. Matsuura (2005, hal. 242)
Fana.
Tabel 3.9a Makna Kata 「果敢ない」
Berdasarkan tabel 3.9a, penulis akan menyimpulkan makna kata 「果敢ない」 kedalam tabel medan makna berikut ini.
45
Tidak abadi Terlihat Fana 果敢ない Membosankan Menyedihkan Mengecewakan
Tabel 3.9b Makna Konotasi Kata 「果敢ない」
Penulis menyimpulkan bahwa kata 「果敢ない」 memiliki makna tidak abadi dan fana. Di dalam agama Budha, tidak ada hal yang abadi, seperti waktu yang sangat terbatas diantara kehidupan yang suatu saat pasti akan diakhiri dengan kematian (Stambaugh, 1990, hal.72). Penulis juga menyimpulkan bahwa Isshi yang beragama Budha pasti beranggapan bahwa tidak ada hal yang abadi saat membuat lirik lagu Uzu (Takada, 1997, hal. 5). Untuk memperjelas makna frase 「果敢ない夢ほど」 penulis akan menjelaskan makna kata 「夢」 pada tabel berikut ini.
Kata
Sumber Suzuki (1995, hal. 2709)
Makna 1. 睡眠中に、あたかも現実の経験である かのように感じる一連の観念や心像。 視覚像として現れることが多いが、聴 覚・味覚・触覚・運動感覚を伴うこと もある。 Berilusi dan seolah betul – betul melakukannya di dunia nyata ketika tertidur. Berbagai bayangan yang muncul, seolah menjadi nyata, terasa melalui panca 46
indra dan seolah betul – betul bergerak.
2. 将来実現させたいと思っている事柄。 Hal yang akan dilakukan di masa depan.
3. 現実からはなれた空想や楽しい考え。 Ilusi yang menghasilkan angan – angan yang menyenangkan.
4. 心の迷い。 Kebimbangan hati.
5. はかないこと。たよりにならないこ と。 Hal yang tidak abadi. Umesao (1995, hal. 2013)
1. 眠っている間に、さまざまなできごと をまるで実際におこっているかのよう に見聞きしたり感じたりする現象。 Fenomena melakukan berbagai hal yang tidak tidak nyata ketika sedang tidur.
夢 2. はかないこと。 Hal yang tidak abadi.
3. たやすく実現できない願い。 Keinginan yang tidak mudah dicapai.
47
4. 理想として予想されるもの。 Pengharapan yang ideal.
5. 現実から離れた、甘い考え。 Jauh dari kenyataan, pemikiran yang manis. Ooga (1990, hal. 2410)
1. 睡眠中に、いろいろな物事を現実の ことのように見たり聞いたり感じたり する現象。多くは視覚的性質を もらう、現醒時の剌激の残存や 身体内部の感覚的剌激に影響されて 起こるもの。 Fenomena melihat, mendengar, merasakan berbagai hal yang paling diinginkan dalam tidur. Ilusi yang memberikan tekad dan member dampak bagi kesehatan raga di dunia nyata, memotivasi.
2. 覚醒中に視覚的な性質を帯びて現れる 空想で、それに引き入れられて 放心状態になるようなものをいう。 また、非現実的な空想。白昼夢。 Angan – angan yang terbawa ketika bangun, dan menjadi terpesona olehnya. Angan – angan yang mustahil, tidak nyata. Berangan – angan.
3. ぼんやりとして不確かなさま、はか ないさま、頼みとならないさまなどを いう。 Kehampaan yang tidak pasti, terlalu
48
singkat, tak bisa dijadikan acuan.
4. 心のまよい。迷夢。 Kebimbangan hati. Ilusi.
5. 将 来 、 実 現 さ せ た い と 想 っ て い る 事柄。将来も希望。思いえがく将来の 設計。また、現実ばなれした願望。 Hal yang dipikirkan untuk masa depan. Keinginan di masa depan. Menggambarkan rencana masa depan. Berangan – angan dengan keinginan.
6. 現実のきびしさから隔絶した甘い環境 や雰囲気。 Terisolasi dari kenyataan yang kejam dengan keadaan dan lingkungan yang manis. Matsuura (2005, hal. 1201)
Mimpi ; impian.
Tabel 3.10a Makna Kata 「夢」
Berdasarkan tabel 3.10a, penulis akan menyimpulkan makna kata 「夢」 kedalam tabel medan makna berikut ini. Masa depan Mimpi Hal yang tidak abadi
49
Keinginan 夢 Angan - angan Kehampaan Impian Ilusi Kebimbangan hati
Tabel 3.10b Makna Konotasi Kata 「夢」
Berdasarkan tabel makna konotasi kata 3.10b penulis menyimpulkan bahwa kata 「夢」 memiliki makna hal yang mimpi dan ilusi. Pada frase 「果敢ない夢ほど」 kata 「夢」 tergabung dengan kata 「果敢ない」 yang memiliki makna “tidak abadi”, sehingga makna dari 「果敢ない夢」 adalah “mimpi yang tidak abadi”. Dalam agama Budha, tidak ada hal yang bersifat abadi (Stambaugh, 1990, hal. 72). Untuk memperjelas makna dari frase 「果敢ない夢ほど」, penulis akan menganalisis frase 「輝き放つ塵 と 燃える」 yang terdiri dari kata 「輝き」, kata 「放つ」, kata 「塵」, dan kata 「燃える」. Pertama penulis akan menganalisis makna kata 「輝き」 kedalam tabel berikut ini.
Kata
Sumber Suzuki (1995, hal. 459)
Makna 1. かがやくこと。また、かがやく光。 Bersinar. Cahaya yang menyinari. 50
2. はなばなしくりっぱであること。 Bersinar dengan cemerlang dan baik. 輝き
Umesao (1995, hal. 325)
四方に光を発すること。きらきらとした 美しい光。また、はなばなしくりっぱで あること。かがやかしいこと。 Memancarkan cahaya ke berbagai arah. Bersinar dengan cemerlang dan baik. Cahaya indah yang berkilauan.
Ooga (1990, hal. 449)
きらきら光ること。輝くこと。はなばな しいこと。 Cahaya yang berkilauan. Bersinar. Cemerlang
Matsuura (2005, hal. 394)
Cahaya ; kecemerlangan ; kemilauan.
Tabel 3.11a Makna Kata 「輝き」
Berdasarkan tabel makna kata 3.11a, penulis akan menyimpulkan makna kata 「輝き」 kedalam tabel medan makna berikut ini.
Bersinar Bercahaya 輝き Cahaya Kemilau
Tabel 3.11b Makna Konotasi Kata 「輝き」
51
Penulis menyimpulkan makna dari kata 「輝き」 sebagai cahaya dan bercahaya. Dalam agama Budha, ketika seseorang diambang kematian, ia akan melihat sebuah cahaya yang sangat terang tepat di depan matanya sebelum akhirnya benar – benar menemui ajalnya (Walter & Stone, 2008 hal. 37). Untuk memperjelas makna frase 「輝 きを放つ塵と燃える」, penulis akan menganalisis kata 「放つ」, kata 「塵」, dan kata 「燃える」 terlebih dahulu. Penulis akan menjelaskan makna kata 「放つ」 kedalam tabel berikut ini.
Kata
Sumber Suzuki (1995, hal. 2152)
Makna 1. 捕らえられたりつながれたりしている 動物などを自由にしてやる。 Memberikan kebebasan kepada binatang yang tertangkap atau terpancing.
2. 握 っ た り つ か ん だ り し て い た の を やめる。 Melepaskan diri dari sebuah gigitan.
3. 手元から遠くにやる。手放す。 Barang yang terlepas menjauh dari tangan. Melepaskan.
4. 矢や弾丸を発射する。はなつ。 Menembakkan Menembak.
panah
dan
peluru.
52
5. 料理で、水や汁などに入れて散らす。 Dalam memasak, menyebarkan air dan garam.
6. あることをしたままほうっておく。 ある状態を続ける。 Mangacuhkan sesuatu. Membiarkan suatu keadaan. Umesao (1995, hal. 1579)
1. 解き放す。自由にする。 Melepaskan. Menjadi bebas.
2. 捨てる。追放する。 Membuang. mengasingkan
放つ
3. 発射する。出す。 Menembakkan. Mengeluarkan.
4. あらわす。 Memperlihatkan.
5. 火をつける。 Menyalakan api.
6. 送り出す。
53
Mengirimkan. Ooga (1990, hal. 1980)
1. くっついている状態のものを、解いて 分ける。その対象から引きはなす。 はなす。 Melepaskan hal yang sangat lengket. Melepaskan diri dari suatu target. Melepaskan.
2. 人や物などを、一定の場所や位置など から遠ざける。引きはなす。はなす。 離れた別の場所に行かせる。遠い地域 や地方などへやる。遠ざける。 見捨てる。近くにあることを嫌って 引きはなす。放置する。はなれたまま の状態にしておく。放っておく。 捕えられたり、つながれたりしている 動物など 自由にしてやる。逃がす。 追放する。流罪に処する。職務や位階 から追いやる。解任する。売り払う。 手放す。 Manusia dan benda yang berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Terpisah. Melepaskan. Terpisah dari satu tempat, ke tempat yang berbeda. Meninggalkan. Berpisah dengan tempat yang dibenci. Membiarkan suatu keadaan begitu saja. Mengacuhkan. Membebaskan binatang yang yang dikekang. Meloloskan. Mengasingkan. Mengusir. Menerima pengasingan. Melarikan diri dari pengadilan dan pekerjaan. Membubarkan. Menjual. Melepaskan.
3. 人や物などが、元の地点や位置など から、一定の方向に向かって離れて いくように、または広がっていくよう にする。はなす。人などを送り出す。 派遣する。失、弾丸などを発射する。 54
息や言葉、また、音・光・においなど を発する。火をつける。放火する。 文書などを発行する。 Manusia atau benda yang berpindah dari titik asal menuju ke titik lainnya. Melepaskan. Memindahkan manusia atau benda lainnya. Pengiriman. Melepaskan peluru, menembak. Melepaskan kata dan nafas, suara atau cahaya. Menyalakan api. Pembakaran. Menerbitkan suatu karangan.
4. 解放されたような状態に変化させる。 聞いた状態にする。閉じられている戸 などをあける。刀などを抜く。花を 開く。 Terlepas dengan merubah suatu keadaan. Mendengarkan suatu keadaan. Membuka pintu yang tertutup. Mencabut katana. Bunga yang terbuka, mekar.
5. 取り払う。こわす。 Membersihkan, membuang. Merusak.
6. 除 外 す る 。 数 や 思 考 の 中 か ら 除 き 去る。 Membedakan. Memisahkan diri dari Matsuura (2005, hal. 250)
1. Melepaskan (melepaskan merpati).
2. Melepaskan (melepaskan meriam).
3. Memancarkan ; menyorotkan.
55
Tabel 3.12a Makna Kata 「放つ」
Berdasarkan tabel makna kata 3.12a, penulis akan menyimpulkan makna kata 「放つ」 kedalam tabel medan makna berikut ini.
Melepaskan Menembakkan Memancarkan 放つ Perpindahan Mengacuhkan Membersihkan
Tabel 3.12b Makna Konotasi Kata 「放つ」
Penulis menyimpulkan kata 「放つ」 memiliki makna melepaskan dan sebuah perpindahan. Dalam agama Budha, ketika seseorang mati, ia akan mengalami perpindahan diantara 6 dunia (Walter & Stone, 2008 hal. 4). Untuk memperjelas makna dari kata 「放つ」dalam kalimat 「果敢ない夢ほど
輝きを放つ塵と燃える」,
penulis akan menganalisis kata 「塵」 dan kata 「燃える」 pada tabel berikut ini.
Kata
Sumber Suzuki (1995, hal. 1750)
Makna 1. 細かいくずなどが飛び散ったもの。 ほこり。また、小さなごみ。 Kotoran halus yang beterbangan. Debu. 56
Sampah kecil.
2. 俗 世 間 の わ ず ら わ し さ 。 世 俗 の よごれ。 Kehidupan dunia yang Mengotori kebiasaan.
menganggu.
3. ほんの少しであること。多く、あとに 打消しの語を伴って用いる。 Hal yang hanya ada sedikit. Kebanyakan digunakan bersamaan dengan hal yang negatif. Umesao (1995, hal. 1281)
1. 砂 や 土 な ど が ご く 細 か い 粉 末 状 に なって飛んび散ったもの。ほこり。 ごみ。 Pasir dan tanah yang sangat halus, kecil tersebar dan beterbangan. Debu. Sampah.
2. 俗世間や都会のよごれ・けがれ。 Kekotoran, ketidakmurnian seperti di kota besar.
duniawi,
3. 値打ちのないもの。 Hal yang tidak berharga. 塵
4. わずか。少し。 Semata – mata. Sedikit. Ooga (1990, hal. 1646)
1. 粉 末 状 や 粒 子 状 に な っ て と び ち る もの。くだけてとびちるもの。 57
ほこり。 Benda berbentuk bubuk atau pasir yang beterbangan. Benda yang pecah dan beterbangan.
2. 小さなごみ。あくた。 Sampah kecil. Sampah.
3. ねうちのないもの。とるにたらない もの。 Benda yang tidak berharga. Benda yang tak berguna.
4. よごれ。けがれ。また、他から非難さ れるような汚点。 Rusak. Kotor. Noda karena tudingan orang lain.
5. 浄土に対して、人の住む世界に汚れた ものとしていう話。俗世のけがれ。 また、俗界。塵界。 Mengenai tanah suci, dunia manusia merupakan hal yang tidak murni. Kekotoran dunia. Dunia. Dunia yang menbosankan.
6. きわめてわずかな物事のたとえ。いさ さか。ほんの少し。わずかばかり。 Sedikit contoh dari segalanya. Sedikit. Hanya sedikit. Sedikit demi sedikit.
58
7. さわぎ。みだれ。 Keributan. Gangguan.
8. 先人のした仕事。遺業。 Pekerjaan yang ditinggalkan leluhur. Hal yang ditinggalkan orang yang sudah mati.
9. 残りもの。お流れ。 Peninggalan. Pembatalan. Matsuura (2005, hal. 109)
1. Sampah
2. Debu
3. Sedikit demi sedikit lama – lama menjadi bukit. Tabel 3.13a Makna Kata 「塵」
Berdasarkan tabel makna kata 3.13a, penulis akan menyimpulkan makna kata 「塵」 kedalam tabel medan makna berikut ini.
59
Debu Rusak Sampah 塵 Kotoran Peninggalan orang mati Benda yang tidak berharga
Tabel 3.13b Makna Konotasi Kata 「塵」
Penulis menyimpulkan bahwa kata 「塵」 memiliki makna debu dan peninggalan orang mati. Dalam prosesi pemakaman dalam agama Budha, jasad orang yang sudah meninggal akan dikremasi dan menyisakan abu (Walter & Stone 2008, hal.19). Untuk memperjelas makna kata 「塵」 dalam kalimat 「果敢ない夢ほど 輝きを放つ塵と 燃える」, penulis akan menjelaskan makna kata 「燃える」 pada tabel berikut ini.
Kata
Sumber Suzuki (1995, hal. 2618)
Makna 1. 火がついて炎が立つ。燃焼する。 Bara yang menyalakan api. Membakar.
2. 激しく気持ちが高まる。情熱が盛んに 起こる。 Perasaan yang membara. Hasrat yang semakin meningkat.
3. 炎のような光を放つ。光る。陽炎(か 60
げろう)や蛍の光、夏の厳しい陽光な どにいう。 Melepaskan cahaya yang seperti bara api. Bercahaya. Hal – hal seperti hawa panas, cahaya kunang – kunang, teriknya cahaya matahari di musim panas. Umesao (1995, hal. 1949)
1. 火がついて、炎が立つ。 Bara yang menyalakan api
燃える 2. 意欲・情熱かさかんに起こる。 Tekad atau hasrat yang membara.
3. ゆらゆらと立ちのぼる。 Perlahan – lahan Ooga (1990, hal. 2335)
1. 火がついて、炎が立つ。焼けて、炎が おこり立つ。燃焼する。 Bara yang menyalakan api. Terbakar, dilahap api. Membakar.
2. 炎 の よ う な 光 を 放 つ 。 陽 炎 ( か げ ろう)の光や蛍の光、また、夏の きびしい陽光などの形容に用いる。 Melepaskan cahaya yang seperti bara api. Kata yang digunakan pada hal – hal seperti hawa panas, cahaya kunang – kunang, teriknya cahaya matahari di musim panas.
3. ある感情に動かされて、気持が高ぶ る。悲しみや怒り、また感動などで胸
61
が熱くなる。 Suatu emosi yang tergerak dan meninggi. Perasaan benci, sedih yang mendalam dan membuat dada memanas
4. 赤 い 色 が ひ じ ょ う に 鮮 か に 輝 く たとえ。 Seperti warna merah yang sangat jelas. Matsuura (2005, hal. 653)
Terbakar.
Tabel 3.14a Makna Kata 「燃える」
Berdasarkan tabel makna kata 3.14a penulis akan menyimpulkan makna kata「燃え る」 kedalam tabel medan makna berikut ini.
Membakar Warna Merah Musim panas Tekad
燃える
Terbakar Emosi Membara
Tabel 3.14b Makna Konotasi Kata 「燃える」
62
Penulis menyimpulkan bahwa kata 「 燃 え る 」 memiliki makna terbakar dan membakar. Pada frase 「輝きを放つ塵と燃える」 kata 「燃える」 merujuk pada kata 「 塵 」 , sehingga 「 塵 と 燃 え る 」 memiliki makna “debu yang terbakar”. Sebelum mati dan mengalami reinkarnasi, tubuh orang yang sudah mati akan di bakar terlebih dahulu hingga akhirnya menjadi abu (Walter & Stone, 2008 hal.19). Berdasarkan analisis yang sudah penulis lakukan, dalam kalimat 「果敢ない夢ほど 輝きを塵と燃える」 Isshi mencoba menggambarkan kematian, proses yang akan dilalui manusia sebelum mengalami proses reinkarnasi (Stambaugh, 1990, hal. 72).
3.4.2 Analisis Terdapatnya Konsep Reinkarnasi dalam Agama Budha pada Kalimat 「果敢ない夢ほど 輝きを放つ塵と燃える」 Dalam agama Budha, reinkarnasi baru akan terjadi saat seseorang mengalami kematian. Penganut agama Budha percaya bahwa ketika manusia mendekati ajalnya, ia akan melihat cahaya yang sangat terang sampai akhirnya mati (Walter & Stone, 2008 hal.37). Saat pemakaman, jasad orang yang sudah meninggal akan dibakar terlebih dahulu sebelum abu dari sisa pembakaran tersebut disebar dan dibiarkan terbawa angin (Walter & Stone, 2008 hal.19). Dalam lirik lagu Uzu, kalimat 「果敢ない夢ほど
輝きを放つ塵と燃える」
menggambarkan prosesi kematian manusia dalam agama Budha. Kata 「果敢ない夢」 yang memiliki arti “mimpi yang tidak abadi” menggambarkan kehidupan manusia yang rapuh dan bersifat sementara karena suatu saat pasti akan diakhiri dengan kematian
63
(Stambaugh, 1990, hal. 72). Secara keseluruhan, frase 「 果 敢 な い 夢 ほ ど 」 menggambarkan kehidupan manusia yang tidak abadi. Pada frase 「輝きを放つ塵と燃える」, kata 「輝き」 yang berarti “cahaya” menggambarkan saat – saat manusia yang melihat cahaya yang begitu terang ketika sudah mendekati ajalnya (Walter & Stone, 2008, hal.37). Dalam frase 「輝きを放つ塵 と燃える」, kata 「輝き」 juga merujuk pada frase 「放つ塵と燃える」. Maka, kata 「輝き」 yang memiliki makna “cahaya” adalah cahaya yang dilihat seseorang yang mendekati ajalnya (Walter & Stone, 2008, 37) dan ketika orang tersebut meninggal, jasadnya akan dibakar. Kata 「塵」 menggambarkan abu yang ditinggalkan jasad yang dibakar saat prosesi pemakaman yang dilakukan dalam agama Budha (Walter & Stone, 2008, hal.19). Maka dari itu, secara keseluruhan pada frase 「輝きを放つ塵と燃え る」 yang berarti “semakin debu itu bercahaya semakin terbakar” Isshi menggambarkan prosesi kematian dalam agama Budha. Pada dasarnya, filosofi – filosofi dalam agama Budha memang sangat mempengaruhi pola pikir masyarakat Jepang dalam melakukan berbagai kegiatan (Takada, 1997, hal.5). Menurut penulis, Isshi yang memang memeluk dan dibesarkan dengan ajaran agama Budha mencoba menggambarkan proses yang dilalui manusia sebelum mengalami reinkarnasi melalui kematian pada kalimat kedua bait keempat lagu Uzu (Neo Genesis vol.27, 2008, hal.89).
64