BAB 2 TEKNOLOGI NAVIGASI GLOBAL POSITIONING SYSTEM Di dalam bab II ini akan membahas tentang teknologi Global Positioning System (GPS) secara umum. GPS atau yang dikenal dengan Global Positioning System merupakan teknologi yang digunakan untuk menentukan posisi suatu benda. GPS dapat menentukan lokasi dari suatu obyek di bumi dengan tingkat akurasi hingga 10 meter. Bahkan saat ini tingkat akurasinya bisa mencapai 4 meter.
59
Teknologi
yang juga dikenal dengan NAVSTAR ini, dibangun oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat yang saat ini dapat digunakan untuk kepentingan militer dan sipil. Teknologi GPS merupakan salah satu teknologi militer baru yang mempunyai ciri – ciri dalam hal kemampuan untuk mengumpulkan dan menganalisis keterangan mengenai aktivitas saat ia berlangsung pada satu titik / tempat di mana saja di dunia dan mengenai sasaran dengan kecepatan dan ketepatan yang sangat tinggi. Ciri – ciri teknologi baru ini seperti yang diungkapkan Geoffrey Herrera dalam Technology and International System, adalah bahwa kekuatan lawan dapat teridentifikasi secepat mungkin dan diserang dengan ketepatan yang sangat tinggi. Tidak penting lagi daya ledak senjata yang tinggi, teknologi militer yang baru ini diharapkan dapat mengurangi akibat sampingan yang ditimbulkan oleh ledakan tersebut.60 Sistem GPS ini terdiri dari 24 satelit di dalam enam orbit yang bertugas sebagai reference points di bumi.61 Di bawah ini merupakan gambar dari 24 satelit GPS yang berputar mengelilingi bumi di dalam 6 orbit :
59
Hasil wawancara dengan Mula Warman pada Kamis, 21 Mei 2008 pukul 09.30, lokasi PT. Dirgantara Indonesia 60 Geoffrey L. Herrera. Op Cit 61 http://www.gisdevelopment.net/technology/gps/techgp0048.htm
34 Universitas Indonesia
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
Gambar 2 1 24 Satelit GPS dalam 6 orbit (sumber : http://www.physics.hmc.edu/research/geo/gps.html)
2.1
Sejarah Teknologi GPS
Sejarah teknologi GPS diawali dengan sejarah teknologi navigasi, yang telah berkembang sejak zaman perlombaan ruang angkasa. Dengan adanya peluncuran Sputnik I pada tahun 1957, orang – orang Rusia harus kembali mempelajari Efek Doppler: Untuk memelihara kontak radio dengan sebuah obyek yang bergerak, kita harus terus menerus mengubah frekuensi gelombangnya. Stasiun pengawasan akan mencari dalam suatu wilayah frekuensi tertentu sampai ia dapat memperoleh hubungan dengan sinyal dari Sputnik. Dengan menghitung perubahan frekuenasi, stasiun pengawasan dapat menentukan kecepatan Sputnik relatif terhadapnya. Dengan begitu, stasiun pengawas dapat menentukan posisi Sputnik dalam orbit (garis edar). Bahkan mereka secara cepat memilih suatu frekuensi yang dapat didengar pada radio transistor yang normal.62
62
http://nugrohotech.wordpress.com/2007/06/26/pengantar-gps/
35 Universitas Indonesia
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
Di Amerika Serikat perkembangan GPS diawali pada tahun 1960, tepatnya 13 April 1960. Satelit navigasi pertama TRANSIT IB diluncurkan oleh angkatan laut Amerika Serikat yang digunakan untuk meletakkan secara akurat rudal balistik kapal selam dan kapal. Kemudian pada 15 Mei 1960, Ivan Getting dan rekannya, Shep Arikin, mengajukan penemuan sistem navigasi udara yang disebut MOSAIC (Mobile System of Acurate ICBM Control) kepada angkatan udara Amerika Serikat. Pada 3 Juni 1960, Aerospace Coorperation didirikan untuk membantu angkatan udara AS dalam menerapkan seluruh kemampuan teknologi dan pengetahuan moderennya pada masalah yang terus menerus dialami rudal balistik dan sistem keamanan udara yang merupakan dasar dari keamanan nasional. Ivan Getting menjadi direktur pertama dalam perusahaan tersebut.63 Pada tahun 1963-an, dimulailah Project 57 oleh Aerospace Coorperation. Penelitian ini dilakukan untuk mengklarifikasi wilayah angkasa luar yang dapat digunakan untuk aplikasi militer. Menurut Ivan Getting, dari Project 57 ini-lah konsep GPS lahir. Di bawah pengawasan langsung angkatan udara AS, Project 57 berubah menjadi Project 621B dan Aerospace diminta untuk melanjutkan penelitiannya untuk menentukan koordinat navigasi dari sinyal satelit. Dr. Brad Parkinsons menjelaskan bahwa Project 621B banyak memiliki peralatan yang saat ini dapat dilihat dalam teknologi GPS. Pada tahun 1964 – 1966, para ilmuwan luar angkasa melakukan penelitian sebuah studi tentang satelit navigasi yang nantinya merupakan konsep operasional yang dikenal saat ini dengan sebutan GPS.64 Pada bulan Nopember 1972, penelitian Dr. Brad Parkinson ditandatangani oleh Gen. Ken Schultz yang akan mengelola program 621B. Pada bulan April 1973, US Navy TIMATION system dan sistem 621B angkatan udara, ketiga navigasi sistem dikombinasikan menjadi suatu nilai tambah untuk pengembangan sistem satelit navigasi departemen pertahanan yang nantinya menjadi NAVSTAR 63 64
GPS Time line. http://www.aero.org/education/primers/gps/gpstimeline.html ibid.
36 Universitas Indonesia
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
atau GPS. Konsep program
GPS ini disarankan oleh sekretaris deputi
Departemen Pertahanan untuk segera disahkan. Pada 22 Pebruari 1978, diluncurkan-lah satelit GPS Block I. Dan diikuti peluncuran 10 satelit pengembangan Block I yang diluncurkan sejak tahun 1978 hingga tahun 1989.65 Produksi 28 satelit GPS Block II dipersiapkan pembuatannya yang diawali dengan penandatangan kontrak kerjasama angkatan udara AS dengan Rockwell Space Systems yang bernilai $ 1.2 milyar pada tahun 1983. Pada bulan September di tahun yang sama, sebuah penerbangan sipil Korea ditembak jatuh oleh Rusia setelah secara tidak sengaja memasuki wilayah udara Uni Soviet. Untuk mencegah kejadian tersebut terulang kembali, Presiden Ronald Reagen menetapkan NAVSTAR atau GPS dapat digunakan oleh sipil. Satelit Block I yang terakhir berhasil diluncurkan pada 9 Oktober 1985. dan setelah 6 tahun ditandatangani kontrak dimulainya pembuatan satelit GPS Block II, akhirnya pada 14 Pebruari 1989, satelit Block II berhasil diluncurkan. Yang diikuti 28 satelit anggota lainnya hingga tahun 1997. Dan 19 satelit terakhir merupakan satelit yang telah ditingkatkan kinerjanya yang disebut Block IIA. Setelah beberapa lama dikembangkan, akhirnya pada tahun 1990, teknologi GPS ini dapat digunakan. Diawali penggunaannya yang sangat terkenal yaitu pada saat perang teluk I pada tahun 1991. Angkatan bersenjata AS menggunakan dapat menggunakannya
di
medan
pertempuran.
Meskipun
tidak
sepenuhnya
dioperasikan, GPS membantu militer AS untuk mendeteksi koordinat sasaran yang terdapat di padang pasir di Irak dan kemenangan yang cepat berhasil mereka raih. Aerospace Corporation yang merupakan bagian dari pencipta teknologi GPS ini mendapatkan penghargaan Collier, pada tahun 1992, karena telah mengembangkan teknologi GPS ini. 66
65 66
GPS Timeline. Op Cit. ibid.
37 Universitas Indonesia
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
Pada 17 Januari 1994, satelit Block IIA terakhir diluncurkan, untuk melengkapi konstelasi GPS. Kemudian diiumumkanlah oleh Federal Aviation Administration (FAA) bahwa GPS telah beroperasional dan terintegrasi menjadi bagian sistem pengendalian lalu linta udara AS pada 17 Pebruari 1994. pada 9 Maret 1994, angkatan udara mengumumkan sudah lengkapnya konstelasi 24 satelit GPS Block II. Setahun kemudian tepatnya 27 April 1995, dideklarasikan bahwa konstelasi satelit NAVSTAR GPS Block II telah beroperasi secara penuh oleh angkatan udara AS. The National Security Council’s Office of Science and Technology Policy pada 29 Maret 1996, mengeluarkan kebijakan nasional tentang penggunaan dan pengaturan GPS secara lengkap. Namun pada 17 Januari 1997 Delta Rocket membawa satelit GPS Block IIR meledak setelah diluncurkan. Hal ini tidak menyurutkan langkah peran GPS bagi kepentingan teknologi Amerika Serikat. Serangan 11 September 2001 yang menghancurkan gedung World Trade Centre dan sebagian gedung Pentagon di AS yang dilakukan oleh sekelompok teroris, membuat pemerintah Amerika Serikat mengeluarkan kebijakan untuk menyerang Afganistan. Karena diduga, di negara tersebut bersembunyi pimpinan dari kelompok teroris Al Qaeda yang melakukan penyerangan 11 September 2001 tersebut. Dan kemudian AS juga melakukan serangan terhadap Irak pada tahun 2003 karena diduga pemerintah Irak pimpinan Saddam Hussein melakukan percobaan pembuatan senjata pemusnah masal. Perang – perang yang dilakukan AS sejak tahun 2001 – 2003 itulah banyak menggunakan GPS pada peralatan tempurnya. Dan di tahun yang sama tepatnya 11 Oktober 2003, Dr. Ivan Getting yang saat itu berusia 91 tahun meninggal dunia di rumahnya di Coronado, California, AS. Pada bulan Maret 2004, Dr. Ivan Getting dan Brad Parkinson diberikan penghargaan Charles Stark Draper oleh National Academy of Engineering atas penemuan teknologi GPS ini. Pada 18 Maret 2004, satelit GPS 2R-11 38 Universitas Indonesia
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
didedikasikan kepada mendiang Dr. Ivan A. Getting atas penemuannya “Mercusuar di angkasa yang dapat berguna bagi seluruh umat manusia”. Kata – kata tersebut diletakkan di dalam satelit tersebut. Dan bulan Mei 2004, nama Dr. Ivan Getting dan Brad Parkinson dicantumkan dalam The National Investors Hall of Fame.67 Di bulan Maret 2004, tepatnya pada 20 Maret 2004, diluncurkan satelit GPS yang ke lima puluh. Kemudian pada 25 September 2005, satelit GPS IIR-M yang pertama diluncurkan. Satelit GPS ini didukung sinyal baru jenis M yang digunakan untuk militer dan sinyal kedua yang diperuntukkan untuk penggunaan sipil, yaitu L2C 68.
2.2
Cara Kerja GPS
Sinyal GPS menggunakan gelombang radio low power. Sinyal yang dipancarkan satelit ini dapat melewati awan, kaca maupun plastik. Tetapi untuk benda – benda solid seperti gedung – gedung bertingkat dan gunung, sinyal GPS mengalami kesulitan untuk melaluinya. Sebuah sinyal GPS terdiri dari 3 bit informasi yang berbeda. Yaitu : kode pseudorandom, data empiris dan data almanac. Kode pseudorandom dikenal dengan kode I.D bertugas untuk mengidentifikasi satelit mana yang memancarkan informasi data. Data empiris memberitahukan receiver GPS tentang informasi perputaran satelit dan satelit lainnya yang terdapat di dalam sistem tersebut. sedangkan data almanac, secara tetap dipancarkan oleh masing
- masing satelit yang berisi informasi penting tentang status satelit
(apakah masih baik atau tidak), data waktu dan tanggal saat ini. Biasanya digunakan untuk menentukan posisi suatu benda. 69
67
http://www.aero.org/education/primers/gps/gpstimeline.html http://home.online.no/~sigurdhu/GPS_history.htm 69 http://www8.garmin.com/aboutGPS/ 68
39 Universitas Indonesia
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
Untuk menentukan posisi suatu obyek, GPS menggunakan teori triangulasi. Misalnya : seseorang yang ingin mencari posisi suatu gedung. Sebut saja gedung tersebut adalah gedung G. Orang tersebut hanya mendapatkan informasi bahwa gedung G terletak 1 km dari stasiun kereta api. Tentu saja data tersebut belum akurat, mengingat banyaknya gedung yang terletak 1 km dari stasiun kereta api. Kemudian, di dapat informasi lagi bahwa gedung G terletak sekitar 500 m dari hotel A. Dua informasi yang di dapat sudah dapat memberikan bayangan posisi gedung G. Namun masih belum akurat letak pasti gedung G yang dicari. Setelah diberikan informasi ketiga, yaitu posisi gedung G terletak 2 km dari mall Z. Maka bisa ditarik titik pertemuan dari ketiga informasi tersebut. Pada titik perpotongan ketiga informasi tersebut yang menjadi posisi dari gedung G. 70 Proses triangulasi menggunakan tiga informasi. Jadi untuk menentukan posisi suatu obyek, digunakan minimal 3 satelit GPS yang aktif dan untuk mendapatkan posisi benda secara 3 dimensi, digunakanlah minimal 4 satelit. Sedangkan GPS memiliki 24 satelit yang terus berputar mengelilingi bumi, jadi bisa dibayangkan keakuratan data yang didapat untuk menentukan posisi benda dengan teknologi ini. Sebagai alat bantu dalam menentukan posisi benda, diperlukan receiver yang bertugas menangkap sinyal atau gelombang radio yang dikirim satelit. Di samping itu terdapat stasiun pemantau yang bertugas untuk memonitor gerakan orbit dari masing – masing satelit, dengan gerakan – gerakan yang instan yang dikeluarkan satelit direkam dengan tingkat akurasi tinggi dan dari perubahan posisi satelit tersebut diketahui titik perpotongan yang menjadi letak atau posisi suatu benda. Posisi satelit mudah diketahui karena setiap satelit akan memberitahu koordinatnya lewat sinyal khusus. Alat penerima dengan mudah dapat mengenali 70
Hasil wawancara dengan Mula Warman pada Kamis, 21 Mei 2008 pukul 09.30, lokasi PT. Dirgantara Indonesia.
40 Universitas Indonesia
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
dari satelit mana suatu sinyal berasal, kemudian mencocokannya dengan tabel posisi satelit yang selalu di update. Jarak satelit dan alat penerima dihitung dengan cara yang unik. Pada waktu-waktu tertentu, satelit GPS memancarkan suatu kode digital. Di saat bersamaan, alat penerima menjalankan kode yang sama. Karena harus merambat cukup jauh, kode dari satelit akan tertunda dibanding kode yang dijalankan alat penerima. Waktu tunda itu dianggap sebagai waktu perjalanan sinyal. Selanjutnya mudah. Jarak sama dengan selang waktu kali kecepatan. Dengan mengalikan waktu perjalanan sinyal dan cepat rambat sinyal (sama dengan kecepatan cahaya), penerima GPS dapat mengetahui jaraknya dengan satelit. Setelah mengetahui jarak antara alat penerima dengan tiap satelit, komputer dalam alat penerima mulai menghitung. Untuk menentukan posisi dalam 2 dimensi (garis lintang dan garis bujur), penerima GPS minimal harus mendeteksi sinyal dari 3 buah satelit. Koordinat 3 dimensi yang mencakup ketinggian lokasi bisa ditentukan jika alat penerima mendapat sinyal dari 4 buah satelit atau lebih.71 Di bawah ini merupakan gambaran dari cara kerja GPS dengan metode triangulasi tersebut :
Gambar 2 2 Cara kerja GPS (sumber : http://www.beritanet.com/Technology/Communication/bagaimana-GPS-bekerjaeko.html)
71
http://www.beritanet.com/Technology/Communication/bagaimana-GPS-bekerja-eko.html
41 Universitas Indonesia
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
Sinyal yang dipancarkan satelit GPS terdiri dari dua frekuensi. Yaitu dalam frekuensi 1575.42 megahertz (L1) dan frekuensi 1227.6 megahertz (L2). Masing – masing satelit memancarkan kode – kode yang unik, cara ini membuat seluruh satelit dapat memancarkan frekuensi yang sama (dikenal dengan Code Division Multiple Access). Sebuah kode data yang tidak dapat dienskripsikan (diketahui dengan kode C/A – Coarse Acquisition) dengan 1 mili detik periode dipancarkan pada L1, dan biasanya digunakan untuk keperluan sipil. Kode data yang lebih lama dienkripsikan adalah P (Y), yang dipancarkan melalui frekuensi L1 dan L2. Kode ini hanya dapat digunakan kalangan tertentu yang berwenang saja. Yaitu pemerintah AS dan kalangan militer AS yang dapat memasuki kedua kode tersebut. Kode ini dapat memancarkan sinyal yg lebih akurat. Awalnya adalah menggunakan kode C/A kemudian ditransfer menjadi kode P(Y) yang hanya bisa digunakan kalangan berwenang tersebut. 72 Teknologi GPS ini terdapat 3 (tiga) segment penting, yaitu : a. Space Segment Merupakan bagian terpenting dari teknologi GPS, yaitu satelit – satelit yang berputar sebanyak 24 buah dan terletak di ketinggian kurang lebih 20.000 km dari permukaan bumi. Letak satelit yang jauh berguna untuk menghindari gangguan atmosfer, dan telah menjadi jangkauan wilayah satelit yang sudah diperhitungkan ke bumi. Satelit GPS ini memilik panel matahari sebagai sumber kekuatannya dan terdapat antena untuk memancarkan sinyal ke bumi. Di dalam satelit juga terdapat baterai cadangan yang dapat digunakan apabila tidak ada sinar dari matahari. Dan booster rocket kecil yang membuat masing – masing satelit dapat terus terbang pada jalur yang benar. Di bawah ini adalah gambar salah satu contoh satelit GPS :
72
http://www.aero.org/publications/crosslink/summer2002/02.html
42 Universitas Indonesia
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
Gambar 2 3 Satelit GPS Block IIA (sumber : http://www.aero.org/publications/crosslink/summer2002/02.html)
b. Control Segment Merupakan bagian pengendali dan memantau pergerakan satelit – satelit GPS dari bumi. Bagian pengendali satelit GPS berada
di beberapa daerah di
belahan bumi ini, di antaranya yang terdapat pada gambar di bawah ini :
Gambar 2 4 Letak Stasiun Pemantau GPS di bumi (sumber : http://www.physics.hmc.edu/research/geo/gps.html)
43 Universitas Indonesia
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
c. User Segment Yang terdapat di dalam segment ini adalah receiver sinyal yang dipancarkan satelit. Terdiri dari antena untuk menangkap sinyal, filtering dan amplification circuit serta komponen sinyal tracking. GPS receiver ini-lah yang akan mengkalkulasikan posisi suatu benda dengan akurasi hingga 10 m. 73
2.3
Penerapan Teknologi GPS
Awal pengembangan teknologi GPS adalah untuk digunakan keperluan angkatan perang / militer Amerika Serikat. Namun seiring dengan perkembangannya, pemerintah Amerika Serikat membuka teknologi GPS ini untuk digunakan masyarakat sipil. Bagi kalangan militer, teknologi GPS ini tentu saja sangatlah mendukung. Terutama jika digunakan untuk mengidentifikasi sarang musuh, pemandu rudal penghancur, sistem pengendali pendaratan pesawat maupun helikopter militer (dikenal dengan Joint Precision Approach & Landing System, JPALS), dapat digunakan untuk menjatuhkan perlengkapan militer menggunakan parasut dari pesawat dan parasut tersebut “mencari” sendiri letak jatuhnya dengan tepat yang dipandu dengan receiver
GPS sehingga
jika
sudah diketahui tempat
pendaratannya secara pasti, wilayah yang akan menjadi tempat mendaratnya parasut tersebut dapat dikosongkan dan juga digunakan untuk pendeteksian senjata nuklir. Sedangkan penggunaan GPS bagi kalangan sipil, dapat dilihat dari peralatan navigasi yang terdapat di mobil, telepon selular, sepeda, kapal cepat, bahkan diletakkan di punggung kuda saat digunakan untuk mengetahui posisi atau untuk mengetahui wilayah yang ingin dikunjungi. Pada kondisi darurat, teknologi ini sangat membantu kalangan sipil. Jika diletakkan di mobil ambulans, pada saat
73
http://adityawirawan.net/2008/01/18/apa-itu-gps/
44 Universitas Indonesia
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
membawa korban yang sakit dan butuh pertolongan cepat, ambulan ini dipandu GPS mencari jalan – jalan alternatif tercepat untuk dapat mencapai rumah sakit.
GPS sebagai teknologi diharapkan menjadi salah satu teknologi baru yang tepat sasaran dan diharapkan juga dalam penerapannya tidak banyak korban jiwa yang ditimbulkan akibat perang melawan terorisme yang dilancarkan Amerika Serikat setelah terjadinya serangan teroris pada 11 September 2001. GPS digunakan dalam pemandu misil di antaranya : 1.
GBU-37 GPS Aided Munition Dibuat tahun 1996 oleh Angkatan Udara AS dan Nortrop Grumman Corporation, bom ini menggunakan GPS dan INS sebagai guidance methodnya. Yang menjadi target adalah sasaran bergerak yang keras maupun lunak, sasaran diam yang keras maupun lunak serta sasaran yang berada di laut.74
2..
JDAM (GBU-29,-30,-31,-32) Dikembangkan oleh Angkatan Udara dan Angkatan Laut AS pada tahun 1991, diawali dengan keinginan mengembangkan rudal yang dipandu dengan tingkat presisi tinggi namun biaya yang dibutuhkan untuk mengoperasionalkannya murah. Rudal ini pertama kali bernama AWPGM (Adverse Weather Precision Guided Munition), kemudian berubah menjadi JDAM (Joint Direct Attack Munition). Rudal ini menggunakan laser Paveway II dan GPS / INS sebagai guidance mereka. Paveway II yang dapat dioperasikan dalam segala kondisi cuaca, ditambah GPS/INS sebagai pemandu posisi sasaran tentu saja menambah kecanggihan rudal ini.75
3.
BGM-109 Tomahawk Missile Awalnya rudal ini menggunakan TERCOM radar sebagai guidance. Namun seiring dengan upaya pengembangan tomhawak ini, ditambahkan GPS dan INS sebagai guidance peluru kendali ini. Diharapkan waktu tempuh
74 75
http://www.fas.org/man/dod-101/sys/smart/gam.htm http://www.designation-systems.net/dusrm/app5/gbu-31(v)4.jpg
45 Universitas Indonesia
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
tomahawk yang sudah cepat menjadi lebih cepat lagi dengan bantuan GPS / INS dan keakuratan obyek sasaran menjadi lebih baik.
GPS juga digunakan sebagai sistem navigasi yang menuntun pesawat – pesawat tempur milik AS pada saat perang melawan terorisme di Afganistan. Dari data beberapa pesawat yang digunakan, berikut jenis – jenis pesawat yang menggunakan GPS, di antaranya : 1.
A-10/OA-10 Thunderbolt II Pesawat ini memiliki sistem imaging pada malam hari (NVIS – Night Vision Imaging System). Dan sejak tahun 1999, kemampuan Thunderbolt ditambahkan dengan sistem navigasi yang menggunakan GPS/INS. 76
2.
AC-130H/U Gunship Pesawat yang diproduksi oleh Lockheed ini sudah dilengkapi oleh GPS / INS sebagai sistem navigasinya. Dengan panjang mencapai 29.8 meter, Gunship juga dilengkapai television sensor, sensor infrared dan radar. Sehingga dapat digunakan pada malam hari dengan segala kondisi cuaca.77
3.
B-1B Lancer Pesawat buatan Boeing ini mampu melakukan navigasi secara global dengan bantuan GPS / INS yang akurat tanpa bantuan dari navigasi dari pangkalan yang berada di darat.78
4.
F-15E Strike Eagle Sistem navigasi pesawat ini menggunakan laser gyro dan GPS untuk secara terus menerus memonitor posisi pesawat dan menyediakan informasi bagi komputer pusat dan sistem lain, termasuk peta digital bergerak yang terdapat pada kokpit pesawat. 79
76
http://www.fas.org/man/dod-101/sys/ac/a-10.htm http://www.af.mil/factsheets/factsheet.asp?id=71 78 http://www.af.mil/factsheets/factsheet.asp?fsID=81 79 http://www.af.mil/factsheets/factsheet.asp?fsID=102 77
46 Universitas Indonesia
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
5.
C-130 Hercules Pesawat Hercules ini memiliki fasilitas kemampuan pengamanan suara, receiver sistem instrument pendaratan dengan frekuensi VHF 50 KHZ serta kemampuan navigasi dengan GPS. Sedangkan pengembangan dari pesawat ini, yaitu tipe C-130J/J-30 memiliki fasilitas two pilot flight station dengan sistem digital, color multifunctional liquid crystal displays dan head-up displays, serta sistem navigasi dengan teknologi GPS dan INS, adanya teknologi auto pilot, radar low power color, sistem perlindungan terhadap lingkungan dan es dll.80
6.
S-3B Viking Pesawat ini merupakan hasil modifikasi dari pesawat S-3A Anti-Submarine Warfare (ASW) dengan peningkatan ASW dan kemampuan Anti-Surface Warfare. Pengembangan teknologi ini menggunakan digital computer, acoustic data processor, radar, sonobuoy receiver, sonobuoy reference system dan pengukur pendukung perangkat elektronik
dan termasuk
rangkaian Harpoon Missile System dengan electronic countermeasures dispensing system. Sistem navigasinya menggunakan modifikasi dari GPS yang menggantikan Tactical Air Navigation (TACAN).81 7.
MH-53J/M Pave Low Helikopter jenis merupakan helikopter terbesar, memiliki tenaga yang paling besar dan merupakan pesawat berteknologi tinggi yang dimiliki angkatan udara AS. Di bawah program Pave Low III, angkatan udara AS memodifikasi 9 buah jenis MH-53Hs dan 32 HH-53s agar dapat dioperasikan pada malam hari dan dalam aneka kondisi cuaca. Modifikasi ini termasuk forward-looking infrared, inertial global positioning system, Doppler navigation systems, terrain-following and terrain-avoidance radar, komputer on board, dan integrated avionics agar sistem navigasi lebih
80 81
http://www.af.mil/factsheets/factsheet.asp?id=92 http://www.fas.org/man/dod-101/sys/ac/s-3.htm
47 Universitas Indonesia
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
akurat menuju atau dari target sasaran. Teknologi tersebut sama seperti yang terdapat di dalam helikopter jenis MH-53Js.82 8.
AH-64 Apache Peralatan navigasi helikopter Apache dilengkapi dengan receiver GPS. Helikopter ini dapat membawa 16 laser Hellfire yang dirancang pada rudal. Dengan jangkauan hingga 8000 meter, Hellfire dapat digunakan untuk merusak tank, kendaraan perang dan target lainnya.83
9.
OH-58D Kiowa Warrior Helikopter produksi Kiowa Warrior ini mendapat peningkatan dengan dilengkapinya integrated cockpit control dan sistem display, master control processor dengan peta digital serta video crosslink, peningkatan modem data, radio komunikasi yang terlindungi dan sistem navigasi yang menggunakan teknologi GPS yang dilengkapi dengan INS. Juga dilengkapi dengan pengganggu infrared, infrared suppressor, radar warning receivers dan laser pendeteksi kondisi helikopter.84
10.
Predator Unmaned Aircraft Pesawat tanpa pilot ini dikemudikan menggunakan remote control dari stasiun pengendalinya. Pesawat jenis ini merupakan pesawat yang murah dengan resiko yang sangat kecil dalam mengintai musuh dan memantapkan sasaran. Pesawat ini dilengkapi dengan teknologi GPS untuk "melihat" posisi musuh dan beberapa hellfire missile di badan pesawat yang dapat juga digunakan untuk menyerang musuh.
2.4
Teknologi Penunjang GPS
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, GPS sangat sarat dengan jamming. Gangguan terhadap sinyal yang dipancarkan satelit tersebut, menyebabkan perkiraan posisi benda menjadi tidak akurat. Gangguan tersebut tentu saja 82
http://www.af.mil/factsheets/factsheet.asp?fsID=117 http://www.fas.org/man/dod-101/sys/ac/ah-64.htm 84 http://www.fas.org/man/dod-101/sys/ac/oh-58.htm 83
48 Universitas Indonesia
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
menyulitkan bagi pengguna teknologi ini. Terlebih lagi, jika digunakan dalam perang. Kemungkinan akan salah sasaran tembak peluru kendali menjadi sangat besar. Dengan tingkat akurasi yang tinggi dan konstan, GPS memerlukan teknologi lain untuk mendukung kinerjanya meskipun terjadi gangguan terhadap sinyal yang dihasilkannya. Berikut beberapa teknologi yang dikembangkan untuk mendukung kinerja GPS, yaitu : 1.
DGPS (Differential Global Positioning System) Teknologi ini memberikan koreksi diferensial kepada receiver GPS untuk meningkatkan akurasi dan memantau integritas transmisi satelit GPS. Receiver GPS menerima pancaran sinyal dari satelit di luar angkas, pancaran sinyal ini dikirim kepada receiver GPS lainnya yang ternyata menerima data berbeda untuk menentukan posisi benda yang sama. Perbedaan ini segera dikoreksi receiver tersebut dengan menghitung selisih dari data pertama yang diterima satelit lain dengan data yang diterimanya. Kemudian diinformasikan hasil dari penghitungan selisih data tersebut kepada receiver yang menerima data awal.85 Peningkatan akurasi GPS dengan bantuan DGPS ini, sangat memberikan signifikansi yang besar bagi peggunaan GPS itu sendiri. Setiap sinyal radio DGPS diterima oleh dua receivers yang independen (termasuk di dalamnya perangkat lunak untuk menghitung perbaikan data), sebuah modulator MSK, merupakan pemancar yang beroperasi LF / MF band (sekitar 285 – 325 kHz), dan stasiun DGPS untuk mengendalikan dan pemantauan. Sinyal DGPS ini dikendalikan dan dipantau 24 jam sehari. Kondisi apapun yang diterima DGPS dilaporkan kepada angkatan laut
85
Hasil wawancara dengan Mula Warman pada Kamis, 21 Mei 2008 pukul 09.30, lokasi PT. Dirgantara Indonesia.
49 Universitas Indonesia
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
melalui peringatan coastal navigational (AUSCOAST).86 Di bawah ini merupakan gambar dari sistem Differential GPS :
Gambar 2 5 Sistem Differential GPS (sumber : http://www8.garmin.com/aboutGPS/)
2.
INS (Inertial Navigation System) Teknologi navigasi ini memiliki kelebihan tidak dapat diganggu pancaran sinyalnya seperti GPS. Dengan sensor atomic accelerometers, INS dapat mendeteksi keberadaan suatu benda. Sensor ini tidak memancarkan sinyal radio seperti satelit GPS sehingga tidak dapat di – jam. Namun teknologi INS bukan tanpa kelemahan. Seiring dengan perkembangan waktu, keakuratan INS menjadi melebar, sehingga data yang didapat menjadi semakin tidak akurat. Di sinilah dibutuhkan peran sinyal GPS untuk menghindari ketidakakuratan data tersebut.87 Prinsip kerja INS adalah dead reckoning yaitu suatu proses pengukuran posisi benda dengan menggunakan perhitungan kecepatan,
86
http://www.amsa.gov.au/shipping_safety/Navigation_Safety/Differential_Global_Postitioning_Sys tem/DGPS_Fact_Sheet.asp 87 http://www.darpa.mil/dso/thrusts/physci/newphys/pins/index.htm
50 Universitas Indonesia
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
waktu dan jarak. Untuk penghitungan ini dilakukan dengan oleh komputer dengan bantuan sensor atomic accelerometers tersebut. Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, kelemahan INS ini terdapat pada waktu yang diperlukan untuk mendapatkan jarak suatu benda. Untuk mendapatkan jarak yang akurat, dilakukan penghitungan awal menggunakan INS. Selang beberapa lama, data GPS yang terus di-update dimasukkan untuk menghindari kesalahan penghitungan INS karena pengaruh waktu tersebut. Kemudian dilakukan lagi penghitungan dari awal lagi, data GPS dimasukkan lagi seiring dengan waktu berjalan dan seterusnya. Hasil penghitungan data INS mendukung keakuratan data GPS untuk menentukan jarak atau posisi suatu benda. Jika sinyal GPS mengalami gangguan atau jamming, tidak akan mengalami kesalahan penentuan posisi yang sangat besar
karena
sudah dibantu
awalnya
dengan
penghitungan jarak
menggunakan INS. Teknologi ini sangat berguna terutama jika digunakan untuk teknologi angkatan
perang.
Kemungkinan
kesalahan
penentuan
jarak
untuk
penghancuran suatu obyek menggunakan rudal dapat diperkecil dan menjadi lebih tepat sasaran dengan keakuratan yang tinggi. Berikut di bawah ini adalah gambar dari cara kerja INS dan GPS :
Gambar 2 6 Skematik Laser INS untuk menentukan lokasi benda dengan bantuan sinyal GPS (sumber : www.alsm.ufl.edu/pubs/applications/apps.htm)
51 Universitas Indonesia
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
3.
WAAS (Wide Area Augmentation System) Teknologi lain yang digunakan untuk mendukung teknologi GPS adalah WAAS atau Wide Area Augmentation System. Teknologi ini dikembangkan oleh The Federal Aviation Administration (FAA) and the Department of Transportation (DOT) yang digunakan untuk penentuan presisi penerbangan suatu pesawat. Saat ini, GPS sendiri tidak dapat mendukung sistem navigasi FAA yang membutuhkan akurasi, integritas dan keberadaan yang diperlukan penerbangan. Sinyal GPS yang rawan kesalahan akibat pengaruh ionosphere ataupun kesalahan orbit satelit, dikoreksi oleh WAAS sehingga datanya menjadi lebih akurat. WAAS memiliki 25 satelit di bumi yang bertugas memantau data satelit GPS. Dua stasiun pusat, mengumpulkan data dari stasiun – stasiun referensi lain untuk mengkoreksi data GPS. Data GPS yang dikoreksi adalah perputaran atau orbit satelit dan delay sinyal yang dihasilkan GPS karena gangguan atmosfer dan ionosfer tadi. Data perbaikan ini dipancarkan salah satu dari dua satelit geostationery atau satelit yang letaknya di atas garis katulistiwa. Informasi yag dikirim tersebut kompatibel dengan struktur sinyal dasar GPS, sehingga receiver GPS dapat membaca sinyal perbaikan tersebut.88 Di bawah ini merupakan gambar dari sistem WAAS :
Gambar 2 7 Wide Area Augmentation System (sumber : http://www8.garmin.com/aboutGPS/waas.html)
88
http://www8.garmin.com/aboutGPS/waas.html
52 Universitas Indonesia
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
**** Teknologi GPS merupakan teknologi dalam bentuk fisik yang secara elektronik diaplikasikan ke dalam sistem persenjataan maupun navigasi AS. Teknologi ini menjadi teknologi andalan pemerintah AS dalam usaha melawan terorisme dan memenangkan perang tersebut. Seperti yang diungkapkan Gilpin bahwa teknologi merupakan faktor penting dari dominasi kekuatan89. Dan untuk menunjang kekuatan tersebut ditunjukkan AS dengan menunjukkan kecanggihan teknologi militer diharapkan dapat mendominasi kekuatan di medan perang dengan segala kelebihan yang dimiliki kekuatan militernya. Metode C4ISR berada di dalam teknologi GPS ini. Dengan GPS ini, pasukan AS diharapkan dapat melakukan reconaisance (pengintaian) dan survailance (penjagaan) untuk mengisi data intelejen dan diolah ke dalam komputer. Kemudian berdasarkan data tersebut dapat menunjukkan posisi sasaran dan langsung menghubungi dengan sistem komunikasi
dan
sudah
diperintahkan
untuk
mencari
sasaran
ataupun
menghancurkan sasaran tersebut. Dengan segala kelebihan teknologi ini tidak terlepas dari kekurangan yang dimilikinya. Seperti jamming yang dapat mengakibatkan gangguan pada sinyal satelit yang diterima GPS sehingga posisi suatu benda ataupun seseorang menjadi tidak akurat. Untuk meminimalisir kelemahan tersebut, pemerintah AS juga telah mempersiapkan teknologi penunjang GPS. Yaitu dengan DGPS yang dapat memberikan koreksi selisih posisi benda, INS yang menggunakan sensor accelerometer untuk mendeteksi posisi benda tanpa khawatir terkena gangguan sinyal atau jam dan WAAS yang memiliki 25 satelit di bumi atau geostationery yang membantu GPS untuk mengkoreksi sinyal
yang diterima GPS.
Selain teknologi
yang terus
dikembangkan pemerintah AS untuk mengurangi kesalahan, hal yang juga membantu dalam menentukan posisi suatu sasaran adalah laporan intelejen. 90 Karena selain mendeteksi dari udara, dilakukan juga pendeteksian dari darat untuk mendapatkan informasi secara pasti posisi – posisi sasaran. 89 90
Mark Zachary Taylor. Op Cit Hasil wawancara dengan Mula Warman pada Kamis, 21 Mei 2008 pukul 09.30, lokasi PT. Dirgantara Indonesia
53 Universitas Indonesia
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
BAB 3 KEJADIAN 11 SEPTEMBER 2001 SERTA DAMPAK BAGI KEBIJAKAN AMERIKA SERIKAT DALAM PERANG MELAWAN TERORISME
Peristiwa 11 September 2001 telah menghancurkan gedung World Trade Centre dan merusak sebagian gedung Pentagon. Simbol – simbol kebanggaan ekonomi dan kekuatan militer AS saat itu seperti tidak ada lagi. Penyerangan itu diawali dengan pembajakkan beberapa pesawat penumpang yang dimiliki maskapai penerbangan American Airlines dan United Airlines. Peristiwa yang menimbulkan korban jiwa mendekati 3000 jiwa ini memicu kemarahan pemerintah AS. Dengan bukti – bukti yang mengarah kepada kelompok Al Qaeda yang dipimpin Osama Bin Laden, pemerintah AS mengajak seluruh negara di dunia untuk melakukan perang terhadap kelompok tersebut yang diduga bermarkas di Aganistan. Perang yang dilakukan adalah bentuk perang terbuka dengan melakukan penyerangan terhadap Afganistan. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa diduga kelompok Taliban yang bermarkas di Afganistan ini menyembunyikan Osama Bin Laden yang merupakan pimpinan dari kelompok penyerang pelaku pembajakkan pesawat pada 11 September 2001 lalu. Dan penyerangan tersebut tidak akan berhenti sampai seluruh anggota terorisme tertangkap dan tidak ada lagi gangguan teroris yang akan mengancam kehidupan warga AS pada khususnya. Di samping melakukan penyerangan terhadap Afganistan, AS juga melakukan penyerangan terhadap Irak. Presiden Saddam Husein kala itu dianggap terkait dengan Al Qaeda dan sedang melakukan produksi senjata pemusnah massal.
54 Universitas Indonesia
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
3.1
Latar Belakang Kebijakan Perang Melawan Terorisme di Amerika Serikat
Sejarah terorisme di Amerika bukanlah berawal dari serangan 11 September 2001 atau bahkan pada tahun 1993, dimana truk meledak di dekat gedung World Trade Center. Seperti yang diungkapkan di dalam National Strategy for Combating Terrorism pada tahun 2003, bahwa sejarah terorisme AS terjadi pada 16 September 1920. Saat itu terjadi peledakkan kereta kuda dengan menggunakan dinamit yang terletak di dekat perempatan Wall and Broad Street. Sekitar 40 orang tewas dan 300 orang terluka. Diawali dengan pembunuhan Presiden William McKinley pada tahun 1901 dilanjutkan dengan pengeboman kedutaan AS di Tanzania dan Kenya pada tahun 1998 serta USS Cole di Yemen pada tahun 2000, memperlihatkan bahwa sejarah AS pada abad ke 20 ditandai dengan terorisme.91 Definisi terorisme seperti yang diungkapkan Bruce Hoffman adalah suatu aksi yang diciptakan perseorangan ataupun kelompok untuk mengeksploitasi rasa takut melalu kekerasan atau ancaman penggunaan kekerasan dalam mengejar perubahan politik. Teroris dirancang khusus agar memiliki pengaruh psikologis melebihi perkiraan semula atas jumlah korban atau sasaran yang diserangnya. Melalui publisitas yang dilakukan, para teroris ini berupaya mendapatkan pengaruh yang dapat menyebabkan perubahan politik dalam skala domestik dan internasional.92 Berdasarkan definisi terorisme tersebut terlihat bahwa yang dilakukan para pelaku serangan 11 September 2001 lalu merupakan aksi terorisme. Jumlah korban yang banyak hampir mencapai 3000 jiwa, kerusakan yang ditimbulkan, rasa takut yang ditimbulkan akibat serangan tersebut serta pengaruh yang ditimbulkan akibat serangan tersebut, membuat seluruh dunia tidak hanya di AS
91 92
National Strategy. Op Cit. Hal. 5 Hoffman, Bruce. Op Cit
55 Universitas Indonesia
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
saja yang ikut merasakan ketakutan tersebut. Sehingga AS berupaya menggalang kekuatan internasional untuk menghancurkan kelompok teroris tersebut. Sejak sejarah serangan terorisme di AS, terlihat bahwa serangan 11 September 2001 menjadi tonggak awal serangan balik AS terbesar terhadap kelompok terorisme. Dan upaya untuk melindungi negaranya dari ancaman pihak yang ingin menebarkan teror tersebut dilakukan dengan perang terbuka terhadap kelompok tersebut. Hal ini terlihat dari pernyataan Presiden Bush pada peringatan 100 hari peristiwa 11 September 2001. Menurut Bush junior, pada 11 September lalu para teroris ini berkomitmen untuk berperang melawan orang – orang yang tidak berdosa. Para teroris ini membunuh tidak hanya menghabisi kehidupan tapi membunuh untuk mengakhiri jalan hidup manusia. Mereka juga menebarkan teror ke setiap penjuru dunia. Dunia tidak akan pernah melupakan para korban yang tidak bersalah, para pahlawan yang pemberani yang gugur untuk menyelamatkan para korban. Dunia juga tidak akan pernah melupakan yang selamat, keluarga – keluarga yang dihancurkan dan teman – teman yang berkabung yang telah mereka korbankan :
Lebih dari 3000 orang meninggal dunia atau hilang dalam serangan tersebut. Mereka datang dari lebih dari 80 negara berbeda, dari berbagai macam suku dan agama.
343 anggota pemadam kebakaran dan anggota medis yang tewas dalam World Trade Centre.
23 orang anggota kepolisian dan 37 krew polisi pelabuhan yang tewas di dalam World Trade Centre
Hampir 2000 anak kehilangan salah satu orang tuanya pada 11 September, termasuk 146 anak yang kehilangan orang tuanya pada serangan terhadap Pentagon.
Satu perusahaan sendiri kehilangan lebih dari 700 orang karyawan, meninggalkan setidaknya 50 orang janda yang mengandung menjadi korban. 56 Universitas Indonesia
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
3.2
Serangan 11 September 2001
Serangan terbesar yang menjadi tonggak perlawanan terhadap terorisme yang dilakukan AS dan koalisinya abad 21 ini terjadi pada 11 September 2001. Diawali dengan pesawat komersil milik maskapai penerbangan American Airlines bernomor penerbangan 11 yang menghantam gedung menara utara World Trade Centre pada pukul 08.45 waktu setempat. Hantaman ini menimbulkan lubang yang sangat besar pada dinding dan kebakaran yang hebat melanda gedung tersebut. Belum padam api yang membakar menara utara World Trade Centre, 18 menit kemudian yaitu tepatnya pukul 09.03 waktu setempat, kembali pesawat komersil menabrak gedung World Trade Centre. Kali ini maskapai penerbangan yang digunakan adalah United Airlines dengan nomor penerbangan 175 dan menabrak gedung selatan dari menara kembar World Trade Centre. Akibat kedua peristiwa tersebut, FAA yang merupakan badan otoritas penerbangan di AS, menutup dan menghentikan seluruh kegiatan penerbangan di bandara udara kota New York. Dan selain bandara, dilakukan juga penutupan seluruh jalan akses masuk ke kota New York dan New Jersey. Penutupan ini dilakukan setelah 7 menit sebelumnya, asisten Presiden Bush Andrew Card melaporkan kepada presiden perihal kejadian serangan tersebut yang saat itu tengah mengadakan kunjungan ke sebuah sekolah di Florida. Biro investigasi federal AS (FBI) mengumumkan bahwa kedua pesawat yang menabrakkan diri ke gedung World Trade Centre telah dibajak. Dan kemudian Presiden Bush pada pukul 09.30 mengumumkan terjadinya serangan teroris yang dialami negaranya saat itu dari Florida. Namun selang 7 menit dari pengumuman Bush tersebut, kembali pesawat milik maskapai penerbangan American Airlines dengan nomor penerbangan 77, jatuh di atas gedung Pentagon di Washington DC. Jatuhnya pesawat dengan 64 penumpang tersebut menimbulkan kebakaran dan kerusakan di gedung bersegi 57 Universitas Indonesia
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
lima lambang supremasi kekuatan pertahanan dan keamanan AS tersebut. Setelah kejadian di gedung Pentagon tersebut, maka terjadilah evakuasi besar – besaran di gedung Putih. Dan untuk pertama kali dalam sejarah penerbangan AS, dilakukan penutupan seluruh operasi penerbangan di setiap bandara di negara tersebut. Pukul 10.05, gedung menara selatan World Trade Centre itu pun runtuh. Masih banyak korban yang tidak dapat menyelamatkan diri bersama dengan para petugas yang berusaha menyelamatkan mereka. Dan diikuti runtuhnya menara utara pada pukul 10.28. Runtuhnya kedua gedung yang menampung sekitar 100.000 orang pekerja dan ratusan perusahaan itu menimbulkan debu yang sangat tebal dan reruntuhan bangunan yang berterbangan menutup bagian selatan Manhattan Island tertutup puing – puing gedung dan debu yang sangat tebal. Jatuhnya pesawat American Airlines di atas gedung Pentagon, bukanlah yang terakhir dari aksi pembajakkan pesawat pada hari itu di AS. Diketahui kembali terjadi jatuhnya pesawat United Airlines dengan nomor penerbangan 93 di sebelah tenggara Pittsburgh tepatnya di Sommerset County, Pennsylvania pada pukul 10.10. Hal ini memicu evakuasi besar – besaran di gedung markas besar PBB di kota New York. Serta dilakukan juga evakuasi mahkamah agung dan kantor Bank Dunia. Kejadian pembajakkan pesawat milik maskapai penerbangan American Airlines dan United Airlines, membuat bandara internasional Los Angeles dan San Fransisco ditutup. Kedua bandara ini menjadi tujuan dari keempat pesawat yang mengalami pembajakkan. Namun meskipun terjadi pembajakkan pesawat, menurut FAA bahwa masih terdapat 50 penerbangan yang melintasi wilayah udara AS dan dilaporkan pula kelima puluh penerbangan tersebut tidak mengalami kendala suatu apapun. Presiden Bush kembali memberikan pernyataan pada pukul 13.04 dari pangkalan angkatan udara Barksdale, Lousiana. Bush menyatakan bahwa seluruh keamanan negara telah dikerahkan termasuk seluruh unsur militer AS. Dan Bush 58 Universitas Indonesia
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
mengajak seluruh warga AS untuk berdoa bagi korban yang meninggal dan terluka akibat serangan tersebut. Pemerintah AS akan mencari dan menghukum mereka yang telah melakukan hari itu. Kemudian, Presiden Bush langsung terbang menuju pangkalan angkatan udara di Ommut, Nebraska. Tidak lama setelah pernyataan Presiden Bush tersebut, telah tampak 5 buah kapal induk di pantai timur AS dan 2 pesawat tempur yang menjaga kota New York dan Washington. Pukul 16.00, David Ensor, yang merupakan korespon kemanan nasional CNN melaporkan bahwa terdapat indikasi keterlibatan militan Saudi Arabia "Osama bin Laden" yang merupakan tersangka kasus peledakan 2 (dua) kedutaan AS pada tahun 1998 lalu. Dan Presiden Bush kembali memberikan pernyataan pada malam harinya, bahwa AS akan melawan teroris yang melakukan penyerangan tersebut dan juga bagi siapapun yang melindungi pelaku serangan tersebut. 93 Keesokan harinya, CNN kembali melaporkan bahwa AS telah menyadap dua pembicaraan telepon setelah terjadinya serangan teror ke World Trade Centre dan Pentagon bahwa pembicaraan tersebut tentang serbuan terhadap dua sasaran di AS yang dilakukan oleh anggota dari AL Qaeda, sebuah organisasi yang mendukung Osama bin Laden. Dari data – data tersebut, tampak keyakinan pemerintah AS atas usaha bin Laden dalam mendalangi serangan Black September tersebut. Keyakinan itulah yang mengawali perang besar – besaran AS melawan terorisme hingga saat ini.
93
http://edition.cnn.com/2001/US/09/11/chronology.attack/index.html
59 Universitas Indonesia
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
3.3
Kebijakan AS dalam Perang melawan Terorisme Pasca 11 September 2001
Dalam menghadapi serangan terorisme tersebut, Bush mengeluarkan pernyataan pada 13 September 2001 bahwa Amerika akan memimpin dunia untuk menuju kemenangan dalam perjuangannya melawan terorisme. Dan pada tanggal itu pula, Collin Powell selaku Menteri Luar Negeri AS mengidentifikasikan bahwa Osama bin Laden merupakan tersangka utama kasus serangan terhadap World Trade Center dan Pentagon saat itu. Dan usaha untuk menangkap otak pelaku tersebut dilakukan dengan usaha – usaha militer, seperti diungkapkan Sekretaris Deputi Pertahanan Paul Wolfowitz. Pernyataan – pernyataan tersebut merupakan indikasi awal usaha – usaha yang dilakukan pemerintah Bush dalam memerangi pelaku serangan 11 September 2001. Dunia merespon serangan teroris tersebut dengan membentuk koalisi yang tidak pernah ada sebelumnya dalam melawan teroris Internasional. Pada 100 hari pertama perang, yang dilaporkan Presiden George W. Bush adalah meningkatkan keamanan negara Amerika dan membangun koalisi seluruh dunia untuk :
Mulai menghancurkan kelompok Al Qaeda di Afganistan dengan menghancurkan kekuatan – kekuatan Taliban.
Mengacaukan operasi global Al Qaeda dan jaringan keuangan teroris.
Menghancurkan seluruh kamp pelatihan milik Al Qaeda.
Membantu rakyat Afghanistan yang tidak berdosa untuk pulih dari rezim teror Taliban.
Membantu Afghanistan untuk menghadapi pemerintah yang baru yang merepresentasikan seluruh rakyat Afghanista, termasuk wanita. Bush melaksanakan secara menyeluruh kegiatan politik luar negerinya untuk
melawan teroris internasional. Dengan kebijakan Bush ini, terjadi dunia internasional terjadi pemetaan, bahwa negara – negara yang mempunyai
60 Universitas Indonesia
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
hubungan ataupun mendukung kegiatan terorisme ini maka akan dianggap sebagai negara yang bermusuhan.94 Kebijakan yang dilakukan Bush ini merupakan suatu sikap yang dilakukan pemerintah AS dalam mempertahankan, mengamankan dan memajukan kepentingan nasional AS di dalam dunia internasional. Yang dimaksud dengan kepentingan AS di sini adalah kepentingannya dalam mencari pelaku serangan 11 September 2001 lalu dan menghancurkan sarang teroris hingga ke akar – akarnya sehingga diharapkan tidak terjadi lagi peristiwa seperti black september tahun 2001. Keputusan yang diambil Bush ini tentunya dipengaruhi faktor – faktor lingkungan luar dan dalam negara AS sendiri. Seperti yang diungkapkan Lentner, bahwa terdapat 2 (dua) kelompok determinan yang mempengaruhi kebijakan suatu negara. Yaitu determinan domestik dan determinan luar negeri. Jika dilihat dari kebijakan yang diambil Bush dalam perang melawan teroris ini, terlihat lebih banyak determinan domestik yang mempengaruhi kebijakan tersebut. Faktor internal yaitu kejadian 11 September 2001 yang menghancurkan gedung lambang supremasi ekonomi dan sebagian gedung lambang supremasi militer AS ini membuat kemarahan yang besar pemerintah Bush terhadap aksi terorisme kali ini. Dan untuk mencapai tujuan memberantas para terorisme ini, Bush mengajak seluruh negara di dunia untuk turut serta memerangi kaum teroris ini. Bahkan Bush melancarkan doktrin bahwa yang menolak bekerja sama memberantas teroris juga dapat disebut sebagai pendukung teroris. Beberapa hal yang dilakukan Bush junior untuk melaksanakan kebijakannya dalam perang melawan terorisme ini adalah sebagai berikut: a.
94
Diplomasi
http://www.whitehouse.gov/news/releases/2001/12/100dayreport.html#2
61 Universitas Indonesia
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
Presiden Bush membangun koalisi dengan negara – negara di seluruh dunia untuk melawan terorisme. Lebih dari 80 negara menjadi korban dalam 11 September 2001 lalu ; 136 negara
menawarkan bantuan militer; 46
organisasi multilateral telah mendeklarasikan dukungannnya untuk melawan terorisme. Dengan kepemimpinan AS dan dukungan internasional, akan merubah Afganistan untuk membentuk pemerintahan baru dan lebih representatif. b.
Pembekuan Keuangan teroris Pada
serangan
pertama
melawan
terorisme,
Bush
memerintahkan
perlawanan pertama kali kepada sasaran yang diduga menjadi aset keuangan para teroris tersebut. Komunitas keuangan dunia bergerak untuk menutup aset keuangan yang mendukung para teroris. 196 negara mendukung keuangan dalam perang melawan teror; 142 negara telah membekukan aset teroris, di AS sendiri, terdapat 153 aset yang diduga milik jaringan teroris, kelompok teroris dan pusat keuangan teroris telah dibekukan dan jaringan keuangan utama teroris tersebut telah ditutup. c.
Kampanye militer Bush melaksanakan Operation Enduring Freedom yang mulai dilaksanakan pada 7 Oktober 2001 dan mendapat dukungan dari negara – negara seperti Inggris, Australia hingga Jepang. Serangan ini telah membuat Taliban menyerahkan kota – kota utama mereka. Serangan ini juga telah menghancurkan 11 kamp pelatihan teroris dan 39 tempat pusat pengendali dan pelaksanaan gerakan teroris. Dan beberapa anggota teroris Al Qaeda telah ditangkap, terbunuh dan masih ada yang dalam pengejaran.
d.
Pelaksanaan hukum Pemerintah AS telah membuat jaringan untuk mengadili para teroris dan menolong mencegah aksi teroris yang akan datang, membuat satuan tugas untuk mencegah para teroris memasuki AS, menangkap dan mendakwa yang diketahui sebagai teroris, meningkatkan kerjasama global dalam informasi penegakan hukum; melaksanakan hukum anti teroris yang baru. 62 Universitas Indonesia
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
e.
Kegiatan kemanusiaan Sebagai penyumbang kemanusiaan terbesar bagi Afganistan, AS telah meningkatkan sumbangan untuk rakyat Afganistan sebesar $ 187 juta sejak oktober lalu termasuk makanan, tempat perlindungan, selimut dan persediaan obat – obatan. Presiden juga meluncurkan badan dana Amerika untuk anak – anak Afganistan yang meningkatkan bantuan lebih dari $1,5 juta untuk anak – anak di Afganistan. Sedangkan musim dingin di Afganistan nantinya akan terasa sangat berat, AS telah berjanji bagi rakyat Afganistan untuk menyelamat mereka.
f.
Keamanan dalam negeri Presiden Bush telah mengambil langkah untuk melindungi Amerika melawan serangan teroris yang akan datang dengan menyediakan dana sebesar $20 milyar untuk keamanan dalam negerinya; memperkuat kemampuan intelijen; membuat kantor kantor keamanan dalam negeri dan dewan
keamanan
dalam
negeri;
melaksanakan
sistem
keamanan
penerbangan baru yang kuat dan mengambil langkah untuk melindungi surat menyurat Amerika. g.
Menolong korban 11 September yang selamat Rakyat Amerika menyikapi dengan rasa simpati yang melimpah ruah bagi keluarga
korban
serangan
11
September
2001
lalu.
Dan
telah
menyumbangkan setidaknya $1,3 milyar untuk dana kemanusiaan. h.
Menghormati Islam Segera setelah serangan 11 September, Presiden mengambil langkah untuk melindungi warga Muslim-Amerika dari kejahatan kebencian. Bush mengadakan rangkaian kegiatan termasuk White House Iftar dan kegiatan hari raya Idul Fitri setiap akhir bulan ramadan; Bush juga mengadakan kunjungan ke Islamic Center dan presiden mengadakan "Pendidikan melalui
63 Universitas Indonesia
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
persahabatan" untuk membawa anak Amerika dan Muslim menjadi lebih erat bersama – sama.95 Pernyataan yang dikenal dengan Doktrin Bush itu dalam memerangi terorisme dianggap menjadi strategi besar dalam kebijakan AS sejak berakhirnya perang dingin. Terdapat 5 (lima) poin dalam doktrin tersebut. Diantaranya : a.
Saat ini AS tengah berada dalam perang melawan terorisme global. Perang ini menghendaki AS mempermasalahkan negara yang menjadi sponsor terorisme sama dengan jaringan teroris itu sendiri
b.
Menyerang merupakan langkah yang terbaik untuk mempertahankan diri.
c.
Kebutuhan AS akan keamanan untuk menjaga kebebasannya bergerak secara mandiri karena dianggap negara – negara lain masih terlalu lamban menghadapi ancaman teroris ini.
d.
Penggunaan kekuatan AS yang berani akan meningkatkan kemungkinan negara – negara lain untuk bergabung bersama AS untuk mencegah aksi jahat para teroris
e.
Solusi terbaik dari gerakan jihad ini adalah demokrasi. Dan AS dengan pengaruhnya berusaha untuk mempengaruhi rejim yang otoriter agar menjadi lebih demokratis di seluruh dunia.96 Tampak dari doktrin yang dikeluarkan Bush tersebut, bahwa alasan
keamanan nasional negaranya menjadi awal dikeluarkan kebijakan tersebut. Peristiwa 11 September 2001 yang telah menelan hampir 3000 jiwa tersebut, membuat kehidupan warga negara menjadi tidak aman. Hal ini menjadi salah satu faktor yang dapat mengganggu keselamatan dan kelangsungan hidup suatu negara. Dan kepentingan untuk mengamankan fisik dari masyarakat suatu negara dan hak milik pribadi mereka, rules and institutions yang dilaksanakan suatu
95
http://www.whitehouse.gov/news/releases/2001/12/100dayreport.html#2
96
http://proquest.umi.com/pqdweb?index=4&did=1454226201&SrchMode=1&sid=1&Fmt=3&VIns t=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQD&TS=1213245490&clientId=45625
64 Universitas Indonesia
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
negara, serta ancaman terhadap sumber modal negara tersebut akibat serangan teroris 11 September lalu menjadi suatu konsep keamanan nasional yang diangkat oleh Bush. Faktor – faktor untuk melindungi kemanan diri sendiri dalam hal ini negaranya dan juga kehidupan negara lain pada umumnya yang diangkat Bush untuk menentukan kebijakannya terhadap upaya pencegahan aksi terorisme itu kembali. Seperti yang diungkapkan Lentner dan Rosenau, bahwa terdapat faktor eksternal dan internal dalam setiap proses pengambilan kebijakan suatu negara dengan tujuan tertentu. Yang menjadi faktor eksternal saat itu adalah serangan teroris yang dapat mengancam stabilitas AS pada khususnya dan dunia pada umumnya. Dan yang menjadi faktor internal adalah kepemimpinan politik Bush dalam mengambil sikap dan persepsi terhadap serangan terorisme. Jika Bush tidak segera tanggap terhadap serangan itu maka hal tersebut akan menjadi bumerang dalam kepemimpinan Bush saat itu. Dan dalam melaksanakan kebijakan perang melawan teroris ini dilakukan Bush dengan tujuan yaitu agar terciptanya keamanan dan perdamaian yang bebas dari aksi terorisme tersebut. Kebijakan AS dalam memerangi terorisme yang dituangkan dalam National Strategy for Combating Terrorism pada bulan Pebruari 2003 menjadi bukti usaha pemerintah AS untuk menangkap pelaku serangan 11 September 2001. Dan disadari pemerintah Bush, bahwa Amerika Serikat tidak dapat melawan terorisme itu sendiri. Teroris telah membunuh ratusan orang warga negara dari 90 negara saat terjadinya serangan 11 September 2001. Diantaranya adalah lusinan pakistan, lebih dari 130 orang israel, lebih dari 250 orang warga negara india, laki – laki dan perempuan dari El Savador, Iran, Meksiko, dan Jepang. Juga ratusan warga negara Inggris. Berikut tujuan yang diharapkan serta upaya yang dilakukan pemerintah AS dalam memerangi terorisme berdasarkan National Strategy for Combating
65 Universitas Indonesia
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
Terrorism yang dikeluarkan pada bulan Pebruari 2003. Diantaranya adalah yang dikenal dengan 4D, yaitu defeat, deny, diminish dan defend :
Tujuan pertama strategi ini adalah mengalahkan teroris dan organisasinya. Pemerintah AS dengan segala upayanya akan mengalahkan serangan organisasi teroris ini, baik yang dilakukan secara langsung maupun tidak langsung, dan menggunakan hubungan diplomatik, ekonomi, kekuatan hukum, militer, keuangan, intelejen serta beberapa instrumen power lainnya. Dengan segala elemen yang dimiliki AS, termasuk kemampuan memimpin dan menggalang koalisi internasional, diharapkan dapat mengalahkan dan mencegah tumbuhnya organisasi baru. Adapun hal – hal yang dilakukan pemerintah AS dalam mengalahkan teroris ini, yaitu : a.
Mengidentifikasi teroris dan organisasi teroris Dalam hal mengidentifikasi teroris, hal yang harus dilakukan pertama adalah “mengenal musuhmu”. AS memiliki jaringan intelejen dan agen mata – mata yang dapat mengidentifikasi teroris dan organisasinya, memetakan perintah – perintah dan pengendaliannya serta dukungan terhadap infrastrukturnya. Difokuskan juga terhadap kelompok yang paling berbahaya, dan termasuk juga penggunaan Weapon of Mass Destruction.
b.
Mengalokasikan teroris dan organisasinya Organisasi teroris yang samar – samar menghambat analisa untuk mengetahui kemampuan mereka. Biasanya kemampuan musuh dinilai dari banyaknya tank yang dimiliki, pesawat dan kapal laut, namun hal ini tidak dapat diukur dari aktor non negara ini. Intelejen harus memiliki kemampuan untuk mengalokasikan kemampuan mereka sehingga dapat menghancurkan kelompok teroris tersebut. komunitas intelejen biasanya memiliki sumber yang dapat dipercaya untuk bisa mengetahui kemampuan kelompok teroris. Dari sumber itulah didapat informasi tentang kepemimpinan, rencana, modus operandi, keuangan,
66 Universitas Indonesia
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
komunikasi dan rekrutmen. Sehingga dapat disimpulkan kekuatan dan kemampuan suatu kelompok terorisme. c.
Menghancurkan teroris dan organisasinya Setelah dapat mengidentifikasi dan mengalokasikan kelompok teroris tersebut, maka tibalah saatnya untuk menghancurkan kelompok tersebut. Yaitu dengan operasi yang menyerang tempat perlindungan mereka, pimpinan, pengendalian serta alat komunikasi, alat – alat pendukung gerakan mereka bahkan keuangan mereka.
Tujuan kedua yaitu menolak sponsorship, dukungan dan perlindungan bagi teroris Strategi untuk menolak sponsorship, dukungan dan perlindungan bagi teroris yang dilakukan pemerintah AS, adalah : a.
Mengakhiri sponsorship negara bagi gerakan terorisme. Pemerintah AS telah memiliki daftar negara – negara yang diduga menjadi penanggung jawab gerakan terorisme, diantaranya adalah Iran, Irak, Syria, Libya, Kuba, Korea Utara, dan Sudan. Pemerintah AS menghimbau kepada seluruh negara bahwa sangat penting sekali tidak adanya toleransi bagi aktivitas teroris di perbatasan setiap negara. Dan menyatakan bahwa semua kegiatan yang mendukung terorisme adalah ilegal. Terdapat perlakuan yang berbeda terhadap negara – negara yang menjadi penanggungjawab terorisme.
b.
Menetapkan dan mempertahankan standar internasional dalam memerangi terorisme. Dalam hal mengakhiri sponsorship negara terhadap gerakan terorisme, diperlukan standar yang tegas bagi semua negara agar dapat memiliki tujuan perang terhadap terorisme. Setiap negara mempunyai hak berdaulat yang tak terbatas, tapi juga memiliki kewajiban tak terbatas pula. Resolusi PBB 1373 ditetapkan untuk menetapkan kewajiban negara – negara tersebut memerangi terorisme. Setiap negara harus bekerja sama untuk mencegah serangan teroris melalui berbagai 67 Universitas Indonesia
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
macam kegiatan termasuk menekan dan membekukan keuangan teroris, melarang perusahan – perusahaan nasional mereka untuk mendukung keuangan teroris, menolak menjadi tempat perlindungan dan mengambil langkah untuk mencegah gerakan teroris. Dan hingga saat
itu,
terdapat
12
konvensi
dan
protokol
internasional
counterterrorism bersama dengan resolusi PBB 1373 yang mengatur negara – negara untuk melakukan pencegahan terhadap gerakan terorisme. c.
Memperkuat dan mendukung upaya internasional dalam melawan terorisme AS merasa bahwa perang melawan terorisme bukanlah kewajiban negara tersebut seorang diri. Namun dengan kerjasama negara – negara di
dunia
barulah
perang
terhadap
terorisme
tersebut
dapat
dimenangkan. AS merasa tidak akan berhasil tanpa dukungan dan kerja sama negara – negara lain di dunia. Sehingga yang dilakukannya untuk mencari dukungan tersebut yaitu bekerja sama dengan negara – negara yang bersedia membantu dan mampu seperti halnya negara – negara anggota NATO, Rusia, Cina, Pakistan dan India ; lalu memperkuat negara – negara yang lemah seperti negara – negara yang sistem hukumnya masih sangat lemah, ataupun kemampuan intelejen dan militernya yang lemah untuk mengontrol wilayah mereka. AS bekerja sama dengan negara ini dengan memberikan pelatihan program pencegahan terorisme yang diharapkan nantinya dapat saling membagi informasi intelejen dan infomasi hukum. ; AS juga berusaha meyakinkan negara yang
masih ragu – ragu dan enggan untuk
melakukan kampanye pencegahan terorisme ; dan memaksa negara – negara yang masih tidak bersedia dan masih memberikan perlindungan kepada terorisme. d.
Mencegah dan mengacaukan dukungan material kepada terorisme AS juga melakukan pengurangan dan pelarangan dukungan material 68 Universitas Indonesia
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
terhadap terorisme. Seperti memutus akses untuk rekrutemen anggota baru, persenjataan, keuangan dll. e.
AS juga melakukan melenyapkan perlindungan bagi teroris. Sehingga tidak ada tempat yang nyaman lagi untuk berlindung.
Tujuan ketiga yaitu mengurangi kondisi yang dapat dieksploitasi teroris untuk menyerang. Negara – negara yang masih hidup dalam kemiskinan, kemelaratan, kehidupan sosial yang kurang, mengalami masalah politik dan wilayah yang tak terselesaikan merupakan kondisi – kondisi yang tidak dibenarkan melakukan teror. Namun dapat dilihat bahwa banyak kelompok teroris yang berasal dari negara – negara miskin tersebut. Dan kondisi tersebut menjadi keuntungan bagi mereka. Untuk mencegah kondisi – kondisi ini, AS melakukan kerjasama dengan komunitas internasional untuk meningkatkan kekuatan negara – negara lemah dan mempertahankan diri timbulnya gerakan terorisme, AS juga melakukan kerjasama dengan komunitas internasional untuk memenangkan perang pemikiran tersebut. AS berusaha untuk memasukkan pemikiran – pemikiran demokrasi kepada negara – negara tersebut, AS juga mendukung pemerintahan moderen dan moderat terutama terhadap negara – negara muslim.
Tujuan keempat yaitu melindungi warga negara AS baik di dalam maupun luar negeri. Dilakukan dengan melindungi sektor publik, melindungi keamanan warga AS di luar negeri dengan terus meningkatkan informasi terbaru tentang data – data warganya yang berada di luar yang bisa menjadi sasaran potensial bagi serangan teroris. Kampanye militer yang dilaksanakan Bush dengan menggelar Operation
Enduring Freedom pada 7 Oktober 2001. Sejak saat itulah angkatan koalisi memerdekakan rakyat Afghanistan dari rezim Taliban yang diduga kejam dan represif. Bush dan Rumsfeld selalu mengatakan perang ini adalah perang yang lain dari biasanya. Perang menghadapi musuh yang berbeda. Musuhnya bukanlah
69 Universitas Indonesia
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
sebuah negara tapi merupakan jaringan teroris yang mengancam kehidupan rakyat banyak. Perang melawan terorisme pertama di abad 21 ini, membutuhkan stretegi militer abad 21 pula. Bekerja dengan koalisi AS dan pasukan militer AS yang berani, menyajikan strategi militer untuk memperkecil korban rakyat sipil, bekerja sama dengan angkatan perang lokal, menghancurkan si penindas Taliban yang mendukung jaringan teroris Al Qaeda. Tentara gabungan ini juga telah berhasil dengan mengirimkan kurang dari 3000 tentara AS di Afganistan. Dan menurut Rumsfled, para prajurit ini telah dapat menunjukkan kemampuan beradaptasi terhadap medang perang yang sangat jauh, kering dan selalu berpindah – pindah. Dengan menggabungkan teknologi abad 21 dengan taktik abad 19, di beberapa kasus pasukan koalisi telah berhasil membungkam para teroris. Pasukan telah berhasil
memburu
teroris
yang
menggunakan
pasukan
berkuda
yang
menggunakan telepon bergerak dan angkatan udara menggunakan global positioning system untuk mengunci target. Para penghancur saat ini menggunakan teknologi abad 21 dengan penunjuk laser serta bom pintar yang menggunakan GPS untuk menghancurkan target – target khusus termasuk gua – gua yang digunakan para pemimpin teroris.97 Bush mengungkapkan keberhasilan dalam perang kali ini dalam laporan 100 hari penyerbuan ke Afganistan. Adapun beberapa keberhasilan yang telah dicapainya adalah :
Dalam waktu seminggu, pasukan militer koalisi AS telah menghancurkan kekuatan Al Qaeda di Afganistan yang menggunan kekuatan Taliban.
Pimpinan Taliban telah menyerahkan kota – kota utama kepada pasukan oposisi seperti Kandahar, Kabul, Kunduz dan Mazar e Sharif.
Pasukan militer telah menghancurkan 11 kamp pelatihan teroris dan 39 pusat pengendali dan pemerintahan Taliban. Wall Street Journal melaporkan pada
97
http://www.whitehouse.gov/news/releases/2001/12/100dayreport.html#2
70 Universitas Indonesia
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
13 Desember 50.000 teroris yang berasal dari lebih 50 negera telah menerima pelatihan di kamp Al Qaeda di Afganistan beberapa tahun terakhir ini.
Sekitar 2,5 juta bantuan kemanusiaan telah diberikan untuk membantu rakyat Afganistan.
Pasukan angkatan laut AS telah menjadikan pelabuhan udara Kandahar sebagai pangkalan militernya.
Jalan – jalan telah diblokir untuk menjaga larinya para anggota Al Qaeda dan Taliban.
Para pemimpin senior Al Qaeda dan Taliban telah banyak yang ditangkap ataupun terbunuh.
Pasukan militer AS telah menyelamatkan 2 orang pekerja kemanusiaan kristen Amerika yang ditangkap Taliban.
Jembatan persahabatan telah dibuka kembali antara Afganistan dan Uzbekistan untuk mengantarkan bantuan kemanusiaan lewat jalan darat.
Jalanan – jalanan telah dibersihkan untuk memastikan pengantaran bantuan dan gerakan kemerdekaan.
Brosur dijatuhkan dan siaran radio
secara terus menerus untuk
menyampaikan keinginan koalisi AS, menyediakan informasi terpercaya, dan membesarkan hati untuk menangkap Osama bin Laden. Menurut Bush, aksi militer yang dilakukan di Afganistan ini merupakan koalisi seluruh dunia. Pasukan militer AS bekerja sama dengan negara – negara lain seperti Inggris, Australia, Republik Czech, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Selandia Baru, Polandia, Rusia dan Turki.
98
Dan usaha – usaha tersebut akan
terus dilakukan hingga seluruh warga Amerika pada khususnya serta seluruh warga dunia pada umumnya terbebas dari ketakutan akan ancaman terorisme. Pemerintah AS yakin bahwa tidaklah mudah dalam memerangi terorisme dan tidak dapat dikerjakan dalam waktu yang singkat. Namun dengan segala elemen 98
ibid
71 Universitas Indonesia
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
yang menjadi kekuatannya, AS yakin dapat memenangkan perang ini dan akan menjadi prioritas yang utama bagi mereka. Pada bulan Maret 2006, kembali dikeluarkan National Security Strategy oleh pemerintah AS, strategi kebijakan ini masih dalam rangka memerangi terorisme. Pemerintah AS masih berusaha menghancurkan jaringan besar dari Al Qaeda dan juga menentang ideologi radikal yang dapat menjadi inspirasi umat manusia di dunia untuk mendukung gerakan teroris ini. Sejak serangan 11 September, pemerintah AS telah membuat kemajuan dalam kebijakannya tersebut, beberapa di antaranya adalah :
Berhasil mengurangi jaringan Al Qaeda di Afganistan dan membuat negara yang tadinya merupakan tempat berlindung kelompok teroris ini menjadi berbalik menjadi partner dalam upaya melawan terorisme.
Koalisi multinasional yang dibentuk oleh warga Irak dengan semangat menuntut dilaksanakannya perang melawan teroris di Irak. Dan secara bersama – sama, pemerintah AS bekerja sama untuk melindungi kesatuan, stabilitas dan demokrasi di Irak.
Pemerintah AS telah berhasil mengurangi kekuatan jaringan Al Qaeda. Sebagian besar anggota jaringan Al Qaeda yang terlibat dalam serangan 11 September 2001 lalu termasuk otak pelakunya yaitu Khalid Shaykh Muhammad telah tertangkap atau tewas. Dan pemerintah Amerika Serikat juga telah berhasil membunuh kunci dari anggota jaringan ini yaitu Abu Musab al-Zarqawi yang merupakan komandan operasional kelompok Al Qaeda di Irak.
Pemerintah AS juga telah memimpin kampanye internasional memerangi pendanaan gerakan teroris sehingga membuat kelompok Al Qaeda menjadi kesulitan
untuk
meningkatkan
pendapatan
mereka
ataupun
memindahkannya.
72 Universitas Indonesia
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
Banyak negara bersatu untuk memerangi terorisme, dengan kerja sama yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam pelaksanaan hukum, intelejen, militer dan aktivitas diplomat.
Pemerintah AS telah memperkuat kemampuannya dalam menangkal serangan yang akan mungkin akan masuk lagi ke negaranya, dengan meningkatkan counterterrorism dengan kerjasama Departemen Pertahanan, Intelejen Nasional, dan National Counterterrorism Center. Dan secara keseluruhan, AS dan teman – temannya telah mengacaukan beberapa rencana penting jaringan Al Qaeda sejak serangan 11 September 2001 lalu termasuk rencana Al Qaeda untuk menyerang AS kembali. 99 Meskipun kemajuan telah tampak dari hasil kebijakan Bush tersebut, namun
di tahun ke-enam peringatan serangan 11 September tersebut, kembali diumumkan oleh Komunitas Intelejen AS bahwa Al Qaeda masih bertekad untuk melakukan penyerangan terhadap AS dan tidak akan segan melakukannya dengan menggunakan senjata pemusnah massal. Dari kesimpulan yang didapat oleh National Intellegence Estimate bahwa serangan Al Qaeda terhadap AS kemungkinan akan difokuskan kepada sasaran – sasaran yang menonjol. Serangan itu nantinya bertujuan untuk menimbulkan kembali korban dalam jumlah yang lebih besar, perusakan visual yang lebih hebat serta kerugian ekonomi dan ketakutan seperti yang terjadi pada saat 11 September 2001100 Dan ditegaskan Bush kembali bahwa teroris tersebut akan semakin kuat hingga hari ini jika pasukan militer AS tidak melakukan serangan yang offensive. Bush akan tetap pada pendiriannya untuk melakukan tindakan offensive bukan saja untuk melindungi warga Amerika tapi untuk melindungi negara – negara muda penganut demokrasi.101
99
http://www.globalsecurity.org/security/library/policy/national/nsct_sep2006_sectionii.htm#success es 100 http://www.voanews.com/indonesian/archive/2007-07/2007-07-17-voa7.cfm 101 http://author.voanews.com/english/archive/2007-07/2007-0717voa82.cfm?CFID=23802459&CFTOKEN=63308469
73 Universitas Indonesia
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
Sehingga dapat dikatakan bahwa meskipun Osama masih belum tertangkap hingga saat ini, Amerika Serikat tidak akan menarik pasukannya dan berhenti berperang melawan teroris di Afganistan. Sampai mereka benar – benar yakin bahwa terorisme serta jaringannya telah hancur.
3.4
Kebijakan Pengembangan dan Penggunaan GPS Oleh Pemerintah Amerika Serikat
Dalam menjalankan kebijakan perang melawan terorismenya, AS mengeluarkan beberapa teknologi militer yang dimilikinya. Diantaranya adalah penggunaan GPS yang diaplikasikan ke dalam perangkat militernya.
102
Penggunaan GPS dalam
perang pertama kali adalah saat terjadinya perang teluk I pada tahun 1991. Pada saat itu, korps VII dari pasukan angkatan darat AS yang memiliki 40.000 kendaraan tempur, 3000 diantaranya sudah dilengkapi dengan receiver GPS. Letnan Jendral Frederick Franks, komandan Korps VII, menyatakan bahwa dengan adanya GPS, sangat mustahil terjadi saling serang antar pasukan sendiri (mengingat kondisi lokasi perang yang terdapat di gurun pasir) dan dengan GPS pula ketepatan menembak artileri dan navigasi menjadi lebih akurat.103 Keuntungan – keuntungan yang dihasilkan dari penggunaan teknologi GPS ini, dirasakan pemerintah AS untuk membuka teknologi ini bagi kalangan sipil. Dibuktikan pada 29 Maret 1996, Presiden Clinton menetapkan untuk membuka keran teknologi ini kepada kalangan sipil dan menjadikan GPS sebagai teknologi yang komersial untuk dipasarkan. Diharapkan dengan dibukanya keran pemasaran teknologi tersebut, akan meningkatkan perekonomian Amerika Serikat hingga tahun 2000 nantinya serta diharapkan terbukanya 100.000 jenis pekerjaan baru. Diungkapkan pula oleh transportation secretary Federico Pena saat itu bahwa saat 102
Penjelasan mengenai GPS dapat dilihat di Bab II
103
http://proquest.umi.com/pqdweb?index=6&did=1434224391&SrchMode=1&sid=4&Fmt=3&VIns t=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQD&TS=1211271580&clientId=45625
74 Universitas Indonesia
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
ini, warga AS tidak ada yg mengenal teknologi GPS, namun lima tahun dari sekarang, mereka tidak akan pernah tahu bagaimana mereka dapat hidup tanpa GPS.104 Semenjak saat itu, teknologi GPS banyak digunakan kalangan sipil baik di AS maupun di negara – negara lainnya. Namun akurasi yang diperlebar hingga 100 m, membuat penggunaan GPS ini tidak terlalu efektif. Hal ini dikaji ulang oleh pemerintah AS seperti yang tercantum pada pernyataan Presiden AS pada 1 Mei 2000 tentang upaya pemerintah AS untuk meningkatkan performa GPS bagi kalangan sipil. Pada 15 Desember 2004, Presiden Bush mengeluarkan pernyataan bahwa kebijakan mengenai penggunaan GPS akan di-update dari kebijakan yang pernah dikeluarkan pada tahun 1996. Pada kebijakan Bush ini, tidak hanya ditekankan kepada GPS saja namun juga terhadap teknologi Space-Based Positioning, Navigation and Timing (PNT) Dan kebijakan Bush yang baru tentang GPS ini diharapkan penggunaan GPS dapat lebih bermanfaat tidak hanya di bidang keamanan saja namun bagi kegiatan ekonomi, transportasi, ilmu pengetahuan dll.105 Kebijakan penggunaan GPS dalam perang melawan terorisme di Afganistan ini, terlihat dari pernyataan yang dikeluarkan juru bicara global security.org bahwa tanpa teknologi GPS, bom yang akan digunakan dalam perang di Afganistan tidak akan berguna.
106
Contohnya jika menggunakan Rudal JDAM
(Joint Direct Attack Munition). Diperkirakan teknologi yang telah dilengkapi dengan sistem navigasi GPS ini dapat dengan mudah mengenai sasaran. Pilot tidak perlu mengunci target dengan seksama seperti layaknya jika menggunakan pemandu tembakan laser. 104 105
106
Dengan JDAM, begitu mendapatkan sasaran tidak
http://www-cgi.cnn.com/US/9603/global_satellite/index.html http://mg.gpsworld.com/gpsmg/Security%2FSurveillance/A-New-Policy-forGPS/ArticleStandard/Article/detail/262202 http://www.globalsecurity.org/org/news/2001/011015-attack02.htm
75 Universitas Indonesia
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
perlu
lagi
berkonsentrasi
untuk
memastikan
sasaran
tersebut
dengan
menguncinya. Begitu ditembakkan, maka JDAM sendiri yang akan mengejar sasaran tersebut. Selain JDAM, digunakan juga JSOW dan Tomahawk Missile yang menggunakan GPS sebagai pemandu jalannya rudal. JSOW dioperasikan dari luar pertahanan musuh. Dengan GPS, JSOW akan mencari sasaran yang sudah diprogramklan ke dalamnya. Sedangkan Tomahawak Missile telah digunakan untuk menyerang beberapa target yang tidak bergerak. Dan telah dilengkapi dengan anti jam untuk mencegah gangguan sinyal yang dapat merubah akurasi posisi sasaran. Penggunaan GPS yang diaplikasikan ke dalam teknologi persenjataan dan navigasi di pesawat diharapkan bahwa pasukan AS dapat secara jelas mengamati musuhnya. Dan musuh tidak mengetahui jika pasukan AS mengamati mereka.
***
Sejarah terorisme terjadi sejak tahun 1901, dimana terjadi pembunuhan terhadap pembunuhan Presiden William McKinley. Kemudian peledakkan kereta kuda dengan menggunakan dinamit yang terjadi di perempatan Wall and Broad Street pada 16 September 1920. Sekitar 40 orang tewas dan 300 orang terluka. Dilanjutkan dengan pengebomana kedutaan AS di Tanzania dan Kenya pada tahun 1998 serta kapal induk USS Cole pada tahun 2000. Puncak serangan teroris terhadap AS ini terjadi pada 11 September 2001, dengan menggunakan 4 (empat) pesawat maskapai penerbangan komersil menghancurkan gedung World Trade Centre dan merusakkan sebagian gedung Pentagon milik departemen pertahanan AS. Serangan 11 September 2001, menimbulkan ribuan korban jiwa yang tewas termasuk para petugas yang berusaha menyelamatkan korban. Kejadian tersebut tentu saja membuat pukulan berat bagi pemerintah AS. Dengan mengajak seluruh negara, AS bertekad mencari dan mengadili para pelaku serangan tersebut. Termasuk menyerang Taliban yang diduga menyembunyikan otak dari serangan 11 September lalu yaitu Osama bin Laden. Dengan mengerahkan seluruh 76 Universitas Indonesia
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
kekuatan tempurnya, AS dan beberapa negara seperti Inggris, Jepang dll melaksanakan Operation Enduring Freedom untuk mencari para pelaku serangan yang menghancurkan simbol ekonomi dan pertahanan AS tersebut. Teknologi yang sangat dibanggakan AS yaitu GPS dikerahkan secara maksimal. Dengan menerapkan teknologi ini ke dalam peralatan tempur yang AS miliki, diharapkan dapat membantu untuk menemukan dan menghancurkan sarang – sarang teroris dan mengurangi jumlah korban sipil yang dapat timbul akibat serangan – serangan tersebut.
77 Universitas Indonesia
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008